NPM : 20201115014
Program Studi : Teknik Elektro
posisi ganda, yaitu sebagai kepala sekretariat BPUPKI bersama Abdoel Gafar dan
Masuda Toyohiko. Ketika didirikan, BPUPKI memiliki 67 anggota dengan 7
diantaranya merupakan orang Jepang yang tidak memiliki hak suara.
Pada 28 Mei 1945, BPUPKI mengadakan sidang pertama mereka di gedung
Volksraad, Jalan Pejambon 6, Jakarta. Sidang hari pertama ini hanya merupakan
upacara pelantikan, dan sidang sesungguhnya baru dimulai keesokan harinya
selama empat hari. Pada sidang ini, Muhammad Yamin menyampaikan pidato dan
merumuskan hal yang menjadi awal sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi dan
dasar negara Indonesia, yaitu: ideologi Kebangsaan, ideologi kemanusiaan, ideologi
ketuhanan, ideologi kerakyatan, dan ideologi kesejahteraan. Pada tanggal 1 Juni
1945, Soekarno mencetuskan dasar-dasar kebangsaan, internasionalisme,
kesejahteraan, ketuhanaan, dan mufakat sebagai dasar negara. Ia juga memberi
nama dasar-dasar tersebut Pancasila, dari kata panca yang berarti lima dan sila
yang berarti dasar atau azas.
Usulan Pancasila milik Soekarno kemudian ditanggapi dengan serius, menyebabkan
lahirnya Panitia Sembilan yang berisi Soekarno, Mohammad Hatta, Marami
Abikoesno, Abdul Kahar, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Mohammad Yamin, dan
Wahid Hasjim. Panitia ini kemudian bertugas untuk merumuskan ulang Pancasila
yang telah dicetuskan oleh Soekarno dalam pidatonya.
Rumusan selanjutnya yang nantinya menjadi pencipta sejarah lahirnya Pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia adalah ketika dibuatnya Piagam
Jakarta, di sebuah rapat non-formal pada 22 Juni 1945 dengan 38 anggota BPUPKI.
Pada pertemuan ini, terjadi debat antara golongan Islam yang ingin Indonesia
menjadi negara Islam dan golongan yang ingin Indonesia menjadi negara sekuler.
Ketika mereka mencapai persetujuan, dibuatlah sebuah dokumen bernama Piagam
Jakarta yang di dalamnya terdapat usulan bahwa pemeluk agama Islam wajib
menjalankan syariat Islam. Rancangan ini akhirnya dibahas secara resmi pada
tanggal 10 dan 14 Juli 1945, dimana dokumen ini dipecah menjadi dua, bernama
Deklarasi Kemerdekaan dan Pembukaan.
Pada sore hari di 17 Agustus tahun 1945, menyusul menyerahnya Kekaisaran
Jepang, petinggi-petinggi masyarakat dari daerah Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa
Tenggara, dan Kalimantan menemui Soekarno untuk menyatakan keberatan mereka
terhadap rumusan sebelumnya yang menuliskan bahwa pemeluk agama Islam wajib
menaati syari’at Islam. Soekarno dengan segera menghubungi Hatta dan
merencanakan pertemuan dengan wakil-wakil dari golongan Islam yang tentu saja
keberatan dengan usulan ini pada awalnya. Setelah diskusi cukup mendalam,
kalimat dalam rumusan tersebut kemudian diubah menjadi “ketuhanan yang maha
esa” demi menjaga kesatuan Indonesia.
Pada akhir tahun 1949, Republik Indonesia harus menerima rumusan penggantian
bentuk pemerintahan menjadi negara federal dan hanya menjadi negara bagian
Belanda. Pada masa ini, sudah terbentuk kerangka Pancasila yang hampir
mengikuti Pancasila modern. Beberapa bulan setelah menjadi RIS, banyak negara
bagian yang memilih bergabung dengan RI Yogyakarta, dan setuju mengadakan
Nama : Muhammad Hesa Ramadhan
NPM : 20201115014
Program Studi : Teknik Elektro
perubahan konstitusi RIS menjadi UUDS. Pada era kehancuran RIS ini, kerangka
Pancasila belum berubah dari era awal RIS dibentuk oleh Belanda.
Ketika 5 Juli 1959 tiba, presiden Soekarno memutuskan untuk menetapkan UUD
yang disahkan pada 18 Agustus oleh PPKI untuk menggantikan UUDS yang gagal
menciptakan kestabilan negara pada saat itu. Menyusul penggunaan kembali UUD
1945, Pancasila yang menjadi rumusan resmi adalah Pancasila dalam pembukaan
UUD, yang merupakan Pancasila yang kita kenal di era modern ini.
Hal lain yang menjadi titik penting dalam sejarah lahirnya Pancasila sebagai
ideologi dan dasar negara Indonesia adalah saat terjadi insiden Gerakan 30
September (G30S) pada tahun 1965. Meskipun hingga saat ini masih sering terjadi
perdebatan tentang siapa dan apa motif yang ada di belakang insiden ini, pihak
militer bersama dengan kelompok agama terbesar pada waktu itu sepakat untuk
menyebarkan kabar bahwa penggiat insiden ini adalah PKI yang ingin mengubah
ideologi negara dari Pancasila menjadi ideologi Komunis. Karena upaya kudeta ini
gagal, pemerintahan orde baru memutuskan 1 Oktober sebagai hari kesaktian
Pancasila, menyimbolkan bahwa Pancasila menunjukkan kekuatannya
(kesaktiannya) terhadap ideologi Komunis.
Demikian artikel singkat mengenai sejarah lahirnya pancasila yang mudah-mudahan
dapat menambah wawasan serta pengetahuan anda tentang sejarah nasional.