Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

JUDUL DALAM PERCOBAAN INI ADALAH MAHKLUK HIDUP

Tutik Hadi Tama


857006518

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Tutik Hadi Tama


NIM/ID Lainnya : 857006518
Program Studi :
Nama Sekolah : SDN 01 Sidoarjo

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Iis Haerunisa, S.Pd.M.Pd.


Nip/Id Lainnya : 19810215 201001 2009
Instansi Asal : Pengawas Satuan Pendidikan Way Kanan
Nomor Hp : 082179945622
Alamat Email : ______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Tutik Hadi Tama


NIM : 857006518

Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Kota, Way Kanan, 4 Nov 2021


Yang membuat pernyataan

Tutik Hadi Tama


MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL
Judul dalam percobaan ini adalah gerak Pada Tumbuhan.

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengamati gerak seismonasti
2) Mengamati gerak niktinasti

C. ALAT DAN BAHAN


1) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
2) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
3) Stop watch atau jam tangan 1 buah.
4) Alat tulis dan penggaris.

D. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai makhluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak
yang akan dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan
maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang
dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya
bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun
tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh
rangsangan. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan tugor
akibat pemberian rangsangan. Karena tidak dipengaruhi oleh arah
rangsangan sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi
tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Pot putri malu sebaiknya Anda siapkan beberapa hari
sebelumnya, sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot
tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman putri
malu ukuran sedang selanjutnya Anda ambil tanaman tersebut
dengan menyodokkan dengan skop atau alat lainnya sehingga
tanaman tersebut dapat Anda pindahkan ke dalam pot tanpa
menganggu bagian akarnya.
3) Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan diatas meja,
selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang
paling kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan
menggunakan penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja tabel 1.2 di
bagian akhir modul ini.
b) Niktinasti
1) Sediakan dua buah pot puti malu.
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A ditempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B diatas meja dan tutuplah dengan
menggunakan kotak karton atau kardus yang kedap cahaya
dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
5) Biarkan pot B tertutup selama kurang lebih setengah jam.
6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-
hati(tidak menyentuh tanamannya).
7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan
bandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada
lembar kerja tabel 1.3 dibagian akhir modul ini.

F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan seismonasti dan niktinasti.
 Hasil pengamatan seismonasti
No. Jenis sentuhan Reaksi daun putri malu keterangan
pada daun putri
malu
1. Halus Dari pangkal daun ke Waktu lama
ujung hanya anak daun
diujung saja yang
mengatup
2. Sedang Seluruh daun menutup Waktu cepat
3. Kasar Ujung daun mengatup Waktu paling
hingga pangkal daun cepat
dengan cepat

 Hasil pengamatan niktinasti


No. Pot putri malu Reaksi daun putri malu
Mula-mula Setengah jam
kemudian
1. Disimpan ditempat terang Membuka Tetap
membuka
2. Ditutup dengan penutup yang Membuka Menutup
kedap cahaya
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jelaskan alasan Anda memilihnya!
Jawaban :
Daun polong-polongan yang akan menutup daunnya ketika menjelang sore
hari. Dan bunga pukul empat (mirabilis jalapa) yang akan mekar pada sore
hari dan menutup esok paginya. Kedua gerakan tanaman ini sama-sama
disebabkan oleh rangsangan cahaya yaitu matahari.
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan
yang telah Anda lakukan? Jelaskan!
Jawaban :
Pada gerak seismonasti merupakan gerak yang terjadi akibat rangsangan
oleh sentuhan. Sedangkan gerak niktinasti merupakan gerak yang terjadi
akibat dari rangsangan berupa cahaya.

H. PEMBAHASAN
 Gerak seismonasti
Merupakan gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
sentuhan. Gerak seismonasti salah satunya dapat dilihat dari tumbuhan putri
malu. Daun putri malu akan menutup apabila mendapatkan rangsangan
berupa sentuhan. Pada tumbuhan putri malu, perlakuan sentuhan yang
berbeda akan menghasilkan reaksi yang berbeda pula. Apabila rangsangan
berupa sentuhannya halus maka proses menutupnya pun lambat. Jika
disentuh dengan sedang reaksinya cepat menutup. Dan apabila tumbuhan
putri malu diberi rangsangan berupa sentuhan yang kasar maka reaksinya
akan paling cepat menutup daun dan tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun
yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkainya mengatup.
 Gerak niktinasti
Gerak niktinasti merupakan gerak yang terjadi akibat dari rangsangan berupa
cahaya. Gerak niktinasti disebut juga gerak tidur. Gerak tidur daun-daun
tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan tugor didalam persendian
daun. Pengamatan gerak niktinasti pada tumbuhan putri malu dengan cara
menyimpan tumbuhan putri malu ditempat terang dan membandingkannya
dengan tumbuhan putri malu yang berada ditempat gelap atau kedap cahaya,
daun-daun putri malu tersebut akan mengatup.

I. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan diatas meliputi :
1. Tumbuhan putri malu yang mendapatkan rangsangan sentuhan halus
menyebabkan reaksi menutupnya daun pada tumbuhan putri malu secara
perlahan. Sedangkan apabila diberi rangsangan berupa sentuhan kasar maka
reaksinya akan menutup paling cepat diantara pemberian rangsangan
lainnya. Hal ini membuktikan adanya gerak seismonasti pada tumbuhan putri
malu.
2. Tumbuhan putri malu yang berada ditempat gelap atau kedap cahaya, daun-
daunnya akan mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada
ditempat terang daunnya akan tetap membuka. Hal ini membuktikan pada
percobaan diatas mengenai gerak niktinasti pada tumbuhan putri malu. Yang
peka terhadap rangsangan berupa cahaya.

J. DAFTAR PUSTAKA
1. Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan.
Universitas Terbuka.
2. https : //www.wahyudiansyah.com/2020/09/praktikum-ipa-di-sd-gerak-
niktinasti-pada-tumbuhan-putri-malu-atau-mimosa-pudica.html?m=1

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Sejauh ini tidak ada kesulitan yang ditemui saat melakukan praktikum
mengenai gerak pada tumbuhan, khusunya seisminasti dan niktinasti. Bahan
berupa tumbuhan putri malu dapat ditemui dengan mudah dilingkungan
penetili begitu juga dengan alat yang digunakan oleh peneliti.

L. FOTO PRAKTIKUM

Tahap awal Deskripsi foto


Tumbuhan putri malu sebelum diberi
rangsangan

Proses kegiatan Deskripsi foto


Tumbuhan putri malu tertutup kardus
kurang lebih selama 30 menit

Tahap akhir Deskripsi foto


Tumbuhan putri malu setelah 30 menit
tertutup kardus
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK
HIDUP

A. JUDUL
Judul dalam percobaan ini adalah perkembangbiakan tumbuhan.

B. TUJUAN
Mengamati struktur bunga.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Struktur bunga
2) Loup (kaca pembesar) 1 buah
3) Pinset 1 buah
4) Pisau/ silet 1 buah
5) Bunga kertas 1 buah

D. LANDASAN TEORI
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada
tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, “tumbuhan
berbiji tertutup”). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan
putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakaiuntuk menyebut struktur yang
secara botani disebutsebagai bunga majemuk atau inflorescence.
Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu
karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunnga majemuk
disebut floret.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan
berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang
menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji. Organ reproduksi
betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat
bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum) yang
membawa gamet betina didalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat
kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari. Tangkai putik berperan
sebagai jalan bagiserbuk sari menuju bakal buah.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan
bagian kelopak, mahkota, benang sari, putik dan dasar bunganya.
2) Gambarlah hasil pengamatan Anda pada lembar kerja gambar 1.1 dan
lengkapilah dengan keterangan gambar.
3) Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang
Anda amati.
4) Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya.
5) Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyingkirkan bagian
mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah
benang sari melekat pada mahkota bunga? Catatlah hasil pengamatan
Anda. Dengan menggunakan loup,amatilah bagian kepala sari
(anthera). Apakah Anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya
mirip debu dengan kepala sari?
6) Amatilah bagian putik yang biasanya terletak dibagian tengah bunga.
Catatlah bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian
ovarium, tangkai putik dan kepala putik.
7) Buatlah gambar struktur putik meliputi ovarium, tangkai putik dan
kepala putik. Tuangkan hasilnya pada lembar kerja gambar 1.2
dibagian akhir modul ini.

F. HASIL PENGAMATAN

Gambar 1.1 morfologi bunga kertas

Gambar 1.2 struktur putik


G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Berapa buah benang sari bunga kertas yang Anda amati?

Jawaban : Terdapat lima buah benang sari yang dimiliki oleh bunga kertas yang
diamati oleh peneliti.

2. Apa fungsi benang sari dan putik? Jelaskan!


Jawaban : fungsi dari benang sari ialah sebagai alat perkembangbiakan jantan,
sedangkan putik berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina. Apabila sebuah
tumbuhan tidak memiliki benang sari maupun putik maka tidak akan terjadi proses
pembuahan. Artinya tidak tumbuhan tidak akan dapat berkembang biak. Pembuahan
pada tumbuhan diawali dengan proses penyerbukan dimana benang sari jatuh dan
menempel ke kepala putik.

H. PEMBAHASAN
1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau.
Memiliki fungsi untuk melindungi bunga. Bentuknya panjang dan ujungnya
lancip.
2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak didalam kelopak bunga,
besar dan indah, tersusun bertumpul-tumpuk membentuk lingkaran. Daun
mahkotanya bermodel lonjong, tipis dan kaku mirip dengan kertas. Mahkota
bunga berfungsi untuk menarik serangga untuk datang menghisap madu dan
membantu proses penyerbukan.
3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak dimahkota bunga.
Benang sari berwarna kuning, bermodel dua bilah atau berupa bilah berbelah
empat buka. Pada benang sari terdapat kepala sari/ kepala putik. Benang sari
berfungsi sebagai alat perkembang biakan jantan.
4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat dibawah kepalasari.
Bentuknya bundar berwarna merah dan berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan betina.
5. Bunga disayat secara vertikal. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovulum
(bakal biji) yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan
berkembang menjadi embrio.ovulum melekat pada dinding ovarium melalui
sebuah tangkai.

I. KESIMPULAN
Bunga kertas memiliki struktur bunga yang lengkap. Perkembangbiakan bunga
kertas dapat terjadi dengan dua cara yaitu dibantu oleh manuasi atau oleh angin
dan serangga. Perkembangbiakan dengan bantuan manusia secara seksual
atau generative melalui biji yang dihasilkan dari perkawinan. Sedangkan
perkembangbiakan yang dibantu oleh serangga dan angin melalui
penyerbukan. Keberhasilan penyerbukan bergantung pada jumlah serbuk sari
yang jatuh pada putik, hal ini akan mempengaruhi proses lamanya pembuahan
yang terjadi.
J. DAFTAR PUSTAKA

1. Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan.


Universitas Terbuka.
2. https://id.scribd.com/document/264794103/PDGK4107-MODUL-1-LAPORAN-
PRAKTIKUM-IPA-pdf
3. https://images.app.goo.gl/PiMFcqjkxVNZyjbV9

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Sejauh ini tidak ada kesulitan yang ditemui saat melakukan praktikum
mengenai struktur pada tumbuhan, khusunya bunga kertas. Bahan berupa
bunga kertas dapat ditemui dengan mudah dilingkungan penetili begitu juga
dengan alat yang digunakan oleh peneliti.

L. FOTO PRAKTIKUM

Tahap awal Deskripsi foto


Mengamati Bagian Bagian Bunga
Meliputi bagian kelopak, mahkota,
benang sari dan putik.

Proses kegiatan Deskripsi foto


Mengamati benang sari dengan cara
menyingkirkan bagian mahkota bungga .

Tahap akhir Deskripsi foto


Dengan menggunakan loup mengamati
kepala sari (anthera) meliputi bagian
ovarium, tangkai putik dan kepala putik.
MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
EKOSISTEM

A. JUDUL
Judul dalam percobaan ini adalah Ekosistem darat.

B. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami
dan buatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Seperangkat alat tulis
2) Loup/ kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Setiap makluk hidup yang ada di bumi ini tidak dapat hidup sendiri melainkan
sangat tergantung pada ingkungannya. Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik
atau abiotik d(tak hidup) dan lingkungan biotik ( lingkungan hidup). Lingkungan
fisik terdiri dari faktor-faktor seperti tanah, temperatur, cahaya matahari, gravitasi
bumi, tekanan udara dan sebagainya. Lingkungan abiotik ini berpengaruh
terhadap aktifitas atau tingkah laku organisme. Lingkungan biotik terdiri dari
semua makluk hidup tumbuhan dan hewan baik secara individual maupun
secara berkelompok. Organisme dan lingkungan adalah dua faktoryang
tidakbisa dipisahkan satu sama lainnya. Organisme tergantung atsa
lingkungannya untuk mendapatkan makanan, tempat tinggal, udara dan
sebagainnya. Sementara lingkungan mendapatakan materi seperti gas, kotoran
dari aktfitas organisme yang mempengaruhi keduburan lingkungan
tersebut.hubungan atara organisme dengan lingkungan ini adalah timbal balik
yang terjadi secara alamiah. Interaksi yang saling ketergantungan anatara
lingkungan abiotik dengan organisme tersebut tidaklah sederhana melainkan
sangat komplek sehingga membentuk susatu sistem ekologi yang disebut
dengan ekosistem (Subchan, 2005 :3).

