Anda di halaman 1dari 7

D

TUGAS PAPER

MATA KULIAH
PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Rabina Yunus, M.Si.

PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH INDONESIA

OLEH

DHIAUL HAQ ASLAMA

NIM: F031211011

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan berkah-
Nya sehingga penulis berada dalam keadaan sehat walafiat dan dapat menyelesaikan
paper yang berjudul “Pancasila Dalam Arus Sejarah Indonesia’, ini.
Penulisan paper ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Pendidikan
Pancasila yang di ampu oleh Ibu Prof, Dr. Rabina Yunus, M.Si. Untuk itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada Ibu karena dengan tugas ini penulis dapat lebih
memahami Pancasila dalam arus sejarah Indonesia tersebut untuk setiap warga negara
Indonesia, terutama bagi diri penulis sendiri.
Penulis menyadari bahwa paper ini masih sangat sederhana dan penuh dengan
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik membangun dari semua pihak
untuk perbaikan dan penyempurnaannya. Akhir kata, semoga paper sederhana ini
membawa manfaat. Aamiin.

Gowa, 1 September 2021


Hormat saya,

Penulis
PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH INDONESIA

A. PENDAHULUAN

Dari sudut sejarah, pancasila sebagai dasar negara pertama-tama diusulkan oleh
Ir. Soekarno pada sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia [BPUPKI] pada tanggal 1 Juni1945. Pada waktu itu, BPUPKI dalam
rapatnya mencari philosofiche gronslag untuk Indonesia yang merdeka. Pada saat itu
diputuskanlah Pancasila sebagai dasar negara. Sejak saat itu pula Pancasila digunakan
sebagai nama dari dasar falsafah negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia,
meskipun untuk itu terdapat beberapa tata urut dan rumusan yang berbeda.
Sejarah rumusan Pancasila itu tidak dapat dipisahkan dengan sejarah perjuangan
bangsa Indonesia, dan tidak dapat pula dipisahkan dari sejarah perumusan UUD 1945.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka penting memberikan ulasan tentang
Bagaimanakah Pancasila dalam arus sejarah di Indonesia? Hal inilah yang akan
menjadi pembahasan dalam paper ini, yaitu menuraikan Pancasila di dalam arus
sejarah bangsa Indonesia sejak pengusulan hingga pengesahannya.

B. PERIODE-PERIODE PANCASILA
Pancasila di dalam arus sejarah Indonesia memiliki periode-periode yang yang
terbagi menjadi 3 periode, yakni periode pengusulan Pancasia, periode perumusan
Pancasila, dan periode pengesahan Pancasila yang akan kami bahasa sebagai berikut.
1. Periode pengusulan Pancasila
Apakah kalian tau siapa sajakah tokoh yang berbicara pada sidang BPUPKI?
Ya, betul. Tokoh tersebut adalah Mr. Muh Yamin, Ir. Soekarno, Ki Bagus
Hadikusumo, Mr. Soepomo. Ke empat tokoh tersebut mengusulkan menurut
pandangan mereka sendiri-sendiri. dan seperti yang kalian ketahui, salah satu
pengusul calon dasar negara adalah Ir. Soekarno. Beliau berpidato pada tanggal 1
Juni 1945, dan pada saat itu Ir. Soekarno menyampaikan 5 butir gagasan tentang
dasar negara. Lima dasar gagasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Peri kemanusiaan
3. Mufakat
4. Kesejahteraan sosial
5. Keutuhan yang berkebudayaan

Setelah pidato Ir. soekarno, dibentuklah panitia kecil atau disebut


panitia sembilan yang bertugas menampung usulan-usulan seputar calon dasar
negara dan untuk sementara itu sidang pertama diberhentikan.
Cikal bakal munculnya ideologi bangsa itu diawali dengan lahirnya
rasa nasionalisme yang menjadi pembuka ke pintu gerbang kemerdekaan
bangsa Indonesia. Ahli sejarah, Sartono Kartodirdjo, sebagaimana yang
dikutip oleh Mochtar Pabottinggi dalam artikelnya yang berjudul Pancasila
sebagai Modal Rasionalitas Politik, menengarai bahwa benih nasionalisme
sudah mulai tertanam kuat dalam gerakan Perhimpoenan Indonesia yang
sangat menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa. Hal tersebut merupakan
modal politik awal yang sudah dimiliki tokoh-tokoh pergerakan sehingga
sidang-sidang maraton BPUPKI yang difasilitasi Laksamana Maeda, tidak
sedikitpun ada intervensi dari pihak penjajah Jepang. Oleh karena
itu, Pabottinggi menegaskan bahwa diktum John Stuart Mill atas Cass
R. Sunstein tentang keniscayaan mengumpulkan the best minds atau the best
character yang dimiliki suatu bangsa, terutama di saat bangsa tersebut hendak
membicarakan masalah-masalah kenegaraan tertinggi, sudah terpenuhi.
Perumusan Pancasila itu pada awalnya dilakukan dalam sidang
BPUPKI pertama yang dilaksanakan pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni
1945. Badan ini diketuai oleh dr. Rajiman Wedyodiningrat yang didampingi
oleh dua orang Ketua Muda , yaitu Raden Panji Suroso dan
Ichibangase . Sehari setelah dilantik, 29 Mei 1945, dimulailah sidang yang
pertama dengan materi pokok pembicaraan calon dasar negara. Sikap toleransi
yang berkembang di kalangan para pendiri negara seperti inilah yang
seharusnya perlu diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Soekarno yang berpidato pada 1 Juni 1945. Soekarno menyampaikan
lima butir gagasan tentang dasar negara, diantaranya adalah Nasionalisme atau
Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat
atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan yang
berkebudayaan. Selanjutnya, Soekarno juga mengusulkan jika seandainya
peserta sidang tidak menyukai angka 5, maka ia menawarkan angka 3, yaitu
Trisila yang terdiri atas Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi, dan Ketuhanan
Yang Maha Esa. Soekarno akhirnya juga menawarkan angka 1, yaitu Ekasila
yang berisi asas Gotong-Royong.

