Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PRAKTIKUM IPA DI SD


TUGAS WAJIB 1

NAMA : HAYATI AMALIA GUSTAMI


NIM : 856331253

UPBJJ UT PANGKALPINANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR PAYUNG
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Hayati Amalia Gustami


NIM/ID Lainnya : 856331253
Program Studi : S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
Nama Sekolah : SD NEGERI 12 AIRGEGAS

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM

Nama(Gelar) : Siti Aminah, S.Si., M.Si.


Nip/Id Lainnya : -
Instansi Asal : -
Nomor Hp : 085268105979
Alamat Email : Siti_Aminah0687@yahoo.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Hayati Amalia Gustami
NIM : 856331253
Prodi : S1 PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.

Pangkalpinang, 12 Oktober 2022


Yang membuat pernyataan

HAYATI AMALIA GUSTAMI


NIM : 856331253
LEMBAR KERJA LAPORAN

PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)

MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PRAKTIKUM
Gerak Pada Tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati gerak seimonasti pada tumbuhan putri malu

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seperangkat alat tulis dan penggaris
2. Tabel pengamatan
3. Tanaman putri malu yang ada dilingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Putri malu atau Mimosa pudica merupakan tumbuhan yang berasal dari
Amerika tropis, yang ditemukan pada ketinggian 1200 M diatas permukaan
laut. Ciri-ciri tumbuhan putri malu atau Mimosa pudica adalah daun berupa
daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun
berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar,
tepi rata, permukaan atas dan bawah yang licin, panjang 6-16 mm, lebar 1- 3
mm, berwarna hijau, dan umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun
disentuh sirip akan melipatkan diri menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat
dengan panjang 4-5,5 cm. Batang bulat, berambut, dan berduri tempel.
Tumbuhan putri malu atau Mimosa pudica memiliki dua macam kepekaan,
yakni terhadap sentuhan (seismonasti) dan terhadap intensitas cahaya
matahari atau melakukan gerakan tidur pada malam hari (niktinasti).

E. PROSEDUR PERCOBAAN/CARA KERJA


Menurut Maman Rumanta (2022 : 1.7) berikut cara kerja pengamatan gerak
pada tunbuhan :
1. Menyiapkan alat- alat tulis, penggaris dan tabel pengamatan yang
diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal/lingkungan
pokjar.
3. Carilah tumbuhan putri malu yang ada disekitar tempat tinggal/lingkungan
pokjar
4. Lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-
daun putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
5. Amati perbedaan gerak dan iritabilitas pada gerakan yang dibuat
6. Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja/tabel pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1.
Hasil Pengamatan Gerak pada Tumbuhan

No Jenis Reaksi daun putri malu Keterangan


sentuhan
pada putri
malu
Daun menutup perlahan dari ujung daun
hingga pangkal daun serta hanya anak
1 Halus Waktu cukup lama
daun saja yang melipat dan
pergerakannya sangat lambat.
Sebagian daun menutup secara
langsung/bersamaan dan pergerakannya
2 Sedang Waktu agak cepat
sedikit lebih cepat dibanding gerakan
halus.
Seluruh daun menutup dengan cepat
bahkan sampai tangkai daun ikut
3 Kasar Waktu sangat cepat.
menguncup hingga ke bagian yang lain
dan pergerakannya sangat cepat.
G. PERTANYAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN
Apa perbedaan niktinasti dengan seismonasti? Jelaskan!
Jawab :
Perbedaan niktinasi dengan seismonasti pada materi kali ini yaitu :
- Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan
sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus,
proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak
cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat
menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba
dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
- Niktinasti (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti
pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang
atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan
di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang
berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada
saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.

H. PEMBAHASAN
Terdapat 3 (tiga) reaksi yang berbeda ketika melakukan sentuhan atau
seismonasti terhadap tumbuhan putri malu (Mimosa pudica), apabila di
sentuh secara halus maka daun putri malu (Mimosa pudica) tidak menutup
secara sempurna, bahkan ada juga yang tidak bereaksi apa-apa. Apabila di
sentuh secara sedang maka daun putri malu (Mimosa pudica) akan menutup
secara sempurna pada bagian yang terkena sentuhan, tetapi pada bagian daun
putri malu (Mimosa pudica) yang ada di batang lainnya tidak memberikan
reaksi. Kemudian jika di sentuh secara kasar maka seluruh daun yang ada
dibagian batang yang lain pun ikut menutup secara sempurna, ini disebabkan
oleh adanya getaran pada batang putri malu (Mimosa pudica). Selain itu juga
terdapat beberap jeda waktu untuk daun agar bisa membuka kembali, seperti
hal nya sentuhan secara halus 0 menit,sentuhan secara sedang memerlukan
waktu 4 menit untuk membuka kembali, dan ketikas sentuhan secara kasar
memerlukan waktu yang lumayan lama untuk daun dapat membuka kembali
sekitar 8 menit. Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan
mempengaruhi kecepatan menutup daun putri malu. Semakin keras getaran
sentuh, makakecepatan menutup daun putri malu akan semakin cepat, begitu
pula sebaliknya semakin halus getaran sentuh yang diberikan maka kecepatan
menutup daun putri malu akan semakin lambat.

