Anda di halaman 1dari 6

TUGAS LEMBAR KERJA MODUL 1

WAWASAN IPTEKS
Nama : Muhammad Arya Adnan

NIM : D051211004

Kelas : Wawasan Ipteks Arsitektur B 2021

1. Jelaskan tentang beberapa istilah berikut: Wawasan, Karakter, Etika Ipteks,


Reduksionistik, Rasionalisme-Empirisme, Rasionalisme Eksperimental, sains-
mekanistik, Kecerdasan Artfisial, Cartesian Newtonian dan Pemikiran Holistik
dalam filsafat Ilmu.
JAWABAN:

1) Wawasan
Wawasan berasal dari kata dasar wawas yang artinya pandangan, tinjauan,
penglihatan atau tanggap indrawi. Wawasan dapat juga diartikan sebagai konsepsi
cara pandang, cara melihat, atau cara meninjau juga pengetahuan terhadap
sesuatu beserta pengaruh-pengaruhnya. Wawasan dapat digambarkan sebgai
teropong multidimensi untuk dapat melihat dan mengamati keberadaan dan
perkembangan dunia Ipteks secara utuh.
2) Karakter
Karakter berasal dari bahasa yunani yaitu to mark yang artinya menandai atau
memfokuskan, bagaimana membentuk perspektif nilai kebaikan dalam bentuk
tindakan atau prilaku. Karakter merupakan unsur pokok dalam diri manusia yang
mengenai psikologi seseorang sehingga berperilaku sesuai dengan dirinya dan
nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda, Karakter
berkaitan erat dengan personality atau kepribadian seseorang. Dalam istilah
psikologi, yang disebut karakter adalah watak perangai sifat dasar yang khas satu
sifat atau kualitas yang tetap terus menerus dan kekal yang dapat dijadikan ciri
untuk mengidentifikasi seorang pribadi.
3) Etika Ipteks
Etika Ipteks merupakan sumber ilmu moral yang dijiwai nilai-nilai karakter,
etika ilmiah,ketakwaan pada Tuhan YME, bersikap, berperilaku cerdas, bijak
serta mampumengembangkan nilai-nilai soft skill dalam berinterkoneksitas
dengan sesame manusiadan lingkungan semesta sesuai Visi-Misi Perguruan
Tinggi yang bersinergi dengan tujuanpendidikan nasional.
Kata Etika Ipteks jika diuraikan, Ipteks merupakan singkatan dari Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Seni. Sedangkan pengertian Etika secara
etimologi, berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan
moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam
bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik dan menghindari hal-hal
tindakan yang buruk. Jadi pengertian etika ipteks sendiri adalah kebiasaan atau
cara hidup seseorang dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
sehari-hari.

