Anda di halaman 1dari 8

NAMA SARMADA

NIM 858079798

TUGAS 3

Buatlah Resume Modul 5 dan 6, Review dan berikan critical anda terkait materi tersebut,
jelaskan hal-hal apa saja di materi tersebut yang menurut bapak/ibu belum relevan di
terapkan di pembelajaran IPS di SD, jika ada yang teori menurut Bapak/Ibu yang masih
kurang pada Modul 5 dan 6 tersebut, silahkan tuliskan.

Pendidikan IPS di SD

Modul 5 : Pendekatan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Sekolah Dasar

Kegiatan Belajar 1

Pendekatan Kognitif dalam Pembelajaran IPS

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar Tahun 2006, telah
merumuskan bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berfungsi sebagai ilmu
pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rasional tentang gejala-gejala
sosial serta kemampuan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia
dimasa lampau dan masa kini.

Beberapa pendekatan IPS di SD :

1. Pendekatan pembelajaran IPS di SD berpusat kepada siswa (student centered approach)


dan berpusat kepada guru (teacher centered approach).
2. Strategi pembelajaran adalah seperangkat kebijaksanaan yang terpilih dalam kegiatan
pembelajaranyang bertujuan untuk mengubah keadaan pembelajaran yang diharapkan.
3. Metode pembelajaran yaitu cara mengajar guru secara umum yang dapat diterapkan pada
semua mata pelajaran.
4. Teknik pembelajaran yaitu penerapan dari metode pembelajaran yang telahdisesuaikan
dengan kemampuan dan kebiasaan guru.
5. Model pembelajaran yaitu suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan
penciptaan situasi yang dapat merubah oeserta didik untuk dapat berinteraksi.Dengan
mengetahui perbedaan pendekatan, strategi, metode, teknik dan model gurudapat
memilih salah satu dalam penyajian materi yang sesuai standar kompetensi
sertakompetensi dasar dalam standar isi
Dengan mengetahui perbedaan pendekatan, strategi, metode, teknik dan model guru
dapat memilih salah satu dalam penyajian materi yang sesuai standar kompetensi serta
kompetensi dasar dalam standar isi.
A. Tujuan Tujuan utama pendekatan penelitian sosial adalah membangun teori atau
membangun  pengetahuan.  pengetahuan. Sementara Sementara tujuan pendekatan
pendekatan penelitian penelitian sosial di SD adalah memperkenalkan dan melatih anak
cara berpikir ilmu sosial yang dapat membangun  pengetahuan sosial dengan kerangka
keilmuan sederhana.
B. Proses penelitian Proses penelitian berfungsi sebagai media untuk mengenal gejala-
gejala sosial dan  perkembangan masyarakat dengan menggunakan cara kerja ilmu sosial
sebagai pengajaran sosial.
C. Model-model penelitian sosial Model penelitian penelitian berupa: masaalah →
Hipotesis → Data → Kesimpulan
Masalah adalah gejala yang tampak atau dapat ditangkap oleh pancra indra. Masalah
juga muncul dari rasa ingin tahu terhadap suatu gejala muncul dari rasa ingin tahu
terhadap suatu gejala yang tertangkap oleh panca indra. ang tertangkap oleh panca indra.
Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih memerlukan pengujian dari
kebenarannya Data adalah informasi kebenaran yang dapat ditangkap oleh panca
indra.data berupa  pengukuran dan perhitung  pengukuran dan perhitungan. Kesimpulan
adalah hipotesis yang telah diuji dan dibuktikan kebenarannya.

D. Konsep
Suatu kata atau pernyataan abstrak yang berguna untuk mengelompokkan benda, ide,
atau  peristiwa. Konsep ada 2 macam yaitu
a. konsep relasional yaitu konsep yang melibatkan jarak atau waktu.
b. konsep ideal konsep ideal yaitu konsep yaitu konsep tersimpul tersimpul yang lebih
abstrak dan memerlukan pengumpulan merlukan pengumpulan indikator yang lebih
luas
E. Generalisasi
Pernyataan mengenai keterkaitan dua konsep atau lebih generalisasi ada tiga aras, yaitu :
1. generalisasi aras tinggi yaitu berlaku terbatas secara universal
2. generalisasi aras sedang, berlaku terbatas pada suatu wilayah dalam waktu tertentu.
3. generalisasi aras rendah, berlaku lebih terbatas lagi pada lingkup yang sempit.

F. Teori/konstruk
Bentuk yang tertinggi yang dapat digunakan untuk menerangkan dan memperkirakan
perilaku manusia. Syarat-syarat teori ini adalah:
1. melukiskan hubungan antarkonsep
2. mengandung sistem dedukasi secara logis
3. sumber dari hipotesis yang diuji kebenarannya.

Kegiatan Belajar 2
Pendekatan, Personal dan Perilaku dalam Pembelajar Pembelajaran IPS SD.
A. Emosi
Emosi adalah pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang meluap-
luap. emosi dapat berupa amarah,kesehatan, rasa takut, cinta, terkejut, jengkel dan malu.
1. mengidentifikasi dan memberi nama perasaan
2. mengungkapkan perasaan
3. menilai intensitas perasaan
4. mengelola perasaan.
5. menunda pemuasan.
6. mengendalikan dorongan hati.
7. mengurangi stress.
8. mengetahui perbedaan antara perasaan dan Tindakan

B. Nilai dan Sikap  


Nilai adalah   suatu jenis kepercayaan yang ada dalam keseluruhan sistem kepercayaan
seseorang, berupa baik atau buruk. Sikap adalah suatu kondisi kesiapan mental dan
syarat yang terbentuk melalui  pengalaman yang berkenaan objek atau situasi.
C. Perilaku Sosial Perilaku
sosial disebut juga keterampilan sosial yaitu semua kemampuan operasional yang
memungkinkan individu dapat berinteraksi dan hidup bersama secara tertib dan teratur
dengan orang lain.

MODUL 6

METODE, MEDIA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS KELAS III


DAN IV

Kegiatan Belajar 1

Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD Kelas 3 dan 4 dengan


Pendekatan Kognitif

A. PERENCANAAN PENGAJARAN IPS

Setiap guru harus membuat perencanaan sebelum masuk kelas. Tidak ada guru yang
masuk kelas tanpa memiliki ide atau gagasan apa yang akan disampaikannya di dalam kelas.
Namun demikian ,perencanaan ini beda dari guru satu dengan guru lainnya. Perencanaan
dimulai ketika guru memikirkan apa yang mungkin akan dilakukan oleh guru didalam dan di
luar kelas.
Perencanaan pengajaran IPS dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
1. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang
mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku.
2. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem adalah sebuah susunan darisumber-
sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran IPS.
3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari pengetahuan
yang senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian dan strategi pengajaran serta
implementasinya.
4. Perencanaan pengajaran sebagai sains adalah mengkreasi secara detail dari
pengembangan, implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan akan situasi maupun
fasilitas pembelajaran.
5. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses adalah pengembangan pembelajaran
secara sistemik yang digunakan secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan
pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran IPS.

B. RANAH DAN TINGKATANNYA DALAM PENDIDIKAN IPS


Tujuan mata pelajaran IPS di sekolah dasar berikut ini contohnya adalah:

1. Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap saling menghormati
dalam kemajemukan keluarga.
2. Memahami peranan Indonesia di era global.
3. Mengenal gejala peristiwa alam yang terjadi diIndonesia dan negara tetangga.
4. dsb

C. UNIT PELAJARAN IPS


Unit pelajaran atau satuan pelajaran Model Satuan Pelajaran adalah bagian dari persiapan
pembelajaran dalam unit terkecil. Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk
satuan pelajaran adalah sebagai berikut:

1. Identitas mata pelajaran.


2. Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai.
3. Materi pokok.
4. Media.
5. Strategi pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Briggs hendaknya mengandung tiga
komponen, yang disebut anchorpoint yaitu

1. tujuan pembelajaran
2. materi pelajaran, pendekatan, dan metode mengajar, media pengajaran, dan pengalaman
belajar.
3. Evaluasi keberhasilan.
Berdasarkan uraian diatas bahwa unsur-unsur yang penting masuk dalam rencana
pengajaran adalah
1. Apa yang akan diajarkan
2. Bagaimana mengajarkannya
3. Bagaimana mengevaluasi hasil belajarnya
Adapun terkait format rencana pembelajaran, memang tidak ada format baku alam
penyusunannya. Dengan demikian guru diharapkan dapat mengembangkan format-format
yang baru.

KEGIATAN BELAJAR 3
PEMBELAJARAN TEMATIK

A. PENGERTIAN DAN CIRI PEMBELAJARAN TEMATIK


Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan. Dengan tema diharapkan banyak keuntungan diantaranya.
1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama.
3. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik
dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu
selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan pemantapan.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil
melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau
merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi makna belajar siswa.
Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik meliputi :
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan anak usia SD.
2. Kegiatan belajarl ebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat
bertahan lama.
3. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
4. Dsb
B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK
Dalam KTSP tahun 2006 secara eksplisit tergambar bahwa suatu model pembelajaran
tematik di SD memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa
2. Memberikan pengalaman langsung
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran.
5. Bersifat fleksibel
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan

C. IMPLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK


1. Implikasi bagi guru.
Dalam hal ini, guru diminta untuk lebih kreatif dalam menyiapkan kegiatan belajar bagi
anak-anak agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan
utuh.
2. Implikasi bagi siswa
Siswa harus lebih aktif dan siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang
bervariasi misalnya melakukan diskusi, penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.
3. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
Salah satu implikasinya adalah pembelajaran ini perlu mengoptimalkan penggunaan
media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami
konsep yang belum jelas.
4. Implikasi terhadap pengaturan ruangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang
agar suasana belajar menyenangkan.
5. Implikasi terhadap pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristiknya, pembelajaran ini perlu disiapkan berbagai variasi
kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaan, bermain peran,
tanyajawab, dan bercakap-cakap.
D. TAHAP PERSIAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi
tahap perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan KD, pengembangan jaringan
tema, pengembangan silabus dan penyusunan RPP.
1. Pemetaan Kompetensi Dasar
2. Menetapkan Jaringan Tema
3. Penyusunan Silabus
4. Penyusunan Rencana Pembelajaran

E. TAHAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK


Tahapan dalam pembelajaran tematik dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tahapan kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga
tahapan yaitu pembukaan, inti, dan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah
kegiatan pembukaan kurang lebih satu jam pelajaran, inti 3 jam pelajaran, dan penutup
satu jam pelajaran.
Contoh:
Kegiatan Pembukaan : Siswa berkumpul menyanyi sambil menari mengikuti irama
Kegiatan Inti
1. Kegiatan untuk pengembangan membaca
2. Kegiatan untuk pengembangan menulis
3. Kegiatan untuk pengembangan berhitung

Kegiatan Penutup : Mendongeng atau membaca buku cerita

Anda mungkin juga menyukai