Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Belajar dan
Pembelajaran Program Studi Pendidikan Agama Islam
Semester 1 – Virtual

Dosen Pembimbing :

Dr. H. Ambo Dalle, S.Ag., M.Pd.


Dr. Firman, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Alfian NIM. 2320203886108009
Kamsir NIM. 2320203886108013
Sutriani NIM. 2320203886108012

PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
2023
KATA PENGANTAR

Syukur dengan memuji kebesaran Allah SWT. Atas segala karunia nikmat yang

diberikan sehingga makalah yang berjudul Pembelajaran Berbasis Teknologi dapat

penulis selesaikan pada mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. Shalawat teruntuk

Nabi Muhammad SAW. Sebagai suri tauladan yang baik dan pembawa rahmat bagi

semesta alam.

Penulisan makalah ini tentunya tidak terlepas dari peran dosen pembimbing

bapak Dr. H. Ambo Dalle, S.Ag., M.Pd. dan bapak Dr. Firman, M.Pd. yang

memberikan petunjuk terkait penyusunan makalah ini. Pembahasan dalam makalah ini

kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta menjadi langkah

awal dalam mempelajari dan mendiskusikan berbagai topic pada mata kuliah

Pembelajaran Jarak Jauh.

Penulis menyadari kiranya terdapat kekurangan dalam makalah ini baik dari

materi, referensi serta struktur penulisan yang belum sempurna. Oleh karena itu, penulis

sangat mengharapkan masukan dan saran-saran dari pembaca untuk dapat melahirkan

makalah yang lebih baik lagi.

Pare-Pare, 15 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………..…..…………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………..…..………….. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………....……….. 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………….……..….…….. 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………....….…... 2

C. Tujuan Penulisan …………………………………………………..…..……. 3

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………..….......... 4

A. Pengertian Teknologi dan Pembelajaran ……………………………....…..… 4

B. Penggunaan Teknologi Dalam Pembelajaran Modern ………………...…..… 8

C. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Teknologi Yang efektif ……….......….... 13

D. Penerapan Teknologi Pembelajaran Dalam Konteks Disrupsi …………….... 19

E. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Teknologi Dalam Pembelajaran ..…. 24

BAB III PENUTUP ………………………………………………….…………..…. 28

A. Kesimpulan ………………………………………………….………….....… 28

B. Saran ……………………………………………………….…….………....... 29

DAFTAR PUSTAKA …………………………………….……………………...….. 30

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada Era globalisasi ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

menjadi sangat pesat. Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu

yang sesuatu yang berupa mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun

sesungguhnya Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab

teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh

manusia.1 Perkembangan ini adalah hasil dari perkembangan pola pikir manusia itu

sendiri untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara praktis dan efisien.

Kemajuan teknologi yang mengglobal telah berpengaruh dalam segala aspek kehidupan

baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan didalam dunia pendidikan.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang cukup pesat juga mendukung untuk

terciptanya teknologi-teknologi baru yang ditandai dengan adanya kemajuan zaman.

Hingga kini, teknologi yang berkembang sudah memasuki tahap digital. Termasuk di

Indonesia, setiap bidang sudah mulai memanfaatkan teknologi untuk memudahkan

pekerjaan, termasuk juga di bidang pendidikan

Sebagaimana yang telah kita ketahui, beberapa tahun yang lalu kegiatan belajar

mengajar tak jauh dari peran buku. Segala hal yang kita tuliskan untuk keperluan

referensi serta bahan ajar dan pembuatan tugas-tugas sekolah bersumber dari buku.

Namun, seiring perkembangan teknologi para pendidik serta peserta didik dapat

1
Ahmad Suryadi, Teknologi dan media pembelajaran jilid i (CV Jejak (Jejak Publisher),
2020).h.3

1
memanfaatkan e-learning atau teknologi, informasi dan komunikasi untuk menambah

wawasan dan pengetahuan yang mungkin tidak didapatkan di buku. Sekolah sudah

menerapkan berbagai aplikasi online baik itu dari segi registrasi maupun proses

pembelajaran.2

Dari penjelasan di atas bahwa dunia pendidikan harus mampu mengadakan

inovasi yang menyeluruh artinya semua perangkat dalam sistem pendidikan memiliki

peran dan menjadi faktor yang begitu berpengaruh dalam keberhasilan sistem

pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa

menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan ahmutu

pendidikan, terutama penyesuaian penggunaannya bagi dunia pendidikan khususnya

dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas tentang pengertian, penggunaan

dan penerapan dalam pembelajaran . Agar kita dapat memahami secara mendalam

bagaimana konsep teknologi jika diaplikasikan di dalam pembelajaran khususnya di era

modern ini

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian teknologi dan pembelajaran ?

2. Bagaimana penggunaaan teknologi dalam pembelajaran modern ?

3. Apa saja pendekatan pembelajaran berbasis teknologi yang dapat diterapkan

dalam pembelajaran modern ?

4. Bagaimana penerapan teknologi dalam konteks disrupsi ?

5. Apa saja kelebihan dan kekurangan penerapan teknologi dalam pembelajara

modern ?
2
Tri Rachmadi dan S Kom, Pengantar Teknologi Informasi (Tiga Ebook, 2020), I.

2
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian teknologi dan pembelajaran

2. Untuk mengetahui penggunaaan teknologi dalam pembelajaran modern

3. Untuk mengetahui pendekatan pembelajaran berbasis teknologi yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran modern

4. Untuk mengetahui penerapan teknologi dalam konteks disrupsi

5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penerapan teknologi dalam

pembelajara modern

BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi Dan Pembelajaran

Pada Era globalisasi ini perkembangan teknologi sangatlah pesat.

Perkembangan ini merupakan hasil dari perkembangan pola pikir manusia untuk

dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara praktis dan efisien.

Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia yang terdiri dari

kata techno yang artinya kerajinan dan logia (Logos) yang berarti ilmu atau

teori.3 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) teknologi adalah metode

ilmiah untuk mencapai tujuan praktis dan sebagai sarana untuk menyediakan

barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup

manusia. 4 Adapun pengertian teknologi menurut para ahli yaitu :

1. Jacques Ellul (1967) mendefinisikan teknologi sebagai keseluruhan metode

yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap

kegiatan manusia.

2. Menurut Gary J. Anglin (1991) Teknologi merupakan penerapan ilmu-ilmu

perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem

untuk memecahkan masalah, proses, jasa, dan struktur organisasi.

3. Menurut Prof. Dr. Yusuf Hadi Miarso berpendapat bahwa Teknologi berasal

dari kata techne yang artinya adalah seni, cara, metode dan kreatifitas. 5

3
Mohammad arif, Teknologi Pendidikan (Kediri; IAIN Kediri Press, 2008), h. 1.
4
Galang Sansaka Megahantara, Pengaruh Teknoligi Terhadap Pendidikan di abad 2
(Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2017), 4.
5
Roida Pakpahan dan Yuni Fitriani, “Analisa pemanfaatan teknologi informasi dalam
pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi virus corona covid-19,” JISAMAR (Journal of Information
System, Applied, Management, Accounting and Research), 4.2 (2020), 30–36.

