Anda di halaman 1dari 125

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Baik dibataskan secara maha luas, sempit maupun luas terbatas,

pendidikan tetap merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam kehidupan

manusia, yang berawal dari hal-hal yang bersifat aktual menuju pada hal-hal

yang ideal. Hal-hal yang bersifat aktual berkenaan dengan kondisi-kondisi

yang telah ada pada peserta didik dan lingkungan tempat berlangsungnya

kegiatan belajar.Terkandung dalam kondisi-kondisi aktual tersebut dimensi

psikologis, sosiologis, antropologis, ekologis, teknologis, historis (waktu),

kependudukan dan manajemen, yang menjadi titik tolak kegiatan pendidikan.

Hal-hal yang ideal berhubungan cita-cita yang secara langsung atau tidak

langsung tertuju pada sosok manusia idaman.Ini semua berhubungan dengan

tujuan pendidikan dan tujuan hidup (Supardi, 2004: 39).

Kegiatan pendidikan adalah kegiatan yang menjembatani antara

kondisi-kondisi aktual dengan kondisi-kondisi ideal. Kegiatan pendidikan

berlangsung dalam satuan waktu tertentu dan berbentuk dalam berbagai

proses pendidikan, yang merupakan serangkaian kegiatan atau langkah-

langkah yang digunakan untuk mengubah kondisi awal peserta didik sebagai

masukan, menjadi kondisi-kondisi ideal sebagai hasilnya. Proses-proses

pendidikan, antara lain berupa individualisasi atau personalisasi atau proses

yang tertuju untuk menjadi anggota masyarakat yang diidamkan; enkulturasi

1
2

atau proses yang tertuju untuk memiliki cara-cara hidup yang diharapkan oleh

suatu masyarakat; profesionalisasi atau proses yang tertuju menjadi tenaga

kerja yang profesional; civilisasi atau proses yang tertuju untuk menjadi

warga Negara yang baik; habituralisasi atau proses yang tertuju untuk

memiliki kebiasaan-kebiasaan hidup yang tepat; humanisasi atau proses yang

tertuju untuk menjadi manusia seutuhnya (Supardi, 2004:45).

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal sebagai salah satu hasil

rekayasa dari peradaban manusia, disamping keluarga, dunia kerja, negara,

dan lembaga keagaman untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan

tertentu yang telah ditetapkan, yang secara teknis dikendalikan oleh guru

(teacher directed) peran guru dalam penyelenggaraan bentuk-bentuk kegiatan

pendidikan adalah sentral. Guru mengendalikan penyelenggaraan bentuk-

bentuk kegiatan pendidikan sejak dari perencanaan sampai dengan penilaian

pendidikan, sejak dari awal sampai akhir (Mudyahardjo, 2010:50).

Rendahnya kemampuan efektif membaca para siswa di sekolah, dari

hasil observasi penelitikarena kurangnya minat peserta didik untuk

membaca.Rendanya mutu pendidikan telah memberikan akibat langsung pada

rendahnya mutu sumber daya manusia bangsa kita. Karena proses untuk

melahirkan sumber daya manusia yang bermutu hanya bisa melalui jalur

pendidikan dan proses pembelajaran yang bermutu pula (Sholeh, 2006:5).


3

Menurut lerner (dalam Abdurrahman, 2003:200), Kemampuan

membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak

pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca

maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai

bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Oleh karena itu, anak harus belajar

membaca agar ia dapat membaca untuk belajar. Sedangkan Menurut Mercer

(dalam Abdurrahman (2003: 200), Kemampuan membaca tidak hanya

memungkinkan seseorang meningkatkan kemampuan kerja dan penguasaan

berbagai bidang akademik tetapi juga memungkinkan berpartisipasi dalam

kehidupan sosial, budaya, politik, dan menemukan kebutuhan

emosional.Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

kemampuan membaca kesanggupan melakukan aktivitas kompleks baik fisik

maupun mental untuk meningkatkan keterampilan kerja, penguasaan berbagai

bidang akademik, serta berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.Salah

satu keterampilan membaca yang harus dikuasai siswa kelas IV Sekolah

Dasar adalah keterampilan Membaca Memindai.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan

guru kelas IV SD Negeri 4 Tiworo Utara, 16 Januari 2016 diperoleh informasi

bahwa rendahnya kemampuan Membaca Memindai diperoleh dari nilai

ulangan harian siswa pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014

diperoleh fakta bahwa nilai rata-rata ulangan harian siswa untuk materi

tersebut hanya 9 orang siswa dari 24 siswa yang mencapai ketuntasan belajar

individual yakni memperoleh nilai di atas 70 dan nilai rata-rata yang


4

diperoleh siswa 65,70. Hal tersebut belum sesuai dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekolah yakni minimal 70 untuk

mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan

bahwa proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan di SD Negeri 4

Tiworo Utara masih menggunakan metode konvensional secara monoton

dalam kegiatan pembelajaran dikelas sehingga pembelajaran didominasi oleh

guru.

Berdasarkan informasi di atas, maka penting dan perlu untuk diadakan

perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran Membaca Memindai khususnya di

kelas IV SD Negeri 4 Tiworo Utara. Salah satu model pembelajaran yang

dapat meningkatkan kemampuan Membaca Memindai siswa adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Integrated Reading and Composition(CIRC)

dengan beberapa kelebihanan antara lain yaitu : (1) seluruh kegiatan belajar

lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil belajar anak didik akan dapat

bertahan lebih lama, (2) pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang

bersifat pragmatis (bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering

ditemui dalam lingkungan anak, (3) menumbuh kembangkan interaksi sosial

anak seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan

orang lain. Sehingga dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dapat

meningkatkan kemampuan Membaca Memindai siswa.


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, masalah dalam

penelitian adalah sebagai berikut.

1. Apakah kemampuan Membaca Memindai siswa kelas IV SD Negeri 4

Tiworo Utara dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran

Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC)?

2. Apakah aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri-4 Tiworo Utara dapat

ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran Cooperatif

Integrated Reading and Composition (CIRC)?

3. Apakah aktivitas mengajar guru kelas IV SD Negeri 4 Tiworo Utara

dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran Cooperatif

Integrated Reading and Composition (CIRC)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk meningkatkan kemampuan Membaca Memindai siswa kelas IV SD

Negeri 4 Tiworo Utara melalui penerapan model pembelajaran Cooperatif

Integrated Reading and Composition (CIRC).

2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri-4 Tiworo

Utara melalui penerapan model pembelajaran Cooperatif Integrated

Reading and Composition (CIRC).


6

3. Untuk meningkatkan aktivitas mengajar guru kelas IV SD Negeri 4

Tiworo Utara melalui penerapan model pembelajaran Cooperatif

Integrated Reading and Composition (CIRC).

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

a) Bagi Siswa, Pembelajaran Membaca Memindai terasa menyenangkan

bagi siswa, karena siswa belajar Membaca Memindai dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Integrated Reading

and Compotition (CIRC).

b) Bagi Guru, Memotivasi guru dalam meningkatkan keterampilan dalam

mengembangkan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.

c) Bagi Sekolah, Dapat meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran

bahasa Indonesia di SD.

d) Bagi peneliti, Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang

penelitian dan dapat mengetahui cara-cara memperbaiki proses

pembelajaran di kelas. Selain itu, hasil penelitian diharapkan dapat

menjadi salah satu masukan dalam mengembangkan penelitian-penelitian

selanjutnya.
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Keterampilan Membaca

Membaca tidak hanya sekedar membunyikan lambing-lambang bunyi

bahasa yang tertulis.Membaca adalah aktivitas yang komplek dengan

mengarah sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah (Soedarsono, 1996:4).

Membaca merupakan kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa

yang tertulis dalam teks. Untuk keperluan tersebut, selain perlu menguasai

bahasa yang dipergunakan, seorang pembaca perlu juga mengaktifkan

berbagai proses mental dalam sistem kognisinya (Iskandarwassid dan

Sunendang, 2011:246).

Membaca merupakan perilaku positif. Perilaku yang harus diawali

dengan pembiasaan (Conditioning) sebelum akhirnya mendarah daging dalam

keseharian kita.Ketika aktivitas membaca sudah menjadi kebiasaan maka

aktivitas ini pun dapat terus di lakukan tanpa harus dipaksa (Aminudin,

2011:4).

Membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan

mental. Aktivitas fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan

ketajaman penglihatan.Aktivitas mental mencakup ingatan dan

pemahaman.Orang dapat membaca dengan baik jika mampu melihat huruf-

7
8

huruf dengan jelas, mampu menggerakkan mata secara lincah, mengingat

simbol-simbol bahasa dengan tepat dan memiliki penalaran yang cukup untuk

memahami bacaan (Abdurrahman,2003:200).

Menurut Burns (dalam Rahim, 2007:12), Membaca merupakan proses

berpikir untuk dapat memahami bacaan, pembaca terlebih dahulu harus

memahami kata-kata dan kalimat yang dihadapinya. Kemudian membuat

simpulan dengan menghubungkan isi yang terdapat dalam materi bacaan.

Untuk itu, ia harus mampu berpikir secara sistematis, logis, dan kreatif.

Pembelajaran membaca menjadi bagian penting dari pembelajaran

bahasa Indonesia. Syafi’ie (1999:2) menyatakan bahwa melalui pembelajaran

membaca siswa diharapkan, antara lain: (1) memperoleh informasi dan

tanggapan yang tepat atas berbagai hal; (2) mencari sumber, menyimpulkan,

menyaring, dan menyerap informasi dari bacaan; serta (3) mampu

mendalami, menghayati, menikmati, dan menarik manfaat dari bacaan.

Menurut Burns dan Syafi’ie (dalam Hairuddin, 2008:3-23), proses

membaca terdiri dari atas delapan aspek yaitu:

1. Aspek sensori, yakni kemampuan untuk memahami simbol-simbol

tertulis.

2. Aspek perseptual, yakni aspek kemampuan untuk menginterpretasi apa

yang dilihatnya sebagai simbol atau kata.

3. Aspek sekuensial, yakni kemampuan melakukan pola-pola, urutan,

logika dan dramatikal teks.


9

4. Aspek asosiasi, yakni aspek kemampuan mengenal hubungan antara

simbol dan bunyi, dan antara kata-kata yang dipersentasikan.

5. Aspek pengalaman, yakni aspek kemampuan menghubungkan kata-kata

dengan pengalaman yang telah dimiliki untuk memberikan makna itu.

6. Aspek berpikir, yakni kemampuan untuk membuat interferensi dan

evaluasi dari materi yang dipelajari.

7. Aspek belajar, yakni aspek kemampuan untuk mengingat apa yang telah

dipelajari dan menghubungkannya dengan gagasan dengan fakta yang

baru dipelajari.

8. Aspek afektif, yakni aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang

berpengaruh terhadap minat pembaca yang berpengaruh terhadap

keinginan mereka.

Dari beberapa pendapat tersebut diatas maka dapat disimpulkan

bahwa membaca merupakan suatu proses yang melibatkan penglihatan dan

tanggapan untuk memahami bahan bacaan yang bertujuan untuk memperoleh

informasi atau mendapatkan kesenangan serta membaca juga dapat

menambah wawasan.Aspek-aspek keterampilan untuk memahami isi bacaan

itu ada bermacam-macam Syafi’ie (1999:225), menyebutkan empat tingkatan

atau kategori pemahaman membaca, yaitu liberal, inferensial, kritis, dan

kreatif. Pemahaman mengenai tingkat pemahaman sebagaimana diuraikan

sebagai berikut.

Pemahaman liberal adalah kemampuan memahami informasi yang

dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Pemahaman liberal merupakan


10

pemahaman tingkat paling rendah. Walaupun tergolong tingkat rendah,

pemahaman literal tetap penting, karena dibutuhkan dalam proses

pemahaman bacaan secara keseluruhan. Pemahaman inferensial adalah

kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara tidak langsung

(tersirat) dalam teks.Pemahaman kritis merupakan kemampuan mengevaluasi

materi teks. Pemahaman kritis pada dasarnya sama dengan pemahaman

evaluatif. Dalam pemahaman ini pembaca membandingkan informasi yang

ditemukan dalam teks dengan norma-norma tertentu, pengetahuan, dan latar

belakang pengalaman pembaca untuk menilai teks.

Pemahaman kreatif merupakan kemampuan untuk mengungkapkan

respon emosional dan estetis terhadap teks yang sesuai dengan standar pribadi

dan standar profesional.Pemahaman kreatif melibatkan seluruh dimensi

kognitif membaca karena berkaitan dengan dampak psikologi dan estetis teks

terhadap pembaca.

Ditinjau dari teori yang dipakai sebagai landasannya membaca pada

prinsipnya dapat didefinisikan dari dua segi yakni membaca sebagai proses

dan membaca sebagai hasilnya. Membaca sebagai proses pada dasarnya

adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan arti dari kata-kata

tertulis. Proses membaca sendiri meliputi proses visual, perseptual dan

konseptual Oleh sebab itu, membaca sering pula artikan sebagai sebuah

proses berpikir sebab di dalam kegiatan membaca seorang pembaca berusaha

mengartikan, menafsirkan, dan memperoleh informasi yang terkandung dari

bahan bacaan. Lebih jauh Menurut Cox (dalam Abidin,


11

2012:148).menyatakan bahwa membaca ialah proses psikologis untuk

menentukan arti kata-kata tertulis. Membaca melibatkan penglihatan, gerak

mata, pembicaraan batin, ingatan, pengetahuan mengenai kata yang dapat

dipahami, dan pengalaman pembacanya.Secara lebih sederhana, Menurut

Anderson (dalam Abidin, 2012:148).menyatakan bahwa membaca adalah

proses membentuk arti dari teks-teks tertulis.

2. Pengertian Membaca Memindai

Membaca Memindai (scanning) berarti mencari informasi spesifik

secara cepat dan akurat.Memindai artinya terbang di atas halaman-halaman

buku.Membaca memindai artinya menyapu halaman buku untuk menemukan

sesuatu yang diperlukan.

Membaca Memindai disebut juga membaca tatap.Jenis membaca ini

adalah jenis membaca yang sangat cepat. Ketika seseorang membaca tatap, ia

akan melampaui banyak kata. Lebih lanjut Soedarsono (2006:89)

menyebutkan bahwa memindai adalah sebuah teknik membaca untuk

mendapakan suatu informasi langsung ke masalah yang dicari yaitu fakta

khusus atau informasi tertentu.

Karakteristik Membaca Memindai (scanning) adalah (1) memindai

mencakup pencarian secara cepat dengan gerakan mata dari atas ke bawah

menyapu seluruh teks untuk mencari fakta khusus, informasi khusus, atau

kata-kata kunci tertentu; (2) manfaat memindai adalah dapat mencari

informasi dalam buku secara cepat; (3) pembaca telah menentukan kata yang
12

dicari sebelum kegiatan scanning dilakukan; (4) pembaca tidak membaca

bagian lain dari teks kecuali informasi yang dicari.

Membaca Memindai digunakan antara lain untuk membaca daftar isi

buku atau majalah, indeks dalam buku petunjuk telepon, dan kamus. Selain

itu dalam prosa dibutuhkan cara membaca memindai yakni mencari informasi

topik tertentu dalam suatu bacaan. Artinya, dalam mencari informasi yang

dibutuhkan terlebih dahulu mencari bagian bacaan yang memuat informasi

tersebut.

Adapun langkah-langkahnya dalam Membaca Memindai antara lain,

sebagai berikut:

a. Carilah kata kunci yang dibutuhkan

b. Kenalilah organisasi dan struktur bacaan untuk memperkirakan letak kata

atau istilah itu melalui daftar gambar, grafik, tabel, jika disesuaikan. (jika

kita memindai buku, cobalah dari kata atau istilah itu melalui daftar isi

dan indeks).

c. Gerakanlah mata secara sistematik dan cepat. Ada dua cara yaitu:

d. Seperti anak panah langsung ke tengah bacaan dan meluncur ke bawah;

dan

e. Dengan cara pola S atau zig-zag.

f. Setelah menemukan letak kata atau istilah yang dicari, lambatkan

kecepatan membaca untuk memperoleh ada informasi yang dibutuhkan.


13

Menurut Tampubolon (dalam Rahim,2005:35), ada beberapa teknik

membaca untuk dapat menemukan informasi fokus dengan efisien, di

antaranya: (1) baca-pilih(selecting); (2) baca-lompat (skipping); (3) baca-

layap (skimming); (4) baca-tatap (scanning) atau memindai.Membaca tatap

atau (scanning) atau disebut juga Membaca Memindai adalah membaca

sangat cepat.Ketika seseorang Membaca Memindai, dia akan melampaui

banyak kata.Menurut Tampubolon (dalam Rahim,2005:27), Membaca

Memindai penting untuk meningkatkan kemampuan membaca.Teknik

membaca ini berguna untuk mencari beberapa informasi secepat

mungkin.Biasanya kita membaca kata perkata dari setiap kalimat yang

dibacanya. Dengan berlatih teknik Membaca Memindai, seseorang bisa

belajar membaca untuk memahami teks bacaan dengan cara yang lebih

cepat. Tapi, membaca dengan cara memindai ini tidak asal digunakan. Jika

untuk keperluan membaca buku teks, puisi, surat penting dari ahli hukum,

dan sebagainya, perlu lebih detil membacanya. Membaca Memindai

umumnya digunakan untuk daftar isi buku atau majalah, indeks dalam buku

teks, iklan dalam surat kabar, dan kamus.

