Anda di halaman 1dari 7

TEKNOLOGI BARU DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

SEL.03.2-T4-4 Ruang Kolaborasi - Pemanfaatan Perangkat Digital

Tugas disusun oleh:


1. Mahyan Prahmadany Imas
2. Dela Fitriyana
3. Ardhitya Nur Hidayat

4. Ahmad Mustaqim

5. Noval Galih Meintaraga

PEMANFAATAN PERANGKAT DIGITAL


Perkembangan berbagai teknologi digital telah membentuk sejarah teknologi pendidikan selama
ini. Namun demikian, mengetahui sejarah pendidikan teknologi hanya akan bermanfaat ketika
kita mampu menerapkan apa yang kita tahu di masa lalu untuk keputusan dan tindakan di masa
depan.
Berikut ini enam pelajaran penting untuk dijadikan sebagai pedoman dalam menggunakan
teknologi untuk pembelajaran dan pengajaran (Roblyer, 2016).
1. Tidak ada teknologi yang dapat menjadi obat manjur untuk mengatasi Pendidikan
Perkembangan teknologi baru, khususnya teknologi digital, telah mengubah begitu
banyak hal. Sekolah-sekolah yang semula mengalami kekurangan sumber daya teknologi
seperti komputer, saat ini bisa menerapkan pendekatan BYOD (Bring Your Own
Devices).Para siswa membawa gawai sendiri-sendiri. Fitur telepon genggam semakin
kompleks, dan mampu menjalankan fungsi-fungsi yang bisa mendukung pembelajaran.
Di samping itu, sumber belajar yang otentik menjadi semakin mudah diperoleh dari
YouTube dan dari berbagai sumber lain. Namun, apakah fasilitas teknologi digital bisa
menjadi solusi cepat atas berbagai masalah pendidikan? Jawabannya tidak. Pendidikan
adalah wilayah kerja yang sangat kompleks, yang tidak bisa dipecahkan dengan
kemudahan berbagai teknologi.

2. Para guru pada umumnya tidak mengembangkan materi dan kurikulum. Para
pengembang teknologi berimajinasi bahwa berkembangnya PC (komputer pribadi)
memberikan kesempatan bagi para guru untuk menulis dan menghasilkan materi
pembelajaran yang khas untuk kelas-kelas mereka. Namun, hal ini tidak akan pernah
terjadi. Mengajar adalah salah satu pekerjaan yang menghabiskan terlalu banyak waktu
administratif. Tidak ada kesempatan bagi guru untuk berpikir kreatif, dan menuangkan
gagasannya dalam tulisan, dan mempublikasikannya. Pada prakteknya sampai hari ini
(danakan tetap berlangsung di masa-masa mendatang), tim pengembang materi, dan
penulis buku teks, masih akan tetap memainkan peran penting untuk membantu para guru
dengan buku-buku teks yang mereka hasilkan.

3. “Yang secara teknis dimungkinkan” tidak berarti “baik, layak dan harus
dilakukan”

Teknologi adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, dia akan memberi manfaat bagi
penggunanya. Di sisi lain, dia juga akan menghadirkan ancaman yang merusak. Dengan
semakin maraknya pemanfaatan telpon genggam, informasi semakin mudah untuk
diperoleh. Namun kebanjiran informasi justru membuat keadaan lebih ruwet. Acapkali,
informasi satu berlawanan dengan informasi yang lain. Kebenaran menjadi semakin sulit
untuk ditemukan. Yang menjadi kebutuhan mendesak adalah bagaimana kita
mampumembekali kita sendiri dan para siswa untuk terbiasa menyaring informasi yang
penting dan relevan. Jumlah informasi penting dan relevan biasanya tidak banyak. Untuk
itu kita belajar untuk mengabaikan informasi-informasi lain yang tidak penting. Kita
harus menjadi konsumen informasi yang kritis.

4. Teknologi selalu berkembang lebih cepat sehingga para guru akan selalu
ketinggalan

Sejarah dalam bidang teknologi untuk pendidikan mencatat bahwa teknologi akandengan
cepat berubah. Hal ini memberikan tekanan khusus kepada para guru yang sudah
dibebani dengan tugas-tugas mengajar dan administrasi. Tidak ada lagi era di mana para
guru bisa menggantungkan diri pada sumber-sumber belajar yang ada, seperti bahan
bacaan, soal-soal latihan, catatan-catatan pelajaran di tahun sebelumnya. Para pendidik
bisa jadi tidak akan mampu memperkirakan masa depan teknologi pendidikan, namun
mereka tahu bahwa itu akan berbeda dengan saat ini. Yang mereka harus antisipasi
adalah keharusan untuk berubah, dan kesediaan untuk belajar terus-menerus.

5. Sejumlah teknologi di masa lalu bisa saja masih relevan


Teknologi di dalam pendidikan sangat dipengaruhi oleh trend. Tidak pernah ada Upaya
sungguh-sungguh untuk melakukan penelitian terkait apa yang benar-benar dibutuhkan
dan berjalan dengan optimal bagi pembelajaran. Oleh karenanya, para pengembang pun
bisa mengajukan berbagai hal baru. Ketika suatu teknologi tampak gagal, para pendidik
pun segera beralih ke trend baru. Pendekatan semacam ini tentu saja bukan cara paling
tepat untuk memecahkan persoalan. Ini hanya sekedar mengalihkan upaya dari usaha
keras untuk mencari solusi yang baik. Yang lebih buruk, para guru kadang menolak
metode yang potensial karena mereka kadang memiliki harapan- harapan yang tidak
realistis. Guru yang baik adalah mereka yang bertindak penuh kehati-hatian dan sekaligus
bersikap kritis terhadap inovasi. Mereka mempelajari apa yang telahberhasil di masamasa
sebelumnya, dan menimbang sejauh mana teknologi baru memiliki relevansi. Praktik-
praktik pendidikan cenderung bersifat siklis, dan metode- metode “baru” sebenarnya
tidak lebih dari metode lama yang dibungkus dengan kemasanbaru. Dengan kata lain,
para guru harus memiliki cukup pemahaman dan sekaligus kritis sebagaimana mereka
mengharapkan para siswanya untuk berkembang ke arah tersebut.

6. Para guru tetap selalu jauh lebih penting daripada teknologi


Para pengembang sistem komputer untuk pengajaran pada tahun 1960-an membayangkan
akan mampu menggantikan guru dengan teknologi. Bahkan para pegiat pendidikan jarak
jauh (PJJ) di hari ini pun memiliki angan-angan yang sama. Namun demikian, sosok para
guru yang baik tetap sama sekali tidak akan tergantikan. Salah satu alasan mengapa
teknologi tidak akan menggantikan para guru telah diprediksi oleh Naisbitt (1984) dalam
bukunya MegaTrends: “whenever new technology is introduced into society, there must
be a counterbalancing human response . . . the more high tech [itis], the more high touch

[is needed]” (p. 35). “ketika suatu teknologi dikenalkan di masyarakat, harus ada
tanggapan manusiawi yang menyeimbangkan ... semakin tinggi teknologinya, semakin
tinggi pula sentuhan manusia yang dibutuhkan.” Kita membutuhkan lebih banyak guru
yang memahami peran yang dimainkan oleh teknologi di masyarakat dan dalam
pendidikan. Masyarakatlah yang mesti disiapkan untuk menggunakan manfaat dari
berbagai potensi teknologi. Masyarakat pulalah yang akan mengenali berbagai
keterbatasan dari teknologi tersebut. Di dalam masyarakat yangsemakin tinggi
teknologinya, kita membutuhkan para guru yang memiliki dua kemampuan: (a)
pemanfaatan teknologi, dan (b) sentuhan manusiawi kepada para siswa.

Kesimpulan Hasil Diskusi Kelompok :

Berdasarkan penjelasan materi diatas kelompok kami menyimpulkan bahwa :

1. Teknologi pendidikan memiliki potensi besar untuk mempengaruhi proses belajar


mengajar.

Berikut adalah beberapa potensi yang dimiliki oleh teknologi pendidikan:

a. Akses yang Lebih Luas: Salah satu potensi terbesar teknologi dalam pendidikan
adalah akses yang lebih luas terhadap sumber daya pendidikan. Siswa di seluruh
dunia sekarang dapat mengakses pelajaran, materi pembelajaran, dan sumber daya
pendidikan berkualitas dari berbagai negara dan budaya dengan hanya satu klik.

b. Belajar Interaktif: Teknologi juga memungkinkan pendekatan belajar yang lebih


interaktif dan terlibat. Perangkat lunak pembelajaran yang canggih, aplikasi
pendidikan, dan platform pembelajaran daring telah mengubah cara kita belajar.

c. Personalisasi dan Adaptasi: Salah satu potensi teknologi yang paling menarik
adalah kemampuannya untuk personalisasi pembelajaran. Sistem pembelajaran
cerdas (artificial intelligence) dapat menganalisis data tentang setiap siswa dan
menyusun kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
individu.

d. Mendorong Inovasi: Integrasi teknologi dalam pendidikan memiliki potensi besar


untuk mendorong inovasi dan perubahan dalam cara kita mengajar dan belajar.

e. Transformasi Pembelajaran: Teknologi dapat dijadikan alat oleh pendidik untuk


mempermudah proses pendidikan. Selain itu, siswa juga dapat menggali lebih
banyak pengetahuan dan melakukan proses pembelajaran yang berbeda. Dengan
demikian, teknologi pendidikan memiliki potensi yang luar biasa untuk
membentuk masa depan pendidikan dan memfasilitasi proses belajar mengajar
yang lebih efektif dan inklusif.

2. Teknologi memainkan peran penting dalam pendidikan.


Berikut adalah beberapa peran teknologi dalam pendidikan:
a. Meningkatkan Minat Belajar: Teknologi dapat membantu meningkatkan minat
belajar para peserta didik.

b. Memudahkan Proses: Kemajuan teknologi dan informasi dapat memudahkan


beberapa aspek dalam kehidupan, termasuk pendidikan.

c. Transformasi Pendidikan: Teknologi berperan dalam transformasi pendidikan di


Indonesia. Teknologi bertindak sebagai katalisator dalam menghadapi situasi.

d. Meningkatkan Kualitas: Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat


meningkatkan kualitas sumber daya.

e. Menghemat Waktu: Penerapan platform teknologi telah berkontribusi dalam


meningkatkan rasa aman dan menyederhanakan alur kerja pelaporan keuangan
para pendidik secara keseluruhan sehingga dapat menghemat banyak waktu.

f. Meningkatkan Kualitas Pengajaran: Waktu yang diperoleh kembali


memungkinkan guru untuk tidak hanya mengamati dan meningkatkan kualitas
pengajaran mereka, tetapi juga mendedikasikan fokus untuk meningkatkan
metode pengajaran dan perencanaan kegiatan.

Dengan demikian, teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam dunia
pendidikan saat ini. Pembelajaran berbasis digital adalah salah satu kemajuan yang
harus kita siapkan. Guru sudah selayaknya mengikuti perkembangan dunia teknologi.
Pembelajaran berbasis digital menjadi salah satu inovasi guru dalam memberikan
materi kepada peserta didik.
3. Peran pendidik dalam pemanfaatan teknologi selama proses pembelajaran
Berikut peran pendidik dalam pemanfaatan teknologi selama proses pembelajaran:
a. Menyediakan Fasilitas Belajar: Pendidik berperan dalam menyediakan fasilitas
belajar melalui proses perencanaan, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan
serta mengevaluasi sumber belajar.

b. Menyelesaikan Permasalahan: Pendidik berperan dalam menyelesaikan


permasalahan yang ada dan dapat dikaji secara menyeluruh dengan memadukan
berbagai disiplin keilmuan secara terpadu.
c. Memanfaatkan Teknologi: Pendidik berperan dalam memanfaatkan teknologi
yang bisa membuat pembelajaran menjadi efektif dan efisien.

d. Mengadaptasi Teknologi: Pendidik harus mampu mengadaptasi teknologi dalam


ruang-ruang pembelajaran untuk menghadapi perubahan di era globalisasi.

e. Menerapkan Metode Pembelajaran yang Sesuai: Pendidik harus mampu


menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan perkembangan zaman.

f. Membantu Siswa: Pendidik harus mampu membantu siswa memecahkan masalah


saat siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran.

g. Pengetahuan dan keterampilan guru dalam proses pembelajaran sangatlah


penting: Guru harus memiliki fleksibilitas dalam merancang pembelajaran untuk
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dan untuk mendorong keberhasilan
dalam semua aspek pembelajaran.

4. Sumber belajar dan media pembelajaran memiliki berbagai macam Keragaman, sehingga
guru perlu mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber belajar yang telah dirancang
dengan baik (by design) maupun yang tinggal memanfaatkan saja (by pemanfaatan)..
Sumber belajar yang dirancang (by design) adalah sumber belajar yang dirancang khusus
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran guna mencapai tujuan. Ini bisa berupa modul
pembelajaran, buku teks, atau materi digital yang telah dirancang dan disusun secara
sistematis untuk mendukung tujuan pembelajaran tertentu. Sementara itu, sumber belajar
yang dimanfaatkan (by utilization) adalah sumber belajar yang sudah ada dan tinggal
dimanfaatkan saja. Ini bisa berupa sumber belajar dari lingkungan sekitar, seperti objek
alam, lingkungan sosial, atau bahkan pengalaman pribadi siswa. Sebagai pendidik,
penting untuk dapat mengidentifikasi dan memanfaatkan kedua jenis sumber belajar ini.
Pemilihan sumber belajar yang tepat dapat meningkatkan efektivitas proses belajar
mengajar dan membantu siswa untuk lebih memahami materi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai