Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ‘’URGENSI IDENTITAS NASIONAL UNTUK

MEWUJUDKAN INTEGRASI NASIONAL’’


D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 2
1. MASRIJAYA_L051201067
2. ASFURY HANDAYANY_L051201054
3. SYAMSURYANI_L051201083
4. ALIFKA NUR ASHARI_L051201048
5. NURHALISA_L051201055
6. ANDI WITA NENGSI_L051201079

TAHUN AJARAN

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ 3
BAB I ....................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 5
BAB II...................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 6
A. Pengertian Identitas Nasional .................................................................................................. 6
B. Unsur-unsur identitas nasional ................................................................................................ 7
C. Fungsi Dan Urgensi Identitas Nasional.................................................................................... 8
D. Tantangan identitas nasional beserta solusinya ..................................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 11
B. Saran ......................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Untuk mewujudkan identitas nasional, diperlukan integrasi nasional yang kokoh.


Integrasi sering disamakan dengan pembauran, padahal kedua istilah tersebut
memiliki perbedaan. Itegrasi ialah integrasi kebudayaan, integrasi sosial yang
berwujud pluralisme, sedangkan pembauran ialah asimilasi dan amalgimasi. Integrasi
kebudayaan berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan. Interaksi sosial
ialah penanggulangan masalah konflik melalui modifikasi dan koordinasi dari unsur–
unsur kebudayaan baru dan lama yang merupakan penyatupaduan kelompok
masyarakat yang asalnya berbeda, menjadi suatu kelompok besar dengan cara
melenyapkan perbedaan dan jati diri masing-masing.
Integrasi nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu
masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-
masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Selain itu dapat pula
diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin
meningkat untuk menerapkan kekuasaan diseluruh wilayah.Dengan demikian upaya
integrasi nasional yang mantap perlu terus dilakukan agar terwujud integrasi bangsa
Indonesia yang diinginkan. Upaya pembangunan dan pembinaan integrasi nasional ini
perlu, karena pada hakekatnya integrasi nasional tidak lain menunjukkan tingkat
kuatnya kesatuan dan persatuan bangsa yang diinginkan. Pada akhirnya persatuan dan
kesatuan bangsa inilah yang dapat lebih menjamin terwujudnya Negara yang makmur
aman dan tentram.
Ancaman utama setiap bangsa adalah disintegrasi yang tidak saja terjadi pada
bidang sosial, yaitu ideologi, politik, ekonomi, social budaya, pertahan keamanan
semata; tetapi juga merembet kearah perpecahan fisik atau wilayah. Jadi salah satu
upaya mencegah terpecahnya wilayah setiap bangsa hendaknya memiliki wawasan
yang sama atas wilayah yang diklaim a miliknya dan harus dipertahankan hinga akhir
hayat.

4
B. Rumusan Masalah

1) Apakah yang dimaksud dengan identitas nasional?


2) Apa saja unsur-unsur identitas nasional Indonesia?
3) Bagaimanakah fungsi dan urgensi identitas nasional?
4) Bagaimanakah tantangan identitas nasional dan solusinya?

C. Tujuan

1) Dapat mengetahui pengertian identitas nasional.


2) Dapat mengetahui unsur-unsur identitas nasional Indonesia.
3) Dapat mengetahui fungsi dan urgensi identitas nasional.
4) Dapat mengetahui tantangn identitas nasional beserta solusinya.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional

Identitas memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud
sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional
atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Pengertian Identitas
Nasional berasal dari kata “identity” yang berarti karakter, ciri, tanda, jati diri atau
sifat khas. Sedangkan nasional berasal dari kata “nation” yang berarti bangsa, maka
identitas nasional merupakan sifat khas yang melekat pada suatu bangsa atau yang
lebih dikenal dengan kepribadiaan atau karakteristik suatu bangsa.
Secara terminologis Identitas Nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Dengan demikian, maka setiap bangsa didunia akan memiliki identitas sendiri-sendiri
sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri , serta karakter dari bangsa tersebut. Pada
hakikatnya, suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau
lebih populer sebagai kepribadian suatu bangsa.
Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas nasional suatu bangsa adalah
keseluruhan atau totalitas dari kepribadian setiap individu sebagai unsur yang
membentuk bangsa tersebut. Oleh karena itu, pengertian identitas nasional suatu
bangsa tidak dapat dipisahkan dengan pengertian “Peoples Character” , “National
Character” atau “National Identity”.
Dalam hubungannya dengan identitas nasional Indonesia, kepribadian bangsa
Indonesia kiranya sangat sulit jika hanya dideskripsikan berdasarkan ciri khas fisik.
Hal ini berhubungan dengan bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai macam unsur
etnis, ras, suku, kebudayaan, agama, dan karakter yang sejak awal memang memiliki
suatu perbedaan. Identitas bangsa Indonesia dipahami dalam arti dinamis, yaitu
bagaimana bangsa itu melakukan akselerasi dalam pembangunan, termasuk proses
interaksinya secara global dengan bangsa-bangsa lain didunia internasional. Oleh
karenannya, kepribadian bangsa Indonesia sebagai suatu identitas nasional secara

6
historis berkembang dan menemukan jati dirinya setelah Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945.

