Anda di halaman 1dari 15

INOVASI DAN REKAYASA TEKNOLOGI SANITASI

“ASPEK – ASPEK REKAYASA”


Dosen Pengampu :
Catur Puspawati, ST, MKM.
Indah Restiaty, SKM, M.Kes.
Arni Widyastuti, SKM., M.Kes

Disusun Oleh:

Nama : Raihan Taufiurohman

NIM : P21335121066

Kelompok : 1

KELAS 3 D4 B

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN JURUSAN KESEHATAN


LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
JAKARTA II

2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah,
rahmat, dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan tugasmakalah yang berjudul “Aspek – Aspek Rekayasa”, yang ditujukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Inovasi dan Rekayasa Teknologi Sanitasi.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan, bimbingan,
serta dukungan. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua kami, atas berkat izin, dukungan, serta doa yang selalu diberikan kepada
sayauntuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas kuliah saya.

2. Ibu Catur Puspawati, ST, MKM., Ibu Indah Restiaty, SKM, M.Kes., Ibu Arni Widyastuti,
SKM, M.Kes., selaku dosen pengampu teori mata kuliah Inovasi dan Rekayasa
Teknologi Sanitasi.

3. Sumber-sumber yang bersangkutan tentang materi tugas ini.

Penulisan makalah ini memiliki keterbatasan dan masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi
perbaikan dan kelancaran untuk di masa yang akan datang.
Penulis memohon maaf atas segala kesalahan baik sengaja ataupun tidak, baik dari
segi penulisan maupun bahasa. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan.

Jakarta, 15 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................................... 3
BAB II ........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
2.1 Pengertian Aspek-Aspek Rekayasa ............................................................................. 4
2.2 Pengertian Aspek Keilmuan ........................................................................................ 4
2.3 Pengertian Aspek Ekonomi ......................................................................................... 5
2.4 Pengertian Aspek Sosial .............................................................................................. 7
2.5 Pengertian Aspek Multidisiplin ................................................................................. 11
BAB III .................................................................................................................................... 13
PENUTUP ................................................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 13
3.2 Saran .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rekayasa adalah aplikasi ilmu pengetahuan (science) untuk menjawab persoalan
praktis dalam kehidupan manusia termasuk di dalamnya kebutuhan komersial atau
Industri. Prakarya rekayasa akan mengajak kita untuk mengaplikasikan ilmu
pengetahuan (science) menjadi produk-produk rekayasa sederhana yang dapat
digunakan untuk membantu dalam kehidupan manusia sehari-hari. Ilmu rekayasa
adalah tempat bercampurnya berbagai pengetahuan untuk diaplikasikan menjadi
produk yang membantu kehidupan manusia.Produk rekayasa alat komunikasi tidak
terlepas dari perkembangan pola komunikasi, penemuan di bidang elektronika,
perkembangan ilmu desain visual dan kewirausahaan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan Pengertian Aspek-aspek Rekayasa?
2. Apa yang di maksud dengan Pengertian Aspek Keilmuan?
3. Apa yang di maksud dengan Pengertian Aspek Ekonomi?
4. Apa yang di maksud dengan Pengertian Aspek Sosial?
5. Apa yang di maksud dengan Pengertian Aspek Multidisiplin?

1.3 Tujuan Masalah


1. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian tentang Aspek aspek Rekayasa.
2. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian tentang Aspek keilmuan
3. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian tentang aspek ekonomi
4. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian tentang aspek social
5. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian tentang aspek mutlidisiplin

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aspek-Aspek Rekayasa
Aspek adalah komponen yang membentuk suatu keseluruhan atau situasi
tertentu.Menurut KBBI, Aspek adalah pemunculan atau penginterpretasian gagasan,
masalah, situasi, dan sebagainya sebagai pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang
tertentu. Dalam konteks yang lebih luas, aspek mengacu pada sudut pandang atau
dimensi yang berbeda, dari suatu topik atau masalah. Setiap aspek memiliki peran dan
kontribusi unik, dalam membentuk dan mempengaruhi suatu hal.
Rekayasa, adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan
permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan
pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna.
Para praktisi teknik profesional disebut insinyur atau rekayasawan (sarjana teknik).
Menurut KBBI, Rekayasa adalah penerapan kaidah-kaidah ilmu dalam pelaksanaan
(seperti perancangan, pembuatan konstruksi, serta pengoperasian kerangka, peralatan,
dan sistem yang ekonomis dan efisien)
Aspek Rekayasa adalah proses atau pendekatan sistematis dalam merancang,
mengembangkan, dan menerapkan solusi untuk masalah yang kompleks atau
menciptakan produk baru yang memenuhi kebutuhan tertentu. Ini melibatkan
penggunaan prinsip-prinsip ilmiah, teknik, dan metodologi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dalam bidang teknologi, rekayasa perangkat lunak, rekayasa industri, dan
bidang lainnya.

