Materi :
1. Gerak Pada Tumbuhan
2. Simbiosis
3. Pertumbuhan, Perkembangan Dan
Perkembangbiakan Makhluk Hidup
Disusun oleh :
LAILA FITRIANI
856235549
Tutor Pembimbing :
CHAIRUL AMRI, S.Pd, M.Pd
Disusun oleh :
LAILA FITRIANI
856235549
Tutor Pembimbing :
CHAIRUL AMRI, S.Pd, M.Pd
FOTO
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Laila Fitriani
A. Judul :
Gerak Pada Tumbuhan
B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati gerak seismonasti.
2. Mengamati gerak niktinasti.
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.
2. Geotropisme
Alat dan Bahan sebagai berikut :
a. Pot berukuran kecil sebanyak 2 buah.
b. Tanah yang subur secukupnya.
c. Biji kacang merah secukupnya.
d. Air secukupnya
D. Landasan Teori
Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan (stimulus)
yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya gerak pada tumbuhan
merupakan bukti keadaan iritabilitas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun
pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003). Gerak pada tumbuhan terjadi karena
proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra,
tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap
rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang
peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-
rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan
(Uya, 2010).
Gerak pada tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah
tempat (tetap berada di tempat tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh
rangsangan (Ismail, 2011). Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada
tumbuhan, antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan
yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau
menjauhi sumber rangsangan.
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar
akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan
tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan
air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur daun-daun
tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat
kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup.
Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ
tanaman. Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka
keadaan tersebut dinamakan geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan batang
sebagai organ tanaman, tumbuhnya kearah atas. Sedangkan geotropisme positif adalah
organ-organ tanaman yang tumbuh kearah bawah sesuai dengan gravitasi bumi.
Contohnya tumbuhnya akar sebagai organ tanaman ke arah bawah. Akar selalu tumbuh
ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (Uya, 2010).
Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang
disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah
datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya
gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negative
(Campbell, 2004).
E. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti
a. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri
malu, lembar kerja, alat kerja, alat-alat tulis, dan penggaris
b. Pot putri malu, sebaiknya anda siapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga ketika
akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keaaan segar. Caranya carilah
tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya anda ambil tanaman putri malu
ukuran sedang selanjutnya anda ambil tanaman tersebut dengan menyodoknya
dengan skop atau alat alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat anda pindahkan
ke dalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
c. Letakkanlah pot putri malu yang telah anda siapkan di atas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus sehingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun
putri malu tersebut dengan menggunakanpenggaris
d. Catatlah hasil pengamatan anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.2) di bagian akhir
modul ini.
2. Niktinasi
a. Sediakan dua buah pot putri malu
b. Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua
c. Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka
d. Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak karton atau
kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuknya
e. Berilah pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam
f. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya)
g. Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot A
h. Catatlah hasil pengamatan anda dan tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja (Tabel
1.3) di bagian akhir
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi Daun Putri Malu
No Pot Putri Malu
Mula-mula ½ Jam Kemudian
1 Disimpan di tempat
Daun Terbuka Daun Tetap Terbuka
terang
2 Ditutup dengan
penutup yang kedap Daun Terbuka Daun Mengatup
cahaya
3 Setelah pot diletakkan
kembali ke tempat Terbuka Terbuka
yang terang
2. Geotropisme
Jenis Pengamatan Hari Ke (Cm)
Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0 0.1 4 6 8 11 14 Batang tumbuh tegak
Batang tumbuh
membelok mengikti
B 0 0.2 6 7 10 13 16 cahaya matahari
(menjauhi dr titik
pusat bumi)
G. Pertanyaan dan Jawaban
1. Sebutkan dan jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan Alasananda
memilihnya?
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah anda
lakukan? Jelaskan!
3. Pada percobaan Geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnyaAnda juga sekaligus
telah membuktikan adanya gerakan fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme
apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawaban :
1. Polong-polongan seperti bunga merak dan daun kupu-kupu. Daun-daun tersebut akan
menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit.
2. Pada percobaan di atas, Niktinasti adalah gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang
dari cahaya. Sedangkan,Seismonasti adalah gerak putri malu dipengaruhi rangsang
sentuhan.
3. Pada percobaan Geotropisme diatas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah
tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi
adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang
cahaya.
H. Pembahasan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh
dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan
dengan cepat menutup daun dan tangkainya.
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur daun-daun
tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat
terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat
tertutup atau kedap cahaya..
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar
menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif,
misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A
mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara
bertahap selama 7 hari.
I. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan dapat di simpulkan bahwa sentuhan
halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan. Sentuhan
sedang menyebabkan gerak menutupdaun agak cepat. Sentuhan kasar menyebabkan gerak
menutupdaun dengan cepat. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya,
daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup, sedangkan tumbuhan putri malu yang
berada di tempat terang, daunnya tetap membuka. Kemudian pada kacang merah dalam
pot yang diletakkan horizontal maka batangnya akan membengkok ke atas dan menjauhi
tanahperistiwa ini disebut geotropisme negatif.
J. Daftar Pustaka
Campbel, 2004. Biologi, edisi ke-2. Jakarta: Erlangga
Ferdinand, Fiktor. 2003. Praktis Belajar Biologi. Yogyakarta : Grafindo
Ismail. 2011. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB Bandung
Uya. 2010. Gerak Pada Tumbuhan. Jakarta : Gramedia
FOTO PRAKTIKUM
Gerak pada tumbuhan
(Sentuhan Sedang)
(Sentuhan Kasar)
Geotropsme Negatif
GEOTROPSME A GEOTROPSME B
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
SIMBIOSIS
Disusun oleh :
LAILA FITRIANI
856235549
Tutor Pembimbing :
CHAIRUL AMRI, S.Pd, M.Pd
D. Landasan Teori
Sulistyanto menjelaskan (2008 : 61) bahwa hubungan antara lingkungan dengan
makhluk hidup disebut dengan simbiosis. Hubungan tersebut saling mempengaruhi. Ada
hubungan yang saling menguntungkan, ada pula hubungan yang tidak saling
menguntungkan. Ada tiga jenis simbiosis yang harus kita ketahui, yakni :
1. Simbiosis Parasitisme
Hubungan antar makhluk hidup dimana yang satu mengalami keuntungan, yang
satu mengalami kerugian. Misalnya, benalu yang hidup pada tumbuhan mangga.
Benalu akan menyerap sari-sari makanan dari pohon mangga, sehingga benalu dapat
tumbuh subur dan pohon mangga akan dirugikan.
2. Simbiosis Komensalisme
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 ) simbiosis komensalisme
adalah hubungan antaradua mahkluk hidup dimana salah satu mendapat untung,
sedangkan yang lain tidak dirugikan dan tidak pula diuntungkan. Misalnya, pada ikan
hiu dengan ikan remora. Pada saat ikan hiu memperoleh makanan, sisa-sisa makanan
tersebut akan dimakan oleh ikan remora. Ikan remora mendapatkan keuntungan dari
ikan hiu, sedangkan ikan hiu tidak dirugikan dengan keberadaan ikan remora.
3. Simbiosis Mutualisme
Merupakan hubungan antar makhluk hidup yang saling menguntungkan.
Misalnya, kerjasama antara lebah dengan bunga.
E. Prosedur Percobaan
1. Simbiosis Parasitisme
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Pergilah kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
e. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.7)
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan
g. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.7
2. Simbiosis Komensalisme
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Pergilah kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi
e. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.8)
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang
dirugikan
g. Jenis keuntungan apa saja apa saja yang diperoleh ? Jelaskan !
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.8
3. Simbiosis Mutualisme
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Pergilah kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
e. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.9)
f. Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut ? Jelaskan !
g. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.9
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
Mendapatkan
Belalang dengan tempat untuk
1 Belalang Padi
tumbuhan padi berdiam diri dan
menunggu mangsa
Mendapat tempat
Sirih dan tumbuhan tinggi untuk Tumbuhan
2 sirih
inangnya memperoleh Inang
cahaya matahari
Mendapatkan
Katak dengan eceng tempat untuk Eceng
3 Katak
gondok berdiam diri serta Gondok
menunggu mangsa
Memanfaatkan
pohon cabe untuk
Laba-laba dengan
4 Laba-laba membuat sarang Pohon cabe
pohon cabe
dari jarring-
jaringnya
Mendapatkan
tempat untuk
Buah naga dan Pohon
5 Buah naga tumbuh tegak
pohon andong andong
dengan menempel
pada pohon andong
Tabel 1.9
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
Pihak II yang
Pihak I yang diuntungkan
diuntungkan
Jenis hubungan
No Jenis Jenis Jenis
mutualisme Jenis
makhluk makhluk keuntungan
keuntungan
hidup hidup
Kupu-kupu Mendapat
Membantu
1 dengan tanama Kupu-kupu nektar dari bunga
penyerbukan
berbunga bunga
Mendapat
Lebah dengan Membantu
3 lebah nektar dari bunga
bunga penyerbukan
bunga
Dapat
Dapat melindungi
Semut rang rang Semut rang membuang tumbuhan
4 Tumbuhan
dan tumbuhan rang sarang pada dari
tumbhan serangan
hama
Mendapatkan
makanan Badannya
Kerbau dan Burung
5 berupa kutu kerbau bersih dari
burung jalak jalak
dari badan kutu
kerbau
Jawaban :
1. Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena
kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing
dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2. Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian misalnya
hubungan antara nyamuk, sel kanker dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka
dapat mengakibatkan kematian, nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan
kelumpuhan pada manusia, begitu juga sel kanker, jika mencapai stadium akhir
dapat menyebabkan kematian
Simbiosis Komensalisme
1. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya ? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban :
1. Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak
lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga
juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya
produktivitas buah mangga karena intensitas cahaya matahari yang diperoleh
menjadi berkurang
Simbiosis Mutualisme
1. Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba anda sebutkan
beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban :
1. Escherichia Coli dan Manusia. Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang
terdapat dalam usus besar manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan
sedangkan manusia mendapatkan keuntungan berupa proses pembusukan
makanan sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia
diuntungkan dengan adanya pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan
oleh tubuh manusia. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus
polymyxa menghasilkan zat antibiotik pada tubuh.
H. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah ketergantungan yang terjadi antara pihak satu
mendapatkan keuntungan, sedangkan pihak lain dirugikan.
1. Benalu dengan pohon mangga, benalu mendapatkan keuntungan berupa tempat
tinggal serta makanan milik pohon mangga, sedngkan pohon mangga sendiri
dirugikan karena berkurangnya asupan makanannya, bahkan bisa membuat batang
mangga tersebut menjadi mati.
2. Belalang dengan tumbuhan cabe, belalang diuntungkan sebab mendapatkan asupan
makanan dari memakan daun tumbuhan cabe, sedangkan tumbuhan cabe itu sendiri
dirugikan karena daunnya menjadi rusak sehingga kegiatan fotosentises tidak berjalan
secara normal.
3. Manusia dengan nyamuk, nyamuk mendapatkan keuntungan dengan memakan darah
manusia dihisap nyamuk dan dapat juga menyebabkan penularan penyakit malaria dan
demam berdarah.
4. Jamur dengan pohon cabe, Jamur mendapat keuntungan berupa asupan makanan
daripohon cabe, sedangkan pohon cabe itu sendiri di rugikan karena daunnya menjadi
rusak.
5. Keong sawah dengan tumbuhan padi muda, keong sawah mendapat keuntungan
berupa tambahan asupan makanan dari batang dan daun padi yang masih muda,
sedangkan tumbuhan padi muda dirugikan batang dan daunnya menjadi rusak bahkan
dapat menjadikan mati.
I. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa simbiosis parasitisme adalah
hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda dimana pihak yang satu mendapat
untung dan merugikan pihak yang lain. Simbiosis parasitisme berpengaruh buruk pada
tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit tidak akan membunuh tumbuhan inanngya
( tumbuhan yang ditumpanginya ) karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan
mati karena kekurangan makanan. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk
hidup dimana yang satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan atau
dirugikan. Simbiosis komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk bagi tumbuhan yang
ditumpanginya jika terjadi terus – menerus karena dapat menghambat pertumbuhan atau
berkurangnya produktivitas tumbuhan inangnya. Simbiosis mutualisme adalah hubungan
dua spesies makhluk hidup yang hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain
J. Daftar Pustaka
Campbel, 2004. Biologi, edisi ke-2. Jakarta: Erlangga
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandir
L. Foto Pratikum
FOTO PRAKTIKUM
1. Simbiosis Parasitisme
a. Pohon mangga
dengan benalu
b. Belalang dengan
cabe
c. Manusia dengan
nyamuk
d. Jamur panu pada
manusia
2. Simbiosis Komensalisme
a. Belalang dengan
tumbuhan padi
3. Simbiosis Mutualisme
a. Kupu-kupu dengan
tanaman berbunga
Disusun oleh :
LAILA FITRIANI
856235549
Tutor Pembimbing :
CHAIRUL AMRI, S.Pd, M.Pd
D. Landasan Teori
Pertumbuhan dalam arti sempit berarti pembelahan sel (peningkatan jumlah) dan
pembesaran sel (peningkatan ukuran). Kedua proses ini merupakan proses yang tidak
dapat berbalik (Franklin,1991:248). Pertumbuhan tanaman sering didefinisikan sebagai
pertambahan ukuran, karena organisme multisel tumbuh dari zigot, pertambahan itu
bukan hanya volume, tetapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan
tingkat kerumitan. Selama pertumbuhan tanaman akan membentuk berbagai macam
organ. Organ tanaman dibedakan menjadi organ vegetatif dan organ generatif. Akar,
batang dan daun tergolong dalam organ vegetatif. Bunga, buah dan biji termasuk dalam
organ generatif. Organ-organ vegetatif akan terbentuk lebih awal dibandingkan organ-
organ generatif. Pertumbuhan menunjukkan suatu pertambahan dalam ukuran dengan
menghilangkan konsep-konsep yang menyangkut perubahan kualitas seperti halnya
pengertian mencapai ukuran penuh atau kedewasaan yang tidak relevan dengan
pengertian proses pertambahan (Salis Burry,1995 : 132).