Sebagai proses tanggapan, membaca menunjukkan interprestasi segala

penguatan membaca, fasilitas lingkungan sekolah dan keterampilan dasar

membaca sesuatu yang kita persepsi. Proses membaca juga meliputi

idenfikasi simbol-simbol bunyi dan mengumpulkan makna melalui simbol-

simbol tersebut (Ahuja, 1999:12).Dapat disimpulkan bahwa membaca

merupakan suatu proses yang melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk


14

memahami bahan bacaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau

mendapatkan kesenangan.

3. Pembelajaran Membaca di SD

a. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus

Membaca

Pembelajaran bahasa Indonesia dari jenjang SD sampai SMA

dilaksanakan secara terpadu di antara empat keterampilan yang ada, yaitu

keterampilan mendengarkan/menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Tidak hanya empat keterampilan itu saja yang dipadukan, tetapi semua aspek

kebahasaan dipadukan. Misalnya pembelajaran struktur dipadukan dengan

wacana, artinya dalam memahami struktur kalimat bahasa Indonesia siswa

diajak untuk menemukan sendiri dalam wacana yang sudah ditentukan oleh

guru. Dengan demikian,pembelajaran struktur tersebut diajarkan melalui

kalimat-kalimat yang lepas dari konteksnya melainkan diajarkan melalui

sebuah wacana (http:// file. upi. edu/ Direktori /DUAL Modes/

Pendidikan_Bahasa_Dan_Sastra_Indonesia_Di_Sekolah_Dasar_kelas_Renda

h /BBM_8.pdfdiakses 5 Maret 2016).

Dalam melatih keterampilan berbahasa walaupun dalam praktiknya

keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain,

namun guru dapat memfokuskan salah satu di antara empat keterampilan

tersebut. Pemfokusan pembelajaran pada salah satu keterampilan ini

menyangkut pemilihan materi, metode, dan teknik pembelajaran. Jika


15

difokuskan pada menulis maka alokasi waktu untuk melatih menulis lebih

banyak daripada keterampilan lainnya. Jadi, yang dimaksud dengan

pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus membaca adalah pembelajaran

bahasa Indonesia yang dipusatkan pada melatih keterampilan membaca

b. Pembelajaran Membaca Di Kelas Rendah

Adapun tujuan membaca di SD kelas rendah dapat ditentukan

ataudicari guru melalui pemahaman Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan

SastraIndonesia. Yang termasuk SD kelas rendah adalah kelas 1 dan 2,

sedangkan SD kelas tinggi mulai kelas 3 sampai dengan kelas 6.

Secara teoretis ada beberapa pendapat tentang pengajaran membaca

ini. Macam-macam pengajaran membaca adalah sebagai berikut:

1. Pengajaran Membaca Permulaan

Pengajaran membaca permulaan ini disajikan kepada siswa tingkat

permulaan Sekolah Dasar. Tujuannya adalah membinakan dasar mekanisme

membaca, sepertikemampuan mengasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi

bahasa yang diwakilinya,membina gerakan mata membaca dari kiri ke kanan,

membaca kata-kata dan kalimatsederhana.

2. Pengajaran Membaca Nyaring

Pengajaran membaca nyaring ini di satu pihak dianggap merupakan

bagian atau lanjutan dari pengajaran membaca permulaan, dan di pihak lain
16

dipandang jugasebagai pengajaran membaca tersebut yang sudah tergolong

tingkat lanjut, sepertimembaca sebuah kutipan dengan suara nyaring.

3. Pengajaran Membaca dalam Hati

Pengajaran membaca ini membina siswa agar mereka mampu

membaca tanpa suara dan mampu memahami isi tuturan tertulis yang

dibacanya, baik isi pokoknyamaupun isi bagiannya termasuk pula isi yang

tersurat dan yang tersirat.

4. Pengajaran Membaca Pemahaman

Dalam praktiknya, pengajaran membaca pemahaman hampir tidak

berbeda dengan pengajaran membaca dalam hati.

5. Pengajaran Membaca Bahasa

Pengajaran membaca ini pada dasarnya merupakan alat dari

pengajaran bahasa. Guru memanfaatkannya untuk membina kemampuan

bahasa siswa.

6. Pengajaran Membaca Teknik

Pengajaran membaca teknik memusatkan perhatiannya kepada

pembinaan-pembinaan kemampuan siswa menguasai teknik-teknik membaca

yang dipandangpatut. Dalam pelaksanaannya pengajaran membaca teknik

sering kali berimpit denganpengajaran membaca nyaring dan pengajaran

membaca permulaan. Disamping itu,pengajaran membaca ini banyak pula


17

berhubungan dengan cara-cara membaca suatututuran tertulis yang tergolong

rumit.Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa secara teoretis tujuan

membaca di SD kelas rendah adalah untuk membina kemampuan siswadalam

hal-hal berikut ini:

1. Mekanisme membaca, yaitu mengasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi

bahasa yang diwakilinya (yang dilatih adalah membaca teknik dan

nyaring).

2. Membina gerak mata membaca dari kiri ke kanan.

3. Membaca kata-kata dan kalimat-kalimat pendek (Ngurah Oka

dalamhttp://file.upi.edu/Direktori/DUALModes/Pendidikan_Bahasa_Dan

_Sastra_Indonesia_Di_Sekolah_Dasar_kelas_Rendah/BBM_8.pdf

diakses 5 Mei 2015)

c. Pembelajaran Membaca Di Kelas Tinggi

Membaca di kelas tinggi ini melatih siswa dalam keterampilan yang

bersifat pemahaman (comprehension skills) yang mencakup aspek-aspek

berikut ini:

1. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal).

2. Memahami signifikansi atau makna (antara lain maksud dan tujuan

pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).

3. Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk).

4. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan

keadaan.
18

Membaca di kelas rendah masih bersifat mekanis maka aktivitas yang

paling sesuai adalah membaca nyaring, sedangkan untuk kelas tinggi

ditekankan pada pemahaman dan aktivitas yang tepat adalah membaca dalam

hati. Membaca dalam hati dibagi menjadi dua, yaitu: membaca ekstensif

membaca intensif.

a. Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif merupakan proses membaca yang dilakukan

secara luas. Luas berarti bahan bacaan beraneka dan banyak ragamnya, waktu

yang digunakan cepat dan singkat.Tujuan membaca ekstensif adalah sekedar

memahami isi yang penting dari bahan bacaan dengan waktu yang cepat dan

singkat.Membaca ekstensif, seperti tampak pada bagan jenis membaca di

muka, meliputi membaca survei, membaca sekilas, dan membaca dangkal.

Ketiga jenis membaca ekstensif tersebut diuraikan secara singkat di bawah

ini:

1) Membaca survei merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk

mengetahui gambaran umum isi dan ruang lingkup bacaan. Membaca

survei merupakan kegiatan membaca, seperti melihat judul, pengarang,

daftar isi, pengantar, dan lain-lain.

2) Membaca sekilas adalah membaca yang membuat mata kita bergerak

cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan

mendapatkan informasi secara cepat. Membaca sekilas disebut juga

skimming, yakni kegiatan membaca secara cepat dan selektif serta

bertujuan. Istilah lain membaca sekilas adalah membaca layap, yaitu


19

membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum suatu bacaan atau

bagian-bagiannya. Membaca sekilas merupakan salah satu teknik dalam

membaca cepat.

3) Membaca dangkal adalah kegiatan membaca untuk memperoleh

pemahaman yang dangkal dari bahan bacaan yang kita baca. Bahan

bacaannya merupakan jenis bacaan ringan karena membaca dangkal

hanyalah untuk mencari kesenangan atau sekadar mengisi waktu.

4) Membaca Intensif

Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara

saksama dan merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan

mengasah kemampuan membaca secara kritis.Membaca intensif

merupakan studi saksama, telaah teliti, serta pemahaman terinci terhadap

suatu bacaan sehingga timbul pemahaman yang tinggi.Membaca intensif

dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni membaca telaah isi dan

membaca telaah bahasa.Membaca telaah isi meliputi membaca teliti,

membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide, sedangkan

membaca telaah bahasa meliputi membaca bahasa dan membaca sastra.

(https://wyw1d.wordpress.com/2009/11/01/pembelajaran-membaca/

diakses 5 Mei 2015).

d. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian cooperative learning

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pengajaran dimana

siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat


20

kemampuan berbeda.Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota

saling kerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran

(Amri dan Ahmadi, 2010: 67).

Ada banyak alasan yang membuat model pembelajaran kooperatif

diterapkan dalam sistem pendidikan saat ini, penggunaan model pembelajaran

kooperatif ini dapat meningkatkan pencapaian prestasi para siswa dan juga

akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar

kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang

akademik dan meningkatkan rasa harga diri.Wina Sanjaya (2008:241-242)

menyatakan model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar

yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok tertentu yang mencapai tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi

model pembelajaran kooperatif, yaitu : (1) Adanya peserta dalam kelompok,

(2) Adanya aturan dalam kelompok, (3) Adanya upaya belajar setiap anggota

kelompok, dan (4) Adanya tujuan yang harus dicapai.

Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi,

membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok,

dan pelaporan.

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran dalam kelompok- kelompok kecil, dengan anggota kelompok 3-

5 orang, yang dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap anggota

kelompok harus saling kerja sama dan saling membantu untuk memahami
21

materi, sehingga setiap siswa selain mempunyai individu, tanggung jawab

berpasangan, juga mempunyai tanggung jawab dalam berkelompok (Safiun

Arihi, 2009:11).

Menurut Nurhadi (Arihi,2009:12),memandang pembelajaran

kooperatif secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah, sehingga

sumber belajar peserta didik bukan hanya guru dan buku ajar, tetapi juga

sesama peserta didik.

Pembelajaran kooperatif memiliki dua aspek menurutManning (dalam

Arihi,2009:13-14), mengklasifikasikan kedua aspek tersebut yaitu:

1)Dimungkinkannya lingkungan yang kooperatif yang mendidik dan memacu

siswa untuk bersaing satu sama lain dan bukan hanya sekedar bekerja sama,

dan 2) Mengindikasikan bahwa belajar kooperatif bila di implikasikan secara

umum mempunyai potensi untuk memberikan kontribusi secara positif pada

kemampuan akademik, keterampilan sosial, dan kepercayaan diri.

Berdasarkan kedua aspek di atas menurut Nurhadi (dalam

Arihi,2009:13-14) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki

ciri-ciri: 1) Saling ketergantungan positif yang memungkinkan siswa saling

memberi motivasi untuk meraih hasil belajar yang optimal, 2) Interaksi tatap

muka yang memungkinkan siswa menjadi sumber belajar lebih bervariasi, 3)

Akuntabilitas individual untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap

materi pelajaran secara individual, dan 4) Keterampilan menjalin hubungan

antar pribadi dan sosial.


22

b. Manfaat dan Karakteristik Cooperative Learning

Menurut Orlich (dalam Arihi,2009:16) menyebutkan delapan manfaat

pembelajaran kooperatif yaitu:

1) Meningkatkan pemahaman terhadap pengetahuan dasar,

2) Memberi penguatan terhadap keterampilan sosial,

3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat keputusan,

4) Menciptakan lingkungan belajar yang aktif,

5) Meningkatkan kepercayaan diri siswa,

6) Menghargai perbedaan gaya belajar,

7) Meningkatkan tanggung jawab siswa, dan

8) Terfokus pada keberhasilan setiap siswa.

Pembelajaran kooperatif juga memiliki aspek-aspek:

1) Saling ketergantungan dan bersifat positif,

2) Interaksi langsung,

3) Kepercayaan individu,

4) Mengembangkan keterampilan sosial, dan

5) Evaluasi kelompok.

c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi

pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai

tujuan bersama Menurut Enggen and Kauchak(dalam Trianto,2007:42),


23

Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan

partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap

kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan

kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa

yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa

berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru . Dengan bekerja

secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama, maka siswa akan

mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang

akan sangat bermanfaat bagi kehidupan diluar sekolah.

d. Prinsip-prinsipPembelajaran Kooperatif

Menurut Stahl (dalam http://febrianiamri.blogspot.com diakses 27

Maret 2015) prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif ada 8 yaitu: “1)

perumusan hasil belajar siswa harus jelas, 2) penerimaan yang menyeluruh

oleh siswa tentang tujuan belajar, 3) ketergantungan yang bersifat positif, 4)

interaksi yang bersifat terbuka, 5) kelompok bersifat heterogen, 6) interaksi

sikap dan prilaku sosial dan positif, 7) tindak lanjut atau follow up, 8)

kepuasan dalam belajar”.

1) Perumusan hasil belajar siswa harus jelas

Sebelum menggunakan strategi pembelajaran, guru hendaknya memulai

dengan merumuskan tujuan pembelajaran dengan jelas dan spesifik.

Tujuan tersebut menyangkut apa yang diinginkan guru untuk dilakukan

siswa dalam kegiatan belajarnya. Perumusan tujuan harus disesuaikan


24

dengan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran. Penyampaian tujuan

pembelajaran ini disampaikan guru sebelum kelompok belajar terbentuk.

2) Penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar

Guru hendaknya mampu mengkondisikan kelas agar siswa mampu

menerima tujuan pembelajaran dari sudut kepentingan diri dan

kepentingan kelas.

3) Ketergantungan yang bersifat positif

Untuk mengkondisikan terjadinya interdepedensi antara siswa dalam

kelompok belajar, maka guru harus mengorganisasikan materi dan tugas-

tugas pelajaran sehingga siswa siswa memahami dan mungkin untuk

melakukan hal itu dalam kelompoknya Johnson (dalam

http://febrianiamri.blogspot.com diakses 27 Maret 2015). Guru harus

merancang struktur kelompok dan tugas-tugas kelompok yang

memungkinkan setiap siswa untuk merancang dan mengevaluasi diri dan

teman sekelompoknya dalam penguasaan dan kemampuan untuk

memahami materi pelajaran, sehingga siswa merasa tergantung secara

positif pada anggota kelompok lainnya dalam mempelajari dan

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru.

4) Interaksi yang bersifat terbuka

Di dalam kelompok interaksi yang terjadi bersifat langsung dan terbuka

dalam mendiskusikan materi. Mereka akan saling memberi dan menerima

masukan, ide, saran, dan kritik dari temannya secara positif dan terbuka.

5) Kelompok bersifat heterogen


25

Pembentukan kelompok belajar kooperatif, keanggotaan kelompoknya

harus bersifat heterogen sehingga dalam suasana belajar akan tumbuh dan

berkembang nilai sikap dan moral dan perilaku siswa.

6) Interaksi sikap dan perilaku sosial dan positif

Siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas kelompok, yang mana

interaksi yang dilakukan siswa tidak bisa memaksakan kehendaknya pada

anggota kelompok lain. Siswa harus belajar bagaimana meningkatkan

keterampilan dalam memimpin, berdiskusi, berorganisasi dan

mengklarifikasikan berbagai masalah.

7) Tindak lanjut atau follow up

Setelah masing-masing kelompok belajar menyelesaikan tugas dan

bekerjasama, selanjutnya perlu dianalisis bagaimana penampilan dan hasil

kerja yang dihasilkan.

8) Kepuasan dalam belajar

Pengembangan suasana yang kondusif bagi kelompok belajar dan

hubungan yang bersifat interpersonal diantara sesama anggota harus

ditumbuhkan oleh guru sehingga kelompok belajar dapat bekerja dan

belajar secara produktif (dalam http://febrianiamri.blogspot.com, diakses

27 Maret 2015)

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and

Compotition, termasuk salah satu model pembelajaran cooperative

learningyang pada mulanya merupakan pengajaran koperatif terpadu


26

membaca dan menulis. Terjemahan bebas dari CIRC adalah komposisi

terpadu membaca dan menulis secara koperatif-kelompok. Sintaksnya adalah:

membentuk kelompok heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan

bacaan sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca

bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap wacana

kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil kelompok,

refleksi (Ngalimun,2014:173).

Model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition

CIRC (Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis) merupakan model

pembelajaran yang lebih cocok dan tepat di aplikasikan pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia khusus materi membaca, menemukan ide pokok, pokok

pikiran atau, tema sebuah wacana atau kliping. Dalam Pembelajaran CIRC

atau pembelajaran terpadu setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas

kelompok. Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk

memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas (task), sehingga terbentuk

pemahaman yang dan pengalaman belajar yang lama (Imas Kurniasih dan

Berlin Sani,2015:89-90).

CIRC merupakan tipe pembelajaran yang diterapkan untuk

menerapkan membaca dan menulis. Para siswa ditugaskan untuk membaca

lisan, memahami bacaan, menulis dan Seni berbahasa (Arihi,2009:22 ).


27

5. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

Tujuan utama CIRC Menurut Muhammad Nur (2005:56),

menyebutkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif mempunyai tiga tujuan yang hendak dicapai:

1. Hasil belajar akademik

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa

dalam tugas-tugas akademik.Banyak ahli yang berpendapat bahwa Model

pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk

memahami konsep-konsep yang sulit.

2. Pengakuan adanya keberagaman

Model pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima

teman-teman yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar

belakang, perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama,

kemampuan akademik dan tingkat sosial.

3. Pengembangan keterampilan sosial

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan

sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran

kooperatif adalah berbagai tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat

orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja sama dalam

kelompok.
28

6. Kelebihan Model Pembelajaran CIRC

Kelebihan model pembelajarann CIRC Menurut Imas Kurniasih

(2015:91), menyebutkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif mempunyai delapan tujuan yang hendak dicapai.

1) Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan

tingkat perkembangan anak

2) Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat siswa dan

kebutuhan anak

3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil

belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama

4) Pembelajaran terpadu dapat menumbuh-kembangkan keterampilan

berpikir anak

5) Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis

(bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam

lingkungan anak.

6) Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa kearah

belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna

7) Menumbuh kembangkan interaksi sosial anak seperti kerjasama,

toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan orang lain

8) Mengembangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi

guru dalam mengajar.


29

7. Kekurangan Model Pembelajaran CIRC

Menurut Imas Kurniasih (2015:91), Dalam model pembelajaran ini

hanya dapat dipakai untuk mata pelajaran yang menggunakan bahasa,

sehingga model ini tidak dapat dipakai untuk mata pelajaran seperti:

matematika dan mata pelajaran lain yang menggunakan prinsip menghitung.

8. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

Model Pembelajaran kooperatif tipe CIRC menurut Slavin(dalam

Suyitno 2005:3-4) memiliki delapan komponen. Kedelapan komponen

tersebut antara lain: (1) Teams,yaitu pembentukan kelompok heterogen yang

terdiri atas 4 atau 5 siswa; (2) Placement test, misalnya diperoleh dari rata-

rata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru

mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu; (3) Student

creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan

situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh

keberhasilan kelompoknya; (4) Team study, yaitu tahapan tindakan belajar

yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan

kepada kelompok yang membutuhkannya; (5) Team scorerand team

recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan

memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara

cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam

menyelesaikan tugas; (6) Teaching group, yakni memberikan materi secara

singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok; (7) Facts test,

pelaksanaan tes atau ulangan berdasarkan fakta yang diperoleh siswa; (8)
30

whole-class units, yaitu pemberian rangkuman materioleh guru di akhir

waktu pembelajaran.

Kegiatan pokok dalam kooperatif tipe CIRC untuk menyelesaikan

soal yang meliputi rangkaian kegiatan bersama yang spesifik, yaitu: (1) salah

satu anggota atau beberapa kelompok membaca soal; (2) membuat prediksi

atau menaksirkan isi soal, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang

ditanyakan dan memisalkan apa yang ditanyakan dengan suatu variabel; (3)

saling membuat ikhtisar/rencana penyelesaian soal; (4) menuliskan

penyelesaian soal secara urut; dan (5) saling merevisi dan mengedit

pekerjaan/penyelesaian (Suyitno,2005:4).

Secara khusus, Slavin(dalam Suyitno, 2005:6) menyebutkan kelebihan

model Pembelajaran CIRC sebagai berikut: (a) CIRC amat tepat untuk

meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal; (b) dominasi

guru dalam pembelajaran berkurang; (c) siswa termotivasi pada hasil secara

teliti; (d) para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek

pekerjaannya; (e) membantu siswa yang lemah; (f) meningkatkan hasil

belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang bentuk uraian.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

1. Satria,(2012) yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Membaca

Memindai dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Siswa Kelas


31

IV SD Negeri Linomoiyo”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada

sikus I pertemuan pertama aktivitas guru daam pembelajaran sebesar

52,63% dan pada pertemuan kedua 73, 68%. Pada siklus II pertemuan

pertama meningkat menjadi 82, 21% dan pertemuan kedua 91,67%. Hasil

tes siklus I siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 KKM sebesar 66,67%

meningkat pada siklus II menjadi 87,50%. Berdasarkan hasil penelitian

ini dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan kemampuan membaca

memindai dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) sangat efektif

pada kelas IV SD Negeri Linomoiyo.

2. Hasil penelitianDamsari, (2015) yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IVA

SDN 01Ranomeeto Kab. Konawe Selatan. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang meningkat, Siklus 1

pertemuan pertama aktivitas guru dalam pembelajaran sebesar 58,82 %

pada pertemuan kedua 70, 58 % pada siklus kedua pertama meningkat

82,35 % pertemua kedua 88,23% .aktifitas siswa siklus petama

pertemuan pertama sebesar 50, 00 % dan pertemuan kedua 66,67

%.Pada siklus 2 pertemuan pertama meningkat menjadi 83,33% dan

pertemuan kedua 91,66 %. Kemampuan membaca memindai siswa siklus

1 adalah 58, 06% dengan nilai rata-rata 68, 80 % meningkat pada siklus 2

menjadi 87, 09% dengan nilai rata rata 80,77%. Berdasarkan hasil
32

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan

keterampilan membaca intensif dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) sangat efektif pada Kelas IV SDN 01Ranomeeto.

C. Kerangka Berpikir

Pemilihan model dalam pembelajaran akan menentukan keberhasilan

suatu proses pembelajaran. Kemampuan membaca memindai siswa SD

Negeri 4 Tiworo Utara masih rendah di bawah Kriteria ketuntasan Minimal

(KKM) menjadi permasalahan yang harus dicari solusinya.

Ada tiga aspek yang menjadi faktor penting agar membaca memindai

siswa SD Negeri 4 Tiworo Utara dapat ditingkatkan yaitu: aktivitas guru saat

melakukan pembelajaran membaca memindai dengan menggunakan model

pembelajaran CIRC, aktivitas pembelajaran membaca memindai Siswa SD

Negeri 4 Tiworo Utara, dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berdampak

pada dominasi guru dalam pembelajaran akan berkurang serta akan

meningkatkan kemampuan siswa untuk lebih aktif melalui menyelesaikan

soal, saling mengecek pekerjaannya. sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai dan diharapkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi Membaca

Memindai dapat meningkat.


33

Kerangka berpikir berdasarkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC

dapat dirangkaikan sebagai berikut.

Gambar 2.1Kerangka Berpikir

Proses

AktivitasPeserta
Didik

Input Output
Keterampilan
PesertaDidik kooperatif Hasil Belajar
(Tipe CIRC)

Kemampuan Adanya
1. Teams
Dasar Perubahan
2. Placement test
3. Student creative
4. Team study
5. Team scorer
6. Teaching group
7. Facts test
8. whole-class
units

Peningkatan Kemampuan Membaca Memindai

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Melalui penerapan model pembelajaran CooperatifIntegrated Reading

and Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan membaca

memindai siswa kelas IV SD Negeri 4 Tiworo Utara.


34

2. Melalui penerapan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading

and Composition (CIRC) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa

kelas IV SD Negeri 4 Tiworo Utara.

3. Melalui penerapan model pembelajaran CooperatifIntegrated Reading

and Composition (CIRC) dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru

kelas IV SD Negeri 4 Tiworo Utara.


35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research (CAR).PTK adalah penelitian tindakan yang

dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung.PTK dilakukan

dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran

(Iskandar, 2012:20).Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

(PTK).Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh

guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (IGAK

Wardhani, 2012:1.15).

B. Seting Penelitian

Lokasi di laksanakan Penelitian tindakan kelas ini adalah di SD

Negeri 4 Tiworo Utara kelas IV semester ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016,

penelitian ini dimulai pada tanggal 6 April sampai 16 April 2016.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 4

Tiworo Utara semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 14

orang yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.


36

D. Faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah Proses pembelajaran,

faktor siswa dan faktor guru.

1. Kemampuan membaca memindai siswa berdasarkan proses pembelajaran

Bahasa Indonesiapada materi Membaca Memindai di kelas IV, dengan

menggunakan tes evaluasi.

2. Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesiapada

materi Membaca Memindai di kelas IV, dengan menggunakan lembar

observasi.

3. Aktivitas mengajar guru dalam proses pembelajaran Bahasa

Indonesiapada materi Membaca Memindai di kelas IV, dengan

menggunakan lembar observasi.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan 2 (dua)

siklus.Tiap siklus terdiri dari II (dua) kali pertemuan.Untuk melihat sejauh

mana pemahaman siswa pada materi Membaca Memindai.Secara rinci setiap

siklus dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus I

a) Perencanaan

a. Peneliti bersama guru Bahasa Indonesia menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan


37

dengan mengacu pada pembelajaran CooperatifIntegrated Reading

and Compotition.

b. Membuat lembar observasi untuk memantau guru dalam menerapkan

pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Compotition, dan

aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar pada setiap siklus.

c. Menyiapkan perangkat pmbelajaran yang diperlukan.

d. Merancang alat evaluasi untuk tes tindakan pada setiap siklus

penelitian tindakan kelas.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran diskusi terbimbing, disamping

itu guru memantau aktivitas siswa siswa dalam lembar observasi.

Pelaksanaan tindakan kelas dengan pembelajaran Cooperatif

Integrated Reading and Compotitiondilaksanakan sampai beberapa

siklus dan akan dihentikan jika indikator peneliti telah tercapai.

c) Observasi

Kegiatan observasi yang dilakukan peneliti dan guru bertujuan

untuk mengetahui pelaksanaan aspek-aspek yang diteliti. Pada akhir

pelaksanaan peneliti melaksanakan evaluasi sejauh mana guru telah

menerapkan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan dan hasil

belajar siswa dengan menggunakan tes materi yang telah diajarkan

dengan menerapkan pembelajaran Cooperatif Integrated Reading

and Compotition.
38

d) Refleksi

Peneliti melaksanakan diskusi dengan guru kolaborasi tentang

hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dan evaluasi. Untuk

melihat apakah kegiatan yang dilaksanakan telah dapat

meningkatkan aktivitas siswa terhadap materi yang diajarkan. Dalam

refleksi dilakukan identifikasi langkah-langkah kegiatan guru dalam

menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

and Compotition yang menyebabkan keberhasilan maupun

kegagalan dalam melaksanakan hasil pembelajaran. Refleksi

dilakukan untuk mengkaji yang telah dicapai dan yang belum dicapai

siswa dalam pembelajaran itu.Apabila hasil refleksi pada siklus I

masih kurang, maka diadakan siklus ke II untuk memperoleh hasil

yang diinginkan.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan bila minimal indikator kinerja pada siklus I

belum tercapai dengan prosedur sesuai pada siklus I.

a. Membuat skenario pembelajaran untuk tindakan siklus II.

b. Membuat lembar observasi terhadap guru dan siswa selama

pelaksanaan proses pembelajaran di kelas .

c. Membuat alat evaluasi untuk tes tindakan pada siklus II

F. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber data: data yang diperoleh berasal dari guru dan siswa.

2. Jenis dan teknik pengumpulan data:


39

a. Data kualitatif yaitu berupa aktivitas guru dan siswa, diambil dengan

menggunakan lembar observasi.

b. Data kuantitatif yaitu berupa hasil belajar, diambil melaui tes hasil

belajar.

G. AnalisisData

1. Analisis Data Hasil Observasi

Analisis data hasil observasi dilakukan dengan cara analisis deskriptif.

Menurut Sugiono, (2010:147) menyatakan bahwa analisis deskriptif adalah

anilisis yang digunakan untuk menganalisis data yang terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan secara umum

atau generalisasi.

Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dianalisis dengan cara

menghitung jumlah skor hasil observasi, selanjutnya dihitung persentasenya

kemudian dikonversi dalam kategori, seperti pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Kategori Penilaian Observasi Guru dan Siswa

No Persentase Kategori

1 81 – 100 Sangat efektif

2 71 – 80 Efektif

3 61 -70 Cukup efektif

4 51 -60 Kurang efektif

5 0 -50 Tidak efektif


40

Analisis hasil belajar siswa dilaksanakan dengan menggunakan

analisis kuantitatif sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Format Analisis Penilaian Hasil Belajar

No Aspek/Skor Jumlah Tuntas

Nama Siswa A B C D Nilai


Skor/siswa Ya Tidak
5 5 5 5

1.

2.

3.

Jumlah skor

Skor maks.

% Ketercapaian

Keterangan :

1. Aspek yang dinilai berkaitan dengan kemampuan siswa dalam :

a. Menemukan secara cepat dan tepat informasi yang diminta teks buku

petunjuk telepon.

b. Menjelaskan perjalanan Bus dalam bentuk narasi.

c. Menemukan secara cepat dan tepat informasi yang diminta teks

daftar susunan acara.

d. Menjelaskan daftar menu dalam bentuk narasi.


41

2. Setiap aspek diberi skor 1-5 dengan ketentuan :

1. Sangat kurang : 1

2. Kurang : 2

3. Cukup : 3

4. Tinggi : 4

5. Sangat tinggi : 5

Dalam menilai hasil membaca siswa, digunakan rumus

1. Nilai rerata

ƩXi
𝑥= Ket: X = Nilai rerata
N

N = Jumlah siswa

ƩХi = jumlah nilai siswa keseluruhan

2. Kentutasan klasikal

∑ 𝑓𝑖×100%
% Tuntas = Ket : % tuntas = ketuntasan klasikal
𝑁

Ʃ× i = jumlah siswa yang tuntas

N = Jumlah siswa

www.(http://dunia-guru.blogspot.com/2011/03/ketuntasan-individu-dan-
klasikal.html, diakses 27 Mei 2015).
42

H. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ada dua macam. Indikator

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa dan aktivitas guru dikatakan baik apabila ≥ 80% aspek

dalam rencana perbaikan pembelajaran telah terlaksana.

2. Hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila ≥ 80% siswa telah

mencapai nilai ≥70, yang merupakan standar nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM SD Negeri 4 Tiworo Utara)


43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Tindakan Siklus I

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1 meliputi

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Masing-masing

kegiatan ini diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Sebelum melakukan tindakan penelitian di kelas peneliti melakukan

dan mempersiapkan beberapa hal terkait dengan pelaksanaan model

pembelajaran yang akan dilakukan yakni model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC. Adapun beberapa hal yag dipersiapkan pada tahap ini yaitu :

1) Skenario pembelajaran atau Rencana Perbaikan Pembelajaran

Rencana Perbaikan Pembelajaran digunakan sebagai acuan

pelaksanaan pembelajaran dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe Integrated Reading and Compotition (CIRC).Rencana Perbaikan

Pembelajaran yang dirancang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran

pada kompetensi dasar menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks

khusus (buku petunjuk telepon, jadwal perjalanan, daftar susunan acara,

daftar menu dll.) yang dilakukan melalui Membaca Memindai kutipan buku

petunjuk telepon.

43
44

2) Lembar observasi kegiatan guru

Lembar observasi kegiatan guru dirancang untuk mengamati aktivitas

guru dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Integrated

Reading and Compotition (CIRC) dalam pembelajaran Membaca Memindai.

Kegiatan observasi dilakukan oleh pengamat dan hasilnya digunakan sebagai

bahan refleksi untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses

pembelajaran.

3) Lembar observasi kegiatan siswa

Lembar observasi kegiatan siswa dimaksudkan untuk mengamati

kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

Membaca Memindai. Kegiatan observasi dilakukan oleh pengamat dan

hasilnya digunakan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran.

4) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa dirancang untuk siswa. Hasil kerja siswa yang

terdapat dalam LKS akan dinilai untuk mengukur pencapaian kompetensi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan di ruang kelas IV SD Negeri 4

Tiworo Utara, dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dua kali

pertemuan dengan alokasi waktu untuk masing-masing pertemuan yaitu 2 jam

pelajaran (2x35 menit) dengan jumlah siswa 26 orang. Kegiatan pembelajaran

dilaksanakan berdasarkan rencana perbaikan pembelajaran yang telah dibuat.


45

Peneliti didalam proses kegiatan pembelajaran bertindak sebagai guru

sedangkan wali kelas IV bertindak sebagai observer terhadap kegiatan

pembelajaran.

1. Pertemuan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Oktober 2016.

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama,

mengabsen siswa, memberikan apersepsi kepada siswa, memotivasi dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru bertanya kepada siswa mengenai kemampuan dan pengalaman

siswa dalam Membaca Memindai, Selanjutnya guru menjelaskan lebih rinci

mengenai kegiatan Membaca Memindai.Guru bertanya kepada siswa tentang

pengalaman siswa dalam Membaca Memindai, siapa saja siswa yang masih

belum lancar membaca, setelah mendengar jawaban dari siswa Selanjutnya

guru menjelaskan lebih rinci mengenai kegiatan Membaca Memindai

kemudian guru menjelaskan cara membaca memindai kutipan buku telepon

untuk mencari informasi nomor telepon yang seseorang atau suatu instansi

yang dicari dalam kutipan buku telepon. selanjutnya siswa ditempatkan dalam

kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang setiap kelompok terdiri atas

5-6 orang siswa. Dalam kelompok ini memiliki kemampuan tinggi, sedang

dan kemampuan rendah serta jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat

kecerdasan siswa dan memberikan masing-masing kelompok LKS yang telah

dipersiapkan.
46

Langkah-langkah model pembelajran kooperatif tipe CIRC yaitu:1)

Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5

sampai 6 orang; 2) Guru memberikan LKS yang berisi kutipan buku telepon

kepada masing-masing kelompok; 3) Guru menyuruh siswa untuk membaca

kutipan buku telepon tersebut ;4) Guru menyuruh siswa untuk berlatih

membaca kutipan buku telepon; 5) Guru menyampaikan cara mengerjakan

soal-soal yang terdapat pada LKS. Setelah selesai mengerjakan LKS; 6)

Perwakilan kelompok maju untuk mempersentasikan hasil kerja kelompoknya

di depan kelas. Seluruh kelompok memperhatikan temannya yang ada

didepan kelas. Setelah semua perwakilan kelompok telah mempersentasikan

hasil kerjanya; 7) Guru memberikan nilai pada pekerjaan setiap kelompok. 8)

Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Dalam pelaksanaan pembelajaran diatas terdapat beberapa

hambatan/kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran antara

lain: terlihat beberapa orang siswa belum termotivasi untuk mengikuti materi

yang diajarkan, siswa tidak tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan oleh guru, tidak semua siswa dapat menyelesaikan tugas yang

diberikan oleh guru pada akhir pelajaran, beberapa orang siswa terlihat tidak

bertanya baik kepada teman maupun kepada guru dan sebagian siswa terlihat

masih merasa takut mempersentasikan hasil kerjanya.


