Disusun Oleh :
Kelompok 1
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia?
2. Bagaimana perkembangan Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia?
3. Apakah alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia.
2. Untuk mengetahui perkembangan Pancasila dalam sejarah bangsa
Indonesia
3. Untuk mengetahui alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah
bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagaimana kita ketahui bahwa salah seorang pengusul calon dasar negara
dalam sidang BPUPKI adalah Ir. Soekarno yang berpidato pada 1 Juni
1945. Pada hari itu, Ir. Soekarno menyampaikan lima butir gagasan tentang
dasar negara sebagai berikut:
a. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia,
b. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan,
c. Mufakat atau Demokrasi,
d. Kesejahteraan Sosial,
e. Ketuhanan yang berkebudayaan.
Berdasarkan catatan sejarah, kelima butir gagasan itu oleh Soekarno diberi
nama Pancasila. Selanjutnya, Soekarno juga mengusulkan jika seandainya
peserta sidang tidak menyukai angka 5, maka ia menawarkan angka 3,
yaitu Trisila yang terdiri atas:
(1) Sosio-Nasionalisme,
Selain itu, dalam piagam Jakarta pada alenia ketiga juga memuat rumusan
teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang pertama berbunyi “Atas
berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”. Kalimat ini
merupakan cetusan hati nurani bangsa Indonesia yang diungkapkan
sebelum Proklamasi kemerdekaan, sehingga dapat disebut sebagai
declarationof Indonesian Independence (Shakti, 2021).
2. Era Kemerdekaan
Dalam perjalanan kehidupan bangsa Indonesia pasca kemerdekaan,
Pancasila mengalami banyak perkembangan. Sesaat setelah kemerdekaan
Indonesia pada 1945, Pancasila melewati periode-periode percobaan
demokrasi. Pada kala itu, Indonesia masuk ke dalam kurun percobaan
demokrasi multi-partai dengan sistem lembaga parlementer. Partai-partai
politik zaman itu tumbuh sangat subur, dan taktik politik yang ada
cenderung selalu berhasil bagian dalam mengusung kelima sila sebagai
dasar negara. Pancasila saat masa ini mengalami masa kejayaannya.
Selanjutnya, akhir tahun 1959, Pancasila melewati era kelamnya dimana
Presiden Soekarno menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Pada zaman
itu, presiden dalam rangka tetap memegang kendali kebijakan terhadap
berbagai kekuatan mencoba untuk memerankan politik integrasi
paternalistik. Pada akhirnya, tata ini seakan menyimpang ideal-ideal yang
ada dalam Pancasila itu sendiri, salah satunya adalah sila permusyawaratan.
Kemudian, pada 1965 terjadi sebuah kejadian bersejarah di Indonesia
dimana partai komunis berusaha melakukan pemberontakan. Pada 11 Maret
1965, Presiden Soekarno memberikan kewenangan untuk Jenderal Suharto
atas Indonesia. Ini menemukan kurun awal orde baru dimana kelak
Pancasila mengalami mistifikasi. Pancasila pada zaman itu menjadi kaku
dan mutlak pemaknaannya. Pancasila pada masa negeri presiden Soeharto
kemudia menjadicore-values, akhirnya kembali menodai ideal-ideal dasar
yang sesungguhnya tertera dalam Pancasila itu sendiri. Pada 1998,
pemerintahan presiden Suharto berhenti dan Pancasila kemudian masuk ke
dalam era baru yaitu era demokrasi (Dewi. M. S & Dewi. D. A, 2021).
Orde lama berlangsung dari tahun 1959-1966. Pada masa itu berlaku
demokrasi terpimpin. Setelah menetapkan berlakunya kembali UUD 1945,
Presiden Soekarno meletakkan dasar kepemimpinannya. Yang dinamakan
demokrasi terimpin yaitu demokrasi khas Indonesia yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Demokrasi
terpimpin dalam prakteknya tidak sesuai dengan makna yang terkandung
didalamnya dan bahkan terkenal menyimpang. Dimana demokrasi dipimpin
oleh kepentingan-kepentingan tertetu. Masa pemerintahan Orde Lama,
kehidupan politik dan pemerintah sering terjadi penyimpangan yang
dilakukan Presiden dan juga MPRS yang bertentangan dengan pancasila
dan UUD 1945. Artinya pelaksanaan UUD1945 pada masa itu belum
dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal ini terjadi karena
penyelenggaraan pemerintahan terpusat pada kekuasaan seorang presiden
dan lemahnya control yang seharusnya dilakukan DPR terhadap kebijakan-
kebijakan.
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas tampak bahwa Pancasila berperan penting sebagai dasar
kehidupan bersama di Indonesia. Pancasila sangatlah penting untuk diakui,
dihormati, dihargai keberadaannya dan di amalkan nilai-nilainya karena
Pancasila tidaklah lahir begitu saja dengan mudah. Pancasila lahir dari ide
pikiran pemimpin bangsa ditengah kondisi Indonesia yang penuh tekanan,
perbedaan, dan himpitan dari para penjajah yang semena mena mengeksploitasi
dan memperbudak negara Indonesia seenaknya saja. Pancasila adalah alat
pemersatu yang dibuat oleh para pejuang kemerdekaan untuk dijadikan sebagai
pijakan, dasar dan pondasi yang biasa dikenal dengan pilar–pilar kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pancasila dibuat berdasarkan nilai–nilai yang ada di
Indonesia sehingga sangatlah cocok bagi kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia sebagai masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Bukan hanya
untuk provokasi atau penyemangat saja dalam pengusiran penjajah, melainkan
juga untuk tujuan seumur hidup bangsa Indoenesialah Pancasila itu
dirumuskan. Pancasila sebagai dasar negara mengatur segala kehidupan
masyarakat di Indonesia dan mempersatukan Indonesia. Jika kehidupan
bermasyarakat di Indonesia tidak di dasari oleh Pancasila, maka tidak mungkin
Indonesia mampu bertahan sampai sekarang dengan banyaknya
keanekaragaman. Pancasila yang menjaga kita tetap bersatu dalam kehidupan
berbagsa dan bernegara. Marilah kita terus amalkan sila-sila Pancasila dengan
penuh cinta, cinta terhadap bangsa, negara dan tanah air kita tercinta ini agar
Indonesia terus maju.
B. Saran
Proses sejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar negara serta identitas
bangsa Indonesia melalui berbagai tahapan yang panjang dan tidak instan. Oleh
karenanya, penulis berpesan kepada generasi muda penerus bangsa supaya
senantiasa memahami, mengimplementasikan, dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga Pancasila akan selalu
hidup dan melekat sebagai jati diri bangsa Indonesia di masa sekarang maupun
nanti di masa depan.
s
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, M. S, & Dewi, D. A. (2021). Penerapan Nilai Pancasila Dari Arus Sejarah
Perjuangan Dan Dampak Globalisasi. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan Undiksha, 9(2), 305-317.
file:///C:/Users/Masfadil/Downloads/adminpkn,+32.+305-
317+Maharani+Sartika+Dewi.pdf. Diakses pada tanggal 2 September
2022.