4
4. Romiszowski mengatakan bahwa teknologi itu merupakan usaha untuk

memecahkan masalah

5. Rogers mempunyai pandangan bahwa teknologi biasanya menyangkut

aspek perangkat keras atau hardware (terdiri dari material atau objek fisik),

dan aspek perangkat lunak atau software (terdiri dari informasi yang yang

terkandung dalam perangkat keras).

Teknologi merupakan sebuah perkembangan perangkat keras

(hardware) maupun perangkat lunak (software) yang didasari ilmu

pengetahun dengan seiring perkembangan jaman dan tentunya didasari oleh

kebutuhan manusia saat ini untuk memecahkan masalah serta mempermudah

pekerjaan manusia. Teknologi mampu membantu pekerjaan dari lama menjadi

cepat, dari susah menjadi mudah. Contohnya dengan berkembangnya teknologi

yang dulu kita mengerjakan sesuatu dengan cara manual. Misalnya surat

menyurat, membuat laporan keuangan, dan lain sebagainya masih manual,

berbeda dengan keadaan sekarang ini, kita dapat menikmati kecanggihan

teknologi yakni surat menyurat bisa melalui pesan singkat atau SMS (Short

Message Service), membuat laporan keuangan sudah menggunakan komputer

dan aplikasi.6

Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai setiap upaya yang dilakukan

dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan

kegiatan belajar dan mengajar. Pembelajaran menurut para ahli yakni sebagai

berikut :

6
Rachmadi dan Kom, I.h. 2.

5
1. Nasution mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar.

2. Gulo mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha untuk menciptakan sistem

lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar.

Dari berbagai pengertian pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh

pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan

menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat

melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil yang

optimal.

Proses pembelajaran merupakan perpanduan kegiatan siswa atau seseorang

yang melakukan kegiatan belajar serta guru atau seseorang yang dianggap

memiliki ilmu yang lebih dan dapat melakukan kegiatan pengajaran.

Keterpanduan dua aktivitas yang dilakukan guru dan murid pada waktu yang

bersamaan tentunya memiliki ciri-ciri tersendiri. Adapun ciri-ciri proses

pembelajaran sebagai berikut :

a. Adanya unsur guru

b. Adanya unsur siswa

c. Adanya aktivitas guru dan siswa

d. Adanya interaksi antar guru dan siswa

e. Bertujuan kearah perubahan tingkah laku siswa

6
f. Proses dan hasilnya terencana atau terprogram7

Kegiatan pembelajaran adalah interaksi yang aktif antara siswa dan guru.

Pembelajaran dapat disebut sebagai pembelajaran jika terdapat ciri-ciri tersebut.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran berbasis teknologi adalah

suatu cara atau suatu metode yang digunakan seorang pendidik dalam

mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan dengan

menggunakan hardware maupun software. Penggunaan teknologi dalam

pembelajaran membuat peserta didik dapat menerima materi yang diberikan oleh

pendidik dengan rasa senang serta menjadikannya lebih efektif, efisien dan

bervariasi.

Pembelajaran berbasis teknologi menggunakan sarana yang mendukung

dalam kegiatan belajar mengajar seperti computer, overhead, proyektor, tv,

video tape , recorder, dll. Menurut Komisi Definisi dan Terminologi AECT

(Association for Educational Communication and Technology). Kegiatan ini

merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur,

ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan

pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah

yang menyangkut semua aspek belajar manusia.8

Pembelajaran berbasis teknologi harus mampu mengembangkan serta

menerapkan ilmu pengetahuan baik berupa alat, teknik, ataupun metode yang

menjadi sarana untuk mempermudah penyampaian pesan atau informasi dari

7
Rifqi Festiawan, “Belajar dan pendekatan pembelajaran,” Universitas Jenderal Soedirman, 11
(2020). H. 12-13
8
Nurdyansyah Nurdyasnyah dan Widodo Andiek, “Inovasi teknologi pembelajaran” (Nizamia
Learning Center (NLC), 2015). H. 16

7
sumber (pendidik) ke penerima informasi atau pesan (peserta didik) agar

tercapainya tujuan pembelajaran atau pendidikan. 9

Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini semakin pesat,

perkembangan terjadi pada perangkat lunak software maupun perangkat keras

hardware dalam waktu yang singkat. Penerapan teknologi perangkat keras

dan perangkat lunak yang digunakan selama pandemi di bidang pendidikan,

pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari sangat berkembang pesat. Teknologi

yang diwakili oleh komputer, telepon genggam, dan platform komunikasi

berbasis video membawa perubahan yang belum pernah terjadi dalam

kehidupan sebelumnya. Perkembangan perangkat ini yang terbilang

cepat, mampu menghadirkan fitur-fitur menarik untuk mempermudah

pekerjaan manusia.10

B. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Modern

Menghadapi revolusi industry 4.0 yang ditandai dengan persaingan ketat

dan arus teknologi yang pesat pada semua sector, Indonesia dituntut memiliki

daya saing yang kuat agar mampu mensejajarkan diri dengan Negara-negara

yang lain. Era modern ini dikenal juga sebagai abad 21 atau disebut sebagai era

revolusi industry yang mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik pada

bidang teknologi, ilmu pengetahuan, psikologi dan transformasi nilai budaya-

budaya. Perkembangan tersebut akhirnya juga menunutut perubahan pada

paradigma pendidikan.

9
Mohammad Arif, “Teknologi Pendidikan” (IAIN Kediri Press, 2012). H. 12-13
10
Zen Munawar dkk., “Pemanfaatan Teknologi Digital Di Masa pandemic covid-19” dalam
Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Volume 2, Edisi 2, 2021, h. 16.

8
Perubahan dunia pendidikan kini tengah memasuki era revolusi industri

4.0, di mana pola pendidikan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang

diintegrasikan dengan teknologi digital dan internet. Dengan demikian,

menyiapkan infrastruktur pendidikan dengan teknologi terkini menjadi hal yang

utama. Infrastruktur pendidikan yang dimaksud adalah komputer dengan segala

aksesorisnya dan jaringan internet. Komputer dan internet saat ini menjadi hal

yang tidak dapat dipisahkan karena keduanya dapat digunakan sebagai media

dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif dan modern. Di samping itu,

guru juga harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang

ada saat ini, karena akan menjadi percuma apabila infrastruktur pendidikan

sudah canggih namun dari segi pendidik tidak dapat menggunakannya.11

Perkembangan ilmu pengetahuan yang cukup pesat juga mendukung

untuk terciptanya teknologi-teknologi baru yang ditandai dengan adanya

kemajuan zaman. Hingga kini, teknologi yang berkembang sudah memasuki

tahap digital. Termasuk di Indonesia, setiap bidang sudah mulai memanfaatkan

teknologi untuk memudahkan pekerjaan, termasuk juga di bidang pendidikan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa teknologi

dimanfaatkan sebagai penunjang keberhasilan dalam pembelajaran. Berikut

penggunaan teknologi dalam pembelajaran di era modern :

1. Sebagai Media Pembelajaran

11
H B A Jayawardana dan Rina Sugiarti Dwi Gita, “Inovasi pembelajaran biologi di era revolusi
industri 4.0,” in Prosiding Seminar Nasional Biologi, 2020, VI, 62..