4) Reduksionistik
Reduksionisme dapat diartikan sebagai suatu pendekatan untuk memahami
sifat dasar hal-hal kompleks dengan menyederhanakannya ke dalam
interaksi dari bagian-bagiannya, atau membuat suatu hal menjadi lebih
sederhana atau lebih mendasar. Reduksionisme merupakan suatu posisi dari
sistem yang kompleks berupa penggabungan komponen-komponennya, dan
suatu pernyataan tersebut dapat direduks i menjadi pernyataan dari
unsur-unsur perseorangan. Reduksionistik juga disebut sebagai suatu
kebiasaan untuk memandang bagian utuh dari sebuah objek dengan meneliti
bagian-bagiannya. Sebagai contohnya kita dalam meneliti sebuah mesin maka
kita akan meneliti bagian seperti roda, mesin, generator dan sebagainya
5) Rasionalisme-Empirisme
Rasionalisme dan empirisme adalah kedua aliran ini berkontribusi terhadap
perkembangan filsafat matematika. Rasionalisme adalah suatu aliran filsafat yang
berupaya untuk memperluas metodologi yang dipersepsi dari matematika ke
seluruh ilmu pengetahuan, sementara pada kutub yang lain empirisme
berpandangan bahwa sumber pengetahuan adalah pengalaman indrawi, bukan
penalaran murni. Dua aliran tersebut di atas berbeda dalam hal status penalaran
tentang idea-idea. Tetapi terdapat kesamaan dan kesepakatan dalam pernyataan
filosofis tentang matematika. Baik kaum rasionalis maupun empiris memandang
matematika berhubungan dengan besaran-besaran fisik, atau objek-objek yang
diperluas. Objek-objek ini dialami secara empirik. Demikian pula seorang empiris
akan sepakat dengan rasionalis bahwa setelah idea-idea yang relevan didapatkan,
maka pemerolehan pengetahuan matematis akan bersifat independen dari
sebarang pengalaman yang lebih lanjut.
6) Rasionalisme
Secara etimologis rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggris rationalism.
Kata ini berakar dari kata bahasa Latin ratio yang berarti “akal”. rasionalisme
adalah sebuah pandangan yang berpegangan bahwa akal merupakan sumber bagi
pengetahuan dan pembenaran. Sementara itu, secara terminologis aliran ini
dipandang sebagai aliran yang berpegang pada prinsip bahwa akal harus diberi
peranan utama dalam penjelasan. Ia menekankan akal budi sebagai sumber utama
pengetahuan, mendahului atau unggul atas, dan bebas dari pengamatan inderawi.
Hanya pengetahuan yang diperoleh melalui akal yang memenuhi syarat semua
pengetahuan ilmiah. Rasionalisme tidak mengingkari nilai pengalaman,
melainkan pengalaman hanya dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran.
Karenanya, aliran ini yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide,
dan bukannya di dalam barang sesuatu. Jika kebenaran bermakna sebagai
mempunyai ide yang sesuai dengan atau yang menunjuk kepada kenyataan, maka
kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh
dengan akal saja.
7) Eksperimental
Eksperimental adalah suatu metode yang dipilih dan digunakan dalam
penelitian pembelajaran. Penelitian eksperimental ini dapat diartikan sebagai
sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol unurk memprediksi dan
melihat fenomena. Eksperimental secara umum adalah kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengembangkan prinsip-prinsip umum, sementara eksperimen adalah percobaan
yang bersistem dan berencana (untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan
sebagainya). Penelitian eksperimental dilakukan untuk mengetahui hubungan
sebab-akibat yang tercipta antar variabel. Penelitian eksperimen akan meneliti
pengaruh suatu perlakuan tertentu terhadap sebuah variabel dibandingkan dengan
variabel lain dengan perlakuan yang berbeda.
8) Sains-mekanistik
Sains mekanistik adalah ilmu pengetahuann terapan yaitu ilmu yang
diterapkan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Mekanistik sendiri memiliki arti
sesuai prosedur atau aturan baku. Sains mekanistik mengenai bagaimana
penerapan dari ilmu pengetahuan tersebut dilakukan sesuai dengan aturan dasar
atau secara prosedural.

9) Kecerdasan Artfisial
Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence adalah salah satu bagian dari
ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin dapat melakukan
pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia, bahkan bisa lebih baik
daripada yang dilakukan manusia. Aplikasi atau program kecerdasan buatan dapat
ditulis dalam semua bahasa computer dan bahasa pemrograman lainnya.
Pemikiran tentang artificial intelligence berawal dari sebuah filosofi bahwa
kecerdasan manusia dapat diterapkan kedalam teknologi. Teknologi yang telah
banyak diadopsi di era industri 4.0 ini mampu menghubungkan setiap perangkat,
seseorang dapat mengotomatisasi semua perangkat tanpa harus berada di lokasi.
10) Cartesian Newtonian
Cartesian-Newtonian merupakan cara pandang yang menjadikan kehendak
manusia sebagai penguasa atas alam. Makna yang luas dalam hal ini berarti
pandangannya terhadap sesuatu yang ada di dunia atau cara pandang yang
diyakininya memiliki sifat pervasif dan didalamnya terkandung beberapa asumsi
yang ontologis serta epistomologis tertentu, visi sebuah realitas dan sisitem nilai
tertentu. Paradigma ini adalah sebuah pandangan dunia yang diyakini oleh
banyak orang (kolektif) dan serta menjadikannya panutan. Dalam hal ini yang
dimaksud adalah masyarakat modern yang materialistic-mekanistik dan
deterministic.
11) Pemikiran Holistik dalam filsafat Ilmu
Holistik berarti menekankan pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan
dari bagian-bagiannya. Holistik adalah salah satu pola gaya berpikirnya orang-
orang yang bergelut di dunia Psikologi. Berpikir holistik berarti berpikir secara
menyeluruh dengan mempertimbangkan segala aspek yang mungkin
mempengaruhi tingkah laku manusia atau suatu kejadian. Berpikir holistik berarti
melihat seuatu masalah dengan berbagai sudut pandang dan mempertimbangkan
seluruh sisi lainnya.
2. Jelaskan paradigma pembelajaran Wawasan Ipteks dan proses perkembangan
science secara global, diserta beberapa contoh?.
JAWABAN:
Pembelajaran wawasan ipteks merupakan salah satu pembelajaran yang dibentuk
di Universitas Hasanuddin sebagai bentuk penyempurnaan proses belajar-mengajar
yang telah disusun dan dikaji agar dapat mencapai tujuan sebagaimana yang
diharapkan oleh seluruh pihak sesuai dengan fungsinya. Di era sekarang ini,
perkembangan dari ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sangatlah pesat sehingga
turut diperlukan pemahaman, penguasaan dan pengelolahan yang baik untuk terus ikut
dalam persaingan secara global. Generasi Indonesia perlu untuk menyusun rencana
dan terus berinovasi agar pengelolaan ipteks di Indonesia tetap berjalan secara
strategis dan optimal.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya suatu negara yaitu
kualitas dari sumber daya manusia mereka, tantangan yang tentunya berbeda-beda di
tiap negara dan kemampuan mereka dalam mencari jalan keluar. Salah satu contoh
negara yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas adalah Jepang,
walaupun kondisi dari sumber daya alamnya yang sangat terbatas dibandingkan
Indonesia dan kondisi geografis nya tidak stabil mengingat daerah Jepang merupakan
wilayah yang sangat rawan gempa dan tsunami.
3. Wawasan Ipteks sebagai mata kuliah MBB yang berciri ke-unhas-an, jelaskan
maksudnya, apa kaitannya dengan Visi dan Misi Perguruan Tinggi?.
JAWABAN:
Mata Kuliah Berkehidupan Bemasyarakat (MBB) merupakan suatu
kelompokbahan kajian dan pembelajaran yang diperlukan oleh seseorang agar dapat
memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan jurusan dan keahlian
dalam berkarya.
Wawasan ipteks digolongkan didalam MBB karena dengan tujuan mengarah
pada pemantapan nilai-nilai karakter mahasiswa yang dibangun berdasarkan semangat
berkarakter sesuai dengan visi misi perguruan tinggi. Terkhusus di Universitas
Hasanuddon dibangun karakter berdasarkan semangat karakter bernuasa maritim yaitu
manusiawi, arif, religius, integritas, tangguh, inovatif dan mandiri sekaligus ke khasan
NKRI sebagai negara maritim.
4. Sebagai mahasiswa Unhas, bagaimana pandangan anda tentang WAWASAN
IPTEKS, dan bagi para pencetus mata kuliah Wawasan Ipteks, apakah manfaat
yang diharapkan terpatri dalam diri seorang mahasiswa, agar tujuan mata
kuliah ini tercapai sesuai propil kepribadian mahasiswa pada MK. Wawasan
Ipteks, jelaskan ?.
JAWABAN:
Pembelajaran mengenai wawasan ipteks yang dimasukkan sebagai salah satu
mata kuliah di Universitas Hasanuddin merupakan sikap. Ini merupakan langkah baik
yang dilakukan oleh tenaga pendidikan yang mencetus wawasan ipteks ini sebagai
bentuk kepedulian dan bentuk dukungan dalam menerapkan karakter maritim bagi
seluruh mahasiswa Universitas Hasaanuddin.
Dengan menghadirkan pembelajaran wawasan ipteks memungkinkan untuk
membentuk mahasiswa sesuai dengan visi misi dari perguruan tinggi sejak sedini
mungkin karena di masa sekarang ini, prilaku dan karakter-karakter yang baik mulai
diabaikan oleh generasi-generasi muda sehingga pembelajaran wawasan ipteks ini
diharapkan juga dapat mengembalikan pemahaman dan kesadaran dari mahasiswa
terkhusus Unhas untuk menjunjung tinggi karakter maritim dimanapun berada.

Anda mungkin juga menyukai