47

2. Pertemuan 2

Pelaksanaan tindakan pertemuan ke dua ini dilaksanakan pada hari

Rabu, 12 Oktober 2016. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan ini

tidak jauh berbeda pada pertemuan pertama yaitu : Kegiatan pembelajaran

diawali guru dengan mengucapkan salam, meminta kepada ketua kelas untuk

memimpin doa sebelum belajar, kemudian guru memberikan motivasi kepada

siswa

Kegiatan inti pembelajaran diawali guru dengan menjelaskan hasil

pembelajaran pada pertemuan pertama. Dilanjutkan dengan tanya jawab

mengenai cara Membaca Memindai Kemudian guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 orang siswa. Guru memberikan teks

bacaan Daftar Perjalanan Bus kepada masing-masing kelompok dan

menjelaskan cara mengerjakannya. Guru menyuruh siswa untuk membaca

teks bacaan Daftar Perjalanan Bus pada LKS kemudian menjawab pertanyaan

yang ada di dalam LKS kemudian guru berkeliling untuk memperhatikan

pekerjaan siswa sambil menjelaskan mengenai hal-hal yang ditanyakan siswa.

Setelah selesai mengerjakan LKS perwakilan setiap kelompok maju

kedepan kelas dan mempersentasikan hasil kerjanya didepan kelas sementara

kelompok yang lain memperhatikan anggota kelompok lain yang

mempersentasikan hasil diskusi kelompok mereka setiap kelompok yang

telah maju diberikan tepuk tangan dan guru memberikan komentar mengenai

hasil kerja kelompoknya


48

Guru kemudian mengumpulkan hasil kerja siswa untuk diberi

penilaian. Selanjutnya guru bertanya jawab dengan siswa tentang pelajaran

pada pertemuan ini, kemudian diakhiri dengan menyimpulkan kegiatan

Pembelajaran Membaca Memindai Perjalanan Bus.

a. Observasi

Observasi pada pelaksanaan tindakan siklus I meliputi:

a) Aktivitas Mengajar Guru

Aktivitas mengajar guru yang diobservasi adalah penerapan model

pembelajaran Kooperatif tipe CIRC selama proses pembelajaran berlangsung

di kelas IV SD Negeri 4 Tiworo Utara.

Berdasarkan lembar observasi aktivitas mengajar guru pada

pertemuan pertama yang terlihat diketahui pada kegiatan awal guru tidak

mengkondisikan kelas dan mempersiapkan siswa untuk belajar, guru terlihat

tidak mencek kehadiran siswa, dan tidak memberikan kesempatan siswa

untuk bertanya. Pada kegiatan inti pelaksanaan model pembelajaran

Kooperatif tipe CIRC diketahui pula guru belum bisa menarik perhatian siswa

untuk termotivasi mengikuti pelajaran , guru tidak mencek kehadiran siswa,

Guru tidak memberikan pengalaman berbahasa pada siswa dan guru tidak

mengadakan tindak lanjut.

Sedangkan pada pertemuan ke dua, aktivitas mengajarguru

mengalami peningkatan pada beberapa aspek yang belum terlaksana pada

pertemuan pertama. Aspek-aspek tersebut yaitu, guru terlihat sudah mampu


49

untuk memotivasi siswa untuk belajar . Pada kegiatan inti guru terlihat

melibatkan siswa dalam pembahasan hasil kerja .Pada kegiatan akhir guru

membuat kesimpulan bersama siswa.Adapun grafik aktivitas mengajar guru

pada pertemuan pertama dan pertemuan ke dua siklus I di sajikan pada grafik

4.1 berikut.

Gambar 4.1 Grafik Aktifitas Mengajar Guru Siklus I

100
90
80 73.68
68.42
70
60
50
40
30
20
10
0
Pertemuan I Pertemuan II

Berdasarkan grafik 4.1 di atas bahwa aktivitas mengajar guru siklus I

pada pertemuan pertama terlaksana 13 skenario pembelajaran atau sebesar

68,42% dan tidak terlaksana 6 skenario pembelajaran atau sebesar 31,58%.

Sedangkan pada pertemuan kedua terlaksana 14 skenario pembelajaran atau

sebesar 73,68% dan tidak terlaksana 5 skenario pembelajaran atau sebesar

26,32%. Persentasetersebut belum mencapai target yang direncanakan yaitu

80% skenario pembelajaran harus tercapai agar aktivitas mengajar guru

dikatakan berhasil.

.
50

b) Aktivitas Belajar Siswa

Hasil observasi aktivitas belajar siswa diperoleh melalui lembar

observasi aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Lembar observasi tersebut memuat dua belas aspek yang diamati.

Dari hasil observasi tersebut dilihat siswa belum termotivasi untuk

mengikuti materi yang akan diajarkan, siswa tidak dapat menyelesaikan tugas

yang diberikan tepat pada waktunya, siswa belum berani mengajukan

pertanyaan kepada guru tentang materi pelajaran yang belum dimengerti,

siswa tidak mampu mempersentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

Sedangkan aktivitas belajar siswa pada pertemuan ke dua mengalami

peningkatan dibandingkan pada pertemuan pertama. Peningkatan aktivitas

belajarsiswa yang terlihat yaitu siswa sudah siap untuk menerima pelajaran,

aktif menjawab pertanyaan namun kreativitas dan inisiatif siswa belum

terlihat.Sedangkan grafik mengenai aktivitas belajar siswa pada siklus I

disajikan sebagai berikut.

Sedangkan aktivitas belajar siswa pada pertemuan ke dua mengalami

peningkatan dibandingkan pada pertemuan pertama.Peningkatan aktivitas

belajar siswa yang terlihat yaitu siswa sudah siap untuk menerima pelajaran,

siswa menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu dan siswa tidak malu lagi

maju kedepan kelas untuk mempersentasikan hasil kerjanya.Sedangkan grafik

mengenai aktivitas belajar siswa pada siklus I disajikan pada grafik 4.2

berikut.
51

Gambar 4.2 Grafik Aktifitas Belajar Siswa Siklus I

100
90
80 73.68
70
60 57.69
50
40
30
20
10
0
Pertemuan I Pertemuan II

Berdasarkan grafik 4.2 di atas bahwa aktivitas belajar siswa siklus I

pada pertemuan pertama terlaksana 7 aspek atau sebesar 58,33% dan tidak

terlaksana 5 aspek atau sebesar 41,67%. Sedangkan pada pertemuan kedua

terlaksana 8 aspek atau sebesar 66,67% dan tidak terlaksana 4 aspek atau

sebesar 33,33%. Persentase tersebut belum mencapai target yang

direncanakan yaitu 80% aspek pembelajaran harus tercapai agar aktivitas

belajar siswa dikatakan berhasil..

b. Evaluasi

Setelah materi Membaca memindai kutipan buku telepon dan daftar

perjalanan bus telah selesai diajarkan dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC, maka pada pertemuan ke dua diberikan

tes pada setiap siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam Membaca

Memindai kutipan buku telepon dan daftar perjalanan bus. Kemampuan


52

Membaca Memindai yang dinilai meliputi yaitu : a) Menemukan secara tepat

nomor telepon Bank Mandiri, b) Menemukan secara tepat nomor telepon Jasa

Pengiriman Pos Indonesia, c)Menemukan secara tepat nomor telepon RSU

Propinsi Sultra, d) Menjelakan jadwal perjalanan dalam bentuk narasi.

Berdasarkan analisis data hasil belajar Kemampuan Mambaca Memindai

diperoleh rata-rata nilai siswa dan hasil tes belajar siswa.

Siklus I, rata-rata nilai siswa keseluruhan mencapai 62,69. Siswa yang

mencapai nilai ≥ 70 (tuntas) yaitu sebanyak 15 siswa dan yang belum tuntas

atau nilainya <70 sebanyak 11 siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar

siswa pada siklus I mencapai 58%.Ketuntasan hasil belajar tersebut belum

memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu minimal 70

%.Oleh karena itu, tindakan akan dilanjutkan pada siklus

selanjutnya.Ketuntasan belajar siswa disajikan dalam grafik 4.3 berikut

Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan hasil Belajar Siswa Siklus I

100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
57,69%
60.00%
50.00% 42,31%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Tuntas Tidak Tuntas
53

Berdasarkan grafik 4.3 di atas bahwa ketuntasan hasil belajar siswa

siklus I dengan nilai rata-rata 62,69 dengan jumlah siswa yang tuntas 15

orang atau sebesar 57,69% dan jumlah siswa yang tidak tuntas 11 orang atau

sebesar 42,31%. Ketuntasan hasil belajar tersebut belum memenuhi indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 80%.

Ketuntasan hasil belajar siswa siklus I terlihat pada lampiran 20

halaman 115.Ketuntasan klasikal belajar tersebut belum memenuhi indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu minimal 70 %. Oleh karena itu,

tindakan akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.

c. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi selama pelaksanaan tindakan

siklus I ternyata masih belum sesuai dengan aspek-aspek penilaian yang telah

ditetapkan sebelumnya. Aspek-aspek tersebut yang belum terlaksana dengan

baik dintaranya; (1) peneliti belum maksimal dalam menarik perhatian dan

memotivasi siswa agar serius mengikuti pembelajaran, (2) sebagian siswa

masih takut bertanya tentang hal yang tidak dimengertinya mengenai materi

pelajaran (3) sebagian siswa terlihat kurang aktif dalam mengikuti

pembelajaran, (4) target ketuntasan hasil belajar belum mencapai target yakni

minimal 70% dari jumlah keseluruhan siswa.

Setelah mengetahui aspek-aspek yang belum terlaksana dengan baik

maka peneliti akan memperbaiki kekurangan-kekurangan dan kesalahan-

kesalahan peneliti pada pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.


54

2. Deskripsi Tindakan Siklus II

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II meliputi

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Masing-masing

kegiatan ini diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan RPP model pembelajaran

Kooperatif tipe CIRC dengan materi dan tujuan pembelajaran tetap sama

pada siklus I. Peneliti juga mempersiapkan Lembar Kerja Siswa dan Lembar

Observasi Aktivitas Mengajar Guru serta Lembar Aktivitas Belajar Siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Sama halnya pada tindakan siklus I, di tahap ini peneliti bertindak

sebagai guru dan guru kelas IV bertindak sebagai observer.

1. Pertemuan 1

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Oktober

2016. Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah

dipersiapkan. Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam,

berdoa bersama, mengabsen siswa, melakukan apersepsi, memotivasi siswa

agar lebih rajin lagi dalam membaca dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru memberikan pengarahan pada siswa untuk membentuk

kelompoknya sesuai pada siklus I. Kemudian guru membagikan LKS kepada


55

masing-masing kelompok. Guru membimbing siswa serta menyampaikan

bagaimana cara mengerjakan soal-soal pada LKS.

Dalam proses pembelajaran pertemuan I siswa siklus II siswa sudah

lebih paham tentang kegiatan Membaca Memindai daftar susunan acara

televisi di kelas. Siswa sudah aktif saling berdiskusi dan bekerja sama.

Saling memberi pendapat tentang teks bacaan daftar susunan acara televisi

yang diberikan pada LKS.

Setelah setiap kelompok selesai mengerjakan soal-soal yang ada

dalam LKS, guru meminta kepada perwakilan masing-masing untuk

mempersentasikan hasil kerja kelompoknya seperti pada kegiatan

pembelajaran pada siklus I.

2. Pertemuan 2

Pelaksanaan tindakan pertemuan II siklus II dilaksanakan pada hari

Rabu, 26 Oktober 2016. Kegiatan pembelajaran diawali seperti

biasanya.Pembelajaran pada pertemuan ini adalah Membaca Memindai daftar

menu makanan.

Guru membagikan LKS dan siswa aktif mengerjakannya bersama-

sama anggota kelompoknya. Guru memberikan bimbingan dan mengecek

kegiatan seluruh kelompok. Setelah itu siswa mempersentsikan hasil kerjanya

didepan kelas.Setelah semua perwakilan kelompok selesai mempersentasikan

hasil kerja kelompoknya.pelajaran diakhiri dengan menyimpulkan pelajaran

hari itu.
56

c. Observasi

Observasi pada pelaksanaan tindakan siklus II sama pada pelaksanaan

tindakan siklus I yang meliputi:

a) Aktivitas Mengajar Guru

Aktivitas Mengajar guru yang diobservasi adalah penerapan model

pembelajaran Kooperatif tipe CIRC selama proses pembelajaran berlangsung

di kelas IV SDN Tiworo Utara.

Berdasarkan lembar observasi aktivitas mengajar guru pada

pertemuan pertama diketahui pada kegiatan awal guru tidak mengkondisikan

kelas dan mempersiapkan siswa untuk belajar, guru terlihat mengadakan

apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Pada

kegiatan inti pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif tipe CIRC

diketahui guru tidak mencek kehadiran siswa, guru tidak mengaktifkan siswa

untuk bertanya.

Sedangkan pada pertemuan ke dua, aktivitas guru mengalami

peningkatan pada beberapa aspek yang belum terlaksana pada pertemuan

pertama. Aspek-aspek tersebut yaitu, guru terlihat sudah mencek kehadiran

siswa. Pada kegiatan inti guru terlihat melibatkan siswa dalam pembahasan

hasil kerja .Pada kegiatan akhir guru membuat kesimpulan bersama siswa.

Grafik aktivitas mengajar guru pada pertemuan pertama dan

pertemuan ke dua siklus II disajikan pada grafik 4.4 berikut.


57

Gambar 4.4 Grafik AktifitasMengajar Guru Siklus II

100
89.47
90
78.95
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pertemuan I Pertemuan II

Berdasarkan grafik 4.4 di atas bahwa aktivitas mengajar guru

siklus II pada pertemuan pertama terlaksana 15 skenario pembelajaran atau

sebesar 78,95% dan tidak terlaksana 4 skenario pembelajaran atau sebesar

21,05%. Sedangkan pada pertemuan kedua terlaksana 17 skenario

pembelajaran atau sebesar 89,47% dan tidak terlaksana 2 skenario

pembelajaran atau sebesar 10,53%. Persentase tersebut telah mencapai target

yang direncanakan yaitu 80% skenario pembelajaran harus tercapai agar

aktivitas mengajar guru dikatakan berhasil.

b) Aktivitas Belajar Siswa

Hasil observasi aktivitas belajar siswa diperoleh melalui lembar

observasi aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Lembar observasi tersebut memuat dua belas aspek yang diamati.


58

Dari hasil observasi tersebut dilihat siswa belum termotivasi untuk

mengikuti materi yang akan diajarkan, siswa belum berani mengajukan

pertanyaan kepada guru tentang materi pelajaran yang belum dimengerti,

siswa tidak mampu mempersentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

Sedangkan aktivitas belajar siswa pada pertemuan ke dua mengalami

peningkatan dibandingkan pada pertemuan pertama. Peningkatan

aktivitasbelajar siswa yang terlihat yaitu siswa sudah siap untuk menerima

pelajaran, aktif menjawab pertanyaan dan siswa sudah berani

mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas.Sedangkan grafik mengenai

aktivitas belajar siswa pada siklus I disajikan pada grafik 4.5 berikut.

Gambar 4.5 Grafik AktifitasBelajar Siswa Siklus II

100
91.67
90 83.33
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pertemuan I Pertemuan II

Berdasarkan grafik 4.5 di atas bahwa aktivitas belajar siswa siklus II

pada pertemuan pertama terlaksana 10 aspek atau sebesar 83,33% dan tidak

terlaksana 2 aspek atau sebesar 16,67%. Sedangkan pada pertemuan kedua

terlaksana 11 aspek atau sebesar 91,67% dan tidak terlaksana 1 aspek atau
59

sebesar 8,33%. Persentase tersebut telah mencapai target yang direncanakan

yaitu 80% aspek pembelajaran harus tercapai agar aktivitas belajar siswa

dikatakan berhasil.

d. Evaluasi

Untuk mengetahui keterampilan siswa dalam Membaca Memindai

daftar susunan acara televisi dan daftar menu makanan, maka pada pertemuan

ke dua diberikan tes Membaca Memindai pada setiap siswa. Keterampilan

menulis karangan yang dinilai meliputi empat aspek yaitu: a)menemukan

secara cepat informasi untuk menjawab pertanyaan dari informasi acara TV

yang ditayangkan, b) menjelaskan jadwal acara TV dalam bentuk narasi, c)

menjelaskan daftar menu makanan dalam bentuk narasi belanja Ibu Halima,

d) Menjelaskan daftar menu makanan dalam bentuk naras belanja yati.

Pada siklus II, rata-rata nilai siswa keseluruhan mencapai 81,92.

Siswa yang mencapai nilai ≥ 70 (tuntas) yaitu sebanyak 23 siswa dan yang

belum tuntas atau nilainya <70 sebanyak 3 siswa. Persentase ketuntasan hasil

belajar siswa pada siklus II mencapai 88,46%.Terlihat pada lampiran 21

halaman 116.Ketuntasan belajar siswa disajikan dalam grafik 4.6 Hasil

belajar siswa sebagai berikut.

Gambar 4.6 Grafik ketuntasan Hasil Belajar Siklus II


60

100.00%
88,46%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00% 11,54%
10.00%
0.00%
Tuntas Tidak Tuntas

Berdasarkan grafik 4.6 di atas bahwa ketuntasan hasil belajar siswa

siklus II dengan nilai rata-rata 81,92 dengan jumlah siswa yang tuntas 23

orang atau sebesar 88,46% dan jumlah siswa yang tidak tuntas 3 orang atau

sebesar 11,54%. Ketuntasan hasil belajar tersebut telah memenuhi indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 80%.