I. KESIMPULAN
Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup
daun dengan pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun
dengan agak cepat. Sentuhan kasar menyebabkan gerak menutup daun dengan
cepat.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan
Kesulitan yang dialami adalah karena cuaca sering tak menentu dan
tiba-tiba hujan, tanaman putri malu di sekitar pekarangan rumah menjadi
menguncup sebelum praktikum dilakukan.
2. Saran dan masukan
Sebaiknya sebelum melakukan pengamatan dalam praktikum ini
hendaknya mempersiapkan segala hal termasuk kondisi cuaca, keadaan
lingkungan sekitar dan juga alat pendukung pengamatan.
LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM

1. Link video praktikum : https://youtube.com/shorts/EJybO5Ij24M?


feature=share
2. Berikut ini adalah foto-foto tumbuhan dan hewan yang saya amati :
1) Jenis sentuhan pada daun putri malu dengan gerakan halus

2) Jenis sentuhan pada daun putri malu dengan gerakan sedang


3) Jenis sentuhan pada daun putri malu dengan gerakan keras
LEMBAR KERJA LAPORAN
PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PRAKTIKUM
Simbiosis yang ada di alam sekitar

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seperangkat alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Lingkungan/alam sekitar

D. LANDASAN TEORI
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan
antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya serta lingkungan
tempat ia tinggal. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat antara satu
spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup
bersama dalam suatu habitat tertentu disebut simbiosis.
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan
biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua
organisme yang hidup berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi
yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan
jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Menurut
Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies
makhluk hidup, hidup bersama masing – masing mendapat keuntungan
dan kedua populasi dapat berkembang dengan baik. Menurut Susanto P,
Sarjan dan Handayani (2004 : 42) ,simbiosis parasitisme adalah hubungan
antara dua jenis mahkluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain
dirugikan. Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 )
simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua mahkluk hidup
dimana salah satu mendapat untung, sedangkan yang lain tidak dirugikan
dan tidak pula diuntungkan

E. PROSEDUR PERCOBAAN / CARA KERJA


Maman Rumanta (2022 :1.15-1.16) berikut cara kerja kegiatan praktikum
simbiosis :
1. Menyiapkan alat- alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal.
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme, komensalisme
dan mutualisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara
hewan dengan hewan ataupun antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Catat hubungan yang terjadi dan tulis hasil identifikasi pada lembar
kerja tabel pengamatan yang ada dimodul.
5. Ambilah gambar atau dokumentasikan hubungan antar makhluk hidup
tersebut
6. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.35 Hasil Pengamatan simbiosis parasitisme


No. Jenis hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
parasitisme
Jenis Jenis kerugian Jenis Jenis
mahluk mahluk keuntungan
hidup hidup
Kutu
memperoleh
Kutu dengan Darah kucing yang
1 Kucing Kutu makanan dari
kucing dihisap oleh Kutu
kucing yaitu
darahnya.

Pohon mangga Pohon Produksi makanan Menyerap


2 Benalu
dengan benalu mangga berkurang dan makanan dari
tidak bisa berbuah. inangnya
Buah jambu
menjadi busuk dan
Mengambil
berjatuhan di tanah
Rengit dengan Buah nutrisi makanan
3 sebelum matang Rengit
buah jambu jambu dari buah yang di
karena sari pati
hisap
vitaminnya telah di
hisap.
Darah Manusia
diisap Nyamuk dan
dapat juga Memperoleh
Manusia dengan menyebabkan makanan dari
4 Manusia Nyamuk
Nyamuk penularan penyakit mengisap darah
malaria dan demam manusia
berdarah serta
cikungunya
Daun-daun menjadi
Kutu daun dengan
bercak-bercak Dapat
daun bunga Daun Kutu
5 kuning dan fase melangsungkan
anthurium/gelomb anthurium daun
hidupnya tidak kehidupan
ang cinta
lama.

Tabel 1.36 Hasil pengamatan simbiosis komensalisme


No. Jenis hubungan Pihak yang diuntungkan Jenis mahluk
simbiosis hidup yang
Jenis Jenis keuntungan tidak
mahluk diuntungkan
hidup atau dirugikan
1 Tumbuhan tanduk Tanduk Mendapat tempat Pohon manga
rusa dan pohon rusa tinggi untuk
jambu mendapatkan sinar
mataharin yang
cukup dan jauh dari
bahaya.
Mendapatkan tempat
Sirih dan pohon yang lebih tinggi
2 Sirih Pohon kelor
kelor(inangnya) untuk melangsungkan
hidupnya.
Tumbuhan paku bisa
mendapatkan sinar
Tumbuhan paku Tumbuhan
3 matahari untuk Pohon karet
dan pohon karet Paku
melaksanakan
fotosintesis.
Mendapatkan tempat
yang tinggi untuk
Burung dan pohon
4 Burung menaruh sangkarnya Pohon pinang
pinang
yang berisi telur agar
terhindar dari bahaya.
Mendapatkan tempat
hidup yang tinggi
agar mendapatkan
Anggrek dan sinar matahari yang
5 Anggrek Pohon mangga
pohon mangga dapat digunakan
untuk fotosintesis
sehingga dapat
bertahan hidup.

