Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

RINGKASAN MODEL - MODEL


PEMBELAJARAN IPS

DI SUSUN OLEH :

NAMA : MARIA MAGDALINA NOVINSIA


NIM : 858421697
PROGRAM STUDI : PGSD
SEMESTER :1

PROGRAM STUDI STRATA SATU (S-1) PGSD


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ - SAMARINDA
2020
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di
Sekolah Dasar Kelas Rendah dan kelas Tinggi, meliputi bahan kajian: sosiologi,
sejarah, geografi. Bahan kajian itu menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS). Mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar peka
terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif
terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang
menimpa kehidupan masyarakat. Dalam implementasinya, perlu dilakukan berbagai
studi yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektivitas layanan dan
pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan. Salah satu bentuk
efisiensi dan efektivitas implementasi kurikulum, perlu dikembangkan berbagai
model pembelajaran kurikulum KTSP.
Sebagai seorang guru, kemampuan untuk merancang sekaligus
menerapkan modelpembelajaran IPS terpadu dalam proses belajar mengajar
dengan menggunakan berbagaipendekatan/metode sangat penting untuk dikuasai.
Pendekatan adalah cara umum dalam melihatdan bersikap terhadap suatu masalah
kearah pemecahannya atau sudut pandang yang digunakanorang dalam memecahkan
masalah, dan ingat bahwa tidak ada pendekatan yang paling manjuruntuk digunakan
dalam proses belajar mengajar. Semua pendekatan mempunyai kelebihan
dankekurangan. Oleh karena itu, dalam menggunakannya disarankan
bervariasi/kombinasi berbagaipendekatan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih metode
(pendekatan) dalam prosesbelajar mengajar, antara lain berikut ini.
1. Tujuan pembelajaran.
2. Bahan/materi pelajaran.
3. Fasilitas (sarana dan prasarana).
4. Jumlah siswa.
5. Waktu dan biaya

Pendekatan/metode merupakan salah satu komponen dalam proses belajar


mengajar. Unsurtersebut yang akan menentukan hidup tidaknya, menarik
tidaknya proses belajar mengajar.Adapun komponen proses belajar mengajar
yang lain yang perlu kita perhatikan, antara lain berikut ini.

1. Tujuan yang ingin dicapai/harus dicapai.


2. Bahan/materi pelajaran yang akan dibicarakan.
3. Evaluasi; penilaian untuk mengetahui sejauh mana siswa telah sampai pada
tujuan.
4. Guru dan Siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan
Menunggunakan Pendekatan Berorientasi Pemecahan Masalah.
2. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan
Pendekatan Humanistik ( wawasan Bidang Interkeilmuan)
3. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan
Menunggunakan Pendekatan Wilayah ( Geografis)
4. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan
Menunggunakan Pendekatan Metode Proyek
5. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan
Menunggunakan Pendekatan Kurun Waktu ( Time Line)
KEGIATAN BELAJAR 1
MERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU
DNGANMENGGUNAKAN PENDEKATAN BERORIENTASI PEMECAHAN MASALAH

A. PENGERTIAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH


Masalah dapat diartikan setiap hal yang mengundang keragu-raguan,
ketidakpastian ataukesulitan yang harus diatasi dan diselesaikan. Selanjutnya,
masalah sosial bermacam-macam;statis-dinamis, besar-kecil, sederhana-kompleks.
Dengan demikian, strategi pemecahannya punharus disesuaikan dengan sifat dan
karakteristik masalahnya, seperti ada yang dipecahkan secaraintuitif, coba-coba,
traditional, berdasarkan pengalaman lampau, terkaan kasar.
Secara umum, terkaan kita mengenal tiga cara pemecahan masalah.
1. Pemecahan masalah secara otoritatif,
2. Pemecahan masalah secara ilmiah,
3. Pemecahan masalah secara metafisik

Anis Chumaidah, Asni Fadhilah, Eka Febri Indriyani, Nur Fitriyana.


Pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan yang digunakan dalam
mempelajari IPS terpadu dengan maksud mengubah keadaan yang aktual
menjadi keadaan, seperti yang dikehendaki dengan memperhatikan prosedur
pemecahan yang sistematis.
Apabila menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar
mengajar kitaakan memperoleh manfaat antara lain berikut ini.
1. Mengembangkan sikap/keterampilan siswa untuk mampu memecahkan
permasalahan sertamengambil keputusan secara objektif dan mandiri.
2. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Proses berpikir terdiri dari
serentetanketerampilan,. Seperti mengumpulkan informasi/data, membaca dan
menafsirkan data, danlain-lain yang penerapannya membutuhkan latihan dan
pembiasaan.
3. Siswa benar-benar menghayati untuk berpikir dan mengembangkan minat dalam
berbagaikemungkinan.
4. Membina pengembangan sikap penalaran lebih jauh dan cara berpikir objektif,
mandiri, kritisdan analitis baik secara individual maupun kelompok.

Untuk mencapai maksud tersebut diatas maka program dan jalannya proses
kegiatan belajarmengajar, hendaknya :
1. Memberi kesempatan pengembangan pengalaman individu dan berpusat pada
siswa;
2. Dibina suasana belajar yang bebas dari tekanan, paksaan dan ketakutan
B. MERANCANG MODEL PEMBELAJARAAN IPS TERPADU DENGAN
MENGGUNAKANPENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH.
Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan
menggunakan pendekatanpemecahan masalah, seyogianya mendasarkan pada
pemikiran kritis dan reflektif yang mengikutiproses kerja sebagai berikut.
1) Menyadari adanya masalah.
2) Mencari petunjuk untuk pemecahannya.
3) Pergunakan suatu pemecahan yang cocok dengan kriteria tertentu dan
tinggalkankemungkinan pemecahan yang lain.
Kita perlu menyeleksi dalam memilih pendekatan pemecahan masalah
di kelas bagi kepentingan proses belajar mengajar. Oleh karena itu harus
memperhatikan kriteria pemilihan masalah. Sebagai acuannya adalah kriteria
pemilihan masalah seperti yang dikemukakan Quil lendan Hanna,
yakni berikut ini.
Masalah tersebut bersifat umum dan berulang-ulang sehingga cukup dikena
dan menarikperhatian siswa.
1) Masalah tersebut cukup penting dibahas di kelas.
2) Masalah tersebut dapat mengembangkan kelas ke arah tujuan yang
dikehendaki.
3) Melihat kemungkinan tersedianya bahan-bahan yang diperlukan untuk
pemecahan masalah.
4) Masalah tersebut dapat menjamin kelanjutan pengalaman belajar siswa.
Setelah masalah kita ketemukan maka langkah selanjutnya adalah pemecahan.
masalah. Adatiga model pemecahan masalah yang dikemukakan oleh para ahli, antara
lain John Dewey, BrianLarkin., Lawrence Senesh David Johnson. Untuk lebih
jelasnya marilah kita perhatikan uraian berikut
 Langkah-langkah dan gambaran pemecahan masalah yang dikemukakan
JohnDeweya. Merumuskan permasalahan.
b. Merumuskan permasalahan.
 Anis Chumaidah, Asni Fadhilah, Eka Febri Indriyani, Nur Fitriyana
a. Menelaah permasalahan.
b. Membuat/merumuskan hipotesis.
c. Menghimpun, mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis.
d. Pembuktian hipotesis.
e. Menentukan pilihan pemecahan/keputusan
 Dr. Brian Larkin, konsultan kelompok bidang IPS-P3G di Malang
1978mengemukakan langkah-langkah pemecahan masalah, sebagai berikut.
a. Definisi masalah.
b. Identifikasi masalah.
c. Analisis akibat.
d. Penerapan kriteria.
e. Pengambilan keputusan.
 Lawrence Senesh, Guru Besar Ekonomi pada Purdue University
mengemukakanlangkah-langkah pemecahan masalah, terdiri tiga fase sebagai
berikut.
a. Fase motivasi.
b. Fase pengembangan.
c. Fase kulminasi.
Hal ini didasarkan pada teori belajar spiral, di mana guru mulai dari hal yang
sudah diketahuike hal yang belum diketahui, dari yang sederhana ke yang kompleks,
dari yang mudah ke yangsulit dan dari yang konkret ke yang abstrak.

