Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 1 :

1. Andre Arisandra
2. Annisa Fadhila
3. Dini Eprinda Sari
4. Faizal Tri Haryanto
5. Lonni Bubdah

Kelas : PPG Prajabatan PGSD 2


Mata Kuliah : Perancangan dan Pengembangan Kurikulum

Topik 2 : SEL.06.2-T2-4 UbD Sebagai Kerangka Kerja Kurikulum

1. Lonni Budah

Pada jurnal penelitian yang berjudul “ Pengembangan Modul Ajar Matematika


Berdiferensiasi Berbasis Understanding By Design (UbD)”. UbD menerapkan desain
mundur karena dalam proses merancang pembelajaran dilakukan dengan urutan yang
terbalik. Urutan desain UbD, menurut Wiggins dan McTighe dibagi menjadi tiga tahap.
Pada tahap pertama guru harus mengidentifikasi kompetensi yang diinginkan dengan
membuat tujuan pembelajaran. Untuk menentukan tujuan pembelajaran, guru harus
memeriksa materi mana yang harus dikuasai oleh siswa termasuk kompetensi yang harus
dimiliki berdasarkan standar kurikulum yang ada. Untuk memudahkan pelaksanaan
tahap pertama dapat mengunakan 3 pernyataan berikut: 1) Apa yang harus diketahui,
dipahami, dan dapat dilakukan oleh siswa? 2) Pertimbangkan tujuan dan harapan
kurikulum? 3) Fokus pada "ide-ide besar" (prinsip, teori, konsep, sudut pandang, atau
tema). Tahap ini membutuhkan kejelasan tentang prioritas pembelajaran, baik jangka
panjang maupun jangka pendek. Pembelajaran di kelas perlu fokus pada ide-ide besar dan
pemahaman kurikulum dari pada hanya sekedar kegiatan.

2. Andre Arisandra
Berdasarkan artikel dengan judul “Backward Design : Strategi Pembelajaran
dalam Meningkatkan Keterlibatan Siswa”, Menjelaskan bahwa Salah satu faktor
penting yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran yaitu desain
pembelajaran yang disusun oleh guru. Desain pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik belajar siswa dapat meningkatkan keterlibatan siswa, baik dalam aktivitas
maupun interaksi selama proses pembelajaran. Backward design adalah salah satu model
desain pembelajaran yang efektif Model ini merancang pembelajaran yang berfokus pada
pemahaman dan pengembangan kemampuan berpikir siswa, sehingga dapat membantu
dalam meningkatkan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Dalam jurnal ini
menggunakan model bckwar design yang memiliki 3 tahap yaitu :
a. Mengidentifikasi hasil akhir (identifying the desired results)
Tahap pertama, yaitu mengidentifikasi hasil akhir (identifying the desired results).
Tahap ini bertujuan untuk menetapkan tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur.
. Penyampaian tujuan pembelajaran dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Dengan demikian, siswa dapat lebih siap dan lebih fokus pada tujuan pembelajaran
tersebut selama pembelajaran. Penyampaian tujuan pembelajaran juga dapat dilakukan
melalui pendekatan konstruktif, dengan cara guru memberikan pertanyaan pemantik.
Selain menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan rencana perjalanan
pembelajaran juga penting untuk disampaikan. Rangkaian kegiatan pembelajaran yang
akan ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran dapat disampaikan secara verbal
dan visual di dalam kelas
b. Menentukan penilaian (determining acceptable evidence).
Tahap yang kedua, yaitu menentukan penilaian (determining acceptable evidence).
Tahap ini bertujuan untuk menentukan penilaian yang dapat mengukur hasil belajar
yang diinginkan. Penilaian yang baik dapat membantu guru dan siswa untuk
mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.
c. merancang instruksi kegiatan pembelajaran (planning learning experiences and
instructions accordingly)
Tahap ketiga yaitu merancang instruksi kegiatan pembelajaran (planning learning
experiences and instructions accordingly). Jika di tahap pertama bertujuan untuk
membangun kesiapan mental siswa, di tahap ketiga bertujuan untuk membentuk
skema kognitif mengenai bagaimana siswa akan mencapai tujuan pembelajaran

3. Annisa Fadhila

Berdasarkan Artikel dengan judul “Understanding by Design (UbD) untuk


Pembelajaran Fisika tentang Gerak Parabola”, menjelaskan bahwa permasalahan yang
terdapat pada artikel tersebut ialah bahwa nilai sekolah siswa untuk materi yang sama di
bawah standar minimal Siswa merasa bahwa evaluasi yang diberikan tidak sesuai dengan
materi pembelajaran, dengan nilai yang rendah pada saat evaluasi. Hal ini menunjukkan
bahwa perlu adanya peningkatan kualitas desain Pembelajaran. Understanding by Design
(UbD) merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan sebagai solusi alternatif untuk
meningkatkan kualitas desain Pembelajaran strategi yang dapat diterapkan sebagai solusi
alternatif untuk meningkatkan kualitas desain Pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian.
Pada tahap 1, guru harus mengidentifikasi kompetensi yang diinginkan dengan membuat
tujuan pembelajaran. Untuk menentukan tujuan pembelajaran, guru harus mengkaji materi
apa yang harus dikuasai siswa termasuk kompetensi yang harus dimiliki siswa berdasarkan
standar kurikulum yang ada.

4. Faizal Tri Haryanto


Berdasarkan jurnal dengan judul “Analisis Pengembangan Rancangan
Pembelajaran dengan Pendekatan Ubd” Secara garis besar, guru berperan sebagai
pendidik. Namun, berkaitan dengan kerangka UbD pendidik bertanggung jawab untuk
merancang. Dalam menentukan hasil belajar yang diinginkan, pendidik terlebih dahulu
melaksanakan diagnostik kepada siswa untuk mengetahui kebutuhan peserta didik dengan
membuat rubrik asesmen. Hal ini dilakukan, untuk membantu guru dalam proses belajar
agar pembelajaran menjadi efektif (Wati, 2022). Selain itu, guru juga memiliki tugas untuk
merancang tujuan pembelajaran, dimana guru harus benar-benar mencapai tujuan tersebut.
Berkaitan dengan merancang pembelajaran UbD ini, tugas guru juga harus menganalisis
kompetensi dasar dan menentukan indikator ketercapaiannya dengan memperhatikan
karakteristik rumusan kompetensi dasar yang ada pada permendikbud no 67, 68, 69, yang
menyatakan bahwa karakteristik kompetensi dasar lebih berfokus pada kompetensi yang
ingin dicapai, bukan pada materinya sehingga guru didorong untuk menggunakan fokus
pembelajaran menggunakan result-focused design atau backward design (As'Ari, 2014).

5. Dini Eprinda Sari


Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Abdur Rahman Asari dijelaskan bahwa pada
tahap 1 dilakukan identifikasi terhadap apa yang harus dicapai oleh siswa. Apa yang harus
siswa pahami dan miskonsepsi seperti apa yang diprediksi akan muncul. Guru harus
merancang tujuan dan bagaimana tujuan itu dapat betul-betul dicapai. Jika siswa diminta
membaca, guru harus jelas apa yang harus dibaca, bagaimana membacanya, apa yang
harus dihasilkan dari kegiatan membaca tersebut. Jika tujuan yang diharapkan
berhubungan dengan tujuan proyek, maka dapat diambil dari 6 dimensi profil pelajar
Pancasila. Sedangkan untuk temanya, dapat mengambil dari 7 tema utama proyek
penguatan profil pelajar Pancasila yang meliputi: Gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal,
bhineka tunggal ika, bangunlah jiwa dan raga, suara demokrasi, berekayasaa dan
berteknologi untuk membangun NKRI, dan kewirausahaan
Contoh penerapannya berdasarkan Identify Desire Result (Mengidentifikasi hasil yang
diinginkan).

