Anda di halaman 1dari 49

LAPORANKEGIATANPRAKTIK

Bimbingan
Ciri – Ciri Mahluk Hidup (Gerak Pada
Tumbuhan)
Praktikum Gerak Pada tumbuhan
Disusun Oleh:

SARMADA
NIM 858079798

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ PONTIANAK
2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Sarmada
NIM/ID Lainnya : 858079798
: Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Program Studi Keguruan Dan Ilmu Kependidikan Universitas Terbuka
Upbjj Pontianak
Nama Sekolah : UPBJJ UT Pontianak
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : HAMIDI, S. Pd., M. Pd


Nip/Id Lainnya : 19860823 201001 1 003
Instansi Asal : DINAS PENDIDIKAN KAB. KETAPANG

(KEPALA SMPN 2 MATAN HILIR UTARA)

Nomor Hp : 085245866965
Alamat Email : hamidiokta@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Sarmada


NIM 858079798
Program Studi : Program S-1 Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Kependidikan Universitas
Terbuka Upbjj Pontianak

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Kota,sambas, 20 April 2020


Yang membuat pernyataan

(ttd)

Sarmada
Nim : 858079798
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SDPDGK4107 MODUL
1KEGIATAN PRAKTIKUM 1

A. JUDUL
Ciri-Ciri Makhluk Hidup (Gerak Pada Tumbuhan)

B. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ciri-ciri mahluk hidup (gerak pada tumbuhan)
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman
putri malu (gerak Seismonasti).
2. Mengetahui pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup (Gerak
Seismonasti).
3. Mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman putri malu
(Gerak Niktinasti).
4. Mengetahui pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun tanaman
kacang hijau (Gerak Geotropisme negatif).

C. Alat Dan Bahan


1. Seismonasti dan niktinasti
a) Tanaman putri malu dalam pot 2 buah.
b) Kotak karton yang telah dilapisi kertas warna hitam.
c) Hp yang ada Stopwatchnya.
d) Alat tulis dan penggaris.

2. Geotropisme
a) Gelas bekas air mineral 2 buah.
b) Tanah yang subur secukupnya.
c) Biji kacang hijau secukupnya.
d) Air secukupnya.
e) Alat tulis dan penggaris.
D. Landasan Teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun
pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Gerak dan iritabilitas merupakan ciri mahluk hidup baik hewan maupun tumbuhan.
Pergerakan pada hewan sangat mudah diamati sedangkan pergerakan pada tumbuhan tidak
mudah untuk diamati, kecuali pada tumbudan tertentu misalnya pada tembuhan putri malu
(mimosa pudica).
Berdasarkan jenis rangsangannya, nasti dibedakan menjadi beberapa macam, yakni:

1. Seismonasti atau tigmonasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat rangsangan
sentuhan. Contohnya adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica)
ketika disentuh.
2. Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap. Contohnya
adalah “gerak tidur” yang dilakukan daun dari tumbuhan polong-polongan.
3. Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu.
Contohnya mekarnya bunga tulip ketika suhu udara naik.
4. Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya.
Contohnya adalah mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada saat sore hari
di saat terkena sinar matahari.
5. Nasti kompleks merupakan gerak nasti yang disebabkan lebih dari satu rangsangan.
Contohnya gerak membuka dan menutupnya stomata.
E. Prosedur Percobaan Atau Cara Kerja
1. Seismonasti
a) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum , seperti pot
tanaman putri malu, lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
b) Sebaiknya putri malu sudah di tanam di dalam pot beberapa hari supaya segar
pas melalukan pratikum.
c) Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja, melakukan
sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu menggunakan penggaris.
d) Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan.

2. Niktinasti
a) Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu.
b) memberikan tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
c) Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
d) Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak karton
atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati jagan sampai menyentuhnya.
e) Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
f) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak menyentuh
tanamannya).
g) Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
h) Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
3. Geotropisme negative
a) Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum
kegiatan praktikum IPA.
b) Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c) Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
d) Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.

F. Hasil Pengamatan
1. Hasil pengamatan gerak seismonasti
Berikut ini adalah table hasil pengamatan gerak seismonasti pada tanaman putri malu
Table 1.1 Hasil pengamatan gerak seismonasti
No Jenis sentuhan pada Reaksi taman putri malu keterangan
tanaman putri malu
1. Halus Daun putri malu Setelah di sentuh
menutupnya lambat daunnnya cepat
terbuka kembali
2. Sedang Daun putri malu Setelah di sentuh
menutupnya agak cepat daunnya butuh waktu
± 2 menit terbuka
kembali
3. Kasar Daun putri malu Setelah di sentuh
menutupnya cepat daunnya butuh waktu
± 4 menit terbuka
kembali
2. Hasil pengamatan gerak Niktinasti
Berikut ini adalah table hasil pengamatan gerak pada Niktinasti tanaman putri malu.

Table 1.2 Hasil pengamatan gerak Niktinasti


Reaksi daun putri malu
No Pot putri malu Sebelum Setelah ⁄ jam
kemudian
1. Di simpan di tempat Daun terbuka Daun terbuka
terang
2. Disimpan dengan di Daun terbuka Daun terbuka
tutup kedap cahaya

3. Hasil pengamatan gerak Geotropisme negative


Berikut ini adalah table hasil pengamatan gerak pada Geotropisme negative pada
tanaman kacang hijau.

Table 1.3 Hasil pengamatan gerak Geotropisme negative


Pengamatan hari ke Keterangan
No Jenis pot 1 2 3 4 5 6 7
1. A 0,3 1,3 2,3 3,3 4,3 5,3 6,3 Batang tumbuh tegak
2. B 0,2 1,2 2,2 3,2 4,2 5,2 6,3 Batag tumbuh membelok
mengikuti cahaya
matahari

G. Petanyaan-Pertanyaan
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi pada ransangan ?

H. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Gerak seismonasti
Berdasarkan hasil pengamatan gerak seismonasti dapat dikatakan gerak yang terjadi
karena adanya ransangan berupa getaran. Pada daun putri malu Ketika kita sentuh
daunya akan tertutup. Perlakuan yang berbeda dapat mempengaruhi cepat lambatnya
daun itu terbuka Kembali.
Perlakuan sentuhannya halus makan daun putri malu menutupnya lambat dan
daunnnya pun cepat terbuka Kembali. Bila disentuh dengan sedang penutupan
daunnya agak cepat dan daunnya ± 2 menit baru terbuka Kembali sedangkan bila di
sentuh agak kasar maka penutupan daunnya pun cepat dan daunnya ± 4 baru bisa
terbuka Kembali. Reaksi ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan
air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun
tangkai mengatup.
2. Gerak Niktinasti
Berdasarkan hasil pengamatan gerak niktinastik dapat dikatakan gerak yang yang di
sebabkan pengaruh gelap sehingga bisa disebut gerak tidur. Pengamatan niktinasti
pada tumbuhan putri malu, dengan perlakuan yang berbeda yang satu di simpan pada
tempat terang dan yang satunya di simpan di tempat yang gelap.
Pada tumbuhan putri malu yang di simpang di tempat terang maka tumbuhan putri
malunya masih segar dan untuk yang di simpang di tempat gelap daun-daun putri
malunya tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang
terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.

3. Gerak Geotropisme Negative


Berdasarkan hasil pengamatan gerak geotropism negative dapat dikatakan gerak
bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Pada pengamatan percobaan, pot
A mengalami pertumbuhan secara normal yaitu keatas. Sedangakn pada percobaan
pot B tumbuhan mengalami diletakkan horizontal pertumbuhannya membelok dan
menjauhi tanah secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh
batang menjauhi tanah.

I. Kesimpulan
Kesimpulan dalam praktikum kali ini adalah :
1. Gerak seismonasti adalah gerak yang terjadi karena adanya ransangan berupa
getaran
2. Gerak Niktinasti adalah gerak yang yang di sebabkan pengaruh gelap sehingga bisa
disebut gerak tidur.
3. Gerak Geotropisme Negative adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh
gravitasi bumi.

