0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan2 halaman
Arsitektur adalah ilmu merancang dan membangun bangunan yang mempertimbangkan unsur kekokohan, kegunaan, dan keindahan. Ia merupakan ekspresi budaya suatu masyarakat yang dipengaruhi faktor sosial budaya. Pengetahuan arsitektur terdiri atas pengetahuan eksplisit yang dapat dijelaskan secara teoritis maupun praktis, dan pengetahuan implisit yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman langs
Arsitektur adalah ilmu merancang dan membangun bangunan yang mempertimbangkan unsur kekokohan, kegunaan, dan keindahan. Ia merupakan ekspresi budaya suatu masyarakat yang dipengaruhi faktor sosial budaya. Pengetahuan arsitektur terdiri atas pengetahuan eksplisit yang dapat dijelaskan secara teoritis maupun praktis, dan pengetahuan implisit yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman langs
Arsitektur adalah ilmu merancang dan membangun bangunan yang mempertimbangkan unsur kekokohan, kegunaan, dan keindahan. Ia merupakan ekspresi budaya suatu masyarakat yang dipengaruhi faktor sosial budaya. Pengetahuan arsitektur terdiri atas pengetahuan eksplisit yang dapat dijelaskan secara teoritis maupun praktis, dan pengetahuan implisit yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman langs
merancang bangunan. Kata Arsitektur berasal dari Bahasa Yunani yaitu “archi” yang artinya pemimpin dan “tekton” yang artinya tukang kayu sehingga jika diartikan secara arti bahasa yaitu pemimpin tukang kayu atau seorang ahli yang memimpin sebuah pendirian bangunan. Arsitektur adalah sistem mendirikan bangunan termasuk proses perancangan, konstruksi, struktur, dan juga mencakup aspek dekorasi dan keindahannya. Meskipun pengertian awal dari kata arsitektur sesungguhnya tidak terbatas hanya pada membangun atau merancang konstruksi bangunan. Arsitektur hampir selalu identik dengan aktivitas membangun, arti dari kata membangun itu sendiri yaitu menambahkan sesuatu, Pada masa Klasik Yunani, seorang arsitektur dianggap sebagai seorang yang ahli dalam segala bidang seperti seni, teknologi,dan sains yang mengenai perencanaan, perancangan dan pengembangan. Marcus Vitruvius Pollio yang dianggap sebagai seorang arsitek pertama telah mencetus triaxioma arsitektur yang mengartikan tiga kriteria yang perlu ada dalam sebuah bangunan yaitu kekokohan, kegunaan, keindahan dan ketiga aspek itu saling menyatu dan tidak dapat dipisahkan. Adapun salah satu arsitek terkenal Indonesia, J.B. Mangunwijaya menyatakan bahwa Arsitektur sebagai wastuwidya yang berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian wastu terhitung pula tata bumi, tata gedung, tata lalu lintas. Seni ini adalah ilmu dalam merancang bangunan. Arsitektur juga dapat merujuk kepada hasil proses perancangan tersebut. Ilmu arsitektur dari segi sejarah, kebudayaan dan geografi, arsitektur adalah ungkapan fisik dan peninggalan budaya dari suatu masyarakat dalam batasan tempat dan waktu tertentu. Beberapa faktor yang menjadi asal mula arsitektur yaitu sebagai tempat perlindungan diri, tempat membentukan kehidupan dan penekanan identitas sosial manusia, adapun juga faktor sosial budaya sebagai faktor yg lebih kuat menentukan dibanding faktor lain iklim, teknologi, bahan dan ekonomi. Di masyarakat, bangunan bukanlah sekedar suatu objek kebendaan ataupun struktur namun juga merupakan gejala sistem tingkah laku sosial dan gejala-gejala budaya dasar dari suatu daerah. Sebagian besar pengetahuan arsitektur bersifat non fisik, implisit, tersembunyi dan tidak dinyatakan (tacit) dibandingkan terfisik dan dinyatakan (explicit). Pengetahuan tacit lahir dari pengalaman secara tidak sadari dan dipaparkan secara grafis saja tanpa penjelasan verbal dan analisis. Pengetahuan tacit adalah pengetahuan secara procedural dan informal, menggambarkan bagaimana proses penciptaan sebuah karya arsitektur sedangkan Explicit disebut pengetahuan yang menjelaskan persoalan mengapa suatu struktur, dimensi atau model arsitektur diciptakan dengan demikian. Pengetahuan arsitektur seharusnya harus selalu didukung oleh pengetahuan yang dapat dijelaskan, diperlihatkan dan dipaparkan secara langsung. Proses karya arsitektur membutuhkan dokumen tambahan selain gambar, spesifikasi dan rencana biaya anggaran, dibutuhkan dokumen eksplisit untuk semua karya arsitektur seperti laporan hasil penelitian, biaya dan manfaat, juga mengenai dampak lingkungan sekitar. Menurut Bryon Lawson pada tahun 2005, kedudukan ilmu arsitektur terhadap ilmu lain secara tingkatan berdasarkan skala digambarkan seperti bagian-bagian pada sebuah pohon dari akar hingga ranting. Arsitektur berada pada posisi dahan yang lebih sempit dibandingkan perancangan urban pada bagian batang, namun lebih luas dibandingkan perancangan interior dan perancangan produk pada bagian ranting. Dalam arsitektur, ada beberapa pandangan ahli dalam metode cara belajar ilmu arsitektur itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh teoritis Julia W. Robinson pada tahun 2001, dia menyatakan bahwa belajar arsitektur umumnya dimengerti sebagai memahami 2 konsep pengetahuan arsitektur. Pertama mengenai pengetahuan yang jelas terungkap yang dipelajari secara teoritis maupun teknis di dilingkungan akademis, kedua yaitu pengetahuan tersembunyi yang hanya bisa dipelajari melalui pengamatan karya bangunan arsitektur, pengalaman langsung dari lapangan dan praktek yang dilakukan di kantor arsitek dengan bimbingan arsitek praktisi.