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi selama pelaksanaan tindakan

siklus II ternyata menunjukkan perubahan yang maksimal pada pelaksanaan

tindakan siklus I yang kurang maksimal. Perubahan tersebut diuraikan

sebagai berikut:

e. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi selama pelaksanaan tindakan

siklus II menunjukkan perubahan positif pada beberapa aspek yang kurang

maksimal pada pelaksanaan tindakan siklus I. Perubahan tersebut diuraikan

sebagai berikut.
61

Hasil penelitian yang telah peneliti laksanakanialah melakukan usaha

perbaikan pada hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I. Diawali dari

peneliti mempersiapkan RPP, Lembar kerja Siswa dan Lembar Observasi

Aktivitas Guru serta Lembar Observasi Aktivitas Siswa. Kemudian peneliti

melaksanakan tindakan pertemuan pertama pada siklus II dengan

mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok dan guru membagikan LKS

kepada masing-masing kelompok kemudian membimbing siswa serta

menyampaikan bagaimana cara mengerjakan soal-soal pada LKS. Dalam

proses pembelajaran siswa terlihat sudah paham lebih tentang Membaca

Memindai siswa terlihat sudah aktif saling berdiskusi dan bekerjasama serta

saling memberi pendapat dalam mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS.

Setelah setiap kelompok selesai mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS,

guru meminta kepada perwakilan masing-masing kelompok

mempersentasikan hasil kerja kelompoknya.

Setelah melaksanakan tindakan pertemuan pertama pada siklus II

peneliti melanjutkan pada tindakan pertemuan kedua pada siklus II. Diawali

dari guru mengucapkan salam, berdoa bersama, mengabsen siswa, melakukan

apersepsi, memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kemudian mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok dan guru

membagikan LKS kepada masing-masing kelompok kemudian membimbing

dan mengecek kegiatanseluruh kelompok setelah itu siswa mempersentasikan

hasil kerjanya didepan kelas.Setelah semua kelompok mempersentasikan

hasil kerja kelompoknya pelajari diakhiri dengan menyimpulkan pelajaran


62

hari itu. Adapun beberapa perubahan yang ditunjukkan pada pembelajaran

siklus II sebagai berikut:

1) Peneliti sudah bisa menarik perhatian siswa untuk lebih serius mengikuti

proses pembelajaran. Hal ini terlihat pada lembar observasi aktivitas guru

dan siswa;

2) Peneliti terlihat sudah mulai bisa mengaktifkan siswa dikelas untuk

bertanya apabila ada yang kurang dimengerti siswa;

3) Sebagian besar siswa terlihat lebih sudah berani mempersentasikan hasil

kerjanya didepan kelas.

4) Ketuntasan Hasil belajar siswa telah melebihi batas minimal 80% yakni

88,46%.

B. Pembahasan

1. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

Grafik hasil belajar siswa siklus I dan II disajikan pada grafik 4.7 berikut.

Gambar 4.7 Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

100.00%
88.46%
90.00%
80.00%
70.00%
57.69%
60.00%
50.00% 42.31% Tuntas
40.00% Tidak Tuntas
30.00%
20.00% 11.54%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus II
63

Berdasarkan grafik 4.7 di atas bahwa hasil belajar siswa siklus I dan II

hasil belajar siswa siklus I siswa yang tuntas yaitu diperoleh sebesar 57,69%

dan siswa yang tidak tuntas diperoleh sebesar 42,31% dengan nilai rata-rata

62,69 dan pada hasil belajar siswa siklus II siswa yang tuntas yaitu diperoleh

sebesar 88,46% dan siswa yang tidak tuntas diperoleh sebesar 11,54% dengan

nilai rata-rata 81,92.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model

pembelajaran tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan belajar Membaca

Memindai siswa di kelas IV. Hal ini sesuai dengan pendapat Lindgren (dalam

Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa,2013:24), Hasil pembelajaran

meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap, dengan demikian,dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hal perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja, Artinya

hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh pakar pendidikan sebagaimana

tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah tetapi secara

komprehensif.Pencapaian hasil belajar dapat diukur dengan melihat prestasi

belajar yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran keaktifan belajar

siswa dan hasil belajar yang diperoleh siswa.

2. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II

Adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC) siswa kelas IV SD Negeri 4


64

Tiworo Utara ari juga menunjukkan aktivitas belajar siswa yang berbeda pada

setiap pertemuan tiap siklusnya. Pada siklus I menunjukkan bahwa

pembelajaran membaca memindai menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Cooperative Integratif Reading and Composition (CIRC) yang

dilakukan guru pada pertemuan pertama, tidak menunjukkan keaktifan siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Hal ini disebabkan karena

penyajian pemebelajaran yang disampaikan guru tidak dilaksanakan secara

sistematis berdasarkan model pembelajaran yang dipilihnya sehingga

menyebabkan pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa cenderung

lebih banyak diam hanya satu dua orang saja siswa yang aktif menjawab

ketika guru bertanya mengenai materi.

Kurangnya keaktifan belajar siswa tersebut juga disebabkan karena

ketidak mampuan dan ketidak beranian siswa untuk menyampaikan

pendapatnya kepada orang lain. Meskipun demikian pelaksanaan proses

pembelajaran di kelas dapat terlaksana. Pada pertemuan disiklus kedua,

aktivitas belajar siswa telah nampak sedikit lebih baik. Hal ini nampak pada

proses pembelajaran di kelas sebagian siswa dapat berpartisipasi dalam

melakukan kegiatan diskusi kelompoknya. Aktivitas belajar siswa baik pada

siklus II ini disebabkan oleh partisipasi siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran telah lebih baik sehingga mereka lebih semangat untuk belajar.

Beberapa hal yang nampak dari aktivitas belajar siswa yang ditemukan pada

siklus 1 yaitu instruksi yang diberikan guru kepada siswa kurang dipahami

siswa sehingga menyebabkan beberapa orang siswa tidak memahami


65

pelajaran dan merasa malas untuk belajar bersama anggota kelompoknya dan

tidak memperhatikan penjelasan guru.

Analisis hasil observasi siswa dalam pembelajaran menunjukkan

bahwa penggunaan model pembelajaran tipe Cooperative Integrated Reading

and Composition di kelas IV SD Negeri 4 Tiworo Utara memiliki dampak

positif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran dikelas.

Grafik aktivitas belajar siswa siklus I dan II disajikan pada grafik 4.8

berikut.

Gambar 4.8 Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II

100.00% 91.67%
88.33%
90.00%
80.00% 73.68%
70.00%
57.69%
60.00%
50.00% Pertemuan I
40.00% Pertemuan II
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus II

Hal ini dilihat dari adanya peningkatan hasil observasi kegiatan pada

setiap siklus. Persentase kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran

meningkat dari siklus 1 pertemuan pertama sebesar 58,33% menjadi 66,67%

pada pertemuan kedua. Sedang persentase kegiatan siswa dalam kegiatan


66

pembelajaran dikelas pada siklus II pertemuan pertama sebesar 83,33%

menjadi 91,67%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan siswa dalam

mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan.Hal ini sesuai dengan

pendapat Johnson dan Holubec (dalam Marilee Sprenger,2011:49),

Mengidentifikasi elemen pembelajaran kooperatif. Proses kolaborasi

kooperatif dicontohkan oleh siswa (1) mengetahui bahwa mereka “bersama-

sama dalam hal ini,” (2) menolong satu sama lain untuk belajar dan

merayakan keberhasilan, (3) bertanggung jawab terhadap kontribusi yang

diberikan, (4) membangun kemampuan kelompok seperti menyelesaikan

konflik, dan (5) merefleksikan proses yang dijalani kelompok dan individu.

3. Aktivitas Mengajar Guru Siklus I dan II

Penerapan pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi proses dan

hasil siswa dalam suatu pembelajaran dan kinerja guru dalam mengajar dan

membimbing siswa dikelas dalam meningkatkan kemampuan dan

pengetahuan belajar siswa. Analisis hasil observasi kegiatan guru dalam

pembelajaran menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran tipe

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dikelas IV SD

Negeri 4 Tiworo Utara memiliki dampak positif dalam meningkatkan kinerja

guru dalam mengajar dan membimbing siswa di dalam kelas dalam proses

pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil observasi

kegiatan guru mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan pembelajaran pada

setiap siklus. Grafik aktivitas mengajar guru siklus I dan II disajikan pada

grafik 4.9 berikut.


67

Gambar 4.9 Grafik Aktivitas Mengajar Guru Siklus I dan I

100.00%
89.47%
90.00%
78.95%
80.00%
73.68%
70.00% 68.42%
60.00%
50.00% Pertemuan I

40.00% Pertemuan II

30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus II

Persentase kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran dikelas

dari siklus I pertemuan pertama sebesar 68,42% menjadi 73,68% dan pada

pertemuan kedua pembelajaran, sedangklan persentase kegiatan guru dalam

melaksanakan pembelajaran dikelas pada siklus II pertemuan pertama sebesar

78,95% menjadi 89,47% Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan dalam

mengajar dan membimbing siswanya didalam kelas mengalami peningkatan

menjadi sangat efektif.Aktivitas guru dalam mengajar dimulai dari

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, membimbing dan

melatih peserta didik dan menilai hasil pembelajaran. Hal ini sesuai dengan

pendapat Barnawi dan Mohammad Arifin (2012:14-21), Standar beban kerja

guru mengacu pada Undang-Undang, No14.2005, Pasal 35 disebutkan bahwa

beban kerja guru mencakup kegiatan pokok, yaitu merencanakan


68

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran dan

membimbing dan melatih peserta didik. Berikut ini uraian tugas guru yaitu:

1. Merencanakan pembelajaran, Perencanaan pembelajaran harus dibuat

sebaik mungkin karena perencanaan yang baik akan membawa hasil yang

baik.

2. Melaksanakan pembelajaran, yaitu kegiatan ketika terjadi interaksi

edukatif antara peserta didik dengan guru, kegiatan ini adalah kegiatan

tatap muka yang sebenarnya.

3. Menilai hasil pembelajaran, Serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar

peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan

sehingga menjadi informasi yang bermakna untuk menilai peserta didik

maupun dalam pengambilan keputusan lainnya.

4. Membimbing dan melatih peserta didik, kegiatan bimbingan dan latihan

dilakukan secara menyatu dengan proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian-uraian di atas dan dapat terlihat bahwa penerapan

model pembelajaran Kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan kemampuan

Membaca Memindai pada siswa kelas IV SD Negeri 4 Tiworo Utara. Dengan

demikian tujuan penelitian telah tercapai.

Hal ini pula sesuai dengan pendapat (Sofan Amri dan Iif Khoiru

Ahmadi, 2010: 67) mendefinisikan bahwa model pembelajaran kooperatif

merupakan model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-

kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda.Dalam


69

menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling kerjasama dan

membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Definisi di atas

sejalan dengan pendapat Menurut Nurhadi(SafiunArihi,2009:12) yang

menyatakan memandang pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan

interaksi yang silih asah, sehingga sumber belajar peserta didik bukan hanya

guru dan buku ajar, tetapi juga sesama peserta didik. Hal ini pula sesuai

pendapat menurut Farida(2005:52) mengemukakan Membaca memindai

(Scanning) ialah membaca dengan sangat cepat, membaca cepat artinya

membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan

pemahamannya.
70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka

dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) memiliki dampak

positif dalam meningkatkan kemampuan Membaca Memindai siswa kelas IV

SD Negeri 4 Tiworo Utara. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas mengajar guru

siklus I dan II Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil observasi

kegiatan guru pada setiap siklus. Persentase kegiatan guru dalam

melaksanakan pembelajaran dikelas dari siklus I pertemuan pertama sebesar

68,42% menjadi 73,68% dan pada pertemuan kedua pembelajaran,

sedangklan persentase kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran

dikelas pada siklus II pertemuan pertama sebesar 78,95% menjadi 89,47%

Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan dalam mengajar dan membimbing

siswanya didalam kelas mengalami peningkatan menjadi sangat efektif.

Hal ini dilihat pada aktivitas belajar siswa dari adanya peningkatan

hasil observasi kegiatan pada setiap siklus. Persentase kegiatan siswa dalam

mengikuti pembelajaran meningkat dari siklus 1 pertemuan pertama sebesar

58,33% menjadi 66,67% pada pertemuan kedua. Sedang persentase kegiatan

siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas pada siklus II pertemuan pertama

70
71

sebesar 83,33% menjadi 91,67%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan siswa

dalam mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model

pembelajaran tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

pada hasil belajar siswa siklus I siswa yang tuntas yaitu diperoleh sebesar

57,69% dan siswa yang tidak tuntas diperoleh sebesar 42,31% dengan nilai

rata-rata 62,69 dan pada hasil belajar siswa siklus II siswa yang tuntas yaitu

diperoleh sebesar 88,46% dan siswa yang tidak tuntas diperoleh sebesar

11,54% dengan nilai rata-rata 81,92.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan hal-hal

sebagai berikut:

1. Bagi guru kelas sekolah dasar, hendaknya menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Intgrated Reading and

Composition (CIRC) dalam pembelajaran Membaca Memindai karena

memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa

2. Kepada para peneliti selanjutnya diharapkan dapat membandingkan

penggunaan berbagai tipe model pembelajaran kooperatif untuk

mengetahui tipe mana yang lebih baik untuk diterapkan pada materi

tertentu dalam kegiatan pembelajaran di kelas.


72

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Karakter. Bandung: PT.


Refika Aditama.
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
Aminudin. 2011. Sukses Meningkatkan Keterampilan Membaca. Adhi Aksara
Abadi Indonesia.
Ahuja, G.C dan Pramila Ahuja,1999. How to Read Efectifelly and Efficiently.
Sterling Publisher Arends New Delhi.
Amri, Sofan & Ahmadi, IifKhoiru. 2010. Proses Pembelajaran Inovatifdan
Kreatif dalam Kelas. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.
Arihi, Safiun 2009.Cooperative Learning (TeoridanAplikasipada pembelajaran
IPS Yogyakarta: UNY Prees.

Barnawi & Arifin Mohammad. 2012. Kinerja Guru Profesional. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.

Damsari (2015) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperatif


Integrated Reading And Composition (CIRC) Untuk Meningkatkan
keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IVA SDN 01 Ranomeeto.

Hairuddin. 2008. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Direktorat Jendral Pendidikan


Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional.

Iskandar. 2012. PenelitianTindakanKelas. Jakarta Selatan:(GP Press Group).

Iskandarwassid & Sunendang, Dadang.2011.Strategi Pembelajaran Bahasa.


Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Kurniasi, Imas & Sani, Berlin.2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran


Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru.Yogyakarta:Kata Pena.

La Iru&Arihi, Safiun. 2012. AnalisisPenerapanPendekatan, Metode, Strategi,


dan Model- Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
73

Mudyaharjo, Redja. 2010. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda


Karya.

Ngalimun.2014. Strategidan Model Pembelajaran. Yogyakarta: AswajaPressindo.

Nur, Muhammad. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unes.

Rahim, Farida, 2005. TeknikMembaca. Gramedia: Jakarta.

Rahim, Farida, 2007. Pengerjaan Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Sanjaya, Wina. 2008. KurikulumdanPembelajaran.Jakarta: Kencana Prenada


Group.

Satria (2012) Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperatif
Integrated Reading and Composition (CIRC) Siswa Kelas IV SD Negeri
Linomoiyo.

Soedarsono.2006. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rinekacipta.

Soedarsono.1996. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta:Gramedia Pustaka


Utama.

Sholeh Ni’am, Asrorun. 2006. Membangun Profesionalitas Guru. Jakarta: elSAS.

Sugiyono, 2010.Metode Penelitian kuantitatif kualitatif & RND. Bandung:


Alfabeta.

Supardi.2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta:PT Kompas Mediaia


Nusantara.

Suyitno, Amin. 2005. Mengadopsi Pembelajaran Kooperatif learning Tipe CIRC


(Cooperative Integrated Reading and Compotition) dalam Meningkatkan
Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita.Makalah Nasional
UNNES.
74

Sprenger, Marilee. 2011. Cara Mengajar Agar Siswa Tetap Ingat. Jakarta:PT
Gelora Aksara Pratama.

Syafi’ie, Iman. 1999. Pengajaran Membaca di Kelas Awal Sekolah


Dasar.Malang; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivisme.


Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Thobroni, Muhammad & Mustofa, Arif. 2013. Belajar dan Pembelajaran.


Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Wardhani, IGAK & KuswayaWihardit. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:


Universitas Terbuka.

www. http://febrianiamri.blogspot.com, diakses 27 Maret 2015.

www. https://wyw1d.wordpress.com/2009/11/01/pembelajaran-membaca/
diakses5 Mei 2015.

www.http://file.upi.edu/Direktori/DUALModes/Pendidikan_Bahasa_Dan_Sastra_
Indonesia_Di_Sekolah_Dasar_kelas_Rendah/BBM_8.pdf diakses 5 Mei
2015).

www.(http://dunia-guru.blogspot.com/2011/03/ketuntasan-individu-dan-
klasikal.html, diakses 27 Mei 2015.
75

Lampiran 1

SILABUS

Nama Sekolah :SD Negeri 4 Tiworo Utara

Mata Pelajaran :Bahasa Indonesia

Kelas : IV

Semester : I (Satu)

Standar Kompetensi : 7. Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak.

Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Ajar
Pembelajaran Waktu
7.2 Menemukan 1. Buku  Membaca buku petunjuk 1. Menemukan secara 1. Tes 8 jam Buku
informasi secara petunjuk telepon cepat dan tepat tertulis Pelajaran Bahasa
tepat dari berbagai telepon,  Menjawab/ mengajukan informasi yang 2. Tes Indonesia
teks khusus (buku jadwal beberapa pertanyaan tentang diperlukan atau Lisan Untuk SD
petunjuk telepon, perjalanan isi petunjuk telepon diminta oleh guru dan MI
jadwal perjalanan, sarana  Menemukan secara cepat dan atau teman. kelas IV,
daftar susunan transportasi, tepat informasi yang 2. Menjelaskan Buku
acara, daftar menu, susunan diperlukan atau diminta oleh petunjuk telepon, Sekolah
76

dll.) Yang dilakukan acara dan guru atau teman jadwal perjalanan Elektronik,
melalui membaca daftar menu.  Menjelaskan petunjuk bus, susunan acara
memindai. telepon, jadwal perjalanan dan daftar menu
bus, susunan acara dan daftar dalam bentuk narasi
menu dalam bentuk narasi
77

Lampiran 2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)S


S i k lu s I

Sekolah : SDN 4 Tiworo Utara


Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Kelas/ Semester : IV/ I
Alokasi waktu : 4 x 35 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
 Membaca
7. Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan
membaca cerita anak.
II. KOMPETENSI DASAR
 Membaca
7.2 Menemukan informasi secara tepat dari berbagai teks khusus (buku
petunjuk telpon, jadwal perjalanan, daftar susunan acara, daftar
menu, dll.) Yang dilakukan melalui membaca memindai.

III. INDIKATOR
 Menentukan informasi berbagai teks khusus (buku petunjuk telepon,
jadwal perjalanan, daftar susunan acara, daftar menu, dll.) yang dilakukan
melalui membaca memindai.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


Setelah membaca memindai, siswa dapat :
- Menentukan informasi dari berbagai teks khusus (buku petunjuk telepon,
jadwal perjalanan, daftar susunan acara, daftar menu, dll.) dengan tepat.

V. MATERI PELAJARAN
Membaca Memindai Buku petunjuk telepon dan Jadwal Perjalanan
78

VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Model Pembelajaran : Cooperatif Integrated Reading and Composition
(CIRC)
Metode Pembelajaran :Ceramah, Tanya jawab, Kerja kelompok, Diskusi,
Pemberian Tugas.

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Awal (5 menit)
 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam
 Guru mempersiapkan pembelajaran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru memberi motivasi
 Guru melakukan apersepsi bersama siswa melalui Tanya jawab
 Guru menjelaskan tentang materi secara singkat dan jelas
b. Kegiatan Inti ( 55 menit)
 Komponen Teams dan Placement test: Guru membagi siswa menjadi 5-6
kelompok heterogen yang terdiri dari 5-6 orang, pembentukan kelompok
dapat berdasarkan nilai ulangan siswa sebelumnya. Hal ini dimaksudkan
agar guru dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa
 Guru membagikan LKS kepada siswa dan memberi penjelasan kepada siswa
cara menjawab LKS.
 Komponen Student creative: Guru lalu meminta siswa bekerja bersama
kelompok mereka masing-masing, guru memberi penjelasan bahwa nilai
kelompok yang mereka peroleh menentukan nilai individu mereka
 Komponen Team study: Guru meminta siswa mengerjakan LKS dan
memberi bimbingan kepada siswa dalam mengerjakan LKS
 Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru lalu meminta siswa
mempresentasikan hasil kerja mereka secara bergantian dan meminta
kelompok lain untuk memberikan tanggapan.
79

 Komponen Team scorerand team recognition: Guru memberi skor terhadap


hasil kerja kelompok mereka dan memberi penghargaan kepada kelompok
yang berhasil dan untuk kelompok yang dianggap kurang berhasil.
 Komponen Teaching group: Guru dan siswa melakukan refleksi tentang
hasil kerja kelompok siswa
 Komponen whole-class units: Guru dan siswa membuat kesimpulan materi
pelajaran
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
 Guru memberikan evaluasi kepada siswa
 Guru menutup pelajaran dan memberi salam

Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal
 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam
 Guru mempersiapkan pembelajaran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru member motivasi
 Guru melakukan apersepsi bersama siswa melalui Tanya jawab
 Guru menjelaskan tentang materi secara singkat dan jelas
b. Kegiatan Inti
 Komponen Teams dan Placement test: Guru meminta siswa duduk bersama
kelompok yang dibentuk sebelumnya.
 Guru membagikan LKS kepada siswa dan memberi penjelasan kepada siswa
cara menjawab LKS.
 Komponen Student creative: Guru lalu meminta siswa bekerja bersama
kelompok mereka masing-masing, guru memberi penjelasan bahwa nilai
kelompok yang mereka peroleh menentukan nilai individu mereka
 Komponen Team study: Guru meminta siswa mengerjakan LKS dan
memberi bimbingan kepada siswa dalam mengerjakan LKS
80
81

Lampiran 3

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)S


S i k l u s II

Sekolah : SDN 4 Tiworo Utara


Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Kelas/ Semester : IV / I
Alokasi waktu : 4 x 35 menit

XI. STANDAR KOMPETENSI


 Membaca
7. Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan
membaca cerita anak.

XII. KOMPETENSI DASAR


 Membaca
7.2 Menemukan informasi secara tepat dari berbagai teks khusus (buku
petunjuk telepon, jadwal perjalanan, daftar susunan acara, daftar
menu, dll.) Yang dilakukan melalui membaca memindai.

XIII. INDIKATOR
 Menentukan informasi berbagai teks khusus (buku petunjuk telepon,
jadwal perjalanan, daftar susunan acara, daftar menu, dll.) yang dilakukan
melalui membaca memindai.

XIV. TUJUAN PEMBELAJARAN


Setelah membaca memindai, siswa dapat :
- Menentukan informasi dari berbagai teks khusus (buku petunjuk telepon,
jadwal perjalanan, daftar susunan acara, daftar menu, dll.) dengan tepat.
-
XV. MATERI PELAJARAN
Membaca Memindai Daftar Susunan acara televisi dan Daftar menu makanan
82

XVI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Model Pembelajaran : Cooperatif Integrated Reading and Composition
(CIRC)
Metode Pembelajarah : Ceramah, Tanya jawab, Kerja kelompok, Diskusi,
Pemberian Tugas.
XVII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
d. Kegiatan Awal ( 5 menit)
 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam
 Guru mempersiapkan pembelajaran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru memberi motivasi
 Guru melakukan apersepsi bersama siswa melalui Tanya jawab
e. Kegiatan Inti (55 menit)
 Guru menjelaskan tentang materi secara singkat dan jelas
 Guru memberikan contoh membaca memindai
 Komponen Teams dan Placement test: Guru membagi siswa menjadi 4-5
kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang, pembentukan kelompok
dapat berdasarkan nilai ulangan siswa sebelumnya. Hal ini dimaksudkan
agar guru dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa
 Guru membagikan LKS kepada siswa dan memberi penjelasan kepada siswa
cara menjawab LKS.
 Komponen Student creative: Guru lalu meminta siswa bekerja bersama
kelompok mereka masing-masing, guru memberi penjelasan bahwa nilai
kelompok yang mereka peroleh menentukan nilai individu mereka
 Komponen Team study: Guru meminta siswa mengerjakan LKS dan
memberi bimbingan kepada siswa dalam mengerjakan LKS
 Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru lalu meminta siswa
mempresentasikan hasil kerja mereka secara bergantian dan meminta
kelompok lain untuk memberikan tanggapan.
83

 Komponen Team scorerand team recognition: Guru memberi skor terhadap


hasil kerja kelompok mereka dan memberi penghargaan kepada kelompok
yang berhasil dan untuk kelompok yang dianggap kurang berhasil.
 Komponen Teaching group: Guru dan siswa melakukan refleksi tentang
hasil kerja kelompok siswa
 Komponen whole-class units: Guru dan siswa membuat kesimpulan materi
pelajaran
f. Kegiatan Akhir (10 menit)
 Guru memberikan evaluasi kepada siswa
 Guru menutup pelajaran dan memberi salam

Pertemuan Kedua
d. Kegiatan Awal
 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam
 Guru mempersiapkan pembelajaran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru memberi motivasi
 Guru melakukan apersepsi bersama siswa melalui Tanya jawab
 Guru menjelaskan tentang materi secara singkat dan jelas
e. Kegiatan Inti (55 menit)
 Komponen Teams dan Placement test: Guru meminta siswa duduk bersama
kelompok yang dibentuk sebelumnya.
 Guru membagikan LKS kepada siswa dan memberi penjelasan kepada siswa
cara menjawab LKS.
 Komponen Student creative: Guru lalu meminta siswa bekerja bersama
kelompok mereka masing-masing, guru memberi penjelasan bahwa nilai
kelompok yang mereka peroleh menentukan nilai individu mereka
 Komponen Team study: Guru meminta siswa mengerjakan LKS dan
memberi bimbingan kepada siswa dalam mengerjakan LKS
84
85

Lampiran 4

Lembar Kerja Siswa Pertemuan I

(Siklus I)

1. Perhatikan kutipan buku petunjuk telepon berikut ini ! 0401

Armada Taksi
Ade Taxi - Jl. Mayjen DI Panjaitan………………………………………..300-501
Agung Taxi - Jl. Saranani…………………………………………………312-7730
Dachtraco Taxi - Jl. MesjidAgung………………………………………..312-5820
Bank
Bank BCA - Jln. MT.Haryono No.95, Kendari…………………………..312-5200
Bank BNI - JL.Dr.Moh .Hatta No.69,Kendari……………………………312-1277
Bank BRI Jl. Sam Ratulangi No. 146,
Kendari……………………………………………………………………..321-677
Bank Mandiri - Jl. H. Abdullah Silondae 45, Mandonga…………………312-1394
JasaPengiriman
JNE - Jl.A.Yani No.189, Kendari………………………………………...319-5053
Pandu Logistic - Jl. Oikumene, Lorong depan Korem,…………………..312-9007
Pos Indonesia - Jl. Dr Sam Ratulangi No. 79……………………………312-9078
PelayananUmum
PMI Unit TransfusiDarahKendari………………………………………...312-8284
RSU.PropinsiSultra……………………………………………………….312-1733
RS.JiwaKendari…………………………………………………………………..31
2-2470
2. Temukan daftar nomor telepon, dari nama-nama berikut !
1. Bank Mandiri
2. Jasa pengiriman Pos Indonesia
3. RSU Propinsi Sultra
86

Lampiran 5

Lembar Kerja Siswa Pertemuan II

(Siklus I)

1. Bacalah dengan cepat dan cermat jadwal perjalanan Bus Berikut !


Puwatu-Unaaha (Kendari - Unaaha – Puwatu (Unaaha-
Unaaha) Kendari)
Putri Unaaha 06.00 -08.00 Putri Unaaha 06.15-09.03
Putri Unaaha 07.35-10.17 Putri Unaaha 09.10-11.56
Putri Unaaha 10.30 -01.12 Putri Unaaha 11.45-14.23
Putri Unaaha 14.30-17.13 Putri Unaaha 14.45-17.23
Putri Unaaha 16.15-19.04 Putri Unaaha 17.45-20.23
Putri Unaaha 18.30-21.13 Putri Unaaha 19.30-22.08

Cahaya Ujung 04.0 -06.45 Cahaya Ujung 05.15-08.25


Cahaya Ujung 05.00-07.47 Cahaya Ujung 07.45-10.38

2. Jelaskan secara singkat narasi jadwal perjalanan Putri Unaaha dan


Cahaya Ujung pada keberangkatan ketiga diatas !
87

Lampiran 6

Lembar Kerja Siswa Pertemuan I

(Siklus II)

Acara TV

Senin, 6 April 2015

ACARA TV

05:00-05:30 05:00-05:30 05:30-05:00 05:30-06:00


ASSALAMUALAIKU INDAHNYA PENYEJUK TOPIK PAGI
M USTADZ KEBERSAMAA IMANI
N KRISTIANI 06:00-07:30
05:30:- 07:30 LENSA
SEPUTAR 05:30-07:00 05:00-07:30 OLAHARAGA
INDONESIA PAGI LIPUTAN 6 LIVE
PAGI FOKUS 07:30-08:00
07:30- 08:30 GO SPOT PAGI CHHOTA
07:30-07:30 BHEEM AKA
08:30 - 09:00 INTENS WAS WAS 07:30-08:30 BIMA SAKTI
MAMAH AA
09:00 - 10:30 07:30-10:00 BERAKSI 08:00-09:30
DAHSYAT INBOX LITTLE
08:30-09:30 KHRISNA
10:30 - 11:30 LARVA 10:00-11:00 KARTUN
HALO INDONESIA 09:30-10:45
11:30- 12:30 BARBIE SELEBRITI PAGI ARJUN PRINCE
AS THE PRINCESS OF BALI
AND THE PAUPER 11:00-13:00 09:30-11:30
SCTV FTV SINEMA 10:45-12:30
12:30- 13:00 SILET PAGI PAGI KABAR
BINTANG
13:00- 14:30 13:00-14:30 11:30-12:30
SEPUTAR LIPUTAN 6 KISS PAGI 12:30-13:59 THE
INDONESIA SIANG SIANG NEW EAT
12:30-13:00 BULAGA
14:30 - 15:00 14:30-15:00 LIVE INDONESIA
REINA DE SERIAL PATROLI
CORAZONES DRAMA TURKI 13:59-14:30
15:00 - 16:00 (KEREMCEM, 13:00-15:00 TOPIK TERKINI
NAUGHTY KISS YA SEMIAN SINEMA SIANG
88

ALLEN, FERDI PINTU


17:00- 17:30 AKARNUR) TAUBAT 14:30-15:00
FULL HOUSE SIANG KRISHNA
15:00-17:30 BALRAM
17:30- 18:00 FILM LAYAR 15:00-16:00
SEPUTAR LEBAR KISS SORE 15:00-15:30 MR.
INDONESIA INDONESIA BEAN
16:00-17:30
18:00 - 19:30 17:30-18:00 LIVE 15:30-16:30
THE ROMANCE OF SINETRON: FOKUS CURIOUS
THE CONDOR OPERATION SORE GEORGE
HEROES WEDDING THE
SERIES 17:30-18:00 16:30-18:00
19:30 - 21:15 SINEMA MASHA & THE
TUKANG BUBUR 18:00-19:15 SORE BEAR
NAIK HAJI THE SINETRON:
SERIES SAMSON DAN 18:00-19:00 18:00-19:00
DAHLIA NEW PESBUKERS
21:15- 22:45 FAMILI 100
7 MANUSIA 19:15-20:30 KIDS 19:00-20:00
HARIMAU SINETRON: KRISHNA
GANTENG- 19:00-24:00
22:45- 23:45 GANTENG KONSER 20:00-20:30
JAKARTA LOVE SERIGALA FINAL TOP KEJAYAAN
STORY 15 MAHABHARAT
20:30-22:30 D’ACADEM A
23:45 - 01:59 SINETRON: Y2
MENGEJAR CINTA EMAK IJAH 20:30-21:00
OLGA (LAGI) PENGEN KE SHAKUNTALA
MEKAH
22:30-24:00 21:00-22:00
SCTV FTV JODHA AKBAR
UTAMA
89

1) Temukan Informasi untuk menjawab pertanyaan berikut !


1. Setiap hari senin ada acara musik yang disukai Izul. Apakah nama
acara di RCTI yang di tayangkan pukul 08.00?
2. Acara “L ensa Olahraga” diputar di terminal mana dan pukul
berapa?
3. Apa nama acara kartun anak-anak yang di tayangkan INDOSIAR
setiap hari senin pukul 08.30?
4. Dina suka menonton film kartun “Masha & The Bear”, tetapi lupa
jadwal dan terminal televisinya. Dapatkah kamu membantu Dina,
kapan dan di terminal mana acara tersebut ditayangkan ?
5. Ayah Izul ingin menonton acara ceramah yang ditayangkan di
SCTV. Pukul berapakah acara “ Indahya Kebersamaan” disiarkan?

2) Buatlah secara narasi acara TV yang ditayangkan secara bersamaan oleh 4


terminal TV pada pukul 05.00!
90

Lampiran 7

Lembar Kerja Siswa Pertemuan II

(Siklus II)

Daftar Menu Makanan dan Minuman RM. Poleang

NO Menu Harga
1. Nasi Putih Rp. 5000/ porsi
2. Nasi Goreng Rp. 12 000/ Porsi
3. Nasi Ayam Rp. 13 000/ Porsi
4. Nasi Campur Rp. 15 000/ Porsi
5. Nasi lalapan RP . 17 000/Porsi
6. Ayam Goreng Rp. 15 000/Porsi
7. Ayam Kecap Rp. 16 000/ Porsi
8. Ayam Bakar Rp. 13 000/ porsi
9. Udang Goreng Tepung Rp. 8 000/Porsi
10. Soto Rp. 10 000/Porsi
11. Sayur Daun Ubi Rp. 5 000/Porsi
12. Sayur Nangka Rp. 5 000/Porsi
13. Tempe/ Tahu Goreng Tepung Rp. 5 000/Porsi
14 Ikan kakap Bakar Rp. 25 000/Porsi
15. Ikan Bolu Bakar Rp. 12 000/Porsi
Menu Minuman
1. Es Jeruk Rp. 5 000/ Gelas
2. Es The Rp. 5 000/ Gelas
3. Kopi Susu Rp. 5 000/ Gelas
 Harga sewaktu-waktu dapat berubah

Kerjakanlah soal di bawah ini!