Perkembangan adalah suatu perubahan teratur dan berkembang, seringkali menuju
suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur, atau lebih kompleks, atau dapat pula
dikatakan sebagai suatu seri perubahan pada organisme yang terjadi selama daur
hidupnya yang meliputi pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan dapat terjadi tanpa
pertumbuhan dan demikian juga halnya pertumbuhan dapat terjadi tanpa perkembangan,
tetapi kedua proses ini sering bergabung dalam satu proses (Sastramihardja,1990:173).
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang
sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen.
Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan
posterior (kepala-ekor). Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam
telur memberi informasi posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum
fertilisasi. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-
larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago. Faktor yang mempengaruhi siklus
hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol
pemeliharaan, intensitas cahaya.
E. Prosedur Percobaan
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada tumbuhan
a. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
b. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher
botol selai. Bila perlu potonglah kelebihannya.
c. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam
d. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
e. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering)
menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan
air tidak merendam biji
f. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam
lembar kerja (Tabel 1.10).
2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada hewan
a. Sediakan alat penumbuk, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan bersih
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk atau blender
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol seleai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah anda lipat ke dalam setiap
botol kultur (botol selai)
e. Masukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastik kemudian tutup botol kultur
dengan plastik, tusuk-tusuklah tutup plastik, kemudian tempatkan botol kultur di
tempat yang teduh. Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja
(Tabel1.11)
F. Hasil Pengamatan
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada tumbuhan
Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
Hari Gambar pertumbuhan Panjang (mm)
Keterangan
Ke kecambah kacang merah Akar Batang
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akan terjadi
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 1-3 mm 18 mm Biji kacang terangkat
3 Terlihat batang 4-9 mm 37 mm Terangkat keatas
4 Terlihat batang 14 mm 58 mm Terangkat keatas
5 Terlihat batang 24 mm 73 mm Terangkat keatas
6 Terlihat batang 26 mm 82 mm Terangkat keatas
7 Terlihat batang 31 mm 90 mm Terangkat keatas
8 Terlihat batang 35 mm 115 mm Terangkat keatas
9 Terlihat batang 41 mm 120 mm Terangkat keatas
10 Terlihat batang 48 mm 130 mm Terangkat keatas
11 Terlihat batang semakin Terangkat keatas
70 mm 135 mm
panjang
12 Terlihat batang semakin Terangkat keatas
75 mm 140 mm
panjang
13 Terlihat batang semakin Terangkat keatas
83 mm 150 mm
panjang
14 Terlihat batang semakin Terangkat keatas
91 mm 162 mm
panjang
Hari
Kejadian atau perubahan
ke
0 Tubuh berwarna kunik kecoklatan
1 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak berwarna putih)
Telur menetas menjadi larva instar I (berwarna putih, bersegmen dan
3-4
mirip belatung tetapi sangat kecil)
Larva mulai bergerak aktif (dengan menggeliat-menggeliat) mulut larva
5
berwarna hitam dan bergerak aktiv
Hampir menyerupai pupa tubuhnya memende, berwarna putih dan tidak
6
bergerak
Sudah menjadi pupa warnanya putih kecoklatan tetap diam dan segmen
7-8
tubuhnya mulai terlihat.
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari
pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan
perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan
tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan
batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh
faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari
luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 8 hari setiap pagi dan
sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya
kemudian diletakkan di ruangan yang teduh. Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap
berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak
lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi
larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat
kecil. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas.
I. Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor
yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan
hormon yang merangsang pertumbuhan. Perkembangan adalah suatu proses kemajuan
yang terjadi secara berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi
dan terjadi diferensiasi. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya
dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari
dalam.
Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti
hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior
(kepala-ekor). Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 8 hari setiap pagi dan
sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya
kemudian diletakkan di ruangan yang teduh. Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap
berwarna kuning kecoklatan. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah
menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam. Metamorfosis pada Drosophila termasuk
metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-
imago. Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan,
ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
J. Daftar Pustaka
Franklin P. Gardner. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya . Jakarta: UI-Press
Salis Burry. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB
Sastramihardja,Drajad.1990. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB
FOTO PRAKTIKUM