Disusun Oleh:
Alhamdulillah segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah, yang berjudul “Karakteristik Tari Anak Usia Dini” ini dengan lancar
dan tepat waktu.
Makalah ini telah dibuat berdasarkan hasil usaha kami makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dosen Revina Rizqiyani, M.Pd. selaku dosen mata kuliah
keterampilan menari yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang dapat
membangun, berguna untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................................II
BAB I Pendahuluan....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Manfaat Penulisan...........................................................................................................1
BAB II Pembahasan...................................................................................................................2
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
Daftar Pustaka............................................................................................................................9
II
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan seni tari yang termasuk didalamnya gerak dan lagu diberikan kepada
anak usia dini agar mempunyai kemampuan dasar yang mencakup persepsi,pengetahuan,
apresiasi dan pemahaman. Kemampuan dasar tersebut, diharapkan dapat memberikan
kemampuan mengekspresikan diri untuk menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan,
dengan memadukan unsur logika,etika dan estetika. Selain hal tersebut pembelajaran seni
tari juga ditujukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran sikap menghargai, toleran,
demokratis, beradab,dan hidup rukun dengan sesama.
Maka pada konteks ini pembelajaran seni tari masuk dalam program kegiatan
belajar dalam rangka pengembangan jasmani dan daya cipta, yang bertujuan untuk
mengembangkan ketrampilan anak didik dalam berolah tubuh untuk pertumbuhan dan
kesehatannya. Oleh sebab itu kami menulis makalah yang berjudul karakteristik buku
cerita untuk dapat lebih memahami tentang karakteristik tari anak usia dini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik tari pada anak usia dini?
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui karakteristik tari pada anak usia dini.
1
BAB II Pembahasan
1. Tema
Tema Bahwa pada umunya anak-anak selalu menyenangi apa yang pernah dia
lihat. Dari apa yang di lihatnya secara tidak di sadari atau di sadari dengan spontan.
Anak akan menirukan gerak-gerak yang sesuai dengan apa yang pernanh di
lihatnya. Dari gerak-gerak yang pernah dilihat dan diamati oleh anak maka dapat di
jadikan suatu tema. Tema-tema yang pada umumnya di senangi oleh anak usia dini
di antaranya adalah tingkah laku binatang seperti : kucing, anjing, burung, kupu-
kupu, bebek dan lain-lain. Anak juga menirukan tingkah laku manusia seperti :
ayah, ibu, dokter, insinyur, dan lain-lain.
2. Bentuk gerak
Bentuk gerak yang sesuai dengan karakteristik tari anak-anak pada umumnya
gerak-gerak yang dilakukannya tidaklah terlalu sulit dan sangat sederhana sekali.
1
Ni Wayan Risna Dewi, “Optimalisasi Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Seni,” Widyalaya:
Jurnal Ilmu Pendidikan, no. 2 (2021).
2
Hilda Zahra Lubis, “Keterampilan Seni Gerak Tari Anak Usia Dini” (Medan, UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI Sumatera Utara Medan, 2020).
2
Mengingat pada dasarnya imajinasi anak usia dini tinggi dan mempunyai daya
kreativitas yang tinggi pula. Dan bentuk-bentuk gerak yang biasanya dilakukan
adalah bentuk gerak-gerak yang lincah, cepat dan seakan menggambarkan
kegembiraannya.
3. Bentuk Iringan
Dilihat dari karakteristik anak yang senang bergerak dengan gembira, anak usia
dini biasanya menyenangi musik iringan yang menggambarkan kesenangan dan
kegembiraan. Terutama lagu-lagu anak yang mudah di ingat, misalnya : lagu
kelinciku, kebunku, kupu-kupu ku, dan lainnya.
4. Jenis Tari
Apabila suatu karya cipta gerak tari sudah tersusun dan menjadi satu kesatuan tari
anak, maka di bentuklah menjadi satu bentuk tari dan sebuah jenis tari yang sesuai
dengan karakteristik dan sifat anak anak usia dini yang memiliki sifat kegembiraan
atau kesenangan, geraknya yang lincah dan sederhana, dan iringan musiknya pun
mudah di pahami oleh anak.
Pembelajaran seni tari disekolah, memfasilitasi anak-anak, menyediakan
peluang untuk pemenuhan dirinya melalui pengalaman berdasarkan sesuatu yang dekat
dengan kehidupan dan dunianya (dunia anak). Dalam kegiatan seni tari untuk anak-anak
ditemukan terdapat nilai-nilai edukasi yang kemudian dikenal dengan sebagai konsep
education throught art yang dikemukakan oleh Herbert Read yang dikembangkan dari
pemikiran Plato (428347 SM) yang mengatakan art Should the basis of education.
Seiring dengan bertambahnya usia anak seluruh kemampuan dasar dapat berkembang
secara terpadu.3
3
Dewi menjelaskan tahapan dalam proses pembelajaran gerak lagu atau tari pada anak
usia dini antara lain:5
1. Menyesuaikan kondisi psikologis anak, kemudian memilih tema dari gerak lagu,
kalau itu memungkinkan untuk bernyanyi, maka anak lebih baik diajak untuk
bernyanyi terlebih dahulu.
