BJT DENGAN DC BIAS

Oleh:
Fajar Budiman
fajarbdmn@gmail.com

Departemen Teknik Elektro

Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2014
 Bias

Bias: The DC voltages applied to a transistor in order

to turn it on so that it can amplify the AC signal.
 Operating Point

The DC input
establishes an
operating or
quiescent point
called the Q-point.

• Dalam penguat transistor level tegangan dan arus yang tetap tersebut akan
menempatkan suatu titik kerja pada kurva karakteristik sehingga menentukan
daerah kerja transistor.
 The Three States of Operation

• Active or Linear Region Operation

Base–Emitter junction is forward biased
Base–Collector junction is reverse biased

• Cutoff Region Operation

Base–Emitter junction is reverse biased

• Saturation Region Operation

Base–Emitter junction is forward biased
Base–Collector junction is forward biased
 DC Biasing Circuits

• Fixed-bias circuit
• Emitter-stabilized bias circuit
• Collector-emitter loop
• Voltage divider bias circuit
• DC bias with voltage feedback
 Fixed Bias

• Rangkaian bias ini terdiri atas dua resistor RB dan RC.

• Kapasitor C1 dan C2 merupakan kapasitor kopling yang berfungsi

mengisolasi tegangan dc dari transistor ke tingkat sebelum dan
sesudahnya, namun tetap menyalurkan sinyal ac-nya.

6
 FBC  FORWARD BIAS OF BASE–
EMITTER
From Kirchhoff’s voltage law:

+VCC – IBRB – VBE = 0

Solving for base current:

VCC  VBE
IB 
RB

7
 FBCCOLLECTOR–EMITTER LOOP

8
 CONTOH

9
 CONTOH

10
 TRANSISTOR SATURATION

VCC
I Csat 
RC VCE  0 V

• Transistor berada pada kondisi saturasi bila titik kerja transistor

berada pada daerah saturasi yaitu saat IC maksimum dan VCE =0.
11
 CONTOH

• Berapa besar IC pada saat transistor saturasi?

12
 ANALISA GARIS BEBAN TRANSISTOR

Q - Point berubah karena perubahan IB Garis beban berubah karena perubahan RC Perubahan karena perubahan VCC

13
 CONTOH

14
 CONTOH

15
 EMITTER-STABILIZED BIAS CIRCUIT

• Titik kerja dari rangkaian bias tetap sangat dipengaruhi oleh harga β.
• Karena β sangat peka terhadap perubahan temperatur, maka stabilitas kerja
dari rangkaian bias tetap kurang baik.
• Untuk memperbaiki stabilitas terhadap variasi β, maka diberikan resistor pada
kaki emitor (RE)
16
 ESBC  BASE–EMITTER LOOP

x -1

17
 ESBC  COLLECTOR–EMITTER LOOP

18
 CONTOH

19
 CONTOH

20
 PR
• Hal 224 no 1
• Hal 225 no 2,3
• Hal 226 no 8
• Hal 227 no 10

21
 ESBC  VOLTAGE DEVIDER BIAS

22
 ESBC  VOLTAGE DEVIDER BIAS

23
 CONTOH

24
 ESBC  VOLTAGE DEVIDER BIAS

25
 CONTOH

26
 DC BIAS WITH VOLTAGE FEEDBACK

27
 DC BIAS WITH VOLTAGE FEEDBACK

28
 CONTOH

29
 CONTOH

30
 TRANSISTOR SWITCH

31
 Switching Time

Transistor switching times:

t on  t r  t d

t off  t s  t f
 PNP Transistors

The analysis for pnp transistor biasing circuits is the same

as that for npn transistor circuits. The only difference is that
the currents are flowing in the opposite direction.
 Troubleshooting Hints
• Approximate voltages
– VBE  .7 V for silicon transistors
– VCE  25% to 75% of VCC
• Test for opens and shorts with an ohmmeter.
• Test the solder joints.
• Test the transistor with a transistor tester or a curve tracer.
• Note that the load or the next stage affects the transistor operation.