9
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium yang artinya

perantara atau pegantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima.

Sedangkan media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,

minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

belajar

Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran sudah tidak asing

lagi, mulai dari teknologi yang sangat sederhana sampai teknologi yang canggih.

Teknologi dapat dimanfaatkan untuk menarik minat siswa dalam belajar

sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. penggunaan teknologi

digital memiliki peran dalam mendukung dan meningkatkan proses kognitif

peserta didik dan keterampilan berpikir. Salah satu contoh teknologi digital

adalah internet. Internet dapat memungkinkan guru untuk menyajikan pelajaran

menjadi lebih menarik bagi para peserta didik. Saat ini pembelajaran berbasis

internet, seperti web-learning, e-learning atau pembelajaran online

(pembelajaran jarak jauh) sudah banyak dilakukan. Pembelajaran-pembelajaran

ini memanfaatkan internet sebagai media. Selain pembelajaran menjadi lebih

fleksibel dari segi waktu, tempat dan usia, peserta didik juga dapat mengakses

informasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran dengan bebas. Karena

pembelajaran menjadi lebih individual, maka hal ini dapat meningkatkan proses

kognitif peserta didik dan keterampilan berpikirnya. Contoh lain penggunaan

teknologi sebagai media pembelajaran adalah radio, televisi, video yang dapat

dimanfaatkan untuk memfasilitasi gaya belajar peserta didik yang berbeda-beda

dan juga menarik minat siswa untuk dapat lebih termotivasi lagi dalam belajar.

10
Penggunaan perangkat presentasi interaktif seperti papan tulis elektronik dapat

membuat materi pembelajaran menjadi lebih menarik untuk peserta didik.12

2. Sebagai Video conference

Pada era modern, pembelajaran bukan hanya dilaksanakan secara luring

atau tatap muka akan tetapi pembelajaran bisa pula dilaksanakan dengan daring

atau tanpa tatap muka dan hanya menggunakan media elektronik. Pelaksanaan

pembelajaran khususnya pada pembelajaran jarak jauh membutuhkan media

yang dapat mendistribusikan ilmu pengetahuan atau sebagai wadah dalam proses

kegiatan belajar mengajar.

Media yang digunakan sebagai sarana pembelajaran jarak jauh sekarang

ini menggunakan internet disebut juga dengan online learning yang dapat

memberikan fasilitas koneksi keseluruh penjuru dunia. Internet yang tidak

dibatasi jarak dan waktu membuat pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan

dimana saja, penggunaan internet sebagai sarana belajar dapat memberikan

dampak yang positif dalam penggunaan internet dengan peran para pendidik

dalam pengelolahannya agar pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif.

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat memanfaatkan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan optimal sebagai alat

bantu.

Video conference termasuk dalam synchronous learning yang merupakan

aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama pendidik dan peserta didik. Salah

satu aplikasi yang menyediakan fasilitas interaksi tatap muka pendidik dan

12
Sudarsri Lestari, “Peran teknologi dalam pendidikan di era globalisasi,” Edureligia: Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 2.2 (2018), 96.

11
peserta didik secara virtual melalui video conference dengan PC atau laptop atau

smartphone adalah Zoom Cloud Meeting, aplikasi ini merupakan aplikasi yang

digunakan sebagai media komunikasi jarak jauh dengan menggabungkan

konferensi video, obrolan, pertemuan online dan kolaborasi seluler.13

3. Sebagai Alat administratif

Teknologi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat administratif. Seperti

yang dikatakan Selwyn (2011) bahwa salah satu manfaat teknologi digital adalah

sebagai perbaikan keefektifan pengorganisasian lembaga pendidikan. Dengan

menggunakan komputer, sebagai salah satu produk teknologi digital, lembaga

pendidikan dapat lebih mudah untuk mengelola data administrasi, meliputi data

siswa, data guru, maupun data sekolah itu sendiri.

4. Sebagai Sumber belajar

Selwyn (2011) mengatakan teknologi digital dapat membantu guru untuk

memproduksi bahan-bahan pembelajaran dan memungkinkan mereka untuk

menghabiskan waktu dengan peserta didik. Dengan tersedianya komputer, guru

dapat menyusun rencana pembelajaran dan materi-materi yang dibutuhkan oleh

peserta didik untuk dipelajari. Selain itu, tersedianya internet juga

memungkinkan peserta didik untuk mengakses informasi dengan mudah dari

sumber yang berbeda.

Saat ini, dengan menggunakan teknologi digital, peserta didik banyak

mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam belajar. tersedianya e-book

merupakan salah salah satu salah satu kemudahan tersebut. Peserta didik tidak

13
Dwi Ismawati dan Iis Prasetyo, “Efektivitas pembelajaran menggunakan video zoom cloud
meeting pada anak usia dini era pandemi covid-19,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
5.1 (2020), 665.

12
perlu membeli buku di toko-toko untuk mendapatkan sumber belajar. Peserta

didik cukup hanya mendownload e-book yang sudah banyak tersedia di internet.

Selain itu, peserta didik dan pendidik juga dapat mencari informasi atau

pengetahuan yang lebih luas melalui Google scholar,AI, Zenius, dan lain

sebagainya.14

C. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Teknologi Yang efektif

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau cara pandang kita

terhadap proses pandangan pembelajaran. Istilah pendekatan mengacu pada dari

proses yang terjadi, yang bagaimanapun juga bersifat sangat umum. Pendekatan

(approach), menurut T. Raka Joni, menunjukkan cara umum dalam memandang

permasalahan atau objek kajian. Pendekatan pembelajaran juga dapat diartikan

sebagai sudut pandang terhadap suatu proses pembelajaran, yang merajuk pada

pandangan tentang terjadinya proses yang sifatnya masih umum untuk

menginspirasi dan menguatkan pemilihan strategi dan metode pembelajaran

dengan cakupan teoretis tertentu.15

Pendekatan pembelajaran menurut Roy Killen secara umum dibagi

menjadi dua yaitu :

1. Pendekatan berorientasi pada guru (teacher centered approaches) merupakan

pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar dan

kegiatan belajar yang bersifat klasik atau konvensional. Dalam pendekatan ini,

guru menempatkan diri sebagai orang yang serba bisa dan sebagai satu-satunya

14
Sudarsri Lestari, “Peran teknologi dalam pendidikan di era globalisasi,” Edureligia: Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 2.2 (2018), 97..
15
Nanang Gustri Ramdani et al., “Definisi Dan Teori Pendekatan, Strategi, Dan Metode
Pembelajaran,” Indonesian Journal of Elementary Education and Teaching Innovation, 2.1 (2023), 20–
31.

