Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LANDASAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Teknologi Pembelajaran
Dosen Pengampu :
Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I.

Disusun oleh kelompok 2 :


1. Binti Maimunatuz Zahro’ (126201213241)
2. Lailatul Mukarromah (126201213249)
3. Nashiihatul Khoiriyah (126201212216)
4. Rohmat Setiawan Saputra (126201213224)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYYID ALI RAHMATULLLAH TULUNGAGUNG
MARET 2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat, karunia serta kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mengenai Landasan Teknologi Pembelajaran dengan sebaik mungkin.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para
Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. Tidak
lupa pula saya ucapkan terimakasih kepada
1. Bapak Dr. Maftukin, M.Ag., selaku Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Abd Aziz, M.Pd.I. selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi
Pembelajaran yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam proses
pembelajaran mata kuliah ini.
3. Teman-teman satu kelompok yang telah meluangkan waktu untuk
menyelesaiakan tugas ini.
4. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan
dalam penulisan makalah ini, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal
kami selaku para penulis usahakan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri serta bagi semua pembaca.

Tulungagung, 08 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................1

C. Tujuan ....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Pengertian Teknologi Pembelajaran .....................................................3

B. Landasan Teknologi Pembelajaran .......................................................4

1. Landasan Filosofis ..........................................................................4

2. Landasan Sosiologis ........................................................................6

3. Landasan Psikologis ........................................................................8

BAB III PENUTUP ..............................................................................................12

A. Kesimpulan ..........................................................................................12

B. Saran .....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan siswa diharapkan
memiliki kecakapan baik intelektual, sosial, keterampilan dan mampu
memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Teknologi Pembelajaran telah
mengalami beberapa perubahan, sejalan dengan sejarah dan perkembangan dari
teknologi pembelajaran itu sendiri. Di bawah ini dikemukakan beberapa
definisi tentang Teknologi Pembelajaran yang memiliki pengaruh terhadap
perkembangan Teknologi Pembelajaran. Definisi Association for Educational
Communications Technology (AECT) 1963 Komunikasi audio-visual adalah
cabang dari teori dan praktek pendidikan yang terutama berkepentingan dengan
mendesain, dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar.
Teknologi Pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang,
melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan
khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi
pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan manusia agar
belajar dapat berlangsung efektif..

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan tinjauan dari latar belakang sebelumnya, maka kami
menyusun beberapa rumusan masalah, antara lain:
1. Apa pengertian dari teknologi pembelajaran?
2. Bagaimana deskripsi Landasan Teknologi Pembelajaran (Landasan
Filosofis, Sosiologis, dan Psikologis) ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penulisan
makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari teknologi pembelajaran.

1
2. Untuk mengetahui deskripsi Landasan Teknologi Pembelajaran (Landasan
Filosofis, Sosiologis, dan Psikologis).

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi Pembelajaran


Teknologi pembelajaran merupakan suatu teknologi yang memainkan
peran penting dalam pendidikan siswa yang memiliki kekhususan Teknologi
yang disesuaikan dan dirancang dengan baik secara khusus bisa memberi
kontribusi bagi pengajaran yang efektif dari seluruh siswa dan bisa membantu
mereka meraih potensi tertinggi dalam proses pembelajaran. Secara etimologis,
kata teknologi (technology) berasal dari bahasa Yunani techne yang berarti seni,
kerajinan, atau keterampilan dan logia yang berarti kata, studi, atau tubuh ilmu
pengetahuan. Secara terminologis, teknologi merupakan pengetahuan tentang
membuat sesuatu. Technology is the application of knowledge for a practical
purpose. Maksudnya, teknologi adalah aplikasi pengetahuan untuk suatu tujuan
praktis.1
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu
pengetahuan terapan. Teknologi juga bisa berarti keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia. Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata
"instruction" yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau "intruere" yang
berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional
(pembelajaran) adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara
bermakna melalui pembelajaran. Pengertian ini lebih mengarah kepada guru
sebagai pelaku perubahan.2 Jadi teknologi adalah sarana, alat maupun cara yang
digunakan dalam menyampaikan pesan dan memecahkan suatu masalah
melalui pengetahuan untuk suatu mencapai tujuan tertentu dan menjadi suatu
disiplin ilmu tersendiri.3

