Anda di halaman 1dari 22

TUGAS TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Disusun

oleh:

Nama :Indah Sari

No.bp:20101156110007

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK


PADANG 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala
aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa
oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian,
walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga
memungkinkan digunakan untuk hal negatif.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses berkembangya teknologi di dunia pendidikan?
2. Apa saja manfaat internet bagi pendidikan ataupun pembelajaran?
3. Apa dampak negative internet bagi aktivitas pendidikan?
4. Apa peran teknologi dalam dunia pendidikan?
5. Bagaimana kriteria internet dibidang pendidikan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulis membuat makalah ini:
1. Sebagai acuan dalam proses belajar mengajar.
2. Untuk memenuhi pembuatan tugas mata kuliah teknologi pembelajaran.
3. Sebagai penambahan wawasan bagi penulis dan pembaca.
4. Mengetahui proses berkembangya teknologi di dunia pendidikan
5. Mengetahui apa saja manfaat internet bagi pendidikan ataupun pembelajaran
BAB II
KAJIAN TEORI

PENERAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP


PENDIDIKAN SAAT INI DAN MASA DEPAN

Sebelum membahas penerapan teknologi pendidikan terlebih dahulu perlu diketahui


pengertian teknologi. Kata Teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat
elektronik. Tapi oleh ilmuwan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan sebagai pekerjaan
ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada
usaha untuk memecahkan masalah manusia. Menurut Yp Simon (1983), teknologi adalah
suatu displin rasional yang dirancang untuk meyakinkan penguasaan dan aplikasi ilmiah.

Menurut (An) Teknologi tidak perlu menyiratkan penggunaan mesin, akan tetapi lebih
banyak penggunaan unsur berpikir dan menggunakan pengetahuan ilmiah. Menurut Paul
Saetiles (1968). Teknologi selain mengarah pada permesinan, teknologi meliputi proses,
sistem, manajemen dan mekanisme kendali manusia dan bukan manusia. Pengertian
Teknologi Pendidikan diabad ke dua puluh meliputi lentera pertama proyektor slide,
kemudian radio dan kemudian gambar hidup. Sedangkan abad 19 ke bawah sampai lima
belas teknologi lebih diartikan papan tulis dan buku. Menurut Prof. Sutomo dan Drs. Sugito,
M.Pd.

Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks yang terpadu untuk menganalisis
dan memecahkan masalah belajar manusia/ pendidikan.
Menurut ”Mackenzie, dkk” (1976) Teknologi Pendidikan yaitu suatu usaha untuk
mengembangkan alat untuk mencapai atau menemukan solusi permasalahan.

1. Teknologi Pendidikan lebih dari perangkat keras. Ia terdiri dari desain dan lingkungan
yang melibatkan pelajar.

2. Teknologi dapat juga terdiri segala teknik atau metode yang dapat dipercaya untuk
melibatkan pelajaran; strategi belajar kognitif dan keterampilan berfikir kritis.

3. Belajar teknologi dapat dilingkungan manapun yang melibatkan siswa belajar secara
aktif, konstruktif, autentik dan kooperatif seta bertujuan.

Sistem Belajar Mandiri Salah Satu Aplikasi Teknologi Pendidikan Penerapan


teknologi pendidikan sangatlah luas dalam satu rangkaian sistem yaitu yang bersifat mikro
dan bersifat makro.Teknologi pendidikan merupakan suatu konsep yang masih relatif baru.
Secara ringkas dapat disebutkan bahwa teknologi pendidikan sebagai suatu konsep,
mengandung sejumlah gagasan dan rujukan. Gagasan yang ingin diwujudkan adalah agar
setiap pribadi dapat berkembang semaksimal mungkin dengan jalan memanfaatkan teknologi
sedemikian rupa sehingga selaras dengan perkembangan masyarakat dan lingkungan.Rujukan
konsep itu merupakan hasil sintesi dari gejala yang diamati dan kecenderungan yang ada.
Analisis empirik terhadap sistem belajar mandiri yang dilakukan untuk menghasilkan
manfaat penerapan teknologi instruksional :

A. Meningkatkan produktifitas pendidikan dengan jalan :

a) Memperlaju penerapan bahan

b) Membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik

c) Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan kegiatan belajar anak didik

B. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan :

a) Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional

b) Memberikan kesempatan anak didik untuk berkembang sesuai perkembangan


perorangan mereka.

C. Memberikan dasar pembelajaran yang lebih ilmiah dengan jalan:

a) Perencanaan program pembelajaran secara bersistem

b) Pengembangan bahan ajaran yang dilandasi penelitian

D. Memungkinkan belajar lebih akrab, karena dapat :

a) Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran didalam dan diluar sekolah

b) Memberikan pengalaman tangan pertama

E. Memungkinkan pemerataan pendidikan yang bermutu, terutama dengan :

a) Dimanfaatkan bersama tenaga atau kejadian langka

b) Didatangkannya pendidikan kepada mereka ytang memerlukan Analisis ini dilakukan


dengan harapan bahwa keberadaan teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan dan benar-benar
mampu menjadi solusi terhadap pemecahan semua permasalahan bejara, baik yang bersifat
mikro ataupun makro.

Dalam konsep teknologi pendidikan, dibedakan istilah pembelajaran


(instruction) dan pengajaran (teaching). Pembelajaran, disebut juga kegiatan pembelajaran
instruksional, adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk
diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu.Sedangkan pengajaran adalah usaha
membimbing dan mengarahkan pengalaman belajar kepada peserta didik yang biasanya
berlangsung dalam situasi resmi atau formal.

