Disusun Oleh:
JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini denga judul “Ayat Al-Quran Tentang
Punnishment dan Reward”.
Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak M.
Yahuda, M.Pd yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada saya untuk mengemban
tugas makalah ini, dan tak lupa saya berterimakasi kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam mengerjakan tugas ini.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................
1. ..............................................................................................................................
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................
Kesimpulan.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia hidup di dunia ini mengalami berbagai persoalan kehidupan yang
bermacam-macam. Ada kalanya merasakan kebahagiaan dan ada kalanya juga
merasakan kesedihan. Kebahagiaan dapat diperoleh dari hal-hal kecil seperti
mendapatkan sebuah hadiah dari orang terdekat. Semua orang pada umumnya akan
sangat senang apabila mendapatkan sebuah hadiah tertentu, kalaupun ada yang tidak
senang ketika diberikan sebuah hadiah, itu mungkin karena suatu alasan tertentu.
Sementara itu, kesedihan dapat diperoleh dari hal-hal yang kecil juga seperti
kehilangan suatu barang, atau karena dimarahi oleh orang tuanya karena suatu
kesalahan yang diperbuatnya dan bisa saja orangtua memberikan hukuman kepada
anaknya tersebut.
Mendidik anak memang tidaklah mudah, seorang pendidik tentu harus
mengetahui minat sang anak. Agar mampu memberikan dorongan motivasi kepada
anak. Dalam hal ini, pemberian hadiah (reward) dan pemberian hukuman
(punishment) menjadi sangat penting. Untuk mendidik anak, hukuman hanyalah salah
satu alat atau cara. Orang tua atau guru dapat menggunakan cara lain dalam mendidik
anak, misalnya memberikan teladan, memberikan hadiah atau pujian terhadap
tindakan yang baik, serta menciptakan situasi dan kondisi yang tanpa disadari
mengarahkan anak untuk melakukan sesuatu yang baik.
Reward dan punishment merupakan metode atau cara untuk mendidik seorang
anak agar menimbulkan perilaku yang baik dari si anak. Hukuman menunjukkan apa
yang tak boleh dilakukan murid atau anak, sedangkan reward atau hadiah
menunjukkan apa yang mesti dilakukan anak. Ketika melihat ini maka pemberian
reward dan punishment itu tentunya harus ditempatkan pada situasi dan kondisi yang
benar dan tepat.
Alternatif bentuk hadiah yang terbaik ternyata bukan berupa materi, tetapi
berupa perhatian baik verbal maupun fisik. Perhatian verbal bisa berupa komentar-
komentar pujian seperti, Subhanallah, Alhamdulillah, dll. Sementara hadiah perhatian
fisik berupa pelukan, elusan di kepala, acungan jempol atau sekadar terangkatnya alis
mata karena ekspresi kagum. Terkadang seseorang melihat hadiah atau reward hanya
berupa barang ataupun materi, padahal hadiah dapat berupa hal-hal kecil seperti
diatas.
Hadiah yang baik adalah hadiah yang dapat menumbuhkan motivasi si anak dan
mendorong anak untuk berperilaku baik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Punnishment dan Reward
2. Tujuan Punnishment dan Reward
3. Macam – macam Punnishment dan Reward
4. Prinsip Punnishment dan Reward
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian punnishment dan reward
2. Mengetahui tujuan punnishment dan reward
3. Mengetahui macam – macam punnishment dan reward
4. Mengetahui prinsip punnishment dan reward
BAB II
PEMBAHASAN
3) Menyepakati hukuman
Sama seperti metode pemberian hadiah yang harus dimusyawarahkan
dan didialogkan terlebih dahulu, maka begitu pula yang harus
dilakukan sebelum memberikan hukuman. Inisiatif orangtua dan
pendidik utuk mendialogkan hal ini demi memperoleh kesepakatan,
merupakan tindakan yang menghargai anak sebagai seorang pribadi.
Ketika telah ada kesepakan sebelumnya dengan anak, maka harapanya
adalah sang anak sadar akan konsekuensi yang harus diterima apabila
melakukan kesalahan sesuai dengan kesepakatan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Reward dan punishment dalam pendidikan Islam diperbolehkan, terbukti
dengan adanya hadits yang menjelaskan bahwa memukul anak yang tidak
melaksanakan shalat ketika sudah berumur sepuluh tahun. Lebih dari itu,
dilihat dari fakta sejarah yang telah penulis dapatkan, dalam lembaga
pendidikan Islam dahulu juga sudah ada yang mencantumkan hukuman dalam
kurikulum pembelajaranya, dengan catatan hukuman tersebut bukanlah
hukuman yang berupa hukuman fisik yang berlebihan.
2. Meskipun menghukum anak diperbolehkan dalam pendidikan Islam dan masih
relevan penggunaanya, namun pendidik maupun orang tua juga harus
memperhatikan dan memahami bahwa memberi hukuman kepada anak tidak
boleh bertentangan dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia saat ini
yaitu undang-undang perlindungan anak. Ini artinya hukuman yang diberikan
tidak boleh bersinggungan dengan hukuman fisik, akan tetapi tujuan daripada
hukuman tersebut adalah tetap memotivasi anak untuk berbuat baik.
B. Saran
Sebagai bahan pertimbangan bagi pendidik, orang tua ataupun guru, terlebih
bagi anak ataupun siswa. Penulis ingin memberikan sumbang saran untuk lebih
memahami bagaimana proses pembelajaran yang baik menggunakan metode reward
dan punishment sebagaimana berikut :
1. Pemberian reward kepada anak harus ada batasnya, karena semakin sering
digunakan maka akan berkurang efek pemberian reward tersebut. Pendidik
juga haruslah lebih berhati-hati dalam memberikan hukuman kepada anak.
Jangan sampai hukuman yang diberikan menjadikan anak benci kepada kita
karena rasa sakit atau trauma yang mendalam terhadap hukuman tersebut.
2. Untuk menunjang proses pembelajaran antara pendidik dengan anak harus ada
tanggung jawab dari masing-masing pihak mengenai hak dan kewajibanya.
Hal ini menjadi penting, agar masing-masing pihak memahami apa yang harus
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sehingga baik pendidik
ataupun murid menjadi berhati-hati dalam bertindak karena mengetahui batas-
batas yang harus dipatuhi.
3. Sebaiknya dalam pendidikan Islam digunakan cara-cara yang lebih islami
dalam mendidik karena Islam memiliki sumber hukum utama yaitu Al-Qur‟an
dan Hadits. Kalaupun menghukum anak, maka cara menghukumnya harus
diperhatikan dan disesuaikan dengan ajaran Rasulullah dan sesuai syari‟at
Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Yogyakarta :
Rieneka Cipta.
Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta
Istadi, Irawati. 2005. Agar Hadiah dan Hukuman Efektif, Jakarta : Pustaka Inti.
Idris, M dan Marno. 2008. Strategi dan Meode Pengajaran. Yogyakarta : Ar-ruzz Media
Susana, Tjipta dkk.2007. Mempertimbangkan Hukuman Pada Anak, Yogyakarta :Kanisius.
Purwanto, Ngalim.1990. Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT Remaja Rosdakarya