1
Muhammad Yaumi, “Media dan Teknologi Pembelajaran”, Jakarta : Prenadamedia
Group, 2018, hal. 24.
2
Ilyas Ismail, “Teknologi Pembelajaran Sebagai Media Pembelajaran”, Makassar :
Cendekia Publisher, 2020, hal. 9
3
Ahmad Suryadi, “Teknologi dan Media Pembelajaran”, Sukabumi : CV Jejak, anggota
IKAPI, 2020, hal. 7

3
Menurut definisi Commission Intruction Tehnology (CIT) 1970 dalam
kutipan Isjoni (2005, 19), teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang
lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan
pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis, bagian yang
membentuk teknologi pembelajaran adalah televisi, film, OHP, komputer dan
bagian perangkat keras maupun lunak lainnya.
Teknologi pembelajaran merupakan usaha sistematis dalam merancang,
melaksanakan, dan mengavaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan
pembelajaran khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar
dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia
dan nonmanusia agar belajar dapat berlangsung efektif.4

B. Landasan Teknologi Pembelajaran


Adapun landasan teknologi pembelajaran terbagi menjadi tiga macam
landasan, yaitu landasan teknologi filosofis, sosiologis, dan psikologis. Adapun
deskripsi dari tiap-tiap landasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis teknologi pembelajaran adalah suatu pemikiran
yang mendalam dari berbagai macam pemikiran sehingga menghasilkan
sebuah keyakinan dan dibantu dengan alat-alat teknologi lainnya untuk
memperkuat pemikiran. Ini bertujuan agar pendidik bisa memberikan bahan
kepada peserta didik dengan cara dilandasi filosofi dan dibantu oleh alat
teknologi. Di dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus mempertim-
bangkan banyak factor. Karena pada dasarnya pembelajaran merupakan
implementasi dari kurikulum yang berlaku, disini pasti membutuhkan yang
namanya landasan-landasan dan di dasari atas hasil pemikiran mendalam.
Pembelajaran sendiri pada umunya menempati kedudukan sangat stategis
dalam kegiatan pendidikan. Dengan adanya posisi penting itu proses
pembelajaran tidak bisa dilakukan dengan sembarangan harus menggunakan
banyak berbagai landasan–landasan yang kuat atau kokoh. Landasan

4
Ilyas Ismail, “Teknologi Pembelajaran Sebagai Media Pembelajaran”, Makassar :
Cendekia Publisher, 2020, hal. 9

4
mempunyai hakikat yakni factor–factor yang perlu diperhatikan oleh guru
pada waktu merencanakan, melaksanakan dan hingga mencapai tujuan
pembelajaran yang nantinya proses penilaian terhadap siswa.
Landasan yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan
pembelajaran yakni landasan filosofis, landasan psikologis, dan landasan
praktis. Landasan filosofi sendiri yakni menganut aspek filsafat yang sangat
penting dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu, bahkan ini menjadi
landasan utama yang bisa melandasi aspek-aspek lainnya. Tujuan dan materi
pembelajaran umumnya sering bergantung pada filosofis. Jika pandangan
filosofis berbeda dapat mempengaruhi dan mendorong pelaksanaan belajar
mengajar yang tidak sesuai dengan landasan filosofis yang sebenarnya.
Landasan psikologis berhubungan dengan perkembangan psikologi peserta
didik. Psikologi bisa berkembang tetapi harus memperhatikan materi
pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik tujuannya untuk
meningkatkan keluasan dan pendalaman sesuai dengan perkembangan
peserta Secara fisolofis banyak bermunculan pembelajaran yang sangat
dipengaruhi oleh 3 filosofis diantaranya :
a) Aliran Progresivisme Dikutip dalam buku konsep dasar dan model –
model pembelajaran terpadu (J Marzano et.al 1992) berkata “ Aliran ini
memandang jika
proses belajar siswa sering mendapatan pesoalan yang susah untuk
dipecahkan, dalam memecahkan masalah siswa lebih sering mengulang
pengetahuan dan pengetahuan belajar yang dimilikinya. Pada akhirnya
terjadi proses berfikir terkait dengan metakognisi yakni sebuah proses
yang menghubungkan antara pengalaman dan pengetahuan belaar dngan
pengetahuan lainnya.
b) Aliran Konstruktivisme Melihat langsung dari pengalaman sehari-hari
yang sering dijumpai, oleh sebab itu pngalaman yang di dapat orang lain
bisa di formulasikan misalnya dari pengalaman secara langsung dengan
buku teks. Aliran ini menekankan bahwa yang namanya pengetahuan
adalah hasil dari kontruksi atau bentukan manusia.

