Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR SENI SECARA UMUM

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

MENGGAMBAR DI SD
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Ike Hananik, M.Pd

Oleh Kelas 4 F PGSD

Yuda 1710125210087
Sri Laila Munajah 1710125220080
Wahidi Alwi 1710125310229
Siti Patmah 1710125320211
Tiara Apriliani 1710125320222
Yulida Afriana Arief 1710125320233

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PRA SEKOLAH DAN
SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah –Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini, adapun penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Menggambar di SD yang berjudul Konsep Dasar seni Secara Umum.

Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Hj. Ike
Hananik, M.Pd selaku dosen mata kuliah Menggambar di SD. Kami menyadari
bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, yang mana kekurangan itu juga
tidak lepas dari kurangnya ilmu pengetahuan yang kami miliki dan juga
kurangnya referensi yang kami dapatkan.

Demikian makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi kami khususnya juga
bagi para pembaca. Kami berharap danya kritik dan saran dari bapak untuk
perbaikan dimasa yang akan datang, dan kami juga berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi teman-teman.

Banjarmasin, Februari 2019

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari seni?

2. Apa saja sifat dasar seni secara umum?

3.

4. Apa saja fungsi seni?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari seni.

2. Untuk mengetahui apa saja sifat dasar seni secara umum.

3.

4. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari seni.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni

Dalam bahasa sansekerta, kata seni disebut cilpa. sebagai kata sifat, cilpa
berarti berwarna, kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk
yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda cilpa berarti pewarnaan.
Pemahaman ini pada kenyataannya tidak hanya terdapat di India dan di Indonesia
saja, tetapi juga terdapat di Barat pada masa lampau.

Saat ini, seni sebagai segala bentuk yang memiliki nilai keindahan adalah
pengertian yang dipahami oleh manyarakat pada umumnya. Pengertian umum
tersebut diantaranya seperti yang tercantum dalam KBBI seni diartikan sebagai
keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya,
keindahannya, dan sebagainya) (dapdikbud,1989:816). (Bentuk-bentuk karya
seni) yang memiliki nilai keindahan tersebut diyakini memberikan kenikmatan
dan kepuasan terhadap jasmani-rohani, pencipta (kreator) ataupun penikmatnya
(apresiator).

Herbert Read secara sederhana menyimpulkan bahwa seni adalah suatu


usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk menyenangkan. Bentuk yang
menyenangkan berarti memuaskan kesadaran rasa keindahan kita. Rasa indah itu
tercapai bila kita bisa menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-
bentuk yang kita amati. Pengertian ini menyatakan pandangan tentang seni dari
segi kebentukan fisik. (obyejktivitas).

Pengertian lain tentang seni dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara


seorang tokoh Pendidikan Nasional yang mengatakan bahwa seni adalah
perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah,
sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia yang lain, yang menikmati
karya seni tersebut ( Ki Hajar Dewantara, 1962). Definisi Ki Hajar Dewantara ini
sejalan dengan pemikiran Leo Tolstoy yang menyatakan bahwa seni memiliki
proses “ transfer of felling”. atau pemindahan perasaan dari si pencipta ke

2
penikmat seni, dalam hal ini seni berfungsi sebagai sarana komunikasi perasaan
manusia ( Tolstoy, 1960)

Pengertian seni yang menekankan pada kegiatan rohani dikemukakan


oleh Akhdiat Kartamihaja. Menurut Akhadait, seni adalah kegiatan psikis
(rohani) manusia yang mereflesikan kenyataan (realitas). Hal ini tersebut terjadi
karena bentuk dan isi karya tersebut memiliki daya untuk membangkitkan atau
mengunggah pengalaman tertentu dalam alam psikis (rohani). Si penikmat atau
apresiator. Bila ditelaah, pengertian tersebut menunjukkan perasaan jiwa
(seniman) dalam proses berkarya seni dan karya seni itu sendiri. Seniman bekarya
hanya dengan menggerakkan anggota tubuhnya saja (aktifitas fisik), namun tidak
melibatkan jiwanya (ekspresi emosi), maka karya yang di buatnya belum dapat
dinamakan seni.

Ahli seni dan filsuf berkebangsaan Amerika, Thomas Munro,


mendefiniskan seni sebagai alat buatan manusia yang menimbulkan efek-efek
psikologis atau menusia lain yang melihatnya. Efek tersebut mencakup
tanggapan-tanggapan yang berujud pengamatan, pengetahuan, imajinasi, yang
rasional maupun emosional (Munro, 1963).