2.2 Pengertian Aspek Keilmuan


Keilmuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti Nomina (kata
benda) barang apa yang berkenaan dengan pengetahuan. Landasan keilmuan memiliki
arti sebagai konsep dasar dari terbentuknya suatu bidang kajian. Suatu bidang kajian,
seperti halnya teknologi pembelajaran, hanya berhak menyatakan dirinya sebagai suatu
disiplin keilmuan apabila ditunjang oleh dan memberikan kesempatan untuk
dilakukannya beragam penelitian yang mengungkap objek formal yang menjadi
garapannya, yaitu belajar pada manusia. Perkembangan Teknologi Pendidikan sebagai
disiplin keilmuan tersebut dilandasi oleh serangkaian dalil atau dasar yang dijadikan
patokan pembenaran. Secara falsafi, dasar keilmuan itu meliputi Ontologi, atau

4
rumusan tentang gejala pengamatan yang dibatasi pada suatu pokok telaah khusus yang
tidak tergarap oleh bidang telaah lain; Epistemologi, yaitu usaha yang ditentukan; dan
Aksiologi atau nilai-nilai yang menentukan kegunaan dari pokok telaah yang
ditentukan, yang mempersoalkan nilai moral (etika) dan nilai serta keindahan atau
estetika.

Maka dari itu Aspek keilmuan teknik dari Manajemen Rekayasa akan terlihat
melalui penerapan matematika dan juga ilmu pengetahuan alam yang didapatkan
melalui pembelajaran, pengalaman, dan juga praktik empiris untuk menemukan
berbagai cara yang maksimal dalam memanfaatkan material dan juga sumber daya lain
dalam mengembangkan suatu teknologi. Aspek keilmuan manajemen yang ada di
Manajemen Rekayasa muncul dalam penerapan berbagai ilmu pendukung keputusan
yang bisa diaplikasikan dalam berbagai aktivitas pengembangan organisasi dalam
mencapai tujuannya, yang didapatkan melalui pembelajaran dan praktek empiris dalam
ilmu perilaku organisasi, analisa finansial, manajemen sumber daya manusia, serta
analisa keputusan.

2.3 Pengertian Aspek Ekonomi


Aspek Ekonomi adalah aspek geografi social yang berkaitan dengan hal-hal
ekonomis. Aspek Ekonomi itu sendiri membahas tentang bagaimana sebuah usaha
berkembang yang tentunya impactnya positif terhadap pendapatan yang diperoleh.

Dalam pelaksanaan rekaya, utamanya dalam sebuah teknologi Aspek Ekonomi


sangat diperhatikan, Aspek Ekonomi adalah bagian dari ekonomi yang berkaitan
dengan penggunaan dan penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam analisis keputusan
rekayasa.
Sebagai disiplin ilmu, ini difokuskan pada cabang ekonomi yang dikenal sebagai
ekonomi mikro yang mempelajari perilaku individu dan perusahaan dalam membuat
keputusan mengenai alokasi sumber daya yang terbatas. Dengan demikian, ini berfokus
pada proses pengambilan keputusan, konteks dan lingkungannya. Hal ini pragmatis
oleh alam, mengintegrasikan teori ekonomi dengan praktek rekayasa. Namun, ini juga
merupakan aplikasi sederhana dari teori ekonomi mikro yang mengasumsikan unsur-
unsur seperti penentuan harga, persaingan dan permintaan atau penawaran sebagai input
tetap dari sumber lain. Namun, sebagai disiplin ilmu, ini terkait erat dengan yang lain
5
seperti statistik, matematika, dan akuntansi biaya. Ini mengacu pada kerangka logis
ekonomi tetapi menambahkan kekuatan analitis matematika dan statistik.