Model Pemecahan Masalah secara Kelompok.


Model ini dikemukakan oleh David Johnson dan Frank Johnson, di mana
model inimenitikberatkan pada pemecahan masalah secara kelompok, yaitu
pada kemampuanmengambil keputusan. Kemampuan pemecahan masalah secara
kelompok meliputi beberapaunsur sebagai berikut.
1. Dapat menghasilan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang dikehendaki.
2. Sepakat menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilkan, memahami dan
memakaiinformasi yang relevan dengan keadaan yang aktual.
3. Sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk menemukan
kemungkinanpemecahan masalah, memutuskan dan mempergunakan cara
pemecahan yang terbaik danefektif.
Langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok yang dikemukakan oleh Johnson
danJohnson sebagai berikut.
a.Definisi masalah
b. Diagnosis masalah
c.Merumuskan alternatif strategi
d. Penentuan dan penerapan suatu strategi.
e.Evaluasi keberhasilan strategy
KEGIATAN BELAJAR 2
MERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS
TERPADU DENGANMENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMANISTIK
(WAWASAN BIDANG INTERKEILMUAN)

A. PENGERTIAN PENDEKATAN HUMANISTIK.


Pendekatan humanistik adalah pendekatan dalam kegiatan belajar mengajar yang
menyorotisuatu topik/tema yang termasuk bidang ilmu tertentu dengan berbagai
disiplin ilmu lain yangrelevan (terkait) sehingga para murid melihat masalah/topik
tersebut lengkap dan terpadu.
B. MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN
MENGGUNAKANPENDEKATAN HUMANISTIK
Suatu tema ilmu pengetahuan sosial disaturagakan secara lengkap. Hakikat manusia
adalahbulat tidak terkotak-kotak dalam ilmu demi ilmu atau aspek demi
aspek. Kehidupan rielkemasyarakatan pun sama adalah multi dimensional.
Oleh karena itu, pembelajaran IPSdiharapkan mampu mengantarkan dan
membina para murid ke arah hidup bermasyarakat secarabaik dan fungsional.
C. MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN
MENGGUNAKANPENDEKATAN HUMANISTIK.
Sebagai contoh, materi sikap menghormati keanekaragaman suku bangsa, bisa
dicontohkanpada peringatan Hari Kartini, para siswa memakai pakaian adat dari
berbagai daerah. Bisa jugadipertunjukkan pakaian adat pada saat upacara
pernikahan. Juga team nasional kita, ketikamelawat ke luar negeri memakai
pakaian nasional, yaitu baju batik, pecis dan celana warna gelap.Itu semua dalam
rangka menghormati keragaman suku bangsa di Indonesia.
Demikian contoh sederhana mengenai penerapan pendekatan humanistik
dalam prosesbelajar-mengajar
Dalam pelaksanaannya seorang guru dapat mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut.
1. Guru memahami tujuan pembelajaran.
2. Guru menentukan dan memahami materi pelajaran yang akan disampaikan dan
menentukantema pokok.
3. Guru membentuk kelompok kerja yang beranggotakan para murid.
4. Kelompok tersebut setelah mengetahui tema pokok, kemudian disuruh
bekerja sesuaidengan tugasnya yakni membahas suatu tema tertentu dari
berbagai sudut pandangdisiplin ilmu yang relevan.
5. Setelah selesai maka diadakan pembahasan hasil kerja yang dipimpin oleh
seorang muridatas bimbingan guru.
6. Hasil pembahasan tersebut disimpulkan.
KEGIATAN BELAJAR 3

MERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN

WILAYAH (GEOGRAFI)

A. PENGERTIAN PENDEKATAN WILAYAH


Wilayah atau region adalah suatu wilayah yang memiliki karakteristik
tertentu, yangmembedakan diri dengan wilayah-wilayah lain yang ada di sekitarnya.
Karakter terpenting yangharus dimiliki suatu region adalah homogenitas yang
khas, dapat berupa aspek fisik maupunkultural, seperti kesamaan kegiatan
ekonomi, bentuk hasil kebudayaan, bentuk pemerintahan,warna bendera, kesamaan
iklim, kesamaan permukaan tanah. Wilayah seragam (uniform region)adalah wilayah
berdasarkan keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu,
misalnyawilayah pertanian, dimana terdapat kesamaan antar petani atau terdapat
pertanian dan sifat yang dimiliki oleh elemen-elemen yang membentuk wilayah.
Pendekatan wilayah adalah pendekatanyang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar mengenai suatu wilayah ditinjau dari berbagaiaspek kehidupan yang ada
di wilayah secara mendalam yang merupakan kekhasan wilayahtersebut
dengan menggunakan kata tanya apa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimanasehingga dapat membedakan dengan wilayah di sekitarnya.

B. MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN


MENGGUNAKANPENDEKATAN WILAYAH
Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan
wilayahperlu memperhatikan bahwa wilayah-wilayah atau gejala-gejala yang terjadi di
permukaan bumimerupakan basil interaksi antarwilayah. Perancangan model
pembelajaran IPS terpadu denganmenggunakan pendekatan wilayah dalam
menganalisis suatu gejala geografi memperhatikanpenyebaran gejala dan
interaksi antara variabel manusia dan lingkungan untuk dipelajarikaitannya.
KEGIATAN BELAJAR 4

MERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU


DENGANMENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE PROYEK

A. PENGERTIAN PENDEKATAN METODE PROYEK


Metode proyek adalah suatu jenis kegiatan memecahkan masalah yang
dilakukan olehperseorangan atau kelompok kecil. Dalam metode proyek ini biasanya
dihasilkan produk nyata,seperti peta, maket, model, diorama, yang mempunyai
nilai intrinsik bagi siswa yangmenghasilkan.Metode proyek memungkinkan
penyaluran minat siswa dan siswa dilatih untuk menelaah danmemandang suatu materi
pelajaran dalam konteks yang lebih luas. Pengetahuan yang diperolehsiswa lebih berarti
dan kegiatan belajar megajar lebih menarik karena pengetahuan, bermanfaatbaginya
untuk lebih mengapresiasikan lingkungannya, memahami, serta memecahkan
masalahyang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari

B. MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN


MENGGUNAKANPENDEKATAN METODE PROYEK
Kegiatan belajar mengajar yang menggunakan pendekatan metode proyek
harusmemperhatikan kriteria metode proyek sebagai berikut.
1. Kegiatan belajar bersifat riel.
2. Mempunyai arti dan manfaat bagi siswa.
3. Mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran.
4. Mempunyai hubungan dnegan tujuan pembelajaran.
5. Hasil proyek sepadan dengan waktu yang disediakan.
6. Bahan dan peralatan mudah diperoleh.
7. Biaya relatif murah.
Tahap-tahap pelaksanaan metode proyek adalah berikut ini.
1. Tahap Perencanaan
Secara berurutan tahap perencanaan meliputi berikut ini
a. Mempelajari pokok bahasan dalam GBPP dari mata pelajaran yang menjadi
tema pokok.
b. Membuat diagram kaitan antara tema pokok bahasan yang ada pada mata
pelajaran lain
c. Merumuskan tujuan pembelajaran
d. Menentukan materi pelajaran dari tema pokok bahasan yang ada pada materi
pelajaran lainyang relevan
e. Menentukan langkah-langkah dalam kegiatan belajar mengajar.
f. Merencanakan organisasi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil.
g. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
h. Menyiapkan penilaian kegiatan belajar mengajar.

2. Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah dalam tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut ini
a. Guru mengemukakan tema pokok.
b. Guru mengajak para siswa untuk mengaitkan tema proyek dengan berbagai mata
pelajaran (guru membimbing jalannya diskusi).
c. Sesudah diagram kaitan tema pokok dengan mata pelajaran lain itu
terbentuk, guru membagi kelas dalam beberapa kelompok sebanyak mata pelajaran
yang tergabung dalam tema pokok tersebut.
d. Tiap kelompok merencanakan bagaimana melakukan kegiatan belajar
mengajar yang berhubungan dengan materi yang terkait dengan tema pokok.
Guru membimbing dan memberikan bantuan kepada siswa. Tiap kelompok
mendiskusikan dan mencatat hasil diskusi.
e. Apabila tiap kelompok memerlukan kunjungan ke tempat-tempat tertentu agar
menghayati materi pelajaran, guru memberitahukan hal-hal yang perlu diamati.
f. Data atau informasi yang terkumpul didiskusikan, diolah dan ditulis, serta siap
dilaporkan.
g. Sesudah siap semua kelompok untuk melaporkan maka ada salah satu
siswa yang memimpin pelaporan. Siswa-siswa lain memberikan komentar dan
saran. Guru kadang- kadang memberi bantuan saran seperlunya.
h. Berdasarkan komentar dan saran, kelompok mendiskusikan dan bersepakat
untuk menambah atau mengurangi serta menyempurnakan laporan.
i. Guru membantu siswa untuk memahami hubungan tema pokok dengan mata
pelajaran lain

