Anda di halaman 1dari 15

Efektivitas penggunaan Aplikasi Whatsapp berbasis E-learning

dalam keterampilan membuka dan menutup pembelajaran


pada situasi covid-19

Wahyu Kurniawan

Pendidikan Guru Sekolah Dasr UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Jl. Brigjend H.Hasan Basri, Kecamatn Banjarmasin Utara,Kota Banjarmasin Kalimantan


Selatan

Wahyu10021999@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan Aplikasi Whatsapp Berbasis E-


Learning dalam Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran pada masa works from
home (WFH) akibat penyebaran pandemic Coronavirus Disease (Covid-19) . Metode
penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif kualitatif dengan menerapkan pengumpulkan
data berdasarkan faktor- faktor yang menjadi pendukung terhadap objek penelitian,
kemudian menganalisa faktor- faktor tersebut untuk dicari peranannya. Hasil dan
pembahasan penelitian menujukan efektifitas Penggunaan Aplikasi Whatsapp dalam
keterampilan Membuka dan menutup pembelajan dengan capaian yang signifikan dengan
aspek-aspek yang ditentukan , meskipun dilaksanakan pada masa WFH yang disebabkan
mewabahnya pandemic Covid-19. Penelitian menyimpulkan bahwa Penggunaan Aplikasi
Whatsapp dalam keterampilan membuka dan menutup terbukti efektif dilaksanakan pada
masa WFH akibat pandemic Covid-19.

Wahyu Kurniawan : “Efektivitas penggunaan Aplikasi Whatsapp berbasis E-learning dlaam


ketermapilan membuka dan menutup pembelajaran Pada situasi covid-19.”. 
Kata Kunci : Whatsapp , Keterampilan Membuka dan Menutup , Covid-19.”
Pendahuluan

Saat ini seluruh masyarakat dunia sedang ditakuiti dengan perkembangan dan
penyebaran virus Covid-19 yang begitu cepat menyebar ke berbagai negara di dunia .
Dampak menyebarnya wabah Covid-19 juga dirasakan dunia pendidikan. United Nation
Education Social Culture Organization( UNESCO) menyatakan hampir sekitar 300 juta
siswa terganggu sekolahnya dan terancam hak hak pendidikan mereka di masa depan . karena
adanya wabah penyakit ini , Negara yang terkena dampak COVID-19 termasuk indonesia
menganjurkan kepada seluruh masyarakat untuk bekerja , beribadah dan belajar dari rumah
semasa pandemik virus corona ini. Beberapa pihak mengantisipasinya dengan kegiatan
belajar secara daring atau online. Mulai dari belajar,mengajar,hingga proses ujian.

Walaupun kondisi Pandemik Virus corona yang menganjurkan proses pembelajaran


melalui jarak jauh, guru tetap melaksanakan aktivitas pembelajaran sebagaimana mestinya
menyesuaikan dengan minat dan kondisi masing-masing .melalui pembelajaan daring jarak
jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa
terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian Kurikulum untuk kenaikan kelas maupun
kelulusan. Berdasarkan hasil survei wawancara dengan guru yang ada di banjarmasin guru
melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi whatsapp . terkendala yang
dialami oleh guru yaitu pada siswa yang tidak memiliki handphone . tindak lanjut oleh guru
terhadap siswa tersebut dengan cara siswa yang tidak memiliki handphone datang ke rumah
teman terdekatnya .

Guru apabila hanya menyerahkan penugasan kepada siswa tanpa adanya membuka
dan menutup pembelajaran maka pembelajaran tidak akan kondusf. Siswa akan merasa
tertekan karena hanya diberikan penugasan saja dan pembelajaran tidak akan bermakna .
Dalam melakukan proses pembelajaran agar tetap berjalan dengan maksimal dengan daring
guru dapat menerapkan aspek keterampilan dasar mengajar salah satunya yaitu membuka
dan menutup pembelajaran .