5
c) Aliran Humanisme Dalam aliran ini melihat dari beberapa sisi
diantaranya adalah keunikan, motivasi yang dimiliki, potensinya. Selain
itu siswa juga memiliki kesamaan yang unik. Dari hal tersebut kegiatan
pembelajaran yaitu memiliki sifat pembelajaran yang bersifat klasikal dan
individual, adapun siswa yang berfikir cepat dan lambat, bisa menyikapi
hal yang unik dari siswa baik yang terkait dengan factor individual
maupun factor lingkungan sosial.
2. Landasan Sosiologis
Secara etimologi, sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu socious dan
logos, socious berarti teman dan logos berarti pengetahuan. 5 Pengertian
tersebut diperluas menjadi ilmu pengetahuan tentang pergaulan hidup
manusia atau masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan positif
yang memepelajari masyarakat. Sosiologi mempelajari berbagai tindakan
sosial yang menjelma dalam realitas sosial.
Mengenai ruang lingkup Sosiologi, Brookover mengemukakan
adanya empat pokok bahasan berikut:
a) Hubungan sistem pendidikan dengan sistem sosial lain.
b) Hubungan sekolah dengan komunitas sekitar.
c) Hubungan antar manusia dalam sistem pendidikan.
d) Pengaruh sekolah terhadap perilaku anak didik.6
Landasan sosiologis mengandung norma dasar pendidikan yang
bersumber dari norma kehidupan masyarakat yang dianut oleh suatu bangsa.
Untuk memahami kehidupan bermasyarakat suatu bangsa, kita harus
memusatkan perhatian pada pola hubungan antar pribadi dan antar kelompok
dalam masyrakat tersebut. Untuk terciptanya kehidupan masyarakat yang
rukun dan damai, terciptalah nilai-nilai sosial yang dalam perkembangannya
menjadi norma-norma sosial yang mengikat kehidupan bermasyarakat dan
harus dipatuhi oleh masing-masing anggota masyarakat.
Landasan ini memberikan dasar untuk menentukan peserta didik
terhadap yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat kebudayaan dan

5
Dany Haryanto, 2011. Pengantar Sosiologi Dasar. Jakarta : Prestasi Pustaka Publiher.
6
Natawidjaya, R., Sukmadinata, N.S., Ibrahim. Djohar, A., 2007, Ilmu Rujukan Filsafat,
Teori, dan Praksis, Universitas Pendidikan Indonesia, hal. 81

6
teknologi. Masyarakat industri abad pertengahan telah menggantikan tenaga
manusia dan binatang dengan tenaga mesin yang digerakkan oleh minyak
bakar dan listrik. 7 Kini masyarakat teknologis telah menggantikan pikiran
manusia dengan pikiran mekanis komputer, dengan kecepatan, ketepatan,
serta kemampuan yang memungkinkan memecahkan masalah-masalah
terknis dan organisasi yang amat kompleks. Bilamana manusia pada abad
pertengahan hidup serta berjuang melalui kerja sama dengan alam
lingkungannya, maka manusia modem kini bangkit menguasai alam. Manusia
teknologis telah memiliki kekuatan meniru alam, bahkan mampu
menciptakan kembali beberapa lingkungan alam, termasuk kehidupan itu
sendiri.8 Misalnya, ilmu kedokteran dan biologi mampu menentukan bukan
hanya jumlah anak dan saat kelahirannya, melainkan juga dapat menetukan
jenis kelamin, intelegensi, bentuk fisik, serta kepribadiannya. Diterapkannya
teknologi di dalam pendidikan mula-mula terjadi pada tahun 1940
sehubungan dengan timbulnya kebutuhan militer pada masa peperangan.
Pada masa itu angkatan perang perlu melatih para calon prajurit untuk tugas-
tugas khusus. Namun, pesatnya penggunaan teknologi di dalam pendidikan
pada tahun 1950-an sesungguhnya merupakan akibat munculnya dua faktor,
yaitu: pertama-tama, timbulnya kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan
sebagai cara untuk memperbaiki mood kehidupan; kedua, terjadinya ledakan
penduduk usia sekolah.9 Tantangan tersebut segera memperoleh jawaban dari
dunia perekonomian dengan menciptakan berbagai perangkat keras sebagai
bantuan teknolgis yang dirancang untuk tujuan pengajaran yang lebih efektif
serta ekonomis. Sekalipun demikian, timbul sedikit keragu-raguan terhadap
kemungkinan pendayagunaan dalam jangka panjang dari peralatan teknologi
secara luas di kelas-kelas dan berbagai bentuk multimedia.
Dalam proses tersebut peranan komunikasi sangat penting, sebab
hakikat teknologi pengajaran adalah upaya guru memengaruhi siswa agar

7
Ana Widyastuti, dkk. 2020. Pengantar Teknologi Pendidikan. Yayasan Kita Menulis.
Hal 13
8
Ibid, hal 13
9
Ibid. hal 13

7
dapat mencapai tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, landasan sosial teknologi
pengajaran ada pada komunikasi insani.
3. Landasan Psikologis
Secara psikologis, belajar dapat didefinisikan sebagai “suatu usaha
yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku secara sadar dari hasil interaksinya dengan lingkungan”. 10 Psikologi
berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu psyche yang berarti jiwa dan
logos yang berarti ilmu Secara harfiah psikologi dapat diartikan sebagai ilmu
tentang jiwa atau ilmu jiwa. Menurut Branca (dalam Khodijah, 2006)
menyatakaan bahwa psikologi sebagai ilmu tentang perilaku. Woodworth dan
Marquis menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu tentang aktivitas individu,
baik aktivitas motorik, kognitif maupun emosional. Definisi ini, lebih bersifat
praktis karena langsung mengarah pada aktivitas kongkrit yang dilakukan
manusia sebagai manifestasi kondisi kejiwaannya. Psikologi atau ilmu jiwa
yang mempelajari jiwa manusia, jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan
mengendalikan jasmani yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar, karena itu
jiwa atau psikis dapat dikatakan inti dan kendali kehidupan manusia yang
berada dan melekat dalam manusia itu sendiri (Pidarta, 2007). Dari pengertian
diatas, dapat disimpulkan psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang proses
mental dan perilaku seseorang yang merupakan manifestasi atau penjelmaan
dari jiwa itu.
Pengertian landasan psikologis merupakan pemahaman terhadap
peserta didik yang berkaitan dengan aspek kejiwaan. Karena merupakan salah
satu kunci keberhasilan pendidikan bagi seorang pendidik. Oleh karena itu,
hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam
bidang pendidikan.
Pemahaman peserta didik yang berkaitan dengan aspek kejiwaan
merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil
kajian dan penemuan psiologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang
pendidikan. Misalnya pengetahuan tentang aspek-aspek pribadi, urutan, dan
ciri-ciri pertumbuhan setiap aspek, dan konsep tentang cara-cara paling tepat

