Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SENI TARI (KOREOGRAFI)

DOSEN PENGAMPU : MAULIDA ARUM, F. M.PD

KELOMPOK 7

MARYADI HUSEIN
NEZA NAZIRA
JULIANI
CHAERUL FAHMI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ( PGSD )

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) HAMZAR LOMBOK UTARA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kepada
kita berbagai macam nikmat, diantaranya sehat dan sempat sehingga kami bisa mengerjakan
tugas makalah mata kuliah seni tari ini dengan keadaan sehat dan diberikan waktu luang
untuk mengerjakannya.

Dengan selesainya makalah ini kami dari kelompok 7 manyatakan inilah pengetahuan
kami tentang materi yang telah diberikan kepada kami yaitu koregrafi. Kami menyadari
bahwa kami adalah kumpulan pemula dalam membuat karya tulis, mungkit didalam makalah
kami terdapat banyak sekali contekan atau biasa disebut copy & paste dan banyak sekali
kesalahan baik didalam penyampaian materi maupun struktur makalah, karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran (yang membangun bukan yang mejatuhkan) supaya
kedepannya kami bisa memperbaiki kesalahan kami sehingga pada pembuatan makalah pada
masa yang akan datang kami bisa sedikit memperbaiki kesalahan kami. Tapi kami ingin
meyampaikan bahwa setidaknya kami sedikit memahami tentang materi yang telah diberikan
kepada kami.

Kami sebagai penulis atau pembuat makalah mengharapkan para pembaca atau
teman-teman bisa menjadikan makalah kami ini sebagai pedoman pembelajaran sehingga
makalah kami ini bisa bermanfaan bagi kita semua dan sehingga ini akan menjadi amal jariah
bagi kami dan inysaAllah akan menjadi penyelamat kami kelak dari siksa kubur dan mudah-
mudahan bisa jadi penyelamat kami untuk bisa selamat dari siksa api neraka.

Demikian yang dapat kami sampaikan dan sekali lagi kami mohon maaf atas segala
kesalahan kami dan kami mohon keritik dan saran dari teman teman. Wassalam.
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni merupakan sebuah karya untuk menyampaikan ekspresi seseorang dalam bentuk
benda maupun dalam bentuk gerakan. Seni tari merupakan seni gerak

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Koreografi
Koreografi Koreografi adalah istilah baru dalam tari, koreografi berasal dari
Bahasa Inggris choreography, yaitu dari kata choreia (Yunani) yang artinya tarian
bersama atau koor, dan grapho artinya pencatatan. Jadi berdasarkan maknanya
koreografi berarti catatan tentang tari. Menurut Sumandiyo (Agung, 2016:9)
“koreografi adalah proses penyeleksian dan pembentukan gerakan ke dalam sebuah
tarian, serta perencanaan gerak untuk memenuhi tujuan khusus. Koreografi disebut
juga sebagai komposisi tari merupakan seni membuat/merancang struktur ataupun
alur sehingga menjadi suatu pola gerakan-gerakan. Istilah komposisi tari bisa juga
berarti navigasi atau koneksi atas struktur pergerakan. Hasil atas suatu pola gerakan
terstruktur itu disebut pula sebagai koreografi. Orang yang merancang koreografi
disebut sebagai koreografer. Dari uraian mengenai pengertian koreografi, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud koreografi adalah suatu pegetahuan yang
berhubungan dengan masalah penciptaan tari. Koreografi dapat dipelajari karena
merupakan suatu teori yang memberi petunjuk dalam mencipta atau menggarap tari.
Gerak sebagai materi tari diorganisir menjadi satu bentuk tari yang dapat dinikmati.

B. Langkah Langkah Proses Koreografi

1. Penggalian Ide
Langkah pertama dalam pembuatan karya tari adalah penggalian ide
agar koreografer dapat mengetahui apa yang akan diangkat menjadi suatu
cerita dalam tarian yang akan diciptakan. Menurut Robby (2005:31)
“penyusunan koreografi diawali dari dasar pemikiran atau konsep garapan,
pada umumnya diuraikan pada bagian latar belakang yaitu tentang keinginan
atau harapan koreografer mengangkat objek atau apapun yang secara kuat
mendorong atau memberikan motivasi merkarya.”
2. Menentukan Tema
Dalam membuat atau menyusun suatu tarian langkah selanjutnya
setelah penggalian ide yang harus dilakukan adalah menentukan tema dari
tarian tersebut. Agar dapat disesuaikan gerakan apa yang akan dibuat dengan
tema yang telah ditentukan agar pesan dari tarian tersebut sejalan dengan
gerakan yang diciptakan.
3. Eksplorasi Dan Improvisasi
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh koreografer setelah
menentukan tema adalah pencarian atau penjelajahan gerak baru. Koreografer
harus teliti dan cermat dalam mencari gerakan ± gerakan agar sesuai dengan
tema yang telah ditentukan dan menimbulkan gerakan-gerakan baru yang
lebih menarik dilihat oleh penonton.
4. Evaluasi Dan Komposisi
Setelah koreografer menemukan gerakan-gerakan yang akan
digunakan dalam tarian tersebut, koreografer akan mentransfer gerak tersebut
kepada penari dan jika penari merasa kurang nyaman dengan gerakan tersebut
maka akan dilakukan evaluasi gerak oleh koreografer. Setelah melalui tahapan
tersebut barulah gerakan-gerakan yang telah disepakati itu disusun menjadi
suatu komposisi atau bentuk tarian yang indah dan sesuai dengan tema yang
telah ditentukan.
5. Memilih Musik Pengiring
Setelah tarian tersebut selesai di garap oleh koreografer maka
selanjutnya untuk menyempurnakan tarian terebut adalah menciptakan musik
pengiring yang sesuai dengan tari yang telah di ciptakan. Musik tersebut
dimaksudkan selain untuk pengiring tari juga untuk menentukan tempo, cepat
atau lambatnya tarian itu sebagai penggati hitungan yang dipakai pada saat
koreografer pertama kali menciptakan tari itu.

C. Dasar Dasar Pembuatan Koreografi Seni Tari


Untuk membangun kesadaran terhadap kegiatan penyususnan koreografi ini, ada
beberapahal yang perlu diketahui, diantaranya adalah:
1. Membangun isi sebagai landasan isi atau tema garapan.
2. Desain Atas adalah suatu desain yang terbangun dalam ruang diatas lantai
3. Desain Lantai adalah semua desain yang terlitas di lantai pentas atau sering
pula disebut dengan pola lantai, menggambarkan letak serta garis perpindahan
seluruh penari di atas panggung.
4. Desain Dramatik adalah sebuah desain yang terbangun atas rangkaian
rangkaian alur dramatik, mulai dari awal pertunjukan, perkembangan sampai
menuju pada klimaks atau bahkan penyelesaian akhir.
5. Desain Musik yakni pola ritmis yang terbangun atas hadirnya musik sebagai
pengiring.
6. Dinamika adalah sustu cabang mekanis yang dapat menghadirkan kesan
hidup.
7. Tema adalah segala sesuatu yang dapat membangun lahirnya gerak atau tarian,
bisa dikata pula berkaitan dengan isi yang terkandung dalam tarian.
8. Desain Kelompok, yaitu suatu pola penyusunan koreografi kelompok (yang
ditarikan lebih dari 3 orang) dengan pertimbangan kesatuan, keseimbangan,
terpecah, selang-seling, dan bergantian.
9. Semua aspek yang dapat mendukung hadirnya keindahan dalam pertunjukan
tari, missal: penari, tata lampu, setting, porperti, sampai pada kesadaran
management produksinya.

D. Kualitas Koreografi

Kualitas koreografi sangat dipengaruhi oleh  unsur penting yaitu pertama,


kualitas penata(koreografer) dan peraga(penari). Kedua, kualitas proses pembuatan.
Ketiga, pengamat (penonton) yang akan mempengaruhi kualitas penghargaan atau
apresiasi. Jika ketiga unsur tersebut tidak digarap dengan baik, maka dalam koreografi
tersebut tidak akan muncul roh yang kuat. Kelemahan pada proses koreografi,
biasanya terdapat pada kurangnya kesadaran dalam mengegola aktivitas proses
kreativ, gagasan, waktu, materi, dan sebagainya.
Pengamat dan penonton merupakan elemen pertunjukan yang tidak dapat
ditinggalkan. Di beberapa daerah telah terjadi kurangnya minat masyarakat yang
berkehendak untuk membangun system penghargaan atau apresiasi yang baik
terhadap perkembangan koreografi kita. Hal ini diantaranya disebabkan adanya
perkembangan system nilai dan kepentingan dalam masyarakat. Idealisme seniman
kadang juga sebagai penyebab kurang pedulinya masyarakat terhadap perkembangan
koreografi. Selain itu belum lahir kritikus tari yang mampu
menghantarkan  masyarakat untuk mengapresiasi karya-karya tari yang ada.
Bila ditinjau secara umum ada 3 elemen estetik yang sangat dominan dalam
koreografi. Ketiga elemen ini tidak dapat hadir dalam satu-kesatuan yang terpisah
antara satu dan lainnya, yaitu Tenaga , Ruang, dan Waktu. Aspek tenaga, merupakan
kualitas estetis gerak tari ditentukan oleh mengalir dan terkontrolnya kekuatan;
sedangkan ruang, merupakan kualitas yang dapat hadir dari seorang koreografer
dalam membatasi atau mengontrol ruang dengan cara yang khas; dan waktu, yang
secara spesifik merupakan perwujudan ritme dalam sebuah koreografi mempunyai
peran yang sangat kuat dalam mengorganisir elemen lainnya.
Selain menyangkut ke-3 elemen estetik seperti yang disebut di atas, dalam
memproses sebuah karya kita tidak dapat pula melepaskan kesadarannya terhadap
pesoalan yang sangat melekat dengan karya itu sendiri, yakni: isi, teknik, dan bentuk.
 Isi adalah segala macam motivasi atau tema yang menjadi sumber garap dari
sebuah karya.
 Teknik, merupakan cara-cara yang diperlukan untuk membangun hadirnya
bentuk yang ekspresif sesuai dengan keinginan seorang koreografer
 Bentuk, adalah organisasi dari seluruh kekuatan sebagai hasil dari struktur
internal dari tari. Ciri khas dari bentuk ini biasanya berwujud kesatuan, variasi
kontinuitas atau kesinambungan, dan klimaks atau puncak dalam membangun
awal sampai penyelesaian.

Hal lain yang menyangkut tentang sebuah proses koreografi adalah tindak untuk
melakukan proses kreatif. Di sini seorang koreografer benar-benar dituntut mampu
mengorganisir seluruh aktivitas kreatif dari menyangkut persoalan teknis hingga non-
teknis, dari mengelola bahan sampai membangun imajinasi, dan sebagainya.
Bab ii penutup

A. Kesimpulan
1. Pengertian Koreografi
Koreografi Koreografi adalah istilah baru dalam tari, koreografi
berasal dari Bahasa Inggris choreography, yaitu dari kata choreia
(Yunani) yang artinya tarian bersama atau koor, dan grapho artinya
pencatatan. Jadi berdasarkan maknanya koreografi berarti catatan
tentang tari. Menurut Sumandiyo (Agung, 2016:9) “koreografi
adalah proses penyeleksian dan pembentukan gerakan ke dalam
sebuah tarian, serta perencanaan gerak untuk memenuhi tujuan
khusus. Koreografi disebut juga sebagai komposisi tari merupakan
seni membuat/merancang struktur ataupun alur sehingga menjadi
suatu pola gerakan-gerakan. Istilah komposisi tari bisa juga
berarti navigasi atau koneksi atas struktur pergerakan. Hasil atas
suatu pola gerakan terstruktur itu disebut pula sebagai koreografi.
Orang yang merancang koreografi disebut sebagai koreografer.

Anda mungkin juga menyukai