Metode Penelitian

1. Jenis dan Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulkan data
berdasarkan faktor- faktor yang menjadi pendukung terhadap objek penelitian, kemudian
menganalisa faktor- faktor tersebut untuk dicari peranannya (Arikunto, 2010:151). Penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat,
kepercayaan orang yang akan diteliti dan semuanya tidak dapat di ukur dengan angka.
Penelitian ini, teori yang digunakan tidak dipaksakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya
mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang telah diteliti (Sulistyo-Basuki,
2006:24). Metode pendekatan Deskriptif Kualitatif adalah metode pengolahan data dengan
cara menganalisa faktor- faktor yang berkaitan dengan objek penelitian dengan penyajian
data secara lebih mendalam terhadap objek. Data dan informasi diperoleh berdasarkan
sumber-sumber yang berkaitan dengan materi covid-19 yang sudah disiapkan oleh
pemerintah . Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan media pembelajaran.
a. Tahap Perencanaan
Tahap ini peneliti melakukan perencanaan untuk memperoleh data sebagai
materi ajar yang diperlukan dalam penerapan pembelajaran menggunakan media
WhatsApp. Pembelajaran memfokuskan pada materi ajar berupa gambar video
pembelajaran yang menarik melalui internet, dan Belajar dari rumah melalui televisi
yang diterapkan oleh pemerintah , serta proses penerapan guru dalam membuka dan
menutup pembelajaran dengan chatting aplikasi whatsapp.
b. Tahap Analisis
Tahap Analisis dilakukan dalam masalah proses pembelajaran yang sering
dilakukan yakni dengan metode yang sama terbatas ruang dan waktu, misalnya dalam
kondisi tertentu guru tidak dapat mengisi pembelajaran maka proses belajar mengajar
juga akan terhambat. Penggunaan media WhatsApp ini diharapkan bisa menjadi solusi
dimana dapat memudahkan interaksi antara peserta didik dengan guru serta dalam
memahami materi.
c. Tahap Perancangan
Tahap perancangan dilakukan dengan membuat beberapa pertanyaan yang
akan diberikan kepada Guru. Pertanyaan yang akan diberikan bersifat objektif dengan
banyak memunculkan kemungkinan jawaban.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Penggunaan Media Whatsapp
Media sosial WhatsApp atau WA merupakan program aplikasi yang didirikan
pada oleh Brian Acton dan Jan Koum pada tahun 2009. Aplikasi ini menjadi media
komunikasi yang terdapat smartphone. Whatsapp dapat digunakan sebagai media
bertukar informasi dalam bentuk pesan teks, gambar, audio, file, serta video.
Whatsapp mempunyai banyak fitur yang menarik dengan memberikan audiocall dan
videocall sebgai salah satu kelebihannya, walaupun penggunaan whatsapp harus
disertai dengan jaringan internet yang memadai namun aplikasi ini menjadi aplikasi
yang banyak digunakan dalam kalangan berbagai kalangan termasuk pelajar.
Whatsapp menjadi media yang banyak digunakan masyarakat dengan posisi ke-3
aplikasi yag paling laris diunduh melalui nokia Ovi store setelah swipe dan NHL
game center premium pada November 2010. [ CITATION Sel18 \l 1057 ]
Adapun jenis konten WhatsApp yang digunakan antara lain:
- Chat Group
Konten ini digunakan untuk komunikasi antara Guru dengan siswa yang
berlangsung dalam waktu nyata. fitur chat group ini guru dapat melakukan pola
interaksi kepada siswa , sehingga guru dapat melakukan pembelajaran pada biasanya
dengan berbasis E-Learning
- Fasilitas Share Dokumen
Konten ini digunakan untuk membantu kelompok belajar mengirim dokumen
dalam bentuk file . konten ini diterapkan dengan guru menyerahkan soal dengan
bentuk microsoft word kepada peserta didik sehingga fitur fasilitas share dokumen
mempermudah siswa dalam mengerjakan soal.
- Kamera
Konten ini digunakan untuk membagi beberapa kegiatan untuk membutuhkan
gambar yang diambil pada sebuah kegiatan . dengan adanya kamera ini bisa siswa
maupun guru dapat menyerahkan hasil karya yang dibuat dan dapat merekam
aktivitas yang apabila bersifat praktek seperti bernyanyi dan olahraga .
- Galeri
Konten ini digunakan untuk membagi atau mengirimkan gambar/video yang
telah tersimpan sebelumnya. Ketika ingin menampilkan suatu contoh kepada peserta
didik, Guru dapat membagikan Gambar /Video yang sudah disiapkan oleh guru
- Audio
Konten ini digunakan untuk membagi file berbentuk suara. Dengan konten ini
digunakan untuk menjelaskan materi yang perlu dijelaskan, tanpa harus mengetik
keseluruhan materi yang perlu disampaikan. Selain itu konten ini dapat
mempermudah siswa untuk mendengarkan materi, sehingga lebih mudah memahami
materi yang disampaikan guru [ CITATION And17 \l 1057 ]
WhatsApp membantu siswa memperoleh pengetahuan, berdiskusi dan belajar
secara aktif, dan berinteraksi dengan mudah [ CITATION Gro20 \l 1057 ]. WhatsApp
secara positif mendukung tujuan pembelajaran di antara jejaring sosial lainnya
[ CITATION Zul20 \l 1057 ]. Nilai keterlibatan emosional ditemukan lebih tinggi di
platform pesan instan WhatsApp [ CITATION And20 \l 1057 ].
Dalam penggunaan WhatsApp ada dampak positif pada perilaku yang
mempengaruhi proses pembelajaran, seperti berbagi pengetahuan, persiapan untuk
belajar, perhatian, dan partisipasi di kelas [ CITATION Rah20 \l 1057 ]. Terdapat banyak
yang memanfaatkan aplikasi WhatsApp untuk mengembangkan baik model
pembelajaran campuran atau tugas online sementara penggunaan aplikasi lain untuk
pengembangan pembelajaran masih sangat langka [ CITATION And201 \l 1057 ].
Penggunaan WhatsApp yang efektif di kelas memiliki dampak positif untuk