Mempertimbangkan nilai waktu dari uang adalah inti dari sebagian besar analisis
ekonomi teknik. Arus kas didiskontokan menggunakan tingkat bunga, kecuali dalam
studi ekonomi paling dasar. Untuk setiap masalah, biasanya ada banyak kemungkinan
alternatif.

Salah satu pilihan yang harus dipertimbangkan dalam setiap analisis, dan sering
menjadi pilihan, adalah alternatif melakukan apa-apa. Biaya peluang untuk membuat
satu pilihan di atas yang lain juga harus dipertimbangkan. Ada juga faktor non-ekonomi
yang harus dipertimbangkan, seperti warna, gaya, citra publik, dll.; faktor-faktor
tersebut disebut atribut.

Karena rekayasa merupakan bagian penting dari sektor manufaktur ekonomi,


ekonomi industri rekayasa merupakan bagian penting dari ekonomi industri atau bisnis.
Topik utama dalam ekonomi industri rekayasa adalah:
 Ekonomi manajemen, operasi, dan pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan
rekayasa;
 Tren dan masalah ekonomi rekayasa tingkat makro;
 Rekayasa pasar produk dan pengaruh permintaan; dan
 Pengembangan, pemasaran, dan pembiayaan teknologi dan produk rekayasa
baru.
 Rasio manfaat-biaya

 Dalam sebuah Produk hasil rekayasa besaran nilai pasar utamanya


dipengaruhi oleh dua hal, yaitu :

 Manfaat (kegunaan, benefit), yaitu ukuran kekuatan suatu barang atau jasa
dalam memuaskan kebutuhan konsumen.
 Nilai (value), yaitu ukuran harga (worth) barang atau jasa yang diyakini oleh
konsumennya

6
2.4 Pengertian Aspek Sosial

Rekaya sosial (Social engineering) adalah campur tangan gerakan ilmiah dari
visi ideal tertentu yang ditujukan untuk mempengaruhi perubahan sosial.Rekaya sosial
merupakan sebuah jalan mencapai sebuah perubahan sosial secara terencana. Gerakan
ilmiah yang dimaksudkan disini adalah sebuah gagasan atas perubahan tingkat/taraf
kehidupan masyarakat demi tercapainya kesejahteraan dan kemandirian. Masyarakat
pada umumnya menginginkan adanya perubahan sosial kearah yang lebih baik sehingga
perubahan sosial harus dapat dilakukan secara berkesinambungan dan terencana.

Menurut Dr Jalaludin Rakhmat rekayasa sosial terjadi karena terdapat beberapa


kesalahan pemikiran manusia dalam memperlakukan masalah sosial yang disebut para
ilmuwan dengan sebutan intellectual cul-de-sac yang menggambarkan kebuntuan
berpikir.Salah satu bentuk kesalahan pemikiran lainnya adalah permasalahan sosial
yang kerap dikait kaitkan dengan mitos ataupun kepercayaan manusia akan suatu
gerakan abtrak 'ilusi' yang tampa disadari dapat merubah tatanan kehidupan
bermasyaratnya. Untuk itu perlu diadakannya rekayasa sosial agar kesalahan-kesalahan
berpikir seperti ini dapat diatasi sehingga masyarakat dapat melihat permaslahan yang
dihadapinya sebagai sesuatu yang konkrit. Rekayasa sosial timbul akibat adanya
sentimen atas kondisi manusia.Untuk itu perlu adanya perombakan yang dimulai dari
cara pandang/paradigma manusia atas sebuah perubahan.

1. REKAYASA SOSIAL SEBAGAI ALAT KONTROL SOSIAL

Di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat beberapa pola tau cara


penyelesaian konflik yang berujung pada terciptanya konflik yang lain, entah
itu konflik psikologial, emosional maupun kontak fisik antar sesama individu
ataupun kelompok masyarakat. Hal inilah yang menjadi objek kajian dari
rekayasa sosial ini dimana campur tangan sebuah gerakan ilmiah lebih
dimaksudkan untuk menggeser cara pandang masyarakat kearah yang 'benar'
demi tercapainya tujuan tertentu.