J. Daftar Pustaka
Laporan Praktikum Gerak pada Tumbuhan - MEDIA ILMU (ilmiahku.com). Di akses
pada tanggal 20 April 2022
Lkp Modul1 Kp1.Docx - Laporan Kegiatan Praktikum Pdgk4107 Modul 1 Makhluk
Hidup Kegiatan Praktikum 1 Ciri-Ciri Makhluk Hidup (Gerak Pada Tumbuhan) Nama |
Course Hero. Di akses pada 20 April 2022
Gerak Pada Tumbuhan: Pengertian, 2 Macam Beserta Contohnya
(gurupendidikan.co.id). Di akses pada tanggal 20 April 2022

K. Kesulitan Yang Di Alami


1. Sulitnya menemukan tanaman putri malu.
2. Alatnya yang sudah untuk di cari.

L. Dokumentasi
LAPORANKEGIATANPRAKTIK
Mandiri
Simbiosis
Praktikum Simbiosis parasitisme, komensalisme dan mutualisme
Disusun Oleh:

SARMADA
NIM 858079798

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ PONTIANAK
2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Sarmada
NIM/ID Lainnya : 858079798
: Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan
Program Studi
Ilmu Kependidikan Universitas Terbuka Upbjj Pontianak
Nama Sekolah : UPBJJ UT Pontianak
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : HAMIDI, S. Pd., M. Pd


Nip/Id Lainnya : 19860823 201001 1 003
Instansi Asal : DINAS PENDIDIKAN KAB. KETAPANG

(KEPALA SMPN 2 MATAN HILIR UTARA)

Nomor Hp : 085245866965
Alamat Email : hamidiokta@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Sarmada


NIM 858079798
Program Studi : Program S-1 Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Kependidikan Universitas
Terbuka Upbjj Pontianak
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Kota,sambas, 25 April 2020


Yang membuat pernyataan

(ttd)

Sarmada
Nim : 858079798
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SDPDGK4107 MODUL
1KEGIATAN PRAKTIKUM 2

M. Judul
Simbiosis
N. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum simbiosis adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
O. Alat Dan Bahan
1. Alat-Alat Tulis
2. Lembar Pengamatan
3. Lingkungan Sekitar
P. Landasan Teori
Simbiosis berasal dari bahasa yunani sym yang berarti dengan dan Biosis yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan polainteraksi yang sangat erat dan khusus antara dua
makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut
simbion.
Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies makhluk
hidup, hidup bersama masing-masing mendapat keuntungan dan keduapopulasi dapat
berkembang dengan baik.
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 42) ,simbiosis parasitisme adalah
hubungan antara dua jenis mahkluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang
laindirugikan. Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 ) simbiosis
komensalisme adalah hubungan antara dua mahkluk hidup dimana salah satu mendapat
untung, sedangkan yang lain tidak dirugikan dan tidak pula diuntungkan.

Q. Prosedur Percobaan Atau Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda
3. Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme,
4. Temukan setidaknya 3 hubungan yang terjadi.
5. Ambillah gambar atau foto makhluk hidup yang termasuk dalam salah satu simbiosis.
6. Tulislah hasil identifikasi anda pada lembar kerja.
7. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
8. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut.
R. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
NO Jenis Hubungan Pihak Yang Di Rugikan Pihak Yang Diuntungkan
Parasitisme Jenis Mahluk Hidup Kerugian Jenis Mahluk Keuntungan
Hidup
1. Manusia dengan Manusia Darah manusia diisap Nyamuk Memperoleh
nyamuk nyamuk dan dapat makanan dari darah
juga menyebabkan manusia
penularan penyakit
malariadan demam
berdarah
2. Benalu pada Pohon mangga Produksi makanan Benalu Memperoleh
pohon mangga berkurang pada dahan makanan dari
yang ada benalunya inangnya
sehingga tidak bisa
bisa berbuah
3. Jamur panu pada Manausia Gatal-gatal pada kulit Jamur panu Dapat
manusia melangsungkan
kehidupan