B. Unsur-Unsur Identitas Nasional

1) Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan jenis kelamin dan umur. Di Indonesia
terdapat banyak sekali kelompok etnis atau suku bangsa dengan tidak kurang 300
dialeg bangsa.
2) Kebudayaan
Kebudayaan merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif
dipakai oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan serta pedoman untuk
bertindak (dalam bentuk kelakuan serta benda-benda kebudayaan) sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi.
3) Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yan
tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Katolik, Kristen, Budha,
Hindu dan Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru belum diakui
sebagai agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman
Wahid, istilah agama resmi negara dihilangkan.
4) Bahasa
Bahasa merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional. Dalam hal ini,
bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-
unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar
manusia.

Dari 4 unsur unsur identitas nasional di atas, dapat dirumuskan pembagiannya


menjadi tiga bagian yaitu:Identitas Fundamental, yaitu pancasila sebagai falsafat
bangsa, dasar negara dan ideologi negara.Identitas Instrumental, yaitu berisi UUD
1945 dan tata perundang-undangannya. Dalam Identitas instrumental ini, bahasa yang
digunakan adalah bahasa Indonesia, bendera negara Indonesia adalah merah putih,

7
lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika., lagu kebangsaan Indonesia yakni Indonesia Raya.

C. Fungsi Dan Urgensi Identitas Nasional

Di era globalisasi saat ini menjadi tantangan tersendiri untuk identitas nasional.
Maka dari itu, sebagai bangsa yang baik identitas nasional tetap harus dijaga. Hal
tersebut tidak lain dan tidak bukan karena fungsi adanya identitas nasional itu sendiri.

Identitas nasional memiliki tujuan dan fungsi sebagai berikut ini.

1) Sebagai Alat Pemersatu Bangsa


Tujuan utama adanya identitas nasional adalah sebagai alat untuk mempersatukan
bangsa. Seperti kita ketahui bahwa Indonesia memiliki berbagai macam suku, agama
dan kebudayaan. Identitas nasional digunakan sebagai merek untuk mempersatukan
keberagaman Indonesia tersebut. Selain itu, hal ini juga digunakan untuk
memperkenalkan akan Indonesia kepada bangsa lainnya.
2) Sebagai Pembeda Dengan Bangsa Lainnya
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa identitas nasional merupakan suatu
ciri – ciri, tanda – tanda dan ciri khas akan suatu negara tersebut. Hal inilah yang akan
membuat negara tersebut berbeda dengan negara lainnya. Pastinya, dengan adanya
identitas nasional akan menjadi pembeda suatu bangsa lebih khusus dan spesifik.
3) Merupakan Landasan Negara
Identitas nasional merupakan suatu landasan negara. Artinya, identitas nasional
digunakan sebagai panduan, pemersatu dan merupakan pegangan agar bisa
mewujudkan cita – cita dan tujuan negara tersebut. Selain itu, identitas nasional
digunakan untuk gambaran akan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh negara
tersebut. Sebab setiap negara berbeda satu sama lainnya.
4) Identitas Negara Tersebut
Fungsi paling penting dari identitas nasional adalah identitas atau jati diri suatu
negara. Di mana dengan adanya identitas nasional bisa membuat suatu negara lebih
menonjol dibandingkan dengan negara lainnya. Hal ini tentunya menjadi suatu ciri
khas tertentu akan sebuah negara dengan adanya identitas nasional tersebut.

8
D. Tantangan Identitas Nasional Beserta Solusinya

Globalisasi dianggap memberikan kesempatan berkompetisi bagi Negara –negara


maju [seperti halnya Amerika,Eropa,dan jepang] yang memiliki kuasa secara global
dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, serta keamanan militer, ilmu
penegetahuan dan teknologi, sementara itu bagi Indonesia sebagai Negara dunia
ketiga yang kaya akan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya melekat
padanya, globalisasi akan menghadirkan peluang dan tantangan yang harus di
waspadai. Beberapa bentuk tantangan di era globalisasi, antara lain liberalisasi,
wasternisasi, internasionalisasi, dan universilasisasi, tantanga lainya adalah bagi
pertahanan dan keamanan bangsa, lemahnya rasa identitas nasional, menyebabkan
mudahnya paham ekstrimis untuk mempengaruhi dan menyusup pada remaja
Indonesia sehingga mudah disusupi oleh pola pikir dan kepentingan dari pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab dan menjadi rentan terhadap perpecahan.
Untuk mengatasi dan mencegah dampak buruk dari globaalisasi, perlu adanya
penguatan nilai-nilai tradisional dan lokal yang menjadi identitas dan perekat. Apabila
suatu masyarakat mampu memegang teguh nilai-nilai tersebut, masyarakat tersebut
tidak akan tergusur oleh dampak globalisasi. Namun di lain pihak, Maftuh
[2008],menyatakan bahwa pada saat ini bangsa Indonesia menghadapi berbagai
tantangan terhadap penerapan implementasi nilai-nilai pancasila. Padahal pancasila
merupakan nilai ideologi dan dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
masyarakat Indonesia.

