Anda di halaman 1dari 5

Operational Amplifier Adder dan Subrtactor

BERI BERNANDO (1127030014)


FISIKA SAINS
UNIVERSIATAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNGUNG DJATI BANUNG
TAHUN 2014
e-mail : berybernando17@gmail.com

memiliki bati/faktor penguatan (gain) sangat


Abstrak:
besar dengan dua masukan dan satu keluaran.
Praktikum ini yang masih membahas
Pada mulanya Op-amp digunakan untuk
tentang operational amplifier, tetapi lebih
rangkaian perhitungan analog, rangkaian
dominan kepada rangkaian adder, dan rangkaia
pengaturan dan instrumentasi. fungsi utamanya
subtractor. Praktikum ini bertujuan untuk
adalah untuk melakukan operasi linier
mengerti dan memahami tentang rangkaian
matematika (tegangan dan arus), integrasi dan
penambahan (adder) dan rangkaian pengurangan
penguatan.
(subtractor)
Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian
Operational amplifier (op-amp) atau biasa
feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif
disebut dengan Penguat Operasional adalah
dan feedback positif dimana Feedback negatif
suatu blok penguat yang mempunyai dua
pada op-amp memegang peranan penting.
masukan dan satu keluaran. Operational
Secara umum, umpan balik positif akan
amplifier ketika diaplikasikan bersama
menghasilkan osilasi sedangkan umpan balik
komponen-komponen lain seperti resistor, dan
negatif menghasilkan penguatan yang dapat
kapasitor untuk menghasilkan berbagai fungsi
terukur.
matematis seperti penjumlahan, pengurangan,
Di dalam OP-Amp terdiri dari beberapa
perkalian, integrasi, dan diferensiasi.
bagian, yang pertama adalah penguat diferensial,
Kata Kunci: Op-amp, adder, Subractor. lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada
rangkaian penggeser level (level shifter) dan
1.PENDAHULUAN
kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat
1.1 Landasan Teori
dengan penguat push-pull kelas B. Gambar-2(a)
Penguat operasional (operational amplifier)
berikut menunjukkan diagram dari op-amp yang
atau yang biasa disebut op- amp merupakan
terdiri dari beberapa bagian tersebut.Simbol op-
suatu jenis penguat elektronika
amp adalah seperti pada gambar-2(b) dengan 2
dengan hambatan (coupling) arus searah yang
input, non-inverting (+) dan input inverting (-).
Macam dari penguat Op-amp adalah :
1.2 Tujuan
1. Rangkaian Adder (penjumlahan)
Praktikum ini bertujuan untuk megerti dan
Rangkaian penjumlahan atau rangkaian
memahami rangkaian Adder dan rangkaian
Adder addalah rangkaian penjumlahan yang
Subtractor, dan mampi menganalisis cara kerja
dasar rangkaiannya adalah rangkaian inverting
rangkaian Adder dan rangkaian Subtractor.
amplifier dan hasil outputannya adalah
dikalikan dengan penguatan seperti pada
1.3 Tinjauan Pustaka
rangkaian inverting. Pada dasarnya nilai
Penguat operasional (op-amp) adalah
outputannya adalah jumlah dari penguatan
penguat diferensial dengan dua masukan dan
masing-masing dari inverting .
satu keluaran yang mempunyai penguatan
Saat R1 = R2 = ...= Rn = Rf , maka
tegangan yang amat tinggi, yaitu dalam orde
105. Oleh karena itu, penguat operasional lebih
Vout = - ( V1 + V2 + V3 +...+ Vn )
banyak digunakan dengan loop tertutup daripada
dalam lingkar terbuka. Aplikasi op-amp yang
2. Rangkaian Subtractor (pengurangan)
paling sering dipakai antara lain adalah
Rangkaian pengurangan ini berasal dari
rangkaian inverting, non-inverting, buffer, adder
rangkaian inverting dengan memanfaatkan
(penjumlah), integrator dan differensiator.
masukan non - inverting, sehingga
Tapi pada percobaan ini yaitu menggunakan
persamaannya menjadi berubah. Rangkaian ini
macam op-amp dari rangkaian adder dan
terdiri dari 3 macam, yaitu :
subtractor.
 Rangkaian dengan 1 op-amp
 Rangkaian dengan 2 op-amp 1.4 METODE PERCOBAAN

 Rangkaian dengan 3 op-amp


1.4.1 Waktu dan Tempat

Rangkaian pengurang dengan 1 op-amp ini Praktikum ini dilaksanakan pada hari

memanfaatkan kaki inverting dan kaki non Selasa, tanggal 18 Februari 2014, pukul 15.30-

inverting. Dengan persamaan : 17.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Fisika


UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

1.4.2Alat dan Bahan


Pada praktikum ini menggunakan alat dan
bahan, yaitu: Kit elektronika dasar untuk
Operational amplifier adder dan subtractor,
osiliskop (tetapi kali ini tidak digunakan), sinyal rangkaian Adder dan Subtractor ini merupakan
generator, banana connector, dan multimeter. bagian dari macam penguat operasional (op
amp). Penguat Operasional atau disingkat Op-
1.4.3 Prosedur Percobaan amp adalah merupakan satu penguat differensial
Menyiapkan alat dan bahan yang akan berperolehan sangat tinggi yang terterkopel DC
digunakan , serta memastikan semua alat dan langsung, yang dilengkapi dengan umpan balik
bahan dalam keadaan baik, kemudian untuk mengendalikan karakteristik
menyiapkan data pengamatan sesuai dengan tanggapannya secara menyeluruh
tabel, dan mengisi tabel pengamatan sesuai Op-amp yang mempunyai dua masukan
dengan hasil eksperimen. dan satu keluaran yang biasa digunakan untuk
melakukan setiap operasi linier matematika
DATA, HASIL DAN PEMBAHASAN
(tegangan dan arus), integrasi dan penguatan.
1. Data Hasil Pengamatan
Pada penguat membalik sumber isyarat berupa
arus dan tegangan yang kecil dan jika
a. Pengamatan Rangkaian Adder
dihubungkan dengan masukan yang besar maka
No Vin (1) Vin (2) V0ut akan menghasilkan tegangan yang lebih besar
1 2 2 3,1 pada keluarannya.
2 4 4 3,3 Pada percobaan pertama, yaitu pada
3 6 6 3,1
4 8 8 3,9 rangkaian Adder. Rangkaian Adder merupakan
5 10 10 2,6
rangkaian penjumlahan yang dasar
Gambar 1 pengamatan rangkaian Adder rangkaiannnya adalah rangkaian inverting dan
hasil outputnya adalah dikalikan dengan penguat
b. Pengamatan Rangkaian Subtractor
seperti rangkanan inverting. Dari percobaan ini,
No Vin (1) Vin (2) V0ut
dengan memasukan besar tegangan dari catu
1 2 2 0,0027 daya dimulai dari 2 volt yang menghasilkan
2 4 4 0.0031
3 6 6 0.0034 tegangan keluarannya sekitar 3,1 volt,
4 8 8 0,0035 selanjutnya ditambahkan Vin yang berselisih 2.
10 10 0,0041
Gambar 2 pengamatan rangkaian Subtractor didapatkan tegangan manual yang dihasilkan
rangkaian ini relatif berkurang dan apabila
2. Pembahasan ditambahkan dengan perhitungan rumus dan
Pada praktikum ini yang bertujuan menghasilkan hasil Vout yang berbeda. Hal ini
untuk mengerti dan memahami tentang dikarenakan bahwa hasil masukan yang
Operational amplifier Adder dan Subtractor, dan dihasilkan oleh catu daya berbeda dengan hasil
mampu menganalisis cara kerja rangkaian keluaran dari catu daya tersebut.
Adder dan Subtractor. perlu diketahui bahwa
Pada percobaan kedua, yaitu pada hasil tegangan keluaran yang dihasilkan oleh
rangkaian Subtractor. Rangkaian pengurangan catu daya akan berbeda dari hasil masukannya.
ini berasal dari rangkaian inverting dengan
memanfaatkan masukan non inverting. Dari
4. PENUTUP
percobaan ini, dengan memasukan besar
4.1 Kesimpulan
tegangan dari catu daya dimulai dari 2 volt yang
menghasilkan tegangan yang mengurang drastis
Operational amplifier (op-amp) atau biasa
sehingga keluarannya sekitar 0,0027 volt,
disebut dengan Penguat Operasional adalah
selanjutnya ditambahkan Vin yang berselisih 2.
suatu blok penguat yang mempunyai dua
didapatkan tegangan manual yang dihasilkan
masukan dan satu keluaran. rangkaian Adder
rangkaian ini relatif bertambah dan apabila
dan Subtractor ini merupakan bagian dari
ditambahkan dengan perhitungan rumus dan
macam penguat operasional (op amp).
menghasilkan hasil Vout yang berbeda. Hal ini
Rangkaian Adder merupakan rangkaian
dikarenakan bahwa hasil masukan yang
penjumlahan yang dasar rangkaiannnya adalah
dihasilkan oleh catu daya berbeda dengan hasil
rangkaian inverting dan hasil outputnya adalah
keluaran dari catu daya tersebut.
dikalikan dengan penguat seperti rangkanan
Ketidaksamaan tegangan masukan
inverting. Sedangkan Rangkaian Subtractor
ddengan keluaran yang dihasilkan oleh catu
adalah pengurangan ini berasal dari rangkaian
daya dikarenakan bahwa catu daya memilikai
inverting dengan memanfaatkan masukan non
tegangan masukan AC yang tinggi tetapi
inverting.
menghasilkan tegangan keluaran DC yang
arusnya kecil. Hal ini terjadi karena arus yang
4.2 Saran
dihasilkan oleh tegangan AC diperkecil oleh
Dalam praktikum ini disarankan agar para
transformator. Transformator diperlukan untuk
praktikan memahami terlebih dahulu pengertian
menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik
dan prinsip dasar op-amp dan memahami
pada kumparan primernya menjadi tegangan AC
macam-macam dari penguat op-amp tersebut
yang lebih kecil pada kumparan sekundernya.
sehingga ketika melakukan praktikum bisa
Kemudian setelah dikeluarkan oleh kumparan
menganalisa nilai-nilai keluaran dari tegangan
skunder menjadi arus listrik yang sangat kecil
yang dihasilkan oleh rangkaian adder dan
barulah arus listrik AC tersebut masuk ke
subtractor.
komponen diode bridge untuk di searahkan,
kemudian arus ini diperkecil oleh elco yang
distabilkan oleh kapasitor. Kemudian diperkecil
lagi oleh transistor menjadi arus DC, sehingga
DAFTAR PUSTAKA

 Malvino. “Prinsip-prinsip elektronika 1”.


Erlangga, Jakarta, 1994
 http://noorakbar.blogspot.com/2011/07/cara-
kerja-dari-catu-daya.html diakses tanggal 21
februari 2014 jam 15.00
 Modul praktikum Elektronika Dasar 2 Fisika
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Gunug Djati Bandung 2012.
 http://wafasukses1.blogspot.com/2011/06/teor
i-rangkaian-aritmetika-digital.html diakses
tanggal 21 februari 2014 jam 16.40
 http://www.electronicglobal.com/2011/05/pe
nguat-operasional-op-amp.html diakses
tanggal 21 februari 2014 jam 17.00

Anda mungkin juga menyukai