3. Tahap Tindak Lanjut


Penilaian dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dengan
metodeproyek. Penilaian dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
a. Secara verbal, misalnya tanya jawab dan diskusi.
b. Secara tertulis, misalnya berupa laporan, karangan, puisi, dan tes.
c. Hasil karya siswa, seperti gambar, model, maket peta, bagan
KEGIATAN BELAJAR 5
MERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KURUN WAKTU (TIME LINE)

A. PENGERTIAN PENDEKATAN KURUN WAKTU.


Pendekatan kurun waktu adalah pendekatan yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajaruntuk memecahkan masalah dengan menekankan urutan waktu kejadian
(kronologis) sehinggadapat diketahui pertumbuhan dan perkembangannya.
Penerapan pendekatan waktu dalam kegiatan belajar mengajar, berarti
kita mempelajarisejarah. Di dalam sejarah ada tiga konsep mengenai waktu yang
berdasarkan ruang, berdasarkanmatematika dan berdasarkan asosiasi.
a. Waktu Keruangan
b. Waktu Matematis
c. Waktu Asosiasi

B. MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN


MENGGUNAKANPENDEKATAN KURUN WAKTU.
Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan
kurunwaktu, berarti kita merancang model pembelajaran untuk mengajarkan sejarah.
Sejarah adalahilmu yang mempelajari dan mengkaji kisah perbuatan dan peristiwa
manusia pada masa lampau.Unsur pokoknya adalah manusia, ruang/tempat, dan
waktu. Sifat objeknya adalah perbuatan-perbuatan/peristiwa-peristiwa terpilih
yang mempunyai arti bagi manusia. Konsep pokoknyaadalah perubahan,
kontinuitas, dan waktu.
Sifat-sifat karakteristik yang perlu diperhatikan dalam sejarah adalah berikut ini.
a. Kejadian/data itu bersifat enameling (hanya terjadi sekali dan tidak mungkin terjadi
lagi).
b. Perkembangan peristiwa/kejadian historis itu bersifat kausal (sebab-akibat).
c. Subjektivitas dalam penilaian dan interprets data.

Motivasi yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pengajaran IPS yang


menggunakanpendekatan kurun waktu agar tidak membosankan antara lain dengan

1. Menggunakan objek/benda.
2. Menggunakan peta atau globe.
3. Dengan melempar problem
4. Menggunakan sosiodrama.
5. Menggunakan rekaman, musik atau lagu.
6. Menggunakan pernyataan menarik dan provokatif
C. MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN
MENGGUNAKANPENDEKATAN KURUN WAKTU
Sebagai contoh, seorang guru akan mengajar IPS dengan menggunakan pendekatan
kurunwaktu. Guru mengambil kurikulum Sekolah Dasar kelas 6 Semester I
dan langkah-langkahselanjutnya adalah sebagai berikut ini.
a. Memahami Kompetensi Dasar
b. Materi Pokok
c. Hasil Belajar
d. Indikator Materi
e. Menyampaikan materi pelajaran berdasarkan indikator materi di atas dengan
ceramah.
f. Mengadakan tanya jawab mengenai apa yang disampaikan beserta mengamati bukti-
bukti
g. sejarah, seperti foto-foto, gambar-gambar, poster saat proklamasi.
h. Berikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan sejarah, di mana
mereka tinggal, berdasarkan informasi dari narasumber setempat.
i. Menyimpulkan materi pelajaran secara garis besar.
j. Mengadakan penilaian dan tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai