NIM : F031211011
SOAL PT
BAB 3: ILMU PENGETAHUAN
II. PILIHLAH:
A. Jika pernyataan 1, 2 dan 3 benar
B. Jika pernyataan 1 dan 3 benar
C. Jika pernyataan 2 dan 4 benar
D. Jika hanya pernyataan 4 yang benar
E. Jika semua pernyataan benar atau semua
pernyataan salah
F. Jika semua pernyataan benar atau semua
pernyataan salah
2. Carilah Karya Ipteks dari Internet sesuai disiplin ilmu anda yang
ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan, lalu saudara komentari
sesuai wawasan saudara dan berikan kesimpulan, cantumkan
alamat websitenya dari internet tempat saudara mengambil,
cantumkan pula daftar pustaka lain seperti buku, termasuk dari
internet pada lembar terakhir tugasmu, jumlah halaman bebas?.
ALAT PENGENDALI JARAK JAUH DENGAN
PONSEL BERBASIS MIKRO KONTROLER AT89C51
Saat ini peran telepon selular atau handphone sudah tak
bisa dipisahkan lagi dari kehidupan manusia. Telah banyak
manfaat yang bisa diperoleh dari adanya perangkat
komunikasi ini. Mulai dari layanan SMS, MMS, Video
Call, hingga akses internet secara mobile pun dapat
dilakukan melalui telepon seluler. Namun, selain fungsi di
atas, ternyata handphone juga memiliki manfaat lain yakni
sebagai pengendali alat elektronika.
4. Ceriterakan salah satu nilai kearifan lokal yang menjadi ciri khas
daerah asal saudara yang dikategorikan sebagai pengetahuan non
ilmiah?.
Legenda Danau Mawang
Danau Mawang adalah sebuah Danau yang terletak
di Propinsi Sulawesi Selatan, Tepatnya di Kab. Gowa,
Kec. Romang Lompoa. Menurut Legenda dari
Masyarakat setempat, Danau Mawang dahulu berbentuk
kerbau dan merupakan tempat meninggalnya seekor
kerbau yang sakti dan perkasa milik salah seorang yang
bernama Panre Tanrara, Kerbau ini merupakan
pemberian dari Karaeng Tolo dari Jeneponto "Karaeng
adalah Sebuah Julukan dari bahasa Makassar yang berarti
Raja", Tak berlangsung lama setelah Karaeng Tolo
memberikan kerbau raksasa kepada Panre Tanrara, entah
mengapa Karaeng Tolo berubah fikiran, dan dalam
perjalanan pulang Karaeng Tolo menyusul Panre Tanrara
untuk meminta kembali kerbau raksasa tersebut, tapi
untungnya Panre Tanrara memiliki Kesaktian dan
mengubah Kerbau Raksasa Tersebut menjadi seekor
Bangkai dan dipenuhi Lalat Raksasa, Karaeng Tolo pun
mengira Kerbau Raksasa itu telah mati, dan akhirnya
Karaeng Tolo kembali ke Jeneponto tanpa membawa
pulang Kerbau Raksasanya, Kemudian Panre Tanrara
dengan kesaktiannya, kembali mengubah bangkai yang
dipenuhi lalat raksasa tersebut menjadi Kerbau Raksasa
yang Sehat seperti semula dan kerbau itu diberi nama
"Tambak Laulung" yang berarti lalat besar.
Kemudian Panre Tanrara dan kerbau raksasanya
melanjutkan kembali perjalanan ke GOWA (Sekarang
menjadi kab. GOWA) , dan terdengar kabar keseluruh
penjuru, Panre Tanrara memiliki Kerbau Raksasa yang
sakti dan Perkasa, banyak Kerbau yang telah
dikalahkannya, Suatu Hari Tambak Laulung (Kerbau
raksasa Panre Tanrara) berbicara dan meminta izin
kepada Panre Tanrara untuk menyeberang ke lombok.
Pada Saat perjalan pulang dari Lombok, Banyak kerbau
yang menjadi pengikut Kerbau Sakti dan perkasa tersebut
dan ikut dengan Tambak Laulung pulang ke GOWA,
dalam perjalanannya kembali ke GOWA ( nama
kabupaten di Sulawesi Selatan ) Tambak Laulung dan
pengikutnya mampir disebuah Telaga yang bersih dan
indah, banyak pengikut Tambak Laulung yang enggan
melanjutkan perjalanan kembali, dan membuat Sang
kerbau sakti tersebut marah dan menanduk pengikutnya
dengan tanduknya yang sangat tajam.
Sasampainya dirumah Panre Tanrara di GOWA
( nama kabupaten di Sulawesi Selatan), Panre Tanrara
langsung memberitahu Kerbaunya, bahwa ada Kerbau
Sakti yang lain menantangnya, dan akhirnya Tambak
Laulung pun meladeni tantangan tersebut dan segera
melakukan perjalanan, sesampainya di tempat kerbau
sakti itu, Tambak Laulungpun berduel dengan kerbau
sakti itu, tanpa sadar terjadi pertarungan sengit yang
lama, dan akhirnya Tambak Laulungpun menjadi
pemenang, meskipun Tambak Lalulung menang tapi
Tambak Lalulung terluka parah dan melanjutkan
perjalanan pulang tapi menyempatkan ke Telaga yang
disinggahinya bersama pengikut pengikutnya dahulu, dan
akhirnya Tambak Laulungpun Tewas di Telaga itu,
mayat Kerbau Raksasa (Tambak Laulung) itupun
terapung dan disekitarnya ditumbuhi teratai yang indah
dan cantik, kemudian telaga itu dinamakan DANAU
MAWANG "Yang berarti Danau Terapung" Dan
Masyarakat setempat meyakini bahwa teratai yang
tumbuh adalah tulang belulang dari Kerbau raksasa sakti
(Tambak Laulung) tersebut.