Emy Aditya
( Rf) dan frekuensi dari signal generator yang diberikan pada 10 100 hz 0.6 2.54
rangkaian.
Dari percobaan ini, data yang didapatkan berupa gambar 10 100khz 0.2 0.36
grafik osiloskop sebelum dan sesudah penguatan dengan Op 2 10 khz 0.6 1.2
Amp serta nilai tegangan Vmax, Vmin pada sinyal input dan
2 100 hz 0.6 1.2
sinyal output.
2 100khz 0.6 0.6
A. Op Amp sebagai penguat n on- I nvertin g
Prinsip utama rangkaian penguat non-inverting adalah
penguat yang memiliki masukan yang dibuat melalui input
non-inverting . Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian
ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya. Pada rangkaian
non inverting, bentuk sinyal masukan dan sinyal keluaran
adalah sama, hanya tegangan output yang berbeda
dikarenakan mengalami penguatan. Bentuk sinyal masukan
dan keluaran yaitu sinusoidal dikarenakan sumber yang
digunakan berasal dari generator AC. Berdasarkan data yang
telah didapatkan,
hasil tegangan pada penguat
maupun non-inverting
sinyal input dan output dapat
tidak dilihat
terjadi
pembalikan artinya setelah nilai inputan dikuatkan dari
tegangan positif menghasilkan tegangan positif pula. Penguat
Op-Amp yang stabil juga dibuat dengan umpan balik negatif.
Adapun data yang kami dapat sebagai berikut;
Vin Vout
Gain Frekuensi
max mV) max (V)
2 10 khz 0.6 1.2
2 100 hz 0.6 1.2
2 100khz 0.6 0.6
3 10 khz 0.6 1.8
3 100 hz 0.6 1.8
3 100khz 0.6 1.4
4 10 khz 0.6 1.96
Berdasarkan tabel data yang kami peroleh dapat dilihat
4 100 hz 0.6 1.92
bahwa penguatan n on inverting yang terjadi tidak semuanya
4 100khz 0.6 1.5 mengalami penguatan yang sempurna atau persis dengan
5 10 khz 0.6 2.34 perhitungan berdasarkan teori. Padahal karakteristik
penguatan non inverting pada op amp adalah menguatkan
5 100 hz 0.6 2.4
tegangan input, jika ditinjau dari rangkaian ketika melakukan
5 100khz 0.2 0.88 penguatan non invering maka tegangan input dihubungkan
6 10 khz 0.6 2.54 dengan pin non inverting pada op amp, dan pin inverting di
groundkan. Dan yang perlu diperhatikan agar penguatan yang
6 100 hz 0.6 2.54
terjadi pada op amp maksimal maka tegangan yang diberikan
6 100khz 0.2 0.44 pada pin (Vcc + dan Vcc-) harus diperhitungkan secara teliti
7 10 khz 0.6 2.54 agar penguatan yang terjadi maksimal, dikarenakan Vcc (+
dan -) merupakan batas atau range penguatan, jika penguatan
7 100 hz 0.6 2.54 yang terjadi melebihi batas tegangan Vcc maka yang terjadi
7 100khz 0.4 1.96 yakni pelemahan pada sinyal keluaran dan tegangan keluaran.
8 10 khz 0.2 0.34 Adapun faktor lain yang mempengaruhi penguatan pada op
amp yaitu pengaturan resistor feedback (Rf), pengaturan nilai
8 100 hz 0.6 2.54 Rf tidak boleh dilakukan ketika masih tersambung pada
8 100khz 0.2 1.18 rangkaian meskipun tanpa ada tegangan yang mengalir, karena
9 10 khz 0.6 2.54 akan mengganggu nilai Rf untuk penguatan, dan pada
percobaan ini kami melakukan hal tersebut sehingga hasil
9 100 hz 0.6 2.54 penguatan seperti pada tabel kurang maksimal atau tidak
9 100khz 0.6 1.56 sesuai dengan hasil perhitungan teori.
10 10 khz 0.4 2.54
ALLDATASHEET.COM OPEN
DOWNLOAD PDF
Adapaun pengaruh frekuensi yang diberikan terhadap
rangkaian penguatan non inverting yaitu, semakin besar
mengalami penguatan yang sempurna atau persis dengan
perhitungan berdasarkan teori. Padahal karakteristik
frekuensi pada rangkaian non inverting,maka nilai tegangan penguatan inverting pada op amp adalah menguatkan tegangan
keluaran (Vout) hasil penguatan menjadi semakin kecil, hal ini input namun pembalik artinya penguatan yang terjadi natinya
dikarenakan parameter op amp LM 741 memiliki unity-gain memiliki nilai tegangan output yang negatif atau berbeda
frequency sebesar 1 MHz. dengan bentuk sinyal tegangan input, jika ditinjau dari
rangkaian ketika melakukan penguatan invering maka
B. Op Amp sebagai penguat I nverti ng
tegangan input dihubungkan dengan pin inverting pada op
Disebut penguat inverting karena setiap saat polaritas amp, dan pin non inverting di groundkan. Penguatan yang
keluaran selalu berlawanan dengan polaritas masukannya. tidak sempurna atau tidak semuanya sesuai dengan
Ketika diberi tegangan masukan (+) maka tegangan keluaran perhitungan teori dikarenakan faktor pengaturan nilai resistor
bernilai (-).Tanda (-) memperlihatkan bahwa polaritas Vo feedback (Rf), dikarenakan saat pengukuran (Rf) yang
berkebalikan dengan Vin. Adapun data yang kami dapat dari befungsi sebagai variasi penguatan, pengukuran dilakukan
percobaan rangkaian inverting sebagai berikut; dalam kondisi Rf masih terhubung dengan rangkaian
meskipun tanpa tegangan yang mengalir. Pada tabel diatas
Frekuensi Vin Vout dapat dilihat bahwa semakin besar frekuensi yang diberikan
Gain
max mV) max (V) pada rangkaian penguat inverting maka penguatan yang terjadi
10 10 kHz 0.36 -3.6 mengalami pelemahan atau penguatan yang tak maksimal. .
10 100 kHz 0.24 -2.4 Response penguatan op-amp melemah seiring dengan
menaiknya frekuensi sinyal input.
10 100 hz 0.368 -3.80
9 10 kHz 0.24 -3.82
Physics
Chemistry
Biology
Health Sciences
Ecology
Earth Sciences
Cognitive Science
Mathematics
Computer Science