menggabungkannya dengan metode atau strategi lain dalam mencapai tujuan
[ CITATION Dam20 \l 1057 ]. Memang WhatsApp kurang terbuka [ CITATION Deb20 \l
1057 ] , tetapi terbukti efektif dengan ditopang aplikasi lain.[ CITATION Mpu20 \l 1057 ].
2. Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran
Pada proses belajar mengajar siswa sebagai pembelajar sangat memerlukan peran
guru. Guru memiliki peran sebagai fasilitator,pembuat keputusan pengelola kelas dan
pemimpin [ CITATION Bha10 \l 1057 ] . Sebagai fasilitator, guru terlibat dalam pelaksanaan
pembelajaran secara langsung yang memerlukan kemampuan khusus untuk mengajar.
Kemampuan khusus yang dimaksud yaitu keterampilan dasar mengajar. Keterampilan dasar
mengajar merupakan sejumlah keahlian yang dimiliki oleh guru untuk memenuhi tugas
mengajar yang dilaksanakan secara profesional [ CITATION Kun11 \l 1057 ]
Selain keterampilan yang dilaksanakan guru saat menyampaikan materi kepada siswa,
juga terdapat keterampilan yang perlu dilaksanakan untuk mempersiapkan siswa mengikuti
pembelajaran, yaitu keterampilan membuka pelajaran. Selain itu, terdapat keterampilan
menutup pelajaran yang bertujuan untuk melihat hasil pembelajaran yang telah diikuti siswa
dan membantu siswa untuk memiliki gambaran pengetahuan secara utuh terkait materi yang
telah dipelajari. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran tersebut menjadi salah satu
keterampilan yang penting untuk dilaksanakan karena melalui membuka dan menutup
pelajaran guru dapat membantu siswa untuk menyiapkan diri untuk belajar serta guru mampu
mengetahui ketercapaian tujuan dari pembelajaran yang dilaksanakan [ CITATION Jal12 \l
1057 ]. Jadi, dapat dinyatakan bahwa proses belajar mengajar yang maksimal bukan hanya
saat penyampaian materi, melainkan dapat dimulai dari membuka pelajaran hingga menutup
pelajaran karena kesiapan dan hasil dari pembelajaran juga perlu diperhatikan.
Selain itu, menurut [ CITATION Man12 \l 1057 ] guru yang selalu melaksanakan
membuka pelajaran telah melaksanakan salah satu kegiatan yang dapat membantu
menciptakan pembelajaran yang efektif di kelas. Perlunya melaksanakan membuka pelajaran
juga disampaikan oleh [ CITATION Oju14 \l 1057 ] yang menyatakan bahwa pada setiap
pembelajaran guru harus membuka pelajaran untuk memperkenalkan hal-hal yang akan
dipelajari agar siswa memiliki ketertarikan, merasa ingin tahu dan memiliki kemauan untuk
mempelajari materi. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa guru perlu
melaksanakan membuka pelajaran untuk menyiapkan mental siswa dengan kegiatan yang
sesuai.
Saat membuka pelajaran, kegiatan yang dapat dilakukan guru yaitu dengan memenuhi
komponen dalam membuka pelajaran. Menurut Djamarah [ CITATION Dja10 \l 1057 ]
komponen yang harus dipenuhi untuk membuka pelajaran ada empat, yaitu menarik perhatian
siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan, dan menyampaikan kaitan. Keempat
komponen tersebut menjadi acuan guru untuk melaksanakan membuka pelajaran.
Menutup pelajaran juga menjadi salah satu keterampilan yang perlu untuk
dilaksanakan selain keterampilan yang mendukung penyampaian materi. Menurut [ CITATION
Wid07 \l 1057 ] saat menutup pelajaran terdapat kegiatan untuk meninjau kembali materi yang
dipelajari dan penguatan yang disampaikan guru, hal tersebut diperlukan siswa untuk
membimbing siswa membangun gambaran tentang keseluruhan materi yang telah dipelajari
agar lebih mudah diingat. [ CITATION Oju14 \l 1057 ] juga berpendapat bahwa pada setiap
pembelajaran guru perlu melaksanakan menutup pelajaran untuk memberikan penekanan
pada hal-hal penting dari pembelajaran agar pembelajaran lebih bermakna. Penekanan yang
diberikan guru dapat dilaksanakan dengan komponen yang ada dalam menutup pelajaran.
Komponen menutup pelajaran yang dimaksud yaitu meninjau kembali, mengevaluasi, dan
tindak lanjut [ CITATION Dja10 \l 1057 ]. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat
dinyatakan bahwa
menutup pelajaran perlu dilaksanakan untuk membantu siswa agar lebih mengingat materi
yang dipelajari dan melihat pemahaman siswa melalui kegiatan yang dilaksanakan.
Berdasarkan paparan mengenai perlunya membuka dan menutup pelajaran dapat
dinyatakan bahwa pelaksanaan keterampilan tersebut dapat mendukung proses belajar
mengajar secara keseluruhan. Namun, pentingnya pelaksanaan membuka dan menutup
pelajaran belum tentu menjadi perhatian guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Seperti yang tampak pada hasil pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan
mewawancarai beberapa guru melalui via whatsapp dan pengisian kuisioner oleh 20 Guru
SD/MI di kota Banjarmasin pada bulan April 2020, terdiri dari
No Nama Sekolah
1 Norjenah Hayati SDN Pangeran 3
2 Devya Susanti Andriyani Sdn Kelayan Timur 6
3 Abdul Bari, S.Pd.I MI Khadijah Banjarmasin
4 Muhammad Noor MI Khadijah Banjarmasin
5 M.Nazarurrahman, S.Pd SDN Basirih 3 Banjarmasin
6 Rachmi Mahdalena SDN Telaga Biru 4
7 Muhammad Panji Habibie SDN Pengambangan 9
8 Sholehah SDN Inti Sungai Miai 11
9 Khairunnisa Norma SDN Kelayan Timur 12
10 Muhammad Wahyu Alfiannoor SDN Basirih 8
11 Abdussalam, S.Pd SDN-SN Pasar Lama 1
12 Wahyudin,S.Pd SDN Belitung Utara 1
13 Nuriah SDN Kelayan Timur 2
14 Eka Tridi Ariyani, S.Pd SDN Teluk Tiram 1
15 Rina Pahrida SDN Teluk Tiram 1
16 Wahyu Dwi S.M SD Mawaddah
17 Alia SDN Percontohan Surgi Mufti 5
18 Ahmad Rizalli SDN Kuin Utara 4
19 Mulyani SDN Teluk Tiram 8
20 Citra SDN Sungai Andai 4

