Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SENI TARI DAN MUSIK

Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah


Studio Seni Tari dan Musik

DOSEN PENGAMPU:
Dra. Andi Sabriah Razak, M.Si

OLEH:

RAMLAH MUH. IDRIS. T


NIM. 18082014025
PRODI.PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Filsafat Ilmu.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesainya makalah ini, terkhusus kepada Ibu Dra. Andi Sabriah
Razak,M.Si.
Akhir kata, penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak
kekurangan. Unuk itu, kritik dan saran yang membangun kepada semua pihak
sangatlah diharapkan. Syukron wa Jazakumulllahu khayran.

Wallahu mu affiq ilaa aqwaa mutthoriiq

Makassar, Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Hal.
Halaman Sampul................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................ 2

Bab II PEMBAHASAN
A. TARI........................................................................................................... 3
B. MUSIK......................................................................................................... 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................................ 10
Daftar Pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang Masalah
Dewasa ini perkembangan tari dan musik sangatlah pesat baik yang yang
tradisoamal maupun yang modrn, beraneka macamnya tari dan musik yang
ada di indonesia ini merupakan wujud dari beraneka ragamnya suku dan
bahasa yang ada, sehingga beraneka macam pula tari dan musik yang ada di
indonesia ini.Pada dasarnya tari dan musik hanyalah di pergunakan untuk
sebuah upacara ritual adat, media hiburan, media ekspresi diri, media
komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi. Tari pada kenyataan
sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu tubuh
sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh
dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu
tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak. Tari
merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di
masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia
dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari
menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan
saja.
Sedangkan musik merupakan salah satu media ungkapan kesenian,
musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam
musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses
enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu
sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya
dalam kebudayaan yang ada di masyarakat.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yang sesuai dengan latar
belakang diatas adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Tari?
2. Bagaimana unsur-unsur tari?
3. Apa yang dimaksud dengan musik?

1
4. Bagaimana fungsi dari musik?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah seni
tari dan musik dan mengetahui seberapa besar peranan Tari dan Musik bagi
masyarakat.

D. Manfaat
Adapun manfaat makalah ini adalah :
1. Sebagai bahan bacaan bagi siswa untuk menambah pengetahuan
2. Sebagai gambaran untuk pembuatan makalah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. TARI
1. Pengertian Tari
Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap
atau substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia.
Menurut kamus Bahasa Indonesia tari adalah gerakan badan (tangan dsb)
yang berirama, biasanya diiringi dengan bunyi-bunyian. Gerak- gerak dalam
tari bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak yang
telah diberi bentuk ekspresif. Gerak ekspresif ialah gerak yang indah, yang
bisa menggetarkan perasaan manusia.Gerak yang di stilir mengandung ritme
tertentu,yang dapat memberikan kepuasan batin manusia. Menurut
Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi “Tari adalah ekspresi jiwa
manusia yang di ungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Untuk
menghasilkan gerak yang indah membutuhkan proses pengolahan atau
penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersifat stilatif
dan distortif.”
1. Gerak Stilatif (penghalusan), yang mengarah pada bentuk-bentuk yang
indah.
2. Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak melalui proses perombakan dari
aslinya dan merupakan salah satu proses stilasi. yaitu: gerak yang telah
mengalami proses pengolahan.

2. Unsur-unsur Tari
a. Wiraga
Wiraga adalah dasar keterampilan gerak tubuh/fisik penari. gerak
merupakan subtansi baku dari dalam tari. bagian fisik manusia yang dapat
menyalurkan ekspresi batin dalam bentuk gerak tari ada banyak sekali.
diantaranya sebagai berikut.
o jari-jari tangan
o pergelangan tangan
o siku-siku tangan
o bahu