Kedua definisi terakhir tersebut di atas memberikan pernyataan yang


sama, yaitu seni sebagai kegiatan psikis (rohani) atau merupakan menifesitas jiwa.
Sudjojono, seorang pelukis zaman revolusi seni lukis pemandangan alam, juga
menyatakan bahwa seni adalah produk ekspresi jiwa. Seni tanpa jiwa ibarat
memasak tanpa garam, Isi karya seni yang hidup tercermin dari kandungan psikis
jiwanya (Yaliman, 1976).

Papa Iskandar, pelukis akademis, yang pengabdiannya pada dunia seni


lukis dan pendidikan seni rupa telah cukup lama, menyatakan bahwa seni
merupakan ekspresi yang dikongkritkan dalam kesadaran dalam hidup
berkelompok atau bermasyarakat. Karya seni juga memiliki nilai sosial.
Kehadiran seni didukung oleh adanya komunikasi antara masyarakat dengan
pencipta (seniman). Ekspresi seni yang berwujud menjadi karya seni yang

3
merupakan sarana komunikasi dan dalam upaya berinteraksi sosial. Mustahil
karya seni dikatakan keberadaannya tanpa dukungan masyarakat penikmat
(apresiator). Justru proses berkesenian merupakan satu kesatuan antara unsur
pencipta dan penikmat, hingga terjadi interaksi apresiatif.

Berdasarkan beberapa pendapat, definisi atau pengertian tersebut maka


kita dapat sebuah pengertian seni. Seni adalah ekspresi perasaan manusia yang
dikongkritkan, untuk mengkomunikasikan pengalaman batinnya kepada orang
lain ( masyarakat Penikmat) yang menghayati. Seni lahir karena upaya manusia
dalam memahami kehidupan ini, baik kehidupan sosial, ekonomi, alam dan
sebagainya. Ekspresi tersebut dikongkritkan melalui media gerak (tari), suara
(music), rupa, dan penggabungan berbagai media akan melahirkan kesatuan
estetik.

B. Sifat Dasar Seni Secara Umum

Sifat-sifat dasar seni antara lain:

1. Seni bersifat kreatif

Pengertian kreatif adalah kemampuan seseorang untuk mengubah sesuatu


yang ada menjadi sesuatu yang baru dan orisinil. Sifat kreatif dalam seni
tercermin pada penciptaan hal-hal baru yang tidak dikenal sebelumnya. Dorongan
kreatif dengan menciptakan karya baru yang menghadirkan realitas baru
merupakan tujuan para seniman. Seni bersifat kreatif merupakan suatu rangkaian
kegiatan manusia yang selalu mencipta karya baru.

Contoh: batu dapat diubah menjadi patung, tanah liat dapat menjadi
keramik.

2. Seni bersifat individual


Seni bersifat individual berarti bahwa suatu karya seni memiliki ciri
perseorangan dari penciptanya. Seni dihasilkan oleh seniman dan karyanya

4
bersifat individualistis. Karya seni yang diciptakan oleh seorang seniman
merupakan karya yang berciri personal, subyektif, dan individual.

Contoh: lagu-lagu yang diciptakan Ebiet G Ade, sangat berbeda dengan


lagu-lagu Rhoma Irama, dan Titiek Puspa. Atau lukisan Affandi sangat berbeda
dengan lukisan Raden Saleh, dan lain-lain. Ciri khas pribadi inilah yang
merupakan identitas dari karya mereka.
3. Seni memiliki sifat abadi atau keabadian
Sesungguhnya perbuatan manusia memiliki sifat demikian, yaitu perbuatan
baik atau tercela yang sudah dilakukan tidak dapat dibatalkan. Seseorang yang
telah berjasa pada kita, sosoknya akan selalu melekat sampai akhir hayat,
walaupun mungkin bendanya sudah hilang ditelan masa. Seni bersifat abadi
artinya keabadian seni dapat hidup sepanjang masa, konsep karya seni yang
dihasilkan oleh seorang seniman dan diapresiasi oleh masyarakat tidak dapat
ditarik kembali dan terhapuskan oleh waktu.
Jika membuat karya seni memiliki tujuan estetik atau keindahan,
hendaknya orang yang menikmatinya turut berlatih juga untuk berbuat sesuatu
yang indah dan terpuji. Maka, layaklah seorang seniman mendapat penghargaan
ketika ada anak yang berbuat suatu kebaikan jika terpengaruh cerita film, novel,
syair lagu, dan lain-lain.
Contoh seni memiliki sifat abadi adalah lagu-lagu Koes Plus sampai saat
ini masih digemari oleh berbagai kalangan yang terdiri dari berbagai tingkatan
usia.
4. Seni bersifat universal
Artinya seni tidak mengenal batasan waktu, bangsa, bahasa, dan lain-lain.
Seni hadir berbagai bentuk dalam masyarakat apapun sepanjang zaman. Seni
bersifat universal juga disebabkan karena seni berkembang di seluruh dunia dan
disepanjang waktu. Seni tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Sejak
zaman prasejarah hingga zaman modern ini orang terus membuat karya seni
dengan beragam fungsi dan wujudnya sesuai dengan perkembangan
masyarakatnya.

5
Sebagai contoh semua orang yang berlainan bahasa akan tertawa terbahak-
bahak ketika melihat tingkah laku badut sirkus yang sangat lucu atau seseorang
yang melihat gambar karikatur akan tersenyum tanpa mengetahui siapa
pembuatnya.
5. Seni bersifat ekspresi
Seni memiliki sifat ekspresi pengertiannya dalam membuat karya seni
selalu melibatkan emosi dan jiwa. Oleh sebab itu, untuk dapat menikmati sebuah
karya harus menggunakan kepekaan perasaan yang paling dalam. Sebuah lagu
yang diciptakan melalui perasaan seorang seniman, kemudian dibawakan seorang
penyanyi yang menjiwai isi lagu itu.. Emosi yang berasal dari pengalaman hidup
seorang seniman terpancar pada karyanya. Getaran yang dirasakan apresiator saat
menikmati sebuah karya seni merupakan ungkapan emosi. Artinya, seni
menyangkut ekspresi perasaan kreator dan apresiatornya. Seniman
mengekspresikan perasaan estetisnya ke dalam karya seninya lalu penikmat seni
atau apresiator menghayati, memahami, dan mengapresiasi karya tersebut dengan
perasaannya.
Contoh seni memiliki sifat ekspresif adalah lagu “Indonesia Menangis”
adalah sebuah lagu yang dinyanyikan Syerina pada saat terjadinya bencana gempa
bumi dan tsunami di Aceh beberapa tahun lalu. Lagu ini mampu membangkitkan
emosi, simpati dan empati yang sangat mendalam pada diri penikmat seni dan
masyarakat Indonesia pada umumnya.

C. Hakikat Seni

Sebenarnya hakikat seni menurut Plato memahami seni sebagai tiruan atas
tiruan. Yang asal adalah dunia ide. Aristoteles juga masih memahmi seni sebagai
tiruan, yaitu tiruan atas dunia alamiah dan dunia manusiawi. Sekalipun merupakan
tiruan atas objek khas atau khusus, tetapi seni memuat unsur-unsur universal dan
memiliki daya katarsis, daya pemurnian bagi jiwa manusia.

Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk
karya seni. Refleksi kehidupan manusia dituangkan melalui media seni dalam
bentuk karya seni. Semua cabang seni (tari, musik, seni rupa, teater, dan sastra)

6
memiliki nilai yang dapat ditransformasikan dalam kehidupan sehari-hari. Di
dalam seni terdapat simbol-simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam
tentang hakikat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara
manusia, teater dengan ungkapanekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan
berbagai media visual yang semuanya memiliki gaya dan aliran yang beragam,
merupakan ungkapan ekspresi yang di dalamnya sarat dengan simbol.

D. Fungsi Seni

Keesing (dalam Budhisantoso 1994), menyimpulkan adalah bahwa


kesenian mempunyai ketujuh fungsi social yang amat penting , artinya sebagai
sarana pembinaan masyarakat dan kebudayaan yang bersangkutan.

Ketujuh fungsi social itu adalah :

1. Sarana Kesenangan dan Hiburan


Seni berfungsi sebagai sarana kesenangan, melalui karya seni
orang dapat menyalurkan energinya yang berlebih untuk memberikan
kesenangan pribadi. Di sela-sela waktunya untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, orang akan menyisihkan waktu untuk mencari
kesenangan. Salah satu sarana dan penyaluran energy yang berlebih itu
ialah dengan melakukan kegiatan berkesenian diantaranya dengan
menikmati dan menghasilkan karya-karya seni untuk memberi kesenangan
pribadi.
Fungsi sebagai sarana hiburan hampir sama dengan fungsi seni
sebagai sarana kesenangan. Kegiatan kesenian merupakan salah satu
sarana objektif yang dapat diikuti oleh banyak orang tanpa menimbulkan
rasa perlawanan, karena disajikan sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan kenikmatan dan kepuasan jiwa bagi orang yang
menikmatinya.
2. Sarana Pernyataan Jati Diri

7
Seni berfungsi sebagai sarana pernyataan diri, melalui karya seni
memungkinkan seseorang menyatakan kepribadiannya secara lebih
leluasa. Umumnya melalui karya seni orang tidak perlu malu-malu
menyatakan dan mengungkapkan jati dirinya, dan dengan mudah
menggunakan karya-karya seni untuk mengungkapkan perasaan dan
pemikiran yang mencerminkan kepribadiannya secara terus terang,
sehingga memperoleh pengakuan masyarakat dan bahkan tidak jarang
menjadi pujaan (idola).

3. Sarana Integrative
Karya seni berfungsi juga sebagai sarana integrative, pernyataan
dan perwujudan pemikiran, seseorang seniman dapat disalurkan melalui
karyanya, untuk merangsang kepekaan pengertian masyarakat, sehingga
menimbulkan tanggapan emosional yang dapat menumbuhkan rasa
kebersamaan yang mengikat diantara penikmatnya. Poster misalnya,
sebagai karya seni rupa banyak digunakan untuk memenuhi fungsi sosial
ini, demikian juga dengan lagu-lagu perjuangan yang dianggap dapat
membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan.
4. Sarana Terapi atau Penyembuhan.

Mengingat sifatnya yang relatif bebas dari ketentuan sosial yang


kaku, kesenian merupakan sarana objektif bagi mereka yang mengalami
kesulitan dalam mengungkapkan perasaan dan pemikiran secara bebas.
Fungsi seni yang dapat memberikan kesenangan, kenikmatan dan relaksasi
bagi penikmatnya sekaligus menjadi sarana terapi yang baik bagi penderita
gangguan kejiwaan. Secara khusus kegiatan berkarya seni juga digunakan
oleh para ahli kesehatan jiwa untuk membantu proses penyembuhan para
penderita gangguan jiwa. Dalam beberapa hal fungsi ini tampak
menyerupai fungsi seni sebagai sarana hiburan, tetapi apabila diamati
dengan seksama kegiatan seni yang dilakukan seseorang sebenarnya salah
satu upaya untuk memberikan terapi pada kesehatan jiwanya. Orang-orang
yang mengunjungi karaoke misalnya, selain mencari hiburan untuk

8
kesenangan, tidak sedikit diantara merak yang bertujuan untuk mengobati
ketegangan (stress) akibat tekanan pekerjaannya sehari-hari.

5. Sarana pendidikan

Sebagai sarana pendidikan seni diajarkan dan digunakan dalam


dunia pendidikan sebagai sarana untuk pengembangan individu. Dalam
sejarahnya kesenian juga menjadi sarana yang efektif untuk mengukuhkan
nilai-nilai keagamaan bahkan sebagai sarana untuk mengajarkan dan
menyebarluaskan ajaran agama. Pada masyarakat tradisional seni
digunakan juga sebagai sarana untuk mewariskan nilai-nilai budaya.
Sistem gagasan dan kepercayaan diwariskan dari satu generasi ke generasi
selanjutnya melalui karya seni dalam era modern saat ini, penelitian para
ahli pendidikan (pendidikan seni) menunjukkan bahwa penyelenggaraan
kegiatan kesenian di sekolah membantu mendorong berbagai potensi yang
dimiliki para peserta belajar. Secara sendiri-sendiri maupun terintegrasi,
pendidikan seni yang dimasukan dalam struktur kurikulum sekolah sangat
membantu tidak saja terhadap pemahaman seni dan apresisasi, tetapi juga
membantu pemahaman terhadap berbagai bidang studi lainnya.

6. Sarana pemulihan ketertiban

Ungkapan keindahan yang mampu merangsang tanggapan


emosional masyarakat sekitarnya, menyebabkan kesenian dapat
dipergunakan sebagai sarana pemulihan ketertiban sosial. Dalam berbagai
peristiwa perpecahan, pertentangan dan ketegangan sosial, kegiatan seni
dapat diandalkan sebagai sarana untuk memulihkan ketertiban dan
persatuan masyarakat dengan pesan-pesan terselubung yang disampaikan
secara indah dan memikat. Pesan-pesan secara halus dan terselubung itu
dapat dipergunakan untuk mempengaruhi, masyarakat agar dapat
mengendalikan perasaan permusuhan dan persaingan ke arah perdamaian.
Fungsi ini terutama dibangun melalui kegiatan apresiasi ini. Dengan
menghargai berbagai karya seni, orang belajar juga untuk menghargai

9
berbagai perbedaan, budaya, bahasa dan kepercayaan dari orang atau
kelompok masyarakat lain. Lagu We Are The World yang dinyanyikan
oleh Michael Jackson dan Imagine yang dinyanyikan oleh grup musik The
Beatles misalnya, merupakan sebagian dari sekian banyak karya seni yang
mengajak masyarakat dunia untuk bersatu hidup dalam damai.