Reigeluth dan Merrill (1983) berpendapat bahwa pembelajaran sebaiknya


didasarkan pada teori pembelajaran yang bersifat preskiptif, yaitu teori yang memberikan
”resep” untuk mengatasi masalah belajar. Teori pembelajarn yang prespektif itu harus
memerhatikan tiga variabel, yaitu variabel kondisi, metode, dan hasil.

Kerangka teori instruksional itu dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Kondisi Karakteristik Pelajaran

2. Karakteristik Siswa Pembelajaran

3. Tujuan Hambatan

4. Metode Pengorganisasian Bahan Pelajaran

5. Strategi Penyampaian

6. Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran

Karakteristik siswa meliputi pola kehidupan sehari-hari, keadaan sosial ekonomi,


kemampuan membaca, dan sebagainya.Karakteristik pelajaran meliputi tujuan apa yang ingin
dicapai dalam pelajaran tersebut, dan apa Tujuan hambatan untuk pencapaian itu. Misalnya
saja kemampuan berbahasa Inggris yang umumnya lemah merupakan hambatan untuk
mempelajari teks berbahasa Inggris. Pengorganisasiaan bahan pelajaran, meliputi antara lain
bagaimana merancang bahan untuk keperluan belajar mandiri. Strategi penyampaian meliputi
pertimbangan panggunaan media apa untuk menyajikan nya, siapa dan atau apa yang akan
menyajikan, dan sebagainya. Sedang pengelolaan kegiatan meliputi keputusan untuk
mengembangkan dan mengelola serta dan bagaimana digunakannya bahan pelajaran dan
strategi penyampaian. Berdasarkan kerangka teori itu setiap metode pembelajaran harus
mengandung rumusan pengorganiasasian, bahan pelajaran, strategi penyampaian, dan
pengelolaan kegiatan, dengan memerhatikan faktor tujuan belajar, hambatan belajar,
karakteristik siswa, agar dapat diperoleh efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran.

Dalam inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah revolusi metode, kurikulum yang
inovatif, teknologi serta SDM yang kritis untuk bisa menghasilkan daya cipta dan hasil
sekolah sebagai bentuk perubahan pendidikan. Sekolah harus mempunyai orientasi bisnis
pelanggan yang memiliki daya saing global. Untuk itu ada lima teknologi baru yang dapat
menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.

1. Lima macam Teknologi

Sistem Berpikir

Sistem berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan munculnya tiap mode di dunia
pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang tidak kita inginkan.
Tanpa sistem berpikir kita akan sulit untuk mengadakan peningkatan riil di bidang
pendidikan. Jadi sistem berpikir menghadirkan konsep sistem yang umum, dimana berbagai
hal saling terkait

Desain System
Desain sistem adalah teknologi merancang dan membangun sistem yang baru. Perubahan
yang dimaksud adalah perubahan yang cepat yang meningkatkan harapan. Desain sistem
memberi kita peralatan untuk menciptakan suatu system yang baru dan suatu strategi untuk
perubahan.

Kualitas pengetahuan

Mutu atau kualitas pengetahuan merupakan teknologi yang memproduksi suatu produk atau
jasa/ layanan yang sesuai harapan dan pelanggan. Ilmu pengetahuan yang berkualitas telah
menjadi alat yang sangat berharga dalam inovasi pendidikan/ sekolah.

Manajemen Perubahan

Manajemen perubahan adalah suatu cara untuk memandu energi kreatif ke arah perubahan
positif. Dapat juga diartikan sistem pemikiran yang berlaku untuk aspek manajemen inovasi
tentunya dengan berorientasi pada POAC (Perencanaan, Organisasi, Aktualisasi dan
Kontrol).

Teknologi pembelajaran

Disini ada dua bagian yaitu peralatan Pelajar elektronik (Komputer, multimedia, Internet,
telekomunikasi), dan pembelajaran yang didesain, metode dan strateginya diperlukan untuk
membuat peralatan elektronik yang efektif. Pelajaran elektronik ini mengubah cara
mengkomunikasikan belajar. Jadi teknologi pembelajaran adalah sistem pemikiran yang
berlaku untuk instruksi dan belajar. Kelima teknologi tersebut merupakan suatu keterpaduan
untuk menuju inovasi pendidikan sehingga dalam memecahkan masalah pendidikan perlu
kombinasi peralatan/ alat elektronik, orang-orang, proses, manajemen, intelektual, untuk
perubahan yang efektif.

Pengaruh Teknologi Pendidikan

Secara operasional teknologi pendidikan dapat dikatakan sebagai proses yang


bersistem dalam membantu memecahkan masalah belajar pada manusia. Kegiatan yang
bersistem mengandung dua arti, yaitu pertama yang sistemik atau beraturan, dan kedua yang
sistemik atau beracuan pada konsep sistem. Kegiatan yang beraturan adalah kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan yang dilakukan dengan langkah-langkah mengkaji kebutuhan itu
sendiri terlebih dahulu, kemudian merumuskan tujuan, mengidentifikasikan kemungkinan
pencapaian tujuan dengan mempertimbangkan kendala yang ada, menentukan kriteria
pemilihan kemungkinan, memilih kemungkinan yang terbaik, mengembangkan dan menguji
cobakan kemungkinan yang dipilih, melaksanakan hasil pengembangan dan mengevaluasi
keseluruhan kegiatan maupun hasilnya.

Pendekatan yang sistemik adalah yang memandang segala sesuatu sebagai sesuatu
yang menyeluruuh (komprehensif) dengan segala komponen yang saling
terintegrasi.Keseluruhan itu lebih bermakna dari sekadar penjumlahan komponen-komponen.
Tiap komponen mempunyai fungsi sendiri, dan perubahan pada tiap komponen akan
mempengaruhi komponen lain serta sistem sebagai keseluruhan. Pendekatan ini juga
memperhatikan bahwa pendidikan sebagai suatu sistem terdiri dari berbagai lapis sistem:
makro, meso dan mikro. Pendidikan di dalam kelas merupakan lapis terbawah atau terkecil
atau suatu sistem mikro.Sedangkan pendidikan nasional merupakan sistem makro atau yang
paling atas.Masalah belajar yang dipecahkan banyak ragamnya.

