Anda di halaman 1dari 7

METODE ANALISIS ARSITEKTUR

MAKALAH
Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Arkeologi
Oleh:
Ni’matullathifah Khoiriyah 214110503046
Hidayah Munfangatin 214110503052
Nur Rofif Hidayatulloh 214110503060

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


JURUSAN STUDI AL QUR’AN DAN SEJARAH
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
UIN PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
2023
BAB I
PENDAHULUAN

Arsitektur dapat kita dipahami sebagai seni atau praktik perancangan serta
pembangunan struktur dan konstruksi bangunan. Mangunwijaya dan Wastu Citra
mengungkapkan bahwa arsitektur berasal dari bahasa Yunani “archee” dan “tectoon” dimana
archee berarti yang asli, utama, yang awal. Sedangkan tectoon berarti kokoh, tidak roboh,
atau stabil. Maka kemudian jika kata tersebut digabungkan, dapat diartikan orisinal dan
kokoh. Arsitektur juga menjadi bagian penting dari berdirinya sebuah bangunan. Menjadi
bagian yang selalu menarik untuk dibahas. Karena biasanya, terdapat berbagai keunikan
dalam sebuah bangunan yang dilihat dari sisi arsitekturnya. Melalui arsitektur pula, kita bisa
mendapatkan beragam informasi mengenai suatu bangunan. Semisal, mengenai sejarah kapan
berdirinya bangunan tersebut, pendiri, hingga gaya yang dipakai dalam pembangunannya.
Arsitektur adalah penyebutan untuk ilmunya, sedangkan orang yang ahli dalam bidang
arsitektur, biasa disebut arsitek.
Selama ini, kebanyakan dari kita ketika berada dalam satu kawasan bangunan, hal yang
akan menjadi sorotan pertama dari mata kita adalah tentang keindahan arsitektur bangunan
tersebut. Karena, tidak jarang bangunan-bangunan yang ada, mempunyai gaya khas yang
lebih dari satu. Atau bisa dikatakan akulturasi. Namun, tidak hanya memandang dari segi
estetika atau keindahannya saja. Disisi lain kita juga harus memandang aspek-aspek lainnya.
Dalam hal ini, arsitektur setidaknya harus memenuhi dua kriteria, yakni unik atau indah dan
kuat. Vitruvius, seorang old master arsitek dalam buku Ten Books of Architecture
mengungkapkan hal senada, bahwa ada kriteria yang harus terpenuhi dalam sebuah
bangunan, diantaranya :Firmitas (ketahanan), Utilitas (Fungsi), dan juga Venustas
(keindahan). Jadi, tidak hanya sarat akan makna yang luar biasa, keindahan yang begitu
memanjakan mata, namun disisi lain juga harus mampu menciptakan bangunan yang kuat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ARSITEKTUR
Berdirinya sebuah bangunan tentu tidak akan lepas dari apa yang dinamakan
dengan arsitektur. Arsitektur sendiri merupakan seni atau praktik perancangan dan
pembangunan struktur dan konstruksi bangunan. Sedangkan secara luas kemudian
mencakup proses merancang dan membangun keseluruhan lingkungan. Mangunwijaya
dan Wastu Citra (1995, hlm.12) mengungkapkan jika arsitektur memiliki asal kata dari
bahasa Yunani “archee” dan “tectoon” dimana archee berarti yang asli, yang utama,
yang awal. Kemudian tectoon memiliki arti kokoh, tidak roboh, dan stabil. Maka jika
kedua kata tersebut digabungkan, akan berarti orisinal dan kokoh. Sementara dalam
KBBI disebutkan jika arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membuat
konstruksi bangunan, jembatan, dan sebagainya; ilmu bangunan.
Kemudian, ada juga pengertian arsitektur dari beberapa ahli. Antara lain:
1. Djauhari Sumintardja mengartikan arsitektur merupakan sesuatu yang
dibangun manusia untuk kepentingan badannya (melindungi diri dari
gangguan) dan kepentingan jiwanya (kenyamanan, ketenangan, dan lain-
lain).
2. Brinckmann berpendapat bahwa arsitektur adalah kesatuan antara ruang dan
bentuk, juga penciptaan ruang dan waktu.
3. Cornelis Van de Ven mengatakan bahwa arsitektur adalah menciptakan ruang
dengan cara yang benar-benar direncanakan dan dipikirkan.
B. UNSUR-UNSUR ARSITEKTUR
Unsur-unsur arsitektur adalah berbagai elemen yang membentuk satu kesatuan
arsitektur. Unsur arsitektur ini terdiri dari tiga penggolongan utama, yakni: unsur fisik,
penerimaan, dan konseptual.
1. Unsur Fisik
Dalam arsitektur, unsur ini berupa bentuk dan ruang, disini harus
diperhatikan bagaimana sistem serta struktur yang diterapkan, apa saja teknologi
yang digunakan.
2. Unsur Penerimaan
Berlawanan dengan point pertama, ini adalah unsur psikologis dari suatu
arsitektur. Bagaimana suasana hati dari manusia yang menghuni bangunan tersebut,
bagaimana akses masuk dan keluar area tersebut, apakah mudah diakses atau tidak.
3. Unsur Konseptual
Apakah selain dapat diterima dengan baik, bangunan tersebut juga ingin
menyampaikan makna atau simbol tertentu?
C. FUNGSI ARSITEKTUR
Beberapa fungsi arsitektur antara lain:
1. Arsitektur sebagai kebutuhan tuntutan fungsional badan, sohani, serta
emosional (spiritual dan intelektual).
2. Sebagai jawaban atas tantangan berupa iklim, teknologi, masyarakat, juga
kebudayaan.
3. Sebagai penyeimbang biologis dan psikologis dalam artian berfungsi sebagai
pembatas antara tubuh dengan lingkungan alamnya.
4. Ruang tempat manusia hidup dengan berbagi.
5. Penyeimbang biologis dan psikologis yang merupakan kelanjutan perilaku
adaptasi manusia terhadap dunia.
D. JENIS DAN GAYA ARSITEKTUR
1. Arsitektur Victoria
Berkembang hingga akhir abad ke-19. Banyak digunakan pada bangunan
rumah. Hal ini berakar pada kebanyakan rumah di Inggris Raya, Amerika
Serikat, dan Australia.
2. Arsitektur Islam
Dimulai dengan arsitektur Timur Tengah, pada abad ke-7. Arsitektur ini
dapat dikatakan bervariasi, tergantung pada wilayahnya.
3. Arsitektur Neoklasik
Muncul sebagai respon atas arsitektur Barok dan Rokoko, yang muncul
pada abad ke-18 dengan tujuan untuk memulihkan kejayaan arsitektur.
4. Arsitektur Modern
Gaya arsitektur yang banyak kita jumpai sekarang. Baik pada bangunan
rumah, maupun bangunan yang lain. Karakteristiknya kurang dekorasi,
bangunan rendah, penggunaan material modern, interaksi dengan ruang dalam
dan luar ruangan, penggunaan matahari dan naungan untuk kenyamanan
manusia, penggunaan kaca dan cahaya alami.
E. METODE ANALISIS ARSITEKTUR
Dalam analisis tersebut, ada beberapa tahapan antara lain:
1. Analisis Morfologi
Dalam tahapan ini, menekankan bagaimana kondisi temuan pada saat pertama
kali ditemukan. Utuh, agak utuh (>50%), atau fragmentaris (<50%). Hal-hal
lain yang diamati adalah susunan temuan berupa tunggal atau himpunan juga
denah temuan berbentuk melingkar, oval, bujur sangkar. empat persegi panjang,
dan tidak beraturan.
2. Analisis Teknologis
Tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan keterangan mengenai jenis bahan
penyusun temuan.
3. Analisis Stilistik
Di tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap ragam hias yang terdapat pada
temuan.
4. Analisis Spasial
Memahami bagaimana ruang digunakan, hubungan antar-ruang, dan distribusi
dalam desain arsitektur.
5. Analisis Struktural
Menilai kekuatan struktur, material yang digunakan, dan bagaimana elemen
struktural mendukung desain keseluruhan.
6. Analisis Fungsional
Mengevaluasi bagaimana bangunan digunakan, termasuk bagaimana fungsi-
fungsi berbeda berinteraksi dan mendukung satu sama lain.
7. Analisis Kontekstual
Memperhatikan lingkungan sekitarnya, baik secara fisik maupun budaya, untuk
memastikan bahwa desain bangunan sesuai dengan konteksnya.
8. Analisis Historis
Memahami asal-usul, perkembangan, dan nilai-nilai historis yang
mempengaruhi desain arsitektur.
BAB III
PENUTUP

Dari pembahasan diatas, dapat diketahui mengenai pengertian arsitektur, yakni seni atau
praktik perancangan dan pembangunan struktur dan konstruksi bangunan. Kemudian unsur-
unsur arrsitektur yang terdiri dari unsur fisik, penerimaan, dan konseptual. Lalu ada fungsi
arsitektur, jenis dan gaya aritektur, dan yang terakhir mengenai metode analisis arsitektur. Yang
terdiri dari analisis mengenai kondisi temuan pada saat pertama ditemukan, kemudian bahan
penyusun temuan, dan yang terakhir berkaitan dengan ragam hias yang terdapat pada temuan.
DAFTAR PUSTAKA

https://arsitektur.uma.ac.id/2019/09/12/jenis-arsitektur-teratas-di-dunia/ (diakses pada 7


November 2023)
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. (199). Metode
Penelitian Arkeologi.
https://serupa.id/arsitektur-pengertian-fungsi-unsur-tugas-pendapat-ahli/ (diakses pada 7
November 2023)

Anda mungkin juga menyukai