0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan5 halaman
Rangkuman dalam 3 kalimat:
Dokumen ini membahas tentang percobaan rangkaian adder dan subtractor menggunakan operational amplifier. Tujuan percobaan ini adalah untuk memahami cara kerja rangkaian penjumlahan dan pengurangan menggunakan op-amp. Percobaan ini melibatkan pengukuran tegangan masukan dan keluaran pada rangkaian adder dan subtractor dengan menggunakan multimeter.
Rangkuman dalam 3 kalimat:
Dokumen ini membahas tentang percobaan rangkaian adder dan subtractor menggunakan operational amplifier. Tujuan percobaan ini adalah untuk memahami cara kerja rangkaian penjumlahan dan pengurangan menggunakan op-amp. Percobaan ini melibatkan pengukuran tegangan masukan dan keluaran pada rangkaian adder dan subtractor dengan menggunakan multimeter.
Rangkuman dalam 3 kalimat:
Dokumen ini membahas tentang percobaan rangkaian adder dan subtractor menggunakan operational amplifier. Tujuan percobaan ini adalah untuk memahami cara kerja rangkaian penjumlahan dan pengurangan menggunakan op-amp. Percobaan ini melibatkan pengukuran tegangan masukan dan keluaran pada rangkaian adder dan subtractor dengan menggunakan multimeter.
FISIKA SAINS UNIVERSIATAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNGUNG DJATI BANUNG TAHUN 2014 e-mail : berybernando17@gmail.com
memiliki bati/faktor penguatan (gain) sangat
Abstrak: besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Praktikum ini yang masih membahas Pada mulanya Op-amp digunakan untuk tentang operational amplifier, tetapi lebih rangkaian perhitungan analog, rangkaian dominan kepada rangkaian adder, dan rangkaia pengaturan dan instrumentasi. fungsi utamanya subtractor. Praktikum ini bertujuan untuk adalah untuk melakukan operasi linier mengerti dan memahami tentang rangkaian matematika (tegangan dan arus), integrasi dan penambahan (adder) dan rangkaian pengurangan penguatan. (subtractor) Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian Operational amplifier (op-amp) atau biasa feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif disebut dengan Penguat Operasional adalah dan feedback positif dimana Feedback negatif suatu blok penguat yang mempunyai dua pada op-amp memegang peranan penting. masukan dan satu keluaran. Operational Secara umum, umpan balik positif akan amplifier ketika diaplikasikan bersama menghasilkan osilasi sedangkan umpan balik komponen-komponen lain seperti resistor, dan negatif menghasilkan penguatan yang dapat kapasitor untuk menghasilkan berbagai fungsi terukur. matematis seperti penjumlahan, pengurangan, Di dalam OP-Amp terdiri dari beberapa perkalian, integrasi, dan diferensiasi. bagian, yang pertama adalah penguat diferensial, Kata Kunci: Op-amp, adder, Subractor. lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level (level shifter) dan 1.PENDAHULUAN kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat 1.1 Landasan Teori dengan penguat push-pull kelas B. Gambar-2(a) Penguat operasional (operational amplifier) berikut menunjukkan diagram dari op-amp yang atau yang biasa disebut op- amp merupakan terdiri dari beberapa bagian tersebut.Simbol op- suatu jenis penguat elektronika amp adalah seperti pada gambar-2(b) dengan 2 dengan hambatan (coupling) arus searah yang input, non-inverting (+) dan input inverting (-). Macam dari penguat Op-amp adalah : 1.2 Tujuan 1. Rangkaian Adder (penjumlahan) Praktikum ini bertujuan untuk megerti dan Rangkaian penjumlahan atau rangkaian memahami rangkaian Adder dan rangkaian Adder addalah rangkaian penjumlahan yang Subtractor, dan mampi menganalisis cara kerja dasar rangkaiannya adalah rangkaian inverting rangkaian Adder dan rangkaian Subtractor. amplifier dan hasil outputannya adalah dikalikan dengan penguatan seperti pada 1.3 Tinjauan Pustaka rangkaian inverting. Pada dasarnya nilai Penguat operasional (op-amp) adalah outputannya adalah jumlah dari penguatan penguat diferensial dengan dua masukan dan masing-masing dari inverting . satu keluaran yang mempunyai penguatan Saat R1 = R2 = ...= Rn = Rf , maka tegangan yang amat tinggi, yaitu dalam orde 105. Oleh karena itu, penguat operasional lebih Vout = - ( V1 + V2 + V3 +...+ Vn ) banyak digunakan dengan loop tertutup daripada dalam lingkar terbuka. Aplikasi op-amp yang 2. Rangkaian Subtractor (pengurangan) paling sering dipakai antara lain adalah Rangkaian pengurangan ini berasal dari rangkaian inverting, non-inverting, buffer, adder rangkaian inverting dengan memanfaatkan (penjumlah), integrator dan differensiator. masukan non - inverting, sehingga Tapi pada percobaan ini yaitu menggunakan persamaannya menjadi berubah. Rangkaian ini macam op-amp dari rangkaian adder dan terdiri dari 3 macam, yaitu : subtractor. Rangkaian dengan 1 op-amp Rangkaian dengan 2 op-amp 1.4 METODE PERCOBAAN
Rangkaian dengan 3 op-amp
1.4.1 Waktu dan Tempat
Rangkaian pengurang dengan 1 op-amp ini Praktikum ini dilaksanakan pada hari
memanfaatkan kaki inverting dan kaki non Selasa, tanggal 18 Februari 2014, pukul 15.30-
inverting. Dengan persamaan : 17.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Fisika
UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
1.4.2Alat dan Bahan
Pada praktikum ini menggunakan alat dan bahan, yaitu: Kit elektronika dasar untuk Operational amplifier adder dan subtractor, osiliskop (tetapi kali ini tidak digunakan), sinyal rangkaian Adder dan Subtractor ini merupakan generator, banana connector, dan multimeter. bagian dari macam penguat operasional (op amp). Penguat Operasional atau disingkat Op- 1.4.3 Prosedur Percobaan amp adalah merupakan satu penguat differensial Menyiapkan alat dan bahan yang akan berperolehan sangat tinggi yang terterkopel DC digunakan , serta memastikan semua alat dan langsung, yang dilengkapi dengan umpan balik bahan dalam keadaan baik, kemudian untuk mengendalikan karakteristik menyiapkan data pengamatan sesuai dengan tanggapannya secara menyeluruh tabel, dan mengisi tabel pengamatan sesuai Op-amp yang mempunyai dua masukan dengan hasil eksperimen. dan satu keluaran yang biasa digunakan untuk melakukan setiap operasi linier matematika DATA, HASIL DAN PEMBAHASAN (tegangan dan arus), integrasi dan penguatan. 1. Data Hasil Pengamatan Pada penguat membalik sumber isyarat berupa arus dan tegangan yang kecil dan jika a. Pengamatan Rangkaian Adder dihubungkan dengan masukan yang besar maka No Vin (1) Vin (2) V0ut akan menghasilkan tegangan yang lebih besar 1 2 2 3,1 pada keluarannya. 2 4 4 3,3 Pada percobaan pertama, yaitu pada 3 6 6 3,1 4 8 8 3,9 rangkaian Adder. Rangkaian Adder merupakan 5 10 10 2,6 rangkaian penjumlahan yang dasar Gambar 1 pengamatan rangkaian Adder rangkaiannnya adalah rangkaian inverting dan hasil outputnya adalah dikalikan dengan penguat b. Pengamatan Rangkaian Subtractor seperti rangkanan inverting. Dari percobaan ini, No Vin (1) Vin (2) V0ut dengan memasukan besar tegangan dari catu 1 2 2 0,0027 daya dimulai dari 2 volt yang menghasilkan 2 4 4 0.0031 3 6 6 0.0034 tegangan keluarannya sekitar 3,1 volt, 4 8 8 0,0035 selanjutnya ditambahkan Vin yang berselisih 2. 10 10 0,0041 Gambar 2 pengamatan rangkaian Subtractor didapatkan tegangan manual yang dihasilkan rangkaian ini relatif berkurang dan apabila 2. Pembahasan ditambahkan dengan perhitungan rumus dan Pada praktikum ini yang bertujuan menghasilkan hasil Vout yang berbeda. Hal ini untuk mengerti dan memahami tentang dikarenakan bahwa hasil masukan yang Operational amplifier Adder dan Subtractor, dan dihasilkan oleh catu daya berbeda dengan hasil mampu menganalisis cara kerja rangkaian keluaran dari catu daya tersebut. Adder dan Subtractor. perlu diketahui bahwa Pada percobaan kedua, yaitu pada hasil tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian Subtractor. Rangkaian pengurangan catu daya akan berbeda dari hasil masukannya. ini berasal dari rangkaian inverting dengan memanfaatkan masukan non inverting. Dari 4. PENUTUP percobaan ini, dengan memasukan besar 4.1 Kesimpulan tegangan dari catu daya dimulai dari 2 volt yang menghasilkan tegangan yang mengurang drastis Operational amplifier (op-amp) atau biasa sehingga keluarannya sekitar 0,0027 volt, disebut dengan Penguat Operasional adalah selanjutnya ditambahkan Vin yang berselisih 2. suatu blok penguat yang mempunyai dua didapatkan tegangan manual yang dihasilkan masukan dan satu keluaran. rangkaian Adder rangkaian ini relatif bertambah dan apabila dan Subtractor ini merupakan bagian dari ditambahkan dengan perhitungan rumus dan macam penguat operasional (op amp). menghasilkan hasil Vout yang berbeda. Hal ini Rangkaian Adder merupakan rangkaian dikarenakan bahwa hasil masukan yang penjumlahan yang dasar rangkaiannnya adalah dihasilkan oleh catu daya berbeda dengan hasil rangkaian inverting dan hasil outputnya adalah keluaran dari catu daya tersebut. dikalikan dengan penguat seperti rangkanan Ketidaksamaan tegangan masukan inverting. Sedangkan Rangkaian Subtractor ddengan keluaran yang dihasilkan oleh catu adalah pengurangan ini berasal dari rangkaian daya dikarenakan bahwa catu daya memilikai inverting dengan memanfaatkan masukan non tegangan masukan AC yang tinggi tetapi inverting. menghasilkan tegangan keluaran DC yang arusnya kecil. Hal ini terjadi karena arus yang 4.2 Saran dihasilkan oleh tegangan AC diperkecil oleh Dalam praktikum ini disarankan agar para transformator. Transformator diperlukan untuk praktikan memahami terlebih dahulu pengertian menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik dan prinsip dasar op-amp dan memahami pada kumparan primernya menjadi tegangan AC macam-macam dari penguat op-amp tersebut yang lebih kecil pada kumparan sekundernya. sehingga ketika melakukan praktikum bisa Kemudian setelah dikeluarkan oleh kumparan menganalisa nilai-nilai keluaran dari tegangan skunder menjadi arus listrik yang sangat kecil yang dihasilkan oleh rangkaian adder dan barulah arus listrik AC tersebut masuk ke subtractor. komponen diode bridge untuk di searahkan, kemudian arus ini diperkecil oleh elco yang distabilkan oleh kapasitor. Kemudian diperkecil lagi oleh transistor menjadi arus DC, sehingga DAFTAR PUSTAKA
Malvino. “Prinsip-prinsip elektronika 1”.
Erlangga, Jakarta, 1994 http://noorakbar.blogspot.com/2011/07/cara- kerja-dari-catu-daya.html diakses tanggal 21 februari 2014 jam 15.00 Modul praktikum Elektronika Dasar 2 Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunug Djati Bandung 2012. http://wafasukses1.blogspot.com/2011/06/teor i-rangkaian-aritmetika-digital.html diakses tanggal 21 februari 2014 jam 16.40 http://www.electronicglobal.com/2011/05/pe nguat-operasional-op-amp.html diakses tanggal 21 februari 2014 jam 17.00