Ada masalah dalam skala mikro, yaitu masalah yang dihadapi guru dalam satu kelas
untuk mata pelajaran tertentu, dan ada masalah makro, yaitu masalah pendidikan nasional,
misalnnya ketersediaan kesempatan belajar pada jenjang pendidikan lanjut. Pembelajaran
adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau
terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.

Usaha ini dapat dilakukan oleh seseorang atau suatu tim yang memiliki kemampuan
dan kompetensi dalam merancang dan atau mengembangkan sumber belajar yang diperlukan.

Pengertian ini dibedakan dengan pengajaran yang telah terlanjur mengandung arti
sebagai penyajian bahan ajaran yang dilakukan oleh seseorang pengajar. Pembelajaran tidak
harus diberikan oleh pengajar, karena kegiatan itu dapat dilakukan oleh perancang dan
pengembang sumber belajar, misalnya seorang teknolog pembelajaran atau suatu tim terdiri
dari ahli media dan ahli materi ajaran tertentu. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat
terjadi dari upaya berbagai komponen dan salah satunya adalah strategi pembelajaran, yang
menjadi salah satu bahan kajian dalam teknologi pendidikan.

Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan manusia untuk sesuatu
tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan
usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada. Setiap
teknologi, tidak terkecuali teknologi pendidikan, merupakan proses untuk menghasilkan nilai
tambah, sebagai produk atau piranti untuk dapat digunakan dalam aneka keperluan, dan
sebagai sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berkaitan untuk suatu tujuan
tertentu. Melihat penjelasan diatas untuk itu penulis mengakat tema ”Strategi Pembelajaran
dengan Konsep Dasar Pola Sistem Belajar Mandiri”. Dengan tujuan penulisan untuk
mengetetahui strategi pembelajaran dengan Konsep Dasar Pola Sistem Belajar Mandiri

Teknologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Produktivitas Pendidikan

Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan keseluruhan proses


perencanaan, penataan dan pendayagunaan sumber daya untuk merealisasikan tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien. Sejauh mana pencapaian produktivitas pendidikan
dapat dilihat dari out put pendidikan yang berupa prestasi, serta proses pendidikan yang
berupa suasana pendidikan. Prestasi dapat dilihat dari masukan yang merata, jumlah tamatan
yang banyak, mutu tamatan yang tinggi, relevansi yang tinggi dan dari sisi ekonomi yang
berupa penyelenggaraan penghasilan. Sedangkan proses atau suasana tampak dalam
kegairahan belajar, dan semangat kerja yang tinggi serta kepercayaan dari berbagai pihak.
Satu hal yang perlu disadari adalah bahawa produktivitas pendidikan harus dimulai
dari menata /SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Hal kedua adalah bahwa
penataan SDM harus dilaksanakan denagn prinsip efektivitas dan efisiensi karena efektifitas
dan efisiensi adalah kriteria dan ukuran yang mutlak bagi produktivitas pendidikan.

Dalam meningkatkan produktivitas pendidikan, teknologi pendidikan memiliki ciri-ciri


inovasi pendidikan yang dapat dikenal dengan beberapa identifikasi, namun menurut ashby
1967 ada empat ciri-ciri inovasi pendidikan :

1.Ketika masyarakat /orang tua mulai sibuk dengan peran keluar sehingga tugas
pendidikan anak sebagian digeser dari orang tua pindah ke guru atau dari rumah ke
sekolah.

2.Terjadi adopsi kata yang ditulis ke instruksi lisan

3.Adanya penemuan alat untuk keperluan percetakan yang mengakibatkan


ketersediaan buku lebih luas.

4. Adanya alat elektronika yang bermacam-macam radio, telepon, TV, computer,


LCD proyektor, perekan internet, LAN, dsb ).

Keempat perubahan di atas di dunia pendididkan telah menimbulkan banyak


masalah, dan untuk itulah kelima teknologi yang dibahas pada point sebelumnya sangat
membantu untuk solusi pemecahan.
Perubahan pendidikan/sekolah yang dinginkan sekolah sesuai visi dan misinya
tentunya sangat tergantung pada lima teknologi tersebut yaitu sistem berfikir, system desain,
ilmu pengetahuan yang berkualitas, manajemen. Sekarang sekolah negeri maupun swasta
mulai berusaha keras untuk mengatur kembali sistem pendidikan mereka. Banyak program
sekolah yang ditawarkan pada masyarakat baik itu jurusan maupun status sekolah yaitu SSN,
unggul, model, internasional, akselerasi dan sarana prasarananya. Yang jelas perubahan
sekolah untuk menghadapi dunia global harus disiapkan dari unsur SDM yang berkualitas
sehingga mampu berfikir membuat desein pendidikan, punya kiat manajemen yang baik dan
tidak gagap terhadap pendidikan. Jadi dapat dikatakan bahwa antara inovasi pendidikan
dengan teknologi pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Inovasi
merupakan okbyek dan teknologi pendidikan merupakan subyeknya.

Dalam inovasi pendidikan butuh SDM dan peralatan yang menunjang inovasi
pendidikan, sebaliknya SDM dan alat tidak akan berfungsi tanpa digunakan untuk
sasaran/tujuan yang pasti dan bermanfaat dimasa datang.

Dalam meningkatkan produktivitas pendidikan , Teknologi Pendidikan mempunyai


manfaat sebagai berikut:

Teknologi Pendidikan sebagai peralatan untuk mendukung konstruksi


pengetahuan:
- Untuk mewakili gagasan pelajar pemahaman dan kepercayaan
- Untuk organisir produksi, multi media sebagai dasar pengetahuan pelajar.
Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan yang
mendukung pelajar : Untuk mengakses informasi yang diperlukan. Untuk perbandingan
perspektif, kepercayaan dan pandangan dunia.

Teknologi pendidikan sebagai media sosial untuk mendukung pelajaran dengan


berbicara. Untuk berkolaborasi dengan orang lain.
Untuk mendiskusikan, berpendapat dan membangun konsensus antara anggota sosial.

Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual untuk mendukung pelajar. Untuk


membantu pelajar mengartikulasikan dan memprentasikan apa yang mereka ketahui.

Teknologi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan/sekolah.

Tekonologi pendidikan dapat meningkatkan fektifitas dan efisiensi proses belajar


mengajar.

Teknologi pendidikan dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan.

Quantum Learning

Banyak sekolah-sekolah saat ini menerapkan sistim quantum learning, bahwa tingkat
kepercayaan banayak pendidik semakin besar pada praktek. Sesuatu yang dipahami dengan
lebih mendalam melalui pengalaman nyata dilapangan.

Dimana membiarkan tiap mahasiswa menganalisa dan berpikir kritis dari


pengetahuan yang mereka peroleh.

mahasiswa dikelompokkan terlebih dahulu, sesuai dengan

· Kulitas intelegensi

· Kualitas emosional

· Kualitas sprrittual

Setiap mahasiswa dianggap sebagai individu mandiri dan bebas, mampu memilih kategori
unggulan buat mereka sendiri dan mencapainya.

Misalnya, jika siswa suka seni, maka yang menjadi fokus pendidikanya adalah pengetahuan
dibidang kesenian, sedangkan pengetahuan lain dianggap sebagai pelengkap.
Kelemahannya :

metode pengajaran seperti ini relatif baru dan membutuhkan sarana dan prasarana yang tidak
sedikit.

Membutuhkan dana yang relatif tinggi

Terdapatnya tingkat persaingan dengan sekolah swasta

Pemecahanya :

· Bagaimana memicu kesadaran pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan yang


lebih komleks.

Pendidikan yang baik adalah investasi yang tak ternilai untuk kemajuan bangsa.
Maka, untuk menstandarkan materi-materi pendidikan yang diberikan dalam sekolh,
disusunlah kurikulum oleh pemerintah sebagai pedoman sistematis yang wajib dilaksanakan
bagi institusi-institusi pendidikan di Indonesia dalam materi pelajaran.

Penerepan teknologi pendidikan masa kini

Dijaman reformasi saat ini pendidikan mengalami :

Kurikulum yang dikeluarkan pemerintah senantiasa berubah cepat

Setiap kali mentri pendidikan berganti kurikulum ikut berbah.

Apakah berganti kurkulum itu baik?

Sebenarnya tergantung, apabila kurikulum baru memang lebih efektifdan cocok dengan
realita dilapangan, maka itu baik. Tapi, apabila kurikulum itu tidak efektif dan sulit
direalisasikan dengan sempurna, maka akan terjadilah kebingungan

Tidak adanya sekolah yang secara khusus menghasilkan peserta didik untuk menjadi
pemimipin.

Pendidikan berbeda dengan pengajaran ;

· Pendidikan mempunyai arti luas, yaitu pendidikan dapat berlangsung dimasyarakat,


dikeluarga, tempat bekerja dan tempat lainnya.

Pengajaran dalam prosesnya harus berlangsung secara teorganisir melalui institusi (formal)
persekolahan termasuk diperguruan tinggi tentunya.
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI

Reformasi yang dapat di lakukan teknologi informasi dapat mencakup tiga hal, yaitu:

• Cara kita belajar

• Apa yang kita pelajari

• Tempat dan waktu kita belajar

1. Cara kita belajar

Mengenai cara kita belajar, terkait dengan metode pembelajaran. Pada pembelajaran
konvensional, guru memainkan peranan yang lebih besar sehingga tingkat ketergantungan
siswa terhadap guru menjadi lebih besar juga. Sedangkan pada pembelajaran berbasis
teknologi informasi pembelajaran terpusat kepada siswa sehingga guru hanya sebagai
pendamping atau konsultan saja

2. Ape yang kita pelajari?

Terkait dengan apa yang kita pelajari. Pada pembelajaran berbasis teknologi informasi
(TI) mengubah pola pembelajaran tidak hanya terhadap apa yang seharusnya di pelajari oleh
para siswa, melainkan juga apa yang dapat di peroleh oleh para siswa jika dapat
mengoptimalkan peran TI. Hal ini mengindikasikan bahwa TI dapat menyediakan
sumberdaya pembelajaran yang tidak terbatas seperti internet, intranet, audio/video, dan
media berbasis teknologi lainnya.

3. Tempat dan waktu kita belajar

Ruang dan waktu belajar adalah salah satu hal yang membatasi proses pembelajaran
sehingga tidak dapat berlangsung secara maksimal. Dengan hadirnya TI maka para siswa
dapat memilih sendiri tempat dan waktu serta ritme pembelajaran karena TI menawarkan
kebebasan memilih ketiga hal tersebut sesuai kebutuhan setiap siswa.

Seiring dengan kehadiran teknologi informasi, proses pembelajaran bagi para siswa
tidak hanya melalui cara konvensional dengan adanya tatap muka secara langsung antara
guru dengan murid, tetapi pembelajaran juga dapat menggunakan sarana-sarana teknologi
sehingga antara guru dan murid tidak harus bertatap muka secara langsung.
Berdasarkan hal di atas, sangat jelas bahwa metode pendidikan berbasis TI memiliki
prospek yang cerah di masa depan karena menawarkan berbagai keunggulan yang tidak di
miliki oleh proses pendidikan formal pada umumnya. Selain itu metode pendidikan berbasis
TI juga menawarkan pendidikan murah bagi para siswa karena para siswa dapat memperoleh
bahan pembelajaran dari berbagai sumber yang gratis tentunya tidak seperti pendidikan
konvensional yang harus membeli buku-buku yang kian hari kian mahal. Dengan kata lain,
metode pendidikan berbasis TI harus segera di kembangkan di Indonesia untuk mendukung
UU No 20 Tahun 2003 untuk mewujudkan pendidikan murah yang terjangkau bagi seluruh
lapisan masyarakat.

Globalisasi membawa akibat terjadinya perubahan yang terus menerus dan semakin cepat.
Sejalan dengan pencapaian tujuan pendidikan, perlu diupayakan suatu sistem pendidikan
yang mampu membentuk kepribadian dan ketrampilan peserta didik yang unggul, yakni
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang kreatif, cakap, terampil,
jujur, dapat dipercaya, disiplin, bertanggung jawab dan memiliki solidaritas sosial yang
tinggi, maka dibentuklah empat pilar pendidikan yang dijadikan fondasi pendidikan pada era
informasi dan jaringan global ini dalam meraih dan merebut pasar internasional.

Penerepan teknologi pendidikan masa depan

Di era global seorang pemimpin perlu diajarkan dan dikenalkan secara dini dalam sistem
pendidikan nasional agar pada saatnya mereka dibutuhkan minimal telah memiliki kapasitas
dan aksesibilitas yang memadai untuk memimpin.

Agar dari masyarakat sudah diberdayakan akan lahir pemimipin-pemimpin bangsa yang
efektif.

Sifat-sifat positif yang harus dimiliki olehh seorang pemimipin :

· Kreatif

· Bermoral

· Pemberani

· Intelektula (pengetahuan yang tinggi)

· Memiliki komitmen

Pemimpin yang sejati :

Pemimpin yang bisa menjadi simbol moraldan pemersatu bagi komunitasnya

Pemimipin yang bisa menjadi agent menuju kesejahteraan, kemakmuran.

Pemimipin yang bisa membawa komunitasnya melangkah maju jauh kedepan.


Dengan meningkatkan anggran belanja untuk pendidikan, serta peningkatan kuaitas para
guru, sistem pendidikan di Indonesia akan lebih baik. Dan ini akan menghasilkan SDM
Indonesia yang berkompetensi.

Lalu dengan penerepan teknologi Indonesia dapat membuat kualitas dan kuantitas produk
yang dihasilkan dari SDA pun meningkat. Dari integrasi SDM dan SDA Indonesia ini, maka
perbaikan ekonomi pun dapat terwujud dan dapt menciptakan kesejahteraan bagi bangsa
indonesia.

Perkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning).
Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan
sebagai strategi utama.

Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan.

Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi


menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.

Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam


pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka


pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan
media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai
mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas
tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.

Pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari. Metoda
pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga
dan orang lanjut usia (pensiunan).
Beberapa tahun yang lalu pertukaran materi dilakukan dengan surat menyurat, atau
dilengkapi dengan materi audio dan video. Saat ini hampir seluruh program distance learning
di Amerika, Australia dan Eropa dapat juga diakses melalui internet. Studi yang dilakukan
oleh Amerika, sangat mendukung dikembangkannya e-learning, menyatakan bahwa computer
based learning sangat efektif, memungkinkan 30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih
singkat, dan 30% biaya lebih murah. Bank Dunia (World bank) pada tahun 1997 telah
mengumumkan program Global Distance Learning Network (GDLN) yang memiliki mitra
sebanyak 80 negara di dunia. Melalui GDLN ini maka World Bank dapat memberikan e-
learning kepada mahasiswa 5 kali lebih banyak (dari 30 menjadi150mahasiswa)dengan biaya
31% lebih murah.

Kecenderungan global & regional dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi
untuk pendidikan
Pertama, proses investasi dan re-investasi yang terjadi dalam dunia industri berlangsung
sangat cepat, menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang sangat cepat pula pada
dunia organisasi kerja, struktur pekerjaan, struktur jabatan dan kualifikasi tenaga kerja yang
dibutuhkan.

Kedua, perkembangan industri, komunikasi dan informasi yang semakin cepat akan
melahirkan ”knowledge worker” yang semakin besar jumlahnya.

Knowledge worker adalah pekerjaan yang berkaitan erat dengan proses informasi.

Ketiga, berkaitan dengan dua kecendrungan pertama, maka muncul kecendrungan bahwa
pendidikan bergeser daari ide back to basic ke arah ide the forward to future basic, yang
mengandalkan pada penigkatan kemampuan TLC (how to think, how to learn, how to create).
How to think menekankan pada pengembangan critical thinking, how to learn menekankan
pada kemampuan untuk bisa secara terus-menerus dan mandiri emnguasai dan mengolah
informasi dan how to create menekankan pada pengembangan kemampuan untuk dapat
memcahkan problem yang berbeda-beda.

Keempat, berkembang dan meluasnya ide demokratisasi yang bersifat substansi, yang antara
lain dalam dunia pendidikan akan terwujud dalam munculnya tuntutan pelaksaan school
based management dan sitespecific soluion. Seiring dengan itu, karena kreatifitas guru, maka
akan bermunculan berbagai bentuk praktek pendidikan yang berbeda satu sama lain, yang
kesemuanya untuk menuju pendidikan yang efekti dan efisien.

Kelima, semua bangsa akan mengalami krisis demi krisis yang tidak hanya dapat dianalisis
dengan metode sebab akibat sederhan tetapi memerlukan sistim yang saling bergantungan.

Kecendurangan – kecendrungan tersebut diatas menuntut kualitas sumber daya mnusia yang
berbeda dengan kualitas yang ada dewasa ini.

Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan maka pada saat
ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media
internet untuk menghubungkan antara mahasisiw denagan dosennya, melihat nilai mahasiswa
secara online, memngecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang
diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.

Pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari. Metoda
pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga
dan orang lanjut usia (pensiunan).

Setiap pembahasan tentang masa depan senantiasa mengandung ketidakpastian, tak terkecuali
pembahasan pendidikan masa depan. Kecendrungan yang diidentifikasikan berikut ini
merupakan ramuan dari berbagai sumber (miarso,1990) namun belum merupakan ramuan
yang komprehensif.
1. Belajar Menyelidik

Yaitu meliputi kemampuan seseorang dalam menggunakan proses dan prosedur yang
intelektual, untuk memecahkan masalah akademis maupun praktis yang dihadapinya. Prinsip
ini dalam pelaksanaannya dicerminkan dengan berkurangnya penjelasan atau ceramah dari
guru, dan dengan meningkatnya kegiatan meneliti baik secara mandiri maupun kelompok
oleh peserta didik.

2. Belajar Mandiri

Yaitu berupa pengarahan dan pengontrolan diri dalam memperoleh dan menggunakan
pengetahuan. Kemampuan ini penting karena keberhasilan dalam kehidupan, akan diukur dari
kesanggupan bertindak dan berpikir sendiri, dan tidak tergantung kepada orang lain.

3. Belajar Sendiri

Bentuk pertama telah dikembangkan dalam sistem PAMONG , PPSP, SMP terbuka,
Universitas Terbuka dengan digunakannya modul belajar. Bentuk kedua pernah
dikembangkan dalam sekolah laboratorium IKIP malang yang dipimpin oleh Prof. Dr.
S.Pakasi.

4. Belajar Struktur Bidang Studi

Mempelajari struktur ini dapat dilakukan melalui pemahaman konsep, prinsip, prosedur da
model teoritik. Cara ini akan lebih ekonomis dan praktis. Dengan menguasai struktur fakta
dan informasi selanjutnya dapat disimpan dalam berbagai macam sarana bantu yang dapat
diambil kembali sewaktu – waktu diperlukan.

5. Belajar Mencapai Penguasaan

Prinsip ini berasumsi bahwa setiap peserta didik mampu menguasai apa yang dipelajarinya.
Penguasaan atas tujuan ini merupakan standar bagi semua peserta didik, dengan ketentuan
bahwa tiap peserta didik mendapat tugas yang sesuai dengan kemampuannya, serta bahwa
kepada mereka itu dapat disediakan bahan, waktu, dan bimbingan yang diperlukan untuk
keberhasilannya. Dengan prinsip ini maka peranan utama guru adalah mengelola kegiatan
belajar peserta didik dan memberikan bimbingan yang diperlukan.

6. Pendidikan Untuk Perkembangan Kepribadian

Perkembangan ini merupakan perkembangan segala aspek kepribadian secara utuh, bukan
hanya menekankan pada aspek koqnitif saja melainkan pula keyakinan, minat, dan nilai yang
membentuk pribadi seseorang.
7. Mengutamakan Kepentingan Peserta Didik

Perlu diadakan berbagai macam kemungkinan, dan disediakan kemudahan untuk mengikuti
salah satu kemungkinan itu disebabkan kondisi dan karakteristik masing-masing peserta didik
yang berbeda. Misalnya, bagi peserta didik yang tinggalnya di daerah terpencil dan terisolasi
atau mereka yang karena alasan fisik, sosial dan ekonomi tidak dapat mengikuti pendidikan
reguler, harus dapat diberikan program pendidikan kompensatoris, dengan derajat dan
pengakuan yang setaraf dengan program regular.

8. Pesebaran Waktu
pendidikan itu berlangsung sepanjang waktu, terutama waktu jaga setiap orang. Dalam suatu
sistem pendidikan hendaknya keterpaduan antara pendidikan di dalam sekolah dan di luar
sekolah, sehingga perolehan suatu kemampuan tidak hanya dibatasi dan dihargai sewaktu
seseorang bersekolah, atau didasarkan pada ijazah atau tanda tamat belajar.

9. Persebaran Tempat

Pendidikan itu pada dasarnya dapat berlangsung dimana saja, namun bilamana dikehendaki
agar pendidikan itu terarah dan terawasi perlu ditata terlebih dahulu bentuk kelembangaan
dan tata caranya.penataan ini tidak harus dilakukan secara formal dalam suatu bentuk
perundingan khusus, melainkan dapat pula berkembang sebagai suatu kebiaasaan dalam
masyarakat .
10. Keanekaragaman Sumber

Guru hanyalah salah satu sumber insani, dan disamping itu maih ada lagi sumber non insani.
Sumber-sumber insani ini harus pula dilengkapi dengan sumber non insani berupa
lingkungan, alat, media, dan sebagainya.

11. Diferensiasi Peranan

Guru harus berbagi peranan dengan orang lain yang mempunyai tugas dan fungsi khusus.
Semua orang tergabung ke dalam suatu tim instruksional, dan masing-masing orang di
samping mempunyai keahlian dalam bidang tanggung jawabnya, juga memahami perananya.

12. Ekonomi Pendidikan

Pendidikan sebagai suatu proses menciptakan hasil, tidak mungkin terbebas dari
pertimbangan ekonomi. Ditinjau dari segi anggran, komponen pembiayaan untuk guru
merupakan jumlah yang terbesar, oleh karena itu harus bisa digunakan seefisien dan seefktif
mungkin.