13
sumber belajar. Ciri pendekatan ini adalah pembelajaran ditentukan oleh guru

sepenuhnya, sedangkan siswa hampir tidak memiliki kesempatan untuk

melakukan aktivtas sesuai minat dan keinginannya.

2. Pendekatan pembelajaran berorientasi pada siswa (Student centered

approaches) merupakan pendekatan yang menempatkan siswa sebagai sumber

belajar dan kegiatan belajar bersifat modern. Pada pendekatan ini siswa

memiliki kesempatan yang terbuka untuk melakukan kreativitas dan

mengembangkan potensinya melalui aktivitas sesuai dengan minat dan

keinginannya. Pada pendekatan ini, peran guru adalah sebagai fasilitator dan

pembimbing agar kegiatan belajar siswa semakin terarah.

Pada saat ini, teknologi semakin canggih dan mudah diakses. Tuntutan

global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan

perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan ahmutu pendidikan,

terutama penyesuaian penggunaannya bagi dunia pendidikan khususnya dalam

proses pembelajaran. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan pembelajaran

berbasis teknologi yang cocok untuk diaplikasikan. Pendekatan pembelajaran

berbasis teknologi menjadi semakin populer dalam pendidikan modern ini.

Pendekatan dapat diartikan sebagai sudut pandang terhadap suatu proses

pembelajaran yang memiliki beberapa macam, jenis, dan cara

implementasi. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dan

siswa dalam melakukan kegiatan belajaran mengajar. Pendekatan adalah kunci

dalam sukses nya sebuah pembelajaran karena dengan menguasai dan memakai

pendekatan bisa membuat pembelajaran lebih menarik, efektif, dan ceria. Maka

dari itu penulis mencantumkan pendekatan yang bisa kita pakai dalam proses

pembelajaran yang efektif di era modern ini. Berikut adalah beberapa

14
pendekatan pembelajaran berbasis teknologi yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran modern:

1. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik adalah salah satu pendekatan yang dirancang agar

siswa mampu aktif dalam memahami konsep, hukum ataupun prinsip

pembelajaran. Pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dapat

menumbuhkan hasil belajar siswa dalam aspek pengetahuan, pemahaman dan

penerapan. Pendekatan saintifik memiliki komponen yang terdiri dari

mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jaringan. Pendekatan

ini sangat dituntun dalam proses pembelajaran IPA. Dalam pembelajaran IPA

siswa dituntut untuk berpikir aktif, kritis dan ilmiah dalam belajar. Pendekatan

ini dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan teknologi

seperti video, simulasi, dan perangkat lunak interaktif untuk membantu siswa

memahami konsep-konsep ilmiah secara lebih baik.16

Penerapan pendekatan saintifik di sekolah belum berjalan secara efektif

karena siswa kurang aktif dalam pembelajaran, keterbatasan pada waktu

pelajaran dan rendah tingkat partisipasi siswa dalam menerapkan pendekatan

saintifik. Penelitian oleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

saintifik meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah siswa. Pendekatan saintifik

mampu meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Selain itu, pendekatan

saintifik mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa.17

2. Pendekatan STEAM

16
suhaimi Et Al., “Analisis Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ipa Selama Pandemi
Covid-19 Di Sekolah Dasar,” Jurnal Didika : Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar, 2022. H. 93.
17
Suhaimi Et Al. H. 94.

15
Dalam dunia Pendidikan banyak sekali pendekatan pembelajaran yang

digunakan oleh guru salah satunya adalah pendekatan STEAM (Science,

Technology, Engineering, Art dan Mathematic). STEAM sebagai pendekatan

belajar adalah sarana bagi siswa untuk menciptakan ide atau gagasan berbasis

ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan berpikir dan bereksplorasi

dalam memecahkan masalah berdasarkan lima disiplin ilmu yang terintegrasi.

STEAM merangsang rasa ingin tahu dan motivasi siswa mengenai

keterampilan berpikir tingkat tinggi yang meliputi pemecahan masalah,

kolaborasi, pembelajaran mandiri, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran

berbasis tantangan, dan penelitian.

Pendekatan STEAM diintegrasikan dengan beberapa mata pelajaran

sehingga siswa mampu berfikir kritis dan inovatif. Pembelajaran tematik cocok

di padukan dengan pendekatan STEAM dikarenakan pembelajaran tematik

dibuat dalam bentuk tema yang dekat dengan kehidupan siswa. Dalam

pembelajaran tematik bidang pelajaran satu dengan yang lain saling

berkesinambungan sehingga pembelajaran berbasis STEAM dapat diterapkan

dalam pembelajaran. STEAM dalam pembelajaran adalah sebuah ide dan

konsep dalam meta-disiplin suatu pembelajaran yang diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan baik dalam aspek kognitif, afektif maupun

psikomotorik siswa dalam menghadapi kemajuan Teknologi dan


18
perkembangan. Pendekatan ini mengintegrasikan sains, teknologi, teknik,

seni, dan matematika dalam pembelajaran. Teknologi dapat digunakan untuk

18
Jolang Prasetyo, Qoriati Mushafanah, And Henry Januar Saputra, ‘Analisis Pendekatan Steam
Dalam Pembelajaran Tematik Di Kelas Iii Sd N Wotbakah’, Jp3 (Jurnal Pendidikan Dan Profesi
Pendidik), 2022 <Https://Api.Semanticscholar.Org/Corpusid:260021367>.H. 82.

16
memfasilitasi pembelajaran STEAM, seperti penggunaan tablet atau perangkat

lunak kreatif untuk membuat karya seni atau desain.

3. Pendekatan Komunikatif

Pendekatan komunikatif yang menitikberatkan pada kebermaknaan

bahasa dan pemaknaan bahwa bahasa itu bersumber pada situasi pada saat

seseorang berbahasa. Pendekatan komunikatif menjelaskan terdapat

kemungkinan perubahan perubahan variasi (ragam) bahasa dalam suatu

pertemuan pembelajaran. Antara guru dan siswa bisa saja digunakan bahasa

dalam bentuk ragam beku, resmi, santai ataupun akrab tergantung dari tuntutan

pada setiap kegiatan di kelas.

Dapat disimpulkan bahwa jika anggapan bahwa setiap ragam mewakili

satu bahasa, maka kegiatan pengajaran di kelas akan selalu menampilkan corak

komunikasi masyarakat multilingual. Kompetensi komunikatif lebih

mengutamakan penggunaan bahasa pada fungsinya dalam komunikasi yang

sesungguhnya dibandingkan pada penguasaan kaidah kebahasaan. Kaidah

kebahasaan dalam pendekatan komunikasi hanya berfungsi sebagai monitor

pada suatu bentuk ujaran.

