Anda di halaman 1dari 26

RANGKAIAN PENGUAT

TRANSISTOR
Konfigurasi Transistor
Tiga konfigurasi dari rangkaian penguat
transistor:
Common Emitter

Emitter dijadikan common atau referensi


terhadap terminal input (base) dan output
(collector)
Common Emitter
Common Emitter
Penguatan Tegangan
• Penguatan tegangan adalah rasio antara tegangan output dan input
• Tegangan input = Vc
• Tegangan output = Ve
• Asumsi: Ic = Ie
• Penguatan tegangan bernilai negatif karena tegangan output berbalik fasa dengan
tegangan input
Kurva Karakteristik Input-Output
Common Base

Base dijadikan common terhadap input


(emitter) dan output (collector)
Resistansi Input & Output
• Resistansi re’ nilainya sangat kecil dibandingkan RE. Karena re’ paralel dengan RE
maka nilai resistansi input hampir sama dengan re’ (RE diabaikan).
• Resistansi output = Rc
Penguatan Tegangan

•Penguatan tegangan adalah perbandingan antara tegangan output (Vc) dan tegangan input (Ve)
•Arus yang melewati emitter dan collector dianggap sama (Ic = Ie)
•RE >> re’ sehingga nilai re’||RE dapat dianggap sama dengan re’
•RC|| RL adalah representasi resistansi AC collector, RC
Kurva Karakteristik Input-Output

The input set for the common-base amplifier The output set will relate an output current ( IC
as shown in Fig. 3.7 will relate an input current ) to an output voltage (VCB) for various levels
( IE) to an in-put voltage (VBE) for various of input current ( IE) as shown in Fig. 3.8.
levels of output voltage ( VCB).
Common Collector

•Sisi collector dihubungkan langsung ke sumber DC


•Input : Base
•Output : Emitter
•Input dan output sefasa
Common Collector
Penguatan Tegangan

• Jika dilihat dari sisi input, re’ terhubung seri dengan RE||RL. Nilai re’ kecil sehingga
tegangan yang melewati re’ kecil. Dengan demikian, nilai tegangan input dapat
diasumsikan sama dengan tegangan pada RE||RL.
• Dari sisi output, tegangan hanya melewati RE||RL. Sehingga penguatan tegangan
pada CC hampir sama dengan 1.
Penguatan Arus
• Penguatan arus adalah rasio antara arus pada beban dan arus sumber
• Penguatan tegangan = 1 sehingga tegangan input juga melewati beban
• Is = Vin / Rin(tot)
• Arus beban : IL = Vin/RL
Konfigurasi Transistor

Input Output High Freq. Phase Power


Konfig. Av Ai
Resistance Resistance Response Inversion Gain

Very
CE High High Moderate Moderate Poor Yes
High

CB High <1 Low Moderate Good No High

CC <1 High High Low Good No High


Garis Beban DC
Menentukan Titik Kerja Q
(self bias)
Menentukan Titik Kerja Q
(fixed bias)
Garis Beban AC
• Titik kerja Q sama karena pada saat sinyal AC = 0, operasi masih berlangsung di
titik Q
• Arus saturasi AC > arus saturasi DC karena resistansi AC lebih kecil
• Tegangan Cutoff collector-emitter (AC) < Tegangan Cutoff collector-emitter (DC)
TITIK KERJA DAN GARIS KERJA
Q point dan Load Line
VCC tetap, RC berubah, IB tetap
IC
VCC/RC3
IB = 80 A

VCC/RC2
IB = 50 A
VCC/RC1
IB = 40 A
IB = 20 A
VCE

VCC

21
TITIK KERJA TRANSISTOR
VCC berubah, RC tetap
IC
VCC1/RC3
IB = 80 A

VCC2/RC3

IB = 50 A

VCC3/RC3 IB = 40 A
IB = 20 A
VCE

VCC3 VCC2 VCC1

22
TITIK KERJA MEMENTUKAN KLAS
AMPLIFIER

23
AMPLFIER KLAS A
• Perhatikan

• bentuk
gelombang
output

• sama dengan

• bentuk
gelombang
input

24
Amplifier klas B
• Perhatikan

• Gelombang
output

• hanya

• setengah
gelombang
input

25
Amplifier Klas C
Tegangan
Keluaran
banyak
harmonis

26

Anda mungkin juga menyukai