Anda di halaman 1dari 7

1. Isnaini K.

(IB/85790471 )

2. Sumarsih (IB/857905429)

3. Susi Utami (IB/857905285)

4. Utari Ardiyanti (IB/857905508)

MODUL 6
METODE, MEDIA, dan PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS
SD KELAS RENDAH

Setelah mempelajari modul ini diharapkan memiliki kemampuan :

1. Menyusun perencanaan pengajaran IPS.


2. Menjelaskan ranah dan tingkatanya.
3. Membuat unit pembelajaran.
4. Membuat Rencana Program Pengajaran (RPP).
5. Membuat pembelajaran tematik

KB 1. PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS SERTA RANAH dan


TINGKATANYA.
A. PERENCANAAN PENGAJARAN IPS
Perencanaan merupakan sebuah proses pengambilan keputusan secara bertahap
(More, 1992), dan merupakan aspek yang paling penting supaya pembelajaran efektif.

Perencanaan di mulai ketika guru memikirkan apa yang mungkin akan dilakukan
oleh guru di dalam dan di luar kelas.

Menurut Kindsvatter et.al (1996) perencanaan pembelajaran dilakukan dengan tahap


sebagai berikut:

1. Strainght-forward ( Perencanaan adalah sesuatu yang hendak dicapai di masa


yang akan datang dan menggambarkan satu inovasi yang dibutuhkan manusia)
2. Sytematic ( Perencanaan di buat dengan model yang terjadwal secara sistematis
dan dapat dilakukan dengan tahap demi tahap tanpa adanya overlapping dengan
yang lain.
3. Logical ( perencanaan itu adalah hasil pikiran yang dapat dilakukan oleh guru
dan murid ).

Perencanaan pengajaran IPS dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi


pelajaran, penggunaan media, penggunaan pendekatan dan metode, dan penilaian
pengajaran IPS dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu
untuk mencapai tujan yang telah di tentukan.

Konsep perencanaan pengajaran IPS :


1. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi.
2. Perencanaan pengajara sebagai suatu sistem
3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin
4. Perencanaan pengajaran sebagai sains ( science)
5. Perencanaan pengajaran seagai sebuah proses
6. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas.

Cynthia dalam Mulyasa ( 2004: 82) mengemukakan bahwa proses pembelajaran


yang dimulai dengan fase persiapan mengajar ketika kompetensi dan metodologi telah
diidentifikasi, akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar serta
mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam
pembelajaran.

B. RANAH DAN TINGKATANYA DALAM PENDIDIKAN IPS SD


Istilah Goal mengandung arti tujuan atau sasaran. Istilah Objective yang artinya
tujuan dan sasaran. Biasanya antara goals dan objectives ditulis dalam tiga tingkatan
yang berbeda, yaitu:

1. Tujuan mata pelajaran ( subject goals)


2. Tujuan unit pelajaran ( unit objectives); dan
3. Tujuan instruksional ( instructional objectives)

Tujuan mata pelajaran IPS dalam sejumlah Kompetensi yang dikuasai dalam standar
kompetensi lulusan mata pelajaran IPS SD:

1. Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap saling


menghormati, dalam kemajemukan keluara.
2. Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan
tetangga, serta kerja sama diantara keduanya.
3. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi.
4. Mengenai sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajemukan teknologi di
lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
5. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional, keragaman suku
bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
6. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkn dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
7. Memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial negara di Asia
Tenggara dan benua-benua.
8. Mengenal gejala ( peristiwa) lam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga,
serta dapat melakukan tindakan dalam menghadapi bencana alam .
9. Memahami peranan Indonesia di era global.
Seorang guru harus menentukan ranah ( domain) dan tingkatanya ( level) mana
yang harus dicapai siswa. Setiap ranah merefleksikan seperangkat kepercayaan dan
asumsi mengenai bagaimana siswa belajar dan berperilaku. Setiap ranah menjelaskan
tujuan yang hndak dicapai dari mulai tingkatan yang sederhana sampai kompleks..
Menurut Oliva ( 1992) ada 3 kategori :