Terdapat dua pandangan terhadap pendekatan komunikatif dalam

pembelajaran bahasa, yaitu pertama bahwa bahasa dipelajari dalam situasi yang

semestinya memberikan makna kepada satuan bahasa yang dipelajari, dan

kedua bahwa materi pembelajaran bahasa harus disajikan sesuai dengan situasi

dan konteks pada saat berbahasa. Salah satu prinsip pembelajaran komunikatif

yang dikemukakan oleh Canale dan Swain adalah kemampuan berbahasa

sangat ditentukan oleh tingkat penguasaan kompetensi komunikatif yang terdiri

atas kompetensi gramatikal, kompetensi sosiolinguistik, kompetensi

17
kewacanaan, dan kompetensi strategis. Pada masa pandemik ini pada semua

instansi pendidikan baik formal maupun nonformal, telah membuka celah baru

dalam pelaksanaan sistem pembelajaran. Hal ini menyebabkan pembelajaran

dengan pendekatan komunikatif harus diperhatikan. Pendekatan ini dapat

diterapkan dalam pembelajaran bahasa dengan menggunakan teknologi seperti

video konferensi atau platform pembelajaran online untuk memfasilitasi

interaksi antara siswa dan guru, serta antara siswa satu sama lain. 19

4. Pendekatan Terpadu

Hakikat Pembelajaran Terpadu Istilah terpadu oleh Nasution dikaitkan

dengan kurikulum terpadu bahwa pembelajaran terpadu ialah pembelajaran

yang meniadakan batas-batas berbagai mata pelajaran dalam bentuk unit-unit

atau keseluruhan. Kebulatan bahan pelajaran diharapkan dapat membentuk

pribadi pembelajar yang terpadu, yaitu manusia yang sesuai dan selaras. Istilah

pendekatan terpadu dikemukakan oleh Oxford, bahwa pendekatan terpadu

adalah pengajaran keterampilan berbahasa pada membaca, menulis, menyimak,

dan berbicara yang satu berhubungan dengan yang lain.

Waktu suatu pengajaran berisi aktivitas-aktivitas yang menghubungkan

antara menyimak dan berbicara serta menulis dan membaca dengan penekanan

pada kenyataan dan kebermaknaan komunikasi. Adapun Model Pembelajaran

Terpadu Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, dan unit

tematiknya terdapat beberapa cara merencanakan pembelajaran terpadu.

mengajukan beberapa model pembelajaran terpadu, antara lain connected,

nested, webbed, dan integrated. Dalam pembelajaran menulis diupayakan pada

keterampilan berbahasa yang ditunjukkan untuk memahami isi,

19
Huriyah Padhilah Anasti, Harris Efendi Thahar, dan Afnita Afnita, “Sosiolinguistik dalam
Pembelajaran Teks Fabel dengan Pendekatan Komunikatif,” Jurnal Basicedu, 2022.h. 647.

18
menggabungkan daya pikir, dan menggabungkan keterampilan sosial. Model

pembelajaran terpadu yaitu di dalam pembelajaran ini porsi menulis lebih

banyak dibandingkan dengan aspek keterampilan yang lain.

Pendekatan ini mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dalam

pembelajaran. Teknologi dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran

terpadu, seperti penggunaan perangkat lunak pengolah kata atau presentasi

untuk membuat proyek terpadu. 20

Pendekatan-pendekatan tersebut dapat membantu meningkatkan

keterlibatan siswa dalam pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran yang lebih

interaktif dan kolaboratif, serta memungkinkan siswa untuk memperoleh

pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep yang dipelajari.

D. Penerapan Teknologi Pembelajaran Dalam Konteks Disrupsi

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi menjadi sangat

pesat sehingga menciptakan sebuah fenomena dimana terjadi perubahan besar

yang menyebabkan seluruh tatanan berubah disebut dengan disrupsi. Sejak

awal tahun 2020, banyak orang yang mengatakan bahwa kita sedang hidup di

era disrupsi teknologi dikarenakan melihat bahwa pada tahun 2020 itu banyak

hal yang baru bermunculan dan terjadi, yang umumnya membawa perubahan

besar dan terkait dengan teknologi.

Disrupsi teknologi dimaknai sebagai sebuah perubahan fundamental

akibat perkembangan sistem teknologi digital, yang mana teknologi digital atau

robot mulai menggantikan dan mengubah peran serta pekerjaan manusia.

Kehadiran teknologi digital membawa berbagai perubahan dalam berbagai

20
mila Mila, “Pendekatan Pembelajaran Terpadu Dalam Kemampuan Menulis Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Pada Min 2 Kota Palangka Raya,” Jurnal Terapung : Ilmu - Ilmu Sosial, 2021.h. 33.

19
bidang kehidupan manusia, juga perubahan pada sistem yang ada di Indonesia

dan seluruh dunia. Kemunculan disrupsi teknologi ini kemudian mendorong

aktivitas dan kegiatan manusia untuk selalu mengarah pada percobaan

teknologi digital. Masyarakat sangat menikmati teknologi digital yang hadir

pada masa ini, sehingga dunia pada masa sekarang ini didominasi oleh

teknologi, yang dinilai juga sudah keluar atau berlebihan dari tatanan yang

seharusnya.

Perkembangan teknologi perlu disikapi dengan hati-hati, karena

teknologi memiliki dua sisi yang saling bertentangan, di satu sisi teknologi

sebagai sahabat manusia, di sisi lain teknologi dapat menghancurkan

manusia21. Perkembangan yang terjadi ini sangatlah berperan aktif dan

memberikan pengaruh dalam segala bidang kehidupan manusia, baik pengaruh

positif maupun negative. Dalam dunia bisnis, disrupsi sering kali dianggap

sebagai istilah yang memiliki konotasi negatif karena seringkali berkaitan

dengan adanya perubahan yang menyebabkan berubahnya suatu susunan atau

tatanan. Disrupsi dapat terjadi di berbagai bidang Seperti salah satunya adalah

dalam bidang pendidikan yang mempengaruhi proses pendidikan yang sedang

berlangsug. Sehingga, tidak jarang jika banyak para pengajar mengalami

kesulitan dalam proses pembelajarannya dikarenakan perkembangan teknologi

yang begitu cepat. Sehingga, membuat para guru mengalami kesulitan untuk

mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi, dan tidak hanya para pengajar

saja, melainkan para murid juga mengalami kesulitan yang sama.22

21
Sri Ana Handayani, “Humaniora dan era disrupsi teknologi dalam konteks historis,” E-
Prosiding Seminar Nasional Pekan Chairil Anwar, 1.1 (2020), 19–30.
22
Rikno Bayu, Pamungkas, “Pendidikan di Era Disrupsi Teknologi atau Perkembangan
Teknologi,” Journal of Chemical Information and Modeling, 53.9 (2013), 1689–99.

20
Disrupsi dapat menyebabkan dampak yang cukup signifikan apabila

institusi pendidikan gagal menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

Oleh sebab itu, disrupsi harus dihadapi dengan strategi dan langkah-langkah

yang tepat agar institusi pendidikan dapat terus bertahan. Teknologi dalam

konteks disrupsi ini penerapannya dapat diartikan sebagai penggunaan

teknologi dalam menghadapi perubahan besar yang terjadi. Penerapan

teknologi dalam konteks disrupsi pada pendidikan dapat membawa dampak

yang signifikan pada proses pembelajaran, seperti meningkatkan efektivitas

dan efisiensi proses pembelajaran, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan

memfasilitasi pembelajaran yang maksimal dalam perkembangan teknologi

yang pesat. Sehingga dengan demikian penerapan teknologi dalam konteks

disrupsi pada pendidikan harus dilakukan dengan bijak dan strategis agar dapat

memberikan dampak positif bagi proses pembelajaran.

Diantara contoh penerapan pembelajaran berbasis teknologi dalam

konteks disrupsi yakni kegiatan pelatihan, belajar, penugasan, dan lain-lain

yang berkaitan proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan system online.

Pelayanan kehadiran siswa, mahasiswa, pegawai semuanya dapat dilaksanakan

dengan system online berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Semuanya

dilakukan secara manual.23 Contoh lain, sebagaimana yang kita ketahui bahwa

beberapa tahun yang lalu kegiatan belajar mengajar tak jauh dari peran buku.

Segala hal yang kita tuliskan untuk keperluan referensi serta bahan ajar dan

pembuatan tugas-tugas sekolah bersumber dari buku. Namun, seiring

perkembangan teknologi para pendidik serta peserta didik dapat memanfaatkan

23
Ahmadan B Lamuri dan Ridwan Laki, “Transformasi pendidikan dalam pengembangan sumber
daya manusia yang berkarakter di era disrupsi,” Guru Tua: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 5.2
(2022), 23.

21
e-learning atau teknologi, informasi dan komunikasi untuk menambah

wawasan dan pengetahuan yang mungkin tidak didapatkan di buku. Sekolah

sudah menerapkan berbagai aplikasi online baik itu dari segi registrasi maupun

proses pembelajaran.24

Teknologi telah mengubah cara kita hidup, termasuk dalam dunia

pendidikan. Dalam konteks disrupsi, teknologi dapat menciptakan perubahan

mendalam dalam pendekatan, metode pengajaran, dan akses ke pendidikan.

Beberapa cara penerapan teknologi dalam konteks disrupsi pendidikan sebagai

berikut:

1. Pembelajaran Daring (E-learning)

Platform pembelajaran daring memberikan akses pendidikan global.

Siswa dapat mengakses materi pembelajaran dari mana saja, mengatasi

hambatan geografis dan meningkatkan aksesibilitas pendidikan.

2. Kelas Virtual dan Webinar

Teknologi memungkinkan kelas virtual dan webinar, memungkinkan

siswa dan pengajar berinteraksi secara online. Hal ini memperluas

jangkauan pengajaran dan membuka peluang kolaborasi antar lembaga dan

ahli di seluruh dunia. Jika melihat pada beberapa tahun yang lalu,

pembelajaran dilaksakan secara tatap muka, akan ettapi seiring berjalannya

waktu, pembelajaran dapat dilaksanakan tanpa adanya tatap muka yakni

dengan menggunakan aplikasi-aplikasi pertemuan.

3. Pembelajaran Adaptif

24
Rachmadi dan Kom, I.

22
Teknologi dapat digunakan untuk membuat pengalaman

pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa. Sistem

pembelajaran adaptif menggunakan kecerdasan buatan untuk menyesuaikan

kurikulum dan metode pengajaran berdasarkan kemampuan dan kecepatan

belajar masing-masing siswa.

4. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)

Penggunaan AR dan VR dalam pendidikan dapat menciptakan

pengalaman belajar yang imersif. Ini dapat digunakan untuk simulasi

praktis, pembelajaran interaktif, dan eksplorasi konsep-konsep kompleks.

5. Pengembangan Keterampilan Digital

Disrupsi teknologi memerlukan keterampilan baru. Oleh karena itu,

pendidikan harus fokus pada pengembangan keterampilan digital seperti

pemrograman, analisis data, dan literasi digital.

6. Platform Kolaboratif

Alat kolaboratif daring memungkinkan siswa dan pengajar untuk

bekerja sama secara efisien, mengatasi hambatan waktu dan ruang.

Penerapan teknologi dalam konteks disrupsi pendidikan membuka pintu

untuk inovasi, inklusivitas, dan peningkatan kualitas pendidikan secara

keseluruhan. Namun penerapan teknologi dalam konteks disrupsi pada pendidikan

juga memiliki beberapa tantangan, seperti:

1. Perubahan kurikulum sekolah yang harus disesuaikan dengan

perkembangan teknologi.

2. Kesenjangan dalam metode pengajaran digital yang menciptakan kebiasaan

baru belajar kapan saja, di mana saja.

23
3. Tingkat kompetensi guru yang tidak konsisten dalam penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi (TIK).

4. Pengajaran atau penyampaian materi pelajaran yang bisa digantikan dengan

teknologi.

Sehingga dengan demikian untuk menghadapi era disrupsi pada

pendidikan, sekolah harus peka terhadap informasi terbaru dan perkembangan

dunia pendidikan. Guru-guru dapat bergabung dengan komunitas atau pelatihan

guru agar mengetahui perkembangan dunia pendidikan dan inovasi terbaru yang

sekiranya cocok diterapkan di sekolah. Selain itu, pola pikir dalam menghadapi

era disrupsi harus berani menciptakan inovasi baru dan beradaptasi dengan

perkembangan teknologi yang terus berkembang. Penerapan teknologi dalam

konteks disrupsi pada pendidikan harus dilakukan dengan bijak dan strategis agar

dapat memberikan dampak positif bagi proses pembelajaran.

E. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Teknologi dalam Pembelajaran

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabuh lagi khususnya bagi

para pelajar. Pembelajaran saat ini sudah didominasi oleh teknologi yang canggih.

Hal yang cukup aneh jika pelajar belum mengenal betul tentang teknologi yang

sedang berkembang saat ini. Dalam bidang pendidikan, pembelajaran berbasis

online telah mengubah paradigma penyampaian materi pelajaran kepada peserta

didik.25 Semakin berkembangnya teknologi maka sangat berpengaruh dalam dunia

pendidikan. Dengan perkembangan teknologi ini mengakibatkan berkembangnya

ilmu pengetahuan yang penerapannya memiliki kelebihan dan kekurangan.

25
Aulia Rika Harahap, “Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis TIK di SD IT Al-
Khoiriyah Dalam Penerapan Berbasis Online,” Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 1.1 (2022), 44–
50.

24
1. Kelebihan penerapan teknologi dalam pembelajaran:26

a. Aksesibilitas yang lebih luas

Teknologi dapat memberikan akses pembelajaran yang lebih luas

bagi siswa di seluruh dunia. Dengan akses internet, siswa dapat mengakses

materi pelajaran dan bahan pembelajaran dari mana saja dan kapan saja

b. Pembelajaran yang lebih efektif

Teknologi dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih

interaktif dan menarik, dengan berbagai macam media seperti video,

gambar, dan game. Pembelajaran dengan teknologi dapat memotivasi

siswa untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru

c. Peningkatan efisiensi

Teknologi dapat mempermudah pengajar dalam mengelola materi

pelajaran dan memberikan tugas dan umpan balik kepada siswa. Dengan

teknologi, pengajar dapat melacak kemajuan siswa dan memberikan

umpan balik dengan lebih cepat

d. Lingkungan belajar yang lebih fleksibel

Teknologi dapat memberikan fleksibilitas dalam pembelajaran, siswa

dapat mengatur jadwal belajar mereka sendiri dan mengakses bahan

pelajaran kapan saja dan di mana saja

e. Metode belajar yang efektif

26
Studocu, “kelebihan dan kekurangan Teknologi dalam pembelajaran” https://www.
studocu.com/id/document/universitas-muria-kudus/media-and-information-technology-in-guidance-and-
counseling/kelebihan-dan-kekurangan-teknologi-dalam-pembelajaran/48728128

25
Teknologi dapat menciptakan cara yang lebih efektif untuk belajar,

seperti pengenalan suara, konverter text-to-speech, penerjemah, kontrol

volume, perangkat lunak prediksi kata, dan teknologi bantu lainnya.27

f. Meningkatkan motivasi belajar

Teknologi di dalam kelas dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa. Sebagian besar anak senang menggunakan teknologi dalam beberapa

cara.

2. Adapun kekurangan penerapan teknologi dalam pembelajaran yaitu :28

a. Keterbatasan interaksi sosial: Teknologi dapat mengurangi interaksi sosial

antara siswa dan pengajar. Interaksi fisik dan sosial sangat penting dalam

membentuk keterampilan social.

b. Terlalu banyak informasi: Teknologi dapat memberikan terlalu banyak

informasi yang dapat membingungkan siswa

c. Keterbatasan akses internet: Salah satu kekurangan metode pembelajaran e-

learning adalah terbatasnya akses internet

d. Ketergantungan pada teknologi: Siswa dapat menjadi terlalu bergantung

pada teknologi dan kehilangan kemampuan untuk belajar secara mandiri

e. Keterbatasan pengalaman: Beberapa materi pelajaran yang tersedia pada e-

learning belum tersedia dalam media cetak seperti buku yang sering

digunakan dalam metode belajar-mengajar konvensional

27
Victoria Akpan, “kelebihan dan kekurangan teknologi” Blog SunTrust, https://suntrust
blog.com/id/40-advantages-disadvantages-of-technology-in-education/
28
Annur al hadyd, “kelebihan dan kekurangan teknologi dalam bidang pendidikan”,
https://www.smartsiana.com/2019/11/kelebihan-dan-kekurangan-teknologi-dalam-bidang-
pendidikan.html?m=1

26
f. Keterbatasan pengalaman belajar: Siswa mungkin kehilangan pengalaman

belajar yang penting, seperti interaksi sosial dan pengalaman langsung

dengan bahan pelajaran

Dengan demikian teknologi dapat memberikan banyak keuntungan dalam

pembelajaran, namun teknologi juga memiliki kekurangan. Oleh karena itu, perlu ada

keseimbangan antara penggunaan teknologi dan kebutuhan siswa dalam pembelajaran.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

27
Pembelajaran berbasis teknologi adalah suatu cara atau suatu metode yang

digunakan seorang pendidik dalam mengarahkan peserta didik untuk mencapai

tujuan pendidikan dengan menggunakan hardware maupun software. Adapun

penggunaan teknologi dalam pembelajaran di era modern Sebagai media

pembelajaran, sebagai video conference, sebagai alat administrative dan sebagai

sumber belajar. Pembelajaran tentunya membutuhkan sebuah pendekatan agar tujuan

serta mampu menciptakan pembelajaran yang efektif. Adapun pendekatan

pembelajaran menurut Roy Killen secara umum dibagi menjadi dua

yaitu :Pendekatan berorientasi pada guru (teacher centered approaches) dan

Pendekatan pembelajaran berorientasi pada siswa (Student centered approaches).

Jika berkaitan dengan pendekatan yang diguanakan dalam pembelajaran berbasis

teknologi maka terdapat beberapa macam yakni Pendekatan Saintifik, Pendekatan

STEAM, Pendekatan Terpadu.

Disrupsi teknologi dimaknai sebagai sebuah perubahan fundamental akibat

perkembangan sistem teknologi digital, yang mana teknologi digital atau robot mulai

menggantikan dan mengubah peran serta pekerjaan manusia. Teknologi telah

mengubah cara kita hidup, termasuk dalam dunia pendidikan. Dalam konteks

disrupsi, teknologi dapat menciptakan perubahan mendalam dalam pendekatan,

metode pengajaran, dan akses ke pendidikan. Beberapa cara penerapan teknologi

dalam konteks disrupsi pendidikan sebagai berikut: Pembelajaran Daring (E-

learning) Kelas Virtual dan Webinar, Pembelajaran Adaptif, Augmented Reality

(AR) dan Virtual Reality (VR), Pengembangan Keterampilan Digital dan Platform

Kolaboratif. Semakin berkembangnya teknologi maka sangat berpengaruh dalam

dunia pendidikan. Dengan perkembangan teknologi ini mengakibatkan

28
berkembangnya ilmu pengetahuan yang penerapannya memiliki kelebihan dan

kekurangann

B. Saran

Kami sebagai penyusun menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki

kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penyusun akan terus memperbaiki

makalah dengan mengacu pada sumber yang bisa dipertanggung jawabkan nantinya.

Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai

pembahasan makalah di atas.