diketahui bahwa guru membuka pelajaran dengan rutinitas yang dilakukan melalui
fitur Chat Group Whatsapp, seperti salam, berdoa, dan memeriksa daftar hadir walaupun
masih ada guru yang tidak melaksanakan rutinitas tersebut . Selanjutnya guru melakukan
tanya jawab dan memberikan penugasan kepada siswa. Pada saat menutup pelajaran, guru
memberikan pekerjaan rumah kepada siswa, menyatakan bahwa waktu belajar telah habis dan
dilanjutkan dengan berdoa bersama untuk pulang. Namun ada beberapa Guru yang tidak
mengajak siswa untuk membuat rangkuman dan tidak melakukan evaluasi.

3. Pandemik Covid-19
Ketika timbul situasi darurat akibat penyebaran wabah Covid-19 [ CITATION Mah20 \l
1057 ], yang bermula muncul di Wuhan, Cina [ CITATION Shi20 \t \l 1057 ] , dan telah
diumumkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pandemic [ CITATION
Soh20 \l 1057 ] pemerintah Indonesia spontan menyerukan kebijakan belajar dari
rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah di rumah [ CITATION Dar20 \t \l 1057 ] . Wabah
Covid-19 telah membuat berbagai negara menerapkan isolasi, karantina dan social
distancing [ CITATION Smi20 \l 1057 ] . Ada pula yang mengusulkan social containment
(“pengungkungan sosial”) dalam skala besar [ CITATION Lon20 \l 1057 ]. Beberapa ahli
mengatakan, bila kebijakan pencegahan gagal dan langkah-langkah menjaga jarak
sosial tidak dapat dipertahankan sampai vaksin tersedia, pendekatan terbaik
berikutnya adalah menggunakan intervensi yang mengurangi angka kematian dan
mencegah infeksi berlebih [ CITATION Han20 \l 1057 ]. Situasi darurat akibat
penyebaran wabah Covid-19 telah menuntut seluruh instansi menerapkan kebijakan
Work form Home [ CITATION Dar201 \l 1057 ].

