Anda di halaman 1dari 16

arsitektur

Di Susun Oleh:
BENAZIR FIRDAUS
TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015

Pengertian Arsitektur Serta Pengaruh Dalam Lingkungan


Dan Definisi Menurut Para Ahlinya.

o Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:


Seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan.
Metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan.

Arsitektur merupakan tempat bernaung dari yang paling sederhana hingga


yang paling rumit. Arsitektur juga merupakan lingkungan binaan (built
environment) dan Lingkungan buatan (built environment) mempunyai
bermacam-macam kegunaan, yaitu, melindungi manusia dan kegiatan -
kegiatannya serta harta miliknya dari elemen-elemen, dari musuh-musuh
berupa manusia dan hewan, dan dari kekuatan-kekuatan adikodrati, membuat
tempat, menciptakan suatu kawasan aman yang berpenduduk dalam suatu
dunia fana dan cukup berbahaya, menekankan identitas social dan menunjukan
status, dan sebagainya.
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian
yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaituperencanaan kota,
perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain
bangunan, desain parabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada
asil-hasil proses perancangan tersebut.

PENGARUH ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN


Seorang arsitek, adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun
atau ahli lingkungan binaan. Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai
seorang perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan
mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang
mempengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial.
Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai
dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan
lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli
di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan.
Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah perancang skema atau rencana.
"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa
Yunani: architekton (master pembangun), arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu).
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi
tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek
sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek
berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan
kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan,
memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang
disepakati.Namun dalam penerapan pekerjaan arsitektur jarang yang memperhatikan dampak
lingkungan binaan sekitar
Pengaruh posotif pekerjaan arsitek terhadap lingkungan :

Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan antara


massa bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungannya, tak
hanya manusia tetapi juga flora dan faunanya. Arsitektur sebagai sebuah benda
yang dibuat oleh manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam
lingkugannya sehingga memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk
kedua pihak. Pendekatan ekologis dilakukan untuk menghemat dan
mengurangi dampak dampak negatif yang ditimbulkan dari terciptanya
sebuah massa bangunan, akan tetapi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.
Contoh terapannya yaitu, munculnya trend green design.

Memberikan dampak pada estetika bangunan

Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota.

Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai contoh bila


bangunan akan didirikan pada lahan yang memiliki kemiringam, maka dengan
pendekatan ekologis bisa dicarikan solusinya seperti memperkuat pondasi,
atau menggabungkan unsur alam pada lingkungan dengan bangunan yang ada
sehingga semakin estetis bangunan yang tercipta.
Tempat bernaung bukanlah merupakan satu-satunya fungsi, atau bahkan fungsi pokok
dari perumahan. Menurut Aldo Van Eyck, sebuah bangunan adalah suatu kota kecil, sebuah
kota adalah suatu bangunan yang besar.

Beberapa analogi yang digunakan para ahli teori untuk menjelaskan arsitektur:
1. Analogi matematis

2. Analogi Biologis

3. Analogi Romantik

4. Analogi Linguistik

5. Analogi Mekanik

6. Analogi Pemecahan Masalah

7. Analogi Adhocis

8. Analogi Bahasa Pola

Teori-teori tentang apa yang seharusnya dilakukan arsitektur memperhatikan


bagaimana mencirikan cita-cita yang akan memuaskan hati perancang dan bangunan.
Arsitektur pada hakekatnya merupakan suatu bidang teknis. Bangunan harus logis dalam
sistem struktur dan produksinya. Pandangan yang lain ialah bahwa tujuan utama arsitektur
bersifat kemasyarakatan.
Secara umum, arsitektur dapat dibayangkan, dirancang, diwujudkan, serta dibangun
dalam menanggapi suatu kondisi yang ada. Secara luas, arsitektur merupakan kegiatan
merancang dan membangun secara keseluruhan lingkungan binaan dalam level makro
maupun level mikro.
Arsitektur memiliki definisi yang luas. Arsitektur mencakup segi keindahan, kesatuan
dan penciptaan ruang dan bentuk. Arsitektur juga merupakan sesuatu yang dibangun manusia
untuk kepentingan badannya dan kepentingan jiwanya. Arsitek adalah seniman struktur yang
menggunakan struktur secara estetis berdasarkan prinsip-prinsip struktur itu sendiri. Kita
harus mengetahui dan memahami definisi arsitektur dari berbagai para pakar ahli agar
menambah pengetahuan tentang arsitektur serta mendalami tentang arsitektur.

o Menurut Beberapa Pakar Ahli tentang Definisi Arsitektur:


Menurut Vitruvius: Bangunan yang baik harus memiliki tiga aspek yaitu keindahan/estetika
(Venustas), kekuatan (Firmitas), dan kegunaan/fungsi (Utilitas).
Menurut Brinckmann: Arsitektur merupakan kesatuan antara ruang dan bentuk. Arsitektur
adalah penciptaan ruang dan bentuk.

Menurut Djauhari Sumintardja: Arsitektur merupakan sesuatu yang dibangun manusia


untuk kepentingan badannya (melindungi diri dari gangguan) dan kepentingan jiwanya
(kenyamanan, ketenangan, dll).

Menurut Benjamin Handler: Arsitek adalah seniman struktur yang menggunakan struktur
secara estetis berdasarkan prinsip-prinsip struktur itu sendiri.

Menurut Banhart CL. Dan Jess Stein: Arsitektur adalah seni dalam mendirikan bangunan
termasuk didalamnya segi perencanaan, konstruksi, dan penyelesaian dekorasinya; sifat atau
bentuk bangunan; proses membangun; bangunan dan kumpulan bangunan.

Menurut Van Romondt : Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia.
Ruang berarti menunjuk pada semua ruang yang terjadi karena dibuat oleh manusia atau juga
ruang yang terjadi karena proses alam seperti gua, naungan pohon dan lain-lain

Menurut JB. Mangunwijaya (1992) : Arsitektur sebagai vastuvidya (wastuwidya) yang


berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian wastu terhitung pula tata bumi, tata gedung, tata
lalu lintas (dhara, harsya, yana)
Menurut Amos Rappoport (1981 ) : Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang
lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini
meliputi: tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus
memperngaruhi arsitektur

Menurut Francis DK Ching (1979) : Arsitektur membentuk suatu tautan yang


mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi.

Istilah-Istilah Dalam Arsitektur

ARMATUR : Rumah tempat lampu


BALKON : Teras yang letaknya dilantai atas.
BORDES : Adalah pelat datar diantara anak - anak tangga sebagai tempat
beristirahat sejenak bordes dipasang pada bagian sudut tempat peralihan
arah tangga yang berbelok.
BUBUNGAN ATAP : Penutup pertemuan dua bidang atap pada puncak atap.
COZY : Suasana ruang yang menyenangkan dan nyaman.
CUSHION : Jok dan sandaran sofa.
DAYBED : Bangku panjang yang biasanya memiliki sandaran punggung dan sandaran
tangan hanya pada satu sisi.
DIMMER : Sebuah alat untuk mengatur variabel terang cahaya sebuah lampu.
DINABOLT : Angkur berupa baut dan mur pada tembok.
DOME : Bentuk setengah lingkaran seperti kubah.
END TABLE : Meja kecil multifungsi. Biasanya diletakan di sudut atau di sisi sofa.
FASAD : Tampak depan sebuah bangunan.
FLOOR DECKING : Merupakan material plat baja bergelombang yang dipalisi
galvanis, berfungsi sebagai bekisting dan tulangan.
FOYER : Area transisi antara ruang luar dengan ruang dalam.
FUSION : Penyatuan dan perpaduan antara dua gaya atau lebih.

GRC : GRC (Glass Reinforced Concrete) merupakan lembaran papan yang terbuat dari
bahan fiber semen dan dijual dalam ukuran 1,2m X 2,4m. Papan ini digunakan
pada ceiling (plafon) atau panel eksterior.
GSB (Garis Sempadan Bangunan) : Garis batas yang tidak boleh dilampaui oleh
bangunan kearah GSJ yang ditetapkan dalam
rencana kota.
GSJ (Garis Sempadan Jalan) : Garis rencana jalan yang ditetapkan dalam rencana
kota.
HOMEY : Kata lain dari homelike, homely, dan homy. suasana rumah yang terasa
nyaman bagi para pengunjungnya.
IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) : Perizinan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah
kepada Pemilik bangunan gedung untuk
membangun baru, mengubah,memperluas,
dan/atau mengurangi bangunan gedung sesuai
dengan persyaratan administratif dan teknis yang
berlaku.

INNER COURTYARD : Tempat terbuka (halaman) dengan pagar/pembatas di


sekelilingnya di dalam rumah.
INSULATOR : Material yang dapat mencegah penghantaran panas. Berbahan dasar
pure alumunium foil + bubble, berfungsi untuk memantulkan energi
panas. Dipasang diatap, berbentuk lebaran.
IPB (Ijin Penggunaan Bangunan) : Perizinan yang diberikan kepada perorangan atau
badan hukum setelah bangunan selesai
dilaksanakan sesuai IMB dan telah memenuhi
persyaratan fungsi perlengkapan bangunan.
JALUSI: Biasa disebut juga dengan kisi-kisi udara.
KAMPROT : Plesteran kasar tanpa acian.

KAYU ALBASIAH : Nama lain dari kayu sengon. nama lainnya lagi adalah jeunjing,
jeunjing laut (sunda), kalbi, sengon landi, sengon laut, atau
sengon sabrang (jawa). Kayu sengon digunakan untuk tiang
bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah
tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan
lain-lainnya.
LANSEKAP : Pemandangan alam atau taman.
LAY OUT RUANG : Tata letak atau komposisi ruang dalam rumah.
LOUNGE : Ruang sebagai tempat untuk beristirahat.
MEZANIN : Lantai tambahan yang berada di antara 2 lantai/ antara lantai dengan atap
sebagai alternatif penambahan ruang.
MORTAR : adukan yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahan perekat (tanah liat,
kapur, semen portland) dan air. Fungsi mortar adalah sebagai matrik
pengikat bagian penyusun suatu konstruksi baik yang bersifat
struktural maupun non struktural. Penggunaan mortar untuk konstruksi
yang bersifat struktural misalnya mortar pasangan batu belah untuk
struktur pondasi, sedangkan yang bersifat non struktural misalnya mortar
pasangan batu bata untuk dinding pengisi.
ORIENTAL : Sebuah gaya yang mengadaptasi budaya Timur.
PANTRY : Sebuah ruang istilah lain untuk dapur bersih. Fungsinya adalah ntuk
menyimpan berbagai peralatan memasak dan bahan-bahan makanan.
RAILING : Susunan atau pagar pelindung/pegangan pada tangga.
RAMP : Suatu bidang miring yang menghubungkan dua ketinggian yang berbeda
dengan sudut kemiringan tertentu (lebih landai dari kemiringan tangga).
ROOSTER : Lubang pada dinding pembatas yang berfungsi sebagai tempat untu
sirkulasi udara di dalam ruangan sehingga udara dalam ruangan tetap segar.
RUSTIC : Sebuah konsep desain yang menimbulkan suasana gelap-terang pada tembok
dan memberi kesan natural atau alami pada rumah.
STEP NOSING : Material antislip yang bisa berupa alumunium/lempengan karet
bergerigi yang dipasang pada tepian anak tangga.
WATER CURTAIN : Air yang mengalir seperti tirai.

Pengertin Warna Dalam Arsitektur

Warna, kita sudah tidak asing lagi mendengar ataupun melihatnya. Karena semua
yang ada di alam semesta ini mempunyai warna. Warna adalah sesuatu yang berhubungan
dengan emosi manusia dan dapat menimbulkan pengaruh psikologis. Sebagai contoh, kita
dapat merasa nyaman dengan adanya warna. Kita dapat merasakan sesuatu seperti
ketenangan, bebas, bahkan kita bisa merasakan panas atau tertekan sesuai dengan karakter
warna itu sendiri.
Dalam dunia Arsitektur, warnapun berperan penting. Sebagai contoh, untuk pewarnaan
tembok bangunan ataupun furniture yang ada di bangunan tersebut, sang arsitek harus
memikirkan matang-matang warna apa yang cocok untuk bangunan yang ia bangun. Apakah
warna yang dipakai sesuai dengan fungsi bangunan tersebut atau apakah menyamankan bagi
pengguna bangunan tersebut. Seperti warna bangunan rumah sakit tentu tidak sama dengan
warna untuk bangunan Sekolah Taman Kanak-kanak.

Dan kepintaran sang arsitek dalam mengkombinasikan antara satu warna dengan yang lain.
Untuk itu sang arsitek harus memahami akan karakter dari warna yang akan dipakai. Untuk
mengetahui karakter dari warna, tentunya kita harus memahami pengertian dari warna.
Dengan ilmu alam, warna adalah gelombang cahaya, yang dasar-dasar teorinya dikemukakan
oleh Newton. Menurut Newton, warna merupakan bagian sinar dalam spektrum yang
tergantung pada gelombang cahayanya.

Kita ingat akan teori Newton tentang spektrum warna akibat berkas cahaya matahari yang
melalui sebuah prisma. Urutan warna dalam spectrum warna terdiri dari warna merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila dan ungu kemudian lebih dikenal sebagai lingkaran warna.

Disamping warna-warna murni dikenal juga warna-warna kutub yang sebenarnya bukan
merupakan warna, yaitu putih dan hitam. Pencampuran sutau warna murni dengan warna
putih atau hitam akan menghasilkan skala warna lain yang disebut warna-warna pastel. Jadi
warna murni dicampur putih akan menjadi warna muda (tint). Warna murni dicampur hitam
akan menghasilkan warna tua (shade). Sedang warna murni dicampur warna abu-abu akan
menghasilkan warna tanggung (tone).

Karakter Warna

Penerapan warna pada komposisi secara psikis dapat :

* Member kesan tertentu pada ruang


* Mempengaruhi dan mendorong kemauan kerja
* Mendorong memusatkan perhatian
* Mendorong kesenangan kerja
* Membantu penerangan
* Mempertinggi keselamatan kerja
* Membantu orientasi kerja
* Membantu aspek kebersihan

Karakter warna dapat ditentukan oleh hal-hal berikut :

Hue : adalah corak atau nada warna, yaitu kesan pertama terhadap suatu warna dengan
mengabaikan value dan intensitas warna. Contoh Hijau daun.
Value : adalah nilai terang gelap warna, diukur terhadap hitam dan putih dengan
mengabaikan hue dan intensitas warna. Contoh warna kuning jeruk.
Intensitas : adalah kuat dan lemahnya warna diukur terhadap warna abu-abu yang netral.
Kekuatannya akan bertambah ke arah paling terang. Intensitas menunjukan
jumlah hue yang bebas dari unsur putih.

Warna dapat dibagi menurut :


* Kemurnian
1) Warna pokok atau primer, terdiri dari tiga warna :
- Mer
- Biru
- Kuning
2) Warna sekunder, merupakan percampuran warna primer, jadi :

- Jingga adalah campuran warna merah dan kuning


- Hijau adalah campuran warna biru dan kuning
- Ungu adalah campuran warna merah dan biru

* Temperatur

Temperatur suatu warna tidak mempunyai landasan fisik, tetapi ada pembagian warna :
1) Panas, yaitu warna-warna yang terang, merangsang bila digunakan untuk mewarnai objek
dan objek akan nampak lebih besar.
Contoh : warna merah sampai kuning dalam lingkaran warna
2) Dingin, yaitu warna-warna yang dapat memberi kesan dingin dan sejuk serta akan
mempersempit atau memperkecil objek.
Contoh : Hijau sampai violet dalam lingkaran warna
3) Netral, yaitu warna di tengah-tengah dalam lingkaran warna, sering digunakan sebagai
aksen atau penekanan objek : misalnya warna coklat
Warna memiliki karakter tertentu yang dapat memberikan kesan tertentu seperti :

Jenis Warna Karakter


Kuning bebas, ceria
Kuning hijau tenang, menyegarkan
Hijau tenang, ramah, cendekia
Hijau biru angkuh, mantap
Biru keras, dingin
Biru ungu sombong, khayal yang tinggi
Ungu eksklusif, ekstrim
Ungu merah tegang, peka
Merah panas, melelahkan urat syaraf
Jingga gembira, bergairah
Jingga Kuning lincah, bergairah
Abu-abu menenangkan
Biru hitam menekan
Coklat hitam menolak, menghindar
Coklat kehangatan, alami
Putih kesucian, kemurnian, kebersihan, spiritual,cinta
Hitam formal, kematian, duka cita, keagungan,misteri
Lingkaran Warna

Lingkaran warna yang terbagi atas merah, kuning, dan biru merupakan pembagian
warna secara tradisional. Pada tahun 1966 Sir Isaac Newton merupakan orang yang pertama
kali mengembangkan diagram warna. Dari pencobaannya, Newton menyimpulkan bahwa
apabila dilakukan pemecahan warna spektrum dari sinar matahari, akan ditemukan warna-
warna yang beraneka ragam meliputi merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu warna-
warna ini sering disebut dengan MeJiKuHiBiNiU.
Diagram Lingkaran Warna oleh Herbert Ives
Warna-warna primer.
Pada teori warna tradisional, terdapat 3 pigmen warna yang tidak dapat dicampur atau
dibentuk dari kombinasi warna lain. Sedangkan warna lain dapat terbentuk dari 3 warna
primer ini, yaitu Biru, merah, dan kuning

Warna-warna sekunder.
Warna-warna yang didapat dari mencampur dua warna primer.

Kuning + merah = jingga


Kuning+biru = hijau
Biru+ merah = ungu

Warna-warna tersier.
Warna yang diperoleh dengan mencampur warna sekunder dan warna disebelahnya
pada lingkaran warna.
Kuning+orange = kuning orange (golden yellow)
Merah+orange = merah orange (burnt orange)

Kuning+hijau = kuning hijau (lime green)

Biru+ hijau = biru hijau (turquoise)

Biru+ungu = biru ungu (indigo)

Merah+ungu = merah ungu (crimson)

Psikologi Warna dalam Arsitektur

Warna merupakan salah satu elemen penting dalam arsitektur. Sebuah objek yang
serupa tapi diberi sentuhan warna yang berbeda akan menimbulkan kesan yang berbeda pula.
Tiap-tiap warna dan karakternya mampu memberi efek secara psikologis tersendiri bagi
orang yang melihat. Karakter-karakter tersebut antara lain:

Putih
Memberi arti keaslian, kesan ringan, polos dan murni. Bila terlalu banyak, menimbulkan
perasaan dingin, steril, dan terisolasi.

Merah Muda
Melambangkan kasih sayang dan perasaan romantis, kesan lembut serta sosok orang muda
bahkan anak-anak.

Merah
Memberi kesan dinamis, enerjik, komunikatif, aktif, bersemangat, sensual, mewah, dan
bersifat menstimulasi. Bila terlalu banyak, bisa merangsang perilaku agresif.
Oranye
Menggambarkan sosialisasi yang bersahabat, percaya diri, ramah dan kesan penuh harapan,
kreativitas serta vitalitas. Bila terlalu banyak, bisa merangsang perilaku hiperaktif.

Kuning
Mampu memancarkan kehangatan, cahaya dan cerah, memberi inspirasi, mendorong ekspresi
diri maupun kemampuan intelektual.

Ungu
Dekat dengan aura spiritualitas, magis, misterius, menarik perhatian, memancarkan kekuatan,
menambah imajinasi, sensitivitas dan obsesif.

Biru
Menghadirkan kesan teduh, dingin, hening, damai, tentram, harmonis, dan merangsang
kemampuan intuitif. Namun, bila terlau banyak, bisa menimbulkan kelesuan.

Hijau
Menyiratkan kesan alamiah, segar, tenang, sejuk, mendorong perasaan empati, meredakan
stress dan menyembuhkan. Tapi bila terlalu banyak bisa menimbulkan kesan terperangkap.

Cokelat
Berkesan natural, membumi, stabil, menghadirkan kenyamanan, keyakinan, keamanan, kesan
elegan dan akrab. Bila terlalu banyak bisa berkesan berat atau kaku.
Hitam
Mengandung kekuatan, penuh percaya diri, kesan maskulin, dramatis, penuh perlindungan,
klasik dan megah. Bila terlalu banyak bisa menimbulkan perasaan tertekan.

Abu-abu
Menggambarkan kesan serius, damai, independen, dan luas. Bila terlalu banyak, bisa
memberi kesan tidak komunikatif.

Agar tidak monoton, warna-warna tersebut dapat dikombinasikan satu sama lain dalam
beberapa cara. Yang pertama adalah kombinasi kontras atau komplementer, contohnya warna
merah-hijau. Kombinasi seperti ini mampu menimbulkan kesan dinamis, dominan, atau kuat.

Yang kedua adalah kombinasi analog, yaitu kombinasi antara warna-warna yang memiliki
karakter serupa, misalnya kuning-oranye. Kesan harmonislah yang dimunculkan oleh
kombinasi macam ini.

Berikutnya, kombinasi monokromatis yang memadukan warna-warna dengan intensitas yang


sama seperti gradasi ungu tua, ungu muda, dan warna pastelnya.

Terakhir adalah kombinasi kompleks yang memadukan warna apa saja. Kunci dari kombinasi
ini adalah kuantitas warna yang dipakai. Untuk menghindari kesan monoton, gunakan satu
warna yang dominan dan yang lain hanya sebagai aksen.

Anda mungkin juga menyukai