DAFTAR PUSTAKA

Anasti, Huriyah Padhilah, Harris Efendi Thahar, dan Afnita Afnita, “Sosiolinguistik

29
dalam Pembelajaran Teks Fabel dengan Pendekatan Komunikatif,” Jurnal
Basicedu, 2022
Arif, Mohammad, “Teknologi Pendidikan”, IAIN Kediri Press, 2012.
Bayu, Pamungkas, Rikno, “Pendidikan di Era Disrupsi Teknologi atau Perkembangan
Teknologi,” Journal of Chemical Information and Modeling, 53.9, 2013.
Festiawan, Rifqi, “Belajar dan pendekatan pembelajaran,” Universitas Jenderal
Soedirman, 11, 2020.
Handayani, Sri Ana, “Humaniora dan era disrupsi teknologi dalam konteks historis,” E-
Prosiding Seminar Nasional Pekan Chairil Anwar, 1.1, 2020.
Harahap, Aulia Rika, “Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis TIK di SD IT
Al- Khoiriyah Dalam Penerapan Berbasis Online,” Jurnal Pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah, 1.1, 2022.
Ismawati, Dwi, dan Iis Prasetyo, “Efektivitas pembelajaran menggunakan video zoom
cloud meeting pada anak usia dini era pandemi covid-19,” Jurnal Obsesi: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5.1, 2020.
Jayawardana, H B A, dan Rina Sugiarti Dwi Gita, “Inovasi pembelajaran biologi di era
revolusi industri 4.0,” in Prosiding Seminar Nasional Biologi, 2020, VI.
Lamuri, Ahmadan B, dan Ridwan Laki, “Transformasi pendidikan dalam
pengembangan sumber daya manusia yang berkarakter di era disrupsi,” Guru Tua:
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 5.2, 2022.
Lestari, Sudarsri, “Peran teknologi dalam pendidikan di era globalisasi,” Edureligia:
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2.2, 2018.
Mila, Mila, “Pendekatan Pembelajaran Terpadu Dalam Kemampuan Menulis Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Min 2 Kota Palangka Raya,” Jurnal Terapung :
Ilmu - Ilmu Sosial, 2021
Nurdyasnyah, Nurdyansyah, dan Widodo Andiek, “Inovasi teknologi pembelajaran”
(Nizamia Learning Center (NLC), 2015.
Pakpahan, Roida, dan Yuni Fitriani, “Analisa pemanfaatan teknologi informasi dalam
pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi virus corona covid-19,” JISAMAR
(Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research),
4.2, 2020.
Prasetyo, Jolang, Qoriati Mushafanah, dan Henry Januar Saputra, “Analisis Pendekatan
Steam Dalam Pembelajaran Tematik Di Kelas Iii Sd N Wotbakah,” JP3 (Jurnal
Pendidikan Dan Profesi Pendidik), 2022.
Rachmadi, Tri, dan S Kom, Pengantar Teknologi Informasi, Tiga Ebook, 2020.
Ramdani, Nanang Gustri, Nisa Fauziyyah, Riqotul Fuadah, Soleh Rudiyono, Yayang
Alistin Septiyaningrum, Nur Salamatussa’adah, et al., “Definisi Dan Teori
Pendekatan, Strategi, Dan Metode Pembelajaran,” Indonesian Journal of

30
Elementary Education and Teaching Innovation, 2.1, 2023.
Suhaimi, Tomi Apra Santosa, Sanju Aprilisia, Prodi Tadris Biologi, Iain Kerinci,
Pendidikan Biologi, et al., “Analisis Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ipa
Selama Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar,” Jurnal Didika : Wahana Ilmiah
Pendidikan Dasar, 2022
Suryadi, Ahmad, Teknologi dan media pembelajaran jilid I, CV Jejak Publisher, 2020
Anasti, Huriyah Padhilah, Harris Efendi Thahar, dan Afnita Afnita, “Sosiolinguistik
dalam Pembelajaran Teks Fabel dengan Pendekatan Komunikatif,” Jurnal
Basicedu, 2022
Arif, Mohammad, “Teknologi Pendidikan”, IAIN Kediri Press, 2012.
Bayu, Pamungkas, Rikno, “Pendidikan di Era Disrupsi Teknologi atau Perkembangan
Teknologi,” Journal of Chemical Information and Modeling, 53.9, 2013.
Festiawan, Rifqi, “Belajar dan pendekatan pembelajaran,” Universitas Jenderal
Soedirman, 11, 2020.
Handayani, Sri Ana, “Humaniora dan era disrupsi teknologi dalam konteks historis,” E-
Prosiding Seminar Nasional Pekan Chairil Anwar, 1.1, 2020.
Harahap, Aulia Rika, “Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis TIK di SD IT
Al- Khoiriyah Dalam Penerapan Berbasis Online,” Jurnal Pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah, 1.1, 2022.
Ismawati, Dwi, dan Iis Prasetyo, “Efektivitas pembelajaran menggunakan video zoom
cloud meeting pada anak usia dini era pandemi covid-19,” Jurnal Obsesi: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5.1, 2020.
Jayawardana, H B A, dan Rina Sugiarti Dwi Gita, “Inovasi pembelajaran biologi di era
revolusi industri 4.0,” in Prosiding Seminar Nasional Biologi, 2020.
Lamuri, Ahmadan B, dan Ridwan Laki, “Transformasi pendidikan dalam
pengembangan sumber daya manusia yang berkarakter di era disrupsi,” Guru Tua:
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 5.2, 2022.
Lestari, Sudarsri, “Peran teknologi dalam pendidikan di era globalisasi,” Edureligia:
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2.2, 2018.
Mila, Mila, “Pendekatan Pembelajaran Terpadu Dalam Kemampuan Menulis Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Min 2 Kota Palangka Raya,” Jurnal Terapung :
Ilmu - Ilmu Sosial, 2021.
Nurdyasnyah, Nurdyansyah, dan Widodo Andiek, “Inovasi teknologi pembelajaran”
(Nizamia Learning Center (NLC), 2015.
Pakpahan, Roida, dan Yuni Fitriani, “Analisa pemanfaatan teknologi informasi dalam
pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi virus corona covid-19,” JISAMAR
(Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research),
4.2, 2020.

31
Prasetyo, Jolang, Qoriati Mushafanah, dan Henry Januar Saputra, “ANALISIS
PENDEKATAN STEAM DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III
SD N WOTBAKAH,” JP3 (Jurnal Pendidikan dan Profesi Pendidik), 2022.
Rachmadi, Tri, dan S Kom, Pengantar Teknologi Informasi, Tiga Ebook, 2020.
Ramdani, Nanang Gustri, Nisa Fauziyyah, Riqotul Fuadah, Soleh Rudiyono, Yayang
Alistin Septiyaningrum, Nur Salamatussa’adah, et al., “Definisi Dan Teori
Pendekatan, Strategi, Dan Metode Pembelajaran,” Indonesian Journal of
Elementary Education and Teaching Innovation, 2.1, 2023.
Suhaimi, Tomi Apra Santosa, Sanju Aprilisia, Prodi Tadris Biologi, Iain Kerinci,
Pendidikan Biologi, et al., “Analisis Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Ipa
Selama Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar,” Jurnal Didika : Wahana Ilmiah
Pendidikan Dasar, 2022.
Suryadi, Ahmad, Teknologi dan media pembelajaran jilid I, CV Jejak Publisher, 2020.

32

Anda mungkin juga menyukai