Anda di halaman 1dari 241

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

JUDUL PERCOBAAN
Gerak Pada Tumbuhan

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

B. ALAT DAN BAHAN


1. Seismonasti dan Niktinasi
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah disini
diganti menggunakan ember berwarna hitam
c. Stopwatch atau jam tangan 1 buah
d. Alat-alat tulis dan penggaris

2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang hijau secukupnya
d. Air secukupnya

C. LANDASAN TEORI
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari
luar. Menurut Ferdinan 2003 dalam Rumanta, 2019 gerakan yang dilakukan pada
tumbuhan sangat terbatas, hanya dilakukan pada bagian tertentu misalnya bagian ujung
tunas, bagian ujung akar, atau pun pada bagian lembar daun tertentu. Tumbuhan
memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan
air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan
tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau
daya peka terhadap rangsangan (Uya, 2010).

Kegiatan praktikum ini termasuk kategori gerak tumbuhan yang disebabkan oleh
adanya rangsangan dari luar yaitu gerak etionom. Dimana gerakan etionom adalah
gerakan yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Rangsangan dapat berupa air,
cahaya matahari, sentuhan, gaya gravitasi bumi. Gerak seismonasti dan niktinasti dapat
dilihat dengan mengamati tumbuhan putri malu. Tumbuhan putri malu memiliki dua
macam kepekaan, yakni terhadap sentuhan (seismonasti) dan terhadap intensitas cahaya
matahari atau melakukan gerakan tidur pada malam hari (niktinasti). Gerak niktinasti
dan seismonasti yang dimiliki oleh putri malu tergolong dalam gerak nasti (gerak bagian
tumbuhan yang arahnya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsangan) serta
tergolong ke dalam gerak etionom (gerak yang disebabkan karena adanya rangsangan
dari luar tumbuhan berupa faktor-faktor lingkungan).
Menurut Ferry Dwi Restu Hendra, 2012 gerak nasti terjadi disebabkan karena
adanya rangsangan dari luar menyebabkan perubahan tekanan turgor pada sel-sel batang,
cabang, dan tulang daun. Gerak geotropisme merupakan gerak yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Gerak tumbuhan akar ini
merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Akar selalu tumbuh ke arah bawah
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah
datangnya ranngsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif.
Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme
negatif. Sebelum pembuahan adalah geotropisme negatif dan setelah terjadi pembuahan
adalah geotropisme positif (Aybsth. 2013).

D. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Seismonasti

(1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperi tanaman putri malu yang
sudah di dalam pot, alat-alat tulis, dan penggaris.

(2) Melakukan sentuhan halus, sedang, dan kasar pada daun putri malu menggunakan
penggaris.
(3) Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.

b) Niktinasti
(1) Menyediakan dua pot tanaman putri malu.
(2) Memberi tanda A pada pot tanaman putri malu pertama dan B pada pot tanaman
putri malu kedua.
(3) Meletakkan tanaman putri malu pot A di tempat terang dan terbuka.
(4) Sedangkan tanaman putri malu pot B ditutup menggunakan kardus yang kedap
cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuh daun putri malu selama kurang
lebih setengah jam.
(5) Setelah setengah jam, membuka kardus pada tanaman putri malu pot B dengan
hati-hati agar tidak menyentuh tanamannya.

(6) Mengamati yang terjadi pada tanaman putri malu B dan membandingkan dengan
tanaman putri malu pada pot A.
(7) Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
c) Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)

(1) Membuat dua buah pot tanaman kacang hijau dengan menanam 3 atau lebih biji
kacang hijau yang sudah direndam air semalaman dalam setiap pot ukuran kecil
dan melakukannya di tempat terbuka agar tanaman yang dihasilkan berdiri
dengan tegak.

(2) Memberi label A pada pot pertama dan label B pada pot kedua.
(3) Meletakkan pot B secara horizontal (arah mendatar) dan pot A vertikal (berdiri).
Lalu meletakkan kedua pot ditempat terbuka.

(4) Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.


(5) Mencatat hasil pengamatan pada lembar hasil pengamatan.

E. HASIL PENGAMATAN
1) Seismonasti
Hasil pengamatan:

Jenis sentuhan
No. pada daun putri Reaksi daun putri malu Keterangan
malu
1 Halus Daun tidak mengatup Tidak ada reaksi
Reaksi daun mengatup
2 Sedang Daun mengatup sebagian
lambat
3 Kasar Daun mengatup keseluruhan Reaksi daun megatup cepat

2) Niktinasti
Hasil pengamatan:

Reaksi putri malu


No. Putri malu
Mula-mula Setengah jam kemudian
Disimpan di tempat Daun tetap segar tanpa ada
1 Daun segar tanpa mengatup
terang yang mengatup
2 Ditutup kardus Daun segar tanpa mengatup Daun mengatup
3) Geotropisme
Hasil pengamatan:

Jenis Pengamatan Hari Ke-


Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0 4 5,5 8,7 10 14 18 Batang tumbuh tegak lurus ke atas
Tumbuh menuju arah datangnya sinar
B 0 3,5 13,5 15,4 19 21 23
matahari, batang membengkok ke atas

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan
Anda memilihnya?

2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah Anda
lakukan! Jelaskan!

3. Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!

Jawaban pertanyaan:
1. Contoh tanaman lain yang dapat melakukan gerak nistinasti adalah tanaman petai cina
dan pohon turi. Alasan memilih dua tanaman tersebut karena pada malam hari atau
saat keadaan gelap akan melakukan respon daunnya mengetup/tidur. Nistinasti adalah
gerak sebagian tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang gelap.
2. Pada percobaan yang telah dilakukan, perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti
adalah gerak niktinasti terjadi karena adanya pengaruh rangsangan dari luar berupa
cahaya, seperti daun putri malu yang mengatup saat tidak ada cahaya karena ditutup
menggunakan ember hitam. Sedangkan gerak seismonasti terjadi karena adanya
rangsangan dari luar berupa sentuhan, seperti daun putri malu yang akan mengatup
jika diberikan sentuhan sedang hingga kasar.

3. Fototropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan karena pengaruh rangsangan


berupa cahaya. Pada percobaan geotropisme ini juga membuktikan adanya gerak
fototropisme dimana arah tumbuh batang ke arah cahaya matahari datang. Jenis
fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena gerak batang tanaman
menuju ke arah datangnya cahaya.
G. PEMBAHASAN
Dari tabel hasil pengamatan Seismonasti dapat diketahui bahwa:

Sentuhan halus yang diberikan pada tanaman putri malu akan mengakibatkan daun putri
malu menutup/mengatup sedikit dan terlalu rapat, sentuhan sedang diberikan kepada
putri malu menutup/mengatup lebih rapat dan sedikit lebih cepat. Sentuhan kasar
diberikan pada tanaman putri malu maka daun putri malu menutup dengan cepat
(daunnya langsung menutup rapat).

Dari tabel hasil pengamatan Niktinasti dapat diketahui bahwa:


Tanaman putri malu yang tidak ditutup dengan ember daunnya akan tetap terbuka dan
apabila tanaman putri malu ditutup dengan ember yang kedap cahaya, mula-mula daun
putri malu tetap terbuka, setengah jam penutupnya dibuka maka akan terlihat daun putri
malu akan menutup.
Dari tabel hasil pengamatan Geotropisme negatif dapat diketahui adalah:

Geotropisme negatif adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika
arah geraknya menuju rangsangan disebut geotropisme positif misalnya akar menuju
tanah jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak
tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju keatas. Pada pot B yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju vertikal secara bertahap selama 7
hari. Hari ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

H. KESIMPULAN
1. Gerak pada tumbuhan disebabkan karena adanya rangsangan. Rangsangan dapat
berupa cahaya (niktinasti), sentuhan (seismonasti), gravitasi maupun suhu
(geotropisme).
2. Sentuhan halus yang dilakukan pada daun putri malu tidak menyebabkan gerak atu
reaksi. Sentuhan sedang menyebabkan gerak mengatup daun sebagian dengan
lamban. Sentuhan kasar menyebabkan gerak mengatup daun dengan cepat.
3. Tanaman putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat
terang, daunnya tetap terbuka.

4. Tanaman putri malu dalam pot yang diletakkan vertikal pertumbuhan batangnya
tidak mengalami pembengkokan (terus tumbuh ke atas) sedangkan pot yang diletakan
horizontal, batangnya akan membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini
disebut geotropisme negative.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan jilid 3( Perkembangan
Tumbuhan dan Fisiologi Lingkungan). Bandung : ITB
Aybsth. 2013. Laporan Praktikum Fototropisme dan Geotropisme. Diunduh dari:
https://consisteria.blogspot.com/2013/07/laporan-praktikum-fototropisme-dan.html.
Diakses pada 30 April 2023 pukul 21.11 wib
Ferry Dwi Restu Hendra. 2012. Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Seismonasti.
Diunduh dari: https://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/2013/01/seismonasti.html.
Diakses pada tanggal 29 April 2023 pukul 20.08 wib

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kesulitan dalam mencari tanaman putri malu.
2. Saat memindahakan tanaman putri malu dari tanah ke pot, harus segera untuk
menghindari tanaman putri malu mati.
 SARAN
1. Jangan menanam putri malu saat siang hari, sebab akan mati dan tidak akan
mekar kembali.
2. Dalam pengamatan perlu sikap sabar dan hati-hati agar pada saat diberikan
rangsangan yang berbeda dapat teramati keseluruhan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
1. Seismonasti
Tahap Awal/Pembukaan Deskripsi foto

Menyiapkan alat dan bahan:


a) Tanaman putri malu dalam pot 1
buah
b) Stopwatch atau jam tangan 1 buah
c) Alat-alat tulis dan penggaris

Proses Kegiatan Deskripsi foto

a. Sentuhan halus a. Sentuhan halus


Saat diberikan sentuhan halus kepada
daun putri malu, tidak terjadi reaksi
apa-apa

b. Sentuhan sedang b. Sentuhan sedang


Setelah diberikan sentuhan sedang
tampak daun putri malu mengatup
sebagian dan proses mengatupnya
lambat.

c. Sentuhan kasar
c. Sentuhan kasar
Setelah dilakukan sentuhan kasar,
seluruh daun putri malu mengatup
secara keseluruhan dan proses reaksi
yang terjadi cepat.
Tahap Akhir Deskripsi foto

Mencatat semua hasil pengamatan.

2. Niktinasti

Tahap awal/Pembukaan Deskripsi foto

Menyiapkan alat dan bahan:


a) Tanaman putri malu dalam pot 2
buah yang sudah diberi tanda A dan
B
b) Kotak dari karton warna hitam atau
kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
disini diganti menggunakan ember
berwarna hitam
c) Stopwatch
d) Alat-alat tulis
Proses Kegiatan Deskripsi foto

Pada pot A Kondisi tanaman putri malu pada pot A


sebelum dan sesudah 30 menit, tanaman
putri malu tetap terbuka

Pada pot B

Kondisi tanaman putri malu pada pot B


sebelum dan sesudah 30 menit ditutup
dengan ember hitam, terlihat bahwa
kondisi daun putri malu setelah ditutup
ember hitam selama 30 menit mengatup

Tahap Akhir Deskripsi foto

Tahap akhirnya adalah setelah 30 menit


putri malu pada pot A tetap segar dan
putri malu pada pot B mengatup

3. Geotropisme
Tahap awal/pembukaan Deskripsi Foto

Menyediakan alat dan bahan:


a) Pot berukuran kecil 2 buah yang sudah
diisi oleh tanah subur
b) Biji kacang hijau secukupnya
c) Air secukupnya
Merendam biji kacang hijau semalaman
sebelum ditanam

Proses Kegiatan Deskripsi Foto

Menanam biji kacang hijau ke dalam setiap


pot sebanyak 3 biji.

Meletakkan pot yang sudah berisi biji kacang


merah ditempat terbuka yang banyak cahaya.
Kemudian melakukan pengamatan.

Tahap akhir Deskripsi Foto

Hari pertama belum terjadi pertumbuhan


kecambah

Hari kedua batang kecambah sudah tumbuh


Hari ketiga pertumbuhan kecambah

Hari keempat pertumbuhan kecambah

Hari kelima pertumbuhan kecambah


Hari keenam pertumbuhan kecambah

Hari ketujuh pertumbuhan kecambah


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

SIMBIOSIS

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

JUDUL PERCOBAAN
1. Simbiosis Parasitisme

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis Parasitisme di lingkungan sekitar.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis
2. Lembar Pengamatan
3. Lingkungan Sekitar

C. LANDASAN TEORI
Hubungan timbal balik antara dua organisme yang berbeda disebut simbiosis.
Dari proses simbiosis ini dapat menimbulkan dampak bagi kedua makhluk hidup baik itu
merugikan maupun menguntungkan. Simbiosis parasitisme adalah hubungan timbal balik
antara dua organisme yang berbeda dimana salah satunya merugikan pihak lain.Contoh
simbiosis parasitisme yaitu tumbuhan benalu dengan inangnya, nyamuk pada manusia,
lalat pada sapi, kutu pada kucing, tali putri pada pohon cemiti/ tetehan. Demikian juga
proses pada proses simbiosis lainnya, dimana satu pihak mendapat keuntungan san pihak
yang lain akan dirugikan.
Parasit yang hidup pada inang pada simbiosis parasitisme dibedakan menjadi dua
jenis parasitisme, yakni ektoparasitisme dan endoparasit. Kedua jenis simbiosis
parasitisme ini memiliki hidup yang berbeda. Ektoparasit adalah parasit yang hidup
menempel pada tubuh inangnya dan mengambil zat-zat makanan dari luar tubuh
manusia. Adapun endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.

2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.7) yang ada di bagian
akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?

8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapit Tabel 1.7.

E. HASIL PENGAMATAN

Pihak Yang Dirugikan Pihak Yang diuntungkan


Jenis Hubungan Jenis
No Jenis Makhluk Jenis Jenis
Parasitisme Makhluk
Hidup kerugian Keuntungan
Hidup

Gatal dan Menghisap


1 Lalat pada sapi Sapi Lalat
penyakit kulit darah

Gatal dan Menghisap


2 Nyamuk pada manusia Manusia mendapat Nyamuk darah
penyakit

Terhisapnya Kutu Menghisap


3 Kutu dengan kucing Kucing darah dan pada darah pada
gatal kucing kucing

Menghambat Mendapatkan
4 Ulat dengan daun Daun pertumbuhan Ulat sari makanan
pada daun

Tali Putri dengan Pohon Menghambat Menyerap


5 Pohon Tali Putri
tetehan Pertumbuhan sari makanan

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
2. Di antara hubungan parasitisme yang Anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!

Jawaban Pertanyaan:
1. Ya, hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme
karena kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing mendapatkan
kerugian karena darahnya dihisap oleh kutu sedangkan kutu memperoleh
keuntungan berupa darah yang dihisapnya dari anjing.

2. Ada, yaitu hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk. Karena


nyamuk akan menghisap darah manusia. Pada hubungan tersebut dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapatkan
pertolongan maka akan mengakibatkan kematian dan juga akan mengakibatkan
penyakit cikungunya yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada manusia

G. PEMBAHASAN
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang
hanya menguntungkan sepihak saja dan pihak yang lain dirugikan, contohnya:
1. Lalat pada sapi, lalat yang menempel pada sapi mengganggu dan menggigit
(menghisap darah pada sapi) sehingga sapi akan merasakan gatal pada tubuhnya
dan darah nya akan berkurang. Sapi termasuk hewan yang dirugikan pada kutu.

2. Nyamuk pada manusia, nyamuk yang menempel pada kulit manusia akan
menghisap darah manusia sehingga manusia akan merasa gatal pada kulitnya dan
menyebabkan penyakit yang berbahaya pada manusia yang mengancam
kehidupan pada manusia. Nyamuk termasuk hewan yang merugikan.

3. Kutu dengan kucing, kutu yang menempel pada kucing akan menghisapdarah
pada kucing sehingga kucing akan merasakan gatal pada kulitnya dan darah
kucing akan berkurang. Kutu termasuk hewan yang merugikan

H. KESIMPULAN
Segala jenis hubungan du individu yang berbeda spesies yang membuat satu
pihak untung dan pihak lain dirugikan disebut simbiosis parasitisme. Parasit
mempunyai sifat yaitu parasit tidak akan membunuh inangnya karena jika inangnya
mati maka parasit akan kehilangan sumber makanannya dan lama-kelamaan parasit
akan mati.

I. DAFTAR PUSTAKA
Sumardi Yosaphat, dkk.2009”Konsep Dasar IPA di SD”

Jakarta : Universitas Terbuka


Wikipedia “Symbiosis”, http://en.wikipedia.org/wiki/symbiosis.html. (diakses tanggal
20 Oktober 2010)
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan yang dialami pada praktikum ini adalah sulitnya dalam mencari bahan
praktikum dan keterbatasan waktu yang diberikan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Lalat Pada Sapi Nyamuk Dengan Manusia

Kutu Pada Kucing Ulat Dengan Tumbuhan

Tali Putri Dengan Pohon Tetehan


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

JUDUL PERCOBAAN
2. Simbiosis Komensalisme

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme dilingkungan sekitar

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan Sekitar

C. LANDASAN TEORI
Simbiosis Komensalisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup, dimana
kedua spesies tersebut tidak ada yang diuntungkan dan tidak ada yang dirugikan . Pola
interaksi simbiosis komensalisme inang tidak dirugikan oleh makhluk hidup yang
menumpangnya dan juga tidak mendapatkan keuntungan apapun dari interaksi tersebut.
Contonya terjadi pada ikan remora dan ikan hiu, ikan badut dan anemone laut.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat bahan yang diperoleh
2. Pergilah kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika pergilah kekebun atau hutan
terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi atara hewan
dengan tumbuhan , atara hewan dengan hewan atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi !
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (Tabel 1.8) yang ada di bagian
akhir modul ini.
6. Cobalah analisa makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun dirugikan.
7. Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya ? jelaskan !
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.8
E. HASIL PENGAMATAN

PIHAK YANG DIUNTUNGKAN Jenis Makhluk


Hidup yang
JENIS HUBUNGAN
NO Jenis Makhluk hidup untung
SIMBIOSIS Jenis Keuntungan
Hidup dan juga tidak
rugi

Terhindar dari
bahaya musuh dan
1 Ikan remora dan ikan hiu Ikan Remora Ikan hiu
mendapat sisa-sisa
makanan

Ikan badut dan anemone Ikan Badut Mendapatkan Anemone Laut


2
laut perlindungan

Anggrek dan inangnya Anggrek Mendapat tempat Inang Anggrek


3
hidup

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian
pada inangnya ? Jelaskan dan berikan contohnya !

Jawaban pertanyaan:

Ya, apabila dalam hubungan komensalisme terjadi kelebihan kadar maka dapat
merugikan pihak lain (yang ditempel) ,tetapi hal tersebut bisa terjadi jika dalam 1 pohon
(tidak menempel) ditanami lebih dari satu tumbuhan yang menempel ,hal tersebut dapat
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan/berkurangnya produktivitas pada pohon
tempat menempel.

G. PEMBAHASAN
Contoh hubungan pada hubungan komensalisme yaitu:

1. Dalam hubungannya pada ikan badut dan anemone laut, ikan badut mendapatkan
tempat tinggal dan dapat berlindung serta hidup disekitar anemone laut.
2. Dalam hubungannya anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon
inangnya tidak menyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat
makanan sendiri.

3. Dalam hubungannya ada ikan remora dan ikan hiu, ikan hiu remora bisa mendapatkan
makanan sisa ikan hiu tanpa mengganggu ikan hiu.
H. KESIMPULAN
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan
sedangkan yang lainnya tidak dirugikan dan juga tidak di rugikan. Contonya terjadi pada
ikan remora dan ikan hiu, ikan badut dan anemone laut.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD . Jakarta : PT .Prata Sejati Mandiri
Sumardi Yosaphat, dkk. 2009. “Konsep Dasar IPA Di SD” Jakarta : Universitas Terbuka.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan yang dialami pada praktikum ini adalah sulitnya mengamati hewan yang
diamati.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Ikan Remora dan Ikan Hiu Ikan Badut dan Anemone Laut

Anggrek dan Inangnya


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

JUDUL PERCOBAAN
3. Simbiosis Mutualisme

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme dilingkungan sekitar.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan Sekitar

C. LANDASAN TEORI
Hidup bersama, atau yang dalam bahasa Yunani disebut Simbiosis merupakan
semua jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat antara dua organisme biologis
yang berbeda. Pada dasarnya, setiap hubungan antara dua populasi spesies (kelompok
organisme) yang hidup bersama adalah simbiosis, terlepas dari apakah spesies itu
bermanfaat, berbahaya, atau tidak berpengaruh pada satu sama lain.
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 ) simbiosis Mutualisme
merupakan hubungan antar makhluk hidup yang saling menguntungkan. Misalnya,

kerjasama antara lebah dengan bunga. Dengan kata lain simbiosis mutualisme adalah
hubungan dua spesies makhluk hidup yang hidup bersama dan saling menguntungkan
satu sama lain. Jadi ketika terjadi hubungan/interaksi antara 2 makhluk hidup yang
berbeda, maka keduanya akan saling menguntungkan atau tidak ada yang dirugikan.
Contoh simbiosis mutualisme yaitu kupu-kupu dengan tanaman berbunga, kerbau dengan
burung jalak, semut rang-rang dengan tumbuhan, ular sawah dengan petani, lebah
dengan bunga.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.

3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!

5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.9) yang ada dibagian
akhir modul ini.
6) Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota

E. HASIL PENGAMATAN

PIHAK YANG
PIHAK YANG DIUNTUNGKAN
DIRUGIKAN
JENIS
NO HUBUNGAN Jenis
SIMBIOSIS Jenis Makhluk Jenis Jenis
Makhluk
Hidup Keuntungan Keuntungan
Hidup

Kupu-kupu dengan Mendapat nektar Membantu


1 Kupu-Kupu Bunga
tanaman berbunga dari bunga penyerbukan

Kerbau dan burung Burung jalak Mendapat Kerbau Badannya


jalak makanan berupa menjadi
2
kutu dari badan bersih dari
kerbau kutu

Semut rang-rang dan Semut rang rang Dapat Tumbuhan Melindungi


tumbuhan membuang tumbuhan
3
sarang pada dari serangan
tumbuhan hama

Ular sawah dan Ular Sawah Makan tikus Petani Hama tikus
4
petani sawah berkurang

Lebah dan bunga Lebah Mendapat nektar Bunga Membantu


5
dari bunga penyerbukan

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba Anda sebutkan beberapa
contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.

Jawaban pertanyaan:

Contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita yaitu:

 Pada bakteri E-Coli diuntungkan karena hidup di usus manusia dan manusia juga
diuntungkan karena sisa makanan dapat membusuk oleh bantuan bakteri E-Coli.

 Bakteri bacillus brevis, bacillus subtilis dan bacillus polymyxa menghasilkan zat
antibiotik.

G. PEMBAHASAN
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan pada kedua belah
pihak dimana pada simbiosis ini tidak ada yang dirugikan. Misalnya kupu-kupu dan
bunga, kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya sama-sama
diuntungkan. Burung jalak yang hinggap dipunggung kerbau, burung jalak memakan
kutu-kutu pada kerbau, sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu ditubuh
berkurang. Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa
tikus-tikus pada sawah yang merusak dan makan padi.

H. KESIMPULAN
Dalam hubungan simbiosis mutualisme kedua belah pihak sama-sama
mendapatkan keuntungan. Contoh simbiosis mutualisme yaitu kupu-kupu dengan
tanaman berbunga, kerbau dengan burung jalak, semut rang-rang dengan tumbuhan, ular
sawah dengan petani, lebah dengan bunga.

I. DAFTAR PUSTAKA
Asri, S. Dan Mulyani, S. (2012). Kupas Tuntas UN. Sukoharjo: CV Sindunota.
Atha (2011, 19 Desember). Laporan Praktikum IPA. Susanto, P., dkk (2004)
Sains untuk SD dan MI Kelas
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
 KESULITAN
Kesulitan yang dialami pada praktikum ini adalah sulit mencari contoh hewan seperti
ular sawah dengan petani dan kerbau dengan buruk jalak.

 SARAN
Agar lebih diberi waktu lagi dalam menyelesaikan pengamatan praktikum agar hasil
pengamatan lebih maksimal.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Kupu-kupu Dengan Bunga Burung Jalak Dengan Kerbau

Semut Rang-rang Dengan Tumbuhan Ular Sawah dan Petani

Lebah dan Bunga


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG MERAH

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Biji kacang merah 6 buah
2) Botol jam jam (selai) 2 buah
3) Kertas saring secukupnya
4) Kertas label secukupnya
5) Gunting 1 buah

C. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan merupakan proses pertumbuhan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pertambahan mitosis dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh
tidak akan kembali berbentuk semula. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil
interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam pertumbuhan organisme.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi perkembangannya
dapat dinyatakan melalui berbagai cara mulai dari bagian terlalu suatu tanaman sampai
jumlah total perkembangan tanaman. Pada tanaman aktifitas perkembangan yang vital ini
banyak tumbang tidih. Pertumbuhan afikal pada akar dan yang batang mendahului
monforgansi dan difensiasi tetapi membesar batang terjadi oleh karena membesar sel-sel
setelah morfogensis dan diferensiasi langsung.
Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) atau kacang jogo (kacang buncis tipe
tegak) berasal dari Amerika. Penyebarluasan tanaman kacang merah dari Amerika ke
Eropa dilakukan sejak abad 16. Daerah pusat penyebaran adalah Inggris dan
pengembangan dimulai sejak tahun 1594, ke negara-negara Eropa dan Afrika hingga ke
Indonesia. Pembudidayaan tanaman kacang merah di Indonesia telah meluas ke berbagai
daerah. Tahun 1961-1967 luas areal penanaman kacang merah di Indonesia sekitar 3.200
Ha, tahun 1969-1970 seluas 20.000 Ha dan tahun 1991 mencapai 79.254 Ha dengan
produksi 168.829 ton. Di Indonesia, daerah yang banyak ditanami kacang jogo adalah
Lembang (Bandung), Pacet (Cipanas), Kota Batu (Malang), dan Pulau Lombok
(Astawan, 2011).
Kacang merah kecil atau tolo merah adalah sejenis kacang. Kacang ini banyak
digunakan dalam masakan Indonesia, contohnya sup kacang merah dan sambal goreng
krecek. Kacang ini kadang disebut kacang tolo saja atau kacang merah saja. Sebutan
kacang merah juga sering ditujukan untuk kacang merah besar, yang dalam bahasa
Inggris disebut Red Kidney Bean. Kacang ini dikenal dalam bahasa Jepang dengan nama
Azuki, sehingga dalam bahasa Inggris disebut Azuki bean.
Kacang merah juga sangat menarik untuk dilakukan dalam penelitian, mengenai
pertumbuhan dan perkembangannya. Berikut kami sajikan penelitian tentang kacang
merah.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman.
2) Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya.
3) Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan kedalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam (lihat gambar 1.8).
4) Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya).
5) Simpanlah sediaan ditempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering) tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam
biji.
6) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada lembar kerja (tabel 1.10)
dibagian akhir modul ini.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah

Hari Gambar Pertumbuhan Panjang (mm)


Keterangan
Ke Kecambah Kacang Merah Akar Batang
0 Kondisi Awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh Akar 0 mm 0 mm Terlihat jelas
2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat
3 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Lebih terangkat
4 Terlihat batang 15 mm 60 mm Lebih terangkat
5 Terlihat batang 25 mm 75 mm Lebih terangkat
6 Terlihat batang 27 mm 85 mm Lebih terangkat
7 Terlihat batang 33 mm 90 mm Lebih terangkat
8 Terlihat batang 37 mm 110 mm Lebih terangkat
9 Terlihat batang 43 mm 120 mm Lebih terangkat
10 Terlihat batang 50 mm 135 mm Terangkat keatas
Terlihat batang semakin
11 70 mm 145 mm Terangkat keatas
panjang
Terlihat batang semakin
12 75 mm 155 mm Terangkat keatas
panjang
Terlihat batang semakin
13 80 mm 165 mm Terangkat keatas
panjang
Terlihat batang semakin
14 90 mm 180 mm Terangkat keatas
panjang

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian

Jawaban pertanyaan:

1. Pada hari ke-2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2 – 3 mm dan panjang batang
20 mm.
2. Tidak, akar tembuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol.

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama
terdapat perubahan, pada umur 1 hari panjang akar 0 mm dan terus bertambah
panjangnya hingga minggu kedua panjangnya mencapai 2-3 mm begitu juga batang dan
tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan
merupakan akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel-selnya selalu
membelah karena adanya aktivitas meristemapikal. Pertumbuhan dan perkembangan
juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil, tumbuh menjadi 2 helai
yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambahnya panjang batang kecambah.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari
pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan
perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan
tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar
dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut
dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon
sedang faktor dari luar gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembapan udara, tanah,
nutrisi dan air.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
Parjatmo, w.(1994). Petunjuk Praktikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika UT.

Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kurang menguasai konsep yang dipraktikumkan karena terbatasnya waktu.
2. Kurang terampil dalam menggunakan alat praktikum karena sulit bekerja sama
dalam kelompok.
 SARAN
Tulisan ini masih sangat banyak kekurangan semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya dengan teliti dan lebih baik lagi. Kemudian
masukan-masukan yang sifatnya untuk membangun tulisan ini.
K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Kacang Merah


Awal pertama pertumbuhan
kacang merah.

Hari ke tiga pertumbuhan kacang


merah

Hari kelima pertumbuhan kacang


merah
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN LALAT BUAH

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan pada Lalat Buah

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat

B. ALAT DAN BAHAN


1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2) Botol jam (selai) 3 buah
3) Pisang ambon secukupnya
4) Tape ketela pohon secukupnya
5) Sendok makan 1 buah
6) Kertas saring/tisu secukupnya
7) Lalat buah ± 20 ekor.

C. LANDASAN TEORI
Drosophila sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi lalat buah
yang busuk. Lalat buah mempunyai kontribusi modular, yaitu suatu seguen abdomen.
Seperti hewan simestris dilateral lainnya, drosophila (lalat buah) mempunyai polos
auteriol dan posteriol (kepala ekor).

Pada drosophila sp (lalat buah) determinan sitoplaswik yang sudah ada dalam
telur memberi informasi posisional untuk menempatkan kedua proses bahkan sebelum
fertilisasi, metamorfosis pada lalat buah termasuk metamorfosis yang sempurna yaitu:
telur/larva instari/ larva vastar 2 larva lustar 3 pupa imago. Faktor yang mempunyai
siklus hidup drosophila (lalat buah) adalah suhu lingkungan ketersediaan makanan,
tingkat kepadatan botol pemeliharaan dan intensitas cahaya.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan kurang lebih 6 sendok makan penuh medium. Dan dengan
demikian anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara
membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut:
a. Sediakan alat penumbuk/belender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang: 1 tape menggunakan penumbuk atau belender.
c. Sesudah medium tercampur rata secara halus, masukkan kedalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah anda lipat kedalam
setiap botol kultur (botol selai).
2) Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan jenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat rumah.
Lalat buah biasanya banyak ditemukan ditempat sampah. Mereka biasa berkerumunan
pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin karna itu lah disebut
lalat buah. Untuk menangkapnya langkah-langkah sebagai berikut:
a. Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar.
b. Pergilah ketempat dimana tong sampah/tumpukan sampah.
c. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan Anda pegang pada pangkalanya kemudian arahkan
mulut plastik ke mulut tong sampah terbuka dan buatlah dengan cara memukul
atau mengguncang-guncang tong sampah.
d. Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke dalam kantong
plastik yang Anda pegang. Setelah terlihat ada yang terperangkap tutuplah mulut
kantong plastik dengan cepat sehingga dengan beberapa ekor lalat buah sekarang
terperangkap dalam kantong plastik.
3) Mengkultur lalat buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, makanya selanjutnya dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. Masukkan lalat buah yang terperangkap pada plastik tadi dengan hati-hati
kedalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantu teman jika anda
kesulitan
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang
c. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar pentilasinya baik.
d. Tempatkanlah botol kultur ditempat yang teduh dan aman.
e. Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00 pengamatan meliputi kapan timbul telur larva, pupa, pupa
berubah warna dan keluarnya lalat dewasa (imago).
f. Tuangkanlah hasil pengamatan Anda pada lembar kerja (tabel 1.11)

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.11

Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah


No. Waktu Pengamatan Kejadian/perubahan
Lalat dimasukkan kedalam wadah media
0 13.00 (28 April 2023)
(gelas plastik) dan belum terjadi apa-apa.
1 18.00 (28 April 2023) Terlihat telur lalat
2 08.00 (29 April 2023) Muncul Larva
3-4 16.40 (30 April -01 Mei 2023) Muncul Larva besar

Masih menjadi larva besar tetapi larva menjadi


5-6 09.00 (02-03 Mei 2023) aktif melakukan gerakan menggeliat dan ada
yang menempel didinding wadah.

17.00 (04-05 Mei 2023) Bentuk larva hampir menyerupai pupa dimana
7-8 tubuhnya mulai memendek,berwarna putih
dan sudah tidak bergerak lagi atau diam.

Mulai mencapai fase menjadi pupa warnanya


berubah menjadi putih kecoklatan,masih
9-10 10.00 (06-07 Mei 2023)
belum bergerak dan segmen pada tubuhnya
mulai terlihat jelas.

Pupa mulai menyerupai bentuk lalat buah atau


11-12 16.30 (08-09 Mei 2023) terlihat seperti induknya ,namun ukurannya
kecil dan sayapnya belum tampak.

Pupa berubah menjadi imago sudah terlihat


13 08.00 ( 10 Mei 2023)
lalat baru.

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?

2. Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi?

Jawaban pertanyaan:

1. Lalat buah meletakkan telurnya dihari pertama beberapa jam setelah lalat diletakkan
pada media, lalat dimasukkan di jam 13.00 telur terlihat di sore hari jam 18.16
2. Pada hari ke 5-8 larva menjadi pupa pada hari ke 13 terbentuk lalat dewasa.

G. PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah(Drospila sp) dari telur sampai
dengan imago .Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 13 hari setiap pagi
dan sore .Dimana lalat buah disimpan didalam gelas plastik yang sudah disiapkan
makananya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.

Pada hari ke 0 jam 13.00 lalat buah dimasukkan kedalam wadah belum terjadi
apa-apa dan tubuh lalat masih berwarana normal .Di hari yang sama atau masuk 1 hari
beberapa jam setelah dimasukkan lalat yaitu jam 18.00 terlihat mulai ada bercak putih
yang dimana ada telur lalat. Pada hari ke 2 telur lalat berubah menjadi larva yang
berwarna putih besegmen seperti belatung dan ukurannya sangat kecil. Proses ini
berlanjut sampai hari ke 3 dan hari ke 4 larva berubah ukuran menjadi larva besar
.Pengamata pada hari ke 5 dan ke 6 masih berbentuk larva besar tetapi larva tersebut
mulai bergerak aktif, melakukan gerakan menggeliat dan menempel pada wadah

Pada hari ke 7 dari hari ke 8 bentuk larva hampir menyerupai pupa dimana
tubuhnya melai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi ayau diam.
Pada hari ke 9 sampai hari ke 10, mulai mencapai fase menjadi pupa warnanya berubah
menjadi putih kecoklatan, masih belum bergerak, dan segmen pada tubuhnya mulai
terlihat jelas. Di hari ke 11 dan hari ke 12 pupa mulai menyerupai bentuk lalat buah atau
terlihat seperti induknya, namun ukurannya kecil dan sayapnya belum tampak. Hari
terakhir yaitu hari ke 13, terlihat pupa sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang siap
untuk terbang.

H. KESIMPULAN
Tahapan-tahapan pertumbuhan lalat buah (Drosophia sp) adalah: telur – larva –
pupa – imago. Dalam memelihara lalat buah, wadah atau media diusahakan berada pada
kondisi lingkungan yang ideal dan bersih serta perlu diperhatikan ketersediaan
makanannya. Media tempat lalat buah sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya
remang-remang yang tidak terlalu besar intensitas cahayanya.

I. DAFTAR PUSTAKA
Ashburner, Michael. 2002. Dropshila Genomics and Speciation.
http://www.gen.cam.ac.uk/Research/ashburner. Diakses tanggal 09 Mei 2023.
Parjatmo, w.(1994). Petunjuk Praktikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika UT.
Rumanta, M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
3. Kurang menguasai konsep yang dipraktikumkan karena terbatasnya waktu.
4. Kurang terampil dalam menggunakan alat praktikum karena sulit bekerja sama
dalam kelompok.
K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan yang digunakan.

Tahapan membuat media makanan


untuk lalat dalam wadah gelas plastik
dan memblender pisang dan tape
ketela.

Semua media telah berada di dalam


satu tempat lalat sudah dimasukkan
kedalam gelas plastik.

Terlihat telur lalat


Masih menjadi larva besar tetapi
larva menjadi aktif melakukan
gerakan menggeliat dan beberapa ada
yang menempel di dinding wadah.
Bentuk larva hampir menyerupai
pupa dimana tubuhnya mulai
memendek, berwarna putih dan sudah
tidak bergerak lagi atau diam.

Pupa mulai menyerupai bentuk lalat


buah yang tidak terlihat seperti
induknya namun ukurannya kecil dan
sayapnya belum tampak.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
EKOSISTEM

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 2
EKOSISTEM

JUDUL PERCOBAAN
Ekosistem Darat

A. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan

B. ALAT DAN BAHAN


1) Seperangkat alat tulis
2) Loup/kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar

C. LANDASAN TEORI
Antara komunitas dan lingkungan yang selalu terjadi interaksi-interaksi ini
menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusunan
ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan
omnivora) dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme). Ekosistem merupakan suatu
sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem disebut hubungan timbal balik antara
komponen biotik dengan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup
yang hidup diekosistem tersebut, sedangkan ekosistem abiotik meliputi udara, air dan
tanah. Ekosistem dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat Anda
mengajar yang akan kita amati komponen- komponennya.
2) Setelah Anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen abiotiknya
meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat memperkirakannya saja.
4) Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
5) Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen biotiknya.
Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengkapi
dengan nama latinnya.
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem tersebut,
baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar jika perlu.
9) Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
10) Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11) Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti di atas.
Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja di
belakang modul.
12) Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1

Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan


1 Suhu 300 C
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur, basah
5 Air Sangat Cukup

Tabel 2.2
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pisang Ikan Ulat
2 Ubi rambat Ayam Semut
3 Bunga keladi Kucing Pupuk kompos
4 Daun pandan Bebek Jamur
5 Pohon rambutan Katak Jamur
Tabel 2.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir Sedikit
4 Cahaya Sangat Cukup
5 Suhu 280 𝐶

Tabel 2.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Padi Ayam Bakteri
2 Rumput Burung Jamur
3 Gulma Ulat
4 Pohon mangga Katak
5 Pohon pisang Tikus

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!

Jawaban pertanyaan:

1. Menurut pendapat saya ekosistem yang mempunyai jenis komponen biotik lebih
banyak yaitu komponen biotik pada ekosistem darat alami. Karena pada ekosistem
darat alami jumlah populasi dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh
manusia/ jenis makhluk hidupnya sangat banyak.

G. PEMBAHASAN
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisik berupa daratan. Ekosistem
darat dibedakan menjadi beberapa bioma yaitu : bioma gurun, bioma padang rumput,
hutan basah, hutang gugur, taiga dan tundra. Ekosistem darat meliputi wilayah yang
sangat luas dan sering disebut bioma. Ekosistem darat atau bioma sangat dipengaruhi
oleh hal tertentu, yakni iklim. Ciri-ciri ekosistem darat yaitu ekosistem yang memiliki
lingkungan fisik berupa daratan, memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala
luas, jenis tumbuhan dan juga hewan beradaptasi pada lingkungan atau wilayah daratan.

H. KESIMPULAN
Ekosistem darat merupakan sistem dialam dimana terjadi hubungan timbal balik
antara tumbuhan, hewan, manusia, suhu, angin, kelembapan tanah dan air. Ekosistem
darat alami dan buatan memiliki komponen yang sama, ada air, tanah dan udara. Hanya
berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak dikendalikan jumlah
populasinya atau biasa dikatakan penyusun ekosistem darat alami lebih lengkap
dibandingkan ekosistem darat buatan.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019).Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri
Suryanto Tabrani, (2009). RPAL GLOBAL/Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap.
Jakarta : Bintang Indonesia
Ratnaningsih, A. (1986). Petunjuk Praktikum Biologi. Jakarta : Karunika Universitas
Terbuka
Subagja, Y. DKK. (2001). Ekologi. Jakarta : Universitas Terbuka

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Sulitnya menemukan komponen-komponen pada ekosistem darat alami.
2. Keterbatasannya waktu yang diberi dengan begitu banyak praktikum.
 SARAN
Tulisan ini masih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifatnya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
Air (Komponen abiotik ekosistem darat Batu (Komponen abiotik ekosistem
darat alami)
alami)

Pohon pisang (Komponen abiotik ekosistem Tanah (Komponen abiotik ekosistem


darat buatan) darat alami)

Pandan (Komponen biotik ekosistem darat Kucing (Ekosistem darat)


buatan)
Burung (Komponen biotik ekosistem darat Ayam (Komponen biotik ekosistem
buatan) darat buatan)
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 2
EKOSISTEM

JUDUL PERCOBAAN
Ekosistem Perairan

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Seperangkat alat tulis
2) Loup/kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar

C. LANDASAN TEORI
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan
nonhayati yang membentuk sistem ekolog. Ekosistem perairan ialah ekosistem yang
lingkungan fisiknya berupa perairan. terdapat beberapa jenis ekosistem perairan,
diantaranya ekosistem air tawar dan air laut. Ekosistem air tawar digolongkan menjadi
air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa,
termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai. Ekosistem air laut dibedakan atas lautan,
pantai, estuari, dan terumbu karang.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada di sekitar tempat
tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
2) Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan I di atas. Catat semua data pada
Tabel 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
3) Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data yang diperoleh
pada Tabel 2.6 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
4) Buat kesimpulan secara singkat.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem perairan

No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan


1 Air Sedikit Keruh
2 Udara Cukup
3 Cahaya Sangat Cukup

Tabel 2.2

Komponen biotik ekosistem perairan

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Lumut Ikan Lele Bakteri
2 Eceng gondok Ikan Mas Mikrobia lainnya
3 Teratai Katak

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak jelas antara ekosistem
darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.

Jawaban pertanyaan:

1) Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :


 Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen
abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah Air.
 Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotik
pada ekosistem perairan merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan
ada pula makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan
amfibi.

G. PEMBAHASAN
Ekosistem perairan Buatan, yaitu kolam ikan. Maka komponen penyusunya jauh
lebih sedikit dibandingkan dengan Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut.
Komponen biotik pada ekosistem perairan dilaut jauh lebih kompleks, ada berbagai jenis
macam ikan dan spesies lainya. Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-
hewan air yang dibudidayakan oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang
biasanya untuk pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar hobi.
H. KESIMPULAN
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika
ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem
perairan komponen abiotik yang paling utama adalah Air.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019).Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri
Suryanto Tabrani, (2009). RPAL GLOBAL/Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap.
Jakarta : Bintang Indonesia
Ratnaningsih, A. (1986). Petunjuk Praktikum Biologi. Jakarta : Karunika Universitas
Terbuka
Subagja, Y. DKK. (2001). Ekologi. Jakarta : Universitas Terbuka

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Sulitnya menemukan komponen-komponen pada ekosistem perairan.
2. Keterbatasannya waktu yang diberi dengan begitu banyak praktikum.
 SARAN
Tulisan ini masih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifatnya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
Ikan Lele (Komponen biotik ekosistem
Katak (komponen biotik ekosistem perairan)
perairan)

Eceng gondok (Komponen biotik


Ikan Mas (Komponen biotik ekosistem
perairan) ekosistem perairan)

Kolam Ikan (Ekosistem perairan buatan)


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 2
PENCEMARAN LINGKUNGAN

JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan.

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Neraca analitik 1 buah.
2) Gelas kimia 600 ml 10 buah
3) Kertas saring/tisu secukupnya.
4) Kertas timah secukupnya
5) Mistar dengan skala mm 1buah
6) Kertas untuk label secukupnya
7) Gelas kimia 1000 ML
8) Air ledeng secukupnya
9) Deterjen serbuk 1 gram

C. LANDASAN TEORI
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan sustu tumbuhan khusus
nya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan dalam biji yang semua berada
pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan psiologi yang menyebabkan
tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal
dengan kecambah.Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap perkembangan biji yaitu:
1. Internal, yang berasa dari dalam yaitu gen dan hormon.
2. Faktor eksternal yang berasa dari luar ,yaitu air, cahaya, suhu, nutrisi ,ph ,ketinggian
tempat, 𝑂2, 𝐶𝑂2 , kelembapan, angin.

Deterjen adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk membantu


pembersih dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi dibandingkan dengan
sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik
serta tidak terpengaruh oleh kesadaran air. Deterjen merupakan garam natrium dari asam
sulfonat. Deterjen sebagai bahan untuk membersihkan pakaian (mencuci) berpengaruh
terhadap makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,10%, serta kontrol yang
berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi
label sebagai berikut:
Label 1: 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol : (air ledeng/PDAM).
2) Cara menyediakan larutan.
Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat dilihat pada
cara menyediakan larutan pada percobaan 1: Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan
akar bawang merah (Allium cepa).
3) Sediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol, I, II, III, IV, V, dan VI.
Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue (lihat Gambar 2.1).
4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam
percobaan ini (kacang hijau terpilih).
5) Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan 1, 10 butir dalam
larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan
V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng/PDAM).
Biarkan rendaman selama lima menit.
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik agar
hilum mengarah ke bawah.
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel
sama, kira-kira 100 mL.
8) Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari (48
jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil
pengamatan Anda pada lembar kerja Tabel 2.10 di belakang modul.
10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam (Grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan
warna merah, 48 jam dengan warna hitam.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10

Pengaruh Deterjen Terhadap Tumbuhan


Konsentrasi Larutan Deterjen
No Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 8 20 25 25 28 15 30
2 6 5 4 0 30 25 15
3 10 20 15 5 30 21 35
4 8 16 11 3 36 14 33
5 4 18 7 42 32 18 18
6 5 20 17 25 30 25 27
7 7 18 28 22 26 15 15
8 7 19 18 28 35 22 20
9 5 16 17 8 0 20 18
10 6 0 21 20 0 16 17
Jumlah 66 142 163 178 247 191 228
Rata-rata 6,6 14,2 16,3 17,8 24,7 19,1 22,8

Konsentrasi Larutan Deterjen


No Hari ke-2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 5 0 5 50 0 48 58
2 4 29 4 45 0 38 49
3 6 16 32 28 35 40 38
4 11 30 32 40 43 37 21
5 8 31 22 15 48 37 34
6 7 20 33 37 43 34 38
7 12 30 29 10 30 36 37
8 12 24 28 11 33 37 30
9 7 28 35 5 37 38 20
10 5 10 17 0 50 35 23
Jumlah 77 218 273 241 319 380 348
Rata-rata 7,7 21,8 27,3 24,1 31,7 38 34,8
40

35

30

25

20 Hari ke-1
Hari Ke-2
15

10

0
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Kontrol

Grafik 2.2

Grafik Rata-rata Pertumbuhan Kecambah Perkonsentrasi Pada 24 jam dan 48 jam

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?

2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah?

Jawaban pertanyaan:

1. Fungsi larutan 0(kontrol) yaitu sebagai pembanding dengan konstrasi larutan deterjen
dan sebagai bukti bahwa larutan 0(kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen zat lainnya.
2. Jika ada terdapat pada larutan 0(kontrol) ada kacang hijau yang mati kemungkinan
besar kacang hijau tersebut bukan termasuk bibit yang unggul (mandul).

3. Agar untuk mengurangi idensitas cahaya/tidak terkena cahaya,karena intensites


cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau , kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup,ukurannya lebih kecil,jaringan mesofilnya juga lebih
kecil,dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak
mendapatkan cahaya.
G. PEMBAHASAN
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh deterjen sangat tergantung pada tingkat
konsentrasinya.Ada 4 tahap pencemaran yaitu:
1) Pencemaran tidak menimbulkan kerugian,dilihat dari kadar dan waktu.
2) Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem.
3) Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4) Pencemaran yang menimbulkan kematian dari kadar yang tinggi.

H. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi
tertentu(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan tetapi pada
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, m.(2019).Pratikum IPA disd jakarta PT.Prato sejati Mandiri
Safitri,yuanida.2014.Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacangh hijau ,dalam
http://uxilyunaida.blogspot.com/2014/06/v-behaviouridefaultvmlo.html, diakses
pada 15 april 2019
Beulay dan black.1985.fotensi perkecambahan dilapang.jurnal.Sumatera:Universitas
Sumatera Utara.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kurang menguasai konsep yang dipraktikumkan karena terbatasnya waktu.
2. Kurangnya referensi
3. Butuh ketelitian yang tinggi
 SARAN
Sebaiknya pada saat pratikum berlangsung, dapat mengefisienkan waktu dengan
sebaik-baiknya dalam waktu yang cukup singkat agar pratikum dapat berjalan dengan
lancar

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
ALAT DAN BAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Hari Ke-1
Hari Ke-2
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

MAKANAN

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 3
MAKANAN

JUDUL PERCOBAAN
Uji Lemak

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Piring plastik 1 buah.
2) Pipet 2 buah.
3) Kertas coklat sampul buku ukuran 10 x 10 cm 12 lembar.
4) Lampu senter 1 buah.
5) Lilin 1 buah.
6) sendok 1 buah.
7) Kemiri 2 butir.
8) Margarine 1 sendok kecil.
9) Wortel I buah.
10) Seledri 1 tangkai.
11) Biji jagung kering 1 genggam.
12) Singkong kering 1 iris.
13) Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir.
14) Pepaya 1 potong kecil.
15) Santan 1-3 sendok teh.
16) Minyak goreng 5 mL.
17) Susu 1-3 sendok the.
18) Air 5 mL.

C. LANDASAN TEORI
Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen
dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Bahan makanan yang berasal dari hewan
yang mengandung lemak adalah daging,jeroan ,krim, susu, mentega.Sedangkan bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng,
margarin, kacang, kemiri dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang
terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak
pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat
karena air akan menguap sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak
akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.
1. Struktur lemak
Berdasarkan komposisi kimianya,lemak dibedakan menjadi 3 macam yaitu: lemak
sederhana, lemak campuran dan lemak derivat. Berdasarkan ikatan kimianya asam
lemak dibedakan menjadi 2 yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
2. Sumber lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun,
kemiri ,Kacang dan pokat. Lemak hewani adalah lemak hewan yang diperoleh dari
keju, lemak daging, mentega, susu, ikan, minyak ikan, dan telur.
3. Fungsi lemak
a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E dan K
c. Sebagai pelindung alat tubuh yang vital (jantung dan lambung) yaitu sebagai
bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energi tertinggi
e. Sebagai bahan penyusun membran sel
f. Sebagai bahan penyusun hormon dan vitamin.
g. Sebagai bahan penyusun garam empedu asam folat dan hormon seks
4. Metabolisme lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak dan diangkut
oleh pembunuh getah bening usus atau pembuluh kil menuju kepembuluh getah
bening kiri pembuluh dada tenis ke pembuluh balik bawah selangka. Lemak
disimpan dijaringan adiposa (jaringan lemak) hal ini terjadi apabila masih ada
glukosa yang dipergunakan sebagai sumber energi. Jika dibutuhkan lemak akan
diangkut kehati dalam bentuk senyawa lesitin.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan
ukuran 10x 10 cm 2.
2) Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
3) Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas kertas coklat
yang lainnya.
4) Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini
sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
5) Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1). Berilah nomor dan nama, jenis
bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji (1) kemiri, (2) margarine, (3)
seledri, (4) wortel, (5) biji jagung kering, (6) singkong kering, (7) kacang tanah
kering, (8) pepaya, (9) santan, (10) susu.
6) Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai sepuluh menit.
7) Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain.
Cairkan margarine di atas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin.
Teteskan margarine di atas kertas coklat. Biarkan sekitar sepuluh menit.
8) Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan
usap-usapkan di atas kertas coklat berulang kali. Usap-usapkan biji jagung kering di
atas kertas coklat berulang-ulang atau sebanyak sepuluh kali. Lakukan hal yang sama
untuk singkong kering dan kacang tanah kering. Potong-potong pepaya dan usap-
usapkan di atas kertas coklat sebanyak sepuluh kali. Teteskan air santan pada kertas
coklat. Teteskan pula susu pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas
coklat ini selama sepuluh menit.
9) Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu per satu. Pergunakanlah lampu atau
senter ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah
yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah basil pengamatan pada tabel di
Lembar kerja.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel Uji Lemak

Bahan yang Meninggalkan bekas noda minyak


No Keterangan
diuji Ya Tidak
1. Nasi √ Tidak mengandung lemak
2. Kentang √ Tidak mengandung lemak

3. Pepaya √ Tidak mengandung lemak

4. Kacang tanah √ Mengandung lemak

5. Jagung √ Mengandung lemak

6. Wartel √ Tidak mengandung lemak

7. Putih telur √ Mengandung lemak

8. Appel √ Mengandung lemak

9. Margarin √ Mengandung lemak

10. Tahu √ Mengandung lemak

11. Pisang √ Mengandung lemak


12. Ubi √ Tidak mengandung lemak

13. Santan √ Mengandung lemak

14. Tepung √ Tidak mengandung lemak

15 Gula √ Tidak mengandung lemak

16. Minyak makan √ Mengandung lemak


17. Daging √ Mengandung lemak
18. Kemiri √ Mengandung lemak

19. Susu √ Mengandung lemak

20. Ikan √ Mengandung lemak

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya.

Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan Anda.

2. Ketika bekas usapan/tetasan tersebut diterangi atau di sorot dengan lampu senter,
bagaimana terlihatnya?

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan lemak sumber lemak?

Jawaban pertanyaan:
1. Bekas usapan kemiri dikertas coklat terasa licin, dan bekas usapan seledri dan pepaya
tidak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2. Yang mengandung lemak pada saat disenter sangat terlihat sangat jelas seperti kertas
yang basah, dan yang tidak mengandung lemak pada saat disenter tidak terlihat sama
sekali.

3. Yang mengandung lemak yaitu Kemiri, margin, kacang tanah, santan, minyak makan,
yang tidak mengandung lemak yaitu wartel, biji jagung, singkong kering, pepaya, dan
susu.

G. PEMBAHASAN
1. Kemiri yang dihaluskan dan diusap-usapkan pada kertas cokelat dan didiamkan sampai
10 menit dan kertas dilihat menggunakan sinar ultraviolet (sinar matahari) ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin yang dioleskan/ diusapkan pada kertas cokelat dan didiamkan 10 menit,
kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan sinar ultraviolet ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas.Hal itu menunjukkan bahwa margain
mengandung lemak.
3. Nasi yang dihaluskan dan diusap-usap pada kertas cokelat dan didiamkan sampai 10
menit dan kertas dilihat menggunakan sinarultraviolet(sinar matahari) ternyata tidak
meninggalkan noda ,hal itu menunjukkan bahwa nasi tidak mengandung lemak.
4. Kentang yang dihaluskan dan diusap-usap pada kertas cokelat dan didiamkan sampai 10
menit dan kertas dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata tidak
meninggalkan noda ,hal itu menunjukkan bahwa kentang tidak mengandung lemak.
5. Pepaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan kepada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari)
ternyata tidak meninggalkan noda ,hal itu menunjukkan bahwa pepaya tidak
mengandung lemak.
6. Kacang tanah yang diteteskan/diusap pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
dan kertas dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata meninggalkan
noda, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah mengandung lemak.
7. Jagung yang diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas
dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata meninggalkan noda, hal
itu menunjukkan bahwa jagung mengandung lemak.
8. Wartel yang dihaluskan kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari)
ternyata tidak meninggalkan noda, hal itu menunjukkan bahwa wartel tidak mengandung
lemak.
9. Putih telur yang diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan
kertas dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata meninggalkan noda,
hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung lemak.
10. Apel yang diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas
dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata meninggalkan noda, hal
itu menunjukkan bahwa apel mengandung lemak.
11. Tahu yang diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas
dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata meninggalkan noda, hal
itu menunjukkan bahwa tahu mengandung lemak.
12. Pisang yang diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan
kertas dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata meninggalkan noda,
hal itu menunjukkan bahwa pisang mengandung lemak.
13. Ubi yang diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas
dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata tidak meninggalkan noda,
hal itu menunjukkan bahwa ubi tidak mengandung lemak.
14. Santan yang diteteskan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas
dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata meninggalkan noda, hal
itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
15. Tepung yang diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan
kertas dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata tidak meninggalkan
noda, hal itu menunjukkan bahwa tepung tidak mengandung lemak.
16. Gula yang diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas
dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata tidak meninggalkan noda,
hal itu menunjukkan bahwa gula tidak mengandung lemak.
17. Minyak makan yang diteteskan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan
kertas dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata meninggalkan noda,
hal itu menunjukkan bahwa minyak makan mengandung lemak.
18. Daging yang diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan
kertas dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata meninggalkan noda,
hal itu menunjukkan bahwa daging mengandung lemak.
19. Susu yang diteteskan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas
dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata meninggalkan noda, hal
itu menunjukkan bahwa susu mengandung lemak.
20. Ikan yang diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas
dilihat menggunakan sinarultraviolet (sinar matahari) ternyata meninggalkan noda, hal
itu menunjukkan bahwa ikan mengandung lemak.

H. KESIMPULAN
Ada beberapa makanan yang teridentifikasi yang mengandung lemak dan adapula
yang tidak teridentifikasi tidak mengandung lemak yaitu:

1. Yang mengandung lemak kemiri, margarin, kacang tanah, santan, minyak goreng,
jagung, putih telur, apel, tahu, pisang, ikan, susu, daging.
2. Yang tidak mengandung lemak yaitu nasi, kentang, pepaya, wartel, ubi, tepung, gula.

I. DAFTAR PUSTAKA
Buron, IJ 2001 Biologi.United kingdom: cambrig universitas pers
Corola R et AL (1992) human anatomi fisiologi 2nd Ed. New York: Mc Graw Hill Inc
Wahyuningsih, T. (2002). Praktikum Biologi III. Jakarta: Universitas Terbuka, Jakarta
Ward, B.R. (1982). Makanan & Pencemaran. Semarang: Penerbit PT Mandira

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kesulitan dalam mengetahui kadar lemak di kertas pada saat cuaca yang tidak
mendukung.
 SARAN
Sebaiknya ketika melakukan praktikum uji lemak harus dilakukan dengan teliti.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
Tahap Awal Alat dan Bahan Uji
Lemak

Tahap Kegiatan Uji lemak makanan

Tahap Akhir pembuktian makanan


yang mengandung lemak
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 3
MAKANAN

JUDUL PERCOBAAN
Uji Karbohidrat

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Piring plastik 1 buah.
2) Pipet 1 buah.
3) Pisang 1 iris kecil.
4) Apel 1 iris kecil.
5) Nasi 2-3 butir.
6) Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil.
7) Tahu putih 1 iris kecil.
8) Margarin seujung sendok. Biskuit 1 potong kecil.
9) Tepung terigu 1 sendok kecil.
10) Gula pasir 1 sendok kecil.
11) Kentang 1 iris kecil. 13) Kalium iodida 0,1 M 10 mL.

C. LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat
dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah
kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan
cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.
Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :
a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah:
madu dan rasa manis pada air buah.
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah:
semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti
(terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian, nangka,
mangga manalagi (harum manis).
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan
pemberian larutan lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan
perubahan warna larutan lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua
(biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung amilium jika
ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu
atau biru ke hitam-hitaman. Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi
secara jelas, maka usahakan memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain
itu demi keamanan dalam penggunaan larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan
adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan karena larutan lugol beracun
dan dapat membuat iritasi kulit.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2) Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji di atas
piring plastik seperti gambar berikut.

Kentang apel

Biskuit tepung terigu pisang

Telur Rebus margarine gula pasir

(putih telurnya saja) tahu putih nasi

3) Tetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/Lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang
ditetesi larutan yodium.
4) Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel Uji Karbohidrat

Warna
No Bahan Makanan Sebelum diberi Keterangan
Sesudah diberi Yodium
Yodium
1. Nasi Putih Ungu pekat
2. Kentang Putih Ungu pekat
3. Pepaya Kuning Tidak berubah warna
4. Kacang tanah Putih Tidak berubah warna
5. Jagung Kuning Tidak berubah warna
6. Wartel Orange Tidak berubah warna
7. Putih telur Putih Tidak berubah warna
8. Appel Putih Coklat
9. Margarin Kuning Coklat
10. Tahu Putih Bercak ungu sedikit
11. Pisang Kuning Bercak ungu
12. Ubi Putih Ungu pekat
13. Santan Putih Tidak berubah warna
14. Tepung Putih Ungu pekat
15 Gula Putih Tidak berubah warna
16. Minyak makan Kuning Tidak berubah warna
17. Daging Merah Tidak berubah warna
18. Kemiri Putih Tidak berubah warna
19. Susu Putih Tidak berubah warna
20. Ikan Merah Tidak berubah warna

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir. Setelah diberi
larutan, yodium, apakah semuanya menunjukkan warna biru ungu? Jika tidak,
mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan
karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
2) Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
diteteskan yodium?
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk
sumber karbohidrat?

Jawaban pertanyaan:
1) Tidak karena dari bahan makanan tersebut tidak semuanya mengandung bahan
karbohidrat (amilum)
2) Karena bahan yang mengandung karbohidrat akan berubah warna ungu sedangkan
yang tidak mengandung karbohidrat tidang akan berubah warna.
3) Pisang, nasi, kentang, ubi, tahu dan tepung.

G. PEMBAHASAN
1. Kemiri yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami
perubahan pada warna, hal ini berarti kemiri tidak mengandung karbohidrat.
2. Margarin yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami
perubahan pada warna, hal ini berarti margarin tidak mengandung karbohidrat.
3. Nasi yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan mengalami perubahan warna
menjadi biru pekat (kehitaman), hal ini berarti nasi mengandung karbohidrat
4. Kentang yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan mengalami perubahan
warna menjadi ungu pekat, hal ini berarti kentang mengandung karbohidrat.
5. Pepaya yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami
perubahan pada warna, hal ini berarti pepaya tidak mengandung karbohidrat.
6. Kacang tanah yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami
perubahan pada warna, hal ini berarti kacang tanah tidak mengandung karbohidrat.
7. Jagung yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami
perubahan pada warna, hal ini berarti jagung tidak mengandung karbohidrat.
8. Wartel yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami
perubahan pada warna, hal ini berarti wartel tidak mengandung karbohidrat
9. Putih telur yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami
perubahan pada warna, hal ini berarti putih telur tidak mengandung karbohidrat.
10. Apel yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami perubahan
pada warna, hal ini berarti apel tidak mengandung karbohidrat.
11. Tahu yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan mengalami perubahan pada
warna menjadi bercak ungu, hal ini berarti tahu mengandung karbohidrat.
12. Pisang yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan mengalami perubahan pada
warna bercak ungu, hal ini berarti pisang mengandung karbohidrat.
13. Ubi yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan mengalami perubahan pada
warna menjadi ungu pekat, hal ini berarti ubi mengandung karbohidrat.
14. Santan yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami
perubahan pada warna, hal ini berarti santan tidak mengandung karbohidrat.
15. Tepung yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan mengalami perubahan
pada warna menjadi ungu pekat, hal ini berarti tepung mengandung karbohidrat.
16. Gula yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami perubahan
pada warna, hal ini berarti gula tidak mengandung karbohidrat.
17. Minyak makan yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami
perubahan pada warna, hal ini berarti minyak makan tidak mengandung karbohidrat.
18. Daging yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami
perubahan pada warna, hal ini berarti daging tidak mengandung karbohidrat.
19. Susu yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami perubahan
pada warna, hal ini berarti susu tidak mengandung karbohidrat.
20. Ikan yang diteteskan dengan larutan yodium/lugol dan tidak mengalami perubahan
pada warna, hal ini berarti ikan tidak mengandung karbohidrat.

H. KESIMPULAN

Ada beberapa makanan yang teridentifikasi yang mengandung karbohidrat dan


ada pula yang tidak mengandung karbohidrat, yang mengandung karbohidrat adalah
pisang, nasi, ubi, kentang, tahu dan tepung. Sedangkan yang tidak mengandung
karbohidrat adalah daging, minyak makan, ikan, santan, wartel, telur, gula, susu, apel,
pepaya, jagung, kemiri, kacang tanah dan margarin.

I. DAFTAR PUSTAKA
Buron, IJ 2001 Biologi.United kingdom: cambrig universitas pers

Corola R et AL (1992) human anatomi fisiologi 2nd Ed. New York: Mc Graw Hill Inc

Wahyuningsih, T. (2002). Praktikum Biologi III. Jakarta: Universitas Terbuka, Jakarta

Ward, B.R. (1982). Makanan & Pencemaran. Semarang: Penerbit PT Mandira


J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

 KESULITAN

Pada saat melakukan atau meneteskan yodium (betadine) pada makanan karena
kurang jelas warnanya pada saat diteteskan.

 SARAN

Sebaiknya ketika melakukan praktikum uji karbohidrat harus dilakukan dengan teliti.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Tahap Awal Alat dan Bahan Uji Karbohidrat


Tahap Kegiatan Uji Karbohidrat

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK 4107 MODUL 3
MAKANAN

JUDUL PERCOBAAN
Uji Protein

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein

B. ALAT DAN BAHAN


1) Piring plastik 1 buah.
2) Pipet 2 buah.
3) Lilin 1 buah.
4) Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1 buah.
5) Cangkir plastik 1 buah. 6) Sendok makan 1 buah.
7) Korek api 1 dus.
8) Jepitan jemuran/penjepit tabung reaksi 1 buah.
9) Kertas label.
10) Air kapur 10 mL.
11) Air 10 mL.
12) Gula pasir 1 sendok.
13) Putih telur yang telah direbus 1 iris.
14) Roti 1 iris kecil.
15) Tempe 1 iris kecil.
16) Daging ayam 1 iris kecil.
17) Tepung terigu 1 sendok makan.
18) Tembaga sulfat 2 sendok makan.
19) Bulu ayam 1 helai.
20) Seledri 1 batang.
21) Kangkung 1 batang.

C. LANDASAN TEORI
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan,
mengganti bagian yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan
seperti susu, daging, kacang-kacangan dan lain-lain. Perlu diketahui protein tidak dapat
dibuat atau disimpan sebagai bahan cadangan tubuh. Jadi, harus dikonsumsi secara
teratur. Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan
yang diuji atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa
larutan tembaga sulfat adalah racun. Jadi hati-hati, jangan sampai tertelan. Bahan
makanan yang mengandung protein jika dibakar akan menghasilkan bau seperti bau bulu
ayam yang terbakar.
Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan yang
diuji sebelumnya diberi larutan air kapur dulu. Baru kemudian diberi larutan tembaga
sulfat. Dengan pemberian air kapur dan larutan tembaga sulfat akan terbentuk warna
ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi semakin tinggi kadar protein dalam bahan
uji tersebut.
1. Struktur Kimia Protein
Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C, H, O, N, dan
kadang-kadang juga mengandung unsur P dan belerang (S). Komponen dasar dari
senyawa protein adalah asam amino. Protein adalah ikatan asam-asam amino yang
membentuk rantai panjang.
2. Sumber Protein
Protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa jenis
sayuran seperti daun melinjo. Protein hewani adalah protein yang terkandung dalam
tubuh hewan.
3. Fungsi Protein
Protein berfungsi sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan hormon.
Protein pembangun tubuh disebut protein struktural. Protein sebagai enzim, antibodi,
atau hormon dikenal sebagai protein fungsional.
4. Metabolisme Protein
Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut merupakan
hasil pembongkaran protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam amino terjadi di
dalam usus halus dan berlangsung secara osmosis. Selain itu terdapat pula protein
yang masuk ke dalam usus melalui pinositosis atau faogositosis.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Nyalakan lilin, dirikan di atas alas gelas (piring kecil atau alas lainnya). Jepitlah bulu
ayam dengan penjepit jemuran/tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala lilin.
Amatilah dan jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini
sebagai kontrol.
2) Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyala lilin.
Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging
ayam. Amati bau yang ditimbulkan. Manakah dari bahan yang dibakar tersebut
baunya sama seperti bau bulu ayam yang terbakar.
3) Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein
berdasarkan uji pembakaran.
4) Selanjutnya lakukanlah dengan cara uji dengan menggunakan tembaga sulfat
sebagai berikut: (1) larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir
air. (2) aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan
yang akan diuji meliputi gula pasir, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu.
5) Siapkan pipet sebanyak dua buah, berikan label satu untuk mengisap air dan yang
lainnya untuk mengisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet
tersebut jangan saling tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk mengisap air
kapur seterusnya dipakai untuk mengisap air kapur, demikian juga jika pertama
dipakai untuk mengisap larutan tembaga sulfat maka seterusnya untuk larutan
tembaga sulfat.
6) Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada daerah
bekas tetesan air kapur, berikan pula dua tetes tembaga sulfat. Amati dan catat
perubahan warna yang terjadi ke dalam lembar kerja yang sudah tersedia.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel Uji Protein

Bahan yang Mengandung Protein


No Keterangan
diuji Ya Tidak
1. Nasi √ Berbau menyengat

2. Kentang √ Berbau menyengat

3. Pepaya √ Tidak berbau


4. Kacang tanah √ Berbau menyengat

5. Jagung √ Tidak berbau

6. Wartel √ Tidak berbau

7. Putih telur √ Tidak berbau


8. Appel √ Tidak berbau

9. Margarin √ Tidak berbau

10. Tahu √ Tidak berbau

11. Pisang √ Tidak berbau

12. Ubi √ Tidak berbau


13. Santan √ Tidak berbau
14. Tepung √ Tidak berbau

15 Gula √ Berbau menyengat

16. Minyak makan √ Tidak berbau

17. Daging √ Berbau menyengat

18. Kemiri √ Berbau menyengat

19. Susu √ Tidak berbau

20. Ikan √ Berbau menyengat

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukkan warna yang sama?
2) Perhatikan putih telur rebus, roti, clan tempe waktu dibakar. Identifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang
dibakar tersebut.
3) Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus,
tempe, dan daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu?
Apakah keunggulannya sama? Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling
tua? Mengapa demikian?
4) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?

Jawaban pertanyaan:

1) Tidak, karena tidak semua bahan makanan yang mengandung protein.


2) Putih telur tidak berbau sedangkan daging ayam sangat berbau yang menyengat.
3) Putih telur berubah warna menjadi warna ungu muda karena putih telur tidak
mengandung protein.
4) Nasi, kentang, kacang tanah, gula, daging, kemiri dan ikan.

G. PEMBAHASAN
1. Kemiri yang dibakar dengan lilin berbau karena mengandung protein.
2. Margarin yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung protein.
3. Nasi yang dibakar dengan lilin berbau karena mengandung protein.
4. Kentang yang dibakar dengan lilin berbau karena mengandung protein.
5. Pepaya yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung protein.
6. Kacang tanah yang dibakar dengan lilin berbau karena mengandung protein.
7. Jagung yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung protein.
8. Wartel yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung protein.
9. Putih telur yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung protein.
10. Apel yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung protein.
11. Tahu yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung protein.
12. Pisang yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung protein.
13. Ubi yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung protein.
14. Santan yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung protein.
15. Tepung yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung protein.
16. Gula yang dibakar dengan lilin berbau karena mengandung protein.
17. Minyak makan yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung
protein.
18. Daging yang dibakar dengan lilin berbau karena mengandung protein.
19. Susu yang dibakar dengan lilin tidak berbau karena tidak mengandung protein.
20. Ikan yang dibakar dengan lilin berbau karena mengandung protein.

H. KESIMPULAN
Ada beberapa makanan yang teridentifikasi yang mengandung protein dan ada
pula yang tidak mengandung protein, yang mengandung protein adalah nasi, kentang,
kacang tanah, gula, daging, kemiri, ikan. Sedangkan yang tidak mengandung protein
adalah pepaya, jagung, wartel, putih telur, apel, mentega, tahu, pisang, ubi, santan,
tepung, minyak makan dan susu.

I. DAFTAR PUSTAKA
Buron, IJ 2001 Biologi.United kingdom: cambrig universitas pers

Corola R et AL (1992) human anatomi fisiologi 2nd Ed. New York: Mc Graw Hill Inc

Wahyuningsih, T. (2002). Praktikum Biologi III. Jakarta: Universitas Terbuka, Jakarta

Ward, B.R. (1982). Makanan & Pencemaran. Semarang: Penerbit PT Mandira

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
Pada saat melakukan atau membakar bahan makanan uji protein dengan menggunakan
lilin kurang tercium bau dari bahan makanan yang dibakar.
 SARAN
Sebaiknya ketika melakukan praktikum uji protein harus dilakukan dengan teliti.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
Tahap Awal Alat dan Bahan Uji
Lemak

Tahap Kegiatan Uji protein


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

SISTEM PENCERNAAN

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 3
PENCERNAAN MAKANAN

JUDUL PERCOBAAN
Struktur Sistem Pencernaan.

A. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Gambar sistem pencernaan.
2) Alat tulis

C. LANDASAN TEORI
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-
organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya
tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna
akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana. Proses pencernaan makanan
pada tubuh manusia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Proses pencernaan secara mekanik, yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar
atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis), yaitu proses perubahan makanan dari
zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi
mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan terdiri dari mulut, esofagus,
lambung, usus halus, usus besar, rectum, anus dan organ-organ lain yang berperan dalam
pencernaan seperti empedu dan kelenjar pankreas.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Perhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada lembar kerja di akhir modul
ini.
2) Urutkanlah sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
3) Tuliskan bagian-bagian tadi pada lembar kerja.
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
E. HASIL PENGAMATAN

Bagian utama saluran pencernaan pada manusia yaitu:


1. Rongga Mulut
2. Kerongkongan
3. Lambung
4. Usus halus
5. Usus besar
6. Anus

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!

2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut?

3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dengan jelas!

Jawaban pertanyaan:

1. Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim yaitu kelenjar ludah,
lambung, dan usus halus (pankreas)
2. a. Mulut : lipase, lingual, amylase saliva, lisozim, haptocorrin
b. lambung : pepsin, asam klorida (HCL), faktor intrinsic (IF), mucin, gastrin,
lipase lambung, renin.
c. Usus halus : secretin, cholecystokinin (CCK), gastrin inhibitory peptida (GIP),
motilin, somastin, Erepsin, matase, sukrase, laktase.
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan menjadi :
 Enzim Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. (Usus
12 jari)
 Enzim Amilase berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa. (Usus 12 jari)
 Enzim ptialin/ Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa. (Mulut)
 Enzim Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton. (Lambung)
 Enzim Tripsin berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino. (Usus 12 jari)
 Enzim Erepsin berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino. (Usus halus
 Enzim maltase berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa + glukosa. (Usus
halus)
 Enzim Sukrase berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa + fruktosa. (Usus
halus)
 Enzim laktase berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa + galaktosa. (Usus
halus)

G. PEMBAHASAN
1) Bagian Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap
sebagai pintu bagi makanan dan minuman yang telah konsumsi untukmasuk dan
diteruskan kepada sistem pencernaan selanjutnya. Bagian mulut terdapat beberapa
bagian penting, diantaranya adalah lidah.
Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan agar
mudah dikunyah dan membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi, bagian
ini berfungsi untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus
dan lebih mudah dicerna. Yang terakhir adalah ludah yang akan membantu menelan
makanan dengan lebih mudah lagi dan juga berfungsi sebagai pelindung rongga
mulut.

2) Bagian Kerongkongan (Esofagus)


Kerongkonan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan
merupakan lorong yang akan dimasuki makanan yang selesai di kunyah dan telah
diproses di dalam mulut. Kegiatan ini terjadi diantara rongga mulut menuju lambung
dan melalui proses pencernaan yang selanjutnya.
Gerakan peristaltic adalah gerakan yang membantu mendorong makanan yang
sudah dikunyah agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan. Berdasarkan
penelitian makanan akan melewati kerongkongan biasanya hanya terjadi dalam waktu
6 detik.

3) Bagian Lambung
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk
seperti kantong yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di
perut. Lambung secara garis besar terdiri dari 3 bagian. Ia memiliki fungsi penting
dalam sistem pencernaan salah satunya adalah menghasilkan asam klorida yang akan
membasmi semua mikroorganisme yang ada pada makanan yang kita makan

4) Bagian Usus Halus


Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari,
usus kosong dan usus penyerapan. Ada banyak proses kimia yang terjadi pada usus
halus, karena di dalam usus halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang
dapat mengubah beberapa zat makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh
agar lebih mudah diserap.

5) Bagian Usus Besar


Usus Besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan
dibusukan menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran
(feses) yang kemudian akan dibuang melalui anus.

6) Rektum dan Anus


Rektum adalah bagian ujung usus dari usus besar. Rektum ini yang disebut
sebagai jalur yang akan dilalui kotoran menuju ketempat pembuangan terakhir yaitu
anus. Pada saat kotoran memasuki rektum maka itu berarti tempat penyimpanan
kotoran yang berada diatasnya sudah penuh pada saat itulah seseorang akan
merasakan sakit perut serta keinginannya untuk membuang air besar. Sedangkan anus
seperti yang kita semua ketahui merupakan lobang dimana kotoran akan dikeluarkan
oleh tubuh untuk dibuang.

H. KESIMPULAN
Manusia membutuhkan makanan untuk hidup. Makana nyang telah dimakan akan
diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, komponen penyusun sel dan
jaringan, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu sistem komplek dalam tubuh
adalah sistem pencernaan.
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem
pencernaan juga akan memecahkan molekul makanan yang kompleks menjadi molekul
yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.

I. DAFTAR PUSTAKA
Maman, Rumanta, dkk. 2009. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka. Cetakan ke 6
Mei 2009
Ward, B.R. (1982). Makanan & Pencernaan. Semarang : Penerbit PT Mandira
Ichsan, M. Dkk. (2001). Ilmu Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Universitas Terbuka
Wahyuningsih, T. (2002). Praktikum Biologi III. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka, Jakarta.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kurangnya referensi dalam mengerjakan laporan praktikum.
2. Sedikutnya waktu yang diberikan sistem pencernaan.
 SARAN
Sebaiknya pada saat pratikum berlangsung, dapat mengefisienkan waktu dengan
sebaik-baiknya dalam waktu yang cukup singkat agar pratikum dapat berjalan dengan
lancar

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Sistem Pencernaan Manusia Mengamati Sistem Pencernaan Manusia


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

MEKANIKA (GAYA)

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 4
MEKANIKA (GAYA)

JUDUL PERCOBAAN
GAYA GESEK

A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui adanya gaya gesek suatu benda (balok).

B. ALAT DAN BAHAN


1. Meja kayu
2. Neraca pegas 1 buah
3. Balok kayu

C. LANDASAN TEORI
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan
dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat
misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan
cairan serta gas adalah gaya Stokes.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja kayu.
2. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
3. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada skala
neraca pegas (saat balok mulai bergerak).
4. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk
bergerak.
5. Ulangi langkah di atas dengan mengganti alas menggunakan sisi yang berbeda.
Catatlah perbedaan gaya yang ditunjukkan skala neraca pegas.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.1
Pengamatan gaya magnet

Penunjukkan
neraca pegas
No. Keadaan balok (Newton)
Neraca 1 Neraca 2
1 Sebelum bergerak 0 0
2 Saat bergerak 0,4 0,4
3 Sesudah bergerak 0,6 0,6

F. PEMBAHASAN

Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok
kayu belum bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja yang
melawan gaya tarik.Balok di atas meja dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin
besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang ditimbulkan
berarti gerak benda semakin terhambat.

G. KESIMPULAN
1. Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.
2. Gaya gesek memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda.
3. Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar

H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA SD. Jakarta : PT. Prata sejati Mandiri
I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
 KESULITAN
1. Kesulitan yang dialami kurangnya alat peraga yang digunakan sehingga waktu
pengerjannya cukup lama
2. Adanya kerusakan katrol pada percobaan praktikum sehingga kurang baik dalam
pengerjaan praktikum gaya berat. Solusinya sebaiknya menyediakan bahan
praktikum dengan baik dan lengkap.

 SARAN
Sebaiknya menyediakan bahan praktikum dengan baik dan lengkap. Tulisan ini masih
dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan datang kami dapat
melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-masukan yang sifat
nya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

J. FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Gaya Gesek

Proses Gaya Gesek


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 4
MEKANIKA (GAYA)

JUDUL PERCOBAAN
GAYA PEGAS

A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui adanya gaya pegas.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Karet gelang
b. Penggaris
c. Beban 20 gr
d. Statif

C. LANDASAN TEORI
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan
bertambah. Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada
elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Apabila
benda masih berada dalam keadaan elastis (batas elastisitasnya belum dilampaui),
beradasarkan hukum Hooke pertambahan panjang (∆x) sebanding dengan besar
gaya F yang meregangkan benda. Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama
batas elastisitas pegas tidak terlampaui.

Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan
kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris
menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas
sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan,
didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan
panjang pegas.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
a. Ambil seutas karet gelang, gantunglah salah satu ujungnya pada statif.
b. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi.
c. Tariklah beban ke bawah, kemudian lepaskan. Amati apa yang terjadi?

E. HASIL PENGAMATAN

Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali akan
bergerak kembali ke atas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada
pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas.

F. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet
gelang tersebut kembali ke bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang
elastic). Bila suatu benda di kenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut di
hilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah
benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat
dikembalikan ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda
seperti ini disebut benda plastis. Jadi benda elastic yang kembali kebentuk semula
mempunyai gaya pegas sedangkan benda plastis tidak mempunyai gaya pegas.
Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik
ke bawah akan kembali ke atas?
Karena adanya gaya pegas pada benda elastis, yaitu karet gelang.

G. KESIMPULAN
Pada kegiatan, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang
bila ditarik kebawah kembali keatas adalah karena gaya pegas.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata semakin besar gaya


yang bekerja pada suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan panjangnya.
Hal ini juga dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya
gaya tarik pegas. Di mana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan massa benda.
Besarnya konstanta pegas tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.

Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali
lalu ke kanan dan ke kiri. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang
ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas

H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA SD. Jakarta : PT. Prata sejati Mandiri

I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
a. Kesulitan yang dialami kurangnya alat peraga yang digunakan sehingga waktu
pengerjannya cukup lama
b. Adanya kerusakan katrol pada percobaan praktikum sehingga kurang baik dalam
pengerjaan praktikum gaya berat. Solusinya sebaiknya menyediakan bahan
praktikum dengan baik dan lengkap.
 SARAN
Sebaiknya menyediakan bahan praktikum dengan baik dan lengkap. Tulisan ini masih
dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan datang kami dapat
melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-masukan yang sifat
nya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

J. FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Gaya Pegas Proses gaya pegas


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 4
MEKANIKA (GAYA)

JUDUL PERCOBAAN
GAYA BERAT

A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui adanya gaya berat pada benda untuk bergerak.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Karet gelang
b. Penggaris
c. Beban sebagai ukuran
d. Statif

C. LANDASAN TEORI
Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu
benda menuju benda lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik
benda tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh bebas
disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
a. Ambil seutas karet gelang, gantunglah salah satu ujungnya pada statif.
b. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
c. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.
d. Ukur panjang karet gelang.
e. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5
macam beban).
f. Tulislah hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.3
Pengamatan gaya berat

Panjang karet gelang mula-mula: 5 cm sebelum ditambah beban

No Massa beban (gr) Panjang karet Foto


gelang (cm)

1 20 7

2 40 11
3 60 13,5

4 80 17

5 100 19

F. PEMBAHASAN
Setelah kita melakukan percobaan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa
semakin berat beban yang kita gantungkan, maka semakin panjang karet gelangnya.
Semua itu disebabkan karena gaya gravitasi yang terdapat pada benda tersebut juga
semakin besar, jika beban yang digantungkan juga besar.
Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya
beban yang digantungkan?
Karena semakin besar/berat benda, maka gaya gravitasinya juga semakin
besar. Sehingga semakin besar gaya gravitasi buminya, maka gaya tarik bumi juga
semakin besar yang menyebabkan panjang karet semakin panjang.
G. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin
berat beban yang diterima maka karet gelang akan semakin memanjang
dikarenakan adanya gaya berat (gaya gravitasi). Setiap benda mempunyai gaya berat
(gravitasi). Besar gaya gravitasinya tergantung berat benda tersebut.

H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA SD. Jakarta : PT. Prata sejati Mandiri

I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
a. Kesulitan yang dialami kurangnya alat peraga yang digunakan sehingga waktu
pengerjannya cukup lama
b. Adanya kerusakan katrol pada percobaan praktikum sehingga kurang baik dalam
pengerjaan praktikum gaya berat. Solusinya sebaiknya menyediakan bahan
praktikum dengan baik dan lengkap.

 SARAN
Sebaiknya menyediakan bahan praktikum dengan baik dan lengkap. Tulisan ini masih
dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan datang kami dapat
melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-masukan yang sifat
nya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

J. FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Gaya Berat Proses Gaya Berat


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 4
MEKANIKA (GAYA)

JUDUL PERCOBAAN
PERPADUAN GAYA

A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui adanya perpaduan antara 2 gaya.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Kereta
b. Neraca pegas 2 buah

C. LANDASAN TEORI

Perpaduan gaya adalah macam-macam gaya yang terdapat dalam suatu


percobaan tertentu. Macam-macam gaya yang terdapat pada suatu percobaan, bila
suatu benda melakukan gaya pada benda lain benda kedua melakukan gaya yang
sama berlawanan arah.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1. Ambilah sebuah balok kayu yang cukup ringan dan dua buah maraca pegas yang
sama.
2. Hubungkan kedua ujung balok masing-masing dengan neraca pegas dengan keadaan.
3. Catatla besar gaya pada masing-masing neraca pegas

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.4
Pengamatan perpaduan gaya

No Penunjukan besar gaya Gambar


neraca pegas
1 (Newton) 2 (Newton)

1. 2 2

2. 4 4

3. 5 5

4. 6 6
F. PEMBAHASAN
Sesuai dengan tabel hasil pengamatan perpaduan gaya diketahui bahwa apabila
dua gaya telah bekerja pada balok, namun balok tetap diam, maka resultan dua gaya yang
bekerja pada balok tersebut adalah nol. Hal ini terjadi karena dua gaya bekerja saling
berlawanan arah sehingga benda berada dalam keadaan seimbang.

G. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa gaya bekerja saling
berlawanan arah sehingga benda berada dalam keadaan seimbang.

H. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Jawablah pertanyaan berikut ini dan satukan dengan laporan praktikum yang anda buat.
1. Pada kegiatan gaya gesek kenapa balok diatas meja hanya dapat ditarik dengan gaya
tertentu ?
2. Pada kegiatan gaya pegas, apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet
gelang bila ditarik ke bawah kembali ke atas ?
3. Pada kegiatan gaya berat, mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan
bertambahnya beban yang digantungkan ?

Jawaban Pertanyaan:
1. Pada kegiatan gaya gesek, balok di atas meja hanya dapat ditarik karna terjadinya
gaya gesek antara balok kayu dengan permukaan meja.
2. Pada kegiatan gaya pegas, yang menyebabkan benda yang digantungkan pada karet
gelang bila ditarik ke bawah akan kembali keatas karena adanya gaya pegas.
3. pada kegiatan gaya berat, panjang karet gelang bertambah sesuai dengan
bertambahnya beban yang digantungkan karena semangkin berat suatu benda/beban
yang digantungkan maka semangkin berat pula gaya yang terjadi pada karet gelang
tersebut.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA SD. Jakarta : PT. Prata sejati Mandiri

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
a. Kesulitan yang dialami kurangnya alat peraga yang digunakan sehingga waktu
pengerjannya cukup lama
b. Adanya kerusakan katrol pada percobaan praktikum sehingga kurang baik dalam
pengerjaan praktikum gaya berat. Solusinya sebaiknya menyediakan bahan
praktikum dengan baik dan lengkap.

 SARAN
Sebaiknya menyediakan bahan praktikum dengan baik dan lengkap. Tulisan ini masih
dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan datang kami dapat
melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-masukan yang sifat
nya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

K. FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Gaya Berat Proses Perpaduan Gaya


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

MEKANIKA (GERAK)

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 4
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB).

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui Gerak Lurus Beraturan.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris
d. Beban gantung 100gr (2 buah)
e. Statif dan klem
f. Benang kasur
g. Plastisin
h. Beban tambahan

C. LANDASAN TEORI
Gerak Lurus Beraturan adalah gerak lurus yang mempunyai kecepatan konstan
atau kecepatannya setiap saat adalah tetap. Contoh gerak lurus beraturan adalah gerak
sebuah mobil dengan laju tetap dijalan tol yang lurus. (Dr. Efrizon Umar:2008).
Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak suatu benda pada lintasan lurus
dengan kecepatan yang konstan (tetap). Pada kehidupan sehari-hari, gerak ini dapat kita
temui pada gerak kereta api di lintasan lurus yang melaju dengan kecepatan konstan.
Karena GLB memiliki kecepatan yang konstan, maka tidak ada percepatan yang terjadi,
atau percepatannya adalah sama dengan nol.
Pada GLB ini akan berlaku hokum Newton yang pertama yang menjelaskan
bahwa benda akan cenderung diam atau bergerak jika resultan gaya yang bergerakpada
benda tersebut sama dengan nol.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
a. Rakitlah alat dan bahan.
Gambar 4.8

b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2
naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
d. Ukur panjang BC
e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1
untuk bergerak dari B ke C
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap,
B tetap, C berubah)
g. Catat datanya pada tabel di bawah ini

E. HASIL PENGAMATAN

Tabel 4.5
Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan

No Jarak (cm) Waktu t (sek)


1 Jarak A-B= 10 cm 59 detik
2 Jarak B-C1=5 cm 46 detik
3 Jarak B-C2= 10 CM 72 detik
4 Jarak B-C3=15cm 59 detik
5 Jarak B-C4= 20 c, 56 detik
F. PEMBAHASAN
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula
waktu yang diperlukan. Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai
dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.

G. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat
jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.

H. DAFTAR PUSTAKA
Mama Rumanta, dkk. 2021.Pratikum IPA di SD: Penerbit Universitas Terbuka

Ichawan (2000).Petunjuk pratikum konsef dasar IPA.I, modul 11. Jakarta: Universitas Terbuka

Resnik.R,Halliday D, Krone ,K.S. (1992). Fisika dasar I (terjemah silaban). Jakarta :Erlangga.

I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Menggunakan alat pratikumnya (katrol)
2. Menguji atau mengukur waktunya karena harus benar-benar dibutuhkan ketelitian
dan kecepatan,menggunakan stopwatch

 SARAN
Tulisan ini masaih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifat nya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

J. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

Melakukan persiapan praktek Bahan:


-Kontrol gantung tunggal
-Stop watch
-Penggaris
-Beban Gantung 100 gr (2 buah)
-Statif dan klem
-Benang Kasur
-Beban tambahan
Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan
Cara kerja pada Gerak Lurus Beraturan

Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula


sama tinggi dengan titik A. Ukur panjang BC.
Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2
naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk
bergerak dari B ke C. Ulangi percobaan sampai 5
kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah)

Cara kerja pada Gerak Lurus Berubah


Beraturan

Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB


> BC). Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun
dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan m
tertinggal di ring pembatas B. Ukur waktu yang
dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1
untuk bergerak dari B ke C (tBC). Lakukan
percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A
tetap, C tetap, B berubah)
Tahap Akhir Deskripsi foto/video

Hasil pengamatan dapat dilihat dari tabel 4.5


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 4
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB).

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui Gerak Lurus Berubah Beraturan.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris
d. Beban gantung 100gr (2 buah)
e. Statif dan klem
f. Benang kasur
g. Plastisin
h. Beban tambahan

C. LANDASAN TEORI
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) merupakan suatu gerak benda dalam
lintasan garis lurus dengan suatu kecepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB yaitu bahwa
dari waktu ke waktu pada kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat atau
semakin lambat, sehingga pada gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan atau perlambatan.
Percepatan adalah suatu besaran vektor. Dengan demikian, untuk menyatakan
suatu percepatan harus menentukan besar dan arahnya. jika suatu arah percepatan searah
dengan gerak benda, maka diberi tanda positif. Jika pada suatu percepatan berlawanan
dengan gerak benda, maka diberi tanda negative.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
a. Susun alat seperti pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9

b. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)


c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B
d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak
dari B ke C (tBC)
e. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah)
dan catat datanya pada tabel.

E. HASIL PENGAMATAN

Tabel 4.5
Hasil Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan

No Bebas (gr) SAB (cm) tAB(sek) SBC(cm) tBC(sek)

1 100 23 0,85 19 0,67


2 100 18 0,60 16 0,44

3 100 28 0,88 18 0,53


4 100 20 0,78 17 0,48
5 100 30 0,95 22 0,80
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan
GLB (S sumbu vertical dan sumbu horizontal).
2. Hitunglah kecepatan berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya?
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB.
5. Hitunglah percobaan benda berdasarkan grafik di atas
6. Buatlah kesimpulannya
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t).

Jawaban Pertanyaan:
1. Hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB
(S sumbu vertical dan sumbu horizontal) :

2. Kecepatan berdasarkan grafik di atas:

3. Kesimpulan: gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban
yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang
diperlukan.

4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada percobaan
GLBB:

5. Percobaan benda berdasarkan grafik di atas

6. Kesimpulan : gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya
percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan
diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada
percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -).

Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.
7. Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus
adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan
grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami
percepatan yang tetap/konstan.

G. PEMBAHASAN
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula
waktu yang diperlukan. Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai
dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.

H. KESIMPULAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa
garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap.

I. DAFTAR PUSTAKA
Mama Rumanta, dkk. 2021.Pratikum IPA di SD: Penerbit Universitas Terbuka

Ichawan (2000).Petunjuk pratikum konsef dasar IPA.I, modul 11. Jakarta: Universitas Terbuka

Resnik.R,Halliday D, Krone ,K.S. (1992). Fisika dasar I (terjemah silaban). Jakarta :Erlangga.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Menggunakan alat pratikumnya (katrol).
2. Menguji atau mengukur waktunya karena harus benar-benar dibutuhkan ketelitian
dan kecepatan,menggunakan stopwatch.
 SARAN
Tulisan ini masaih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifat nya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

Melakukan persiapan praktek Bahan:


-Kontrol gantung tunggal
-Stop watch
-Penggaris
-Beban Gantung 100 gr (2 buah)
-Statif dan klem
-Benang Kasur
-Beban tambahan
Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan
Cara kerja pada Gerak Lurus Beraturan

Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula


sama tinggi dengan titik A. Ukur panjang BC.
Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2
naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk
bergerak dari B ke C. Ulangi percobaan sampai 5
kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah)

Cara kerja pada Gerak Lurus Berubah


Beraturan

Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB


> BC). Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun
dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan m
tertinggal di ring pembatas B. Ukur waktu yang
dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1
untuk bergerak dari B ke C (tBC). Lakukan
percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A
tetap, C tetap, B berubah)
Tahap Akhir Deskripsi foto/video

Hasil pengamatan dapat dilihat dari tabel 4.5


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
PERUBAHAN WUJUD ZAT

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 5
PERUBAHAN WUJUD ZAT

JUDUL PERCOBAAN
Titik Lebur Es

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 00 𝐶
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 1000 𝐶

B. ALAT DAN BAHAN


1) Es batu 1 kg : 2 – 3 buah
2) Thermometer : 2 buah
3) Bejana kaca : 2 buah
4) Pengaduk/sendok kecil : 2 buah
5) Bunsen/lampu spiritus : 2 buah
6) Kasa : 2 buah
7) Tripot : 2 buah
8) Static : 2 buah

C. LANDASAN TEORI
Titik didih adalah suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur adalah
suhu dimana zat pada melebur. Titik didih suatu zat dapat naik dengan cara menaikkan
tekanan dan menambahkan ketidakmurnian pada zat tersebut, begitu pula sebaliknya.
Sedangkan titik lebur suatu zat dapat berubah-ubah di pengaruhi oleh tekanan udara dan
ketidakmurnian zat. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur juga akan
mengalami perubahan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76
cm hg es akan melebur dibawah suhu 00 𝐶, sedangkan dengan penambahan
ketidakmurnian zat titik lebur zat akan menurun.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini:
1) Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2) Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelan secara terus
menerus sampai mencapai suhu 100°C.
3) Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu
yang tertera pada termometer.
4) Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
Gambar 5.3

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 5.1

Kenaikan Suhu

Kenaikan Suhu pada


No. 2 menit ke Keterangan
suhu termometer
1 1 00 𝐶 00 𝐶 Es mencair (dari padat ke cair)
Suhu mulai naik, proses pencairan
2 2 330 𝐶 400 𝐶
perlahan memanas
Suhu air meningkat, menghasilkan
3 3 430 𝐶 830 𝐶
gelembung cair
4 4 140 𝐶 970 𝐶 Suara sir mendidih mulai muncul
Titik didih air mencapai batas
5 5 30 𝐶 1000 C
maksimum

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Benarkah perubahan wujud es menjadi air dikarenakan adanya pemanasan? Berikan
jawaban singkat dan jelas!

2. Saat termometer menunjukkan skala 00 𝐶, pemanasan masih berlangsung terus!


Apakah yang terjadi pada peristiwa ini?

3. Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 00 𝐶 walau terjadi pemanasan terus-
menerus?

4. Kapan suhu air dapat berubah mencapai suhu 1000 𝐶


Jawaban pertanyaan:

1. Benar, karena ketika es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses
peleburan dari padat ke cair.
2. Yang terjadi adalah peristiwa es mulai mengalami perubahan atau peleburan dari
bentuk es menjadi cair.

3. Karena masih ada bangkahan es yang belum mencair.


4. Pada saat 2 menit ke-11 atau 8 menit setelah pemanasan.

G. PEMBAHASAN
Bejana kaca di isi dengan bangkahan es yang telah dihancurkan kemudian bejana
tersebut dipanasakan dengan api yang bersumber dari Bunsen. Kemudian diamati setiap
perubahan suhu pada bangkahan es yang terdapat pada bejana kaca tersebut tiap 2 menit
sekali.
Kemudian pengamatan tertuang pada data kenaikan es
1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah −70 𝐶
2. Kenaikan suhu es saat mulai dipanaskan setiap 2 menit 00 𝐶

H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Titik lebur es pada suhu 00 𝐶


2. Titik didih air maksimum 1000 𝐶, namun terkadang sebelum suhu mencapai 1000 𝐶
sudah bisa mendidih. Hal tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara lingkungan
sekitar. Apabila cuaca panas semakin tinggi maka titik didih akan lebih cepat
mendidih.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019).Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri
Widagdo Mangunwijoto. (2000). Pokok-pokok Fisika Sup. Jakarta: Erlangga

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Prosedur praktikum belum terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
karena kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum.
 SARAN
Tulisan ini masih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifatnya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Tahap Kegiatan

Tahap Akhir
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 5
PERUBAHAN WUJUD ZAT

JUDUL PERCOBAAN
Perubahan Wujud Padat Menjadi Gas Dan Sebaliknya

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menguji bahwa benda padat dapat berlangsung menjadi gas
2. Menguji bahwa benda gas dapat berlangsung menjadi cair

B. ALAT DAN BAHAN


1. Yodium kristal : secukupnya
2. Kapur barus : secukupnya
3. Parafin : secukupnya
4. Tabung reaksi : 3 buah
5. Penjepit tabung : 3 buah
6. Bunsen/lampu spiritus : 3 buah

C. LANDASAN TEORI
Perubahan wujud dari padat menjadi gas atau sebaliknya disebut menyublim atau
penyubliman, sedangkan perubahan wujud benda gas menjadi cair disebut megembun.
Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa
mengalami wujud cair terlebih dahulu. Sebaliknya, gas (uap) dapat langsung didinginkan
menjadi padat tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti pada gambar di bawah ini:
1. Masukkan beberapa butir salah satu kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus.
3. Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 5.4

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 5.2
Kenaikan Suhu

Mencair dulu Langsung menguap


No. Kristal Keterangan
Ya atau tidak Ya atau tidak
Setelah dingin, kristal
1 Yodium Tidak Ya semakin kering karena
ada penguapan
Setelah dingin kembali
2 Kapur barus Ya Ya
membentuk kristal
Setelah dingin kembali
3 Naftalin Tidak Ya
membentuk kristal
Setelah dingin kembali
4 Lilin Ya Ya
membentuk kristal
Setelah dingin kembali
5 Permen Ya Ya
membentuk kristal

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa yang terjadi jika uap/gas tersebut kemudian didinginkan?

2. Bagaiman dengan salju yang ada di atmosfer?


Jawaban pertanyaan:

1. Setelah uap didinginkan maka akan membentuk butiran-butiran kristal kembali.


2. Akan mengalami penguapan/menguap.

G. PEMBAHASAN
Setelah kita melakukan percobaan, tidak semua benda jika dipanasi akan berubah
menjadi gas atau sebaliknya. Ada beberapa benda yang akan berubah menjadi gas, tapi
ada juga yang berubah menjadi cair dan bahkan tidak berubah bentuknya. Ada juga
beberapa benda jika dipanasi akan berubah bentuknya dan jika didinginkan akan kembali
ke bentuk semula.

H. KESIMPULAN
Setiap benda padat jika dipanaskan akan menjadi gas, berarti benda tersebut mengalami
penyublim.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019).Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri
Widagdo Mangunwijoto. (2000). Pokok-pokok Fisika Sup. Jakarta: Erlangga
Halliday & Resniok. (1998). Fisika. Jakarta: Erlangga
FX. Mujiono. (1995). Fisika untuk SMU. Jakarta: Gramedia.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Prosedur praktikum belum terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
karena kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum.

 SARAN
Tulisan ini masih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifatnya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
Wujud Padat Sebelum Mengalami Perubahan Menjadi Wujud Gas

Wujud Padat Setelah Mengalami Perubahan Menjadi Wujud Gas


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 5
PERUBAHAN WUJUD ZAT

JUDUL PERCOBAAN
Perubahan Wujud Cair Menjadi Gas Dan

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas
2. Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair

B. ALAT DAN BAHAN


1. Tagung reaksi : 2 buah
2. Gabus penutup : 2 buah
3. Pipa plastik kecil (1/2 inci) : 1 buah
4. Termometer : 1 buah
5. Bunsen/lampu spiritus : 1 buah
6. Bejana : 1 buah
7. Ketel uap : 1 buah
8. Tripot : 1 buah

C. LANDASAN TEORI
Benda (zat) cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dari
titik didih. Sebaliknya, gas akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk memahami
perubahan wujud cair menjadi gas dan sebaliknya dapat dilakukan percobaan penguapan
dan pendinginan.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat dengan
gabus yang telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.
2. Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.
4. Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.
5. Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
6. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.
E. HASIL PENGAMATAN
Setelah air dipanaskan beberapa menit kemudian terlihat uap air yang dapat
dilihat dalam selang. Uap tersebut semakin memenuhi selang sampai ke ujung yang
lainnya (mengalir).

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada suhu berapa di tunjukkan oleh termometer air dalam ketel mengeluarkan uap?

2. Jelaskan mengapa uap/gas yang mengalir memasuki tabung reaksi berubah menjadi
air?

Jawaban pertanyaan:

1. Pada suhu lebih kurang 40 ketel mulai mengeluarkan uap air.


2. Uap/gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ketabung reaksi berubah menjadi air
karena terjadi perubahan suhu. Suhu di ketel lebih panas dibanding suhu pipa plastik
(terjadi proses pengembunan)

G. PEMBAHASAN
Air yang didihkan lama kelamaan mendidih dan uap airnya mengalir melalui
selang/pipa kecil. Terdapat kenaikan suhu air sebelum munculnya uap air yang mengalir.
Uap air yang mengalir tersebut menjadi air kembali setelah dingin.

H. KESIMPULAN
Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik didih dan
benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019).Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri
Widagdo Mangunwijoto. (2000). Pokok-pokok Fisika Sup. Jakarta: Erlangga
Halliday & Resniok. (1998). Fisika. Jakarta: Erlangga
FX. Mujiono. (1995). Fisika untuk SMU. Jakarta: Gramedia.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Prosedur praktikum belum terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
karena kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum.
 SARAN
Tulisan ini masih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifatnya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Alat dan bahan wujud cair menjadi gas


Proses Perubahan Wujud Cair Menjadi Gas
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

GELOMBANG

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 6
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Jenis-jenis Gelombang.

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Slinki.
b. Kabel listrik, panjang 5 m, ∅ = 0,5 cm.
c. Benang kasur panjang 3 m.
d. Karet gelang.

C. LANDASAN TEORI
Gelombang adalah getaran yang merambatkan energi dari satu tempat ketempat
yang lain, baik melalui medium ataupun tidak. Gelombang merupakan salah satu cara
perpindahan energi. Berdasarkan arah getarnya, gelombang dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Gelombang Transversal
Gelombang Transversal adalah gelombang yang memiliki arah getar tegak lurus
terhadap arah rambat gelombang. Contohnya yaitu: gelombang pada tali, gelombang
permukaan air dan gelombang elektromagnetik.
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah getar berimpit
terhadap arah rambat gelombang. Contohnya yaitu: gelombang pada pegas dan
gelombang bunyi.
Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium
yang dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber
getaran yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak
selalu ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang
merambat melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi
(lokal) saja.
Gelombang dapat muncul dan dihantarkan pada berbagai media atau benda, mulai
dari permukaan air, bunyi, cahaya, hingga gempa. Contohnya, ketika kalian
mengeluarkan suara sekecil apa pun, maka kalian sudah menciptakan gelombang bunyi
yang merambat melalui udara di sekitar.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan bentuk dan jenis gelombang

a. Ambil slinki, rentangkan diatas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman Anda. Ujung
yang lainnya di pegang sendiri.
b. Usiklah ujung slinki yang Anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut.

Gambar 6.7
Memberi usikan pada slinki

Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa
yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
c. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b. Amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang transversal itu?
d. Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang Anda
pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut
berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas?
Jika ada, dari manakah asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki diganti
kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada perbedaannya,
sebutkan!
f. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang
yang cukup kokoh atau dipegang dengan Anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
Usiklah ujung slinki yang Anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat ke belakang lain ke depan seperti gambar berikut.

Gambar 6.8
Usikan pada slinki secara berulang
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi
disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat
gelombang longitudinal tersebut?
g. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?

E. HASIL PENGAMATAN
1. Apabila diusik kekanan dan kekiri maka rambatan gelombang sama ke kanan dan ke
kiri gelombang transversal.
2. Apabila di slinki diikat karet maka karet akan berpindah saat bergetar lalu ketempat
semula.
3. Apabila slinki digerakkan maju mundur maka rambatan gelombang
lurus/longitudinal.

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pada saat karet gelang diikat ditengah-tengah slinki, lalu diusik slinkinya diulang-ulang.
a. Ketika gelombang berjalan ikut berpindah karet gelang tersebut
b. Adanya energi yang merambat melalui pegas
c. Jika ada dimanakah asalnya

Jawaban Pertanyaan
a. Ya karena adanya energi yang merambat melalui slinki
b. Ya
c. Berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan)

G. PEMBAHASAN
Pada saat slinki direntangkan diatas lantai licin kemudian slinki diusik ujungnya
hingga terjadilah rambatan pada slinki yang membentuk gelombang dan percobaan itu
dilakukan beberapa kali, ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatnya yang
disebut dengan gelombang transversal. Sedangakan pada percobaan karet gelang
ternyata karet gelang ikut berpindah bersama gelombang karena adanya energi yang
merambat melalui slinki yang berasal dari usikan slinki. Dan untuk percobaan
selanjutnya arahkan usikan searah dengan rambatnya yang disebut dengan gelombang
longitudinal.

H. KESIMPULAN
1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya gerak lurus dengan
arah rambatnya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah dengan arah
rambatnya.
3. Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatnya yaitu bila transversal gerak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatnya.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta. PT Prata Sejati Mandiri.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Memperhatikan arah rambatnya gelombang transversal dan longitudinal.
2. Sedikutnya waktu yang diberikan pada praktikum gelombang sehingga prosedur
praktikum belum terlaksana secara sempurna.
 SARAN
Sebaiknya pada saat pratikum berlangsung, dapat mengefisienkan waktu dengan
sebaik-baiknya dalam waktu yang cukup singkat agar pratikum dapat berjalan dengan
lancar

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Tahap Awal Tahap Kegiatan


Alat dan Bahan
Tahap Akhir
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 6
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang.

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati sifat pemantulan gelombang.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Slinki.
b. Benang kasur.
c. Kerikil.

C. LANDASAN TEORI
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas
tidak mengubah bentuk/fase.
Sifat gelombang yaitu
a. Pemantulan Gelombang (Refleksi)
Pemantulan gelombang adalah perubahan arah rambat gelombang kearah medium
asalnya (dipantulkan) saat mengenai dinding penghalang.
Hukum pemantulan gelombang:
 Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang.
 Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang
datar
b. Pembiasan gelombang (refraksi) pembiasan gelombang diartikan sebagai pembelokan
arah rambat gelombang
Hukum pembiasan gelombang :
Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut biasa merupakan bilangan tetap.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air atau di bejana yang berisi air,
jatuhkan kerikil ke atas permukaan air. Kemudian amati gelombang yang terjadi di
permukaan air. Bagaimanakah bentuk gelombangnya? Perhatikan sisi-sisi kolam, bak
atau bejana yang dikenai gelombang. Adakah gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. Ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh
atau dipegang teman Anda, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang tidak
bergeser (disebut ujung terikat).

3. Ujung slinki lainnya Anda pegang, getarkan situ kali sehingga membentuk setengah
panjang gelombang, seperti pada Gambar 6.9 berikut.

Gambar 6.9
Slinki membentuk setengah panjang gelombang

Amati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang.


Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas, getarkan lagi
Ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimanakah fase
gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya?

4. Ujung slinki yang terikat atau yang dipegang oleh teman Anda sekarang ikat dengan
benang yang panjangnya 1,5 m. Ikatkan Ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung
slinki ke tiang yang kokoh atau dipegang saja oleh teman Anda. Ujung slinki ini
sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebas.

5. Getarkan ujung slinki yang Anda pegang satu kali sehingga membentuk setengah
panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati perambatan setengah
panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimanakah fase gelombang
pantul dibandingkan dengan gelombang asalnya?

E. HASIL PENGAMATAN
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah
rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng
dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung
lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat
dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara
pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm,
sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang
asalnya adalah sama. Pada saat rangkaian diujicobakan/dinyalakan maka akan terjadi
gelombang pada tali yaitu tali bergetar naik turun.
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, Anda akan melihat gelombang berjalan
dipermukaan air. Apakah yang berjalan dipermukaan air seperti yang Anda lihat?
Jelaskan!
Jawaban Pertanyaan
1. Karena adanya gelombang tegak lurus dengan arah rambatnya

G. PEMBAHASAN
1. Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga
tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali sehingga
membentuk gelombang. Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang
tersebut menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata
yang terjadi adalah gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang
pantul sama dengan gelombang asalnya.
2. Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya +1,5 m.
Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata ujung
slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar.

H. KESIMPULAN

 Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.


 Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.
 Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali.
 Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.
 Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta. PT Prata Sejati Mandiri.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Memperhatikan gelombang yang terjadi pada air.
2. Sedikutnya waktu yang diberikan pada praktikum gelombang sehingga prosedur
praktikum belum terlaksana secara sempurna.
 SARAN
Sebaiknya pada saat pratikum berlangsung, dapat mengefisienkan waktu dengan
sebaik-baiknya dalam waktu yang cukup singkat agar pratikum dapat berjalan dengan
lancar
K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
OPTIK (MATA)

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 7
OPTIK (MATA)

JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Bintik Buta

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta
2. Menentukan jarak benda yang anda lihat yang bayangannya tepat mengenai bintik
buta

B. ALAT DAN BAHAN


1) Gambar A dan B
2) Tabel pengamatan
3) Alat tulis dan penggaris

C. LANDASAN TEORI
Bayangan yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan
diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor kemudian retina. Cahaya
yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel
kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan
mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian
belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan
melihat benda. Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda
jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh
pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf
optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya,
bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda
tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Bintik Buta (1)
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu Gambar 7.13A, tabel pengamatan
dan alat tulis.
b. Tutup mata kiri Anda dengan jari-jari tangan.
c. Peganglah Gambar 7.13A dengan jarak lebih kurang 60 cm dari mata Anda. d.
Pusatkan pandangan mata kanan Anda pada tanda positif (+), selanjutnya secara
perlahan-lahan dekatkan gambar tersebut ke bagian muka Anda dengan
pandangan mata kanan Anda tetap terfokus pada tanda (+). tersebut.
d. Pada jarak berapa dari mata Anda tanda bundaran hitam (•) pada gambar tersebut
tidak tampak dalam pandangan mata Anda?
e. Catat hasil pengamatan Anda pada lembar pengamatan, Tabel pengamatan di
bagian akhir modul ini.

2) Bintik Buta (2)


a. Perhatikan Gambar 7.13B.
b. Tutup mata kiri dengan jari tangan Anda, dan dengan mata kanan Anda,
pandanglah tanda positif (+) secara tajam, jarak gambar mulai dengan 60 cm dari
mata Anda.
c. Secara perlahan-lahan, dekatkanlah gambar tersebut ke arah muka Anda,
sementara pandangan Anda tetap tertuju pada tanda (+)
d. Pada jarak berapa dari mata, garis pendek tampak menghilang dari pandangan
Anda?
e. Lanjutkan gerakan Gambar 7.13B tersebut, selanjutnya pada jarak berapa garis
pendek tersebut terlihat kembali? Apa yang Anda lihat antara garis panjang
dengan garis pendek?
f. Catat hasil pengamatan Anda pada lembar pengamatan, Tabel..., di bagian akhir
modul ini.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (1)

Jarak gambar A dari mata Dengan fokus pada tanda positif (+)
No. Ket
Anda maka tanda bundaran hitam
1 60 cm Tampak jelas
2 59 cm Tampak jelas
3 58 cm Tampak jelas
4 57 cm Tampak jelas
5 56 cm Tampak jelas
6 55 cm Tampak jelas
7 54 cm Tampak menghilang

Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (1)

Dengan fokus pada tanda positif (+) maka:


Jarak gambar A Garis pendek tampak
No.
dari mata Anda Garis pendek menyatu dengan garis
panjang *)
1 60 cm Tampak jelas
2 55 cm Tampak jelas
3 51 cm Tampak menghilang
4 42 cm Tampak kembali
5 37 cm Buram
Tampak menyatu dengan
6 36 cm
garis panjang

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada percobaan bintik buta (1), mengapa tanda ( ) menghitung dari pandangan Anda
pada jarak tertentu?

2. Pada percobaan bintik buta (2) mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak
menyatu? Pada jarak berapa dari mata Anda? Jelaskan mengapa hal itu terjadi!

Jawaban pertanyaan:

1. Karena fokus mata kita ke tanda (+), semakin dekat jarak fokus maka tanda ( ) akan
menghilang.
2. Pada percobaaan ke-2 antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu karena
fokus benda sangat dekat dengan mata kita, pada jarak 36 cm kedua garis tersebut
terlihat nampak menyatu.

G. PEMBAHASAN
Pada percobaan pengamatan bintik buta dari jarak 60 cm s/d 55 cm tanda-tanda bundaran
hitam ( ) masih nampak, namun pada jarak 54 cm ( ) sudah tidak tampak terlihat karena
pandangan fokus kita lebih dekat dengan tanda positif (+), dan inilah yang dimaksud
dengan bintik buta pada indera penglihatan kita sebagai manusia.

H. KESIMPULAN
Jarak pandang semakin dekat maka fokus mata (penglihatan) akan semakin buram
bahkan tidak tampak.
Pada percobaaan ke-2 antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu karena
fokus benda sangat dekat dengan mata kita, pada jarak 36 cm kedua garis tersebut
terlihat nampak menyatu.

I. DAFTAR PUSTAKA
I Made Padri.(2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 5.
Jakarta:Universitas Terbuka
Al Maryanto, dkk, (2000). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar II. Yogyakarta: FMIPA
Universitas Negeri Yogyakarta.
Rumanta, Maman dkk.(2019). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Prosedur praktikum belum terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
karena kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum.
2. Kurangnya referensi
3. Butuhnya ketelitian yang tinggi
 SARAN
Tulisan ini masih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifatnya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Bintik Buta A


Alat dan Bahan Bintik Buta B

Kegiatan Praktikum Bintik Buta A

Kegiatan Praktikum Bintik Buta B

Pengamatan Praktikum Bintik A Pengamatan Praktikum Bintik B


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 7
OPTIK (MATA)

JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Iris (pupil) Mata

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui rekasi pupil mata manusia pada cahaya redup dan terang.
2. Mengetahui reaksi pupil mata kucing pada cahaya redup dan terang.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Lilin
2. Korek api
3. Senter
4. Kucing
5. Tabel pengamatan
6. Alat tulis

C. LANDASAN TEORI
Mata merupakan salah satu indera pada manusia yang sangat penting. Di dalam
mata sendiri terdapat beberapa bagian-bagian penting pula, salah satunya adalah pupil.
Pupil adalah bagian mata yang merupakan celah berbentuk lingkaran yang terletak
ditengah iris. Fungsi pupil akan mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Pupil
akan melebar jika jumlah cahaya yang masuk sedikit (dalam keadaan gelap) agar cahaya
yang masuk dapat maksimal. Pupil akan mengecil apabila jumlah cahaya yang masuk
banyak (dalam keadaan terang) agar cahaya yang masuk tidak berlebihan. Bisa dikatakan
pupil berfungsi untuk mengatur cahaya agar fungsi penglihatan dapat maksimal.

Struktur mata kita dari luar ke dalam terdiri atas kornea, iris, lensa mata dengan
ligamen suspensori yang bertumpu pada otot siliari, agar lensa tersebut tetap pada
posisinya dapat berakomodasi.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Iris (pupil) Mata pada Manusia
1) Mintalah teman Anda untuk bekerja berpasangan
2) Masuklah ke dalam suatu ruangan yang teduh (cahaya redup).
3) Mintalah teman Anda untuk duduk berhadapan, kemudian menutup mata dengan
kedua tangannya, ambil dan nyalakan lilin lebih kurang 10 cm dari mata kawan
Anda tersebut. Selanjutnya mintalah kawan Anda untuk membuka mata kiri.
Selanjutnya amati pupil matanya dengan cermat dan gambarkan hasilnya.
4) Matikan lilin dan suruhlah kawan Anda membuka mata kanan, kemudian
perhatikan pula bagaimana bentuk dan keadaan pupil mata teman Anda tersebut
dengan cermat dan gambarkan hasilnya. Tuangkan hasil pengamatan Anda pada
Lembar Kerja.

b. Iris (pupil) Mata pada Kucing


1) Ambillah seekor kucing, dan bawalah ke ruangan yang teduh.
2) Amati pupil mata kucing tersebut, selanjutnya gambarkan hasil pengamatan
Anda.
3) Ambillah sebuah senter, kemudian sorotkan senter tersebut ke mata kucing! Coba
Anda perhatikan pupil mata kucing tersebut, baik bentuk maupun ukurannya.
Selanjutnya gambarlah hasil pengamatan Anda Tuangkan setiap hasil
pengamatan Anda dalam Tabel pada Lembar Kerja.

E. HASIL PENGAMATAN

Hasil Pengamatan Iris (pupil) Mata pada Manusia

Objek yang Brntuk Pupil


Keadaan cahaya
diamati Membesar Mengecil
Terang - √
Manusia
Redup √ -

Hasil Pengamatan Iris (pupil) Mata pada Kucing

Objek yang Brntuk Pupil


Keadaan cahaya
diamati Membesar Mengecil
Terang - √
Kucing
Redup √ -

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan Iris (pupil) Mata pada Manusia

1) Dari hasil pengamatan Anda tersebut mana yang lebih besar, apakah pupil mata ketika
lilin dinyalakan ataukah ketika lilin dipadamkan? Jelaskan!
2) Apa fungsi pupil mata tersebut bagi penglihatan? Jelaskan!
Pertanyaan Iris (pupil) Mata pada Kucing

1. Dari hasil pengamatan Anda tersebut, bagaimana bentuk pupil mata kucing ketika di
dalam ruangan yang agak gelap? Mengapa demikian? Jelaskan!

2. Bagaimana bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter? Jelaskan mengapa
hal itu terjadi!

Jawaban pertanyaan:

Jawaban Iris (pupil) Mata pada Manusia


1. Pupil mata membesar ketika lilin dipadamkan karena lebih banyak cahaya yang
sampai keretina untuk menunjang penglihatan.
2. Untuk mengatur berapa banyak cahaya yang masuk ke dalam mata

Jawaban Iris (pupil) Mata pada Kucing


1. Pupil mata kucing pada keadaan gelap akan membesar, dikarenakan agar cahaya yang
masuk lebih banyak sehingga fungsi penglihatan dapat maksimal.

2. Pupil mata kucing jika disorot lampu akan mengecil, karena mengatu cahaya yang
masuk agar tidak berlebihan sehingga pandangan bisa maksimal.

G. PEMBAHASAN
Setelah kita melakukan pengamatan, pupil mata manusia maupun kucing dapat
membesar ketika dalam keadaan gelap karena lebih banyak cahaya yang sampai ke retina
untuk menunjang penglihatan sehingga fungsi penglihatan dapat berfungsi maksimal.

H. KESIMPULAN
Pupil mata manusia maupun kucing dapat membesar ketika dalam keadaan gelap
karena lebih banyak cahaya yang sampai ke retina untuk menunjang penglihatan
sehingga fungsi penglihatan dapat berfungsi maksimal.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019).Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri
Al Maryanto, dkk. (2000). Petunjuka Praktikum Fisika Dasar II. Yogyakarta : FMIPA
Universitas Terbuka
Mackean, DG. (1998). Eksperimental Waktu in Biology. London : Combined Ed. John
Murroy Ltd.
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
 KESULITAN
1. Kurangnya referensi
2. Butuhnya ketelitian
3. Prosedur praktikum belum terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
karena kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum.
 SARAN
Tulisan ini masih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifatnya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

SIFAT CAHAYA

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 7
SIFAT CAHAYA

JUDUL PERCOBAAN
1. Percobaan Pemantulan Cahaya.

A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan Anda dapat:
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
d. Menentukan fokus cermin cekung
e. Menentukan fokus lensa cembung

B. ALAT DAN BAHAN


a. Cermin datar (3 x 6 cm2 )
b. Cermin cembung
c. Cermin cekung
d. Lampu senter
e. Busur derajat
f. Kertas putih
g. Lilin
h. Layar (tabir kertas)
i. Celah cahaya

C. LANDASAN TEORI
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung
dan cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantulan
cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang
memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja
dokter. Sifat pemantulan pada cermin cekung yaitu:
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (konvergen)

Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul


cahaya yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan. Sifat
pemantulan pada cermin cembung yaitu:
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen)

D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar seperti gambar 7.1
2) Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar
3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya
4) Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul tersebut (r)
5) Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan amati
bayangannya selama benda itu Anda geser-geserkan di depan cermin datar
6) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.

b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung


1) Susunlah semua alat seperti gambar7.2
2) Nyalakan lilin dan amatilah dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung
3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut
datang dan sudut pantulnya srta bayangan yang terbentuk
4) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.

c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


1) Susunlah alat seperti gambar 7.3
2) Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung
3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
4) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
tersebut
5) Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam. Selanjutnya ukurlah jarak benda dan jarak bayangan
6) Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda
dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

E. HASIL PENGAMATAN
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
 Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan
 Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
 Tegak
 Maya
 Sama besar
Tabel 7.1
No i (derajat) r (derajat)
1 45 45
2 50 50
3 55 55
4 60 60

b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung


 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
 Maya
 Sama tegak
 Bayangan lebih kecil dari pada bendanya
Tabel 7.2
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm

c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung


 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
 Maya
 Sama banyak
 Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya
Tabel 7.3
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm

F. PEMBAHASAN
Percobaan pemantulan cahaya dilakukan berdasarkan prinsip hukum Snellius
yaitu rumus matematika yang memberikan hubungan antara sudut datang pada cahaya
atau gelombang lainnya yang melalui batas antara dua medium isotropik berbeda yaitu
udara dan kaca.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pengamatan terbukti bahwa cahaya lilin/senter dari depan
rangkaian kardus yang sudah diberi lobang sejajar cahaya merambat lurus.

H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, N. (2009). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT . Prata Sejati Mandiri

Serwey, R.2004. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi 6. Jakarta : Erlangga

Sutrisno. 19979. Fisika Dasar Seri Gelombang dan Optik. Bandung : ITB

I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kurangnya referensi
2. Menguji atau mengukur waktunya karena harus benar-benar dibutuhkan ketelitian

3. Keterbatasan waktu
 SARAN
Tulisan ini masaih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifat nya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

J. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 7
SIFAT CAHAYA

JUDUL PERCOBAAN
2. Percobaan Pembiasaan Cahaya.

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mencari nilai indeks bias belok kaca
2. Mencari besar pergeseran sinar pada kaca plan paralel

B. ALAT DAN BAHAN


a. Lampu senter
b. Celah cahaya
c. Balok kaca
d. Kertas putih
e. Busur derajat
f. Lensa cembung
g. Lensa cekung
h. Layar (tabir kertas)
i. Lilin
j. Penggaris panjang (100 cm)

C. LANDASAN TEORI
Pembiasaan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya
karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasaan cahaya
dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Mendekati garis normal
b. Menjauhi garis normal
Syarat-syarat terjadinya pembiasaan yaitu:
1. Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya
2. Cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidak batas (sudut datang lebih kecil dari
900 )
Beberapa contoh gejala pembiasaan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya:
1. Dasar kolam terlihat lebih dangkal bila dilihat dari atas
2. Kacamata minus (negatif) atau kacamata plus (positif) dapat membuat jelas
pandangan bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat karena adanya pembiasan
3. Terjadinya pelangi setelah turun hujan

D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti gambar 7.4
b. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang dan
sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut
d. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan
jarak yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa perlahan-
lahan menjauh huruf tersebut sampai bayangan huruf menjadi sangat besar dan kabur
atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana
sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung tersebut
e. Susunlah lensa cembung, layar, lilin dan penggaris panjang seperti gambar 7.5
berikut
f. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling tajam
pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan catat sifat-sifat
bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut
g. Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku Anda, dengan
jarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan-lahan menjauhi
huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
tersebut.

E. HASIL PENGAMATAN
Lensa cekung dan cembung

No 𝐒′ S 𝟏/𝐒 ′ 1/S Sifat bayangan


1 21.5 7 1/21,5 1/7 Maya, terbalik, diperkecil
2 22 6,5 1/22 1/6,5 Maya, terbalik, diperkecil
3 23 7,5 1/23 1/7,5 Maya, terbalik, diperkecil
4 23,5 7 1/23,5 1/7 Maya, terbalik, diperkecil
5 24 7 1/24 1/7 Maya, terbalik, diperkecil
F. PEMBAHASAN
Percobaan pembiasaan cahaya dilakukan berdasarkan prinsip hukum Snellius
yaitu rumus matematika yang memberikan hubungan antara sudut datang pada cahaya
atau gelombang lainnya yang melalui batas antara dua medium isotropik berbeda yaitu
udara dan kaca.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pengamatan terbukti bahwa bayangan dibentuk lensa
cekung dan cembung adalah maya, terbalik dan diperkecil.

H. DAFTAR PUSTAKA
I Made Padri. (2000) Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 7. Jakarta : Universitas
Terbuka

Kimbal JW. (1983). Biology. 5𝑡ℎ Ed. Massachusetts : Adision Wesley Publ. co

Rumanta, N. (2009). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT . Prata Sejati Mandiri

Serwey, R.2004. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi 6. Jakarta : Erlangga

Sutrisno. 19979. Fisika Dasar Seri Gelombang dan Optik. Bandung : ITB

I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kurangnya referensi
2. Menguji atau mengukur waktunya karena harus benar-benar dibutuhkan ketelitian

3. Keterbatasan waktu

 SARAN
Tulisan ini masaih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifat nya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.
J. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 7
SIFAT CAHAYA

JUDUL PERCOBAAN
3. Percobaan Difraksi, Interferensi, dan Dispersi.

A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menentukan fokus lensa cembung dan cekung serta menjelaskan sifat-sifat
cahaya.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Lampu TL
b. Kisi difraksi

C. LANDASAN TEORI
Difraksi merupakan pelenturan cahaya saat cahaya melalui celah sehingga cahaya
akan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memiliki sifat cahaya
yang baru. Interferensi merupakan penjumlahan superposisi dua gelombang cahaya atau
lebih yang dapat menimbulkan terbentuknya gelombang lain. Dispersi merupakan
pembiasaan cahaya putih (cahaya polikromatik) menjadi komponennya yaitu cahaya
monokromatik. Dispersi akan terjadi saat cahaya putih melewati medan pembias.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Susun lampu TL, penggaris panjang dan kisi seperti gambar 7.6 berikut
b. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi 3000
celah/cm atau d = 1/300 cm. Jika yang dipilih warna ungu, ukurlah jarak warna ungu
yang Anda dilihat ke lampu TL, Catat orde atau warna ungu ke berapa dari lampu
TL yang Anda amati tersebut (k). Ukur jarak kisi ke lampu TL

E. HASIL PENGAMATAN

Y Ungu
L d
n Rata- Kanan
(m) (m) Kanan Kiri
rata

2 105 1 75.10−4 75.10−4 75.10−4 729.10−3


2 105 2 12.10−3 12.10−3 12.10−3 145.10−4

F. PEMBAHASAN
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar 380 – 750 mm. Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang
studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada
fisika modern.
Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:
 Intensitas
 Frekuensi atau panjang gelombang
 Polarisasi
 Fasa
Dan sifat optik fisis:
 Interferensi
 Disfraksi
 Dispersi
 Polarisasi

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada saat bayangan benda hilang (tidak tampak) dalam cermin cekung, berarti
bayangan yang dibentuk cermin cekung ada dijauh tak berhingga (𝑆 ′ = ~) dengan
menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori, tentukan jarak fokus cermin
cekung tersebut?
Jawaban: Jarak fokus = jarak benda dari cermin cekung tersebut, atau S = f,
sehingga 1/s ′ = 0, dan S ′ = ~

2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10 cm dapat membentuk bayangan
pada jarak dua kali jaran bendanya, dimanakah benda harus diletakkan dari cermin
cekung tersebut?
Jawaban: f = 10 cm
S1 = 2 So
So..?
1 1 1 1 1
= − = −
So f S′ 10 250
1 1 1
+ =
So 250 10
3 1
=
So 5
3 x 5 = So
15 cm = So
Jadi nilai So = 15 cm

3. Dengan menggunakan persamaan (7.2) dan (7.3) pada landasan teori, tentukan indeks
bias kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca dari kegiatan II
Jawaban: indeks bias kaca 1 kecepatan rambat cahaya.

4. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk bayangan
nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakkan
terhadap lensa cembung tersebut?
f . S′ 20 𝑥 1/2𝑆
Jawaban: S = = 1
S′ − f 𝑆−20
2
𝟏
= 𝟐 S − 20 = 10
S = 60 cm

5. Sebutkan warna-warni cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL pada percobaan


kegiatan 3
Jawaban: merah, biru, kuning, violet (ungu)

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa difraksi, interferensi, dan dispersi!
Jawaban: - difraksi merupakan pelenturan cahaya saat cahaya melalui celah
sehingga cahaya akan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil memiliki sifat cahaya yang baru
- Interferensi merupakan penjumlahan superposisi dua gelombang
cahaya atau lebih yang dapat menimbulkan terbentuknya gelombang
lain
- Dispersi merupakan pembiasan cahaya putih (cahaya polikromatik)
menjadi komponennya yaitu cahaya monokromatik.