10
Pidarta. Made, Landasan Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013)

8
untuk mengembangkannya. Untuk itu psikologi menyediakan sejumlah
informasi tentang kehidupan pribadi manusia pada umumnya serta berkaitan
dengan aspek pribadi. Individu memiliki bakat, kemampuan, minat, kekuatan
serta tempo, dan irama perkembangan yang berbeda satu dengan yang lain.
Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama
kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka mungkin memiliki beberapa
persamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan
jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar program
pengajaran serta tingkat keterincian bahan belajar yang digariskan.
Landasan psikologis pendidikan adalah suatu landasan dalam proses
pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia
pada umumnya serta gejala- gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi
manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali
dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang
bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan. Kajian psikologi yang erat
hubungannya dengan pendidikan adalah yang berkaitan dengan kecerdasan,
berpikit, dan belajar (Tirtarahardja, 2005).
Menurut Pidarta (2007:194) landasan psikologis pendidikan
merupakan suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai
informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang
berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia
perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai
dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan
proses pendidikan.
Landasan psikologis pendidikan juga dapat dimaknai sebagai suatu
landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi
tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan
dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan
tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia
perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.
Kajian psikologi yang erat hubungannya dengan pendidikan adalah yang
berkaitan dengan kecerdasan, berpikit, dan belajar (Tirtarahardja, 2005: 106).

9
Dengan demikian landasan psikologis pendidikan merupakan salah
satu landasan yang penting dalam pelaksanan pendidikan karena keberhasilan
pendidik dalam menjalankan tugasnya sangat dipengaruhi oleh
pemahamannya tentang peserta didik. Oleh karena itu pendidik harus
mengetahui apa yang harus dilakukan kepada peserta didik dalam setiap tahap
perkembangan yang berbeda mulai dari bayi hingga dewasa.
Landasan psikologi memberikan sumbangan dalam dunia pendidikan.
Kita ketahui bahwa subjek dan objek pendidikan adalah manusia (peserta
didik). Setiap peserta didik memiliki keunikan masing – masing dan berbeda
satu sama lain. Oleh sebab itulah, kita sebagai guru memerlukan psikologi.
Dengan adanya psikologi memberikan wawasan bagaimana memahami
perilaku individu dalam proses pendidikan dan bagaimana membantu
individu agar dapat berkembang secara optimal serta mengatasi permasalahan
yang timbul dalam diri individu (siswa) terutama masalah belajar yang dalam
hal ini adalah masalah dari segi pemahaman dan keterbatasan pembelajaran
yang dialami oleh siswa. Psikologi dibutuhkan di berbagai ilmu pengetahuan
untuk mengerti dan memahami kejiwaan seseorang.
Psikologi memiliki peran dalam dunia pendidikan baik itu dalam
belajar dan pembelajaran. Pengetahuan tentang psikologi sangat diperlukan
oleh pihak guru atau instruktur sebagai pendidik, pengajar, pelatih,
pembimbing, dan pengasuh dalam memahami karakteristik kognitif, afektif,
dan psikomotorik peserta secara integral. Pemahaman psikologis peserta
didik oleh pihak guru atau instruktur di institusi pendidikan memiliki
kontribusi yang sangat berarti dalam membelajarkan peserta didik sesuai
dengan sikap, minat, motivasi, aspirasi, dan kebutuhan peserta didik,
sehingga proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung secara optimal dan
maksimal.
Pengetahuan tentang psikologi diperlukan oleh dunia pendidikan
karena dunia pendidikan menghadapi peserta didik yang unik dilihat dari
segi karakteristik perilaku, kepribadian, sikap, minat, motivasi, perhatian,
persepsi, daya pikir, inteligensi, fantasi, dan berbagai aspek psikologis
lainnya yang berbeda antara peserta didik yang satu dengan peserta didik

10
yang lainnya. Perbedaan karakteristik psikologis yang dimiliki oleh para
peserta didik harus diketahui dan dipahami oleh setiap guru atau instruktur
yang berperan sebagai pendidik dan pengajar di kelas, jika ingin proses
pembelajarannya berhasil (Susilofy, 2013)

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang tertera pada halaman sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa teknologi pembelajaran merupakan usaha sistematis dalam
merancang, melaksanakan, dan mengavaluasi keseluruhan proses belajar untuk
suatu tujuan pembelajaran khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang
proses belajar dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi
sumber manusia dan nonmanusia agar belajar dapat berlangsung efektif.
Terdapat tiga landasan teknologi pembelajaran, antara lain landasan
filosofi, landasan sosiologis, dan landasan psikologis. Landasan filosofi
teknologi pembelajaran adalah suatu pemikiran yang mendalam dari berbagai
macam pemikiran sehingga menghasilkan sebuah keyakinan dan dibantu
dengan alat-alat teknologi lainnya untuk memperkuat pemikiran. Ini bertujuan
agar pendidik bisa memberikan bahan kepada peserta didik dengan cara
dilandasi filosofi dan dibantu oleh alat teknologi.
Landasan sosiologis adalah landasan yang teknologi pengajaran ada pada
komunikasi insani. Landasan sosiologis mengandung norma dasar pendidikan
yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat yang dianut oleh suatu
bangsa. Untuk memahami kehidupan bermasyarakat suatu bangsa, kita harus
memusatkan perhatian pada pola hubungan antar pribadi dan antar kelompok
dalam masyarakat tersebut.
Landasan psikologis merupakan pemahaman terhadap peserta didik
yang berkaitan dengan aspek kejiwaan karena itu merupakan salah satu kunci
keberhasilan pendidikan bagi seorang pendidik. Oleh karena itu, hasil kajian
dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang
pendidikan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat banyak kekurangan yang
jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah

12
ini dengan mengacu kepada sumber yang bisa dipertanggungjawabkan
nantinya. Terkait dengan hal – hal di atas, penulis menyarankan beberapa hal
yang dapat diperhatikan seperti berikut ini:
1. Penulis memberikan saran agar pembaca lebih memperbanyak literasi
yang berkaitan dengan landasan teknologi pembelajaran dari sumber-
sumber yang jelas.
2. Penulis mengharapkan agar pembaca dapat lebih bisa berpikir kritis yang
positif serta dapat menjadi manusia yang bijaksana dalam menghadapi
segala permasalahan kehidupan.
3. Penulis juga mengharapkan kritik dan juga saran di dalam penulisan
makalah di kemudian hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Kurikulum Sekolah Dasar Berbasis Kompetensi.


Jakarta:Depdiknas. Resmini, Novi, dkk. 1996. Penentuan Unit Tema
dalam Pembelajaran Terpadu. Malang: IKIP Malang.
Haryanto Dany, 2011. Pengantar Sosiologi Dasar. Jakarta : Prestasi Pustaka
Publiher.
Ismail Ilyas, 2020, Teknologi Pembelajaran Sebagai Media Pembelajaran,
Makassar : Cendekia Publisher.
Made, Pidarta. 2013. Landasan Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Natawidjaya, R., Sukmadinata, N.S., Ibrahim. Djohar, A., 2007, Ilmu Rujukan
Filsafat, Teori, dan Praksis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Pusat Kurikulum. 2002. Penjelasan Umum Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Depdiknas.
Suryadi Ahmad, 2020, “Teknologi dan Media Pembelajaran”, Sukabumi : CV
Jejak, anggota IKAPI.
Widyastuti Ana, dkk. 2020. Pengantar Teknologi Pendidikan. Yayasan Kita
Menulis.
Yaumi Muhammad, 2018. Media dan Teknologi Pembelajaran, Jakarta :
Prenadamedia Group.

14

Anda mungkin juga menyukai