Anda di halaman 1dari 57

Elektronika Dasar 2

Silabus
• Penguat daya
• Balikan
• Dasar OP-AMP
• Osilator
• Dasar Digital
• Gerbang Logika
• Aljabar Boolean
• Rangkaian Kombinasional
Penguat Daya
• Penguat daya adalah rangkaian penguat yang mampu
menghasilkan sinyal output yang sangat besar (arus
dan tegangan)
• Biasanya dipakai untuk alat2 elektronika yang
memerlukan daya besar (Power amplifier, Studio
Lighting, Mesin cuci, dll)
• Penguat daya dibagi menjadi beberapa kelas, kelas A,
B dan C
• Pembagian kelas ini bergantung pada daerah kerja
penguat
• Beberapa contoh penguat daya antara lain
adalah : penguat dengan trafo, Penguat Tolak-
Tarik (Push-Pull), Penguat setangkup
komplementer
• Penguat daya dengan trafo digunakan untuk
menguatkan arus dan tegangan
• Trafo pada penguat ini berfungsi untuk
membantu proses penguatan di output
transistor penguat
Contoh penguat Trafo
Perhitungan penguat trafo
Impedansi rangkaian primer
2
Z1  n Z 2 n1 VCC
n I C q   2
Daya Output : n2 n RL
2
V
P0  CC
2
2n RL

Daya input : V 2
Pi  I C q VCC  2
CC
n R L
Penguat kelas A
• Ciri penguat kelas A : Efisiensi daya 50%
• Salah satu implementasi penguat trafo adalh
penguat tolak tarik (push-pull).
• Transistor 1 dan 2 bekerja pada fasa yng
berlawanan
• Ciri lain : VCE q   1 / 2VCC
Penguat Tolak Tarik (Push-Pull)
• Penguat tolak tarik bekerja dengan
menggunakan dua buah transistor pada fasa
berlawanan
• Ciri khas : Transformator pemecah fasa
• Contoh aplikasi : Penguat radio transistor
• Transformator pemadan (penyesuai)
impedansi. Trafo ini berfungsi untuk melihat
beban keluaran memiliki nilai yang tinggi
Penguat Setangkup Komplementer
• Masalah : Hambatan / impedansi keluaran penguat
daya sangat besar
• Bagaimana caranya agar arus yang dikeluarkan
(output) memiliki nilai besar
• Harus ada sebuah rangkaian yang berfungsi
sebagai penyangga agar arus keluaran sangat besar
• Rangkaian penyangga ini memiliki impedansi
masukan tinggi (input arus kecil) dan juga memiliki
impedansi output yang kecil
Balikan (Feedback)
• Balikan adalah salah satu cara yang digunakan di
dalam penguat agar penguat bersifat stabil dan
memiliki penguatan yang tinggi
• Balikan positif adalah balikan yang berfungsi
untuk memperkuat sinyal input
• Balikan negatif adalah balikan yang berfungsi
untuk menstabilkan (melemahkan) sinyal output
• Sistem yg tidak stabil akan menghasilkan sinyal
output walaupun tidak sinyal input
• Balikan positif banyak dipakai untuk membuat
rangkaian osilator ( rangkaian pembangkit
sinyal)
• Salah satu masalah utama di dalam balikan
adalah kestabilan sinyal output
• Salah cara membuat balikan yg stabil adalah
dengan menggunakan analisa bagan bode
(tanggapan frekuensi)
Dasar Balikan
• Penguat lingkar terbuka (open loop) tidak memiliki
feedback
• Penguat lingkar tertutup terdiri dari penguat lingkar
terbuka dengan feedback
• Penguat lingkar tertutup harus dapat menentukan
faktor  agar sinyal ouput stabil
• Jika nilai Va lebih kecil dari Vi maka balikan bersifat
negatif
• Balikan negatif dapat dibuat dengan mencampurkan Vi
dan Va yang memiliki beda fasa 1800
Balikan negatif
va  vi  v f K v ,lb
K v.lt 
vo  K v ,lb va 1   v K v ,lb

vo  K v ,lb vi  v f 
Jika
v f   v vo
 v K v.lb  1
vo  K v ,lb vi   v vo 
1
K v ,lb vi K v.lt 
V
vo 
1   v K v.lb
Balikan positif
va  vi  v f
vo  K v ,lb va
vo  K v ,lb vi  v f 
v f   v vo
vo  K v ,lb vi   v vo 
K v ,lb vi
vo 
1   v K v.lb
• Balikan positif dapat digunakan untuk
membuat rangkaina osilator jika v Kv,lb =1
Bagan Bode
• Bagan bode adalah metode analisis yang
digunakan untuk melihat respon penguatan
terhadap frekuensi
• Fungsi transfer frekuensi rendah :
i
GV    K v
i  1
• Fungsi transfer frekuensi tinggi
2 2
GV    K v  K v ,lb  Gv ,lb  
i   2 i   2
• Fungsi transfer diatas untuk rangkaian
penguat tanpa balikan (penguatan lingkar
terbuka)
• Fungsi transfer lingkar tertutup :
Gv ,lb  
Gv ,lt   
1   v Gv ,lb  
2,lt
Gv ,lt    K v ,lt
i  2,lt
2,lt  1   v K v ,lb 2,lb
K v ,lb
K v ,lt 
1   v K v ,lb
Frekuensi rendah
i
Gv ,lt    K v ,lt
i  1,lt
1,lb
1,lt 
1   v K v ,lb
Kesimpulan
• Feedback berfungsi untuk memperlebar pita
frekuensi penguat dengan syarat penguatan
frekuensi tengah berkurang
Jenis Rangkaian Trsansitor
• Rangkaian basis ditanahkan
• Rangkaian emitor ditanahkan
• Rangkaian kolektor ditanahkan

Ciri / karakteristik transistor bergantung pada


jenis rangkaiannya.
Ciri keluaran Basis ditanahkan
Garis Beban
• Garis beban dapat ditentukan dengan menggunakan
hukum kirchoff pada rangkaian transistor
• Fungsi garis beban adalah untuk menentukan titik q
• Titik q adalah keadaan dimana rangkaian ybs tidak
dialiri sinyal input
• Titik q ini dibutuhkan untuk analisis sinyal output
• Titik ini dapat ditentukan dengan membuat garis
beban transistor pada ciri keluaran
Rangkaian setara -h
• Rangkaian setara parameter –h adalah
rangkaian setara hybrid yang
mengkombinasikan antara rangkaian setara
thevenin dan norton
• Rangkaian setara thenevin digunakan utk
masukan transistor, sedangkan setara norton
untuk keluaran transistor
Parameter -h
• hi : impedansi masukkan utk vo = 0
• hr : rasio tegangan balik utk i input = 0
• hf : rasio arus maju dgn vo = 0
• ho : admitansi utk i input = 0
OP-AMP
• OP-AMP adalah penguat differensial yang
menggunakan balikan negatif dan positif
• Input untuk OP-AMP ada dua, yaitu input inverting
(negatif/invers) dan non-inverting (positif)
• Aplikasi : Penguat instrumentasi (Pre-Amplifier),
Differensiator, Integrator, ADC (Analog to Digital
Converter), DAC, Komparator, Timer, Multivibrator, dll
• OP AMP biasa menghasilkan tegangan output yang
sebanding dengan beda tegangan kedua inputnya
(tegangan differensial)
• Jika input dimasukkan kedalam Inverting,
maka ouput akan berlawanan fasa
Sifat ideal OP AMP
• Penguatan lingkar terbuka takhingga Av ,lb  
• Hambatan Keluaran lingkar terbuka sama
dengan nol R o ,lb  0
• Hambatan masukan terbuka tak hingga Ri ,lb  
• Lebar pita takberhingga  f  f 2  f1  
• CMRR = takhingga
OP AMP sebagai penguat
• Agar op amp dapat berfungsi sebagai penguat,
maka input harus dimasukkan ke dalam input
inverting
• Penguatan rangkaian penguat op amp hanya
bergantung pada komponen luar, karena
penguatan lingkar buka sangat besar
• Op amp digunakan sebagai penguat pada
frekuensi tengah
Penguat Inverting

v o  Av ,lbV10 v o  Av ,lt Vi

Tegangan sumber utk op amp tidak boleh kurang dari


standar karena akan mengakibatkan sinyal tergunting
Penguatan lingkar tertutup penguat inverting