Masyarakat pada umumnya mempercayai sesuatu apabila mayoritas persepsi


yang berkembangkan merujuk pada pembenaran hal tersebut sehingga
kelompok masyarakat intelektual sering kali terlibat dalam perang car pandang

7
maupun gagasan yang terkesan 'ego' demi sebuah pengakuan atas cara berpikir
dari masing-masing pihak.

Disinilah peran rekayasa sosial dalam merubah gaya bermasyarakat seperti ini.
Adanya gagasan atas perubahan sosial kearah yang lebih baik dengan cara
yang benar dan lebih realistis dapat mendorong keinginan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam misi atas perubahan sosial tersebut.

Pada dasarmya pola-pola kontrol sosial tidak dimaksudkan untuk


mengendalikan masyarakat tetapi lebih kepada cara untuk membuka rung bagi
masyarakat untuk beraktualisasi sehingga dapat terlihat jelas peran dari
masyarakat tersebut dalam proses perubahan sosial. Lawrence M. Friedman
seorang adalah yang pertama mengemukakan fungsi hukum sebagai rekayasa
sosial yang kemudian dijadikan dasar atas kontrol sosial di dalam kehidupan
bermasyarakat. Seperti halya Lawrence, William Dahl seorang penulis asal
Austria juga pemah menyebut perubahan sosial dengan sebutan "changed of
law" atau perubahan hukum/aturan. Perubahan yang dimaksudkan disini
adalah efek dari perubahan sosial yang dihasilkan dari rekayasa sosial itu
sendiri. Hukum merupakan alat utama dari hasil rekayasa sosial yang
kemudian dijadikan dasar terbentukya suatu masyarakat yang sejahtera karena
aturan-aturan yang diterapkan ditujukan untuk terciptanya sebuah keteraturan
dalam kehidupan bermasyarakat.

2. REKAYASA SOSIAL SEBAGAI ALAT POLITIK

Politik dan Rekayasa sosial adalah dua hal yang tidak dapat terpisahkan
meskipun pada dasarnya keduanya hampir tidak berbeda satu sama lainnya
karena keduanya bertujuan mengorganisir masyarakat untuk tujuan tertentu,
hanya saja rekayasa sosial punya rang lingkup yang lebih luas serta tidak
terbatas pada permasalahan kekuasan semata. Dalam dinamika politik,
rekayasa sosial kerap digunakan untuk mendapatkan dukungan dari
masyarakat.

Politik mampu memicu adanya perubahan sosial apabila masyarakat ikut


berpartisipasi sebagai eksekutor dari perubahan itu tetapi tidak hanya
pemerintah, masyarakat pada pada umumnya mempunyai pola yang berbeda

8
satu dengan yang lainnya dalam menginpresentasekan jalan kepada perubahan
sosial in.sehingga keseragaman pemikiran akan hal ini perlu dilakukan agar
perubahan sosial ini dapat lebih mudah direalisasikan.

Dalam dinamika politik, William Dahl menganggap bahwa pemahaman


terhadap perubahan sosial dapat lebih mudah apabila membagi masyarakat
menjadi dua kelompok, yaitu masyarakat yang satu sebagai pihak konservatif
dan lainnya sebagai pihak yang radikal.Perbedaan pandangan dapat dilihat dari
konfrontasi dua kubu ini seingga permasalahan paling substansif dari konflik
inilah yang kemudian dijadikan referensi atas perubahan sosial tersebut.
Dalam mengambil beberapa contoh negara yang pemimpinnya menggunakan
strategi

'battle ideology' atau perang ideologi lewat jalur konsolidasi "bawah tanah"
untuk menciptakan konflik, cara seperti ini digunakan ole beberapa pesohor
seperti Khomeini ketika Revolusi Iran, dan Fidel Castro serta Che Guevara
pada Revolusi Kuba.Menurut Dahl perencanaan konflik melalui doktrin
progresif kepada masyarakat merupakan suatu syarat utama terciptanya
perubahan sosial secara cepat, konflik harus ada tetapi jalan keluamya juga
telah dipersiapkan dan itulah titik utama dari sasaran perubahan sosial.
Doktrinasi yang dilakukan bukan semata-mata timbul akibat kesenjangan
antara pemimpin dan masyarakat tetapi tuntutan atas perubahan sistem yang
tidak stabil dan tidak mampu meng-integrasi-kan masyarakat sehingga hail
dari konflik ini tidak hanya berujung pada perubahan sistem politik
(Reformasi) tetapi juga perubahan yang lebih luas dan dalam (Revolusi).

Hal serupa pada dasarnya pernah terjadi juga sat Nazi melakukan upaya
pembinasaan kaum yahudi pada perang dunia II. Tetapi pada dasamya tujuan
Nazi bukan semata-mata melenyapkan kaum yahudi dari Jerman tetapi semua
penentang Nazi meskipun polemik yang kemudian berkembang adalah upaya
genocide yang dilakukan Nazi, hal inilah yang kemudian menjadi subjek dari
rekayasa sosial dimana hasil dari hal itu adalah peperangan yang pada sadarnya
sebagai jalan kebebasan berpolitik bagi seluruh kaum semit di dunia.

3. REKAYASA SOSIAL SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA.

9
Rekaya sosial merupakan alat yang mampu mengintegrasikan masyarakat, hal
ini dikarenakan adanya tujuan yaitu perubahan ataupun mengendalikan
stagnasi akibat keadaan yang telah memenui syarat sebagai masyarakat yang
sejahtera. Sebagaimana kita tahu dalam sejarah indonesia bahwa kemerdekaan
diraih atas keinginan melepaskan diri dari penjajahan , keinginan yang timbul
disebabkan oleh keadaan yang sama dan perasaan sepenanggunan pun timbul
karena hal tersebut. Tetapi tentu pemaparan atas hal ini lebih kompleks apabila
kita coba mengkaji makna dari sistem yang telah dibentuk pasca kemedekaan

Ir. Soekarno maupun Moh.Hatta sadar betul bahwa mengincar kemenangan


lewat jalur peperangan tidak mampu membawa indonesia pada gerbang
kemerdekaan selain adanya korban jiwa dan harta benda peperangan bisa saja
berlangsung bertahun-tahun lamanya tapa ada solusi atas permasalahan
tersebut, oleh karena itu perlu adanya konversi lewat jalur persuasif yaitu
diplomasi.

Tidak dapat disangkal bahwa apabila perang berkepanjangan tapa adanya


diplomasi maka kemerdekaan tidaklah dapat tercapai, meskipun bila nantinya
indonesia mampu memerdekakan diri lewat hal ini maka hanya sebagian besar
pulau jawalah yang akan disebut 'indonesia'. Konsolidasi untuk
merampungkan seluruh pulau-pulau di nusantara menjadi satu kesatuan adalah
senjata utama untuk meraih kemerdekaan secara de jure maupun de facto.
Disinilah rekayasa sosial digunakan , beberapa wacana atas kemerdekaan
digunakan untuk mengintegrasikan masyarakat. Salah satu contoh adalah
paham nasionalisme hingga patriotik yang menjadi landasan suatu perjuangan
atas kemerdekaan yang diimpi-impikan. Bentuk-bentuk lainnya bisa kita
temukan dalam beberapa slogan kenegaraan maupun dasar ideologi kita,
pancasila.

Ir. Soekarno menyadari hal ini sebagai proses menuju perubahan, tetapi proses
ini tidaklah mudah untuk dijalani . Maka perlu adanya kesepahaman dari
masing-masing delegasi atas apa yang disebut kemerdekaan.Sebagai alat
utama para pelopor kemerdekaan mengambil bahasa melayu dan
mengkonversinya menjadi bahasa nasional sehingga penggunaan bahasa ini
dilegalkan sebelum indonesia merdeka. Peran kaum intelektual pada detik-

10
detik kemerdekaan pun tidak leas dari proses perubahan sosial yang telah
direncanakan jauh sebelumnya. Konsep perubahan sosial banyak diwarnai
dengan isu-isu sensitif seperti pendidikan hingga sandang pangan yang
memadai sehinga Keinginan kemerdekaan tidak hanya timbul akibat adanya
penjajahan tetapi pula karena keinginan untuk bersatu dalam satu
payung.Meskipun isu politik pada saat itu tidak digemborkan secara gamblang
namun pada dasarnya tujuan utama proses perubahan sosial di indonesia pada
saat it adalah perubahan sistem politik dan pengambil alihan kekuasaan dari
pemerintahaan kolonial kekaisaran jepang.

Disisi lain, rekaya sosial kerap menjadi alat utama untuk mengembangkan isu-
isu lainnya.Seperti tindakan preventif terhadap ancaman seperti yang terjadi
ketika perang dunia I dan II dimana pemerintahan blok Timur menganggap
adanya expansi politik besar-besaran yang dilakukan pihak Amerika dan hal in
blok barat sehingga mencari celah peperangan, meskipun isu adanya
westernisasi in tidak diakui pada sidang PBB di jenewa namun bila menilik
dari masing-masing pihak maka yang akan ditemukan adalah keragaman yang
satu dengan yang lain, yaitu keragaman ideologi.Terpecahnya kedua blok dan
rampungnya negara-negara di masing-masing blok ini merupakan hasil dari
rekayasa sosial dimana dari masing-masing pihak berusaha mengintegrasikan
diri bersama anggotanya

2.5 Pengertian Aspek Multidisiplin

Aspek Multidisiplin adalah disiplin ilmu yang mempunyai dasar ilmu yang hampir
sama dengan ilmu bidang teknik yang lain tetapi ilmu-ilmu tersebut masih saling
berkaitan satu sama lain. Dalam hal ini seorang enginer harus bekerja sama dengan
enginer dari bidang teknik yang lain. Mereka harus dapat berkomunikasi dan
berkoordinasi dengan enginer dari bidang ilmu yang lainnya. Di dalam sebuah tim
enginer berperan sebagai koordinator sentral yang menyatukan keseluruhan kegiatan
proyek.

1. Monodisiplin : pengelompokan ilmu seseorang tau sekumpulan orang dimana


pada sebuah kelompok mereka yang memakai disiplin ilmu yang sama.

Kelebihan dan kekurangan multidisiplin dan monodisiplin

11
 Multidisiplin: dengan bidang ilmu yang banyak
dan bebeda-beda ilmu yang dipelajari semakin
banyak tetapi karena itu juga semakin sulit untuk
mempelajarinya.

 Monodisiplin: karena ilmu yang dipelajari


mempunyai disiplin ilmu yang sama maka tidak
terlalu sulit untuk memahami ilmu yang lainnya.
Tetapi jadi tidak banyak disiplin ilmu lain yang
bisa dipelajari.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aspek adalah komponen yang membentuk suatu keseluruhan atau situasi
tertentu.Menurut KBBI, Aspek adalah pemunculan atau penginterpretasian gagasan,
masalah, situasi, dan sebagainya sebagai pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang
tertentu.
Rekayasa, adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan
permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan
pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna.
Aspek Rekayasa adalah proses atau pendekatan sistematis dalam merancang,
mengembangkan, dan menerapkan solusi untuk masalah yang kompleks atau
menciptakan produk baru yang memenuhi kebutuhan tertentu. Ini melibatkan
penggunaan prinsip-prinsip ilmiah, teknik, dan metodologi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dalam bidang teknologi, rekayasa perangkat lunak, rekayasa industri, dan
bidang lainnya.

3.2 Saran
Kami sangat memohon saran dan kritiknya terutama yang membangun. Hal ini ditujukan
untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Saran kami, diharapkan makalah – makalah
selanjutnya dalam penyusunannya agar dapat lebih baik lagi

13
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Rekayasa: Konsep, Tujuan, dan Proses. Diakses pada 12 maret 2024.
https://www.inspeksi.co.id/pengertian-rekayasa-konsep-tujuan-dan-proses/

Reza Septian. Aspek-aspek dalam rekayasa dan desain. Diakses pada 12 Maret 2024.
https://www.scribd.com/document/528854969/K3-Aspek-aspek-dalam-Rekayasa

www.academia.edu/6934671/Peran Ekonomi Rekayasa di Duna Konstruksi

www.kompasiana.com/aboutlife/550d8f7d813311692dble40b/rekayasa-sosial

makalah aspek ekonomi,sosial, politik,dan implikasi pada skb - OSF


https://osf.io/8czse/download/?format=pdf

Nur, Siti. 2022 Ekonomi Rekayasa. https://www.diklatkerja.com/blog/ekonomi-rekayasa

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/resource/view.php?id=66401 (diakses pada tanggal 13


Maret 2024)

Program Sarjana (S1). 2024. Tekonologi Rekayasa. Institut teknologi del

Institut Teknologi Del – Program Sarjana (S1) Manajemen Rekayasa (diakses pada tanggal 13
Maret 2024)

14

Anda mungkin juga menyukai