4. Penggunaan Aplikasi Whatsapp berbasis E-learning dalam keterampilan


membuka dan menutup pembelajaran pada situasi covid-19

Komponen membuka pelajaran yang dilaksanakan guru yaitu komponen


menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi siswa, memberi acuan dan
menyampaikan kaitan. Berikut ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan guru terkait
indikator pada setiap komponen membuka pelajaran.
(a) Menarik Perhatian
Guru kelas menarik perhatian siswa dengan menggunakan gaya mengajar
yang menyesuaikan dengan fitur aplikasi whatsapp yang sudah tersedia .
Kegiatan terkait gaya mengajar yang dilaksanakan guru untuk menarik
perhatian siswa yaitu Mengajak siswa untuk cuci tangan sesuai perilaku hidup
bersih dan sehat , mengajak siswa untuk berjemur di depan rumah masing-
masing dan membaca teks. Ketiga kegiatan tersebut tidak dilaksanakan dalam
satu waktu, melainkan dapat dipilih dan disesuaikan dengan kondisi dan minat
pada siswa. Selain itu, pola interaksi yang dilaksanakan guru juga bervariasi
dan tidak hanya terpusat pada guru, sehingga dapat melibatkan siswa untuk
aktif dalam proses belajar mengajar. Guru mengirimkan stiker stiker yang unik
sehingga pola interaksi menjadi menarik perhatian kepada siswa . Karena
menggunakan sistem daring jadi untuk perubahan posisi tidak berlaku pada
pembelajaran daring .
(b) Menimbulkan Motivasi
Selain menarik perhatian, guru kelas juga perlu memotivasi siswa. Guru
memotivasi dengan menunjukkan kehangatan dan keantusiasan saat
berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Hal tersebut tampak pada sikap
guru yang ramah dan bersahabat saat berinteraksi dan berkomunikasi dengan
siswa, sehingga membuat siswa nyaman dengan keberadaanguru dan bimbingan
yang diberikan guru. Guru kelas juga berusaha untuk menimbulkan rasa ingin
tahu siswa dengan menyampaikan hal-hal lain terkait materi yang belum diketahui
siswa. Tidak jauh berbeda, guru kelas menyampaikan istilah-istilah yang belum
diketahui siswa terkait dengan materi. Selain itu, saat membuka pelajaran guru
memerhatikan minat siswa agar siswa termotivasi, yaitu dengan menyampaikan
keterkaitan materi dengan hal-hal yang ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari
khususnya materi pendidikan mengenai pandemik covid-19.
(c) Memberi acuan
Selain menarik perhatian siswa dan menimbulkan motivasi siswa, guru juga
perlu memberi acuan kepada siswa untuk menyampaikan kepada siswa mengenai
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Memberi acuan, dilaksanakan guru kelas
dengan menjelaskan langkah-langkah yang harus diikuti siswa saat pembelajaran
maupun langkah untuk mengerjakan tugas. Selanjutnya guru juga mengingatkan
masalah pokok terkait materi dengan memberikan penjelasan kepada siswa tentang
hal-hal penting dari materi dan kesulitan yang mungkin dihadapi siswa saat
mempelajari materi. Guru juga mengajukan pertanyaan melalui group chat whatsapp
kepada siswa untuk mengarahkan siswa. Namun, guru tidak melaksanakan kegiatan
untuk mengemukakan tujuan dan tugas karena menurut guru siswa belum memahami
tujuan pembelajaran yang disampaikan.
(d) Menyampaikan kaitan
Saat menyampaikan kaitan, guru memenuhi ketiga indikator yang ada untuk
dilaksanakan yaitu membuat kaitan antar aspek yang relevan, membandingkan antara
pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang lama dan menjelaskan konsep
sebelum bahan dirinci. Guru mengaitkan materi dengan aspek yang relevan seperti
hal-hal yang telah diketahui siswa atau yang ada di sekitar siswa dengan memberikan
penjelasan kepada siswa. Guru juga membandingkan pengetahuan siswa melalui
tanya jawab pada group whatsapp. Selanjutnya guru menyampaikan konsep materi
yang akan dipelajari oleh siswa.
Selain mempersiapkan siswa dengan melaksanakan membuka pelajaran dan
membimbing siswa selama proses belajar mengajar guru juga perlu untuk mengetahui
capaian siswa dan membantu siswa untuk memiliki gambaran yang utuh tentang materi
yang telah dipelajari. Hal ini dicapai dengan melaksanakan komponen untuk menutup
pelajaran. Guru kelas melaksanakan komponen menutup pelajaran dengan tetap
memerhatikan kesesuaian dengan karakteristik siswa kelas dan keefektifan waktu yang
digunakan. Komponen yang telah dilaksanakan guru kelas adalah sebagai berikut.
(a) Meninjau kembali
Saat meninjau kembali pengetahuan siswa tentang materi yang telah dipelajari,
ditemukan bahwa guru tidak melaksanakan meninjau kembali seperti pada indikator
yang telah ada yaitu membimbing siswa merangkum inti pelajaran dan membuat
ringkasan. Berdasarkan hasil Kuisioner google formulir dan wawancara melalui via
chat whatsapp dengan guru kelas secara garis besar disampaikan alasan bahwa
kegiatan tersebut kurang sesuai bagi siswa yang kemampuan dalam mengetik
handphone memerlukan waktu yang lebih banyak untuk meninjau kembali dengan
membuat rangkuman atau ringkasan walaupun guru yang membuat. Sehingga guru
kelas melaksanakan meninjau kembali dengan membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan secara lisan dengan menggunakan fitur audio Voice Note tentang materi
yang telah dipelajari. Guru meminta siswa secara bergantian untuk menyampaikan
kesimpulan tentang materi dengan menggunakan susunan kalimat siswa masing-
masing. Setelah itu guru memberikan penegasan mengenai kesimpulan yang telah
disampaikan siswa. kegiatan ini menurut guru lebih efektif untuk dilaksanakan di
kelas .
(b) Mengevaluasi
Kegiatan untuk mengevaluasi dilakukan agar guru mengetahui hasil belajar
siswa dan dapat menentukan tindak lanjut yang akan dilaksanakan. Saat mengevaluasi
siswa, guru meminta siswa untuk menyampaikan pendapat tentang materi dan
pembelajaran yang diikuti oleh siswa . Selain itu, guru juga memberikan soal melalui
chat group whatsapp kepada siswa dan siswa menjawab soal tersebut secara
bergantian. Hal ini dilakukan guru setiap hari saat menutup pelajaran, sedangkan
indikator mendemonstrasikan terkait materi dan mengaplikasikan ide baru pada
situasi lain sebagian dilaksanakan oleh guru kelas karena kegiatan tersebut perlu
adanya bantuan dari orang tua untuk mendokumentasikan anak peserta didik nya .
(c)Tindak lanjut
Tindak lanjut dilakukan setelah mengetahui hasil pembelajaran melalui
evaluasi. Tindak lanjut yang dilaksanakan oleh guru kelas yaitu dengan memberikan
pekerjaan rumah kepada siswa agar siswa lebih memahami materi yang dipelajari.
Guru menyampaikan pekerjaan rumah dengan meminta siswa menyiapkan kertas
polio , alat tulis, dan guru pun menyampaikan petunjuk pengerjaan. Bagi guru kelas
tindak lanjut yang sangat diperlukan yaitu memberikan pekerjaan rumah kepada siswa
,sedangkan untuk menyampaikan rencana remidial bagi siswa dengan hasil belajar
kurang dari guru SDN Pangeran 3, MI Khadijah dan SDN Pengambangan 9 tidak
disampaikan , karena beliau menyesuaikan dengan Surat edaran Nomor 4 tahun 2020
tentang pelaksanaan Kebijakann Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran
Coronavirus Disease (Covid-19) Ayat 2D berisi tentang “Bukti atau produk aktivitas
Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru,
tanpa diharuskan memberi skor/nilai Kuantitatif. Walaupun demikian Pelaksanaan
remidi disampaikan oleh guru agar siswa yang perlu remidi tidak merasa minder.
Sehingga saat melakukan remidi semua siswa diberikan soal seperti biasa dan hanya
guru yang mengetahui siswa yang remidi. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan
remidial bagi siswa dengan hasil belajar dibawah standar, sedangkan bagi siswa lain
kegiatan tersebut merupakan pengayaan. Kegiatan tersebut perlu disampaikan agar
siswa mengetahui bahwa hasil belajar siswa masih dibawah standar sehingga
diharapkan siswa belajar lebih giat lagi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dinyatakan bahwa guru telah membuka
dan menutup pelajaran dengan melaksanakan kegiatan yang sesuai, baik dengan komponen
maupun dengan kemampuan dan karakteristik siswa dengan penggunaan Aplikasi
Whaatsapp dalam kondisi Covid-19.

Simpulan
Pembelajaran daring aplikasi Whatsapp terlebih pada masa Work from home akibat
penyebaran Covid-19 terbukti efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran sebagai
perwujudan keprofesionalan guru dalam melaksanakan pembelajaran daring. Penelitian ini
merekomendasikan pentingnya menumbuhkan ide guru untuk mewujudkan pembelajaran
online yang lebih efektif seiring dengan masa WFH akibat penyebaran pandemic Covid-19.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru kelas telah melaksanakan
membuka dan menutup pelajaran. Kegiatan yang dilaksanakan guru kelas untuk memenuhi
komponen yang terdapat dalam membuka dan menutup pelajaran disesuaikan dengan
karakteristik dan kemampuan siswa kelas . Hal ini dikarenakan tidak semua indikator yang
ada pada masing-masing komponen baik membuka maupun menutup pelajaran sesuai untuk
siswa kelas . Indikator membuka dan menutup pelajaran yang sesuai dan telah dilaksanakan
guru telah memberikan pengaruh baik pada siswa maupun proses belajar mengajar yang
diikuti siswa. Melalui indikator yang dilaksanakan guru, siswa mendapatkan bimbingan yang
sesuai serta langkah kegiatan yang dilaksanakan saat membuka dan menutup pelajaran
menjadi jelas dan memiliki tujuan.

Saran
Bagi guru diharapkan lebih meningkatkan kemampuan dalam membuka dan menutup
pelajaran serta dalam pelaksanaan keterampilan mengajar secara keseluruhan Walaupun
dalam situasi pandemik Covid-19 agar tujuan pembelajaran tercapai . Bagi kepala sekolah
diharapkan dapat memberikan bimbingan dan pengawasan yang berkelanjutan terhadap guru
dalam melaksanakan pembelajaran serta mendukung guru untuk meningkatkan kemampuan
dan kualitas pembelajaran.
Daftar Pustaka
Andujar, A. &. ( 2020). WhatsApp and Jitsi to Foster Student Engagement in an American-
Spanish Telecollaboration Exchange. Recent Tools or Computer- and Mobile-Assisted
Foreign Language Learning .