2. Periode Perumusan Pancasila


Sejarah perumusan Pancasila ini berawal dari pemberian janji
kemerdekaan di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri
Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944. Lalu,
pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 1 Maret 1945 (2605, tahun
Showa 20) yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan tata pemerintahan Indonesia Merdeka.
Perumusan pancasila dimulai dalam sidang BPUPKI kedua pada 10 – 16
Juli 1945 adalah disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang
kemudian dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Kedua, Kemanusiaan yang
adil dan beradab. Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan kelima keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang
dijuluki “Piagam Jakarta” ini kemudian dijadikan “Pembukaan” UUD
1945, dengan sejumlah perubahan di sana-sini. Sehari setelah peristiwa itu, 7
Agustus 1945, Pemerintah Pendudukan Jepang di Jakarta mengeluarkan
maklumat yang berisi pertengahan Agustus 1945 akan dibentuk Panitia
Persiapan Kemerdekaan bagi Indonesia , panitia itu rencananya akan dilantik
18 Agustus 1945 dan mulai bersidang 19 Agustus 1945, direncanakan 24
Agustus 1945 Indonesia dimerdekakan.
 Pada tanggal 8 Agustus 1945, Sukarno, Hatta, dan Rajiman dipanggil
Jenderal Terauchi yang berkedudukan di Saigon, Vietnam . Jatuhnya Bom di
Hiroshima belum membuat Jepang takluk, Amerika dan sekutu akhirnya
menjatuhkan bom lagi di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 yang meluluh
lantahkan kota tersebut sehingga menjadikan kekuatan Jepang semakin
lemah. Kekuatan yang semakin melemah, memaksa Jepang akhirnya
menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14 Agustus 1945. PPKI yang
semula dibentuk Jepang karena Jepang sudah kalah dan tidak berkuasa
lagi, maka para pemimpin nasional pada waktu itu segera mengambil
keputusan politis yang penting.

3. Periode Pengesahan Pancasila


Pada 12 Agustus 1945, ketika itu Soekarno, Hatta, dan Rajiman
Wedyodiningrat dipanggil oleh penguasa militer Jepang di Asia Selatan ke
Saigon untuk membahas tentang hari kemerdekaan Indonesia sebagaimana
yang pernah dijanjikan. Namun, di luar dugaan ternyata pada 14 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat. Pada 15 Agustus 1945
Soekarno, Hatta, dan Rajiman kembali ke Indonesia. Kedatangan mereka
disambut oleh para pemuda yang mendesak agar kemerdekaan bangsa
Indonesia diproklamasikan secepatnya karena mereka tanggap terhadap
perubahan situasi politik dunia pada masa itu. 
Melalui jalan berliku, akhirnya dicetuskanlah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945. Teks kemerdekaan itu didiktekan oleh
Moh. Hatta dan ditulis oleh Soekarno pada dini hari. Dengan demikian, naskah
bersejarah teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini digagas dan ditulis oleh
dua tokoh proklamator tersebut sehingga wajar jika mereka dinamakan
Dwitunggal. PPKI yang semula merupakan badan buatan pemerintah
Jepang, sejak saat itu dianggap mandiri sebagai badan nasional. Atas prakarsa
Soekarno, anggota PPKI ditambah 6 orang lagi, dengan maksud agar lebih
mewakili seluruh komponen bangsa Indonesia. Mereka adalah
Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Kasman Singodimejo, Sayuti
Melik, Iwa Koesoema Soemantri, dan Ahmad Subarjo.
Indonesia sebagai bangsa yang merdeka memerlukan perangkat dan
kelengkapan kehidupan bernegara, seperti Dasar Negara, Undang-Undang
Dasar, Pemimpin negara, dan perangkat pendukung lainnya. Sejarah bangsa
Indonesia juga mencatat bahwa rumusan Pancasila yang disahkan PPKI
ternyata berbeda dengan rumusan Pancasila yang termaktub dalam Piagam
Jakarta.
C. PENUTUP
Pancasila yang saat ini menjadi dasar negara Republik Indonesia dan menjadi
acuan di dalam segala prilaku Bangsa Indonesia, bukanlah sesuatu yang lahir begitu
saja. Dasar negara ini lahir dan disyahkan dengan melalui sejarah dan perjuangan
panjang. Dalam tahapan sejarahnya kelahiran pancasila ini melalui beberapa tahapan
yaitu 1) tahap pengusulan, 2) Tahap Perumusan, dan 3) Tahap Pengesahan. Dalam
tahap-tahap itu pun melalui jalan dan perjuangan serta pemikiran yang matang dari
tokoh-tokoh dan pejuang Bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Purnama, Erdha Korgata Dendi. dkk 16 juli 2018 “Pancasila dalam arus sejarah Bangsa
Indonesia” pendidikan pancasila: PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA
INDONESIA (pancasila81.blogspot.com) (Diakses 1 September 2021).

IKAMARATUS. 22 Oktober 2017 “Periode Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia”–
Pendidikan Pancasila (wordpress.com). (Diakses 1 September 2021).

Setiawan, Parta. 23 Agustus 2021 “Sejarah Perumusan Pancasila Berdasarkan UUD 1945
Terlengkap” √ Sejarah Perumusan Pancasila Berdasarkan UUD 1945 (Bahas Lengkap)
(gurupendidikan.co.id) (Diakses 1 September 2021).

Anda mungkin juga menyukai