Tabel 1.37 Hasil pengamatan simbiosis mutualisme


No. Jenis Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang
hubungan diuntungkan
simbiosis Jenis Jenis Jenis Jenis
mahluk keuntungan mahluk keuntungan
hidup hidup
Kupu-kupu
Mendapat
dengan Kupu- Membantu
1 nektar dari Bunga
tanaman kupu penyerbukan
bunga
berbunga
Semut rang- Dapat Melindungi
rang dan pohon Semut membuang Pohon tumbuhan dari
2
jeruk rang rang sarang pada jeruk serangan
(tumbuhan) tumbuhan hama.
Mendapat
Lebah dengan Membantu
3 Lebah nektar dari Bunga
bunga penyerbukan
bunga
mendapatkan
cacing tanah kemudahan
mendapatkan untuk
makanan dari menyerap air
Cacing dengan daun kering Tanaman dan udara dari
4 Cacing
tanaman bayam yang jatuh ke bayam tanah yang
tanah dan berlubang
mengalami karena adanya
pembusukan. aktivitas
cacing
memperoleh
mendapatkan unsur hara dan
jamur dengan
makanan yang Pohon air lebih
5 akar pohon Jamur
berasal dari kelapa banyak karena
kelapa
pohon kelapa adanya jamur
tersebut.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN


a. Simbiosis Parasitisme
1. Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
simbiosis parasitisme? Jelaskan !
Jawab :
Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan
parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara
menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena
darahnya di hisap oleh kutu dan menderita gatal-gatal (penyakit
kulit).
2. Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang
menyebabkan kematian pada inangnya ? Jelaskan !
Jawab :
Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan
kematian misalnya hubungan antara nyamuk, sel kanker dan
manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit
demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat
mengakibatkan kematian, nyamuk cikungunya dapat
mengakibatkan kelumpuhan pada manusia, begitu juga sel kanker,
jika mencapai stadium akhir dapat menyebabkan kematian

b. Simbiosis Komensalisme
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya ? Jelaskan dan berikan
contohnya!
Jawaban :
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat
merugikan pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau
lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan
pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga karena
intensitas cahaya matahari yang diperoleh menjadi berkurang
c. Simbiosis Mutualisme
Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba anda
sebutkan beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh kita !
Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula
keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban :
1) Escherichia Coli dan Manusia : Hasil simbiosis mutualisme ini
adalah E coli yang terdapat dalam usus besar manusia
mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia
mendapatkan keuntungan berupa proses pembusukan makanan
sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh manusia, selain itu
manusia diuntungkan dengan adanya pembentukan vitamin K yang
dapat dimanfaatkan oleh tubuh manusia.
2) Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotik pada tubuh.

H. PEMBAHASAN
1. Simbiosis Parasitisme
Tabel 1.35 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara
dua makhluk hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup
dimana yang satu pihak dirugikan dan pihak yang lain diuntungkan.
Adanya simbiosis parasitisme sangat diperlukan guna menjaga
kelangsungan hidup organisme didalam suatu ekosistem.
1) Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu
memperoleh keuntungan dikarenakan ia mendapat makaanan
dengan cara menghisap darah dari kulit manusia. Sedangkan
manusia rugi manusia merasa dirugikan karena gara-gara dihisap
darahnya. Selain itu kehadirang kutu sangat mengganggu karena
menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.
2) Selanjutnya pola interaksi benalu dan inangnya yaitu benalu yang
menempel di pohon mangga juga termasuk salah satu contoh
simbiosis parasitisme. Benalu sesungguhnya memiliki klorofil dan
dapat melakukan proses fotosintesis secara mandiri. Namun ia
mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang berasal dari
pohon mangga. Hal ini mengingat benalu tak punyai akses akar
yang menuju ke tanah. Tumbuhan inang seperti pohon mangga
dirugikan sebab separuh dari hasil penyerapan akar digunakan
untuk perkembangan tanaman benalu.
3) Rengit yang menghisap sari-sari sari buah jambu menyebabkan
jambu tidak memiliki rasa(hambar) dan cepat busuk sebelum
matang. Ini sangat merugikan tentunya apabila rengit tersebut
dalam jumlah yang banyak.
4) Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme
yang terjadi antara manusia dengan nyamuk. Nyamuk yang
terlibat dalam kasus ini adalah jenis nyamuk Aides Aegypti yang
akan menyerang saluran darah pada manusia. Hal tersebut
terkadang tidak manusia sadari, mengetahui jenis nyamuk ini
hampir sama dengan jenis nyamuk yang biasanya menyerang
mereka sehingga terkadang dibiarkan begitu saja. Tentunya
kejadian ini sangat merugikan manusia karena bisa menyebabkan
kematian dan memberi keuntungan bagi nyamuk untuk
menyebarkan penyakit serta berkembang biak.
5) Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan
pada pola interaksi antara kutu daun(hama) dengan tumbuhan
anthurium/gelombang cinta. Hama kutu daun ini mendapatkan
keuntungan karena ia memperoleh tempat hidup sekaligus
makanan dari penyerapan protein yang didapan dari tumbuhan
anthurium. Tumbuhan anthurium dalam hal ini mendapat kerugian
karena daun menjadi bercak-bercak, nampak tak segar dan cepat
busuk.
2. Simbiosis Komensalisme
Tabel 1.36 menunjukkan adanya hubungan komensalisme
antara dua makhluk hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk
hidup dimana yang satu diuntungkan dan pihak lainnya tidak
dirugikan. Adanya simbiosis komensalisme sangat diperlukan guna
menjaga kelangsungan hidup organisme didalam suatu ekosistem.
1) Tanaman paku tanduk rusa merupakan tanaman yang unik
terkecuali diamati dari faktor bentuk daunnya, perihal ini
membawa dampak beberapa orang menjadikannya sebagai
tanaman hias untuk ditanaman pekarangan tempat tinggal mereka.
Jika diamati di dalam lingkungan kurang lebih kita, tentu dulu
menyaksikan tanaman paku tanduk rusa yang melekat erat di
pohon inangnya. Dalam persoalan ini, paku rusa punyai karakter
yang serupa dengan tanaman anggrek, yaitu mereka akan melekat
atau ditempelkan pada suatu pohon dengan obyek untuk
mendapatkan sinar matahari yang lebih baik dan beberapa bahan
lain untuk fotosintesis. Meskipun tanaman ini melekat di suatu
pohon, akan tetapi tanaman ini tidak merugikan tanaman yang
ditempelinya sebab tidak menyita cadangan makanan dari tanaman
yang ditempelinya.
2) Tumbuhan sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang
kerap ditemukan di lingkungan sekitar kita. Tanaman ini
merupakan salah satu contoh dari simbiosis komensalisme. Dalam
hal ini tumbuhan sirih akan tumbuh dengan cara merambat dan
menyesuaikan dengan tanaman yang ditempatinya atau tanaman
inangnya yang mana tanaman yang ditumpanginya atau inang ini
adalah tanaman pohon kelor. Tujuan tumbuhan sirih selanjutnya
tidak lain adalah untuk mendapatkan sinar matahari yang memadai
agar bisa dilakukan proses fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini
pastinya akan memberi tambahan keuntungan bagi tanaman sirih,
akan tetapi tidak memberi dampak apa pun bagi tanaman inangnya.
3) Pada tumbuhan paku yang melekat pada pohon karet ini serupa
halnya dengan 2 contoh sebelumnya. Dimana tanaman paku akan
melekat pada pohon karet. Hal ini dilakukan agar tumbuhan paku
bisa mendapatkan sinar matahari untuk melaksanakan fotosintesis
demi kelangsungan hidupnya. Pohon karet sendiri yang dijadikan
sebagai tempat menempelnya tentu tidak mendapatkan apa apa dari
tumbuhan paku
4) Selanjutnya adalah hubungan antara burung dengan pohon pinang.
Dimana burung diuntungkan karena mendapatkan tempat yang
tinggi untuk menaruh sangkarnya yang berisi telur agar terhindar
dari bahaya. Meskipun demikian pohon pinang tidak dirugikan
karena burung tidak menyebabkan kerusakan bagi pohon pinang
itu sendiri
5) Contoh selanjutnya yang ada di sekitar lingkungan yaitu pohon
anggrek yang menempel pada pohon mangga. Dalam hal ini,
tanaman anggrek akan melekat dan menempel pada pohon mangga
dengan tujuan untuk mendapatkan air, sinar matahari dan senyawa
lainnya. Semuanya dibutuhkan untuk melaksanakan fotosintesis.
Cara tanaman anggrek mendapatkan air adalah dengan menyerap
air dan juga mineral yang terdapat pada kulit pohon mangga
tersebut. Selain itu, juga sanggup menyerap dari batang yang telah
lapuk. Kejadian ini sebetulnya untung bagi tanaman anggrek, akan
tetapi tidak memberi pengaruh apapun bagi pohon mangga.
3. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis
mutualisme adalah suatu interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2
makhluk hidup yang berbeda, maka keduanya akan mendapatkan
manfaat dari. Pada umumnya makhluk hidup yang melakukan simbiosis
mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak melakukan
simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu
penting bagi dirinya.
1) Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara
kupu-kupu dengan bunga. Kupu-kupu pada umumnya menyukai
memakan sari manis atau nektar pada bunga. Sedangkan bunga
sebagai organ reproduksi pada tumbuhan terbantu karena serangga
cantik ini membantu menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu
hinggap di bunga, kakinya akan menyentuh bagian putik dan benang
sari pada bunga. Sehingga mengakibatkan serbuk sari menempel pada
putik dan terjadi proses penyerbukan pada bunga.
2) Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti lebah yang bisa
membantu proses penyerbukan pada bunga agar lebih maksimal.
Lebah biasanya hinggap pada bunga karena ingin memperoleh madu
atau nektar sebagai makanannya. Keberadaan lebah ini dapat
membuat proses penyerbukan pada bunga bisa berlangsung dengan
mudah. Sehingga bunga diuntungkan dengan kehadiran lebah yang
hinggap pada dirinya.
3) Semut Rang-rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada
tanaman-tanaman buah seperti mangga, nangka, dan lain-lain.
Mungkin bagi kita keberadaan semut ini sangat mengganggu karena
membuat kita kesulitan mengambil buah dari pohon. Namun
keberadaan semut ini sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan
tersebut. Hal ini dikarenakan semut Rangrang akan melindungi
tumbuhan dari serangan hama yang merusak tanaman. Semut Rang -
Rang memperoleh keuntungan karena dapat membuat sarang pada
tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang tumbuhan
tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut Rang Rang.
Serangga kecil ini pun tidak akan tinggal diam sehingga dia akan
menyerang balik hama yang menyerang tumbuhan.
4) Hubungan interaksi antara cacing dan tanaman bayam termasuk
simbiosis mutualisme, karena dalam hal ini cacing tanah
mendapatkan makanan dari daun kering yang jatuh ke tanah dan
mengalami pembusukan dan bayam mendapatkan kemudahan untuk
menyerap air dan udara dari tanah yang berlubang karena adanya
aktivitas cacing. Itulah mengapa hubungan ini termasuk kedalam
simbiosis mutualisme.
5) Contoh terakhir adalah jamur dengan akar pohon kelapa. Proses
interaksi ini menguntungkan bagi jamur karena jamur bisa
mendapatkan makanan yang berasal dari pohon. Sedangkan pohon
kelapa juga tidak di rugikan karena dapat memperoleh unsur hara dan
air lebih banyak karena adanya jamur tersebut. Sehingga keduanya
sama-sama mendapatkan keuntungan.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup
yang berbeda dimana pihak yang satu mendapat untung dan merugikan
pihak yang lain. Simbiosis parasitisme berpengaruh buruk pada
tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit tidak akan membunuh
tumbuhan inanngya (tumbuhan yang ditumpanginya) karena kalau
inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan
makanan.
2. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana
yang satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan
atau dirugikan. Simbiosis komensalisme ini juga dapat berpengaruh
buruk bagi tumbuhan yang ditumpanginya jika terjadi terus – menerus
karena dapat menghambat pertumbuhan atau berkurangnya
produktivitas tumbuhan inangnya.
3. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup
yang hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.
Dwidjoseputro. (1994). Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya.
Jakarta : Erlangga
Susanto P.,dkk. (2004). Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten :
CV Sahabat Jkimball. 