13. Pendekatan Ilmiah


Pendidikan merupakan kepentingan semua orang. Tetapi itu tidak berarti bahwa pendidikan
itu merupakan “common sense” yang dapat dimengerti dan diketahui oleh orang awam.
Pendidikan sebagai suatu disiplin keilmuan berkembang sesuai dengan perkembangan daya
pikir, keadaan dan kebutuhan manusia.

Dalam Teknologi Pendidikan terdapan gejala-gejala dalam perkembangnya, salah


satunya dalam bidang garapa teknologi pendidikan. Adpaun gejala tersebut ialah :

1. Adanya orang-orang belajar yang belum memperoleh perhatian yang cukup tentang
kebutuhannya, kondisinya, dan tujuannya.

Untuk masa mendatang diharapkan dengan perkembangan teknologi pendidikan ini orang tua
mampu mengenal karakteristik, kebutuhan, dan tujuan anak mereka dalam memperoleh
pendidikan.

2. Adanya sibelajar yang tidak cukup memperoleh pendidikan dari sumber-sumber sedekala
(tradisional), dan karna itu perlu dikembangkan dandigunakan sumber-sumber baru.

3. Adanya sumber-sumber baru berupa orang (misalnya penulis buku ajar dan pembuat media
instruksional), isi pesan (yang tertulis dalam buku, tersaji dalam media, dan sebagianya),
bahan (misalnya buku, dan perangkat lunak televisi), alat ( pesawat televisi dan sebaginya),
cara – cara tertentu dalam memanfaatkan orang, pesan, bahan dan alat, serta lingkungan
tempat proses belajar itu berlangsung(AECT, 1986).

4. Adannya kegiatan yang bersistem dalam mengembangkan sumber0sumber belajar itu yang
bertolak dari landasan teori tetentu dan hasil penelitian, yang kemudian dirancang, dipilih,
diproduksi, disajikan, diguankan, disebarkan, dinilai, dan disempurnakan.

5. Adanya pengelolaan atas kegiatan belajar yang memanfaatkan berbagai sumber, kegiatan
mengahasilkan dan atau memilih sumber belajar, serta orang dan lembaga yang terlibat
langsung dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan agar kehiatan lebih berdaya
guna, berhasil guna dan produktif.

Dalam menghadapi masalah internal pendidikan dan tantangan masa depan,


sebenarnya pemerintah sudah menyadari perlunya kebijakan dan strategi pengembangan
pendidikan yang bersifat inovatif, yaitu tidak terkait dengan tradisi yang ada.

Dapat kiranya diramalkan arah kecendrungan pendidikan mendatang secara umu


adalah sebagai berikut:

a. Pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh akan menjambah pendidikan yang
berada di luar jangkauan pendidikan tatap muka konfensional yang bersifat klasikal.
b. Lembaga-lembaga pendidikan atau latihan yang mempunyai satu kepentingan untuk
memanfaatkan sumber-sumber secara bersama akan berkolaborasi dalam suatu jaringan
pendidikan jarak jauh.

c. Pendidikan profesi dan politeknik secara bertahap akan memanfaatkan kemampuan


jaringan email dan elibrary Untuk akses data atau informasi yang bersangkutan.

d. Daerah – daerah pelosok jauh dan terpencil secara bertahap melalui kantong-kantong
eksprimentasi akan diperkenankan dengan penggunaan teknologi yang tepat guna

e. Penggunaan CD ROOM multimedia dalam pendidikan secara bertahap akan dapat


menggantikan TV dan Radio karna sifatnya yang luwes.

Sedangkan lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi sejumlah pilihan alternatif untuk
memanfaatkan Teknologi Komunikasi dan Informasi sebagai berikut :

A. Perpustakaan Elektronik

Merupakan arsip buku-buku dengan dibantu teknologi informasi dan internet dapat dengan
mudah mengubah konsep perpustaan yang pasif menjadi lebih agresif dalam berinteraksi
dengan penggunanya.

B. Surat Elektronik (E-mail)

Dengan aplikasi sederhana seperti e-mail, seseorang dosen, pengelola, orang tua dan
mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan dengan lainnya dalam kegiatan belajar di luar
kampus, mahasiswa yang menghadapi kesulitan materi dapat bertanya lewat e-mail ke
dosennya.

C. Ensiklopedia

Diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar tetapi juga
video audio bahkan gerakan. Data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedia juga
telah tersedia di internet.

D. Sistem distribusi bahan belajar secara elektronis atau digital

Berdasarkan pengalaman selama ini yang tinggal di daerah terpencil karena keadaan
gografisnya mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan belajar cetak (modul)

E. Teledukasi Dan Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System

Penddidika dan pelatihan jarak jauh di perlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran
data, pengalaman, dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan
profesional dari sumber daya manusia di indonesia.

F. Pengelolaan Informasi
Perguruan tinggi sering di anggap sebagai gudangnya ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
tersebut disimpan dalam berbagai bentuk dokumen yang sebagian besar yang tercetak dalam
buku, makalah atau laporan.

G. Video Teleconference

Keberadaan teknologi informasi videoteleconference memungkikan bagi mahasiswa di


seluruh dunia utuk saling berkenalan da berhubungan satu dengan yang lainnya.

Aplikasi Penerapan TP Pada Usia SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi

Penerapan teknologi pendidikan dapat berwujud dalam berbagaibentuk upaya memecahkan


masalah pendidikan dan pembelajaran,khususnya dalam perluasan akses dan peningkatan
mutu pendidikan, yaitu:

a) menerapkan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan Kurikulum Tingkat


Satuan Pendidikan (KTSP), struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan
perangkat pembelajaran lain, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

b) menerapkan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan bahan belajar,


modul, buku teks, atau buku elektronik (e-book);

c) menerapkan metode pembelajaran yang lebih menekankan kepada penerapan teori-teori


belajar mutakhir, seperti teori belajar konstruktivisme dan paradigma baru pendidikan
lainnya;

d) mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis media yang sesuai dengan kebutuhan
dan dengan mengindahkan prinsip-prinsip pemanfaatannya secara efektif dan efisien
(Purwanto, 2005:18) dan

e) mengembangkan strategi pembelajaran untuk membangun danmenemukan jati diri melalui


proses pembelajaran yang aktif, interaktif,kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).