1. Ranah Kognitif
Enam kemampuan kognitif menurut Blomm :
a. Mengingat (recall) menentukan kepada kemampuan mengingat informasi
dengan ditandai perilaku siswa.
b. Pemahaman,menekankan pada mengerti dan mengorganisasikan bahan-
bahan yang telah dipelajari
c. Aplikasi menekankan kepada penggunaan informasi pada situasi tertentu.
d. Analisa menekankan kemampuan berfikir kritis
e. Sintesa menekankan kepada kemampuan berfikir original
f. Evaluasi menekankan pada kemampuan untuk membuat pertimbangan
didasarkan pada standar tertentu
2. Ranah Afektif
Mengembangkan skema yang berhubungan dengan nilai ( value) dan sikap
( atittude). Lima tingkatan ranah afektif yaitu :
a. Penerimaan, menekankan pada kesadaran akan fenomena lingkungan
b. Respon, menekankan pada reaksi terhadap komunikasi atau fenomena
c. Penilaian, menekankan pada kesempatan sesatu dari lingkungannya.
d. Pengorganisasian, menekankan pada melakukan pemilihan yang tepat atau
pantas berdasarkan nilai-nilai yang mereka pegang.
e. Karakteristik, menekankan pada perilaku siswa yang konsisten sesuai
dengan nilai-nilai yang berlaku.
3. Ranah Psikomotorik
Menjadi sebuah proses yang dipraktekkan dan diperhalus dan diperbaiki
terus menerus dalam jangka waktu yang lama sampai tingkatan tertentu
dikuasai dengan baik. Harrow ( 1969) mengidentifikasi keterampilan
psikomotor ini dalam 5 tingkatan, yaitu: imitasi, manipulasi, prsisi, artikulasi,
dan maturasi atau kedewasaan.

C. UNIT PELAJARAN DALAM IPS


Rencana mengajar atau persiapan mengajar atau dikenal dengan satuan
pelajaran adalah program kegiatan belajar mengajar dalam suatu terkecil (Sudjana,
2002:137).

Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran sbb:

1. Identitas nama pelajaran( nama pelajaran, kelas, semester, dan waktu)


2. Kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai
3. Materi pokok
4. Media
5. Strategi pembelajaran/ sknario/ tahap-tahap proses belajar mengajar
a. Kegiatan awal ( apersepsi dan mengkondisikan anak )
b. kegiatan, inti( pembelajaran klasikal, kelompok, individual)
c. kegiatan penutup ( penilaian, tindak lanjut, menjelaskan materiselanjutnya)
6. Menentukan jenis penilaian atau tindak lanjut
7. Sumber bahan

KB 2 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


Rencana pembelajaran yang baik menurut Gegne dan Bringgs mengandung 3 komponen, yaitu :

1. Tujuan pengajaran
2. Materi pelajarab / bahan ajar, pendekatan, dan metode mengajar, media pengajaran, dan
pengalaman belajar.
3. Evaluasi keberhasilan

Menurut Kenneth D. Moore ( 2001:126) format pembelajaran meliputi :

1. Topik bahasan
2. Tujuan pembelajaran ( kompetensi dan indikator kompetensi)
3. Materi pelajaran
4. Kegiatan pembelajaran
5. Alat / media yang dibutuhkan
6. Evaluasi hasil belajar.

Unsur-unsur yaang penting dalam rencana pengajaran adalah (1) Apa yang akan diajarkan, (2)
bagaimana mengajarkanya, (3) bagaimana mengevaluasi hasil belajarnya. Tidak ada format baku
dalam penyusunan persiapan mengajar. Oleh karena itu guru diharap mengembangkan firmat-
format baru.tidak perlu adanya keseragaman format, karena pada hakikatnya silabus dan recana
pengajaran adalah ‘program’ guru mengajar.

Model persiapan mengajar yang digunakan oleh guru : Model Ropes

ROPES ( Revie, Overview, Presentation , Exercise, Summary) meliputi langkah-langkah :


1. Review ( untuk mengukur kesiapan siswa mempelajari ‘bahan ajar’ dengan melihat
pengalaman sebelumya)
2. Overview ( guru menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari
itu dengan menyampaikan isi dan strategi yang digunakan )
3. Presentation ( guru sudah tidak lagi memberikan penjelasan, akan tetapi sudah masuk
pada proses telling, showing, dan doing)
4. Exercise ( memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan apa yang mereka
pahami )
5. Summary ( memperkuat apa yang mereka pahami dalam proses pembelajaran )
Keuntungan proses perencanaan yang sistematis dan proses pemeblajaranya, yaitu:

1. Guru mampu terhindar dari keberhasilan untung-untungan.


2. Setiap guru mampu menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi.
3. Guru mampu menentukan berbagai langkah dalam memamnfaatkan erbagai sumber fasilitas
yang ada untuk ketercapaian tujuan.

Dalam kurikulum KTSP Tahun 2006 sebuah rencana proses pembelajaran meliputi silabus, dan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tuju pembelajaran, materi
ajar, metode mengajar, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.

KB 3: PEMBELAJARAN TEMATIK

A. Pengertian dan ciri pemeblajaran tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan temma untuk


mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada
siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gaasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan .

Keuntungan yang diharapkan mempelajari tema adalah :

1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.


2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan pengembangan berbagai KD antar mapel
dalam tema yang sama.
3. Pemahaman terhadap materi pembelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4. KD dapat dikembangkan lebih baik dengan mngaitkan mapel dengan pengalaman
pribadi
5. Siswa lebi mampu merasakan manfaat makna belajar
6. Siswa lebih bergairah belajar
7. Guru dapat menghemat waktu

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif
dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih
untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari.

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep dasar sambil melakukan sesuatu (
learning by doing)

Ciri khas pembelajaran tematik adalah :

1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan anak usia SD.
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat
dan kebutuhan siswa.
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat
bertahan lebih lama.
4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa
5. Menyajikan kegiatan belajar bersifat pragmatik sesuai dengan permasalahan yang sering
ditemui
6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan
tanggap terhadap gagasan orang lain.
B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK
Kurikulum KTSP TAHUN 2006 secara eksplisit model pembelajaran SD memiliki
karakteristik :
1. Berpusat pada siswa
2. Memberikan pengalaman langsung
3. Memisahkan matapelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
5. Bersifat fleksibel
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

C. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK


1. Implementasi Bagi Guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan /
pengalaman belajar bagi anak juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata
pelajaran sehingga menjadi lebih bermakna, menarik dan menyenangkan.
2. Implikasi Bagi Siswa
a. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran baik individual, berpasangan, kelompok
kecil, atau klasikal.
b. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara akti.
3. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media.
a. Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara
individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan ontentik
b. Pembelajaran perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya
didesain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran.
c. Pembelajaran mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi
d. Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat menggunakan buku
ajar yang sudah ada.
4. Implementasi terhadap pengaruh rungan
Pengaruh ruang meliputi :
a. Ruangan perlu ditata sesuai dengan tema
b. Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah
c. Peserta didik tidak selalu duduk dikursi
d. Kegiatan bervariasi bisa di dalam kelas maupun diluar kelas
e. Dinding kelas dimanfaatkan untuk memajang hasil
f. Alat, sarana, sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan
penggunaanya.
5. Implikasi terhadap pemilihan metode
Perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan multi metode, misalnya percobaan,
bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.

D. TAHAP PERSIAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK


Pelaksanaan pembelajaran tematik, meliputi perencanaan yang mencangkup kegiatan
pemetaan kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus, dan
penyususnan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Persiapan pelaksanaan pembelajaran :
1. Pemetaan Kompetensi Dasar = untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan
utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata
pelajaran. Pemetaan itu meliputi :
a. Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar ke dalam indikator.
b. Menentukan tema
c. Identifikasi dan analisis standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator.
2. Menetapkan Jaringan Tema = menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan
tema pemersatu.
3. Penyusunan silabus
4. Penyusunan rencana pembelajaran = realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah
ditetapkan dalam silabus pembelajaran.komponen rencana pembelajaran tematik
meliputi:
a. Identitas mata pelajaran
b. Kompetensi dasar dan indikator
c. Materi pokok
d. Alat dan media
e. Penilaian dan tindak lanjut.

E. TAHAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

Tahap kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan pembuka/ awal/ pendahuluan ( 1 x 35 menit ),


kegiatan inti ( 3 x 35 menit ), kegiatan penutup ( 1 x 35 menit )

Nilai akhir pada laporan ( raport) dikembalikam pada kompetensi dasar mata pelajaran yaitu:
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, Pkn, IPS, SBdP, Penjasorkes.

Anda mungkin juga menyukai