Tabel 1.2 Hasil pengamatan sismbiosis komensalisme


NO Jenis Hubungan Pihak Yang Di Rugikan Jenis mahluk hidup yang tidak
Komensalisme diuntungkan atau dirugikan
Jenis Mahluk Hidup Keuntungan
1. Tumbuhan paku Tumbuhan paku Mendapatkan tempat tinggi Tumbuhan inang
pada inangnya untuk memperoleh cahaya
matahari
2. Anggrek dan Anggrek Mendapatkan tempat tinggi Tumbuhan inang
inangnya untuk memperoleh cahaya
matahari
3. Tumbuhan sirih Tumbuhan sirih Mendapatkan tempat tinggi Tumbuhan inang
dan inangnya untuk memperoleh cahaya
matahari

Tabel 1.3 Hasil pengamatan sismbiosis mutualisme


NO Jenis Hubungan Pihak I Yang Di Untungkan Pihak II Yang Diuntungkan
Mutualisme Jenis Mahluk Hidup Keuntungan Jenis Mahluk Keuntungan
Hidup
1. Kupu-kupu dan Kupu-kupu Mendapatkan nektar Tanaman berbunga Membantu
tanaman untuk di jadikan penyerbukan
berbunga makanan
2. Semut rang-rang Semut rang-rang Dapat membuat Tumbuhan Membantu menjadi
dan tumbuhan sarang pada tumbuhan tumbuhan dari
hama
3. Kelulut dengan Kelulut Mendapatkan nektar Tanaman berbunga Membantun
bunga dari bunga penyerbukan
S. Petanyaan-Pertanyaan
1. diantara hubungan parasitisme apakah ada yang menyebabkan kematian pada
inangnya ?
2. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian
pada inangnya ?
T. Pembahasan
1. Simbiosis parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.
Nyamuk yang menghisab darah manusia dapat merugikan manusia karena menghisab
darah manusia. Manusia dirugikan karena dapat menyebabkan rsa gatal dan penyakit yang
berbahaya yaitu penyakit demam berdarah yang bisa membawa manusia pada kematian.
Benalu yang menempel pada pohon mangga bisa menyebabkan penyerapan nutrisi
pohon mangga bisa terganngu dan lebih parahnya lagi pohon mangga tidak bisa berbuah.
Jamur panu yang ada pada manusia dapat menyebabkan rasa gatal yang sangat
mengganggu dan dapat juga menggangu penampilan pada manusia.

2. Simbiosis komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua mahkluk hidup dimana salah satu mendapat
untung, sedangkan yang lain tidak dirugikan dan tidak pula diuntungkan.
Contoh simbiosis komensalisme adalah interaksi antara tanaman anggrek dengan
pohon mangga Dalam hal ini, tanaman anggrek akan melekat atau merambat pada pohon
mangga dengan tujuan untuk mendapatkan air, sinar matahari. Semuanya dibutuhkan untuk
melaksanakan fotosintesis. Cara tanaman anggrek mendapatkan air adalah dengan
menyerap air yang terdapat pada kulit pohon mangga tersebut. Selain itu, juga sanggup
menyerap dari batang yang telah lapuk. Kejadian ini sebetulnya untung bagi tanaman
anggrek, akan tetapi tidak memberi pengaruh apapun bagi pohon mangga.
Contoh simbiosis komensalisme yang kedua ada pada tumbuhan sirih yang kerap kita
jumpai. Tanaman ini merupakan salah satu contoh dari simbiosis komensalisme. Dalam hal
ini tumbuhan sirih akan tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan dengan tanaman
yang ditempatinya atau tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan sirih adalah untuk
mendapatkan sinar matahari yang memadai agar bisa dilakukan proses fotosintesis. Hal ini
pastinya akan memberi keuntungan bagi tanaman sirih, akan tetapi tidak memberi dampak
apa pun bagi tanaman inangnya.
Pada tumbuhan paku yang melekat pada tumbuhan inangnya ini serupa halnya dengan
sirih pada inangnya. Dimana tanaman paku akan melekat pada inangnya. Hal ini dilakukan
agar tumbuhan paku bisa mendapatkan sinar matahari untuk melaksanakan fotosintesis
demi kelangsungan hidupnya.
3. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies makhluk hidup, hidup bersama masing-
masing mendapat keuntungan dan keduapopulasi dapat berkembang dengan baik.
Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-kupu dengan
bunga. Kupu-kupu membutuhkan nektar pada bunga sebagai bahan makanan . Sedangkan
bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan terbantu karena kupu-kupu membantu
penyerbukan. Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti kelulut yang bisa membantu
proses penyerbukan pada bunga agar lebih maksimal. Lebah biasanya hinggap pada bunga
karena ingin memperoleh madu atau nektar sebagai makanannya
contoh kedua ada pada Semut Rangrang yang ada pada tumbuhan. keberadaan semut
ini sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Hal ini dikarenakan semut
Rangrang akan melindungi tumbuhan dari serangan hama yang merusak tanaman. Semut
RangRang memperoleh keuntungan karena dapat membuat sarang pada tumbuhan..

U. Kesimpulan
1. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan. Contoh ada pada nyamuk
dengan manusia, benalu dengan pohon mangga, dan jamur panu pada manusia
2. Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua mahkluk hidup dimana salah
satu mendapat untung, sedangkan yang lain tidak dirugikan dan tidak pula
diuntungkan. Contohnya ada pada tumbuhan paku pada inangnya, tumbuhan sirih pada
inangnya dan tanaman anggrek pada inangnya.
3. Simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies makhluk hidup, hidup bersama masing-
masing mendapat keuntungan dan keduapopulasi dapat berkembang dengan baik.
Contohnya ada pada kupu-kupu dan bunga, kelulut dan bunga, dan semut rangrang
dengan tumbuhan

V. Kesulitan Yang Dialami


kesulitan dalam pratikum ini adalah sulitnya mencari contoh simbiosisnya.

W. Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/document/448719027/LAPORAN-PRAKTIKUM-IPA-SD-
KEGIATAN-SIMBIOSIS-docx . Diakses pada 25 April 2022.
https://www.academia.edu/36513413/LAPORAN_PRAKTIKUM_IPA_SD_SIMBIOS
IS . Diakses pada 25 April 2022.

X. Dokumentasi
1. Simbiosis Parasitisme

Benalu dan mangga


Nyamun dan Manusia
Jamur Panu dan
Manusia
2. Simbiosis Komensalisme

Tumbuhan Paku dan


Anggrek dan Mangga Sirih dan Inangnya
Inangnya
3. Simbiosis Mutualisme

Semut Rangrang
Kupu-Kupu dan Bunga Kelulut dan Bunga
dan Tumbuhan
LAPORANKEGIATANPRAKTIK
Bimbingan
Pertumbuhan, Perkembangan dan
Perkembangbiakan Makluk hidup
Pratikum Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan dan
Hewan
Disusun Oleh:

SARMADA
NIM 858079798

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ PONTIANAK
2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Sarmada
NIM/ID Lainnya : 858079798
: Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan
Program Studi
Ilmu Kependidikan Universitas Terbuka Upbjj Pontianak
Nama Sekolah : UPBJJ UT Pontianak
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : HAMIDI, S. Pd., M. Pd


Nip/Id Lainnya : 19860823 201001 1 003
Instansi Asal : DINAS PENDIDIKAN KAB. KETAPANG

(KEPALA SMPN 2 MATAN HILIR UTARA)

Nomor Hp : 085245866965
Alamat Email : hamidiokta@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Sarmada


NIM 858079798
Program Studi : Program S-1 Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Kependidikan Universitas
Terbuka Upbjj Pontianak
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Kota,sambas, 25 April 2020


Yang membuat pernyataan

(ttd)

Sarmada
Nim : 858079798
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SDPDGK4107 MODUL 1
KEGIATAN PRAKTIKUM 3

A. JUDUL
Pertumbuhan, Perkembangan dan Perkembangbiakan Makhluk hidup:
B. Tujuan Percobaan
Tujuan dalam pratikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau.
2. Untuk mengetahu pertumbuhan dan perkembangan pada lalat buah.