Andujar, A. (2020). nalysing WhatsApp and Instagram as Blended Learning Tools . Recent
Tools for Computer- and Mobile-Assisted Foreign Language Learning .

Bhargava, A. &. (2010). Quintessential Competencies of Teacher: A Research Review.


International Journal on New Trends in Education and Their Implication , 7-19.

Damanik, E. S. (2020). Student Attitude Toward The Use of Whatsapp In EFL Class .
Journal of Langguage, Literature, and Education .

Darmalaksana, W. (2020). Corona Hadis. Bandung: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan


Gunung Djati.

Darmalaksana, W. (2020). WhatsApp Kuliah Mobile. Bandung: Fakultas Ushuluddin UIN


Sunan Gunung Djati .

Deb, K. P. (2020). A Framework for Predicting and Identifying Radicalization and Civil
Unrest Oriented Threats from WhatsApp Group . in Avances in Intelligent Systems and
Computing .

Djamarah, S. B. (2010). Guru dan Siswa dalam Interaksi Edukatif. 2010: Rineka Cipta.

Grover, S. G. (2020). Introduction of case-based learning aided by WhatsApp messenger in


pathology teaching for medical students. Journal of Postgraduate Medicine.

Handel, A. M.-H. (2020). If containment is not possible, how do we minimize mortality for
COVID-19 and other emerging infectious disease outbreaks? . Medrxiv: The preprint
Server for Health Sciences.

Jalmo, T. (2012). Profil Keterampilan Guru IPA SMP Kota Bandar Lampung dalam
Membuka dan Menutup Pelajaran. Jurnal Pendidikan MIPA , 80-88.

Kunandar. (2011). Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers.

Long, N. J. (2020). From social distancing to social containment: reimagining sociality for
the coronavirus pandemic . . Medicine Anthropology Theory.

Mahase, E. (2020). Coronavirus: covid-19 has killed more people than SARS and MERS
combined, despite lower case fatality rat. The BMJ.

Mansor, A. N. (2012). Effective Classroom Management. Journal of International Education


Studies , 5.
Mpungose, C. B. (2020). Is Moodle or WhatsApp the preferred e-learning platform at a.
Education and Information Technologies .

Ojukwu, E. V. (2014). Adequate Lesson Plan: a Prerequisite for Effective Teaching and
Learning Of Music. Awka Journal Of Research In Music And The Arts , 1-15.

Prajana, A. (2017). PEMANFAATAN APLIKASI WHATSAPP DALAM MEDIA


PEMBELAJARAN DI UIN AR-RANIRY BANDA ACEH . Jurnal Pendidikan
Teknologi Informasi , 127.

Rahaded, U. P. (2020). he Impact of Whatsapp Toward UAD Undergraduate Students’


Behavior In Learning Process . International Journal of Educational Management and
Innovation .

Sellawati Nurul Masitoh, I. D. (2018). MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BLENDED


LEARNING MELALUI MEDIA WHATSAPP DALAM MENUMBUHKAN
CRITICAL THINGKING PADA SISWA SD. FKIP e- Proceeding , 118 .

Shi, H. H. (2020). Radiological findings from 81 patients with COVID-19 pneumonia in


Wuhan, China: a descriptive study China: a descriptive study. The Lancet Infectious
Diseases.

Smith, A. W. (2020). Isolation, quarantine, social distancing and community containment:


pivotal role for old-style public health measures in the novel coronavirus (2019-nCoV)
outbreak. Journal of Travel Medicine .

Sohrabi, C. A.-J. (2020). World Health Organization declares global emergency: A review of
the 2019 novel coronavirus (COVID-19). International Journal of Surgery.

Widodo, A. S. (2007.). Peranan Lessson Study Dalam Peningkatan Kemapuan Mengajar


Mahasiswa Calon Guru. Jurnal Pendidikan , 15-28.

Zulkanain, N. A. (2020). An adapted pedagogical framework in utilizing WhatsApp for


learning purpose. Education and Information Technologies .

Anda mungkin juga menyukai