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal


2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/warna tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah dapat memperkirakan
saja
4. Catat semua data
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat
semua makhuk hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut
maupun yang hanya singgah.
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela
daun/batang.
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar
tempat tinggal
10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. KOMPONEN ABIOTIK KONDISI/ KEADAAN


1. Tanah Kering

2. Udara 32º C
3. Cahaya Redup, tidak panas
4. Angin Semilir, perlahan
5. Air Keruh, tidak jernih

Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem arat alami

No. JENIS TUMBUHAN JENIS HEWAN PENGURAI


1. Rumput Semut Jamur
2. Pohon talok Katak Bakteri
3. Singkong belalang
4. Pisang Ulat
5. Padi Kucing

Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No. KOMPONEN ABIOTIK KONDISI/ KEADAAN


1. Tanah Kering
2. Udara 32º C
3. Cahaya Redup, tidak panas
4. Angin Semilir, perlahan
5. Air Keruh, tidak jernih

Tabel .2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No. JENIS TUMBUHAN JENIS HEWAN PENGURAI


1. Bunga kamboja Burung Jamur
2. Evorbia Kecapung Bakteri
3. Akasia Kelelawar
4. Pohon manga Tikus
5. Pohon palem Ulat

G. PERTANYAAN
Ekosistem manakah yang mempunyai komponen biotic lebih banyak?
Jawaban : Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-
macam, namun ekosistem yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah
yang banyak adalah kosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh,
jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami. Hal ini dapat
dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai omponen biotic yang
banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.

H. PEMBAHASAN
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat
unsure biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik
antara unsure-unsur tersebut membentuk system ekologi. Jadi ekosistem
merupakan suatu fungsional dan structural dari lingkungan. Ekosistem
berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan.

I. KESIMPULAN
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan
ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada
bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya
tidak ada unsure campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen-
komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.

J. DAFTAR PUSTAKA

1. Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan.


Universitas Terbuka.
2. https://catatanyusufjabung.blogspot.com/2015/12/pdgk4109-laporan-
praktikum-ipa-modul-2.html?m=1

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Sejauh ini tidak ada kesulitan yang ditemui saat melakukan praktikum. Bahan
dan dapat ditemui dengan mudah dilingkungan penetili begitu juga dengan
alat yang digunakan oleh peneliti.

L. FOTO PRAKTIKUM

Deskripsi foto
Ekosistem Biotik Alami

Deskripsi foto
Ekosistem Biotik Buatan
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

PENCEMARAN LINKUNGAN

A. JUDUL

Judul dalam percobaan ini adalah Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar
bawang merah (Aillium cepa)

B. TUJUAN

Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Neraca analitik 1 buah 6. Mistar dengan skala mm 1 buah


2. Tabung reaksi 14 buah 7. Kertas untuk label
3. Rak tabung reaksi 1 buah 8. Air/ledeng/air PDAM
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah 9. Bawang merah 14 siung
5. Pengaduk 7 buah 10. Deterjen serbuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI

Lingkungan adalah segala sesuatu disekitar makhluk hidup yang meliputi faktor
biotik dan abiotik. Antara makhluk hidup dan lingkungannya selalu terjadi hubungan
timbal balik (interaksi). Sedangkan, pengertian pencemaran lingkungan adalah
peristiwa masuknya zat-zat atau komponen lain yang merugikan atau berbahaya
kedalam suatu lingkungan. Hal-hal yang menyebabkan polusi atau pencemaran
disebut polutan.
Salah satu jenis pencemaran adalah pencemaran air. Pencemaran air adalah
suatu perubahan keadaan disuatu tempat penampungan air seperti danau, sungai,
lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia atau alam. Danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan
salah satu bagian dari siklus hidrologi.
Air adalah tempat hidup hewan akuantik seperti ikan. Apabila sumber air
tempat kehidupan akuantik tercemar, segala siklus dalam air terganggu dan
ekosistem air/kehidupan akuantikakan terganggu pula. Misal organisme yang kecil
atau lemah seperti plankton banyak yang mati karena banyak keracunan bahan
tercemar, ikan –ikan kecil pemakan plankton banyak yang mati karena kekurangan
makanan, demikian pula ikan – ikan yang besar pemakan ikan-ikan kecil bila
keurangan makan akan mati.
Pembuangan limbah kesugai atau sumber-sumber air tanpa pengolahan
sebelumnya, mengandung tingkat polutan oraganik yang tinggi serta mempengaruhi
kesusuaian air sungai untuk digunakan manusia dan merangsang pertumbuhan alga
maupun tanaman air lainya. Selain itu deterjen dalam badan air dapat merusak
ingsang dan organ pernafasan ikan yang mengakibatkan toleransi ikan terhadap
badan air yang kandungan oksigennya rendah menjadi menurun.
Air limbah deterjen termasuk polutan karena didilamnya terdapat zat yang
disebut ABS. Jenis deterjen yang banyak digunakan dirumah tangga sebagai bahan
pencuci pakaian adalah deterjen anti noda. Deterjen jenis ini mengandung ABS
( Alkyl benzene sulphate) yang merukan deterjen tergolong keras. Deterjen tersebut
dirusak oleh mikroirganisme sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan
( Rubiatadji. 1993).

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,


pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa
air ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.

Label 1 : 100%

Label 2 : 50%

Label 3 : 25%

Label 4 : 12,5%

Label 5 : 6,25%

Label 6 : 3,10%

Label kontrol ; air ledeng/PDAM

2. Cara menyediakan larutan


1) Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri
label 100%

2) Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
Beri label 50%

3) Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label
25%

4) Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL.
Beri label 12,50%

5) Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
beri label 6,25%

6) Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL,
beri tabel 3,10%

3. Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan
diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis untuk
menghindari bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan
dari bawang merah tersebut. Hati-hati lingkaran primordial tetap tersisa

4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga
penuh. Tiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.

5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah
hingga menyentuh larutan deterjen.

6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain
di atas tabung kotrol

7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang


tambah hingga penuh

8. Setelah 72 jam, angkatbawang merahlalu hitung oanjang akarnya. Rata-ratakan


panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang
mencolok tidak anya diabaikan. Teruskan hasil pengamatan.

9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.


10. Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN

Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)


1 3,1 % 4 0
2 6,25 % 3 25
3 12,5 % 2 50
4 25 % 1 75
5 50 % 0 100
6 75 % 0 100
7 100% 0 100
Tabel 2.9

Rumus :

IG = Rata-rata akar kontrol – Rata-rata akar konsentrasi X 100 %

Rata-rata akar control

250

200 % Konsentrasi

150 Pertumbuhan
1 Hambatan
100

50

0
1 2 3 4 5 6 7

Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

G. Pembahasan

Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan


alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan
untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam kenyataannya
kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative yang dihasilkan dari
usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut dengan
pencemaran.

Definisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan
yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat
fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi manusia
dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.

H. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpilkan bahwa hasil usaha manusia
dengan contoh deterjen mempunyai dampak negative terhadap organisme/makhluk
hidup lain yaitu ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah
akan berakibat tidak hidupnya makhluk hidup tersebut.

I. Jawaban Pertanyaan

Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan akar


bawang merah adalah 50 %.

J. DAFTAR PUSTAKA

1. Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan. Universitas
Terbuka.
2. https://catatanyusufjabung.blogspot.com/2015/12/pdgk4109-laporan-praktikum-ipa-
modul-2.html?m=1

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Sejauh ini tidak ada kesulitan yang ditemui saat melakukan praktikum. Bahan dan
dapat ditemui dengan mudah dilingkungan penetili begitu juga dengan alat yang
digunakan oleh peneliti.

L. FOTO PRAKTIKUM

Tahap awal Deskripsi foto


Larutan deterjen bubuk

Proses kegiatan Deskripsi foto


Bawang merah diletakkan diatas tabung
reaksi dengan posisi calon akar primodial
menyentuh larutan deterjen.

Tahap akhir Deskripsi foto


Bawang merah setelah 72 jam

Anda mungkin juga menyukai