4. Ahmad Mustaqim
2. Para guru pada umumnya tidak mengembangkan materi dan kurikulum. Para
pengembang teknologi berimajinasi bahwa berkembangnya PC (komputer pribadi)
memberikan kesempatan bagi para guru untuk menulis dan menghasilkan materi
pembelajaran yang khas untuk kelas-kelas mereka. Namun, hal ini tidak akan pernah
terjadi. Mengajar adalah salah satu pekerjaan yang menghabiskan terlalu banyak waktu
administratif. Tidak ada kesempatan bagi guru untuk berpikir kreatif, dan menuangkan
gagasannya dalam tulisan, dan mempublikasikannya. Pada prakteknya sampai hari ini
(danakan tetap berlangsung di masa-masa mendatang), tim pengembang materi, dan
penulis buku teks, masih akan tetap memainkan peran penting untuk membantu para guru
dengan buku-buku teks yang mereka hasilkan.
3. “Yang secara teknis dimungkinkan” tidak berarti “baik, layak dan harus
dilakukan”
Teknologi adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, dia akan memberi manfaat bagi
penggunanya. Di sisi lain, dia juga akan menghadirkan ancaman yang merusak. Dengan
semakin maraknya pemanfaatan telpon genggam, informasi semakin mudah untuk
diperoleh. Namun kebanjiran informasi justru membuat keadaan lebih ruwet. Acapkali,
informasi satu berlawanan dengan informasi yang lain. Kebenaran menjadi semakin sulit
untuk ditemukan. Yang menjadi kebutuhan mendesak adalah bagaimana kita
mampumembekali kita sendiri dan para siswa untuk terbiasa menyaring informasi yang
penting dan relevan. Jumlah informasi penting dan relevan biasanya tidak banyak. Untuk
itu kita belajar untuk mengabaikan informasi-informasi lain yang tidak penting. Kita
harus menjadi konsumen informasi yang kritis.
4. Teknologi selalu berkembang lebih cepat sehingga para guru akan selalu
ketinggalan
Sejarah dalam bidang teknologi untuk pendidikan mencatat bahwa teknologi akandengan
cepat berubah. Hal ini memberikan tekanan khusus kepada para guru yang sudah
dibebani dengan tugas-tugas mengajar dan administrasi. Tidak ada lagi era di mana para
guru bisa menggantungkan diri pada sumber-sumber belajar yang ada, seperti bahan
bacaan, soal-soal latihan, catatan-catatan pelajaran di tahun sebelumnya. Para pendidik
bisa jadi tidak akan mampu memperkirakan masa depan teknologi pendidikan, namun
mereka tahu bahwa itu akan berbeda dengan saat ini. Yang mereka harus antisipasi
adalah keharusan untuk berubah, dan kesediaan untuk belajar terus-menerus.
[is needed]” (p. 35). “ketika suatu teknologi dikenalkan di masyarakat, harus ada
tanggapan manusiawi yang menyeimbangkan ... semakin tinggi teknologinya, semakin
tinggi pula sentuhan manusia yang dibutuhkan.” Kita membutuhkan lebih banyak guru
yang memahami peran yang dimainkan oleh teknologi di masyarakat dan dalam
pendidikan. Masyarakatlah yang mesti disiapkan untuk menggunakan manfaat dari
berbagai potensi teknologi. Masyarakat pulalah yang akan mengenali berbagai
keterbatasan dari teknologi tersebut. Di dalam masyarakat yangsemakin tinggi
teknologinya, kita membutuhkan para guru yang memiliki dua kemampuan: (a)
pemanfaatan teknologi, dan (b) sentuhan manusiawi kepada para siswa.
a. Akses yang Lebih Luas: Salah satu potensi terbesar teknologi dalam pendidikan
adalah akses yang lebih luas terhadap sumber daya pendidikan. Siswa di seluruh
dunia sekarang dapat mengakses pelajaran, materi pembelajaran, dan sumber daya
pendidikan berkualitas dari berbagai negara dan budaya dengan hanya satu klik.
c. Personalisasi dan Adaptasi: Salah satu potensi teknologi yang paling menarik
adalah kemampuannya untuk personalisasi pembelajaran. Sistem pembelajaran
cerdas (artificial intelligence) dapat menganalisis data tentang setiap siswa dan
menyusun kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
individu.
Dengan demikian, teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam dunia
pendidikan saat ini. Pembelajaran berbasis digital adalah salah satu kemajuan yang
harus kita siapkan. Guru sudah selayaknya mengikuti perkembangan dunia teknologi.
Pembelajaran berbasis digital menjadi salah satu inovasi guru dalam memberikan
materi kepada peserta didik.
3. Peran pendidik dalam pemanfaatan teknologi selama proses pembelajaran
Berikut peran pendidik dalam pemanfaatan teknologi selama proses pembelajaran:
a. Menyediakan Fasilitas Belajar: Pendidik berperan dalam menyediakan fasilitas
belajar melalui proses perencanaan, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan
serta mengevaluasi sumber belajar.
4. Sumber belajar dan media pembelajaran memiliki berbagai macam Keragaman, sehingga
guru perlu mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber belajar yang telah dirancang
dengan baik (by design) maupun yang tinggal memanfaatkan saja (by pemanfaatan)..
Sumber belajar yang dirancang (by design) adalah sumber belajar yang dirancang khusus
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran guna mencapai tujuan. Ini bisa berupa modul
pembelajaran, buku teks, atau materi digital yang telah dirancang dan disusun secara
sistematis untuk mendukung tujuan pembelajaran tertentu. Sementara itu, sumber belajar
yang dimanfaatkan (by utilization) adalah sumber belajar yang sudah ada dan tinggal
dimanfaatkan saja. Ini bisa berupa sumber belajar dari lingkungan sekitar, seperti objek
alam, lingkungan sosial, atau bahkan pengalaman pribadi siswa. Sebagai pendidik,
penting untuk dapat mengidentifikasi dan memanfaatkan kedua jenis sumber belajar ini.
Pemilihan sumber belajar yang tepat dapat meningkatkan efektivitas proses belajar
mengajar dan membantu siswa untuk lebih memahami materi pembelajaran.