Anda di halaman 1dari 13

PERAN TEKNOLOGI DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

Abu Nawas, Universitas Riau


Abunawas7780@grad.unri.ac.id

Abstrak :
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana peran teknologi dalam
kegiatan pembelajaran. peran teknologi dalam pembelajaran sangat penting, metode
mengajar yang tradisional sudah selayaknya di ubah suaikan dengan perkembangan
zaman. Guru harus terampil dalam menggunakan teknologi dalam kegiatan
pembelajaran. Saat ini pendidik bisa memanfaatkan teknologi menjadi media
pembelajaran atau mediator dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta
didik melalui beberapa aplikasi, seperti zoom, google classroom, office 365, class in,
canva for edu, game education, google meeting atau melalui whatsapp group. Dengan
menggunakan media pembelajaran diatas tenaga pendidik dapat membuat penjelasan
materi yang menarik dan tidak monoton.
Metode dalam penulisan ini menggunakan metode tinjauan literatur (library research).
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa peran teknologi dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran adalah segala teknik atau metode yang dapat dipercaya untuk
melibatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran, strategi belajar yang interaktif dan
keterampilan berfikir kritis. Manfaat, peran, dan fungsi Teknologi pendidikan dapat
meningkatkan mutu pendidikan atau sekolah.serta dapat meningkatkan evektifitas dan
efisiensi proses belajar mengajar. Teknologi pendidikan dapat mempermudah mencapai
tujuan pembelajaran.
Kata kunci : teknologi,pembelajaran, pendidikan

PENDAHULUAN
Di masa sekarang ini, manusia sangat bergantung terhadap teknologi. Hal ini
membuat teknologi sebagai kebutuhan dasar setiap orang. Dari anak-anak sampai orang
dewasa, para ahli hingga orang awampun memakai teknologi dalam berbagai aspek
kehidupannya. Teknologi dimasa sekarang sudah berkembang sangat pesat.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak

1
bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut
dunia pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi
terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan khususnya pada proses
pembelajaran.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala
aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Dunia pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang positif untuk
kemajuan pendidikan dan sekolah tidak hanya inovasi dibidang kurikulum, sarana
prasarana, namum inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan teknologi informasi
dalam kegiatan pendidikan. Teknologi pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran
yang konvensional menjadi non konvensional.
Sekolah harus merespon perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih yang
menyediakan segudang ilmu pengetahuan yang baru dan lama. Pembelajaran di sekolah
perlu menggunakan serangkaian peralatan elektronik yang mampu bekerja lebih efektif
dan efisien. Walaupun demikian peran guru tetap dibutuhkan di kelas, sebagai desainer,
motivator, pembimbing, dan sebagainya dan tentunya sebagai sosok individu harus tetap
di teladani dan dihormati. Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan suatu
kebutuhan karena dengan penggunaannya diharapkan adanya peningkatan mutu belajar
mengajar, peningkatan produktivitas efisiensi dan akses, peningkatan sikap belajar yang
positif, pengembangan professional dan adanya peningkatan profil pengenalan. Dengan
demikian diharapkan sekolah mengalami perubahan-perubahan yang sesuai dengan
tuntutan zaman saat ini. Keberadaan teknologi saat ini dinilai sangat penting dalam
kehidupan manusia sebagai penunjang dalam melakukan berbagai aktivitas baik dalam
melakukan pekerjaan maupun dalam hal pendidikan. Tenaga pendidik bisa memanfaatkan
teknologi menjadi media pembelajaran atau mediator dalam menyampaikan ilmu
pengetahuan kepada peserta didik melalui beberapa aplikasi, seperti zoom, google
classroom, office 365, class in, canva for edu, game education, google meeting atau
melalui whatsapp group. Dengan menggunakan media pembelajaran diatas tenaga
pendidik dapat membuat penjelasan materi yang menarik dan tidak monoton supaya
siswa tertarik dan tetap semangat dalam mengikuti aktivitas belajar mengajar tersebut.

