Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH ARSITEKTUR DUNIA “ Pengantar Perkembangan Dari

Maasa Ke Masa dan Lini Masa Sejarah Arsitektur Dunia”

Dosen :
Rona Fika Jamila, ST, MT
Yulianto Sumalyo, Prof. Dr. Ir. DEA

Nama :
Alvie Aditya Ramdani
41220010027

UNIVERSITAS MERCU BUANA


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
2020
Daftar Isi

BAB I.............................................................................................................................3
SEJARAH ARSITEKTUR............................................................................................3
Pengertian dan Tujuan Mempelajari Sejarah Arsitektur................................................3
Proses Pembelajaran Sejarah Arsitektur.........................................................................3
BAB II............................................................................................................................4
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR/TIME LINE.........................................................4
Orientasi Arsitektur Barat dan Timur.............................................................................4
Time Line/ Lini Masa.....................................................................................................5
1. Arsitektur Pra Sejarah................................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................7
Arsitektur Mesir Kuno dan Klasik Eropa.......................................................................7
Arsitekrur Mesir Kuno...................................................................................................7
Arsitektur Klasik Eropa..................................................................................................7
BAB IV........................................................................................................................10
Time Line/Lini Masa....................................................................................................10
Arsitektur Kolonial Amerika........................................................................................10
Neoclasical/federalist/Idealist......................................................................................10
Greek Revival...............................................................................................................11
Victorian Style..............................................................................................................11
Art Nouveau.................................................................................................................11
Beaux Arts....................................................................................................................12
Neo Gothic...................................................................................................................12
Art Deco.......................................................................................................................12
Daftar Pustaka..............................................................................................................13
BAB I

SEJARAH ARSITEKTUR

Pengertian dan Tujuan Mempelajari Sejarah Arsitektur

Sejarah arsitektur adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa, produk-


produk arsitektur , serta tokoh-tokoh di masa lalu yang berhubungan dengan
perkembangan arsitektur dimasa kini dan masa yang akan datang. Tujuannya adalah
sebagai pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas arsitektur
dan lingkungan (fisik dan sosial) dimasa sekarang dan yang akan datang.

Proses Pembelajaran Sejarah Arsitektur

Arsitektur biasanya dipelajari melalui dua hal; yang pertama berdasarkan


waktu dan yang kedua berdasarkan tempat. Waktu, Sejarah dipelajari berdasarkan
masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Masa lalu adalah sejarah, masa
sekarang adalah hasil dari sejarah dan masa yang akan datang adalah mimpi- mimpi
yang akan/tidak diwujudkan oleh sejarah. Tempat, Pentingnya sejarah dipelajari
berdasarkan tempat karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya diantaranya
adalah, individu pengguna atau pelaku,sosial budaya, agama dan keadaan alam.
Beberapa topik yang akan dipelajari dalam sejarah arsitektur adalah :
1. Arsitektur barat dan timur.
2. Time Line/Lini masa perkembangan arsitektur dunia
‒ Arsitektur Pra Sejarah.
‒ Perkembangan Arsitektur Klasik hingga Arsitektur Rococo.
‒ Arsitektur Modern.
‒ Arsitektur Post Modern.
3. Arsitektur di Nusantara
‒ Arsitektur Asia; Paradigma arsitektur Asia.
‒ Arsitektur India, Cina, Jepang, Islam.
‒ Arsitektur Kolonialis / Indis di Indonesia.
‒ Arsitektur Tradisional di Indonesia.
BAB II

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR/TIME LINE

Pengertian kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia yang


dimiliki sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menafsirkan
lingkungan yang dihadapinya (Suparlan,Pasurdi,1980).
Sedangkan fungsi dari kebudayaan itu adalah sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia terwujud dalam berbagai tindakan (Gartiwa,Marcus,2011).
Wujud – wujud dari kebudayaan dapat dikategorikan menjadi tiga
yaitu(Gartiwa,Marcus,2011) :
• Kompleks dari ide-ide,gagasan,nilai-nilai,norma-norma,peraturan,dsb.
• Kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
• Benda-benda hasil karya manusia.
Arsitektur bisa kita katakan sebagai kumpulan dari ide-ide manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya berdasarkan kegiatan- kegiatan yang dilakukan
sehari-hari yang kemudian menghasilkan sebuah produk seperti misalnya hunian,
tempat ibadah dll. Arsitektur tidak bersifat statik, arsitektur berkembang seiring
dengan perubahan pola pikir, gaya hidup, perubahan alam dan perkembangan ilmu
pengetahuan yang otomatis mengubah kebudayaan yang ada didalam masyarakat
sehingga produk-produk yang dihasilkan dri kebudayaan akan berubah pula sesuai
dengan perkembangan aspek-aspek yang telah disebutkan diatas. Oleh karena itu
perkembangan arsitektur penting untuk dipelajari selain untuk memahami bagaimana
arsitektur di masa lalu juga agar kita dapat mengambil pelajaran untuk perkembangan
arsitektur selanjutnya. Sebelum mempelajari lebih lanjut perkembangan arsitektur di
dunia khususnya Asia dan Eropa ada baiknya kita mempelajari orientasi dari
arsitektur barat dan timur untuk melihat perbedaan dan menemukan persamaan antara
masing-masing arsitektur.

Orientasi Arsitektur Barat dan Timur

Pengertian dari orientasi adalah kiblat atau pegangan (YB,Mangun


Wijaya,1988).Dahulu perbedaan antara arsitektur barat dan timur terlihat sangat jelas.
Hal ini disebabkan oleh beberapa aspek dan faktor diantaranya adalah Iklim dan
keadaan alam, budaya dan agama.
Arsitektur barat terutama arsitektur di Eropa memiliki konsep membangun
yang dikenal dengan firmitas, utilitas dan venustas, yang merupakan trilogi dari
arsitek Marcus Vitruvius. Buku Vitruvius yang berjudul “ De Architectura“ atau The
Ten Book of Architecture telah menjadi pegangan bagi banyak arsitek di Eropa
bahkan di Asia. Vitruvius dengan triloginya telah menetapkan dasar-dasar dari sebuah
perencanaan dan perancangan. Untuk membangun suatu bangunan yang bagus
kualitasnya haruslah memiliki tiga aspek ( Firmitas, utilitas dan venustas) tersebut
didalamnya. Firmitas adalah kekuatan bangunan, atau daya tahan bangunan. Hal ini
berhubungan dengan struktur dan konstruksi bangunan tersebut. Utilitas adalah
kenyamanan pengguna didalam bangunan tersebut, berhubungan dengan fungsi
bangunan, tata dan program ruang, luasan, dll yang berhubungan dengan aspek
kenyamanan. Yang terakhir adalah venustas yaitu keindahan dari bangunan, hal ini
berhubungan dengan bentuk dan wujud dari bangunan.
Pada masa arsitektur klasik ketiga aspek tersebut diterjemahkan kedalam
proporsi, dimana didalam struktur dan konstruksi, proporsi diterapkan pada struktur
kolom dan balok yang merupakan struktur utama dari sebuah bangunan. Besar dan
tinggi kolom harus sesuai dengan jaraknya, karena balok-balok yang digunakan
adalah balok yang terbuat dari batu, sehingga beban yang diterima oleh kolom sangat
besar. Dari segi kenyamanan proporsi menentukan luasan ruang sedangkan dari segi
keindahan proporsi mewujudkan bentukbentuk yang simetris yang pada masa
arsitektur klasik disebut sebagai keindahan. Konsep ini telah tersebar di seluruh
daratan Eropa dan digunakan oleh para arsitek dalam merancang bangunannya.
Konsep tersebut juga masih dipergunakan hingga kini. Oleh karena itu kita bisa
menyimpulkan bahwa arsitektur barat yang berpegangan kepada teori Vitruvius
memiliki tiga orientasi penting yaitu struktur dan konstruksi, fungsi, proporsi dan
tatanan, estetika, dan yang terakhir, para arsitek di Eropa dan negara barat umumnya
berorientasikan logikanya dalam merancang dan membangun.

Time Line/ Lini Masa

1. Arsitektur Pra Sejarah


Arsitektur sudah ada sejak jaman pra sejarah. Hal ini disebabkan karena
aristektur adalah sebagai solusi kebutuhan manusia. Sebagai jawaban dari kebutuhan
manusia terhadap tempat berlindung, maka arsitektur menjawabnya dengan hunian.
Terdapat bukti pada masa pra sejarah manusia sudah mampu membangun hunian
bahkan sebuah “kampung”. Bukti tersebut bisa kita lihat di Anatolia Turkey, sebuah
“kampung” yang dinamakan catalhoyuk Perkampungan ini menunjukkan peradaban
yang lumayan maju pada masa itu. Bukti ditemukan pada hunian yang dibangun
dengan menggunakan material batu bata (yang terbuat dari lumpur yang
dikeringkan),dinding sudah di cat dan terdapat tikar sebagai alas di lantai, beberapa
furniture built in juga ditemukan, beberapa bangku dan rak-rak yang melekat pada
dinding, serta beberapa lubang penyimpanan hasil panen. Di perkampungan ini juga
sudah terdapat tempat ibadah atau kuil.
BAB III

Arsitektur Mesir Kuno dan Klasik Eropa

Arsitekrur Mesir Kuno

Piramid adalah bukti sejarah yang masih dikagumi hingga sekarang. Bangunan
yang berfungsi sebagai kuburan ini menarik dikaji terutama dari segi konstruksinya.
Hal ini menunjukkan pada masa itu metode konstruksi sudah maju karena manusia
sudah mampu membangun bangunan yang tinggi. Piramid ini dibangun pada tahun
3050-900 BC. Piramid dibangun menggunakan material setempat yaitu limestone,
granit dan tura yang jumlahnya mencapai 2.300.000 buah . Metode penyusunan batu
ini menggunakan batuan yang dipotong-potong dan disesuaikan bentuknya, karena
tidak menggunakan bahan apapun sebagai pengikat diantara batu. Selain piramid,
masyarakat mesir juga telah membangun kuil-kuil pemujaan. Kuil-kuil ini telah
dilengkapi dengan program ruang dan dekorasi-dekorasi pada kolom yang indah
Kolom-kolom yang dipergunakan menggunakan dekorasi atau ornamen yang diambil
dari bentukbentuk tumbuhan yang ada disekitarnya, berikut beberapa karakteristik
dari kolom-kolom yang ada di arsitektur mesir kuno :
• Terbuat dari batu (limestone,sandstone,granit) yang dipahat mirip dengan batang
pohon atau bundel jerami atau batang tanaman.
• Bagian atas dari kolom berbentuk/motif bunga lili, teratai, pelem atau pohon lontar
dibagia.
• Bagian atas berbentuk kuncup atau bentuk.
• Relif yang berukiran tegas dan berwarna terang.

Arsitektur Klasik Eropa

Perkembangan arsitektur di Eropa sangat mempengaruhi arsitektur dunia.


Eropa biasanya menjadi “kiblat” dalam berarsitektur. Banyak teori arsitektur Eropa
yang dijadikan pedoman para arsitek dalam berarsitektur hingga kini. Banyak yang
mengatakan bahwa arsitektur klasik adalah arsitektur yang keindahannya tidak
memudar dan bertahan mengarungi jaman. Hingga sekarang konsep-konsep arsitektur
klasik masih dipergunakan dalam dunia arsitektur
Masa arsitektur klasik di Eropa dapat dibagi menjadi tiga masa yaitu :
1. Yunani (700-323 BC)
Karakteristik dari masa klasik-Yunani adalah denah biasanya berbentuk segi
empat atau bujur sangkar, simetri, proporsi, kolom yang digunakan pada kuil adalah
kolom doric.
2. Hellenistic (323-146 BC)
Pada masa hellenistic kuil-kuil sudah menggunakan kolom Ionic dan
corinthian.
3. Roman (44 BC-476 AD)
Pada masa Roman, arsitektur berkembang pada bentukan baru yang disebabkan oleh
penemuan material baru yaitu beton. Metode konstruksi juga berubah. Kolom dengan
lengkung-lengkung dan denah berbentuk lingkaran atau elips perbendaharaan bentuk
dalam berarsitektur pada masa itu.

Beberapa elemen-elemen pada masa arsitektur klasik :


A. Arsitektur Kristen Awal
Arsitektur kristen awal berkembang pada tahun 373 – 500 AD. Merupakan
perkembangan lebih lanjut dari arsitektur Roman. Contoh bangunan pada yang
memiliki unsur arsitektur kristen awal adalah Pantheon, Roma Italy oleh arsitek
Marcus Agrippa.
B. Romanesque
Dengan penemuan-penemuan material dan metode konstruksi baru, bentuk-bentuk
dan gaya barupun ditemukan. Pada tahun 500-1200 AD, gaya arsitektur berkembang
menjadi gaya romanesque.
C. Gothic
Arsitektur gothic berkembang pada tahun 1100-1450 AD. Pada masa ini sebagian
besar gereja dan katedral menggunakan aliran arsitektur gothic. Arsitektur gothic
memiliki konsep spirituil dimana gereja dan katedral dibangun dengan bentuk yang
menjulang tinggi kelangit. Hal ini bisa dilakukan karen pada masa ini sudah memiliki
metode konstruksi yang mampu membangun bangunan yang tinggi dan memiliki
dinding yang lebih tipis daripada bangunan-bangunan terdahulu. Dengan memiliki
ketebalan dinding yang lebih tipis, mamfaat lainnya adalah gereja dan katedral pada
masa ini lebih terang karena memiliki banyak bukaan yang bisa membuat interiornya
diterangi oleh cahaya alami. Penggunaan kaca-kaca mozaik yang berbentuk lukisan
juga menambah suasana spirituil didalam gereja dan katedral.
D. Renainsance
Masa reinansance adalah masa/abad pencerahan, berkembang pada tahun 1400-1600
AD. Arsitek pada masa ini ingin mengembalikan kejayaan arsitektur klasik yunani
dan roman. Arsitektur reinansance juga merupakan kritik terhadap bangunan-
bangunan arsitektur gothic yang tinggi menjulang. Bangunan-bangunan pada masa
arsitektur reinansance dibangun secara horizontal, besar dan megah.
E. Baroque
Arsitektur baroque berkembang pada tahun 1600-1830 AD. Pada masa baroque
ornamen-ornamen pahatan atau pun seni lukis semakin berkembang dan banyak
digunakan pada bangunan. Bangunan terlihat lebih rumit dan seperti sebuah karya
seni. Ornamen dan dekorasi menjadi ciri khas penting pada masa arsitektur baroque.
Beberapa karakteristik arsitektur baroque adalah memiliki bentuk yang sulit, kurva
yang besar , kolom yang berputar , tangga besar (Grand Stairway),kubah yang tinggi,
Lukisan Trompe I’oeil.
F. Rococo
Rococo adalah bentuk baru dari arsitektur baroque, jika baroque memiliki warna-
warna gelap, maka rococo memakai warna yang lebih terang seperti warna-warna
pastel.arsitektur rococo juga sama seperti arsitektur baroque dengan ciri khas ornamen
yang dipahat atau dilukis pada dinding fasad dan interior, pada plafon dan kubah.
BAB IV

Time Line/Lini Masa

Arsitektur Kolonial Amerika

American Kolonial houses style


Arsitektur ini Terbentuk karena adanya migrasi ke Amerika dari Negara-negara di
Eropa. Mereka masing-masing membawa kebudayaan mereka masing-masing
sehingga muncul beberapa style dari rumah di Amerika Rumah-rumah ini
diadaptasikan dengan konteks dimana dia dibangun. Proses pembangunan rumah-
rumah ini menggunakan material dan metode konstruksi lokal. Struktur serta elemen-
elemen dari rumah ini telah diadaptasikan dengan iklim dan landscape di Negara baru
tersebut. Ada beberapa jenis dari arsitektur kolonial Amerika berdasarkan negara
asalnya yaitu :
1. New England Houses (1600-1740).
2. German Colonial.
3. Spanish Colonial.
4. Dutch Colonial.
5. Cape Cod.
6. Georgian Colonial.
7. French Colonial.
8. Federal or Adam House Colonial.

Neoclasical/federalist/Idealist

Bangunan-bangunan neoklasik adalah bangunan yang kembali ke gaya lama seperti


Yunani dan Romawi. Ide dari bangunan ini berasal dari 2 arsitek reinansance yang
menerbitkan prinsip-prinsip mereka dan dipublikasikan sehingga menjadi pedoman
bagi arsitek masa ini. Arsitek tersebut adalah Giacomo da Vignola dengan bukunya
five orders of architecture dan Andrea Palladio dengan bukunya The Four Books of
Architecture.
Greek Revival

Rumah atau bangunan ini adalah sebagai tanda dari kebangkitan lagi gaya arsitektur
yunani. Bangunan dengan gaya seperti ini banyak digunakan sebagai rumah atau
bangunan pemerintah. Bangunan ini dipercaya sebagai bangunan yang
merepresentasikan demokrasi.

Victorian Style

Rumah-rumah yang termasuk kedalam Victorian Style adalah rumah-rumah yang


dirancang pada masa revolusi industry. Rumah-rumah ini berkembang karena
pengaruh dari perkembangan dan kemajuan teknologi. Berikut beberapa karakteristisk
rumah-rumah Victorian Style :
- Berkembang pada jaman revolusi industri (Produksi massal ; house pattern book,
ornamen-ornamen,dll).
- Material-material dan elemen-elemen pra-fabrikasi.
- berkembangnya teknologi yang menghasilkan metode konstruksi yang baru.
- eklektisme .
- Memiliki elemen-elemen seperti ;gable, eaves, oriel window, bay window.
Rumah gaya Victorian style ini dapat dibagi lagi menjadi 8 jenis yaitu :
1. Italianate Style (1840-1885).
2. Gothic Revival Style (Pertengahan 1740).
3. Queen Anne (Pertengahan 1700).
4. Folk Victorian House (1870-1910).
5. Shingle House (1870-1910).
6. Stick House Style (1860-1890).
7. Second Empire Style (1860-1900).
8. Romanesque Revival (1870-an).

Art Nouveau

Arsitektur aliran art nouveau adalah arsitektur yang melawan formalitas dalam
arsitektur, terutama arsitektur klasik. Art Nouveau termasuk cikal bakal arsitektur
modern. Konsepnya adalah kembali kepada alam,karena menurut mereka keindahan
yang sempurna itu ada pada bentukan-bentukan alam. Arsitek yang beberapa
karyanya termasuk ke dalam art nouveau diantaranya adalah Antonio Gaudi, Louis
Sullivan, Otto Wagner dan Victor Horta.

Beaux Arts

Beaux Arts artinya seni yang bagus. Aliran ini memiliki ide yang berasal dari ajaran
sekolah seni dan arsitektur di Perancis Ecole des Beaux Arts.

Neo Gothic

Arsitektur neo gothic adalah arsitektur yang memiliki dasar-dasar dan konsep
arsitektur gothic tetapi di terapkan dengan menggunakan material dan metode
konstruksi baru. Arsitektur ini juga tidak hanya dipergunakan khusus untuk gereja
saja, tetapi juga telah dipergunakan untuk bangunan umum lainnya.

Art Deco

Art Deco adalah aliran yang banyak dipengaruhi oleh berbagai macam gaya arsitektur
dan seni rupa/lukisan. Ciri khasnya adalah penggunaan garis-garis vertikal/ horizontal
yang tegas, penggunaan ornamen-ornamen yang terinspirasi dari seni lukis/seni rupa,
biasanya simetris. Art deco termasuk aliran yang memamfaatkan kemajuan teknologi
dan materialmaterial baru. Art deco juga merupakan arsitektur yang memiliki gaya
percampuran antara gaya arsitektur Eropa dan Asia (percampuran gaya arsitektur
bauhaus, arsitektur klasik , gothic, piramid (mesir),piramid suku aztec, arsitektur India
dll.
Daftar Pustaka

1. Crouch, Dora P, Johnson, June G,2001, Tradition in Architecture:


Afrika,America,Asia and Oceania, Oxford University Press, New York.
2. Gartiwa, Marcus, 2011, Morfologi Bangunan dalam Konteks Kebudayaan, Muara
Indah
3. Gossel, Peter, Leuthauser,Gabriele,1991, Architecture in the Twentieth Century,
Benedikt Taschen, Jerman
4. Kruft,Hanno-Walter, 1994, History of Architectural Theory, Princeton
Architectural Press, New York.
5. 5Moffet, Marian, Fazio,Michael and Wodehouse, Lawrence,2003, AWorld
History of Architecture, Laurence King Publishing Ltd, London, UK.
6. Nesbitt,Kat, 1996, Theorizing a new agenda for architecture, Princeton
Architectural Press, New York.
7. Snyder,James C dan Catanese,Anthony, J, 1984: Pengantar Arsitektur, Erlangga.
8. Sudrajat, Iwan,Dr.Ir, 1999, Membangun Sistem Teori Arsitektur Nusantara;
Mengubah angan-angan menjadi kenyataan, Kumpulan Naskah Terbaik Lomba
Penulisan Teori Arsitektur, Arsitektur Unpar, Bandung.
9. Tschumi,Bernard, 1996, Architecture and Disjunction,MIT Press, London.
10. Wahid,Julaihi dan Alamsyah,Bakti, 2013, Teori Arsitektur, Graha Ilmu.
11. Wijaya , Y.B Mangun,1988, Wastu Citra, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
12. www.architecture.about.com

Anda mungkin juga menyukai