Anda di halaman 1dari 9

KONSEP PRAGMATIK

PADA METODE PERNCANGAN ARSITEKTUR

Oleh :
Anneke Despia Triganca : 1815012030
Dwi Fauzi: 1815012031
Fajar Hidayat: 1815012032
Miftah Faridl Masda : 1815012033
Yono Irawan : 1815012034
I Ketut Gunada: 1815012035
Annisa Dwika Sulistyorini : 1815012036
Inayah Rahmatika: 1815012037

Jurusan Arsitektur

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021

1
KATA PENGANTAR

Puja serta puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa nikmat kesempatan juga ilmu
pengetahuan sehingga proposal ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah “Etika Profesi
Dan Kewirausahaan” bapak dan ibu:

Ir. Kelik Hendro Basuki, S.T., M.T.

Diana Lisa, S.T., M.T.

yang telah mencurahkan waktu, pikiran serta perhatiannya dalam membimbing kami.

Saya berharap semoga penyusunan makalah ini dapat menambah informasi serta
minat para pembaca. Namun terlepas dari itu, saya menyadari bahwa makalah ini
masih banyak di temukan kejanggalan, harapan atas kritik serta saran yang bersifat
membangun tentu sangat saya terima demi proses pembelajaran yang lebih baik lagi.

2
DAFTAR ISI

Cover................................................................................................... 1

Kata Pengantar ..................................................................................2

Daftar Isi .............................................................................................3

I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ..........................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................5
1.3 Tujuan Dan Sasaran ..................................................................5
1.4 Metodologi Pembahasan...........................................................5
II. Tinjauan Pustaka
II.1Gagasan Pragmatik ....................................................................4
II.2Kajian Arsitektur Pragmatik.......................................................5
II.3Karakteristik Arsitektur Pragmatik.............................................6
III. Pembahasan Studi Kasus
III.1............................................................................Quinta Monroy 4
III.2........................................................................Anandaloy Center 8
III.3.....................................................Rekonstruksi Dusun Ngibikan 9
III.4....................................................................Kampung Kali Code 10
III.5...............................................................SOS Children’s Village 11
III.6................................................................................Warka Water 12
III.7......................................................................Paimio Sanatorium 13
IV. Penutup
IV.1..................................................................................Kesimpulan 4
IV.2.............................................................................Daftar Pustaka 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan disiplin ilmu dibidang arsitektur terus mengalami transformasi seiring


dengan kemajuan zaman, karena sejatinya arsitektur sendiri merupakan sebuah media
yang berfungsi sebagai fasilitator bagi manusia untuk menciptakan suatu bangunan
tempat berlindung dan bernaung, melalui arsitektur pula suatu impresi, pesan, serta,
makna mampu dikomunikasikan secara visual dalam bahasa semiotika pada bentuk
bangunan yang berangkat dari situasi serta kondisi masyarakatnya, sementara pada
proses perjalanan arsitektur dari perspektif fungsinya terjadi banyak sekali
perkembangan teori serta metode yang mengalami kemajuan penerapannya.

Salah satu yang paling berpengaruh adalah faktor kemajuan industri dibidang
ekonomi, teknologi, serta kominikasi, hal ini pula yang menyebabkan arsitektur tidak
lagi hanya mempertimbangkan faktor manusia semata, melainkan faktor dimana
tempat manusia itu tinggal yang tidak lain dan tidak bukan adalah lingkungan, baik
itu lingkungan alam sekitar maupun lingkungan sosial tempat dimana manusia itu
saling beinteraksi satu sama lain.

4
Adapun salah satu konsep metode perancangan arsitektur yang mampu untuk
menjawaba fenomena yang telah dikemukakan pada 2 paragraf diatas adalah konsep
pragmatik yang merupakan suatu konsep bersifat solutif pada satu atau beberapa
masalah tertentu yang nyata dan terukur, misal: iklim, perilaku, keterbatasan lahan,
dana, waktu pembangunan, bahan bangunan, maupun jumlah bangunan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Seperti apa prinsip serta penerapan konsep pragmatik dalam proses
perancangan arsitektur ?

1.3 Tujuan dan Sasaran


1. Menambah wawasan terkait prinsip serta penerapan konsep pragmatik dalam
arsitektur
2. Bahan diskusi mahasiswa
3. Sebagai bahan evaluasi pencapaian mahasiswa pada ujian tengan semester

1.4 Metodologi Pembahasan


Proses penyusunan makalah kali ini menggunakan metodologi kualitatif yang
berdasarkan data sekunder dari beberapa sumber literasi ilmiah dan studi kasus
berupa bangunan yang menggunakan konsep pragmatik pada metode
perancangannya, untuk kemudian dideskripsikan, lalu dianalisa, dan yang terakhir
disintesakan agar menjadi suatu pembahasan pada masing-masing studi kasus
menjadi terstruktur.

Deskriptif Kualitati Data Sekunder Analisis


Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif

Sintesa

Pembahasan

Kesimpulan

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gagasan Pragmatik


Pragmatisme menunjukkan sekumpulan asumsi dan perspektif yang berasal
dari Amerika Serikat sekitar akhir abad kesembilan belas. Adapun tokoh-tokoh yang
mengenalkan pragmatik diantaranya: Charles Sanders Peirce (1839-1914), William
James (1842-1910), dan kemudian John Dewey (1859-1952) dan George Herbert
Mead (1863-1931). Pragmatisme sering ditafsirkan sebagai satu aliran pemikiran,
yang dapat menganggap dunia sebagai sesuatu yang terus mengalami proses. Dengan
kata lain, dunia dan fenomena di dalamnya muncul dan sudah menjadi sifat kita untuk
memahaminya dalam suatu praktik tertentu serta membentuk konstruksi sementara
dalam upaya mencapai stabilitas [1].