2
Namun menurut penulis masih banyak guru yang belum mampu memanfaatkan
teknologi dalam pembelajaran dan mengeluhkan bahwa pembelajaran secara online
dirasa kurang efektif. Ditambah lagi kendala jaringan, dan teknologi yang kurang
memadai. Dari banyak sekali keluahan tersebut merupakan tantangan bagi para tenaga
pendidik, bagaimana cara mereka mau tergerak untuk belajar menggunakan teknologi
dalam pembelajaran sehinngga dapat melakukan pembelajaran yang bervariasi dan
menarik bagi peserta didik. Seorang tenaga pendidik harus mampu membangkitkan
semangat motivasi terhadap siswa dengan menggunakan banyak sekali metode belajar
yang menarik.Pembelajaran yang dilaksanakan selama pandemi, pendidik lupa akan
tugasnya untuk tetap memeberikan penjelasan materi kepada siswanya dan hanya
memberikan tugas saja. Hal itulah yang membuat semangat belajar siswa menurun,
dikarena mereka merasa terbebani oleh tugas yang menumpuk. Selanjutnya dalam
pembelajaran tatap muka saat ini hendaknya guru tetap memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat menstimulus siswa untuk
senantiasa berpikir kritis, kreatif, mampu berkolaborasi sehingga tujuan pembelajaran
akan tercapai.

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan.
Metode penelitian dimana semua data diambil dari data sekunder. Pengumpulan dan
analisis data dilakukan dengan terlebih dahulu mencari dan mengumpulkan beberapa
sumber daya yang relevan.Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan
data berupa jurnal, artikel, dan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan
objek penelitian. Metode pengumpulan data menggunakan bantuan internet untuk
menelusuri berbagai referensi artikel, jurnal penelitian terdahulu yang sesuai dengan
topik pembahasan penelitian.

PEMBAHASAN
a. Teknologi Pendidikan
Menurut Paul Saetiles (1968). Teknologi selain mengarah pada permesinan,
teknologi meliputi proses, sistem, manajemen dan mekanisme kendali manusia dan
bukan manusia. Pengertian Teknologi Pendidikan diabad ke dua puluh meliputi lentera

3
pertama proyektor slide, kemudian radio dan kemudian gambar hidup. Sedangkan abad
19 ke bawah sampai lima belas teknologi lebih diartikan papan tulis dan buku. Menurut
Prof. Sutomo dan Drs. Sugito, M.Pd Teknologi Pendidikan adalah proses yang
kompleks yang terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah belajar manusia
terhadap pendidikan. Menurut ”Mackenzie, dkk” (1976) Teknologi Pendidikan yaitu
suatu usaha untuk mengembangkan alat untuk mencapai atau menemukan solusi
permasalahan. Jadi Teknologi Pendidikan adalah segala usaha untuk memecahkan
masalah pendidikan. Lebih detail dapat diuraikan bahwa:
1. Teknologi Pendidikan lebih dari perangkat keras. Ia terdiri dari desain dan
lingkungan yang melibatkan pelajar.
2. Teknologi dapat juga terdiri segala teknik atau metode yang dapat
dipercaya untuk melibatkan pelajaran; strategi belajar kognitif dan keterampilan berfikir
kritis.
3. Belajar teknologi dapat dilingkungan manapun yang melibatkan siswa
belajar secara aktif, konstruktif, autentik dan kooperatif serta bertujuan.

Kutipan selanjutnya (educational technology is a field). Definisi teknologi pendidikan


tahun 1972 menyatakan bahwa teknologi pendidikan adalah (field) yang terlibat dalam
upaya memfasilitasi pembelajaran, baik pada tahap persiapan melalui aktivitas
identifikasi, pengembanganm pengorganisasian dan penggunaan semua sumber belajar
maupun pada proses pembelajaran itu sendiri. Adapun kutipan kedua (educational
technology is the study) merupakan definisi teknologi pendidikan tahun 2004 yang
dirumuskan melalui menciptakan, menggunakan, mengelola proses dan sumber belajar
yang tepat sebagai kajian (study) dan praktik beretika dalam memfasilitasi
pembelajaran. Disinilah kedua definisi tersebut memilik kesamaan karakter dan
orientasi untuk memahami teknologi pendidikan bukan sebagai disiplin pengetahuan
yang mapan seperti psikologi, sosiologi, dan ekonomi, melainkan sebagai bidang kajian
keilmuan. Kata teknologi menurut bahasa Yunani “technologia” yang menurut Webster
Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis.
Sedangkan techne menjadi dasar kata tekonologi berarti seni, kemampusan, ilmu atau
keahlian, keterampilan ilmu. Jadi teknologi pendidikan bisa diartikan sebagai pegangan
atau pelaksanaan pendidikan secara sitematis. Sedangkan teknolologi menurut bahasa

4
yaitu techne, bahasa Yunani, dengan dimaknai seni, kerajinan tangan, atau keahlian.
Bagi bahasa Yunani kuno teknologi diakui sebagai suatu aktivitas khusus, dan sebagai
pengetahuan.
Teknologi pendidikan dalam pembelajaran sebagai suatu teknologi yang telah
memenuhi persyaratan, apa yang dikemukakan oleh Prawiradilaga & Evelin, S (2007)
diantaranya:
1. Ilmiah, yaitu teknologi pendidikan telah teruji melalui serangkaian penelitian atau
pengembangan teori.
2. Terbuka, berarti teknologi pendidikan dapat diubah, disesuaikan dengan situasi
belajar mengajar.
3. Inovatif, adalah penyesuaian terhadap masukan bidang lain agar tetap berhasil
dalam proses belajar.
4. Sistemik, yaitu alur berpikir yang menekankan keterhubungan antar komponen serta
pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan belajar.
5. Technology phobia vs technology fever (fobi teknologi vs demam teknologi):
seringkali ada orang yang “takut” (terkena aliran listrik) atau ragu-ragu untuk
menggunakan teknologi karena kemungkinan teknologi tadi terlihat rumit dan tidak
akrab. Namun terkadang ada orang yang “sangat” menyukai teknologi sehingga sangat
tergantung akan keberadaan teknologi.
Berkaitan dengan istilah yang sering digunakan oleh orang atau instansi dalam
teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran seringkali membuat pengguna (usser)
merasa bingung. Istilah-sitilah yang dimaksud oleh beberapa para ahli diantaranya
adalah:
a. Teknologi dalam pendidikan: produk teknologi yang dimanfaatkan oleh dunia
pendidikan, misalnya video dapat dimanfaatkan bukan hanya untuk hiburan di
rumah, tetapi dapat pula dimanfaatkan untuk proses belajar. Berbagai produk
teknologi lain yang dimanfaatkan untuk kepentingan belajar termasuk dalam
penerapan teknologi pendidikan.
b. Teknologi untuk pendidikan: teknologi yang sengaja diciptakan untuk pendidikan.
Konsep belajar terprogram (programmed learning) memuat langkah belajar teratur
dan rinci, termasuk suatu model teknologi yang sengaja diciptakan untuk kemudahan
proses belajar.

5
c. Teknologi kinerja atau performance technology, pada akhir tahun 1980an mulai
dikenal. Istilah teknologi kinerja menyangkut upaya penerapan konsep teknologi
instruksional. Orientasi teknologi kinerja adalah penciptaan kondisi belajar yang
sesuai dengan lingkungan kerja suatu lembaga. Jadi, teknologi kinerja dapat
dianggap sebagai suatu sub bidang relatif baru dari teknologi instruksional
(pembelajaran) dalam dunia industri dan bisnis (Degeng, 2010; Prawiradilaga &
Evelin, S, 2007; dan Miarso, 2008). Kondisi dan proses belajar diorganisasi perlu
ditinjau dalam rangka memenuhi kebutuhan lembaga serta upaya untuk
meningkatkan kinerja para pegawainya. Teknologi kinerja merupakan terobosan
suatu lembaga terhadap pengembangan sumberdaya manusia bagi peningkatan mutu
organisasi. Dengan menyandang kata teknologi, ternyata teknologi pendidikan
menyandang prasangka-prasangka tertentu yang perlu ditelaah lebih mendalam.
Dugaan tersebut berkaitan dengan aspek perangkat keras: sebagaimana dijelaskan
pada awal uraian mengenai teknologi yang biasa dikenal orang, yaitu sebagai mesin
(proyektor, mobil) secara khusus dalam pendidikan karena ada penggunaan media
dan komputer dalam proses belajar komputer: yaitu hanya salah satu teknologi saja
tetapi sulit untuk menghapus anggapan orang mengenai hal ini dehumanisasi: dengan
menggunakan media, sering timbul anggapan bahwa kehadiran guru tidak diperlukan
lagi, sehingga interaksi manusia jauh lebih berkurang. Selain itu, dehumanisasi
merupakan istilah yang menyatakan bahwa siswa atau peserta didik tidak lagi
dianggap sebagai ‘manusia’ karena aspek sosialisasi sudah diganti dengan perangkat
keras. Mahal: berkaitan dengan “harga” atau biaya yang disediakan untuk media.
Mahal ditinjau dari harga bersifat relatif. Teknologi mahal sering berumur panjang
sehingga jika dikalkulasi berdasarkan masa pakai, teknologi tersebut bernilai biasa
saja. Pada tataran praktek teknologi pendidikan/teknologi pembelajaran tidak terlepas
dari domainnya yakni: (1) desain, (2) pengembangan, (3) pemanfaatan, (4)
pengelolaan, dan (5) evaluasi. Pada seminar dan workshop ini ditekankan pada
domain “pengembangan dan pemanfaatan” atas proses dan sumber-sumber belajar
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran (Richey & Sells, 1994). Pengembangan
adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan
pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam
pembelajaran. Di dalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks

6
antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain pesan maupun strategi
pembelajaran. Pada dasarnya kawasan pengembangan dapat dijelaskan dengan
adanya:
a. Pesan yang didorong oleh isi Artikel Teknologi Pendidikan 2011
b. Strategi pembelajaran yang didorong oleh teori
c. Manifestasi fisik dari teknologi-perangkat keras, perangkat lunak dan bahan
pembelajaran (Degeng, 2008).
Teknologi Pendidikan dikenal sebagai cara-cara yang sistemik dan sistematik dalam
memecahkan masalah pembelajaran secara efektif dan efisien, di dalam definisi ini ada
beberapa pengertian:
a. Teknologi Pendidikan menawarkan berbagai cara, bukan satu cara.
b. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang sistemik (bersistem) bukan parsial,
tetapi menyeluruh dan integratif dengan melibatkan semua komponen pembelajaran.
Seperti uraian Suparman (2004) “bahwa suatu sistem lebih sekedar gabungan dari 5
bagian-bagian; ia harus mempunyai tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai oleh fungsi
dari satu atau beberapa bagian darinya.”
c. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang runtut atau sistematik, tidak
acakacakan.
d. Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang terbukti efektif dan efisien, melalui uji
coba dalam skala terbatas sebelum digunakan dalam skala nasional.
e. Cara-cara itu terfokus pada rangkaian interaksi antara peserta didik dengan sumber
belajar dalam skala luas, termasuk pengajar dan berbagai media sehingga tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya tercapai.
Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan masalah pembelajaran
melalui lima konsep dasar yang sangat indah. Sehingga munculah Teknologi
Pendidikan ini sebagai sang Revolusioner untuk mengubah taraf pendidikan itu sendiri
kearah yang lebih baik. Sumber daya berjangka dipahami untuk menyertakan alat,
bahan, perangkat, pengaturan, dan orang-orang yang berinteraksi dengan peserta didik
untuk memecahkan masalah belajar dan kinerja. Kedua jenis sumber daya (khususnya,
sumber daya teknologi) dan bagaimana sumber daya tersebut digunakan (tepat)
berfungsi untuk membedakan apa yang dilakukan oleh teknologi pendidikan dari upaya
serupa di bidang lain. Meskipun objek Teknologi telah bergeser selama bertahun-tahun,

7
Teknologi Pendidikan telah menjadi fungsi penting dalam pendidikan sejak lapangan
dimulai pada tahun 1920-an. Dalam pernyataan definisi formal pertama, Teknologi
dipandang perlu untuk mengendalikan produk dan proses yang digunakan dalam bidang
Pendidikan (Ely, 1963). Pada saat publikasi 1972 definisi, gagasan teknologi termasuk
pengawasan personil dan operasi organisasi (Ely, 1972). Sebagai sistem pemikiran
menjadi lebih luas, pendekatan sistem menjadi paradigma dominan untuk berpikir
tentang proses pengembangan teknologi dalam pengembangan instruksional dan sistem
pembelajaran berbasis teknologi (asosiasi untuk Pendidikan Komunikasi dan Teknologi,
1977) mengikuti teori yang diusulkan oleh Heinich (1970). Pada saat definisi 1994
diterbitkan, manajemen berarti perencanaan, koordinasi, pengorganisasian, dan
pengawasan sumber daya, informasi, dan sistem pengiriman dalam konteks pengelolaan
instruksional desain (id) proyek. Buku ini membahas konsep dan prinsip-prinsip yang
berkaitan dengan mengelola proses teknologi pendidikan dan sumber daya serta
pengaruh Teknologi dalam dunia pendidikan. Teknologi pendidikan, apakah bertindak
sebagai desainer instruksional, sekolah spesialis media, atau konsultan belajar, Mereka
bekerja dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu
yang ditentukan apakah mereka mengelola proses, atau sumber daya, seperti koleksi
bahan ajar. Mengetahui model id yang paling relevan, memiliki alat yang tepat, dan
memiliki tim orang terampil penting bagi keberhasilan Teknologi Pendidikan. Orang
bisa mengatakan bahwa manajemen yang efektif merupakan unsur penting untuk
mendapatkan pekerjaan yang dilakukan terlepas dari apa pekerjaan mungkin
memerlukan (Kotter, 1999).
Dari beberapa pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa teknologi pendidikan
adalah alat atau media yang dapat menfasilitasi untuk mencari informasi dan sumber
belajar serta dapat meningkatkan kinerja dalam kegiatan pembelajaran

B. Fungsi Teknologi Informasi Dan Komunikasi dalam Pembelajaran


Teknologi informasi dan komunikasi mempunyai tiga fungsi utama yang dipakai
pada aktivitas pembelajaran, di antaranya yaitu:
1. Teknologi informasi sebagai alat, TIK dipakai sebagai alat bantu bagi pengajar atau
siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengelola kata, mengelola

8
angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif
untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Teknologi menjadi bagian
dari disiplin ilmu yang wajib dikuasai oleh siswa. Contohnya disekolah labor TIK
menjadi hal yang terpenting di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta.
3. Teknologi informasi menjadi bahan dan alat bantu untuk proses pembelajaran.
Teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk
menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah
diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan
menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam hal
ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagi guru yang berfungsi sebagai : fasilitator,
transmiter, motivator, dan evaluator.
4. TIK juga berfungsi memperkecil kesenjangan penguasaan teknologi mutakhir,
khususnya pada dunia pendidikan.
Pelaksanaan pendidikan berbasis TIK paling tidak menaruh dua keuntungan.
Pertama, sebagai motivasi bagi pelaksana pendidikan )termasuk guru) untuk lebih
apresiatif dan berinovatif. Kedua, memberikan kesempatan luas pada pendidik dan
peserta didik dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada untuk memperoleh sumber
informasi yang tidak terbatas.Kemunculan teknologi informasi dan komunikasi dengan
berbagai program yang ditawarkannya telah mengubah jutaan manusia didunia ini. Ada
berbagai manfaat dan aspek positif yang diperoleh dari beranekaragamnya aplikasi yang
ditawarkan TIK. Banyak hal yang sebelumnya tidak terbayangkan, kini hadir dan
memperkaya warna kehidupan. Bahkan, kehidupan manusia sekarang ini maju sangat
pesat karena pengaruh teknologi informasi dan komuniaksi. Namun, banyak juga yang
merasa gelisah karena berbagai dampak negatif dari teknologi . Harus jujur diakui
bahwa teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya menawarkan aspek positif tetapi
juga membawa aspek negatif. Dari aspek moralitas, misalnya, TIK telah menjadi media
persebarluasan berbagai perilaku yang melanggar norma agama dan sosial. Jika
dimanfaatkan secara bijak, sebenarnya teknologi informasi dan komunikasi memberikan
banyak manfaat.

9
C. Peran Teknologi dalam Pembelajaran
Pada saat ini sekolah negeri maupun sekolah swasta mulai berusaha untuk
mengatur ulang sistem pendidikan mereka. Banyak program sekolah yang ditawarkan
pada masyarakat baik itu jurusan maupun status unggul, model, sekolah terpadu,
akselerasi dan sarana prasarananya. Yang jelas perubahan sekolah untuk menghadapi
dunia global harus disiapkan dari unsur sumber daya manusia yang berkualitas sehingga
mampu berfikir menciptakan desain pendidikan, punya kiat manajemen yang baik dan
tidak gagap terhadap pendidikan. Jadi bisa dikatakan bahwa antara inovasi pendidikan
dengan teknologi pendidikan adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Inovasi
adalah objek dan teknologi pendidikan adalah subyeknya. Keberadaan teknologi harus
dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan teknologi
tidak dapat dipisahkan dari masalah, karena teknologi lahir dan dikembangkan untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Berkaitan dengan hal itu, maka
teknologi pendidikan juga dipandang sebagai suatu produk dan proses. Dapat
disimpulkan bahwa teknologi pendidikan tidak hanya merupakan sebuah ilmu akan
tetapi juga sebagai sumber informasi dan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan
pendidikan yang dapat memfasilitasi proses pembelajaran. Teknologi pendidikan yaitu
studi dan praktik secara beretika untuk memfasilitasi belajar dan peningkatan kinerja
melalui penciptaan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber teknologi secara tepat.
Teknologi pendidikan adalah bidang yang berkepentingan dengan usaha memudahkan
proses belajar dan peningkatan kinerja melalui perancangan, dan pengelolaan sumber
teknologi secara baik.
Peran teknologi pada pembelajaran adalah memfasilitasi terbentuknya hubungan secara
kolaboratif dan membangun makna dalam konteks yang lebih mudah dipahami. Secara
detail, teknologi dapat diarahkan untuk :
1. Membangun jaringan komunikas kolaboratif antara guru, dosen, siswa dan sumber
belajar. Beberapa aplikasi online yang bisa dipakai untuk telekomunikasi adalah
skype, yahoo messenger, facebook, zoom, google meet dan jaringan lain yang
dipakai.

10
2. Menyediakan berbagai lingkungan penyelesaian masalah yang rumit, realistik, dan
aman. Teknologi yang dapat digunakan untuk menyediakan lingkungan yang nyaman
adalah hypermedia & software yang dapat digunakan untuk menciptakan projek.
3. Membangun dan membentuk makna secara aktif melalui internet untuk mencari riset
mutakhir, foto, video. Hal ini bisa membantu siswa bukan hanya menikmati
penelusuran, melainkan bisa belajar dan memahami serta tahu apa yang
dipelajarinya.Teknolog pendidikan sangat perperan pada revolusi pendidikan yang
terjadi , terutama dalam revolusi pendidikan abad-21 dan khususnya dalam revolusi
keempat yang dinamakan dengan pendidikan 4.0 (four poin zero). Pada tahap ini
fungsi guru bukan sebagai sentral dalam proses pembelajaran, namun berubah
menjadi students-centered dimana guru hanya menjadi fasilitator bagi penyediaan
kebutuhan belajar peserta didik dalam upaya menyiapkan sumber dan media
pembelajaran.
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa peran
teknologi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran adalah segala teknik atau metode
yang dapat dipercaya untuk melibatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran,
penggunaan media dan informasi dari internet serta strategi belajar yang menantang,
menarik, dan interaktif tentunya dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam
belajar. Manfaat, peran, dan fungsi Teknologi pendidikan dapat meningkatkan mutu
pendidikan atau sekolah.serta dapat meningkatkan evektifitas dan efisiensi proses
belajar mengajar. Teknologi pendidikan dapat mempermudah mencapai tujuan
pembelajaran.

KESIMPULAN
Teknologi pendidikan bisa diartikan sebagai pegangan atau pelaksanaan
pendidikan secara sitematis. Sebagai sebuah proses teknologi pendidikan bersifat
abstrak. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang
kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi
untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan,
melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup
semua aspek belajar mansia. Kemudian terdapat tiga prinsip dasar yang perlu dijadikan
acuan dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi pembelajaran, yaitu: 1)

11
Pendekatan sistem (system approach), 2) Berorientasi pada peserta didik (learner
centered), 3) Pemanfaatan sumber belajar semaksimal dan sebervariasi mungkin
(utilizing learning resources).
Selanjutnya teknologi dan imformasi memiliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, yaitu: 1) Teknologi informasi sebagai alat, 2) Teknologi
berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science), 3) Teknologi informasi sebagai bahan
dan alat bantu untuk pembelajaran, 4) TIK juga berfungsi memperkecil kesenjangan
penguasaan teknologi mutakhir. Teknologi juga mempunyai peran dalam pembelajaran
yaitu memfasilitasi terbentuknya interaksi secara kolaboratif dan membangun makna
dalam konteks yang lebih dapat dipahami secara bermakna.

Daftar Pustaka
- Andi Haris, M.Pd(2011) Peran Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi
Pendidikan Dan Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar Dosen
Teknologi Pendidikan Fkip Universitas Samawa
- Unik Hanifah Salsabila & Niar Agustian(2017) Peran Teknologi Pendidikan
Dalam Pembelajaran Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jurnal Ilmiah Research
Sains Vol. 3. No. 1 Februari 2017
- Haris, A. (2017). Peran Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi
Pendidikan Dan Pembelajaran Dalam Meningkatkan KualitasMengajar.
- Unik Hanifah Salsabila & Niar Agustian (2021) Peran Teknologi Pendidikan Dalam
Pembelajaran Islamika : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan Volume 3, Nomor 1, Januari
2021; 123-133 https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/islamika
- Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Sistem_Informasi_Manajemen
- Islamika : Jurnal Keislaman Dan Ilmu Pendidikan Volume 3, Nomor 1, Januari
2021; 123-133 Https://Ejournal.Stitpn.Ac.Id/Index.Php/Islamika
- Rogantina Meri Andri, SP, M.Pd (2017) Peran Dan Fungsi Teknologi Dalam
Peningkatan Kualitas Pembelajaran, Dosen Universitas Tapanuli Utara,
Siborongborong
- Peran Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Pendidikan Dan
Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar, Artikel Teknologi Pendidikan
2017

12
- Andri, Rogantina Meri. 2017. “Peran Dan Fungsi Teknologi Dalam
Peningkatan KualitasPembelajaran.” Jurnal Ilmiah Research Sains (1):122–29.
- Aisyah, Hesti. 2020. “Implementasi Teknologi Positif dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan” dalam JCES : Journal Character EducationSociety Volume 3 (1)
(hlm.86-94). Padang.
- Pengembangan Teknologi Pendidikan Peranan Pendidik Dalam Menggunakan Media
Pembelajaran, Penerbit Lakeisha 2021
- Ahmad Lutfian Muttaqin1, M. Ishak Hasyim2, Helena Febiola3, Unik Hanifah
Salsabila4 (2022) Strategi Penggunaan Teknologi Pendidikan Dan Dampak Yang
Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Di Sd Negeri Tambulauniversitas Ahmad Dahlan,
Volume 2, Nomor 1, Januari 2022; 176-186 https://ejournal.yasin-
alsys.org/index.php/tsaqofahTsaqofah (Yasin-Alsys.Org)
-

13

Anda mungkin juga menyukai