1. Materi : Bentuk Bangun Ruang

Tahap 1 Hasil yang diinginkan : Memahami Bentuk Bangun Ruang

Tujuan yang ditetapkan : peserta didik dapat mengklasifikasikan berbagai macam benda
sesuai dengan bentuknya (balok, kubus,tabung dan bola) dengan tepat dan dapat
mengidentifikasi unsur unsur sederhana bangun ruang (Balok, kubus,tabung dan bola )
dengan benar.

Pemahaman : Pertanyan penting :


1. Apa yang disebut dengan bangun ruang ? Sebutkan contoh macam-macam bangun
2. Sebutkan macam-macam bangun ruang ! ruang yang kamu temui dalam kehidupan
3. Apa saja unsur-unsur sederhana bangun sehari-hari !
ruang ?
4. Sebutkan macam-macam benda
disekitarmu yang berbentuk balok, kubus,
tabung, dan bola.
Peserta didik akan tahu : Apa yang dimaksud dengan bangun ruang, macam-macam bngun
ruang, apa saja unsur-unsur sederhana yang ada pada bangun ruang, dan mengetahui
macam-macam bangun ruang dan contohnya dilingkungan sekitar yang sering ditemui
dalam kehidupan sehari-hari.

2. Materi : Konsep Dasar Geografi

Tahap 1. Hasil yang diinginkan: Memahami Konsep dasar ilmu Geografi

Tujuan yang ditetapkan : Peserta didik dapat menyimpulkan konsep ilmu geografi, serta
dapat menyimpulkan konsep keterampilan geografis dan mental map sebagai kajian kritis ,
kreatif,beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta bersikap gotong royong.

Pemahaman : Pertanyan penting :


1. Bagaimana awal mula lahirnya ilmu Bagaimana konsep dasar ilmu geografi
geografi ? dalam kehidupan sehari-hari ?
2. Bagaimana perkembangan ilmu
geografi dari masa ke masa ?
3. Apa saja ruang lingkup ilmu geografi ?
4. Apa objek materi geografi dalam
kehidupan sehari-hari?
5. Apa objek formal ilmu geografi dalam
kehidupan sehari-hari ?
Siswa akan tahu: siswa akan tahu tentang awal mula lahirnya ilmu geografi, perkembangan
ilmu geografi dari dari masa masa ke ke masa, masa, ruang lingkup ilmu geografi, objek
formal dan objek materi geografi, seperti mengetahui konsep aglomerasi pemusatan
kegiatan aktivitas manusia. Sehingga siswa akan dapat memahami tentang pengaplikasian
konsep dasar ilmu geografi dalam kehidupan sehari hari

Sumber :

Asari Abdur Rahman. 2014. Penggunaan Design dalam Merancang Pembelajaran Matematika
yang Bernuansa Observation-Based Learning. ITS Surabaya

Kuntari, F. R., Rondonuwu, F. S., & Sudjito, D. N. (2019). Understanding by Design (UbD)
for the Physics Learning about Parabolic Motion. Jurnal Penelitian Fisika dan
Aplikasinya (JPFA), 9(1), 32-43.
Nurbaini, S. Mulyani,A,A. Setiadi, E,M. (2023). Backward Design : Strategi Pembelajaran
dalam Meningkatkan Keterlibatan Siswa. Jurnal Paedagogy: Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan Vol. 10 No. 3.
Putra Zuhadur. R. A.,dkk. 2023. Pengembangan Modul Ajar Matematika Berdiferensiasi
Berbasis Understanding By Design (UbD). Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika. Vol
4 (1).
Setiyawati, N. Milianti. Septiani, U, R. & Titin. (2023). Analisis Pengembangan Rancangan
Pembelajaran dengan Pendekatan Ubd . Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran
(JPPP). 4 (3)

Anda mungkin juga menyukai