H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diperoleh:

1. Sinar datang mengalami pergeseran sehingga sudut datang berbeda dari sudut
biasnya
2. Pergeseran yang terjadi mendekati garis normal karena sinar datang dari medium
yang renggang kemudian yang lebih rapat
3. Umumnya besar sudut datang akan selalu lebih besar dari sudut biasnya

I. DAFTAR PUSTAKA
I Made Padri. (2000) Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 7. Jakarta : Universitas
Terbuka

Kimbal JW. (1983). Biology. 5𝑡ℎ Ed. Massachusetts : Adision Wesley Publ. Co

Rumanta, N. (2009). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT . Prata Sejati Mandiri

Serwey, R.2004. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi 6. Jakarta : Erlangga

Sutrisno. 19979. Fisika Dasar Seri Gelombang dan Optik. Bandung : ITB

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Menentukan titik spektrum warna dikarenakan kisi yang kami gunakan sedikit
buram
2. Cahaya lilin yang digunakan sering bergoyang karena terkena angin, sehingga
membuat kami susah untuk menentukan titik spektrum warna.

3. Keterbatasan waktu

 SARAN
Karena dibutuhkan ketelitian yang tinggi dalam mengukur jarak spektrum, maka kami
membutuhkan waktu yang lebih agar data yang diperoleh lebih akurat.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 7
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

JUDUL PERCOBAAN
1. Percobaan Lensa Cembung.

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan jarak titik api (+) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung

B. ALAT DAN BAHAN


1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin Cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin,senter atau lampu)

C. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling
sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan. Sebelum keluar
dari lensa, garis penghubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut
sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk
permukaan kedua.
Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa,
yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat
mengumpul atau (kovergen) dan pada lensa cekung (lensa negative) sinar dapat
menyebar atau (kovorgen).

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susunlah alat seperti pada modul
2. Nyalakan sumber cahaya (lilin, senter atau lampu), kemudian aturlah posisi benda
dan lensa agar pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
3. Ukurlah jarak benda (s) dan titik jarak bayangan (s’)
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

E. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Lensa Cembung
No Jarak Benda (Cm) Jarak Bayangan (Cm)
1 3 Cm 2 Cm
2 2 Cm 2 Cm
3 2 Cm 3 Cm
4 1 Cm 2 Cm

F. PEMBAHASAN
Pada percobaan lensa cembung yang dilakukan sebanyak 4 kali percobaan,
terlihat bahwa semakin jauh jarak benda dengan lensa, maka jarak bayangan semakin
dekat.

G. KESIMPULAN
1. Sifat – sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung yaitu : nyata, terbalik dan
diperbesar
2. Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak focus lensa adalah semakin
jauh jarak benda maka jarak bayangan nya semakin dekat dan jarak fokusnya relatif
sama atau tetap

H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, N. (2009). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT . Prata Sejati Mandiri

I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kurangnya referensi
2. Menguji atau mengukur waktunya karena harus benar-benar dibutuhkan ketelitian

3. Keterbatasan waktu

 SARAN
Tulisan ini masaih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifat nya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

J. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
TAHAP AWAL DESKRIPSI GAMBAR

 Menyiapkan alat dan bahan yang akan


digunakan dalam praktikum “Lensa
Cembung dan Cermin Cekung”. Seperti
lampu senter,kertas putih,busur
derajat,lensa cembung,cermin
cekung,layer,lilin dan penggaris.

PROSES KEGIATAN DESKRIPSI GAMBAR

 Menyusun lensa dan cermin bergantian


pada dudukannya dan letaknya diantara
layar dan sumber cahaya.
 Mengarahkan kan sumber cahaya pada
posisi benda dan layar sehingga terbentuk
bayangan yang paling tajam.

 Mengukur jarak benda dan jarak


bayangan.

PROSES KEGIATAN DESKRIPSI GAMBAR

 Pada percobaan lensa cembung,dilakukan


sebanyakm 4 kali .Berdasarkan
pengamatan terlihat bahwa semakin jauh
jarak benda dengan lensa ,maka jarak
bayangan semakin dekat. Pada percobaan
cermin cekung dengan cara yang sama
,hasil pengamatan yang diproleh bahwa
semakin jauh jarak benda maka sifat
bayangan yang di bentuk semakin jauh
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 7
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

JUDUL PERCOBAAN
2. Percobaan Cermin Cekung

A. TUJUAN PERCOBAAN
a. Menentukan jarak titik api (+) lensa cembung
b. Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
c. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung

B. ALAT DAN BAHAN


a. Meja optik lengkap
b. Lensa cembung
c. Cermin Cekung
d. Layar
e. Sumber cahaya (lilin,senter atau lampu)

C. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling
sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan. Sebelum keluar
dari lensa, garis penghubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu
utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk
permukaan kedua.
Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat
mengumpul atau (kovergen) dan pada lensa cekung (lensa negative) sinar dapat menyebar
atau (kovorgen).

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susunlah alat seperti pada modul
2. Nyalakan sumber cahaya (lilin, senter atau lampu), kemudian aturlah posisi benda dan
lensa agar pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
3. Ukurlah jarak benda (s) dan titik jarak bayangan (s’)
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

E. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Cermin Cekung
No Jarak Benda (Cm) Jarak Bayangan (Cm)
1 5,5 Cm 5 Cm
2 4,5 Cm 5 Cm
3 4 Cm 5,5 Cm
4 1,5 Cm 3 Cm

F. PEMBAHASAN
Pada percobaan cermin cekung yang dilakukan sebanyak 4 kali percobaan,
dengan prosedur yang sama terlihat bahwa semakin jauh jarak benda dengan lensa, maka
jarak bayangan semakin dekat.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. Tentukan Jarak Fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan ?
Jawaban :
Jarak focus lensa cembung : 1,5 cm
b. Tentukan kekuatan lensa (p) yang anda pergunakan dalam percobaan ?
Jawaban :
1 1 2
P= = =
f 1,5 3

c. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan ?


Jawaban :
Jarak fokus cermin cekung : 2,5 cm

H. KESIMPULAN
a. Sifat – sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung yaitu : nyata, terbalik dan
diperbesar
b. Sifat – sifat bayangan yang dibetuk oleh cermin cekung yaitu : maya, tegak lurus
dan diperbesar
c. Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus lensa adalah semakin
jauhjarak benda maka jarak bayangan nya semakin dekat dan jarak fokusnya relatif
sama atau tetap

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, N. (2009). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT . Prata Sejati Mandiri

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kurangnya referensi
2. Menguji atau mengukur waktunya karena harus benar-benar dibutuhkan ketelitian
3. Keterbatasan waktu

 SARAN
Tulisan ini masaih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifat nya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
TAHAP AWAL DESKRIPSI GAMBAR

 Menyiapkan alat dan bahan yang akan


digunakan dalam praktikum “Lensa
Cembung dan Cermin Cekung”. Seperti
lampu senter,kertas putih,busur
derajat,lensa cembung,cermin
cekung,layer,lilin dan penggaris.

PROSES KEGIATAN DESKRIPSI GAMBAR

 Menyusun lensa dan cermin bergantian


pada dudukannya dan letaknya diantara
layar dan sumber cahaya.
 Mengarahkan kan sumber cahaya pada
posisi benda dan layar sehingga terbentuk
bayangan yang paling tajam.

 Mengukur jarak benda dan jarak


bayangan.
PROSES KEGIATAN DESKRIPSI GAMBAR

 Pada percobaan lensa cembung,dilakukan


sebanyakm 4 kali .Berdasarkan
pengamatan terlihat bahwa semakin jauh
jarak benda dengan lensa ,maka jarak
bayangan semakin dekat. Pada percobaan
cermin cekung dengan cara yang sama
,hasil pengamatan yang diproleh bahwa
semakin jauh jarak benda maka sifat
bayangan yang di bentuk semakin jauh
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

KELISTRIKAN

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 8
KELISTRIKAN

JUDUL PERCOBAAN
1. Percobaan Muatan Listrik.

A. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan.
2) Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan
B. ALAT DAN BAHAN
1) Bola pingpong 2 buah
2) Benang jahit secukupnya
3) Lembaran wool dan nilon
4) Tas plastik
5) Isolasi
6) Sisir plastik
7) Potongan kertas yang kecil-kecil

C. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu.
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan Q adalah sifat dasar yang
dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan
negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya
kekurangan elektron. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur. Mereka terdiri dari
inti dan elektron, elektron berputar mengelilingi inti. Unsur di identifikasi dengan jumlah
elektron di orbit sekitar inti dengan jumlah proton dan neutron seimbang. Neutron tidak
memiliki muatan listrik, proton memiliki muatan positif (+) dan elektron memiliki
muatan negatif (-). Sebuah muatan positif dan proton sama dengan muatan negatif
elektron.
Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang plastik
pada potongan kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan menempel ke batang
plastik.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju Anda beberapa kali, kemudian
dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2) Gosoklah sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada potongan-
potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang terjadi!
3) Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelasan.
4) Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian
pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola (jangan sampai
bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5) Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa
yang terjadi!
6) Lengkapilah tabel di bawah ini dengan hasil pengamatan Anda. Apakah hasilnya
"tolak-menolak" atau "tarik-menarik".

E. HASIL PENGAMATAN

Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan


digosok dengan Wool Plastik Nilon
Wool Tarik – menarik Tarik – menarik Tarik – menarik
Plastik Tarik – menarik Tolak – menolak Tarik – menarik
Nilon Tarik – menarik Tarik – menarik Tolak – menolak

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Jawaban : Karena pada antara 2 bola pingpong tidak mengandung muatan listrik.

2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawaban : Pada kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling terjadi
tolak – menolak.

3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila diketahui benda A


menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan negatif,
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D!
Jawaban : Terdapat 4 buah benda pada percobaan yaitu A, B, C, dan D. Jika A
menarik B, B menarik C, C menarik D. Diketahui A bermuatan negatif
maka:
 B bermuatan positif
 C bermuatan negatif
 D bermuatan positif

4. Apa yang dapat Anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawanan?
Jawaban : Pada interaksi muatan sejenis yang terjadi adalah tolak – menolak
sedangkan muatan berlawanan adalah tarik – menarik.

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan diatas maka:
1. Plastik yang digosok pada baju kemudian didekatkan pada bola pingpong yang
digantung maka akan terjadi tarik – menarik.
2. Sisir yang digosokkan pada rambut akan didekatkan pada potongan kertas akan
terjadi tarik – menarik.
3. Apabila sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka sisir tidak dapat
menarik potongan – potongan kertas, karena gaya listrik pada sisir telah habis.
4. Kedua bola pingpong yang digantung berdekatan tidak ada reaksi, karena tidak
mempunyai gaya listrik.
5. Kedua bola pingpong kiri dan kanan gosokkan dengan kain wool kemudian
didekatkan maka kedua bola pingpong tersebut akan tolak - menolak karena
mempunyai listrik yang sama.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas, pada kedua bola pingpong (kanan dan
kiri) yang digosokkan dengan bahan yang sejenis (wool dengan wool, plastik dengan
plastik dengan plastik, nilon dengan nilon) maka akan tolak menolak, hal ini karena
mempunyai muatan listrik yang sama. Apabila kedua bola pingpong (kanan dan kiri)
yang digosokkan dengan bahan yang berbeda jenis maka akan tarik – menarik, karena
mempunyai muatan listrik yang berbeda.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa, setiap benda
yang memiliki muatan listrik sejenis apabila didekatkan akan terjadi tolak – menolak,
sedangkan benda yang memiliki muatan berlawanan apabila didekatkan akan terjadi tarik
– menarik.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, N. (2009). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT . Prata Sejati Mandiri

Roger, M. (1991). A – level Physics. Chestenham : Stanley Thornes Publisher Limited

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kurangnya referensi
2. Menguji atau mengukur waktunya karena harus benar-benar dibutuhkan ketelitian
3. Keterbatasan waktu

 SARAN
Tulisan ini masih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifat nya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Alat dan bahan Percobaan Muatan Listrik


Proses percobaan Muatan Listrik

Hasil Muatan Listrik

Hasil Muatan Listrik


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 8
KELISTRIKAN

JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Arus dan Tegangan Listrik

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Baterai 1,5 volt 3 buah
b. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
c. Bola lampu 2,5 volt-3,6 volt/0,007A 3 buah
d. AVO meter 1 buah
e. Dudukan baterai 3 buah

C. LANDASAN TEORI
Tegangan listrik (Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik dan dinyatakan dalam satuan volt.Besaran ini mengukur
energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan nya adanya aliran
listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susunlah 1, 2 sampai 3 buah baterai secara seri!
2. Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (dipilih
salah satu dari bola lampu 2,5 volt - 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan
adanya aliran anus dari kutub (+)menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala
periksalah sebabnya.
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak tersedia
AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut.
E. HASIL PENGAMATAN

Berilah tanda cek (√) pada tabel berikut ini dengan

Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok nikel √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Arang √ √
7 Kertas √ √
8 Tas plastik √ √
9 Air kran √ √
10 Air garam √ √

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Dari hasil pengamatan Anda. Jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik.
Jawaban :
 Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.
 Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik.

2) Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?


Jawaban : agar nyala lampu bersinar terang.

3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!


Jawaban : Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik adalah sebanding.
Pada hambatan tetap, bila kuat arus listrik I bertambah besar, nilai
tegangan V pun bertambah besar. Tetapi bila kuat arus I berkurang, nilai
tegangan V pun berkurang. Hukum ohm berbunyi, "Tegangan V pada
komponen - komponen listrik sebanding dengan kuat arus listrik I yang
mengalir melalui komponen tersebut asalkan suhu komponen dijaga
tetap"

4) Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang
disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
Jawaban : paralel, karena baterainya lebih tahan lama sehingga muatan listrik yang
mengalir lebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.

5) Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang:


a. Arus listrik
b. Tegangan listrik
Jawaban :
a. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar
lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter
satu sama lain dalam ruang hampa udara.

b. Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya,
suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau
ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan
listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat
bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu
konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah. Besarnya arus
listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara
arus listrik dengan hambatan listrik

G. PEMBAHASAN
1. Pada bahan kawat besi, kawat tembaga,sendok perak,air kran dan air garam setelah
kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan saklar maka lampu tetap menyala.
2. Pada bahan kayu, karet penghapus,grafit(mata pensil), kertas dan tas plastik setelah
kabar merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan kebaterai menggunakan saklar maka lampu tidak menyala.

H. KESIMPULAN
1. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
2. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

I. DAFTAR PUSTAKA
 Ground. Kirby. (1991).(1993). Longman A-level Physics. Essex.
 Roger,M.(1991).A-level physics.Chestenham: Stanley Thornes.
 Rumanta M.(2009). Pratikum IPA disd.Jakarta :PT Prata sejati.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

 KESULITAN
1. Kurangnya referensi
2. Keterbatasan waktu
3. Butuh ketelitian yang tinggi

 SARAN
Sebaiknya pada saat pratikum berlangsung dapat mengefesienkan waktu dengan
sebaik-baiknya dalam waktu yang cukup singkat

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM
Arus Tegangan Listrik Menggunakan Kawat Besi

Arus Tegangan Listrik Menggunakan Kwat Tembaga


Arus Tegangan Listrik Menggunakan Sendok Nikel

Arus Tegangan Listrik Menggunakan Air Kran


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 8
KELISTRIKAN

JUDUL PERCOBAAN
3. Percobaan Energi Listrik.

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan pengaruhnya tegangan terhadap satu rangkaian.
2. Menjelaskan aliran arus dalam satu rangkaian listrik

B. ALAT DAN BAHAN


1. Baterai 1,5 volt 3 buah
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt / 0,007 A 3 buah
4. AVO meter 1 buah
5. Dudukan baterai 3 buah
6. Kawat
7. Korek api
8. Air keran
9. Air garam

C. LANDASAN TEORI
Pada listrik dinamika terdapat arus listrik yang dihasilkan oleh adanya muatan
listrik yang berubah terhadap waktu. Arus listrik dalam suatu rangkaian dapat mengalir
apabila kawat penghantar tersebut merupakan penghantar listrik yang baik (bersifat
konduktor). Sebaliknya arus listrik dalam suatu rangkaian tidak mungkin dapat mengalir
apabila kawatnya bersifat isolator. Arah arus listrik mengalir berlawanan arah dengan
aliran elektron. Arus listrik mengalir karena ada beda potensial yaitu mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah.
Listrik dapat menimbulkan panas atau kalor. Melalui alat pengkonversi energi,
energi listrik dapat diubah. Contohnya, pada bola lampu pijar, setrika listrik dan kompor
listrik, disini energi listrik diubah menjadi energi kalor.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini (3 baterai rangkaian secara seri)
2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat
a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.
b. Setelah ± 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang
terjadi?
3. Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat. Catat saklar yang
ditunjukkan termometer (…0 𝐶).
4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang, ditunjukkan
termometer (…0 𝐶).
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup? Mengapa
demikian?

E. HASIL PENGAMATAN
Saklar (S) ditutup, lampu tidak menyala karena rangkaian tersebut tidak ada
tegangan listrik.
Saklar (S) ditutup ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar. Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena
muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan karena jumlah
baterainya juga lebih banyak. Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena
jumlah baterainya banyak, sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik.
Jawaban : perubahan energi, listrik menjadi panas
2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 volt 0,5 ohm dirangkai secara seri
kemudian di hubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan ohm.
Hitunglah:
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listrik
c. Energi listrik yang digunakan selam 1 menit
Jawaban : V1 = 1,5 volt r1 = 0,5 ohm
V2 = 1,5 volt r2 = 0,5 ohm
V tot = V1 +V2 = 1,5 + 1,5 = 3 volt
R = 2 ohm
a. I = V/R
= 3/2 = 1,5

b. P = V ∙ I
= 3 ∙ 1,5
= 4,5 W

c. W = V ∙ t
=P∙t
= 4,5 ∙ 60
= 270 j

3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik


Jawaban : Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan
listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan
listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

G. PEMBAHASAN
1. Saklar (S) ditutup, setelah 2 menit kemudian diletakkan sebuah korek api. Maka
korek api tersebut akan menyala (mengeluarkan api)
2. Setelah itu saklar (S) dibuka, kemudian diukur panasnya dengan menggunakan
termometer dan menunjukkan 830 C
3. Kemudian saklar (S) ditutup kembali, kemudian setelah 2 menit diukur panasnya
dengan menggunakan termometer, termometer menunjukkan 970 C

H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan 3 energi listrik, dapat disimpulkan bahwa arus listrik
dapat menimbulkan panas, hal ini disebabkan karena pertemuan arus listrik positif dan
negatif dalam satu penghantaran.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT . Prata Sejati Mandiri

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kurangnya referensi
2. Keterbatasan waktu.
3. Butuhnya ketelitian yang tinggi

 SARAN
Sebaiknya pada saat praktikum berlangsung, dapat mengefisienkan waktu dengan
sebaik-baiknya dalam waktu yang cukup singkat agar praktikum dapat berjalan
dengan lancar.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Percobaan Energi Listrik


Percobaan Energi Listrik
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD

KEMAGNETAN

Tika Mauliya
856099572

UPBJJ MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tika Mauliya


NIM/ID Lainnya : 856099572
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 25 Rantau Utara

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Riswanto, S. Pd., M. Si


Nip/Id Lainnya : 196703121991031005/12001276
Instansi Asal : SMA Negeri Rantau Utara
Nomor Hp : 081361513180
Alamat Email : risonetwo@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tika Mauliya


NIM : 856099572
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Rantauprapat, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Tika Mauliya, S.Pd


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 8
KEMAGNETAN

JUDUL PERCOBAAN
1. Percobaan Bentuk Medan Magnet.

A. TUJUAN PERCOBAAN
Menunjukkkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Karton putih 1 lembar
2) Magnet batang 1 buah
3) Serbuk-serbuk besi secukupnya

C. LANDASAN TEORI
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti
batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang
kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu
magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan
magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu
memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun
magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua
kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari
yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang
sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya
tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang
mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Letakkan sebuah magnet batang di atas meja.
2) Peganglah selembar karton putih di atas magnet tersebut.
3) Taburlah serbuk-serbuk besi secara merata diatas karton, kemudian ketuklah karton
itu secara perlahan beberapa kali.
4) Amatilah dan gambarkanlah pola-pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi itu.
5) Dari hasil pengamatan Anda buatlah kesimpulan tentang medan magnet.

E. HASIL PENGAMATAN

A B

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
Jawaban : Medan magnet adalah daerah yang masih merasakan adanya gaya
magnet.
2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Jelaskan!
Jawab : Setiap magnet mempunyai satu kutub selatan dan satu kutub utara. Apabila
kutub yang sama didekatkan akan tolak-menolak, begitu juga sebaliknya
apabila kutub berlainan didekatkan akan tarik-menarik.

3. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik


Jawab : .
1. Garis-garis medan magnet tidak pernah memotong satu sama lain.
2. Garis-garis medan magnet selalu keluar dari kutub utara dan memasuki kutub
selatan dan membentuk kurva tertutup.
3. Jika garis-garis medan magnet di daerah tertentu rapat, maka medan magnetis
pada daerah itu kuat, demikian sebaliknya jika garis-garis medan magnet
renggang, maka medan magnetis di daerah itu lemah.

G. PEMBAHASAN
1. Gambar A menunjukan bahwa :
Garis Fluks Magnet yaitu gaya pada magnet yang tidak terlihat yang arahnya
meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian kembali ke kutub utara
melalui magnet.
2. Gambar B menunjukan pola yang dibuat oleh serbuk besi setelah magnet diletakan
diatas serbuk besi.
3. Gambar C menunjukan bahwa apa bila kutub N (utara) didekatkan ke kutub S
(selatan) maka akan tarik menarik, begitu juga sebaliknya. Apa bila kutub N di
(utara) dekatkan ke kutub N (utara) maka akan tolak-menolak dan apabila kutub S
(selatan) di dekatkan ke kutub S (selatan) akan tolak menolak.

H. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang
berbeda apabila didekatkan akan tarik menarik, apabila kutub yang sama di dekatkan
akan tolak menolak. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke magnet kutub selatan.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan :
UniversitasTerbuka.
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
 KESULITAN
1. Kurangnya referensi
2. Menguji atau mengukur waktunya karena harus benar-benar dibutuhkan ketelitian

3. Keterbatasan waktu

 SARAN
Tulisan ini masih dirasakan banyak kekurangan. Semoga pada penelitian yang akan
datang kami dapat melakukannya lebih baik lagi dan lebih teliti. Kemudian masukan-
masukan yang sifat nya untuk membangun tulisan ini juga kami harapkan.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Medan Magnet

Hasil Bentuk Medan Magnet


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 8
KEMAGNETAN

JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Mengamati Gejala Medan Magnet

A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Kabel secukupnya.
b. Baterai 1,5 volt 4 buah.
c. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A
d. Kompas
e. Kumparan tipis.

C. LANDASAN TEORI
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah
muatan yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak dapat
dilihat, namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain,
misalnya pada serbuk besi.

Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke
kutub selatan magnet. Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan
dengan garis-garis gaya magnetik lain yang berasal dari magnet yang sama.

Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan


magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang
rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah.

Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat
ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan Oersted. Arah arus listrik
ditunjukkan dengan ibu jari dan garis gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat jari
tangan. Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar sangatlah
lemah, untuk menghasilkan medan magnetik yang cukup kuat dapat digunakan
kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat ini disebut
sebagai elektromagnet. Elektromagnet memiliki sifat kemagnetan sementara. Jika arus
listrik diputuskan, sifat kemagnetannya segera hilang.

Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat


karena setiap lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetik yang akan
diperkuat oleh lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan, medan
magnetik yang dihasilkannya semakin besar. Pola garis gaya magnetik yang
dihasilkan oleh kumparan yang .dialiri arus listrik.

Untuk menentukan kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan


aturan genggaman tangan kanan. Kutub utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah arus
pada kumparan sama dengan arah genggaman keempat jari.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susunlah peralatan seperti gambar di bawah ini. Dalam keadaan saklar S terbuka,
letakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar.

2. Alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar S (arus mengalir
jika lampu menyala)
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang (ke kiri atau ke kanan)? Jelaskan!
3. Buka saklar S, balik polaritas baterai, kemudian alirkan kembali arus listrik melalui
penghantar dengan menutup saklar.
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah menyimpangnya?
4. Dari percobaan langkah (2) dan (3) buatlah kesimpulan!.
5. Lakukanlah langkah (1), (2), dan (3), tetapi dengan memakai 4 baterai yang
dirangkai secara seri. Dan berdasarkan percobaan tersebut jawablah pertanyaan di
bawah ini.
E. HASIL PENGAMATAN

Berilah tanda cek (√) pada tabel berikut ini dengan

No Jenis Keadaan saklar Jarum kompas Arah simpangan


rangkaian menyimpang kompas

Terbuka Tertutup Ya Tidak Kanan Kiri

1 Seri 2 baterai √ √

2 Seri 2 baterai √ √ √

3 Seri 2 baterai √ √
(polaritas
baterai dibalik)

4 Seri 4 baterai √ √

5 Seri 4 baterai √ √ √

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan jarum kompas lebih besar/lebih
kecil? Jelaskan!
Jawaban : Penyimpangan jarum kompas lebih besar jika menggunakan 4 baterai,
karena arus listrik juga cukup besar. Sehingga gaya magnetik yang
ditimbulkan makin besar pula.

2) Dari pengamatan Anda, jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar,
apakah induksi magnet (B) yang terjadi lebih besar? Jelaskan!
Jawaban : Jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar, maka induksi
magnet (B) titik besar karena arus listrik menghasilkan medan magnetik
dan medan magnetik melakukan gaya pada arus listrik.
Makin cepat medan magnetik berubah, makin besar juga induksinya.

3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet!


Jawaban : Makin besar arus dan makin dekat dengannya arus itu, maka makin kuat
medan magnetiknya dan gaya pada arus listrik dalam medan magnetik
sama dengan besar gaya pada elemen arus (I) sepanjang A1 ketika
berada dalam medan magnetik.
4) a) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, bagaimana
penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil). Jelaskan!
b) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas, bagaimana
penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil). Jelaskan!
Jawaban :
a) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, maka
penyimpangan jarum lebih besar kaena makin dekat jarak benda ke magnet,
maka makin kuat gaya yang ditimbulkan oleh magnet.
b) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarumj kompas, maka
penyimpangan jarum lebih kecil karena makin jauh jarak benda ke magnet, maka
makin lemah gaya yang ditimbulkan

5) Dari jawaban perntanyaan (4) jelaskan hubungan antara induksi magnet (B) dengan
jarak antara kompas ke penghantar.
Jawaban : Hubungan antara induksi magnet dengan jarak antara kompas ke
penghantar makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin
kuat gaya induksi magnet dan makin jauh jarak benda ke magnet, maka
makin lemah induksi magnetnya.

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan data di atas, pada penggunaan 2 baterai dalam keadaan saklar (S)
terbuka, kami letakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar kemudian kami
alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar (S), ternyata jarum
kompas menyimpang ke kanan. Kemudian kami membuka saklar (S) dan membalik
polaritas baterai, kemudian mengalirkan arus listrik melalui penghantar dengan menutup
saklar (S) dan ternyata jarum kompas menyimpang karena ada arus listrik yang mengalir.
Langkah terakhir, batu baterai diganti menjadi 4 buah, dan ternyata jarum kompas
mengalami penyimpangan yang cukup besar. Hal ini membuktikan bahwa makin besar
aliran listrik, makin besar pula gaya magnet yang terjadi.

H. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa arus listrik
menghasilkan medan magnet dan medan magnetik melakukan gaya pada arus listrik.
Perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik.

I. DAFTAR PUSTAKA
 Rumanta, M. (2019). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan :
UniversitasTerbuka.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kurangnya referensi

2. Keterbatasan waktu
3. Butuh ketelitian yang tinggi

 SARAN
Sebaiknya pada saat pratikum berlangsung dapat mengefesienkan waktu dengan
sebaik-baiknya dalam waktu yang cukup singkat

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Mengamati Gejala Medan Magnet

Hasil Mengamati Gejala Medan Magnet


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 8
KEMAGNETAN

JUDUL PERCOBAAN
3. Percobaan Mengamati Sifat-sifat Magnet.

A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Magnet batang 2 buah
2. Statis
3. Benang secukupnya
4. Benda-benda yang dapat ditarik magnet (misalnya besi, aluminium kaca, dan seng).

C. LANDASAN TEORI
Kata magnet berasal dari “magnesia” tempat di mana orang pertama kali
menemukan sebuah batu bermuatan yang dikenal sebagai magnet alami. Orang cina
mungkin merupakan yang pertama menggunakan batu bermuatan ini sebagai kompas
(petunjukarah) baik di darat maupun di laut. Sekarang orang telah dapat membuat
magnet dari besi, baja, bel listrik dan telepon. Penggunaan elektromagnet (magnet listrik)
yang menghasilkan magnet kuat adalahuntuk mengangkat barang-barang rongsokkan
dari bahan logam yang sangat berat.Sebuah magnet selalu mempunyai kutub utara dan
kutub selatan, dimana sebuah magnet dapat mengerjakan gaya pada magnet lainnya.
Kutub-kutub sejenis tolak-menolak sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis akan tarik-
menarik. Gaya magnet terkuat berada di kedua ujung kutubnya tersebut. ifat-sifat
kemagnetan pada magnet jugadapat hilang jika jatuh, dipukul, dipanaskan atau dibakar.
Adapun jenis-jenis magnet berdasarkan proses pembentukannya dibedakan menjadi
magnet alami dan magnet buatan. Magnet alami merupakan jenis magnet yang
prosespembuatannya terjadi secara alami. Magnet jenis ini sudah memiliki sifat
kemagnetan secara alami tanpa campur tangan manusia. Umumnya magnet alami dapat
berupa batu-batuan atau benda lain. Magnet buatan merupakan jenis magnet yang proses
pembuatannya dibuat oleh manusia. Magnet jenis ini biasanya dibuat dari bahan
sepertibesi atau baja. Magnet buatan memiliki banyak bentuk, misalnya magnet ladam,
magnet tabung, magnet U, magnet silinder, magnet lingkaran, dan sebagainya.
Ada beberapa ciri magnet antara lain :
1. Magnet dapat menarik benda-benda magnetik dari logam-logam tertentu.
2. Gaya tarik magnet paling kuat ada di kedua ujungnya.
3. Magnet memiliki 2 kutub yakni kutub utara dan kutub selatan.
4. Jika dalam keadaan bebas, magnet akan selalu menghadap ke arah utara danselatan.
5. Kutub utara magnet selalu menunjuk ke arah utara Bumi, sedangkan kutubselatan
magnet selalu menunjuk ke arah selatan Bumi.
6. Gaya magnet dapat menembus penghalang.
7. Jika dua kutub magnet yang berbeda didekatkan (misalnya utara dengan selatan),
akan terjadi saling tarik menarik.
8. Jika dua kutub magnet yang sama didekatkan (misalnya utara dengan utara,
atauselatan dengan selatan), akan terjadi saling tolak menolak.
9. Pada benda magnetik, magnet elementer tersusun secara teratur, tetapi padabenda
nonmagnetik, magnet elementernya tersusun secara acak.
10. Sebuah magnet selalu tersusun atas magnet-magnet kecil yang disebut magnet
elementer.
11. Magnet elementer pada magnet lunak mudah diatur sehingga mudah
dijadikanmagnet.
12. Magnet elementer pada magnet keras sukar diatur sehingga sukar dijadikanmagnet.
13. Prinsip membuat magnet adalah menjadikan magnet elementer yang semula acak
(tidak teratur) menjadi teratur dan searah.
14. Jika magnet dipotong-potong menjadi beberapa bagian yang lebih pendek, setiap
potongan tetap memiliki dua kutub yaitu utara dan selatan.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Beri tanda S untuk kutub selatan, dan U untuk kutub utara pada kedua magnet
batang yang tersedia.
2) Gantunglah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis (lihat
gambar).
3) Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan. Amatilah apa yang terjadi pada
magnet batang yang digantung.
4) Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet batang yang
digantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet batang yang
digantung.
5) Dengan cara yang lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub
utara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
6) Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung. Amati apa yang terjadi.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatanmagnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi akanmenjauhi
magnet yang dipegang. (tolak menolak)
2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatanmagnet batang
yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi magnetbatang yang
digantung menjadi mendekati magnet yang dipegang. (tarik menarik)
3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegangpada
kutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akantarik
menarik.
4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet
yangdigantung, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang. (tolak
menolak)
5. Jika magnet didekatkan pada peniti, paku, jarum maka benda-benda tersebut
akanmenempel dan tertarik pada magnet.

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Jelaskan sifat-sifat magnet!


Jawaban :
a. Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet, yangmerupakan
bagian-bagian magnet yang mempunyai kemagnetan paling kuat
b. Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet lain menunjuk
keselatan
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain.
- Gaya tolak-menolak, akan terjadi apabila kutub-kutub yang didekatkansejenis
(kutub utara dengan kutub utara, kutub selatan dengankutub selatan).
- Gaya tarik-menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet yangdidekatkan
berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub selatan)

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipol magnet!


Jawaban : Dua kutub magnet yang membentuk loop bidang tertutup.

3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mungkinkah
bagian kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah kutub? Jelaskan!
Jawaban : Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka
bagian kecilmagnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena hal
ini merupakan asas piranti (kompas). Setiap magnet apapun bentuknya
pasti mempunyai 2 kutub yaitukutup utara dan kutub selatan.

4. Dari hasil percobaan yang Anda lakukan, berilah kesimpulan tentang sifat-sifat
magnet.
Jawaban: Kutub-kutub magnet yang senama bila didekatkan akan tolak
menolak,sedangkan kutub-kutub magnet yang berbeda nama bila
didekatkan akan tarik-menarik.
G. PEMBAHASAN

 Berdasarkan data hasil pengamatan yang didapatkan menyatakan bahwa


magnetbatang satu yang didekatkan dengan magnet batang lainnya memiliki beberapa
sifatantara lain memiliki gaya tarik, memiliki dua buah kutub, kutub sejenis tolak
menolakdan kutub tidak sejenis tarik menarik.
 Magnet Memiliki Gaya Tarik. Gaya magnet adalah gaya yang dimiliki oleh
magnetsehingga dapat menarik benda-benda lain, makin dekat dengan magnet, gaya
tarikmagnet akan semakin kuat. Sebaliknya jika makin jauh dari magnet, gaya tarik
magnetmakin kecil. Dengan kejadian seperti itu, maka magnet memiliki gaya tarik.
 Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub magnet
tidaksejenis akan tarik menarik dan kutub yang sejenis akan tolak menolak. Sama
halnyadengan gaya listrik, gaya magnet juga berupa tarikan dan tolakan. Jika kutub
yangsama didekatkan maka akan saling tolak-menolak dan jika kutub yang berbeda
yaituutara dan selatan di didekatkan maka akan saling tarik menarik.
 Magnet dapat menarik benda lain yang berasal dari bahan logam. Akan tetapi
tidaksemua logam dapat ditarik kuat oleh magnet. Bahan logam yang memiliki daya
tarikyang tinggi oleh magnet adalah besi dan juga baja yang disebut dengan
feromagnetik.Feromagnetik merupakan salah satu benda magnetik yaitu benda-benda
yang dapatditarik oleh magnet. Dalam percobaan ini magnet menarik kuat benda-
benda seperti jarum, peniti dan paku. Sedangkan pada kayu, plastik, dan kerta tidak
dapat ditarikoleh magnet atau disebut dengan benda non magnetik.

H. KESIMPULAN
1. Magnet mempunyai gaya tarik paling kuat dibagian kutub-kutubnya.
2. Sebuah magnet selalu mempunyai 2 kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
3. Kutub-kutub magnet yang senama bila didekatkan akan tolak menolak,
sedangkankutub-kutub magnet yang berbeda nama bila didekatkan akan tarik-
menarik.
4. Magnet memiliki kemampuan untuk menarik benda-benda lain yang terbuat dari
logam khususnya besi dan baja. (feromagnetik)

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan :
UniversitasTerbuka.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


 KESULITAN
1. Kurangnya referensi
2. Keterbatasan waktu.

3. Butuhnya ketelitian yang tinggi

 SARAN
Sebaiknya pada saat praktikum berlangsung, dapat mengefisienkan waktu dengan
sebaik-baiknya dalam waktu yang cukup singkat agar praktikum dapat berjalan
dengan lancar.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Mengamati Sifat-sifat Magnet

Hasil Mengamati Sifat-sifat Magnet


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 MODUL 8
KEMAGNETAN

JUDUL PERCOBAAN
4. Percobaan Cara Membuat Magnet.

A. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan , elektromagnetik , dan magnet induksi.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Klip kertas 3-5 buah.
2) Magnet batang 1 buah
3) Kabel kecil berukuran 1 m 5 buah
4) Baterai 1,5 volt 4 buah
5) Paku besi 4 buah
6) Isolasi secukupnya

C. LANDASAN TEORI
Medan magnet adalah ruang disekitar magnet yang masih meiliki pengaruh gaya
tarik atau gaya tolak magnet, sehingga gaya tarik magnet yang paling kuat berada pada
ujung ujungnya gan ujung magnet itu disebut kutub magnet. Electromagnet adalah
kumparan berarus listrik yang didalamnya terdapat inti besi , sehingga kekuatan
elektromagnettergantung pada kuat arus ,jumlah lilitan atau inti besi. Arus listrik pada
kawat akan menghasilkan magnet medan disekitar kawat itu dan arah magnet bergantung
pada arah arus.
Magnet adalah benda yang dapat menarik suatu benda tertentu misalnya besi atau
baja yang ada di suatu saat dan setiap magnet terdiri atas dua bagian yang memilikidaya
tarik terbesar. Magnet secara sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tiga cara
yaitu goskan, induksi dan aliran listrik , membuat magnet dengan cara gosokan dapa
dilakukan dengan cara menggosokan salah satu ujungmagnet pada baja dan besi yang
akan dibuat jadi magnet. Membuat magnet elegtromagnetk adalah dengan acara
mengalirkan arus listrik pada sebuah penghantar. magnet yang dubuat dengan cara
seperti ini dinamakan elektromagnetik Membuat magnet dengan cara induksi adalah
mempengaruhi besi atau bajadidalam medan magnet sehingga menjadi magnet. Kutub-
kutub magnet induksiberlawanan dengan kutub magnet yang menginduksi.
D. PROSEDUR PERCOBAAN

Anda dapat menciptakan magnet buatan melalui 3 cara, yaitu dengan cara gesekan,
elektromagnetik, dan cara magnet induksi.
1) Membuat magnet melalui gesekan
a) Siapkan sebuah paku besi yang bukan magnet , lalu dekatkan ujung paku tersebut
pada beberapa klip kertas .
b) Geseklah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah saja secara
berulang-ulang kira kira 10 detik lamanya . dekatkan batang paku besi yang telah
digosok pada beberapa klip.
c) Lakukan hal yang sama seperti pada nomor 2 , tetapi dalam waktu yang lebih
misalnya 40 detik.
2) Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
a) Rangkailah alat seperti gambar berikut ini.

b) Tutplah lah saklar S, lalu dekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang diteliti
kumparan.
c) Lakukan hal yang sama pada nomor a dan b tetapi dengan cara mengurangi
jumlah lilitan kumparan pada paku.
d) Lakukan hal yang sama pada nmr c, tetapi dengan cara menambah lilitan
kumparan pada paku!
3) Membuat magnet dengan cara induksi
a) Peganglah sebuah magnet batang disalah satu kutubnya , sedangkan kutub yang
lain menjadi pusat bumi.
b) Dekatkan sebuah klip tepat diujung salah satu kutub magnet batang.
c) Dekatkan lag sebuah klip kedua tepat diujung klip yang pertama.
d) Lakukan hal yang sama pada nomor b dan nomor c hingga menggunakan klip
sebanyak 4 buah.
E. HASIL PENGAMATAN
a. Membuat magnet dengan cara menggosok
Paku yang tidak bermuatan magnet berubah menjadi bermuatan magnet setelah di
gososkan pada magnet dengan satu arah sehingga dapat menarik anak klip.
b. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
c. Pada paku yang telah dililitkan lembaga dan ujungnya dihubungkan pada kutub-
kutub baterai, berubah maenjadi magnet sehingga dapat menarik anak-anak klip
d. Membuat magnet dengan cara induksi
Setelah paku didekatkan dengan magnet ladam paku akan terinduksi dengan magnet
ladam yang menyebabkan letaknyaa teratur dan mengarah ke satu arah . paku akan
menjadi magnet dan dapat menarik anak klip yang ada dibawahnya.

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jelaskan cara membuat magnet ?
Jawaban : Ada 3 cara membuat magnet, yaitu:
 Pertama dengan cara menggosokannya ke media logam lain, misalnya
ujung obeng dan gunting.
 Kedua dengan cara Elektromagnet, yaitu dengan aliran listrik pada
pada kumparan kawat. Contoh pada bell listrik dan ekscavator
magnet.
 Ketiga dengan cara induksi, yaitu mendekatkan bahan feromagnetik
(besi, kobalt, nikel, ataupun baja) dengan magnet permanen tanpa
perlu bersentuhan

2. Jelaskan factor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet!


Jawaban : Faktor yang mempengaruhi kekuatan medan magnet yang dihasilkan
elektromagnet adalah panjang inti besi, jumlah lilitan, dan kuat arus
yang dilewatkan pada lilitan tersebut.

3. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus
listrik!
Jawaban : Arah medan magnet itu tergantung dari arah arus mengalir. untuk
menentukan arah medan magnet gunakan kaidah tangan kanan (arah
jempol untuk arah arus listriknya dan keempat jari untuk arah
perputarannya). Jika arah arus listrik ke utara, maka arah medan
magnet melawan arah jarum jam. dan jika ke selatan maka arah medan
magnetnya mengikuti arah jarum jam (bisa dipelajari sendiri). Untuk
kuat arusnya, jika besar arus listriknya semakin besar, maka medan
magnet disekitar kawat yang dialiri arus listrik tersebut semakin besar.
Jadi untuk kesimpulannya, hubungan antara arah arus, medan magnet,
dan kuat arus listrik adalah:
1. Arah medan magnet tergantung dengan arah arus (menggunakan
kaidah tangan kanan)
2. Besarnya medan magnet dipengaruhi oleh besarnya arus listrik.
semakin besar arus listriknya, semakin kuat medan magnetnya.
3. Besarnya arus listrik tidak memengaruhi arah medan magnet.

G. PEMBAHASAN

1. Paku yang tidak bermuatan magnet berubah menjadi bermuatanmagnet setelah di


gosokkan pada magnet dengan satu arahsehingga dapat menarik anak klip.
2. Paku yang telah dililitkan tembaga dan ujungnya dihubungkan pada kutub-kutub
baterai, berubah menjadi magnet sehingga dapatmenarik anak-anak klip.
3. Setelah paku di dekatkan dengan magnet ladam paku akanterinduksi dengan magnet
ladam yang menyebabkan letaknyateratur dan mengarah ke satu arah. Paku akan
menjadi magnet dandapat menarik anak klip yang ada di bawahnya.

H. KESIMPULAN
1. Ketika bahan besi digosok menggunakan magnet dengan satu arah maka bahan
tersebut dapat meiliki sifat kemagnetan.
2. Magnet yang dibuat dengan cara elektromagnetik termasuk jenis magnet sementara .
ketika ujung lilitan tembaga tidak dihubungkan dengan kutub-kutub baterai , aliran
magnet akan terputus.
3. Saat paku didekatkan dengan magnet maka paku akan terinduksi . jika paku dijauhkan
dengan magnet maka sifat kemagnetanya akan hilang.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan :
UniversitasTerbuka.
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
 KESULITAN
1. Kurangnya referensi
2. Keterbatasan waktu.

3. Butuhnya ketelitian yang tinggi

 SARAN
Sebaiknya pada saat praktikum berlangsung, dapat mengefisienkan waktu dengan
sebaik-baiknya dalam waktu yang cukup singkat agar praktikum dapat berjalan
dengan lancar.

K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM

Percobaan Cara Membuat Magnet

Anda mungkin juga menyukai