C. Alat Dan Bahan


Alat dan bahan yang di gunakan untuk mengetahuai pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman kacang merah adalah sebagai berikut :
1. Biji Kacang hijau 6 buah.
2. gelas plastik bekas 1 buah.
3. Kertas saring secukupnya.
4. Kertas label secukupnya.
5. Gunting 1 buah.

Alat dan bahan yang di gunakan untuk mengetahuai pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
kacang merah adalah sebagai berikut :
1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2. Botol selai 3 buah
3. Pisang ambon secukupnya
4. Tape ketela pohon secukupnya
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring secukupnya
7. Lalat buah ± 20 ekor

D. Landasan Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak
akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor
yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan
hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah
total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak
tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului
morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran
sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

E. Presedur Percobaan dan Cara Kerja


a. Cara kerja percobaan kacang hijau
1. Merendam biji kacang hijau dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher gelas plastik .
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang hijau pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 1 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering)
menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan
air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Mencatat kapan biji kacang hijau mulai berkecambah, mengamati
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar
kerja.

b. Cara kerja percobaan lalat buah


1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat
medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam
setiap botol selai
2. Menangkap lalat buah
a) Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan
mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncangkan tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong
plastik dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap
dalam kantong plastik.

3. Mengkultur lalat buah


a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika
anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat
buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya
diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah
akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa
berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago).

F. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1 Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau
Hari Ke Pertumbuhan Kacang Hijau Panjang (mm) Keterangan
Akar Batang
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Akar sudah terlihat
2 Terlihat batang 1,5 mm 15 mm Biji kacang terangkat
3 Terlihat batang 5 mm 30 mm Terangkat ke atas
4 Terlihat batang 10 mm 45 mm Terlihat batang
5 Terlihat batang 15 mm 60 mm Terlihat batang
6 Terlihat batang 20 mm 75 mm Terlihat batang
7 Terlihat batang 25 mm 90 mm Terlihat batang

Tabel 1.2 Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah


Hari Ke Kejadian/Perubahan
0 Tubuhnya berwarna kuning
1 Tubuhnya berwarna kuning
2 Mulai bertelur
3 Telurnya menetas dan menjadi larva
4 Larva mulai bergerak aktif dan bertambah besar
5 Hampir berubah menjadi pupa tubuhnya memendek dan mulai tidak bergerak lagi
6 dan 7 Sudah menjadi pupa
8 Sudah menjadi lalat tapi ukurannya kecil dan masih belum bisa terbang

G. Pertanyaan – Pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecang hijau mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut, adakah yang
arah pertumbuhannya ke atas? mengapa demikian?
3. Hari keberapa lalat buah mulai bertelur?
4. Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?

H. Pembahasan
Diketahui bahwa pertumbuhan pada kecambah kacang hijau Pada umur dua hari
panjang akar 1,5 mm dan terus bertambah panjangnya hingga hari ke tujuh panjangnya
mencapai 25 mm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Pada batang untuk hari ke dua
panjangnya 15 mm bertambah panjang sampai hari ke ke tujuah hingga 90 mm. Hal itu
dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel –
selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan
perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya satu helai kecil tumbuh
menjadi dua helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya
batang kecambah.
Pengamatan dilakukan pada lalat buah Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna
kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu
adalah telur. Kemudian dihari ke tiga telur berubah menjadi larva yang berwarna puih,
bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke empat dan dihari ke lima larva mulai bergerak
aktif ditandai yang menggeliat. Pada hari ke enam dam ke tujuh bentuknya hampir
menyerupai pupa. Di hari ke delapan lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau
seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.
I. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam pratikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. adanya proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada akar dan batang
pada kecambah kacang hijau
2. adanya proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada lalat buah yaitu dari
telur ke larva kemudian ke pupa dan memjadi lalat buah.

J. Kesulitan Yang Dialami


Kesulitan yang di alami pada pratikum ini adalah sebagai berikut :
1. sulitnya mencari alat dan bahan untuk pratikum
2. waktu pengerjaanya yang terbatas sehingga tidak maksimal

K. Daftar Pustaka
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-pertumbuhan-dan-
perkembangan-tumbuhan.html. Diakses tanggal 25 april 2022
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Pertumbuhan-dan-
Perkembangan-Hewan.html Diakses tanggal 25 april 2022

L. Dokumentasi
1. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau
2. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada lalat buah
LAPORANKEGIATANPRAKTIK
Bimbingan
Ekosistem (Ekosistem Darat)
Pratikum Ekosistem Darat
Disusun Oleh:

SARMADA
NIM 858079798

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ PONTIANAK
2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Sarmada
NIM/ID Lainnya : 858079798
: Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan
Program Studi
Ilmu Kependidikan Universitas Terbuka Upbjj Pontianak
Nama Sekolah : UPBJJ UT Pontianak
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : HAMIDI, S. Pd., M. Pd


Nip/Id Lainnya : 19860823 201001 1 003
Instansi Asal : DINAS PENDIDIKAN KAB. KETAPANG

(KEPALA SMPN 2 MATAN HILIR UTARA)

Nomor Hp : 085245866965
Alamat Email : hamidiokta@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Sarmada


NIM 858079798
Program Studi : Program S-1 Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Kependidikan Universitas
Terbuka Upbjj Pontianak
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Kota,sambas, 25 April 2020


Yang membuat pernyataan

(ttd)

Sarmada
Nim : 858079798
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SDPDGK4107 MODUL 2
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

A. Judul

Ekosistem Darat
B. Tujuan Percobaan

Tujuan dari kegiatan praktikum Ekosistem Darat adalah Membandingkan komponen


yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
C. Alat dan Bahan
1. Alat Tulis
2. Loup/Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
D. Landasan Teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan
komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem
tersebut. Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga
dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.

E. Prosedur Percobaan atau Cara Kerja


1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar. Setelah
mengamati komponen biotik, selanjutnya mengamati komponen abiotik.
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar
jika perlu.Mencatat data pada lembar kerja
9. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua sistem tersebut.
F. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami


NO Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 26 ° Celcius
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air Cukup

Tabel 1.2 Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami


NO Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Rumput Ilalang Belalang Bakteri
2 Pegagan Katak Jamur
3 Rumput Teki Ular Rayap
4 Pohon Beringin Ulat Bakteri
5 Pohon Pinus Burung Bakteri
Tabel 1.3 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan
NO Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 28 ° Celcius
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Kering
5 Air Mengalir sedikit

Tabel 1.4 Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan


NO Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Padi Belalang, Ulat Bakteri
2 Gulma Ulat Jamur
3 Rumput Teki Ular Rayap
4 Pohon pisang Burung Bakteri

G. Pertanyaan-pertanyaan
Berdasarkan percobaan diatas menimbulkan pertanyaan yaitu ekosistem manakah
yang mempunyai jenis komponen biotik lebih banyak?

H. Pembahasan
1. Ekosistem Alami
Berdasarkan pada tabel 1.1 dan tabel 1.2 merupakanm hubungan timbal balik antara
komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada alam seperti pada hutan adalah
ekosistem darat yang alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur tangan manusia, dan
pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia. Dengan demikian
pertumbuhan, perkembangan, dan ke anekaragaman komponen biotik Alami lebih lengkap.
2. Ekoistem Buatan
Berdasarkan tabel 1.3 merupakan hubungan timbal balik anatara komponen biotik
dan komponen abiotik yang terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. .Dimana disitu
terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis
komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.

I. Kesimpulan

Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang serupa yaitu : ada
air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami
tidak dikendalikan jumlah populasinya, sedangkan ekosistem buatan dapat dikendalikan
jumlah populasinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.

J. Daftar Pustaka
Sumardi,yosaphat,dkk(2009).KonsepDasar IPA Di SD. Modul 5.Jakarta:
Universitas Terbuka.
Ichan,M.dkk.(2001). IlmukesehatandanGizi.Jakarta :Universitas Terbuka.
K. Kesulitan yang dialami
1. Alat berupa barometer tidak punya jadi harus pinjam
2. Proses praktikum lumayan sulit
L. Dokumentasi
1. Komponen ekosistem darat alami.

2. Komponen ekosistem darat buatan


LAPORANKEGIATANPRAKTIK
Bimbingan
Pencemaran Lingkungan (Pengaruh Deterjen
Pada Perkecambahan)
Pratikum Pencemaran Lingkungan (Pengaruh
Deterjen Pada Perkecambahan) Kacang Hijau

Disusun Oleh:

SARMADA
NIM 858079798

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ PONTIANAK
2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Sarmada
NIM/ID Lainnya : 858079798
: Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan
Program Studi
Ilmu Kependidikan Universitas Terbuka Upbjj Pontianak
Nama Sekolah : UPBJJ UT Pontianak
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : HAMIDI, S. Pd., M. Pd


Nip/Id Lainnya : 19860823 201001 1 003
Instansi Asal : DINAS PENDIDIKAN KAB. KETAPANG

(KEPALA SMPN 2 MATAN HILIR UTARA)

Nomor Hp : 085245866965
Alamat Email : hamidiokta@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Sarmada


NIM 858079798
Program Studi : Program S-1 Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Kependidikan Universitas
Terbuka Upbjj Pontianak

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini


merupakan hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam
keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam
karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Kota,sambas, 25 April 2020


Yang membuat pernyataan

(ttd)

Sarmada
Nim : 858079798
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107
MODUL 2 KEGIATAN PRAKTIKUM 2

A. Judul
Pencemaran Lingkungan(Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan).

B. Tujuan Percobaan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. Alat dan Bahan


1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah
3. Kertas saring/tissue secukupnya
4. Kertas timah
5. Mistar dengan skala minimal mm 1 buah
6. Kertas untuk label
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng secukupnya
9. Deterjen serbuk 1 gram

D. Landasan Teori
Deterjen adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. dibandingkan
dengan sabun, deterjen lebih mempunyai keungulan antara lain mempunyai daya
cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh keadaan air. Deterjen merupakan
garam Natrium dari asam sulfat.
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam
biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan
fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan
muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Kacang hijau (Vigna Radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di
daerah tropikal. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-harisebagai sumber bahan
pangan berprotein nabati yang tinggi.

E. Prosedur Percobaan atau Cara Kerja


1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta
control air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
2. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-
masing diberi lingkaran kertas saring.
3. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang
yang mengapung.
4. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10
butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V,
10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng),
biarkan rendaman selama lima menit.
5. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
6. silah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
7. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang
dapat masuk.
8. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan
mistar. Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang
akar = 0 mm.
9. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24
jam dan 48 jam.
F. Hasil Pengamatan

Konsentrasi Larutan Detergen


NO Hari ke 1 (24)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-
1 1 2 2 3 4 6
rata
Konsentrasi Larutan Detergen
NO Hari ke 2 (48)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-
2 2 3 3 4 5 7
rata

G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol) ?
2. Apa kesimpulan bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?

H. Pembahasan
Berdasarkan data yang telah diperoleh diatas dapat dilihat bahwa penggunaan
detergen merupakan memiliki pengaruh terhadap makhluk hidup yang ada
lingkungan sekitar. Dari pencemaran lingkungan tersebut akan menimbulkan
banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Adapun pengaruh yang
ditimbulkan oleh detergen Ada 4 tahap pencemaran yaitu:
1. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem.
3. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
I. Kesimpulan
Kesimpulan dari pratikum Pencemaran Lingkungan(Pengaruh Deterjen
Terhadap Perkecambahan) adalah sebagai berikut
1. bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih
bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan,
2. pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami
pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman et.all. 2014. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Pengaruh-Deterjen-
Terhadap-Perkecambahan.html, Diakses tanggal 26 April 2022.

K. Kesulitan yang dialami


1. Alat dan Bahan yang sulit didapat
2. Rumit dalam pengerjaan praktikum

L. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai