Disusun oleh
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Komponen-komponen kurikulum PAI dalam
berbagai perspektif” ini. Sholawat beserta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari alam kejahilia ke alam yang terang
benderang yang disinari oleh ilmu pengetahuan, iman dan islam.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “konsep dasar pengembangan teknologi pendidikan” ini.
Kami sadar, dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...........................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan teknologi pendidikan secara teknis dapat membantu bagaimana agar anak
didik secara maksimal mampu menyerap ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh guru-
gurunya, dan agar setiap pribadi dapat berkembang secara maksimal dengan jalan
memanfaatkan segala macam nilai positif terhadap lingkungan tempat hidupnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian teknologi pendidikan?
2. Bagai mana konsep teknologi pendidikan?
3. Apa itu fungsi teknologi pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian teknologi pendidikan
2. Untuk mengetahui konsep dasar teknologi pendidikan
3. Untuk mengetahui fungsi dan dasar dari teknologi pendidikan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa yunani teknologi asal katanya “Techne” dengan makna seni,
kerajinan tangan atau keahlian. Bagi bangsa yunani kuno teknologi diakui sebagai suatu
kegiatan khusus dan sebagai pengetahuan. Teknologi pendidikan adalah kajian dan
praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat,
menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai. Istilah
teknologi pendidikan sering dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran. Bila
teori belajar dan pembelajaran mencakup proses dan sistem dalam belajar dan
pembelajaran, teknologi pendidikan mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses
mengembangkan kemempuan manusia.
Secara umum teknologi pembelajaran dapat diartikan sebagai media yang lahir
sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran
disamping guru, buku teks, dan papan tulis.
4
b) Definisi silber 1970, Teknologi pembelajaran adalah pengembangan (riset, desain,
produksi, evaluasi, dukungan pasokan, pemanfaatan) komponen sistem
pembelajaran (pesan, orang, bahan peralatan, teknik dan latar) secara sistematik
dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar.
Teknologi pendidikan mempunyai aplikasi praktis dengan adanya sumber-
sumber belajar, berperannya tugas-tugas pengembangan dan pengelolaan. Lebih
jauh teknologi pendidikan mempengaruhi struktur organisasi pendidikan dimana :
5
4. Kawasan teknologi pendidikan dapat meliputi kegiatan analisis, desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, implementasi dan evaluasi
baik proses-proses maupun sumber-sumber belajar.
5. Teknologi dalam teknologi pendidikan adalah teknologi dalam arti luas,
bukan hanya teknologi fisik (hardtech), tapi juga teknologi lunak
(softtech)
6. Teknologi pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi
orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis
masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola
pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.
6
Definisi ini berupaya semakin memperkokoh teknologi pembelajaran sebagai suatu
bidang dan profesi, yang tentunya perlu didukung oleh landasan teori dan praktek yang
kokoh. Definisi ini juga berusaha menyempurnakan wilayah atau kawasan bidang
kegiatan dari teknologi pembelajaran. Di samping itu, definisi ini berusaha menekankan
pentingnya proses dan produk.
Untuk poin 1, definisi 2004 sudah lebih spesifik karena menekankan pada studi &
etika praktek. Poin 2, definisi 2004 memiliki kekurangan karena tidak mencakup untuk
penilaian. Poin 3 sudah berkenaan dengan perubahan paradigma, dimana teknologi
pembelajaran hanya memfasilitasi pembelajaran – artinya faktor-faktor lain dianggap
sudah ada. Poin 4, definisi 2004 sudah lebih luas karena yang dikelola bukan hanya
semata proses dan sumber belajar, tetapi lebih jauh sudah mencakup proses dan sumber
daya teknologi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa definisi 2004 sudah mencakup
aspek etika dalam profesi, peran sebagai fasilitator, dan pemanfaatan proses dan sumber
daya teknologi.
7
B. Perkembangan Konsep Teknologi Pendidikan
1. Adanya sejumlah besar orang yang belum terpenuhi kesempatan belajarnya, baik
yang diperoleh melalui suatu lembaga khusus, maupun diperoleh secara mandiri.
2. Adanya berbagai sumber baik yang telah tersedia maupun yang dapat direkayasa,
tetapi belum dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
3. Perlu adanya suatu usaha khusus yang terarah dan terencana untuk menggarap
sumber-sumber tersebut agar dapat terpenuhi hasrat belajar setiap orang.
4. Perlu adanya pengelolaan atas kegiatan khusus dalam mengembangkan dan
memanfaatkan sumber untuk belajar tersebut secara efektif, efisien, dan selaras.
Pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu disiplin yang berkepentingan
dengan pemecahan masalah belajar yang berlandaskan pada serangkaian prinsip
dan menggunakan berbagai macam pendekatan. Masalah belajar itu terdapat di
mana saja dan pada siapa saja (orang maupun organisasi, kapan saja, dan
mengenai apa saja).
8
Adapun cara untuk mengatasi masalah-masalah belajar itu ialah melalui
pendekatan yang merupakan landasan epistemologi dari teknologi pendidikan
berikut ini :
1. Pendekatan isomorfis, yaitu menggabungkan berbagai kajian atau bidang
keilmuan (psikologi, komunikasi, ekonomi, manajemen, rekayasa teknik, dan
lain-lain) ke dalam suatu kebulatan tersendiri.
2. Pendekatan sistematik, yaitu dengan cara yang berurutan dan terarah dalam usaha
memecahkan persoalan.
3. Pendekatan sinergistik, yaitu yang menjamin adanya nilai tambah dari
keseluruhan kegiatan dibandingkan dengan bila kegiatan itu dijalankan sendiri-
sendiri.
4. Sistemik, yaitu pengkajian secara menyeluruh atau komprehensif.
Inovatif, yaitu suatu ide, gagasan atau perubahan yang dianggap baru. Orisinil dan
ada nilai tambah. Mengandung pembaharuan sehingga belajar dapat mengalami
akselerasi dan menyenangkan.
Setelah dua prasyarat falsafati telah dipenuhi oleh teknologi pendidikan, masih
ada satu pertanyaan terakhir mengenai kegunaan dari pengetahuan yang telah
diperoleh dan dihimpun tersebut. Inilah yang disebut sebagai landasan aksiologi.
Adapun landasan aksiologi teknologi pendidikan adalah sebagai berikut :
9
Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin terapan, artinya ia
berkembang karena adanya kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan untuk belajar,
belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat, dan
sebagainya. Beberapa bentuk penerapan teknologi pendidikan secara menyeluruh,
yaitu meliputi semua komponen dan karena itu merupakan sistem dapat
dicontohkan sebagai berikut :
Selain yang telah disebutkan di atas, masih banyak bentuk penerapan lain.
Berbagai kegiatan memang sudah terhenti karena berbagai alasan kebijakan
maupun pendanaan.
10
Ilmu dan pengetahuan berkembang dengan pesat dengan implikasi bagi
kebanyakan orang untuk mengikuti perkembangan itu. Penyebaran teknologi dalam
kehidupan masyarakat yang semakin luas mempengaruhi segala aspek kehidupa.
Pada awalnya guru menghadapi anak didiknya dengan bertatap muka langsung
dan bertindak sebagai satu-satunya sumber untuk belajar. Perkembangan berikutnya ia
menggunakan sumber lain berupa buku sehingga membagi peranannya kepada media lain
dalam menyajikan pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya media komunikasi
mampu menyalurkan pesan yang dirancang khusus agar dapat diterima langsung kepada
anak didik tanpa dapat dikendalikan oleh guru.
11
teknologi pendidikan merupakan aplikasi sistematik sains dan
pengetahuan lain dalam tugas pendidikan. Definisi ini terlalu luas karena
dengan demikian semua tugas kependidikan dapat dianggap sebagai
bidang teknologi pendidikan.
3. Association for Educational Communication and Technology / AECT,
1986, Teknologi pendidikan merupakan proses kompleks dan terpadu
yang melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut
semua aspek belajar manusia.
4. Konsep pendidikan sendiri mempunyai arti yang luas, yaitu merupakan
keseluruhan proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan
sebagai bentuk prilaku lain yang mempunyai nilai positif terhadap
lingkungan tempat hidupnya. Apabila proses itu sengaja dikelola agar
dapat terbentuk prilaku tertentu dalam kondisi tertentu maka proses itu
disebut pembelajaran/instruksional.
5. Commission on Instructional Technology, 1970. Teknologi instruksional
(sebagai bagian dari teknologi pendidikan) merupakan cara yang
sistematis dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi keseluruhan
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan khusus yang didasarkan
pada penelitian terhadap belajar dan berkomunikasi pada manusia serta
dengan menggunakan kombinasi sumber belajar insani dan non-insani
agar menghasilkan pembelajaran yang efektif.
12
E. Kegunaan atau fungsi teknologi dalam proses belajar mengajar
13
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi, dapat mengatasi
sikap pasif anak didik
4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa, ditambah dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan
ditentukan sama untuk setiap siswa maka dengan teknologi pendidikan dapat
memberikan peransangan yang sama, menyamakan pengalaman, dan dapat
menimbulkan persepsi yang sama
14
BAB III
PENUTUP
Demikian pemaparan kami tentang konsep teknologi didalam pendidikan berserta
peranannya bagi pendidik dan terdidik. Secara keseluruhan dapat diambil benang merah
dalam pengertian dan penjelasan pemaparan diatas bahwa konsep teknologi pendidikan
sangat berperan penting karena memberi manfaat dalam segi nilai dan estetika. Dengan
peran serta teknologi dalam dunia pendidikan memberikan efiensi kinerja, bahan baku
serta peran serta pendidik.
15
DAFTAR PUSTAKA
[1]Richey, R.C. (2008). Reflections on the 2008 AECT Definitions of the Field.
TechTrends. 52 24-25
[2] Commission on Instructional Technology. 1970.
[3] AECT, 1972
[4] AECT, 2004.
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_pendidikan
[6] Lilik Gani, Peran Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Akses, Mutu dan
Relevansi Pendidikan di Indonesia. Bandung. Disampaikan pada Seminar Nasional dan
Kolokium Teknologi Pendidikan di Bandung (04-05 Desember 2008)
[7] Prof. Yusuf Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan
16