Tantangan tersebut diantarannya,


1) Pengamalan nilai-nilai pancasila masih belum dilaksanankan dengan
maksimal oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, lebih lanjut Maftuh,
menyatakan bahwa implementasi pengamalan nilai-nilai pancasila hanya
simbolis saja ,
2) Kehidupan masyarakat Indonesia, pada khusunya anak muda banyak di
pengaruhi oleh budaya dan nilai –nilai darii luar. Pada akhirnya hal ini
berakibat pada perubahan sikap dan perilaku yang tidak selaras dengan nilai-
nilai budaya lokal.

9
3) Selain perubahan sikap dan budaya berkaitan dengan pergeseran nilai lokal,
nilai-nilai nasionalisme juga mengalami penurunan, terutama di kalangan
generasi muda.
4) Berkembangnya paham keagamaan yang memandang universalisme lebih
penting di bandingkan dengan Negara kebangsaan Indonesia. Paham –paham
ini juga menolak paham deokrasi dan biasanya berkembang di kalangan
mahasiswa.
5) Belum maaksimalnya peranan institusi pendidikan formal dan non formal
dalam usaha –usaha internasionalisasi nilai-nilai pancasila, termasuk nilai-nilai
nasionalisme kepada bangsa Indonesia.

Berkaitan dengan berbagai tantangan yang di hadapi oleh bangsa Indonesia


sebgai dampak negatif dari globalisasi, beberapa solusi yang dapat dilakukan dan di
galakkan untuk mencegah terjadinya pergeseran nilai yang mengakibatkan
melemahnya karakter dan identitas nasional bangsa Indonesia diantaranya adalah
melalui usaha untuk mewujudkan kesadaran induvidu untuk lebih mencintai bangsa
dan memberikan wujud nyata rasa cinta tersebut melalui karya nyata. Antonsich
menyatakan bahwa rasa kebanggaan terhadap Negara berkorelasi positif terhadap
loyalitas terhadap bangsa dan identitas nasional. Kebanggaan ini dapat terwujud
melalui kegiatan-kegiatan olahraga,kompetisi atau dalam event lainnya.

Oleh karena itu dukungan Negara untuk memberikan kesempatan pada


berbagai elemen bangsa untuk berprestasi dan berkreasi sangat di perlukan. Selain itu
di perlukan penguatan dan penyedaran mengenai identitas nasioanal dan penguatan
nilai-nilai bersama sebagai unsur kohesif yang dapat menyatukan bangsa Indonesia
dalam menghadapi berbagai bentuk identitas baru yang bermunculan. Selanjutnya,
pendidikan mengenai kesadaran iddentitas nasional perlu disampaikan dan di
galakkan baik dalam pendidikan formal dan non formal.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas nasional suatu bangsa adalah


keseluruhan atau totalitas dari kepribadian setiap individu sebagai unsur yang
membentuk bangsa tersebut. Oleh karena itu, pengertian identitas nasional suatu
bangsa tidak dapat dipisahkan, Untuk mewujudkan identitas nasional, diperlukan
integrasi nasional yang kokoh. Integrasi sering disamakan dengan pembauran,
padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Itegrasi ialah integrasi
kebudayaan, integrasi sosial yang berwujud pluralisme, sedangkan pembauran ialah
asimilasi dan amalgimasi. Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antar dua atau
lebih kebudayaan. Interaksi sosial ialah penanggulangan masalah konflik melalui
modifikasi dan koordinasi dari unsur– unsur kebudayaan baru dan lama yang
merupakan penyatupaduan kelompok masyarakat yang asalnya berbeda, menjadi
suatu kelompok besar dengan cara melenyapkan perbedaan dan jati diri masing-
masing.

B. Saran

Menurut kami, masih banyak hal-hal di Indonesia yang perlu diperbaiki demi
menyambut era globalisasi. Bidang-bidang dasar seperti politik, ekonomi, sosial &
budaya, serta hukum harus banyak mengalami perubahan mengarah kepada yang
lebih baik.Globalisasi tidak bisa kita hindari, tetapi kita perlu untuk tetap
menanamkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 demi terciptanya
Indonesia yang lebih maju namun tetap mempertahankan ciri ke-Indonesia-an-nya.
Saya yakin meskipun secanggih-canggihnya perubahan zaman nanti, apabila kita tetap
berpegang teguh terhadap kedua pedoman tersebut, maka kehidupan negara ini akan
menjadi semakin baik kedepannya, amin.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://simdos.unud.ac.id/
uploads/file_pendidikan_1_dir/20bb958d430cc7d21ef6c2b58d14da41.pdf&ved=2ah
UKEwjsm9ibq47tAhWYfH0KHbpxCU8QFjAKegQIHhAB&usg=AOvVaw09ZPI98
YSwW6E2eb8RPLkD
http://www.markijar.com/2017/07/pengertian-hakikat-dan-unsur-identitas.html?m=1
https://salamadian.com/pengertian-identitas-nasional-indonesia/
https://artikel867913207.wordpress.com/2018/03/31/identitas-dan-integrasi-nasional/

12

Anda mungkin juga menyukai