3
o leher
o muka dan kepala
o lutut
o mulut
o jari-jari kaki
o dada
o perut
o pinggul
o baji mata
o alis
o pergelangan kaki
sebagai gerak ekspresi, gerak yang dimaksud disini bukanlah gerak
sehari-hari. melainkan, gerak yang telah distilir atau diberi bentuk lain, baik
diperhalus, dipertegas, maupun drombak (distorsi). dalam tari dua macam
gerak.
o Gerak imitatif : adalah gerakan tari yang dilakukan sebagai hasil dari
eksplorasi gerak yang ada di alam ini selain gerak manusia. misalnya
gerak hewan tertentu, tumbuhan, atau benda lain yang memiliki ciri
gerakan tertentu.
o Gerakan imajinatif : adalah gerak rekayasa manusia dalam membentuk
suatu tarian. terdiri dari gerak maknawidan gerak murni.
o Gerak maknawi : adalah gerak tari yang mengandung arti atau
mempunyai maksud tertentu. gerak tersebut biasanya memiliki ciri khas
yang mudah dimengerti oleh penonton. dengandemikian penonton dapat
berkomunikasi dengan tarian. isalnya gerak menolak, melamun,
mengiyakan, dan sebagainya. dismping itu da juga yang disebut watak
gerak, yaitu kesan tertentu yang ditangkap penonton dari gerak yang
diungkapkan penari.
o Gerak murni : adalah gerak yang tidak mengandung arti, namun masih
mengandung unsur keindahan gerak. gerak ini dibuat semata-mata agar
suatu tarian tampak indah. misalnya dalam tari sunda ada gerak lontang
kanan, lontang kiri, obah taktak, ukel dan sebagainya.

4
b. Wirama
Wirama adalah suatu pola untuk mencapai gerakan yang harmonis. di
dalamnya terdapat pengaturan dinamika seperi aksen dan tempo tarian.
ada dua macam irama untuk tari.
o Wirama tandak : adalah wirama yang ajeg (tetap) dan murni dengan
ketukan dan aksen yang berulng-ulang dan teratur. dalam wirama
tandak, gerak tari dan musik lebih mudah disusun. seorang dapat
bergerak langsung mengikuti ketukan sekali, ketukan mengganda,
ketukan menigakali, atau dapat pula membuat gerakan sinkop
(berlawanan dengan gerakan musiknya)
o Wirama bebas : adalah wirama yang tidak selalu memiliki ketukan
dengan akses yang berulang0ulang dan teratur.

c. Wirasa
Wirasa merupakan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian.
seperti : tegas, lembut, gembira dan sedih, yang mengekspresikan melalui
gerakan dan mimik wajah sehingga melahirkan keindahan.
Indah dalam tari tidak sekedar bagus, tetapi sesuai dengan jenis gerakan
dan karakter. misalnya, gerak keupat yang halus akan indah jika ditarikan
oleh peran arjun, tetapi gerak tersebut tidak indah jika ditarikan oleh peran
raksasa. Dengan demikian, gerak indah itu tidak hanya gerak yang halus
dan lembut saja. tapi, gerak yang tegas, kasar dan aneh pun dapat
merupakan gerak yang indah jika sesuai dengan kondisi tariannya.

3. Fungsi Tari
Tari tumbuh dan berkembang dari jaman ke jaman sesuai dengan
berkembangnya taraf kehidupan manusia di dunia ini termasuk pula kondisi
alam/ lingkungan, sosial dan kepercayaan/agamanya (religi) atau lebih
luasnya lagi dengan perkembangan budayanya.
1. Tari Dalam Fungsi Sosial
Tari dalam kehidupan sosial masyarakat memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Tari untuk kebutuhan upacara kepercayaan (religi), disebut tari
upacara.

5
b. Tari untuk kebutuhan hiburan/kesenangan, disebut tari
hiburan/pergaulan.
c. Tari untuk memberikan kesenangan kepada pihak lain (penonton),
disebut tari pertunjukan.
2. Tari Dalam Fungsi Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metoda-
metoda tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman
dan cara bertingkah laku sesuai dengan kebutuhan. Peranan seni tari
dalam pendidikan diartikan bagaimana dampak positif dari aktivitas
manusia dalam seni tari dan bagaimana pengaruh positifnya terhadap
kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok.
3. Tari Dalam Fungsi Ekonomi
Maksudnya ialah kehidupan dalam dunia seni tari bila dilaksanakan
secara profesional, akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi bagi
kehidupan pelaku, pengelola, bahkan lebih luasnya lagi menjadi sumber
defisa negara yang berkaitan dengan dunia pariwisata.

B. MUSIK
1. Pengertian Musik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602) Musik adalah: ilmu
atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan
temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai
keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa
sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat
menghasilkan bunyi-bunyi itu). Berdasarkan pendapat diatas maka penulis
dapat menyimpulkan bahwasanya musik dapat juga disebut sebagai media
seni, dimana pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi
seninya melalui bunyi-bunyian atau suara. Oleh karena itulah pengertian
musik sangat Universal, tergantung bagaimana orang memainkannya serta
menikmatinya. Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran
yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi
(suara) adalah elemen musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah
hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama
adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya,

6
dan ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi
beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu.
Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi melahirkan bunyi
yang harmoni.

2. Musik Tradisonal
Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan
berkembang di daerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis
musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi
memiliki karakteristik khas, yakni syair dan melodinya menggunakan bahasa
dan gaya daerah setempat. Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari
ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya
pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang.
Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari
masyarakat pendukungnya. Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai
seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik
permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya.
Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas
yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat
Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan
waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita
semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan
menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa
Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan
menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan
gesek.

3. Musik Modern
Musik Modern adanya sentuhan teknologi yang dianggap lebih beradab
dan lebih maju, sedangkan tradisional lebih terikat akan fungsional dalam
social masyarakat yang mendukung sebuah kebudayaan tersebut. Tetapi
apabila kita membandingkan dua buah instrumen yang hampir bersamaan
bentuknya yang kita kategorikan keduanya dalam dua kelompok yang
berlawanan, yaitu modern dan tradisional, misalnya taganing (drum- chime)

7
Batak Toba dengan Bongo. Kalau kita berbicara masalah bahan secara
organologi barangkali ada beberapa perbedaan bahan dari yang alami
dengan hasil mesin pengolah bahan. Tetapi segi teknologi barangkali belum
begitu jauh berbeda karena kedua- duanya dapat di tune karena taganing juga
adalah melodis. Barangkali accordeon dan biola yang biasa dimainkan dalam
kesenian Ronggeng Melayu Sumatera Timur dibandingkan dengan pemain
accordeon Prancis, dimana Ronggeng Melayu biasanya disebut tradisional
dan berkaitan di Prancis dikategorikan sebagai alat musik modern, bagaimana
kita memandang hal ini Mungkin alat-alat musik elektronik seperti gitar listrik
dengan kemungkinan berbagai macam efek dibandingkan dengan kacapi
Sunda yang juga sudah mengenal efek dan elektrik, tapi masih dalam tataran
tradisional barangkali merupakan contoh yang lain bagaimana kita
mengkategorikan alat musik tradisional dengan modern. Padahal semuanya
menjalani satu proses masing-masing dalam kata kunci perubahan tadi.
Triangle dan Hesek adalah sama-sama pecussion yang bahan dasarnya juga
barangkali hampir sama.

4. Fungsi musik tradisional dan modern


Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain
sebagai sarana atau media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri,
media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi. Sarana upacara
budaya (ritual). Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara-
upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan
kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau
alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen
seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
1) Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan
kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang
pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat
antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di
daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat
pertunjukan untuk menonton.
2) Sarana Ekspresi Diri

8
Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah
media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka
mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka
mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri,
masyarakat, Tuhan, dan dunia.
3) Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti
tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu
memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya
atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam
masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di
gereja.
4) Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh
masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu,
kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik
daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga
dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan
sebagainya.
5) Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi
sebagai media ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber
penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset
dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil
penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga
melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya
dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah lain di
Indonesia ataupun di luar Indonesia.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan dengan gerak-
gerak ritmis yang indah. Untuk menghasilkan gerak yang indah membutuhkan
proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur
keindahannya bersifat stilatif dan distortif.” Unsur-unsur tari adalah wirama,
wirasa dan wiraga.
Musik adalah: ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan,
kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang
mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun
sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan
(terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Musik terbagi atas 2 yaitu
musik tradisional dan musik modern.

B. SARAN
Kami menyadari bawasannya penyusun dari makalah ini masih terdapat
kesalahan sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah Swt. hingga dalam
penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran akan senantiasa kami nanti dalam upaya evaluasi diri. Dengan
makalah ini diharapkan dapat menjadi bekal kita nantinya sebagai calon pendidik
agar tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Robby. 2005. Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang :


Banjar Seni Gantar Gumelar.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602)
Mardiana, Iwayan. 2013. Makalah tari dan musik. http://blogger-
iwayanmardiana.blogspot.com/2013/01/makalah-tari-dan-musik.html. Diakses
pada 23 Oktober 2019
Rusliana, Iyus. 1990. Pendidikan Seni Tari : Buku Guru Sekolah Dasar.
Salam. 2014. Unsur-unsur dari sebuah tarian. http://salam-
pengetahuan.blogspot.com/2014/11/unsur-unsur-dari-sebuah-tarian-wiraga.html
Diakses pada 23 Oktober 2019
Soedarsono. 1978. Pengantar Pengetahuan Komposisi Tari. Yogyakarta :
Akademi Seni Tari Indonesia Yogyakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai