Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 3 :

1. Annisa Fadhila
2. Dini Eprinda Sari
3. Kiki Fanisah
4. Lonni Bubdah
5. Ramah Raharjo

Kelas : PPG Prajabatan PGSD 2


Mata Kuliah : Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran
Topik 4 : SEL. 03.2-T4-4 Ruang Kolaborasi – Pemanfaatan Perangkat Digital

Soal :

Saudara mahasiswa yang berbahagia, pemanfaatan perangkat digital tidak


dapat dilepaskan dengan pilihan strategi, aplikasi dan kemampuan guru dalam
menyusun dan mengembangkan pembelajaran. Nah untuk menguatkan pemahaman
materi yang telah dipelajari, dalam kelompok 3 - orang, pelajari enam pelajaran
penting yang dirumuskan oleh Robyler (2016) berikut ini.

Perkembangan berbagai teknologi digital telah membentuk sejarah


teknologi pendidikan selama ini. Namun demikian, mengetahui sejarah pendidikan
teknologi hanya akan bermanfaat ketika kita dapat menerapkan apa yang kita ketahui
di masa lalu untuk membuat keputusan dan tindakan di masa depan. Apa saja
yang dapat kita pelajari dari periode lebih dari 70 tahun penerapan teknologi
pembelajaran? Berikut ini enam pelajaran penting untuk dijadikan pedoman
dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran dan pengajaran (Roblyer,
2016).
Jawaban :

A. Apa saja yang dapat kita pelajari dari periode lebih dari 70 tahun penerapan
teknologi pembelajaran?

Jawab : Seiring dengan adanya perkembangan zaman dan waktu, pemanfaatan


teknologi di bidang pendidikan semakin mengalami kemajuan. Dimana telah
banyak ide-ide maupun gagasan yang telah dilakukan oleh para ahli untuk dapat
menciptakan teknologi seefisien mungkin agar mempermudah proses
pembelajaran hingga dapat kita rasakan hingga saat ini. Oleh sebab itu hal
yang dapat kita pelajari selama perkembangan penerapan teknologi adalah
sebagai berikut:
 Mempermudah proses pembelajaran dengan memanfaatkan media masa,
sebagai sumber ilmu pengetahuan dan pusatnya pendidikan khusunya media
elektronik. Seperti jaringan internet, Lab computer, Gadget yang bisa
diakses dimana saja dan kapan saja baik oleh guru maupun oleh peserta
didik.
 Mempermudah peserta didik dalam mencari berbagai sumber belajar,
dan tidak hanya terpaku kepada satu buku cetak seperti peserta didik dapat
mengakses materi pembelajaran melalui internet, guru memiliki peran
sebagai pengajar dan pembimbing, sehingga peserta didik di
bimbing dalam proses belajar serta diarahkan dan dipantau dalam
proses pendidikan, supaya peserta didik tidak salah dalam menggunakan
Media Informasi dalam belajar di sekolah.
 Munculnya metode belajar baru dalam mempermudah proses belajar
peserta didik di sekolah. Dengan teknologi maka terciptalah metode
yang bersifat menarik perhatian siswa dalam belajar, dan memudahkan
memahami materi pembelajaran.
 Proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja,
sehingga dapat mengefisienkan waktu mengajar seperti memanfaatkan
aplikasi zoom, google meet, dan aplikasi belajar lainnya.
 Mempermudah guru dalam membuat serta mengakses hasil penilaian
belajar peserta didik..

1. Tidak ada teknologi yang dapat menjadi obat manjur untuk mengatasi
pendidikan

Teknologi dalam bidang pendidikan berpengaruh sangat besar. Fasilitas


teknologi digital dapat menjadi pendukung dalam pembelajaran. Sumber belajar
menjadi semakin mudah diperoleh dari Youtube dan berbagai sumber lain. Namun
tidak semua permasalahan pendidikan dapat dipecahkan solusinya dengan
menggunakan fasilitas teknologi digital. Pendidikan adalah wilayah kerja yang
sangat kompleks, yang tidak bisa dipecahkan dengan kemudahan berbagai
teknologi. Teknologi dapat menjadi alat yang berguna untuk mendukung
pengajaran, namun kualitas pengajaran itu sendiri tetap bergantung pada
kemampuan dan kualitas guru. Pelatihan yang tepat dan dukungan profesional bagi
guru sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Teknologi tidak
selalu mampu memotivasi peserta didik atau membangun keterlibatan yang
mendalam dengan materi pelajaran. Pendidikan yang efektif juga memerlukan
pendekatan yang menarik, relevan, dan memperhitungkan kebutuhan peserta didik.
Pembelajaran tidak hanya tentang ilmu pengetahuan dan keterampilan akademis,
tetapi juga tentang pengembangan keterampilan sosial dan emosional. Ini termasuk
keterampilan seperti kolaborasi, komunikasi, kepemimpinan, dan empati, yang tidak
selalu terfasilitasi oleh teknologi.

2. Para guru pada umumnya tidak mengembangkan materi dan kurikulum

Dengan perkembangan teknologi para pendidik/ guru harus mampu


beradaptasi dan mengaplikasikannya, akan tetapi belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh guru untuk menyampaikan gagasan yang dimiliki dalam bentuk
karya. Pada kenyataannya pendidik lebih memilih menggunakan buku paket atau
LKS yang sudah ada untuk pembelajaran dari pada mengembangkannya sendiri.
Dalam penggunaan bahan ajar tersebut guru tidak kreatif dan teliti dalam
menyesuaikan bahan ajar dengan materi dan kurikulum yang berlaku. Hal ini
dikarenakan kurangnya antusias dari guru untuk mengembangkan materi dan
kurikulum.

3. “Yang secara teknis dimungkinkan” tidak berarti “baik, layak, dan


harus dilakukan”

Dengan semakin maraknya pemanfaatan telepon genggam oleh


peserta didik, informasi semakin mudah untuk diperoleh. Namun banyaknya
informasi yang ada justru membuat keadaan menjadi lebih rumit. Terkadang
informasi satu berlawanan dengan informasi yang lain. Kebenaran menjadi semakin
sulit untuk ditemukan. Yang menjadi kebutuhan mendesak adalah bagaimana kita
mampu membekali kita sendiri dan peserta didik untuk terbiasa menyaring informasi
yang penting dan relevan. Keterampilan mengolah informasi peserta didik
merujuk pada kemampuan siswa untuk mengumpulkan, menafsirkan,
menganalisis, dan menggunakan informasi dengan cara yang efektif dan kritis.
Keterampilan ini sangat penting dalam konteks pembelajaran abad ke-21 di mana
akses terhadap informasi sangat melimpah. Peserta didik harus dapat mengevaluasi
kredibilitas dan relevansi informasi yang mereka temukan. Mereka perlu
mempertimbangkan sumber informasi, motif penulis, dan bukti yang mendukung
argumen. Peserta didik juga perlu memahami dan merangkum informasi yang
kompleks dalam bentuk yang mudah dimengerti. Ini melibatkan kemampuan
merumuskan inti dari teks atau data yang mereka baca atau dengar. Untuk
mengembangkan keterampilan mengolah informasi peserta didik, guru dapat
menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang menekankan pada pembacaan
kritis, diskusi, penugasan proyek, analisis data, dan presentasi. Selain itu, penting
juga untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik untuk membantu mereka
meningkatkan keterampilan mereka dalam mengolah informasi.

4. Teknologi selalu berkembang lebih cepat sehingga para guru akan


selalu ketinggalan

Perkembangan teknologi sering kali lebih cepat daripada kemampuan


guru untuk mengikutinya. Hal ini bisa menjadi tantangan besar dalam bidang
pendidikan, karena guru perlu terus memperbaharui pengetahuan dan
keterampilan mereka agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi terbaru.
Tidak ada lagi era di mana para guru bisa menggantungkan diri pada sumber-
sumber belajar yang ada, seperti bahan bacaan, soal-soal latihan, catatan-
catatan pelajaran di tahun sebelumnya. Para pendidik bisa jadi tidak akan
mampu memperkirakan masa depan teknologi pendidikan, namun mereka tahu
bahwa itu akan berbeda dengan saat ini. Yang mereka harus antisipasi adalah
keharusan untuk berubah, dan kesediaan untuk belajar terus-menerus.

5. Sejumlah teknologi di masa lalu bisa saja masih relevan

Teknologi masa lalu tetap memiliki relevansi dalam bidang pendidikan. Meskipun
terus ada inovasi baru dalam teknologi pendidikan, teknologi masa lalu masih
memberikan manfaat dan memberikan kontribusi yang berharga dalam
pembelajaran. Berikut beberapa contoh teknologi masa lalu yang tetap relevan dalam
pendidikan:

a. Buku tetap menjadi sumber informasi yang sangat berharga dalam pendidikan.
Mereka menyediakan akses ke pengetahuan, konsep, dan pemikiran yang luas
dalam berbagai bidang studi.
b. Papan tulis dan spidol masih merupakan alat yang sangat umum
digunakan dalam pengajaran di kelas. Mereka memfasilitasi interaksi
langsung antara guru dan siswa, serta memungkinkan guru untuk
menggambarkan konsep dan menjelaskan materi dengan lebih jelas.
c. Meskipun sebagian besar informasi sekarang tersedia secara digital,
perpustakaan fisik masih penting dalam memberikan akses ke sumber daya
cetak, seperti buku, jurnal, dan majalah, yang mungkin tidak tersedia secara
online.
6. Para guru tetap selalu jauh lebih penting daripada teknologi

Meskipun teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam


pendidikan, namun hal itu tidak dapat menggantikan peran guru secara keseluruhan.
Guru tidak hanya mengajar dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan mereka
dan mengajarkan peserta didik untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan
peduli. Guru memiliki kemampuan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan
kebutuhan peserta didik dan memberikan dukungan yang sesuai. Guru tidak
hanya mengajar materi akademis, tetapi juga membantu siswa
mengembangkan keterampilan kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi yang
penting untuk kehidupan sehari-hari dan masa depan mereka. Guru dapat
memberikan umpan balik langsung kepada peserta didik tentang kinerja mereka,
membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta memberikan
saran tentang cara meningkatkan prestasi mereka. Pendidikan melibatkan banyak
aspek yang tidak dapat dipahami hanya dengan teknologi saja, seperti keberagaman
budaya, tantangan sosial-emosional, dan konteks lokal yang unik. Guru memainkan
peran kunci dalam membantu peserta didik mengatasi tantangan ini.

Anda mungkin juga menyukai