Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ MINORU YAMASAKI “

Mata Kuliah : SPA


Dosen Pengampuh : Hariyanto Andi Halim

Oleh :
Muhammad Fakhrurozi 03420220024

PROGRAM STUDI TEKNIL ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subuhanawata’ala atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya dengan sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Penulis masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik secara teknis
maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu, kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Sejarah Perkembangan Arsitektur 1
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni, saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Akhir, kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan setimpal kepada
mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan itu sebagai ibadah.
Amin Ya Rabbal Alamin

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................4

A. Latar Belakang...................................................................................4

B. Tujuan..................................................................................................6

BAB 2 : PEMBAHASAN.......................................................................................7

A. Biografi Minoru Yamasaki.................................................................7

B. Karir Minoru Yamasaki.....................................................................8

C. Kehormatan Minoru Yamasaki.........................................................9

D. Karya Minoru Yamasaki....................................................................8

BAB 3 : PENUTUP

A. Saran.....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arsitektur Modern merupakan bentukan Arsitektur yang hadir pada periode Arsitektur
yang menawarkan teknologi konstruksi yang dapat diproduksi secara massal. Salah satu
implementasinya adalah, kehadirannya ke dalam citra bentuk geometri sederhana tanpa
ornamen, serta tata ruang berimplikasi pada fungsi ke dalam struktur organisasi yang
menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Bentukan yang muncul pada Arsitektur Modern
salah satunya adalah, langgam International Style. Langgam ini mengkategorikan dan
memperluas pandangan secara umum tentang implementasi Arsitektur yang dapat diterapkan
pada lingkung geografis di seluruh dunia. Permasalahan umum yang teridentifikasi adalah
terputusnya rantai entitas yang menghubungkan antara Arsitektur, dengan lingkung binaan
yang berada di sekitarnya. Beberapa masalah yang muncul dalam perwujudannya seperti
bentuk eksplorasi teknologi konstruksi modern yang memiliki kecenderungan mengaburkan
nilai – nilai dan jati diri Arsitektur lokal, serta permasalahan iklim mikro yang patut
diselesaikan melalui eksplorasi terhadap ciri fisik geografi dan iklim dari suatu wilayah.
Regionalisme merupakan suatu bentuk cara pandang Arsitektur dari suatu wilayah setempat,
yang memiliki ciri – ciri, sistem tata nilai, dan metode implementasi yang unik untuk
diterapkan, dan hadir sebagai wujud kritik terhadap hadirnya Arsitektur Modern beserta
dengan International-Style nya. Kajian ini bertujuan untuk menemukan peranan dari
Arsitektur Regionalisme, ditinjau dari berbagai unsur dan elemen yang membentuk sistem
lingkung binaan yang bersinergi dan kontekstual dengan lingkungan setempat. Studi dalam
kajian ini menggunakan metode analisis deskriptif – kualitatif, melalui pendekatan preseden
beberapa karya Arsitektur Regionalism sebagai contoh kasus terapan. Hasil dari kajian ini
adalah, Regionalisme hadir sebagai unsur penyelaras dan penyeimbang, yang menciptakan
sebuah dialog yang saling bersinergi antara teknologi, seni, nilai budaya yang berkembang,
dengan lingkung alam geografis yang melebur menjadi satu keutuhan dalam realitas
Arsitektur.
Melihat sejarah perkembangan arsitektur, arsitektur berada pada masa lalu (waktu
lampau), masa sekarang ini hingga masa (waktu) yang menuju ke hari depan. Dalam sejarah
perkembangan arsitektur dapat dipelajari tentang karya arsitektur pada belahan waktu yang
berbeda-beda, dimana arsitektur dapat menjadi tanda atau ciri tingkat kemajuan kebudayaan
manusia. Melalui peninggalan karya arsitektur tersebut, masa-masa kejayaan dalam
kebudayaan manusia dapat dipelajari dari masa ke masa. Arsitektur (= Architecture),
merupakan peninggalan (= artifak) dan juga sebagai salah satu unsur dari kebudayaan
manusia, yang berwujud bangun-bangunan atau gedung atau lingkungan buatan (build
environment). Bangunan atau gedung atau lingkungan buatan dimaksud – ditujukan untuk
kebutuhan hidup manusia dalam kurun waktu tertentu yang bersifat dinamis. Dalam arsitektur
terdapat bagian dari kebudayaan manusia, yang setidaknya mengandung elemen: cipta, karsa
dan karya manusia. Wujud nyata dari ‘arsitektur’ pada umumnya berbentuk bangunan atau

4
gedung hingga lingkungan buatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Kebutuhan utama akan ‘tempat tinggal’ atau ‘tempat berhuni’ dapat langsung dijawab atau
dsediakan oleh ‘arsitektur’, dimana pada dasarnya arsitektur ditujukan untuk memenuhi
‘kebutuhan berhuni’ manusia. Ruang lingkup dari karya arsitektur pada dasarnya dapat berupa
bangun-bangunan sederhana hingga bangun-bangunan kompleks (beragam fungsi) hingga
wujud lingkungan binaan yang bermanfaat bagi kebutuhan hidup manusia skala besar (=
masyarakat luas).
Konteks atau tautan dalam proses pewujudan karya arsitektur pada dasarnya akan
berkaitan dengan tiga unsur utama pembentuk ‘arsitektur’– yaitu: (a) pemenuhan unsur
‘kenyamanan’ dari ruang atau bangunan (comfortibility), (b) pemenuhan unsur ‘kekuatan’ dari
ruang atau bangunan (constructibility) serta (c) pemenuhan unsur ‘keindahan’ dari ruang atau
bangunan. Secara lebih luas, konteks atau tautan proses perancangan arsitektur, dapat
berkembang lebih kompleks atau lebih rumit, sesuai dengan perkembangan dari dinamika
manusia dan masyarakatnya. Arsitektur dengan wujud akhir berupa: bangunan atau gedung
atau lingkungan buatan digunakan untuk kebutuhan manusia dengan konteks: sosial, budaya,
ekonomi, politik, hokum / pranata, sejarah hingga ke seni dan estetika.
Perkembangan sejarah arsitektur juga mengingatkan kita akan masa-masa (waktu)
kejayaan dalam kebudayaan manusia yang dikenal dengan ‘pembagian waktu’ atau
‘periodenisasi’ dalam sejarah arsitektur. Dalam sejarah perkembangan arsitektur, karya-karya
arsitektur yang dihasilkan dibagi atau dikelompokkan dalam kurun wasktu atau periode waktu
tertentu. Seperti misalnya: arsitektur era kebudayaan kuno (ancient architecture), arsitektur era
kebudayaan klasik (classical architecture), arsitektur era kebudayaan islam (Islamic
architecture), arsitektur pada era kebudayaan modern (modern architecture) hingga
kebudayaan post-modern (post-modern architecture) pada saat sekarang ini. Dalam perjalanan
sejarah arsitektur yang kita kenal, terdapat karya-karya besar arsitektur yang dapat dijadikan
tanda atau penanda zaman dari kebudayaan manusia. Karya-karya besar arsitektur tersebut
diatas ada kaitannya dengan ‘tanda’ atau ‘ikon’ berupa bangunan atau gedung atau arsitektur
yang dijadikan penanda tempat. Sebagai contoh kita mengenal ‘tujuh keajaiban dunia’ darlam
versi karya arsitektur yang menjadi penanda waktu atau zaman dalam kebudayaan manusia.
Karya arsitektur yang termasuk dalam ‘tujuh keajaiban dunia’ yang pada dasarnya
berupa karya arsitektur sekaligus merupakan artifak kebudayaan. Karya-karya arsitektur
dimaksud pada dasarnya dapat dimasukkan kedalam karya arsitektur yang identik dengan
‘arsitektur ikonik’ (The Iconic Architecture), yaitu arsitektur yang berfungsi sebagai penanda
tempat dan penanda zaman. Kita ambil contoh, misalnya: bangunan Piramida dan Spinx di
Mesir, bangunan Taman gantung di Babilonia (Irak sekarang), bangunan Pemujaan di Aztek –
Amerika Tengah, bangunan Parthenon di Athena, bangunan Candi Borobudur di Jawa Tengah
Indonesia, Bangunan Meuselium TajMahal di Agra India, dsb. Bangunan-bangunan tersebut
pada dasarnya banyak dikenal orang sebagai karya arsitektur yang menjadi ‘penanda zaman’
dalam kebudayaan manusia. Selain ‘penanda zaman’ – arsitektur ikonik dapat pula berfungsi
sebagai penanda tempat atau lingkungan sekitarnya, serta mampu untuk berdiri-tegak tahan
terhadap usia (umur) yang panjang, struktur bangunan yang spesifik hingga memiliki nilai
estetika yang menawan. Demikian pula jika kita melihat dan memperhatikan perkembangan
arsitektur di era klasik, kebudayaan di daratan Eropa mengalami kejayaan dengan titik
puncaknya pada era kebudayaan Yunani dan Romawi. Berbagai ikon arsitektur dijumpai
dalam era kebudayaan klasik dimaksud. Ikonik arsitektur pada era kebudayaan klasik
misalnya: Kuil Doric, Sogesta, Cisilia (424-416 s.m.), Agora Assos, Asia Kecil (abad 2 s.m.),

5
bangunan Pantheon, Roma (120 – 4 s.m.), Kuil Jupiter, Roma ( 509 s.m.), dsb. Bangunan-
bangunan tersebut dekat dan identik dengan ikon dalam arsitektur atau dapat juga dikatakan
sebagai ‘arsitektur ikonik’.(1)

B. Tujuan

1. Mengenal Siapa Itu Minoru Yamasaki


2. Mengetahui Karir Minoru Yamasaki
3. Mengetahui Kehormatan Minoru Yamasaki
4. Mengetahui Karya Minoru Yamasaki

6
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Biografi Minoru Yamasaki


Yamasaki lahir di Seattle, Washington, putra dari John Tsunejiro Yamasaki dan
Hana Yamasaki, keturunan Jepang yang diaspora ke Amerika Serikat.[5] Keluarga itu
kemudian pindah ke Auburn, Washington dan dia lulus dari SMA Garfield di Seattle. Ia
mendaftar di program University of Washington di bidang arsitektur pada tahun 1929, dan
lulus dengan gelar Sarjana Arsitektur (B.Arch.) pada tahun 1934.Selama masa kuliahnya,
dia sangat dipengaruhi oleh anggota fakultas Lionel Pries. Dia mendapat uang untuk
membayar uang sekolahnya dengan bekerja di pengalengan salmon Alaska. Setelah
pindah ke Kota New York pada 1930-an, ia mendaftar di Universitas New York untuk
mendapatkan gelar master dalam bidang arsitektur dan mendapat pekerjaan di firma
arsitektur Shreve, Lamb & Harmon, perancang Empire State Building. Pada 1945,
Yamasaki pindah ke Detroit, di mana ia dikontrak oleh Smith, Hinchman & Grylls. Firma
tersebut membantu Yamasaki menghindari penahanan sebagai orang Jepang-Amerika
selama Perang Dunia II, dan ia sendiri melindungi orang tuanya di Kota New
York.Yamasaki meninggalkan perusahaan pada tahun 1949, dan memulai kemitraannya
sendiri. Salah satu proyek pertama yang ia rancang di perusahaannya sendiri adalah Ruhl's
Bakery di 7 Mile Road dan Monica Street di Detroit. Pada tahun 1964, Yamasaki
menerima DFA dari Bates College. Perusahaannya, Yamasaki & Associates, ditutup pada
31 Desember 2009.(2)

7
B. Karir Minoru Yamasaki
Desain pertamanya yang diakui secara internasional, Pusat Sains Pasifik dengan
lengkungan ikoniknya, dibangun oleh Kota Seattle untuk Pameran Dunia Seattle 1962.
Proyek penting pertamanya adalah proyek perumahan Pruitt-Igoe di St. Louis, Missouri,
1955. Terlepas dari kecintaannya pada desain tradisional Jepang, ini adalah struktur beton
yang modern dan mencolok. Proyek perumahan mengalami begitu banyak masalah
sehingga dihancurkan pada tahun 1972, kurang dari dua puluh tahun setelah selesai.
Kehancurannya oleh sebagian orang dianggap sebagai awal dari arsitektur postmodern.
Pada tahun 1955, ia juga merancang terminal "ramping" di Lambert – St.
Bandara Internasional Louis yang menyebabkan komisi 1959 untuk merancang Bandara
Internasional Dhahran di Arab Saudi. Pada 1950-an, Yamasaki ditugaskan oleh Reynolds
Company untuk merancang bangunan berbalut aluminium di Southfield, Michigan, yang
akan "melambangkan kemajuan industri otomotif di masa lalu dan masa depan dengan
aluminium."
Bangunan kaca tiga lantai yang dibungkus dengan aluminium, yang
dikenal sebagai Gedung Kantor Pusat Great Lakes Sales Perusahaan Reynolds Metals,
juga seharusnya memperkuat produk utama perusahaan dan memamerkan karakteristik
kekuatan dan keindahan yang mengagumkan. Selama periode ini, ia mendesain sejumlah
gedung perkantoran terutama menara World Trade Center setinggi 1.360 ft (410 m) pada
tahun 1964, yang memulai pembangunan 21 Maret 1966. Menara pertama selesai pada
tahun 1970. Banyak dari bangunannya menampilkan detail-detail yang dangkal yang
terinspirasi oleh lengkungan tajam arsitektur Gotik, dan memanfaatkan jendela vertikal
yang sangat sempit. Gaya berjendela sempit ini muncul dari ketakutan pribadinya akan
ketinggian. Salah satu tantangan desain khusus dari desain World Trade Center terkait
dengan kemanjuran sistem elevator, yang unik di dunia. Yamasaki mengintegrasikan
elevator tercepat saat itu, berlari dengan kecepatan 1.700 kaki per menit. Alih-alih
menempatkan poros elevator tradisional yang besar di inti setiap menara, Yamasaki
menciptakan sistem " Skylobby " Menara Kembar. Desain Skylobby menciptakan tiga
sistem lift yang terhubung dan terpisah yang akan melayani berbagai segmen bangunan,
tergantung pada lantai mana yang dipilih, menghemat sekitar 70% dari ruang yang
digunakan untuk poros tradisional. Ruang yang disimpan kemudian digunakan untuk
ruang kantor.
Pada tahun 1978, Yamasaki merancang menara Federal Reserve Bank
di Richmond, Virginia. Karya itu dirancang dengan penampilan yang mirip dengan
kompleks World Trade Center, dengan fenestrasi yang sempit, dan sekarang berdiri di
394 ft (120 m).Yamasaki adalah anggota Komisi Pennsylvania Avenue, yang dibentuk
pada tahun 1961 untuk memulihkan jalan raya di Washington, DC, tetapi mengundurkan
diri setelah ketidaksepakatan dan kekecewaan dengan desain dengan pendekatan komite.
Setelah bermitra dengan Emery Roth and Sons pada desain World Trade
Center, mereka berkolaborasi pada proyek-proyek lain termasuk bangunan baru di
Pangkalan Angkatan Udara Bolling di Washington, DC. Kampus untuk Universitas
Regina dirancang bersamaan dengan rencana Yamasaki untuk Wascana Center, sebuah
taman yang dibangun di sekitar Danau Wascana di Regina, Saskatchewan . Desain
kampus asli disetujui pada tahun 1962. Yamasaki dianugerahi kontrak untuk merancang
tiga bangunan pertama: Gedung Kelas; Gedung Laboratorium; dan Perpustakaan Dr. John
Archer, yang dibangun antara tahun 1963 dan 1967. Yamasaki merancang

8
dua sinagoge terkenal selama tahun 1960-an, Sidang North Shore Israel di
Glencoe, Illinois pada 1964 dan Temple Beth El, di Bloomfield Hills, Michigan pada
1973. Dia merancang sejumlah bangunan di kampus Carleton College di
Northfield, Minnesota antara tahun 1958 dan 1968.(3)

C. Kehormatan Minoru Yamasaki

 Yamasaki terpilih sebagai anggota American Institute of Architects pada tahun 1960.


 Yamasaki memenangkan Penghargaan Kehormatan Pertama Institut Amerika Arsitek
sebanyak tiga kali.
 Menjadi foto sampul majalah TIME pada 18 Januari 1963.
 Para peneliti dapat mengakses bukti arsip dari karya Yamasaki di makalah Minoru
Yamasaki di Walter P. Reuther Library. Materi yang tersedia termasuk korespondensi
pada proyek, perjalanan, komunikasi dengan rekan, undangan berbicara, dan
keterlibatan dalam organisasi profesional. Gambar arsitektur awal, pidato dan tulisan,
foto, penghargaan dan gelar doktoral, lembar memo yang merinci kemajuan kariernya,
dan berbagai publikasi juga disertakan.

D. Karya Minoru Yamasaki

1. Pruit – Igoe Housing Project

9
2. Would Trade Center

3. Ranier Tower

10
4. Pacific Science Centre

5. One Woodward Avenue

Source (4)

11
BAB 3
PENUTUP

A. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis sadari masih banyak kekeliruan dan kesalahan yang
terdapat didalamnya. Olehnya itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan dalam rangka perbaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
1. Pawitro U. Perkembangan ’arsitektur ikonik’ di berbagai belahan dunia. Maj Ilm TRI-
DHARMA Kopertis Wil IV Jabar Ban ten, Bandung, Nomor01/Tahun XXV/Agustus
2012 [Internet]. 2012;01. Available from:
http://www.academia.edu/download/32052061/Perkembangan_Arsitektur_Ikonik_Tri-
Dharma_2012_Udjianto.pdf
2. Gyure DA. Minoru Yamasaki. Minoru Yamasaki. 2020.
3. Minoru Yamasaki - Wikipedia.
4. Abin Design Studio- 15 Iconic Projects - RTF | Rethinking The Future [Internet].
Available from: https://www.re-thinkingthefuture.com/know-your-architects/a1067-
abin-design-studio-15-iconic-projects/
5. Lizzi Crook. Minoru yamazaki designed world trade center as "beacon of democracy"
2021. https://www.dezeen.com/2021/09/10/minoru-yamasaki-designed-world-trade-center-
as-beacon-of-democracy/amp/

12
6. Amy Irvine. Minoru Yamazaki: the architect who designed the twin towers. 2022. Available
from :
https://www.historyhit.com/minoru-yamasaki-the-architect-who-designed-the-twin-towers/
7 Minoru Yamasaki American architect. 2023 . Available from:
https://www.britannica.com/biography/Minoru-Yamasaki
8. Denise Mcgeen. Minoru Yamazaki (Des. 1, 1912 - feb. 7, 1986) . Available from:
https://historicdetroit.org/architects/minoru-yamasaki
9. Yela University. Minoru Yamazaki. Available From:
https://yalebooks.yale.edu/9780300217094/minoru-yamasaki
10. Troy, Michigan. Minoru Yamazaki. Available from:
https://architectuul.com/architect/minoru-yamasaki
11. Minoru Yamazaki. Available From:
https://usmodernist.org/yamasaki.htm
12. Dale Allen Gyure. Minoru Yamazaki: Humanist Architecture For a Modernist World Available
from: https://books.google.co.id/books?
id=R7BIDwAAQBAJ&pg=PA272&lpg=PA272&dq=minoru+yamasaki&source=bl&ots=OtKVuvKw
KC&sig=ACfU3U1TtR7dDKmbxDf6LOnh-
lXdEYtrQw&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwia1saX9dX_AhWFUGwGHdYZCeU4ChDoAXoECAQQAg

13

Anda mungkin juga menyukai