DEFINISI ARSITEKTUR
OLEH :
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
TH.AJARAN 2017
Definisi Arsitek secara umum
Arsitek adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli
lingkungan binaan. Istilah arsitek sering kali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang
bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi
konstruksibangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang memengaruhi aspek
bangunantersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah
tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan,
lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional.
Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli
rancang bangun atau lingkungan binaan.
Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah perancang skema atau rencana. "Arsitek"
berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton (master pembangun), arkhi
(ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu).
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi
tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai
dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan
sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor.
Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan
perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.
Para ahli memiliki pandangan mengenai definisi pada arsitektur dan jenis arsitektur
sebagai berikut :
3. Van Romondt
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia. Ruang berarti
menunjuk pada semua ruang yang terjadi karena dibuat oleh manusia atau juga ruang
yang terjadi karena proses alam seperti gua, naungan pohon dan lain-lain
5. Claudil (1979)
Arsitektur adalah sesuatu yang bersifat personal, menyenangkan dan memerlukan
pengalaman. Arsitektur adalah hasil persepsi dan penghargaan manusia terhadap ruang
dan bentuk. Ada tiga pengalaman arsitektur: aspek fisikal, emosional dan kebutuhan
intelektual
6. Francis DK Ching (1979)
Arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, teknik
dan fungsi.
Ruang Lingkup
Arsitektur adalah holak, termasuk matematika, sains, seni, teknologi, ilmu sosial, politik,
sejarah, filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari
ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian karya sebagai
karya seni. Dia menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di musik, astronomi, dan
sebagainya. Filsafat adalah salah satu pendekatan arsitektur utama. Rasionalisme, empirisme,
fenomenologi strukturalisme, post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan
dari filsafat yang mempengaruhi arsitektur.
Seorang arsitek yang berpegang pada teori dan praktek, ia memiliki senjata ganda. Dia
bisa memvalidasi desain dan juga dapat terjadi pada eksekusi. Itu semua tidak lepas dari konsep
ide dasar bahwa kekuatan utama di setiap arsitek terletak pada kekuatan ide.
Dalam memandang aresitektur para ahli teori seringkali membuat analogi-analogi dengan
menganggap arsitektur sebagai sesuatu yang organis, arsitektur sebagai bahasa, atau arsitektur
sebagai mesin. Secara singkat analogi-analogi yang seringkali digunakan untuk menjelaskan
arsitektur adalah sebagai berikut :
1. Analogi Matematis
Beberapa ahli teori menganggap bahwa bangunan-bangunan yang dirancang
dengan bentuk-bentuk murni, ilmu hitung dan geometri (seperti golden section) akan
sesuai dengan tatanan alam semesta dan merupakan bentuk yang paling indah. Prinsip-
prinsip ini banyak digunakan pada bangunan jaman Renaissance.
2. Analogi Biologis
Pandangan para ahli teori yang menganalogikan arsitektur sebagai analogi
biologis berpendapat bahwa membangun adalah proses biologisbukan proses estetis.
Analogi biologis terdiri dari dua bentuk yaitu organik (dikembangkan oleh Frank Lloyd
Wright). Bersifat umum ; terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau
antara bangunan dengan penempatannya/penataannya. dan biomorfik. Lebih bersifat
khusus. ; terpusat pada pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang
berhubungan dengan organisme.
Berkembang dari dalam ke luar, harmonis terhadap sekitarnya dan tidak dapat dipakai
begitu saja.
b, Pembangunan konstruksinya timbul sesuai dengan bahan-bahan alami, apa adanya
(kayu sebagai kayu, batu sebagai batu, dll).
Elemen-elemen bangunannya bersifat terpusat (integral).
Mencerminkan waktu, massa, tempat dan tujuan.
Secara asli dalam arsitektur istilah organik berarti sebagian untuk keseluruhan
keseluruhan untuk sebagian. Arsitektur Biomorfik kurang terfokus terhadap hubungan
antara bangunan dan lingkungan dari pada terhadap proses-proses dinamik yang
berhubungan dengan pertumbuhan dan perubahan organisme. Biomorfik arsitektur
berkemampuan untuk berkembang dan tumbuh melalui : perluasan, penggandaan,
pemisahan, regenerasi dan perbanyakan. Contoh : kota yang dapat dimakan (Rudolf
Doernach), struktur pnemuatik yang bersel banyak (Fisher, Conolly, Neumark, dll).
3. Analogi Romantik
Arsitektur harus mampu menggugah tanggapan emosional dalam diri si pengamat.
Hal ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan menimbulkan asosiasi
(mengambil rujukan dari bentuk-bentuk alam, dan masa lalu yang akan menggugah
emosi pengamat) atau melalui pernyataan yang dilebih-lebihkan (penggunaan kontras,
ukuran, bentuk yang tidak biasa yang mampu menggugah perasaan takut, khawatir,
kagum dan lain-lain).
4. Analogi Linguistik
Analogi linguistik menganut pandangan bahwa bangunan-bangunan dimaksudkan
untuk menyampaikan informasi kepada para pengamat dengan salah satu dari tiga cara
sebagai berikut :
Model Ekspresionis
Dalam hal ini bangunan dianggap sebagai suatu wahana yanng digunakan arsitek
untuk mengungkapakan sikapnya terhadap proyek bangunan tersebut. Dalam hal ini
arsitek menggunakan bahasanya pribadi (parole). Bahasa tersebut mungkin dimengerti
orang lain dan mungkin juga tidak.
Model Semiotik
Semiologi adalah ilmu tentang tanda-tanda. Penafsiran semiotik tentang arsitektur
menyatakan bahwa suatu bangunan merupakan suatu tanda penyampaian informasi
mengenai apakah ia sebenarnya dan apa yang dilakukannya. Sebuah bangunan berbentuk
bagaikan piano akan menjual piano. Sebuah menara menjadi tanda bahwa bangunan itu
adalah gereja.
5. Analogi Mekanik
Menurut Le Corbusirr, sebuah rumah adalah mesin untuk berhuni merupakan
contoh analogi mekanik dalam arsitektur. Bangunan seperti halnya dengan mesin hanya
akan menunjukkan apa sesungguhnya mereka, apa yang dilakukan, tidak
menyembunyikan fakta melalui hiasan yang tidak relevan dengan bentuk dan gaya-gaya,
atau dengan kata lain keindahan adalah fungsi yang akan menyatakan apakah mereka itu
dan apa yang mereka lakukan.
9. Analogi Dramaturgi
Kegiatan-kegiatan manusia dinyatakan sebagai teater dimana seluruh dunia adalah
panggungnya, karena itu lingkungan buatan dapat dianggap sebagai pentas panggung.
Manusia memainkan peranan dan bangunan-bangunan merupakan rona panggung dan
perlengkapan yang menunjang pagelaran panggung. Analogi dramaturgi digunakan
dengan dua cara, dari titik pandang para aktor dan dari titik pandang para dramawan.
Dalam hal pertama arsitek menyediakan alat-alat perlengkapan dan rona-rona yang
diperlukan untuk memainkan suatu peranan tertentu. Dari titik pandang para dramawan,
arsitek dapat menyebabkan orang bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan
memberikan petunjuk-petunjuk visual. Pemanfaatan analogi dramaturgi ini membuat
sang arsitek yang bertindak hampir seperti dalang, mengatur aksi seraya menunjangnya.