7. Sarana simbolik yang mengandung kekuatan magis

Manusia, sebagaimana dinyatakan oleh Hoebel (1958) bisa hidup


tanpa kesenian,namun manusia tidak dapat dipisahkan dari kesenian.Tidak
berkesenian berarti tidak manusiawi,karena kesenian merupakan motor
penggerak dan inti setiap kebudayaan.Karenanya bukan tidak beralasan
kalau pembinaan dan pengembangan kesenian.Berhasil tidaknya
pengembangan suatu kebudayaan,tergantung pada keberhasilan pembinaan
kesenian. (Budhisantoso,1994)

Harus diakui bahwa peranan karya seni dalam kehidupan suatu


bangsa sangat besar. Para ahli ilmu pengetahuan akan mengalami berbagai
kesulitan untuk membaca kenyataan masa lalu tanpa peninggalan produk
seni, baik yang berkaitan langsung dengan aktivitas hidup sehari-hari
maupun aktivitas rohani. Cukup jelas bagi kita bahwa pada masa gelap
historis, produk seni yang berhasil sesuai ditemukan memberikan sepercik
fakta guna merekontruksi kenyataan masa lampau.Pada masa yang gelap
itu,produk seni menjadi petunjuk terungkapnya tingkat peradaban suatu
bangsa, disamping membantu menjelaskan tingkat religiusitas
masyarakatnya dan pengetahuan yang dimiliki juga teknologi yang
digunakan pada masa itu.

Pada awal bangsa indonesia memasuki era sejarah, peninggalan


purba berupa bangunan candi, patung, relief, dan sebagainya mempunyai
arti penting untuk mengungkap alam piker dan moral spiritual masyarakat
waktu itu. Kebiasaan meruapakan pencerminan budaya elit yang selalu
bertumpu pada tujuan harmonis. Banyak ditemukan bentuk seni yang

10
mencerminkan sikap dan perilaku simbolik, sehingga diperlukan kepekaan
rasa guna menerjemahkan setiap pesan yang disampaikan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan : Secara etimologis kata seni
berasal dari bahasa Sansekerta cilpa. sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna,
kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau
dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda cilpa berarti pewarnaan. Pemahaman ini
pada kenyataannya tidak hanya terdapat di India dan di Indonesia saja, tetapi juga
terdapat di Barat pada masa lampau.

Secara umum seni sendiri memiliki beberapa sifat antara lain: 1. Sifat kreatif, sifat
ini di dalam seni tercermin pada penciptaan hal-hal baru yang tidak dikenal
sebelumnya, 2. Seni bersifat individual, berarti bahwa suatu karya seni memiliki
ciri perseorangan dari penciptanya, 3. Seni memiliki sifat keabadian, seseorang
yang telah berjasa pada kita, sosoknya akan selalu melekat sampai akhir hayat,
walaupun mungkin bendanya sudah hilang ditelan masa, 4. . Seni bersifat
universal, artinya seni tidak mengenal batasan waktu, bangsa, bahasa, dan lain-
lain. 5. Seni bersifat ekspresi, artinya seni memiliki sifat ekspresi pengertiannya
dalam membuat karya seni selalu melibatkan emosi dan jiwa.
Seni juga memiliki beberapa fungsi yaitu, sebagai sarana kesenangan dan hiburan,
sarana pernyataan jati diri, sarana integrative, sarana terapi dabn penyembuhan,
sarana pendidikan, sarana pengaturan pendidikan dan sarana simbolik yang
mengandung kekuatan magis.

B. Saran

Adapun saran dari makalah ini adalah :

Dalam mengerjakan makalah ini dibutuhkan keseriusan serta kerjasama


antar kelompok untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kami menyadari bahwa
makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kurangnya referensi dari lain.

12
Namun kami tetap berusaha mengejerjakan makalah ini dengan waktu yang telah
diberikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hartoko, D. (1983). Manusia dan Seni. Yogyakarta: Kanisius.

Soeteja, Z. d. (2009). Pendidikan Seni. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi


Departemen Pendidikan Nasional.

14

Anda mungkin juga menyukai