1. Ibu Halimah memesan 1 nasi putih, 1 soto, 1 ayam kecap, 1 udang
goreng dan 1 es jeruk Berapakah ibu Halimah harus membayar ?

2. Yati memesan 2 nasi putih, 2 ayam bakar,1 Tempe goreng tepung., 1


sayur Nangka dan 2 es teh. Berapakah Yati harus membayar ?
91

Lampiran 8

Hasil Observasi Kegiatan Guru

Siklus I Pertemuan I

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar


Persiapan
Skenario pembelajaran/ Guru menyiapkan skenario
1. perencanaan √ pembelajaran/perencanaan
pembelajaran pembelajaran
Guru dan siswa berdoa
2. Berdoa √
sebelum memulai pelajaran
Penyiapan alat/ media Guru menyiapkan alat/media
3. √
pembelajaran pembelajaran
Penampilan penyaji rapi dan
4. Penampilan penyaji √
sopan
Pendahuluan
Pemeriksaan kehadiran Guru tidak memeriksa
5. √
siswa kehadiran siswa
Guru melaksanakan apersepsi
6. Pelaksanaan apersepsi √ tentang materi pelajaran yang
lalu
Pengungkapan tujuan Guru menyampaikan tujuan
7. √
pembelajaran pembelajaran
Guru memberikan motivasi
Pemberian motivasi
pembelajaran yang menarik
8. pembelajaran yang √
berkaitan dengan tujuan
menarik
pembelajaran
Penjelasan alur
Guru tidak menjelaskan alur
9. pelaksanaan √
pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran
Kegiatan inti
Penggunaan strategi Guru menerapkan strategi
10. √
pembelajaran pembelajaran kelompok
Pemanduan sajian Guru memandu sajian materi
11. √
materi pelajaran pelajaran
Penggunaan alat/ media Guru menggunakan
12. √
pembelajaran alat/media pembelajaran
13. Penggunaan teknik √ Guru tidak menggunakan
92
93

Lampiran 9

Hasil Observasi Kegiatan Siswa


Siklus I Pertemuan I

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar


Menunjukkan kesiapan Siswa siap untuk belajar
1. menerima pelajaran √ ditandai dengan semua siswa
berada dalam ruangan
Semua siswa mampu
Siswa mampu menjawab
2. menjawab pertanyaan √
pertanyaan apersepsi
apersepsi
Siswa termotivasi untuk Siswa belum termotivasi
3. mengikuti √ untuk mengikuti materi yang
Pembelajaran akan diajarkan
Siswa berpartisifasi Semua siswa aktif dalam
dalam kelompoknya kelompok bersama-sama
4. √
menyelesaikan tugas yang
diberikan
Siswa aktif dalam
kelompok bersama- Semua aktif dalam kelompok
5. sama menyelesaikan √ bersama-sama menyelesaikan
tugas yang diberikan tugas yang diberikan
oleh guru
Siswa dapat
menyelesaikan Siswa tidak dapat
6. tugasnya yang √ menyelesaikan tugas yang
diberikan tepat sesuai diberikan tepat waktu
waktu yang ditentukan
Siswa merasa senang
dalam mengikuti Semua siswa senang dalam
7. √
kegiatan belajar kegiatan belajar mengajar
mengajar
Siswa dapat Tidak semua siswa dapat
menyelesaikan tugas menyelesaikan tugas yang
8. √
yang diberikan guru diberikan guru pada akhir
pada akhir pelajaran pelajaran
Siswa mendengarkan Semua siswa mendengarkan
9. √
informasi dan informasi dan memberikan
94
95

Lampiran 10

Hasil Observasi Kegiatan Guru

Siklus I Pertemuan II

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar


Persiapan
Skenario pembelajaran/ Guru menyiapkan skenario
1. perencanaan √ pemebelajaran/perencanaan
pembelajaran pembelajaran
Guru dan siswa berdoa
2. Berdoa √
sebelum memulai pelajaran
Penyiapan alat/ media Guru menyiapkan alat/media
3. √
pembelajaran pembelajaran
Penampilan penyaji Penampilan penyaji rapi dan
4. √
sopan
Pendahuluan
Pemeriksaan kehadiran Guru tidak memeriksa
5. √
siswa kehadiran siswa
Guru melaksanakan apersepsi
6. Pelaksanaan apersepsi √ tentang materi pelajaran yang
lalu
Pengungkapan tujuan Guru menyampaikan tujuan
7. √
pembelajaran pembelajaran
Pemberian motivasi Guru memberikan motivasi
8. pembelajaran yang √ pembelajaran yang menarik
menarik berkaitan dengan tujuan
Penjelasan alur Guru tidak menjelaskan alur
9. pelaksanaan √ pelaksanan pembelajaran
pembelajaran
Kegiatan inti
Penggunaan strategi Guru menerapkan strategi
10. √
pembelajaran pembelajaran
Pemanduan sajian Guru memandu sajian materi
11. √
materi pelajaran pelajaran
Penggunaan alat/ media Guru menggunakan
12. √
pembelajaran alat/media pembelajaran
Penggunaan teknik Guru tidak menggunakan
13. √
bertanya teknik bertanya kepada siswa
14. Pemberian pengalaman √ Guru tidak memberikan
96
97

Lampiran 11

Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Siklus I Pertemuan II

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar


Menunjukkan kesiapan Siswa siap untuk belajar
menerima pelajaran ditandai dengan semua
1. √
siswa berada dalam
ruangan
Semua siswa mampu Belum semua siswa
2. menjawab pertanyaan √ mampu menjawab
apersepsi pertanyaan apersepsi
Siswa termotivasi untuk Siswa belum termotivasi
3. mengikuti Pembelajaran √ untuk mengikuti materi
yang akan diajarkan
Siswa berpartisifasi dalam Siswa termotivasi dalam
4. √
kelompoknya kelompoknya
Siswa aktif dalam Semua aktif dalam
kelompok bersama-sama kelompok bersama-sama
5. √
menyelesaika ntugas yang menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru diberikan
Siswa dapat Siswa tidak dapat
menyelesaikan tugasnya menyelesaikan tugas yang
6. √
yang diberikan tepat sesuai diberikan tepat waktu yang
waktu yang ditentukan ditentukan
Siswa merasa senang Siswa senang dalam
7. dalam mengikuti kegiatan √ kegiatan belajar mengajar
belajar mengajar
Siswa dapat Semua siswa dapat
menyelesaikan tugas yang menyelesaikan tugas yang
8. √
diberikan guru pada akhir diberikan guru pada akhir
pelajaran pelajaran
Siswa mendengarkan Semua siswa
informasi dan memberikan mendengarkan informasi
9. √
perhatian pada penjelasan dan memberikan perhatian
guru pada penjelasan guru
10. Siswa tetap berada dalam √ Semua siswa tetap berada
98
99

Lampiran 12
Hasil Observasi Kegiatan Guru

Siklus II Pertemuan I

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar


Persiapan
Skenario pembelajaran/ Guru menyiapkan skenario
1. perencanaan pembelajaran √ pembelajaran /
perencanaan pembelajaran
Berdoa Guru dan siswa berdoa
2. √ sebelum memulai
pelajaran
Menyiapkan alat/ media Guru menyiapkan alat dan
3.. √
pembelajaran media pembelajaran
Penampilan penyaji Penampilan penyaji rapi
4. √
dan bersih
Pendahuluan
Pemeriksaan kehadiran Guru memeriksa kehadiran
5. √
siswa siswa
Pelaksanaan apersepsi Guru melaksanakan
6. √ apersepsi tentang pelajaran
yang lalu
Pengungkapan tujuan Guru mengungkapkan
7. √
pembelajaran tujuan pembelajaraan
Pemberian motivasi Pemberian motivasi
pembelajaran yang pembelajaran yang
8. √
menarik berkaitan tujuan menarik berkaitan dengan
pembelajaran tujuan pemebelajaran
Penjelasan alur Guru tidak menjelaskan
9. pembelajaran √ alur pelaksanaan
(pengelompokan dsb) pemebelajaran kelompok
Kegiatan Inti
Penggunaan strategi Guru menerapkan strategi
10. √
pembelajaran pembelajaran kelompok
Pemanduan sajian materi Guru tidak memandu
11. √
pembelajaran sajian materi pembelajaran
Penggunaan alat/ media Guru menggunakan
12 √
pembelajaran alat/media pemebelajaran
13. Penggunaan teknik √ Guru tidak menggunakan
100
101

Lampiran 13

Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Siklus II Pertemuan I

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar


Siswa mengamati bentuk Semua siswa mengamati
1. soal dan jawaban yang √ bentuk soal dan jawaban
dipilih yang akan dipilih
Siswa menafsirkan jawaban Semua siswa menafsirkan
yang cocok terhadap soal jawaban yang cocok
2. √
yang diberikan terhadap soal yang
diberikan
Siswa aktif dalam Semua siswa aktif dalam
3. mengerjakan soal √ mengerjakan soal dipapan
tulis
Siswa mengecek atas Semua siswa mengecek
4. kebenaran jawaban/ soal √ kebenaran atas
jawaban/soal
Siswa aktif dalam Semua siswa aktif dalam
kelompok bersama-sama kelompok bersama-sama
5. √
menyelesaikan tugas yang menyelesaikan tugas yang
diberikan diberikan
Siswa dapat menyelesaikan Siswa dapat menyelesaikan
6. tugas yang diberikan tepat √ yang diberikan tepat sesuai
waktu yang ditentukan waktu yang ditentukan
Menyenangkan dalam Semua siswa senang dalam
7. √
kegiatan belajar mengajar kegiatan belajar mengajar
Siswa dapat menyelesaikan Semua siswa dapat
tugas yang diberikan guru menyelesaikan tugas yang
8. √
pada akhir pelajaran diberikan guru pada akhir
pelajaran
Siswa mendengarkan Semua siswa
informasi dan memberikan mendengarkan informasi
9. √
perhatian pada penjelasan dan memberikan perhatian
guru pada penejelasan guru
Siswa tetap berada dalam Semua siswa tetap berada
10. kelompoknya saat √ dalam kelompoknya saat
mengerjakan LKS pengerjaan LKS
11. Siswa terlebih dahulu √ Siswa tidak bertanya baik
102
103

Lampiran 14

Hasil Observasi Kegiatan Guru

Siklus II Pertemuan II

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar


Persiapan
Skenario pembelajaran/ Guru menyiapkan skenario
1. perencanaan pembelajaran √ pembelajaran/perencanaan
pembelajaran
Guru dan siswa berdoa
2. Berdoa √ sebelum memulai
pelajaran
Menyiapkan alat/ media Guru menyiapkan
3.. √
pembelajaran alat/media pembelajaran
Penampilan penyaji rapi
4. Penampilan penyaji √
dan sopan
Pendahuluan
Pemeriksaan kehadiran Guru memeriksa kehadiran
5. √
siswa siswa
Guru melaksanakan
6. Pelaksanaan apersepsi √ apersepsi tentang materi
pembelajaran yang lalu
Pengungkapan tujuan Guru mengungkapkan
7. √
pembelajaran tujuan pembelajaran
Pemberian motivasi Pemberian motivasi
pembelajaran yang pembelajaran yang
8. √
menarik berkaitan tujuan menarik berkaitan dengan
pembelajaran tujuan pembelajaran
Penjelasan alur Guru menjelaskan alur
9. pembelajaran √ pelaksanaan pembelajaran
(pengelompokan dsb) kelompok
Kegiatan Inti
Penggunaan strategi Guru menerapkan strategi
10. √
pembelajaran pembelajaran kelompok
Pemanduan sajian materi √ Guru memandu sajian
11.
pembelajaran materi pembelajaran
Penggunaan alat/ media Guru menggunakan
12 √
pembelajaran alat/media pembelajaran
104
105

Lampiran 15

Hasil Observasi Kegiatan Siswa


Siklus II Pertemuan II

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Komentar


Menunjukkan kesiapan Siswa siap untuk belajar
1. menerima pelajaran √ ditandai dengan semua
siswa berada dalam ruangan
Semua siswa mampu Semua siswa mampu
2. menjawab pertanyaan √ menjawab pertanyaan
apersepsi apersepsi
Siswa termotivasi untuk Siswa termotivasi untuk
3. mengikuti Pembelajaran √ mengikuti materi yang akan
diajarkan
Siswa berpartisifasi Siswa termotivasi dalam
4. √
dalam kelompoknya kelompoknya
Siswa aktif dalam
Semua aktif dalam
kelompok bersama-sama
5. √ kelompok bersama-sama
menyelesaikan tugas yang
menyelesaikan tugas
diberikan oleh guru
Siswa dapat
menyelesaikan tugasnya Siswa dapat menyelesaikan
6. yang diberikan tepat √ tugas yang diberikan tepat
sesuai waktu yang waktu yang ditentukan
ditentukan
Siswa merasa senang
Semua siswa senang dalam
7. dalam mengikuti kegiatan √
kegiatan belajar mengajar
belajar mengajar
Siswa dapat Semua siswa dapat
menyelesaikan tugas yang menyelesaikan tugas yang
8. √
diberikan guru pada akhir diberikan guru pada akhir
pelajaran pelajaran
Siswa mendengarkan Semua siswa mendengarkan
informasi dan informasi dan memberikan
9. √
memberikan perhatian perhatian pada penjelasan
pada penjelasan guru guru
10. Siswa tetap berada dalam √ Siswa berada dalam
106
107

Lampiran 16

Lembar Tes Siklus I

Perhatikan kutipan buku petunjuk telepon pelayanan jasa yang ada dikota
kendari dan Jadwal perjalana kapal dibawah ini !
A. Kutipan Buku Petunjuk Telepon 0401

Jasa ServiceProdigi Digital Printing - Jl. Ahmad Yani No.


22…………………………312-9719PT Sekawan Karyatama Mandiri - Jl. Jend A.
Nasution…………………..319-6794Salon KecantikanAura Beauty - Jl. D.I
Panjaitan No. 237…………………………………...360-6997Nattaya Sekarini - Jl
Bunggasi No. 115 …………………………………..319-6615Tempat
KaraokeDiva Karaoke - Jl. Saranani
No.32……………………………………….3125-5555 Lyrics Karaoke - Jl. Sao –
sao No.243……………………………………319 -3333 NAV - Jl MT Haryono
No 84-85………………………………………….319-2897Toko
ElektronikSentra Listik dan Tehnik - Jl. MT. Haryono No.
5………………………...319-0476Roxy - Jl. MT.
Haryono…………………………………………………..319-1290 Toko Aneka
Electronic Jl.MT.Haryono No.25 AB ……………………….319-2046 TravelAura
Tour & Travel - Jl Ahmad Yani No. 66……………………………..300-
6737Garuda Indonesia - Ahmad Yani Square…………………………………..312-
9777

3. Temukan daftar nomor telepon pelayanan jasa, dari nama-nama berikut !


a. Lyrics Karaoke
b. Sentra Listrik dan Tehnik
c. Roxy

Jawaban:……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………….
108

B. Bacalah dengan cepat dan cermat jadwal perjalanan Kapal tujuan Kendari-
Bau-Bau dan sebaliknya pada tanggal 15 Juli 2015 Berikut!

Pelabuhan Nusantara Pelabuhan Murhum


(Kendari – Bau-bau) (Bau-Bau - Kendari)
Express Cantika 86 08.00 -14.00 Ekspress Cantika 99 08.00-14.00
Express Bahari 5 E 07.30-12.00 Express Bahari 6 E 07.30-12.00
KM. Tilongkabila18.30 -04.30 MV. Aksar 22.45-14.23
MV. Aksar 22.00-06.30 Express Cantika(19) 07.30-13.30
Express Cantika(15) 07.30-13.30

1. Jelaskan secara singkat narasi jadwal perjalanan kapal tujuan kendari


Bau-Bau dan sebaliknya tujuan Bau-Bau - kendari pada keberangkatan
keempat diatas

Jawaban:……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………….
109

Lampiran 17

LEMBAR JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN TES


SIKLUS I

NO Jawaban Skor
A 1. a. Nomor telepon Lyrics Karaoke (0401) 319 -3333 5
b. Nomor telepon (0401) 319-0476
c. Nomor telepon Roxy (0401) 319-1290
Catatan penskoran soal: soal nomor 1, 2 dan 3
- Skor 5: Apabila siswa menjawab dengan benar nomor
kode wilayah dan nomor telepon.
- Skor 4: Apabila siswa menjawab benar nomor kode
wilayah tetapi salah menjawab nomor telepon dan
siswa menjawab benar nomor telepon tetapi menjawab
salah nomor kode wilayah.
- Skor 3: Apabila siswa menjawab hanya salah satu kode
wilayah atau nomor telepon.
- Skor 2: Apabila siswa menjawab salah kode wilayah
telepon.
- Skor 1: Apabila siswa menjawab salah kedua kode
wilayah dan nomor telepon.
B 1.Keberangkatan keempat yaitu Kapal Express Cantika(15) 5
berangkat pertama dari pelabuhan Nusantara Kendari
tujuan pelabuhan Murhum Bau-Bau pada pukul 07.30 dan
akan tiba di pelabuhan Murhum Bau-Bau pada pukul
13.30 Sementara keberangkatan keempat dari pelabuhan
Murhum Bau-bau yaitu kapal Express Cantika(19)
berangkat dari pelabuhan Murhum Bau-Bau tujuan
pelabuhan Nusantara kendari pada pukul 07.30 dan akan
tiba di pelabuhan Nusantara kendari pada pukul 13.30

Catatan penskoran: Soal nomor 4


- Skor 5: Apabila siswa sempurna menjawab urutan
jadwal perjalanan 2 kapal.
- Skor 4: Apabila siswa hanya menjawab jadwal 1 Kapal
tetapi hanya 1 perjalanan.
- Skor 3: Apabila siswa hanya menjawab jadwal
perjalanan 1 Kapal tetapi salah satunya salah.
- Skor 2: Apabila siswa menjawab perjalanan 1 Kapal.
- Skor 1: Apabila siswa menjawab perjalanan 2 Kapal
tetapi salah.
Total Skor 10
110

Lampiran 18

Lembar Tes Siklus II

A. Bacalah Daftar Susunan Acara Tv Di bawah ini

05:00-05:30 05:00-05:30 04:30-04:45 LANJ.


