Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

MAKALAH
KESENIAN BUTON UTARA

OLEH:

ICAL
N1A1 16 062

JURUSAN ANTROPOLOGI SOSIAL


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR

Bismillahi Rahmanir Rahim.


Dengan mengucapkan puji sukur kehadirat ALLAH SWT, atas segala
limpahan rahmat dan karunian-Nya sehingga penulis memperoleh anugrah berupa
kesehatan, kekuatan, dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul KESENIAN TRADISIONAL BUTON yang khususnya membahas
Tarian dan Lagu daerah buton.
Makalah ini sengaja disusun untuk membantu pembaca mengetahui dan
melestarikan kesenian tradisional buton. Yang nantinya akan menambah wawasan
serta kepedulian terhadap kesenian tradisional khususnya daerah buton.
Isi makalah ini mencakup lagu dan tarian daerah yang berasal dari Buton.
Materi yang dipaparkan adalah berbagai macam – macam lagu dan tarian daerah
yang merupakan kesenian yang perlu diketahui dan harus dilestarikan agar
kesenian daerah ini tidak hilang dari tanah Indonesia serta dapat dinikmati oleh
generasi penerus khususnya masyarakat buton sendiri.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa isi, sistematika dan kaidah penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, dengan segala kerendahan
hati kami membuka diri kepada pembaca kiranya berkenan memberikan saran,
masukan dan kritik yang konstruktif atas kesempurnaan makalah ini. Terima
kasih.

Baubau, Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan Penulisan......................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Lagu Daerah Masyarakat Buton ...................................................... 2
B. Seni Tari Masyarakat Buton ............................................................ 2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................... 6
B. Saran ................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang penyusunan makalah ini merupakan bentuk kepedulian
kami terhadap kesenian buton, yang jika tidak mendapatkan perhatian serius
kemungkinan akan mengalami kepunahan. Oleh karena itu, dengan segala
keterbatasan kemampuan yang dimiliki, kami berupaya sedemikian rupa
menyusun makalah ini , dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagi
generasi ke depan , juga berupaya untuk melestarikan kesenian buton itu
sendiri.

B. Maksud dan Tujuan Penulisan


Maksud dibuatnya makalah ini, untuk memotivasi teman-teman agar
lebih mengenal kesenian buton, agar dapat mengembangkan kesenian-
kesenian masyarakat buton supaya dapat di kenal luas oleh masyarakat
banyak.
Tujuan penulisan makalah ini :
1. Menunjukkan berbagai jenis tari-tarian daerah Buton
2. Menunjukkan berbagai jenis lagu-lagu daerah Buton
3. Mengembangkian minat untuk mempelajari kesenian-kesenian buton.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lagu Daerah Masyarakat Buton


Keanekaragaman suku bangsa yang mendiami pulau Buton ternyata
berdampak pula pada keanekaragaman lagu-lagu tradisional masyarakat
Buton, antara lain :
1. Lagu Kandandio 17. Lagu Wailala
2. Lagu Waopu 18. Lagu Kaliwu Liwu Kampo'u
3. Lagu Wala – Walangke 19. Lagu Kambai Yimasiaka
4. Lagu Kamba Manguru 20. Lagu Kamboi Tempandona
5. Lagu Wanda – Wande Matamu
6. Lagu Ngkalole 21. Lagu Kasamea
7. Lagu Badenda 22. Lagu Laoti Waoti
8. Lagu Tiga Jiku 23. Lagu Lawana Anto
9. Lagu Bue – Bue 24. Lagu Lente'a Hoga
10. Lagu Maludu 25. Lagu Liwuto Yinta
11. Lagu Batanda 26. Lagu Sope Sope
12. Lagu Bua – Buante Lola 27. Lagu Sora Wolio
13. Lagu Soi Laompo 28. Lagu Tana Wolio
14. Lagu Maula 29. Lagu Wa Ina
15. Lagu Batu Puaro 30. Lagu Wangku Woiro
16. Lagu Campaga Kapalute

B. Seni Tari Masyarakat Buton


Tari Tradisional yang dimiliki oleh masyarakat bekas wilayah
kesultanan Buton memiliki arah yang berbeda–beda. Beberapa tari tradisional
yang kita miliki sangat beraneka ragam yang dikelompokkan sebagai berikut:
a. Tari Pertunjukkan
1. Tari Linda
2. Tari Panjoge –ngibi

2
b. Tari Pergaulan
Tari Pergaulan terdiri atas:
1. Tari Tompa
2. Tari Alionda
Tari ini sangat digemari oleh masyarkat Kolensusu / masyarkat
Kabupaten Buton Utara. Tarian ini dimainkan oleh laki-laki dan
perempuan. Tarian ini sangat menggambarkan pengawasan wanita
remaja, termasuk usaha pemuda remaja dalam mencari pasangan
hidupnya.
3. Tari
Wabelo Tari ini berasal dari Katobengke. Tari Wabelo
menggambarkan keadaan masyarakat dalam mencari pasangan hidup,
adat negeri mengatur masyarakat, menaati aturan kehidupan. Tarian
ini dimainkan oleh remaja putri.
4. Tari Bosu

c. Tari Pengobatan
Tari ini mengambarkan suka duka puteri raja dalam masyarakat
semua puteri yang dewasa diadatkan harus menjalani adat posuo selama
8 hari siang dan malam.

d. Tari Penjemputan
1. Tari Galangi
Tari Galangi adalah tarian yang dimainkan oleh Komponyia
(Pasukan inti Kesultanan). Komponyia terdiri atas 11 kelompok,
masing–masing kelompok terdiri atas 7 orang, sehingga secara
keseluruhan berjumlah 77 orang. Mereka adlah pasukan inti
Kesultanan. Dari 11 regu atau 35 orang menjadi pasukanpengawal
pribadi sultan, 4 regu atau 14 orang menjadi pasukan pengawal
pribadi Sapati dan 2 regu (14 orang).

3
e. Tari Hiburan dan Tari Bela Diri
1. Tari Manguru
Tari Manguru dan Tari Mencei adalah tari perang yang ada
dihampir seluruh wilayah Kabupaten Buton. Tarian tersebut
merupakan tarian rakyat yang diperagakan pada pesta – pesta rakyat
seperti : pesta panen. Namun pada hakekatnya, tarian Manguru
Mencei adalah sarana latihan perang – perangan agar rakyat selalu
terbiasa melakukan adegan – adegan perang.
Tari Manguru terdiri dari 2 orang yang masing – masing
menggunakan senjata keris atau pedang sedang tari Mencei dilakukan
secara massal. Belakangan lahir pula suatu tarian rakyat, yaitu tarian
Bela Diri dengan tangan kosong yang disebut “Balaba”. Tarian ini
banyak dinikmati masyarakat terutama generasi muda.
2. Tari Lariangi
Tari Lariangi diperagakan beberapa orang gadis dengan pakaian
adat khusus, semula dapat ditampilkan dalam Istana Sultan (Kamali)
dan hanya ditonton oleh para pejabat tinggi Kesultanan atau tamu
agung tertentu. Sedangkan tari Linda dan Alionda dapat di saksikan
oleh masyarakat umum.
Ketika paham tasawuf berkembang pesat di Buton ternyata
sangat mempengaruhi moral dan kepribadian masyarakat Buton
khususnya masyarakat Wolio, hingga menyebabkan tergesernya
ketiga jenis tarian tersebut dari lingkungan istana maupun dari
masyarakat luas. Tarian Lariangi kemudian dipindahkan ke Barata
Kaledupa, Linda ke Barata Wuna, dan Alionda ke Barata Kolencusu
(Kalisusu). Disanalah ketiga jenis tarian tradisional tersebut
dilestarikan dan masih terpelihara baik hingga saat ini.
3. Tari Katambe
Tari ini berasal dari Waborobo, merupakan tarian perang.
Pemainnya satu lawan satu atau lebih. Tari ini dimainkan saat pesta
panen.

4
4. Tari Pencak Silat

Semua kelompok tari tesebut diatas merupakan peninggalan budaya


yang dikenal masyarakat kesultanan Buton sejak dahulu kala hingga saat ini
masih tetap dipelihara dengan baik oleh masyarakat kota BauBau, Kabupaten
Buton, Wakatobi, dan Bombana. Sebagai daerah berupaya melestarikannya
agar tetap utuh dan megah dalam kikisan arus perkembangan. Dengan
demikian keutuhan jiwa kesatuan antarmasyarakat Bau – Bau, Kabupaten
Buton, Wakatobi, dan Bombana akan tetap terbina dan terpelihara. Hal ini
akan sesuai dengan karakter mahluk manusian bahwa daerah yang pernah
bersatu sependeritaan dan sepeneanggungan setelah berpisah masih adatali
silaturahmi yang tidak putus. Penghubung keduanya adalah Budaya dan
termasuk tari tradisional yang masih dimiliki oleh setiap daerah
kelompoknya.
f. Tari Honari Mosega
Tari honari merupakan salah satu tarian adat karena penampilannya
pada zaman dulu yaitu apabila terjadi suatu acara serah terima adat
sebagai permohonan atau jasa, atau melalui tarian ini seluruh umat dan
pejabat diingatkan bahwa kita semua berasal dari segumpal tanahdan
kelak akan kembali pula ketanah.
Tarian ini juga mengandung unsur Ketuhanan, dapat dilihat pada
saat mereka tampil. Nyata bahwa mereka melakukan suatu gerakan
menyambah. Yang dimaksud menyembah dalam tarian ini, semata-mata
hanya sembah yang ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai
kelengkapan tarian ini juga dibawakan pantun-pantun dalam bahasa
daerah.
g. Tari Balumpa
Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu
agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa , di pulau buton banyak
sekali berbagai macam jenis lagu dan tarian yang tidak kalah menarik dari
pulau-pulau yang lain, oleh karena itu dengan adanya jenis tari-tarian dan lagu
yang beragam kita di tuntun agar tetap melestarikan kesenian-kesenian yang
dimiliki pulau buton.

B. Saran
Dengan mengambil kesimpulan diatas, saran yang dapat kami berikan
yaitu bagi teman-teman sekalian setelah melihat makalah ini, diharapkan,
dapat membuat lagi berbagai macam karya makalah-makalah yang memuat
tentang kesenian buton, agar bersama-sama menunjukkan betapa masih
banyaknya kesenian buton yang menarik, sehingga kesenian buton dapat
dikenal oleh seluruh dunia.

6
DAFTAR PUSTAKA

Safulin, La Ode, Rustam Awat & Aris Mahmud. 2009. Akhlak dan Budaya Buton.
http://www.wacananusantara.org/suku-buton/ (diakses tanggal 20 Desember
2018)

Anda mungkin juga menyukai