 R2
Av ,lt 
R1
Penguat Noninverting

R2
Av ,lt  1
R1
Penguat Noninverting
• Penguat non-inverting dibuat dengan
memasukkan input ke dalam kaki noninv
• Penguat OP AMP (inv atau noninv) memiliki
penguatan dan hambatan lingkar tertutup saja
Aplikasi : Rangkaian Penjumlah Isyarat

 v1 v2 v3 
V o       R 4
 R1 R 2 R 3 
Aplikasi rangkaian pencampur gelombang adalah rangkaian Mixer
• Penguat dengan menggunakan op amp selalu
memanfaatkan balikan negatif ( agar stabil dan
memiliki lebar frekuensi yang besar)
OP AMP sebagai komparator (Pembanding)

• OP AMP sebagai komparator berfungsi untuk


membandingkan input tegangan di inverting
dan noninv dengan tegangan referensi
• OP AMP sebagai komparator dipasang secara
tidak linier (terbuka)
• Aplikasi dari komparator ini adalah untuk
pembentuk sinyal (kotak, segitiga, denyut dst)
• Contoh komponen : LM311, MC1488
Vid  v   v   1mV , v o  5V
Vid  v   v   1mV , v o  0V
Integrator
• Op amp dapat juga digunakan sebagai
integrator
• Op amp di dalam rangkaian integrator
berfungsi untuk menghasilkan frekuensi yang
lebih lebar dan juga menjaga kestabilan sinyal
• Periode sinyal output dari rangkaian integrator
sangat bergantung pada nilai R dan C
1
  RC  T
2
• Untuk menghasilkan sinyal segitiga dari sinyal
kotak, maka periode sinyal input harus sesuai
dengan persamaan diatas
Bagan bode
• Fungsi alih dari integrator ( filter frekuensi
tinggi) :
p
G   
i
Differensiator OP AMP
• Op amp juga dapat digunakan sebagai
differensiator (filter frekuensi rendah )
1
  RC  T
2
Fungsi Alih Differensiator
 i
G   
1
1
1   p
RC
• Aplikasi dari integrator dan differensiator
dapat dilihat pada rangkaian komputer analog
Elektronika Digital (Pendahuluan)
• Analog World : Semua direpresentasikan
secara kontinu
Contoh : Tuning radio dan tv jadul, kaset,
piringan hitam, bilangan real, dst
• Digital world : hanya mengenal dua keadaan
(on-off, 0 – 1, dll)
Contoh : LED dan LCD tv, komputer, dst
Digital world
• Hanya mengenal dua keadaan ( 0 – 1)
• Digital pada prinsipnya analog, namun dibuat
nampak seperti ‘digital’
• Keuntungan : Desain alat lebih mudah, dapat
menyimpan data dg mudah, akurasi dan presisi
tinggi, alat dapat diprogram, tahan thd noise,
pemrosesan cepat
• Kerugian utama : Alam semesta pada prinsipnya
analog
Solusi
• Konversikan analog ke dalam digital
• Proses informasi dan data sesuai kebutuhan
dalam bentuk digital
• Hasil proses dikonversikan kembali ke analog
Sistem bilangan
• Biner (basis 2)
0,1,10,11,100,101,110,111,1000,1001, dst
• Desimal (basis 10)
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
• Oktal (basis 8)
0,1,2,3,4,5,6,7
• Hexadesimal (basis 16)
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F
Desimal
• 435 = 4 x 102 + 3 x 101 + 5 x 100
Sistem Biner
Menghitung biner
Jumlah bilangan biner
Representasi Biner
Transmisi data
• Transmisi serial : transmisi data melalui kabel /
nirkabel yang bersifat serial (satu-satu)
• Transmisi pararel : transmisi data melalui
kabel/nirkabel yang bersifat pararel (seluruh
data sekaligus)
Memory
• RAM (Random Access memory) terdiri dari
banyak FF (flip-flop) latch -> Flash Disk
• ROM (Read Only Memory)
• Satuan dasar memory adalah FF
• Memory dibuat bedasarkan kemampuan latch
untuk menyimpan state (‘data’)
Komputer digital
Konversi Sistem Bilangan

Anda mungkin juga menyukai