ASSALAMUALAIKUM INDAHNYA PELESIR
USTADZ KEBERSAMAAN
04:45-05:25
05:30:- 07:30 SEPUTAR 05:30-07:00 LIPUTAN SIRAMAN QALBU
INDONESIA PAGI 6 PAGI
05:25-05:30 HAFIZH
07:30- 08:30 GO SPOT 07:30-07:30 WAS WAS ON THE STREET

08:30 - 09:00 INTENS 07:30-10:00 INBOX 06:00-06:30 SOFIA


THE FIRST
09:00 - 10:30 DAHSYAT 10:00-11:00 HALO
SELEBRITI 06:30-07:00 SHERIFF
10:30 - 11:00 TINKER CALLIE WILD
BELL 11:00-13:00 SCTV FTV
PAGI 07:00-07:30 SECRET
11:00- 12:30 FTV PAGI JOUJU
13:00-14:30 LIPUTAN
12:30- 13:00 SILET 6 SIANG 07:30-08:00 UPIN
IPIN
13:00- 14:30 SEPUTAR 14:30-15:00 FTV
INDONESIA SIANG SIANG 08:00-08:30 PADA
ZAMAN DAHULU
17:30-18:00
15:00 - 16:00 FTV SIANG SINETRON: LIPUTAN 08:30-10:00 FILM TV
6 PETANG
17:00- 17:30 10:00-11:00 POSE
MASTER CHEF 18:00-19:15
SINETRON: SAMSON 11:00-11:30 TUNTAS
17:30- 18:00 DAN DAHLIA
SEPUTAR INDONESIA 11:30-12:00 LINTAS
19:15-20:30 SIANG
SINETRON:
19:30 - 21:15 GANTENG-GANTENG 12:00-13:00
TUKANG BUBUR NAIK SERIGALA UPIN&IPIN
HAJI THE SERIES
111

21:15- 22:45 20:30-22:30 13:00-14:00


7 MANUSIA HARIMAU SINETRON: EMAK BOBOIBOY
IJAH PENGEN KE
MEKAH 14:00 -16:00 CARITA
22:30-24:00 SCTV FTV DE ANGEL
UTAMA
16:00-16:30 LINTAS
PETANG

16:30-17:30
UPIN&IPIN

17:30-18:00 ADIT &


SOPO JARWO

18:00-00:00 WILD
CARD KDI

1) Temukan Informasi untuk menjawab pertanyaan berikut !


a) Acara “Master Chef” diputar di terminal mana dan pukul berapa?
b) Nova suka menonton film kartun “ Adit & Sopo Jarwo”, tetapi
lupa jadwal dan terminal televisinya. Dapatkah kamu
membantunya, kapan dan di terminal mana acara tersebut
ditayangkan
c) Setiap hari ada siaran berita yang disukai Ibu. Apakah nama acara
berita di RCTI yang di tayangkan pukul 05.30?
d) Apa nama acara kartun anak-anak yang di tayangkan TPI setiap
hari pukul 07.30 dan 16.30?
e) Acara “Lintas Petang ” diputar di terminal mana dan pukul berapa?

2) Buatlah secara narasi acara TV yang ditayangkan secara bersamaan oleh 3


terminal TV pada pukul 11.00!

Jawaban:……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
112

B. Bacalah daftar menu makanan dibawah ini

Daftar Menu Makanan dan Minuman RM. Kastarib


NO Menu Harga
1. Bakso Tenes Rp. 18.000 / Porsi
2. Bakso Biasa Rp. 13.000 / Porsi
3. Bakso Urat Rp. 15.000 / Porsi
4. Bakso Goreng Rp. 15.000 / Porsi
5. Nasi Goreng Biasa Rp. 17.000 / Porsi
6. Nasi Goreng Spesial Rp. 22.000 / Porsi
7. Nasi Goreng Seafood Rp. 18.000 / Porsi
8. Ayam Goreng Tepung Rp. 19.000 / Porsi
9. Ayam Goreng Kecap Rp. 15.000 / Porsi
10. Mie Goreng Seafood Rp. 18.000 / Porsi
11. Mie Goreng Spesial Rp. 21.000 / Porsi
12. Mie Ayam Rp. 18.000 / Porsi
13. Mie Kuah Rp. 18.000 / Porsi
14. Menu Minuman
15. Es Jeruk Rp. 5000/ Gelas
16. Es The Rp. 3000/ Gelas
17. Es Buah Rp. 8000/ Gelas
18. Coca-cola/Spirite/Fanta Rp. 6000/ Botol
19. Kopi /Teh Susu Rp. 5000/ Gelas
Kerjakanlah soal di bawah ini!

1. Rika memesan 2 Porsi bakso tenes, 1 Porsi mie ayam, untuk


dibungkus dibawa pulang.Berapakah Rika harus membayar ?

2. Ilham memesan 2 porsi nasi goreng special, 2 gelas es jeruk untuk


dimakan ditempat. Berapakah ilham harus membayar makanan dan
minuman yang ia pesan ?

Jawaban:……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
113

Lampiran 19

LEMBAR JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN TES


SIKLUS II

No Jawaban Skor
A 1 a. Acara “Master Chef” ditayangkan di antv pada pukul 5
06.00

b. Film kartun “ Adit & Sopo Jarwo” ditayangkan di TPi


pada pukul 17.30
c. acara berita di RCTI yang di tayangkan pukul 05.30
yaitu “Seputar Indonesia Pagi”
d. acara kartun anak-anak yang di tayangkan TPI setiap
hari pukul 07.30 dan 16.30
e. Acara “Lintas Petang ” ditayangkan di Tpi pada
pukul16.00
Catatan penskoran:
- Skor 5: Apabila siswa menjawab 5 jawaban soal
dengan benar
- Skor 4: Apabila siswa menjawab 4 jawaban soal
dengan benar
- Skor 3: Apabila siswa menjawab 3 jawaban soal
dengan benar
- Skor 2: Apabila siswa menjawab 2 jawaban soal
dengan benar
- Skor 1: Apabila siswa menjawab 1 jawaban soal
dengan benar
2 Paca acara TV, yaitu Rcti, Sctv, dan Tpi ada beberapa acara
berbeda yang ditayangkan secara bersamaan. Acara tv yang 5
ditayangkan secara bersamaan pada pukul 11.00 yaitu di Rcti
acara FTV pagi, diSctv, yaitu Sctv FTV pagi, dan di Tpi
menayangkan Tuntas.
114

Catatan penskoran : Soal nomor 2


Skor 5: Apabila siswa menjawab 3 acara TV yang ditayangkan
secara benar
Skor 4: Apabila siswa hanya menjawab 2 acara TVyang
ditayangkan secara benar
Skor 3: Apabila siswa hanya menjawab 1 acara TV yang
ditayangkan secara benar
Skor 2: Apabila siswa hanya menjawab 2 acara TV yang
ditayangkan tetapi salah
Skor 1: Apabila siswa hanya menjawab 1 acara TV yang
ditayangkan tetapi salah
5
B 2 Bakso tenes = 36.000
1Mie ayam = 18.000
1 Nasi goreng special = 44.000
2 Es jeruk = 10.000 +
Rp. 98.000

Jadi, ilham harus membayar sebesar Rp. 98.000

1 bakso biasa = 13.000 5


1 mie kuah = 18.000
1 es jeruk = 5000
1 es buah = 8000 +
Rp. 44.000

Jadi, izul harus membayar sebesar Rp. 48.000

Catatan Penskoran:
- Skor 5: Apabila siswa menghitung keseluruhan dengan
jumlah yang benar
- Skor 4: Apabila siswa menghitung 3 macam makanan
- Skor 3: Apabila siswa menghitung 2 macam makanan
- Skor 2: Apabila siswa menghitung 1 macam makanan
- Skor 1: Apabila siswa menghitung makanan tetapi
salah
Total Skor 20
115

Lampiran 20

Hasil Belajar Siklus I

Aspek / Skor Tuntas


Skor
No Nama Siswa A B C D Nilai
Perolehan Ya Tidak
5 5 5 5
1. A 2 3 2 2 9 45 √
2. AD 4 4 3 3 14 70 √
3. SP 3 3 2 3 11 55 √
4. AZ 5 3 3 4 15 75 √
5. AL 3 4 3 4 14 70 √
6. AN 2 3 2 2 9 45 √
7. BD 4 4 3 4 15 75 √
8. DP 3 3 3 3 12 60 √
9. FI 2 2 3 3 10 50 √
10. GM 5 3 3 3 14 70 √
11. GC 4 4 4 3 15 75 √
12. HS 3 3 2 3 11 55 √
13. IY 4 3 4 3 14 70 √
14. KA 3 3 4 4 14 70 √
15. AO 3 3 5 3 14 70 √
16. MG 4 4 2 4 14 70 √
17. MA 4 4 3 4 15 75 √
18. MB 4 4 4 3 15 75 √
19. MF 2 2 3 3 10 50 √
20. MFZ 4 3 3 4 14 70 √
21. MR 2 3 2 3 10 50 √
22. NR 2 3 2 2 9 45 √
23. PN 2 2 2 2 8 40 √
24. SA 3 3 2 3 11 55 √
25. RI 4 4 2 4 14 70 √
26. RN 4 4 4 3 15 75 √
Jumlah 1630 15 11
Nilai Rata-rata 62,69
%Ketercapain 57,69 42,31
Indikator Kinerja Belum Tercapai
116

Lampiran 21

Hasil Belajar Siklus II

Aspek / Skor Tuntas


Skor
No Nama Siswa A B C D Nilai
Perolehan Ya Tidak
5 5 5 5
1. A 4 3 3 3 13 65 √
2. AD 5 4 3 3 15 75 √
3. SP 4 4 4 5 17 85 √
4. AZ 5 3 3 4 15 75 √
5. AL 3 4 5 3 15 75 √
6. AN 3 4 5 5 17 85 √
7. BD 5 5 4 5 19 95 √
8. DP 4 4 4 5 17 85 √
9. FI 3 3 4 5 15 75 √
10. GM 4 5 5 5 19 95 √
11. GC 4 5 5 5 19 95 √
12. HS 5 5 5 4 19 95 √
13. IY 5 4 5 5 19 95 √
14. KA 3 5 4 3 15 75 √
15. AO 3 5 5 4 17 85 √
16. MG 4 4 4 4 16 80 √
17. MA 3 4 4 5 16 80 √
18. MB 5 5 4 5 19 95 √
19. MF 3 4 5 5 17 85 √
20. MFZ 4 3 5 3 15 75 √
21. MR 3 4 5 3 15 75 √
22. NR 3 3 4 3 13 65 √
23. PN 4 3 3 3 13 65 √
24. SA 3 3 4 5 15 75 √
25. RI 4 4 5 4 17 85 √
26. RN 5 5 5 4 19 95 √
Jumlah 2130 23 3
Nilai Rata-rata 81,92
%Ketercapain 88,46 11,54
Indikator Kinerja Tercapai
117

Lampiran 22

LEMBAR JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN LKS


SIKLUS I

No Jawaban Skor
I 1 Nomor telepon Bank Mandiri (0401) 312-1394 5
2 Nomor telepon Jasa Pengiriman Pos Indonesia (0401) 5
312-9078
3 Nomor telepon RSU Propinsi Sultra (0401) 312-1733 5
Catatan penskoran soal: soal nomor 1, 2 dan 3
- Skor 5: Apabila siswa menjawab dengan benar nomor
kode wilayah dan nomor telepon.
- Skor 4: Apabila siswa menjawab benar nomor kode
wilayah tetapi salah menjawab nomor telepon dan
siswa menjawab benar nomor telepon tetapi
menjawab salah nomor kode wilayah.
- Skor 3: Apabila siswa menjawab hanya salah satu
kode wilayah atau nomor telepon.
- Skor 2: Apabila siswa menjawab salah kode wilayah
telepon.
- Skor 1: Apabila siswa menjawab salah kedua kode
wilayah dan nomor telepon.
II 4 Bus Putri Unaaha berangkat pertama dari Kendari pukul 5
06.00 dan akan tiba diterminal pangkalan Bus di unaaha
pada pukul 08.00. Sementara keberangkatan pertama dari
Unaaha tujuan Kendari berangkat pada pukul 06.15 dan
tiba di kendari pada pukul 09.03.
Untuk Bus Cahaya Ujung keberangkatan pertama dari
Kendari tujuan Unaaha pada pukul 04.00 dari kendari dan
akan tiba di Unaaha pada pukul 06.45. Sementara
keberangkatan pertama Bus Cahaya Ujung dengan
tujuan ke Kendari berangkat dari Unaaha pada pukul
05.15 dan tiba di kendari pada pukul 08.25.
Catatan penskoran: Soal nomor 4
- Skor 5: Apabila siswa sempurna menjawab urutan
jadwal perjalanan 2 Bus.
- Skor 4: Apabila siswa hanya menjawab jadwal 2 Bus
tetapi hanya 1 perjalanan.
- Skor 3: Apabila siswa hanya menjawab jadwal
perjalanan 2 Bus tetapi salah satunya salah.
- Skor 2: Apabila siswa menjawab perjalanan 1 Bus.
118

- Skor 1: Apabila siswa menjawab jadwal prjalanan 1


Bus tetapi salah.
Total skor 20
119

Lampiran 23

LEMBAR JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

LKS SIKLUS II

No Jawaban Skor
I 1 1. Acara Musik yang ditayangkan di RCTI 09.00 adalah
Musik Dahsyat
2. Acara “ Lensa Olahraga” ditayangkan di antv pada
pukul 06.00 5
3. Acara kartun anak-anak yang ditayangkan di
INDOSIAR setiap hari senin pukul 08:30 adalah Kartun
Indonesia Pagi
4. Film kartun “Masha &The Bear” ditayangkan di antv
pada hari senin pukul 16.30
5. Acara “Indahnya Kebersamaan” ditayangkan pukul
05.00
Catatan Penskoran: Soal nomor 1
 Skor 5: Apabila siswa menjawab 5 jawaban soal dengan
benar
 Skor 4: Apabila siswa hanya menjawab 4 jawaban soal
dengan benar
 Skor 3: Apabila siswa hanya menjawab 3 jawaban soal
dengan benar
 Skor 2: Apabila siswa hanya menjawab 2 jawaban soal
dengan benar
 Skor 1: Apabila siswa hanya menjawab 1 jawaban soal
dengan benar
2 Pada Acara TV, Yaitu RCTI, SCTV, INDOSIAR dan antv
ada beberapa acara berbeda yang ditayangkan secara
bersamaan. Acara TV yang ditayangkan secara bersamaan
120

pada pukul 05.00 yaitu di RCTI acara Assalamualaikum 5


Ustadz, di SCTV menayangkan acara Indahnya
Kebersamaan. Sementara di Indosiar pada pukul 05.00
menayangkan acara Live Fokus Pagi dan di antv pada pukul
05.00 menayangkan acara Topik Pagi.
Catatan Penskoran: soal nomor 2
 Skor 5: Apabila siswa menjawab 4 acara TV yang
ditayangkan secara benar
 Skor 4: Apabila siswa hanya menjawab 3 acara TV yang
ditayangkan secara benar
 Skor 3: Apabila siswa hanya menjawab 2 acara TV yang
ditayangkan secara benar
 Skor 2: Apabila siswa hanya menjawab 1 acara TV
yang ditayangkan secara benar
 Skor 1: Apabila siswa menjawab acara TV yang
ditayangkan tetapi salah.

3 1 Nasi putih = 5.000


2 Soto = 10.000
1 Ayam kecap = 16.000 5
1Udang goreng tepung = 8.000
1 Es jeruk = 5.000 +
44.000
Jadi ibu Halimah harus membayar sebesar Rp. 44.00
4 2 Nasi putih = 10.000
2 Ayam bakar = 26.000
1 Tempe goreng tepung = 5000
1 Sayur Nangka = 5000 5
2 Es teh = 10.000 +
56.000
121

Jadi Yati harus membayar sebesar Rp. 56.000


Catatan Penskoran : soal nomor 3
 Skor 5: Apabila siswa hanya menghitung keseluruhan
dengan jumlah yang benar
 Skor 4: Apabila siswa hanya menghitung 4 macam
 Skor 3: Apabila siswa hanya menghitung 3 macam
 Skor 2: Apabila siswa hanya menghitung 2 macam
 Skor 1: Apabila siswa hanya menghitung 1 macam
Catatan penskoran : soal nomor 4
 Skor 5: Apabila siswa menghitung keseluruhan dengan
jumlah yang benar
 Skor 4: Apabila siswa hanya menghitung 4 macam
 Skor 3: Apabila siswa hanya menghitung 3 macam
 Skor 2 : Apabila siswa hanya mengitung 2 macam
 Skor 1 : Apabila siswa hanya menghitung 1 macam
Total skor 20
122

Dokumnetasi Penelitian

Guru menuliskan tujuan pembelajaran

Guru membagikan LKS

Guru membimbing siswa


123
124
125

Anda mungkin juga menyukai