Sesungguhnya pemanfaatan teknologi untuk keperluan pendidikandalam hal fungsinya


sebagai media pembelajaran bukanlah merupakan hal baru. Sejarah teknologi pendidikan,
khususnya pemanfaatan media massa dalam konteks pendidikan, merupakan bagian dari
suatu revolusi (Cuban, 1986). Penggunaan buku, film, radio, TV dan multimedia interaktif
telah menjadi harapan masyarakat sebagai sarana untuk bisa membantu memecahkan
berbagai masalah proses pembelajaran dalam sistem pendidikan, merupakan upaya
pemanfaatan teknologi untuk menunjang peningkatan kualitas proses belajar dan
pembelajaran yang dilakukan secara tradisional.

Dibandingkan dengan penggunaan media lain sebagai mediapembelajaran, Internet


menjanjikan kemungkinan yang lebih lugs danmemiliki dampak yang lebih serius terhadap
masyarakat, balk masyarakat politik maupun masyarakat pendidikan. Sebagai contoh ialah
Televisi yang sebagai media massa pemanfaatannya lebih menonjol pada aspek hiburan,
walaupun sesungguhnya sebagai media massa dia juga mempunyai peran/fungsi yang lain
yaitu pengawasan lingkungan, korelasi antar bagian dalam masyarakat dan sosialisasi atau
pewarisan nilai-nilai (Lasswell dan Wright, 1975). Sedangkan komputer/Internet
pemanfaatannya lebih luas lagi yaitu mencakup bidang-bidang pekerjaan, sekolah
(pendidikan), permainan/hiburan dan perdagangan balk dalam lingkup individu, lingkup
keluarga, institusi maupun bisnis. Dengan demikian trend ke depan menunjukkan bahwa
model-model pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi atau ICT ini
makin berkembang.

Sistem pembelajaran yang inovatif, sebagai bentuk aplikasi konsepteknologi


pendidikan, telah berhasil diciptakan dan bahkan dilembagakan dalam sistem pendidikan
nasional. Sistem itu antara lain SD PAMONG (Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang tua
dan Guru), SD Kecil, SMP Terbuka, MTs Terbuka, SMA Terbuka, Universitas Terbuka, dan
berbagai sistem pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga Diklat,
Diklat guru SD melalui Siaran Radio Pendidikan (Diklat SRP), Diklat bahasa Inggris guru
SD sistem jarak jauh, Siaran Radio Pendidikan untuk Murid Sekolah Dasar (SRPM SD),
IDLN, SEAMOLEC, pendidikan di rumah (Home schooling), dan lain-lain.

Selain itu berbagai strategi belajar dan pembelajaran yang inovatif, sebagai bentuk aplikasi
konsep teknologi pendidikan, yaitu: belajarberbasis masalah, belajar berbasis aneka sumber
(BEBAS), pembelajaran elaboratif, pembelajaran yang aktif, interaktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAKEM), pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi atau
ICT, seperti e-dukasi net, ASEAN SchoolNet, serial televisi ACI (Aku Cinta Indonesia
=Amir Cici dan Ito), siaran Televisi Edukasi (TVE), dan lain lain

.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Meskipun perkembangan teknologi pendidikan tampak berjalan dengan pesat, namun


aplikasinya dalam pendidikan sumber daya manusia masih terbatas. Masih banyak peluang
yang belum dapat dimanfaatkan. Perkembangan keahlian mengalami proliferasi sedemikian
rupa, sehingga banyak orang yang merasa dirinya berkeahlian, dan kemuadian berusaha
menunjukkan keahliannya itu, yang sebenarnya merupakan keahlian semu, kepada klien yang
memerlukan.

Tidak dapat diangka lagi bahwa perkembangan Teknologi Pendidikan telah


memengaruhi seluruh pola ehidupan masyarakat bahkan budaya kita, termasuk dibidang
pendidikan. Masyarakat indonesia, dalam memasuki era industrialisasi dan kemudian era
informasi haruz lah melek teknologi tidak hanya dalam arti menjadi konsumen produk
teknologi, melainkan pula sebagai masyarakat yang mampu menguasai dan mengembangan
teknologi. Sumbangan pendidikan untuk terwujudnya masyarakat yang maju dan melek
teknologi sangat penting sekali. Namun smentara itu kebijakan dan program pendidikan
belum mampu memberikan respon yang memadai.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan maka pada saat
ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media
internet untuk menghubungkan antara mahasisiw denagan dosennya, melihat nilai mahasiswa
secara online, memngecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang
diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.

Pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari. Metoda
pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga
dan orang lanjut usia (pensiunan).

Saran

Teknologi berpengaruh terhadap perkembangan dunia saat ini, maupun masa depan. Oleh
sebab itu, mempelajari teknologi pendidikan ini sangat penting untuk mengembangkan
pendidikan ini untuk masa depannya agar lebih baik dai pada tahun – tahun sebelumnya.

Daftar Pustaka

Rusjdy S. Arifin. 2005. Jejak Langkah Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.


Jakarta: Pustekkom Diknas
Yusufhadi Miarso. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekkom
Diknas

Fred Percial dan Henry Willington. (1998). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga

Zamroni.2001.Pradigma Pendidikan Masa Depan.Yogyakarta:Bigraf Publishing

Anda mungkin juga menyukai