2. Memilih gerak lagu atau tarian yang mempunyai tema alam sekitar atau tema-tema
tentang kehidupan sehari-hari contohnya tema berkebun, tema binatang, tema
profesi dan tema tumbuhtumbuhan dan sebagainya.
3. Memilih gerakan yang memiliki tingkat kesulitan rendah sehingga anak mampu
untuk mengikuti.
4. Memilih gerak lagu atau tari yang mempunyai gerak komikal, yaitu gerak-gerak
yang mengandung sesuatu yang lucu, hal ini akan mendukung suasana senang pada
proses pembelajaran.
5. Memilih alur dinamik sedang, lembut dan cepat karena variasi dinamik akan
melatih variasi emosi anak.
7. Memilih gerak lagu atau tari yang dapat dilakukan secara berkelompok, karena
dapat menanamkan rasa kerjasama, toleransi yang bisa mengarah pada kematangan
emosi dan sosial anak.
5
Jauhari Kumara Dewi, “Gerak Dasar Tari Untuk Anak Usia Dini,” Zuriah : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini 1, no. 2 (December 31, 2020): 115, https://doi.org/10.29240/zuriah.v1i2.2017.
4
10. Membuat selingan-selingan berupa cerita yang relevan dengan tema dari gerak
lagu/tari yang akan diajarkan.
11. Jika materi ragam gerak sudah tercapai maka perlu pengulangan- pengulangan
gerak harus dilakukan supaya bentuk menjadi optimal. Dalam pengulangan-
pengulangan gerak ini perlu kreatifitas pendidik PANAK USIA DINI dalam
mengolah metode pembelajaran supaya anak tidak mengalami kejenuhan.
12. Pendidik panak usia dini harus pandai membagi materi gerak lagu dalam beberapa
pertemuan yang perlu diperhatikan adalah kondisi fisik dan psikologis anak. Pada
prinsipnya jangan memaksa anak jika kondisi anak tidak memungkinkan lagi.
13. Jika materi selesai buatlah pentas kecil di dalam arena pembelajaran sehingga anak
bisa bermain peran atau bisa menunjukkan kemampuan di depan teman-temannya.
14. Jika materi gerak lagu/tari menggunakan properti tari hendaknya selama proses
pembelajaran selalu pengulangan agar anak terbiasa dengan properti tari tersebut.
15. Jika menginginkan sebuah pementasan maka pilihlah busana yang mendukung
tema tarian atau gerak lagu dengan catatan tata busana tidak mengganggu gerak
pada anak.
16. Hendaknya tata rias tidak berlebihan apalagi sampai mengeksploitasi anak harus
disesuaikan dengan tema tarian /gerak lagu.
5
tepat, serta kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang lain daripada yang
lain. Hal yang perlu diperhatikan oleh guru maupun orang tua adalah memperhatikan
kondisi fisik dan psikologis anak saat ingin menari. Pembelajaran seni tari anak usia dini
menekankan pada 3 aspek yaitu:6
1. Aspek Eksplorasi
Aspek eksplorasi merupakan langkah awal dalam menciptakan sebuah
tarian. Saat melakukan eksplorasi guru perlu melibatkan anak. Guru dapat
melakukan observasi/pengamatan secara visual, mencari informasi melalui buku,
artikel maupun wawancara. Tentunya eksplorasi guru pada tarian anak usia dini
dengan melihat lingkungan yang dekat dengan anak. Aspek eksplorasi dibedakan
menjadi empat yaitu eksplorasi melalui lingkungan alam, eksplorasi melalui
binatang, eksplorasi melalui buku cerita anak, dan eksplorasi melalui lingkungan
sekitar. Eksplorasi pertama melalui lingkungan alam yang berarti mencari
sebanyak mungkin gerak yang dapat dilakukan untuk tari dari berbagai sumber
alam. Misalnya hutan, sungai, dan pohon.
Kedua eksplorasi melalui binatang. Pengamatan terhadap binatang yang
ada disekitar kita, maka sebenarnya banyak yang dapat kita peroleh untuk
mendasari gerak tari yang akan kita buat. Misalnya cara seekor binatang berjalan,
terbang atau berenang, makan, ataupun melompat. Eksplorasi ketiga melalui buku
cerita anak. Ada banyak sekali cerita anak yang dapat kita jadikan dasar untuk
membuat tari anak-anak, tema-tema yang ada biasanya diangkat dari cerita
legenda. Ada beberapa aspek yang dapat diambil sebagai objek eksplorasi, antara
lain tema cerita, suasana, jalan cerita, karakteristik masing-masing tokoh dan nilai
atau pesan yang disampaikan dalam cerita tersebut.
Terakhir yaitu eksplorasi melalui lingkungan sekitar. Eksplorasi dapat
dilakukan dari lingkungan sekitar kita, misalnya di jalan raya, dapur, halaman
rumah dll. Guna memperkuat ide, kita mendapatkan rangsangan yang ada
meliputi rangsang visual, rangsang dengar, atau rangsang raba. Kita juga dapat
memilih objek yang paling dekat dengan kita, mainan anak atau keranjang.
2. Aspek Ekspresi
Ekspresi adalah pengungkapan maksud, gagasan, ataupun perasaan.
Ekspresi ada dua jenis yaitu ekspresi seni dan ekspresi psikologi. Ekspresi pada
6
Rosa Virginia Ratih Krisnani and Joko Pamungkas, “Analisis tahapan pembelajaran seni tari anak usia
dini di tk bakti 6 kowang,” Jurnal Pendidikan Anak 11 (2022).
6
pertunjukan seni adalah sebuah ekspresi wajah yang digunakan penari untuk
membantu ekspresi gerak tubuh dalam rangka mengekspresikan totalitas emosi
peran atau tokoh. Berdasarkan ekspresi wajah penari akan tampak dan tercermin
suasana yang sedang dialami peran atau tokoh. Suasana-suasana tersebut seperti
sedih, gembira, marah, tegang, takut, konflik, dan bahagia merupakan kondisi
yang harus dibangun melalui ekspresi wajah seorang penari.
3. Aspek Apresiasi
Aspek apresiasi adalah sebuah pendekatan untuk menumbuhkan minat
apresiasi anak untuk menghargai dan menikmati seni, merangsang kemampuan
berseni, serta memanfaatkan pengalaman estetiknya dalam kehidupan sehari-hari.
Proses apresiasi dalam pembelajaran seni tari dapat membantu anak untuk
memahami nilai-nilai seni yang ada di Indonesia. Selain itu, anak dapat
menghargai sebuah karya seni dan menikmatinya. Hal ini juga dapat merangsang
siswa dalam kemampuan berseninya.
Adapun langkah-langkah pada aspek apresiasi yaitu anak mengamati
gerakan tarian yang dicontohkan guru, anak mendengarkan musik tarian guna
menentukan waktu perpindahan gerakan setelah pengulangan 5-6, anak
memahami ketukan dan ekspresi wajah, dan terakhir anak mempraktikkan
gerakan secara keseluruhan. Selain itu sebagai reward pada pembelajaran seni
tari, anak-anak akan menampilkan hasil kerasnya pada kegiatan tertentu.
Misalnya pada pentas memperingati hari kemerdekaan Indonesia, acara tutup
tahun, lomba tari, pagelaran seni, dan sebagai pengisi acara.
Pembelajaran tari bagi anak usia dini adalah salah satu dari kegiatan yang biasa
dilakukan baik di sekolah maupun di sanggar. Adapun bentuk tari yang dipergunakan
biasanya adalah tari-tari yang khusus diciptakan untuk anak. Secara khusus pemilihan
tari-tari tersebut agar dapat ditarikan secara efektif oleh anak sebaiknya
mempertimbangkan kebutuhan anak.
7
A. Kesimpulan
Karakteristik pendidikan seni tari untuk anak usia dini adalah tari yang sesuai dengan
kemampuan dasar anak usia anak usia dini dari aspek intelektual, emosional, sosial,
perseptual, fisikal, estetik dan kreatif. Dalam tari anak usia dini perlu diperhatikan tema,
gerak, lagu iringan, dan juga jenis tari. adapun dalam tahapan pembelajaran tari pada usia
dini perlu melihat kondisi ataupun psikogis anak untuk melakukan kegiatan menari.
Menari pada anak usia dini menekankan pada 3 aspek yaitu eksplorasi, ekspresi dan
aperesiasi.
8
Daftar Pustaka
Dewi, Jauhari Kumara. “Gerak Dasar Tari Untuk Anak Usia Dini.” Zuriah : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini 1, no. 2 (December 31, 2020): 115.
https://doi.org/10.29240/zuriah.v1i2.2017.
Dewi, Ni Wayan Risna. “Optimalisasi Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Seni.”
Widyalaya: Jurnal Ilmu Pendidikan, no. 2 (2021).
Krisnani, Rosa Virginia Ratih, and Joko Pamungkas. “Analisis tahapan pembelajaran seni tari
anak usia dini di tk bakti 6 kowang.” Jurnal Pendidikan Anak 11 (2022).
Narita Marani, Okta, and Mahyumi Rantina. “Pengembangan Tari Kreasi Berbasis Tema
Pada Anak Usia (5-6) Tahun Di Kota Palembang.” Jurnal Pendidikan Anak 9, no. 1
(April 2023).
Siregar, Syamsiah Depalina, Kholidah Nur, and Annisa Wahyuni. “Wawasan Seni Tari Bagi
Calon Pendidik Anak Usia Dini.” TILA: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 1,
no. 1 (June 2021).
Zahra Lubis, Hilda. “Keterampilan Seni Gerak Tari Anak Usia Dini.” UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI Sumatera Utara Medan, 2020.