Pragmatik merupakan kajian linguistik yang berusaha memahami makna dalam


kaitannya dengan situasi penyampaian (P. Ari Subagyo, 2010). Bagi pragmatik, latar
belakang pengetahuan maupun informasi apa pun yang diduga dimiliki bersama oleh
penutur maupun pendengar, kemudian penutur menjelaskan informasi tersebut
kepada pendengar. Menurut Leech pragmatik meneliti maksud ujaran dengan cara
mengkritisi apa yang seseorang maksudkan dengan suatu pernyataan kemudian
mengaitkan makna dengan siapa berdialog, di mana, jika, dan bagaimana (Sari, 2014)
[2].

2.2 Kajian Arsitektur Pragmatik


Pendekatan pragmatik dalam bidang arsitektur yaitu mengkaji suatu bangunan dengan
sudut pandang ungkapan bentuk dan makna yang ditelaah berdasarkan fungsi
(yunianti, 2015). Bukan hanya sebatas bentuk dan makna, dalam jurnal milik Chairil,
Amiuza, & Ridjal, Pragmatik sendiri merupakan bagian dari tiga unsur semiotika
dalam membaca linguistik arsitektural [2]. Adapun ketiga unsur tersebut diantaranya:

6
1. Sintaktik: mempelajari hubungan antara tanda-tanda tanpa melihat kenyataannya
(dimanfaatkan oleh ilmu matematika dan logika)
2. Semantik: menyelidiki hubungan antara tanda-tanda dengan kenyataannya,
hubungan antara tanda-tanda dengan designatun/significatum sekaligus dengan
denotatumnya (dijelaskan lebih terperinci pada segitiga semantiknya Charles Morris)
3. Pragmatik: menyajikan hubungan antara tanda-tanda dengan para pemakainya,
sehingga berisikan seluruh faktor psikologis dan sosiologis sekaligus berperan
sebagai tujuan dan sasaran.

2.3 Karakteristik Arsitektur Pragmatik


Pragmatisme berkomitmen pada pluralisme gagasan bahwa seringkali tidak
ada solusi tunggal untuk masalah tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam
satu bentukan karya arsitektur terdapat berbagai macam fungsi yang solutif dari
berbagai macam persoalan yang dihadapinya [3]. Akan tetapi masalah ataupun
persoalan tersebut bersifat realistis serta memiliki parameter terukur sesuai dengan
ketentuan dari masing-masing satuan permasalahan tersebut, sehingga data awal yang
menjadi modal perencanaan akan berkolerasi dengan data akhir setelah bangunan di
gunakan.

Sementara fokus utama ataupun penekanan yang terdapat pada konsep pragmatik
sendiri menitik beratkan pada solusi fungsi secara holistik ketimbang aspek estetik,
yang berarti konsep ini lebih mempertimbangakan peranan bangunan dari pada
tampilannya semata, adapun bidang yang mayoritas menjadi perhatian konsep ini
adalah bidang sosial yang berhubungan antar individu dengan komunitas, individu
dengan prilaku ekonomi, serta individu dengan kondisi lingkungan alam sekitarnya.

7
BAB III
PEMBAHASAN STUDI KASUS

3.1 Quinta Monroy


Sebuah komplek hunian tempat tinggal di kota Iquique, Chili yang telah
dibangun pada tahun 2003 ini, awalnya merupakan tempat domisili 100 keluarga
yang telah tinggal selama 30 tahun secara illegal pada sebuah lahan di kawasan cukup
elit. Sampai akhirnya rumah mereka direnovasi oleh Alejandro Aravena sebagai
arsitek yang bertanggung jawab dalam proyek tersebut, ia mempertimbangkan
bagaimana interaksi sebuah bangunan dengan penggunanya itu akan memberikan
pengaruh positif di masa yang akan datang.

Alejandro Aravena mengidentifikasi sebuah rangkaian desain perumahan yang


memiliki pertambahan nilai investasi seiring bertambahnya waktu, tanpa harus
menambah jumlah uang subsisidi yang tersedia yang dalam hal ini hanya dianggarkan
senilai 7500 dolar Amerika tiap rumah termasuk biaya tanah serta proses
konstruksinya, ini merupakan suatu tantangan bagi sebuah desain rumah dengan
pembiayaan dibawah minimum berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh
pemerintah setempat. Alih-alih membangun rumah yang kecil dan kurang layak, sang
arsitek justru membangun separuh desain dari tiap rumah dengan ukuran maupun
kenyamanan yang standar atau “half a good house”.

8
Hal ini berasal dari pertimbangan arsitek juga yang mampu memprovokasi penduduk
calon pengguna yang sudah terbiasa membangun dengan keterampilannya masing –
masing untuk meningkatkan nilai investasi lahan sampai 50% dari tiap unit. Maka
dari pada itu bangunan awal harus memiliki struktur yang mendukung , ditambah
partisipasi pengguna yang aktif dalam meningkatkan nilai ekonomi lahan,
menjadikan situs ini terus mengalami perkembangan baik itu dibidang
ekonomi,sosial, serta lingkungan.

3.2 Anandaloy Center

Anda mungkin juga menyukai