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan
Pada saat melakukan kegiatan praktikum, kesulitan yang saya
alami adalah minimnya contoh hubungan simbiosis yang ada di
lingkungan sekitar karena di perkotaan cukup sulit mencari simbiosis
tersebut. Sehingga saya mencari di hutan-hutan bahkan ke semak
belukar untuk menemukan hubungan simbiosis ini dengan lengkap.
Selain itu lagi-lagi karena perubahan cuaca yang tak menentu juga
menghambat proses praktikum karena kegiatan pengamatan menjadi
tertunda berhari-hari. Untuk contoh simbiosis komensalisme antara
hewan dengan hewan sulit ditemukan karena hanya ada di dalam
lautan sedangkan alat pengamatan hanya seadanya sehingga tidak
memungkinkan untuk menyelam kedalam laut. Kendala lainnya adalah
keterbatasan waktu dalam pengerjaan menyebabkan kegiatan
pengamatan praktikum ini kurang maksimal.

2. Saran dan masukan


Sebelum melakukan praktikum ada baiknya mempersiapkan
semua yang dibutuhkan dalam pengamatan. Karena metode yang
digunakan hanya melalui penglihatan secara langsung atau metode
observasi paling tidak dalam praktikum ada partner satu kelompok
sehingga saat melakukan dokumentasi mendapatkan hasil yang bagus
dan tugas dapat dibagi lebih cepat.
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM
TENTANG SIMBIOSIS YANG ADA DI ALAM SEKITAR

a. Simbiosis Parasitisme

No Gambar makhluk hidup Keterangan


1 Kutu pada kucing

2 Benalu pada pohon


mangga
3 Lalat buah pada
buah jambu air

4 Kutu daun/hama
pada daun bunga
gelombang cinta
5 Nyamuk pada
tangan manusia

b. Simbiosis komensalisme

No Gambar makhluk hidup Keterangan


1 Tumbuhan tanduk
rusa dan pohon
jambu.
2 Sirih dan
inangnya(pohon
kelor)

3 Burung dan
sangkarnya pada
pohon pinang
4 Tumbuhan paku
dan pohon karet

5 Anggrek dan pohon


mangga
c. Simbiosis Mutualisme

No Gambar makhluk hidup Keterangan


1 Tumbuhan dan
semut rangrang

2 Cacing dan bayam


3 Kupu-kupu dan
bunga

4 Jamur pada akar


kelapa

5 Lebah dan bunga


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PRAKTIKUM
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

C. ALAT DAN BAHAN


1. Biji kacang merah 6 buah
2. Botol aqua gelas 2 buah
3. Kapas secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Air secukupnya

D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah
sel yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan
jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat
irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk
semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika
yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara
berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan
terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara,
mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital
ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada  ujung akar dan
ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi
pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
Perkecambahan merupakan peristiwa tumbuhnya embrio di dalam
biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika kondisi
lingkungannya sesuai. Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang
cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup,
kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan
monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda
pula.

E. PROSEDUR PERCOBAAN / CARA KERJA


Maman Rumanta (2022 : 1.19-1.20) berikut prosedur percobaan :
1. Rendam biji kacang merah dalam air semalaman
2. Masukan kapas kedalam botol aqua gelas kemudian tuang air sampai
mendekati kapas
3. Taruh 3 biji kacang merah pada kapas didalam botol tersebut
4. Simpan di ruang yang terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung
5. Amati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumnuhan tersebut.
6. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.38
Hasil Pengamatan

Hari Pertumbuhan Kecambah Panjang


Ke Kacang Merah Akar Batang Keterangan
0. Belum terlihat apapun 0mm 0mm -
1. Tumbuh batang kecil 0,5mm 1-2mm Bakal akar terlihat
2. Tumbuh batang kecil 1mm 3-4mm Akar mulai terlihat
3. Tumbuh akar 1-1,5 mm 8-10 mm Jelas terlihat
4. Terlihat batang 2-3mm 20mm Biji kacang terangkat
Terlihat batang dan bakal
5. 5-10mm 40mm Terangkat keatas
daun
Batang dan daun mulai Akar memanjang
10-12mm 50mm
6. terlihat saling bersilangan

Batang dan daun mulai Akar memanjang


15-20mm 60mm
7. terlihat saling bersilangan

Batang dan daun mulai Akar memanjang


20-30mm 70mm
8. terlihat saling bersilangan
30–60 Akar memanjang
Batang dan daun terlihat mm 80mm
9. saling bersilangan
70- Akar memanjang
Batang dan daun terlihat 100mm 90mm
10. saling bersilangan
100- Akar memanjang
Bertambah tinggi 120mm 100mm
11. saling bersilangan
130- Akar memanjang
12 Bertambah tinggi 150mm 110mm
saling bersilangan
Bertambah tinggi
160- Akar memanjang
dan daun bertambah 200mm 120mm
13. saling bersilangan
banyak
Bertambah tinggi
200-250 Akar memanjang
dan daun bertambah mm 130mm
14. saling bersilangan
banyak

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN


1) Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab :
Dari 10 biji kacang merah terlihat bervariasi, rata-rata mulai tumbuh
pada hari kedua atau ketiga. Bahkan ada yang belum tumbuh juga
dihari ke empat.
2) Perhatikan arah tumbuh akar. Adakah yang mengarah keatas? Ada
Mengapa demikian?
Jawab :
Hal ini sesuai menurut Lakitan (2007), karena adanya gerak
Geotropisme. Geotropisme adalah pergerakan tanaman karena adanya
rangsangan (pengaruh) gravitasi bumi, hal ini terjadi pada akar,
dimana arah tumbuh akar akan selalu kepusat bumi walaupun letaknya
dibuat sedemikian rupa.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa  pada minggu
pertama terdapat perubahan.  Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan
terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 20
cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus
membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang  dikarenakan pada
ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem
apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun
yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian
membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji
mengandung potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu
baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan calon daun/calon akar.
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang
akan tumbuh menjadi akar) dan plumula (yang akan tumbuh menjadi
kecambah).

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme
merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi
sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari
waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat
dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada
tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi
oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon
sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara,
kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok,
banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup,
kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan
monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda
pula.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit
UT.

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan
Kesulitan yang dialami adalah memerlukan banyak waktu saat
melakukan kegiatan praktikum karena pertumbuhan serta
perkecambahan harus benar-benar di amati dengan seksama dari awal
kegiatan praktikum sampai minggu ke dua.
2. Saran dan masukan
Sebaiknya kegiatan praktikum seperti ini dilakukan secara
berkelompok agar lebih meringankan tugas mengingat banyaknya
laporan yang harus dibuat dalam satu minggunya.
LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM

Berikut ini adalah foto-foto praktikum :

Hari ke- 5

Ha
ri ke-10

Hari ke-14

LEMBAR KERJA LAPORAN


PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
MODUL 2 : MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A. JUDUL PRAKTIKUM
Ekosistem Darat dan Ekosistem Air

B. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat
dan air yang alami dan buatan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seperangkat alat tulis
2. Loup/kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut
proses interaksi dari orgenisme dengan lingkungannya meliputi
aliran,energi, rantai/jaring makanan, siklus biogeokimiawi,
perkembangan dan pengendalian.
Suatu ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri dari
produsen (tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai),
serta suatu komponen abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan
organik, dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem
mempunyai keenam jenis komponen pembentuknya yang saling
berinteraksi.
Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem
yaitu ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau,
padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah,
ladang/kebun, akuarium.
E. PROSEDUR PERCOBAAN / CARA KERJA
1. Tentukan ekosistem darat d a n air alami di sekitar tempat
tinggal atau sekolah tempat Anda mengajar yang akan kita amati
komponen-komponennya.
2. Setelah anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-
komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat
memperkirakannya.
4. Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang
modul ini.
5. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen
biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem
tersebut.
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika
dapat lengkapi dengan nama latinnya.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di
ekosistem tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah
(hewan terbang)
8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan
kaca pembesar jika perlu.
9. Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang
modul ini.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang
ada di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti
diatas. Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4
dalam Lembar Kerja di belakang modul.
12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem
tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 20ºC
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air SangatCukup

Tabel 2.2
Komponen Biotik ekosistem alami

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Rumput Teki Ular Rayap
2 Pohon Pinus Burung Elang Cacing
3 Rumut Ilalang Belalang Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon Beringin Ulat

Tabel 2.3
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan

1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat Cukup
5 Suhu 27ºC

Tabel 2.4
Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Padi Ayam Kampung


2 Rumput Pegagan Burung Bakteri
3 Gulma Ulat Jamur
4 Rumput Teki Katak
5 Pohon pisang Tikus

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN


1) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem
darat maupun ekosistem perairan? Jelaskan!
2) Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih
banyak jenis komponen biotiknya? Mengapa demikian?
Jawab :
1) Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan
perairan adalah komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya
saja pada ekosistem darat jumlah komponen airnya lebih sedikit
dibandingkan ekosistem perairan.
2) Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak
komponen biotiknya adalah ekosistem darat, karena jenis makhluk
hidupnya lebih kompleks.

H. PEMBAHASAN
1) Ekosistem Air (Akuatik)
Ekosistem perairan adalah ekosistem yang faktor lingkungannya
didominasi oleh perairan. Ekosistem perairan dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu ekosistem air tawar, dan ekosistem air laut.
2) Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah ekosistem yang faktor lingkungannya
didominasi oleh daratan. Berdasarkan topografinya, ekosistem darat di
Indonesia dapat dibedakan menjadi dua yaitu, ekosistem vegetasi
pamah, dan ekosistem vegetasi pegunungan.

I. KESIMPULAN
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan
dimakan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah
Ekosistem akan seimbang dan terjaga kelestariannya apabila jumlah
produsen lebih banyak dibandingkan dengan Konsumen tingkat 1,
konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dibandingkan dengan konsumen
tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas
adalah Ular dan Burung Elang pada Ekosistem darat. dan manusia pada
ekosistem perairan

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan
Kesulitan yang dialami adalah keterbatasan waktu dalam
melakukan observasi dilapangan terkait kegiatan praktikum yaitu
mengamati ekosistem yang ada disekitar.
2. Saran dan masukan
Sebaiknya sebelum melakukan pengamatan dalam praktikum ini
hendaknya mempersiapkan segala hal termasuk keadaan lingkungan
sekitar dan juga alat pendukung pengamatan agar kegiatan praktikum
dapat terlaksana dengan baik dan mendapat hasil yang tepat dan
akurat.
LAMPIRAN KEGIATAN PRAKTIKUM

Keterangan : Danau Biru/Danau Kaolin bekas tambang timah yang merupakan


ekosistem perairan buatan

Keterangan : Pantai Batubetumpang/Pulau Besar yang merupakan ekosistem


perairan alami
Keterangan : Kebun Karet yang merupakan ekosistem daratan buatan yang mana
tumbuhan karet tersebut ditanam oleh petani karet.

Keterangan : Bukit Panjang yang merupakan ekosistem daratan alami


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107
MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah.
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah.
3. Kertas saring/tissue secukupnya.
4. Kertas timah secukupnya.
5. Mistar dengan skala mm 1 buah.
6. Kertas untuk label secukupnya.
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah.
8. Air ledeng secukupnya.
9. Deterjen serbuk 1gram.
10. Kacang kedelai secukupnya

D. LANDASAN TEORI
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu
tumbuhan, khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan,
embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami
sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji
berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan
kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan
sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang
teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti
“minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari
tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah
membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar)
dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam
sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam
absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1.  Faktor internal:      
     a. Gen
     b. Hormon
2.  Faktor eksternal:    
     a. Air
     b. cahaya
     c. suhu
     d. nutrisi
     e. ph
     f. ketinggian tempat
     g. O2
     h. CO2
     i. kelembapan
     j. angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk
membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain
mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh
kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

E. PROSEDUR PERCOBAAN/ CARA KERJA


1. Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%,
3,10%, serta kontrol berupa air ledeng. Lalu simpan cairan dengan
gelas kimia yang telah diberi label sebagai berikut.
a. Label 1 = 100%
b. Label II = 50%
c. Label III = 25%
d. Label IV = 12,5%
e. Label V = 6,25%
f. Label VI = 3,1%
g. Label Kontrol = air ledeng/PDAM
2. Cara menyediakan larutan :
a. Melarutkan 1 gr deterjen serbuk ke dalam air sumur hingga 100
ml dengan menggunakan botol air mineral 1500ml. Kemudian
mengambil 500ml dan memasukkan ke dalam botol air mineral
600ml berlabel 100%
b. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml
kemudian mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol
air mineral 600ml yang berlabel 50%
c. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml
kemudian mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol
air mineral 600ml yang berlabel 25%
d. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml
kemudian mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol
air mineral 600ml yang berlabel 12,5%
e. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml
kemudian mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol
air mineral 600ml yang berlabel 6,25%
f. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml
kemudian mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol
air mineral 600ml yang berlabel 3,1%
3. Menyediakan tujuh gelas lain, kemudian memberi label kontrol, I,
II, III, IV, V, dan VI. Masing-masing diberi lingkaran kertas
saring/kertas tissu.
4. Memasukkan kacang kedelai ke dalam air pada gelas kimia.
Buanglah kacang yang mengapung, sementara kacang kedelai yang
tenggelam yang digunakan dalam penelitian ini.
5. Dari kacang kedelai yang terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam
larutan I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10
butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam
larutan VI, dan 10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng/PDAM).
Biarkan rendaman selama 5 menit.
6. Mengatur kacang kedelai dalam gelas kimia dengan label yang
sesuai. Atur yang baik agar hilium mengarah kebawah.
7. Mengisi gelas kimia yang telah diisi kacang kedelai tersebut dengan
larutan yang berlabel sama, kira-kira 100 ml.
8. Menutup ke tujuh gelas kimia dengan kertas timah sehingga tidak
ada cahaya yang dapat masuk.
9. Melakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap
pengamatan, diukur panjang akar dengan mistar dari luar gelas
piala. Kacang kedelai yang tidak tumbuh akarnya dianggap
memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari (48
jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang kedelai mati.
Kemudian mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja Tabel 1.1.
10. Membuat grafik rata-rat pertumbuhan kecambah per konsentrasi
setelah 24 jam dan 48 jam (Grafik 1.1.) dengan menggunakan
warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna merah, 48 jam
dengan warna hitam.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10
Hasil Pengamatan pengaruh detergen terhadap pertumbuhan
Konsentrasi larutan deterjen
Hari ke-1 (24)
No.
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-
Rata 1 1 2 2 3 4 6
Konsentrasi larutan deterjen
Hari ke-2 (24 jam)
No.
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-
Rata 2 2 3 3 4 5 7

Grafik 2.2
Grafik rata- rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi pada 24 jam

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN PERTANYAN


1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
Jawab :
Fungsi larutan kontrol adalah sebagai pembanding dengan
konsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan kontrol
merupakan larutan yang paling baik untuk pertumbuhan karena tidak
mengandung deterjen.
2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang kedelai
yang mati?
Jawab :
Jika pada larutan kontrol ada kacang kedelai yang mati, menandakan
bahawa biji kacang kedelai tersebut bukan merupakan bibit yang
unggul (mandul).
3. Mengapa pertumbuhan kacang kedelai di dalam gelas piala harus
ditutup dengan kertas timah ?
Jawab :
Pertumbuhan kacang kedelai di dalam gelas piala harus ditutup
dengan kertas timah adalah untuk mengurangi intensitas cahaya.
Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
kacang kedelai. Kacang kedelai yang mendapatkan cahaya yang
cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan
pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang kedelai yang tidak
mendapat cahaya.

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang telah diperoleh diatas
dapat dilihat bahwa detergen merupakan bahan yang digunakan
untuk membersihkan pakaian (mencuci) yang mana memiliki
pengaruh terhadap makhluk hidup yang ada lingkungan sekitar. Dari
pencemaran lingkungan tersebut akan menimbulkan banyak kerugian
bagi manusia serta lingkungan. Adapun pengaruh yang ditimbulkan
oleh detergen sangat tergantung pada tingkat konsentrasinya. Ada 4
tahap pencemaran.
1. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen
ekosistem
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
3. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa semakin rendah persentase deterjen dalam air,
maka perkecambahan kacang kedelai akan tumbuh dengan baik.
Namun sebaliknya, apabila persentase deterjen semakin tinggi maka
perkecambahan kacang kedelai akan terhambat.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tanggerang


Selatan : Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan yang Dialami
a. Mendapatkan alat dan bahan praktikum seperti kertas
saring, kertas timah, dan gelas kimia.
b. Melakukan pengukuran akar kecambah karena bentuk akar
yang melingkar atau tidak lurus.

2. Saran dan Masukan


a. Kertas saring dapat diganti dengan menggunakan kertas tissu.
b. Untuk menghambat cahaya matahari, apabila tidak ada
kertas timah dapat ditutup dengan menggunakan kardus.
c. Pengukuran harus dilakukan dengan hati-hati agar kesalahan
(error) pengukuran dapat diminimalisir.

LAMPIRAN KEGIATAN PRAKTIKUM


NO
Foto Praktikum Deskripsi Foto

1. Menyiapkan alat dan bahan


praktikum

2. Membuat larutan deterjen dan


menyediakan tujuh gelas yang
masing-masing diberi label

3. Mengisi botol praktikum yang


telah diisi kacang kedelai dengan
larutan yang berlabel.

4. Kacang k e d e l a i pada larutan


100% setelah 24 jam.
5. Kacang kedelai pada larutan 50%
setelah 24 jam.

6. Kacang kedelai pada larutan 25%


setelah 24 jam.

7. Kcang kedelai pada larutan


12,5% setelah 24 jam.

8 Kacang kedelai pada larutan 6,25%


setelah 24 jam.
9. Kacang kedelai pada larutan
3,1% setelah 24 jam.

10. Kacang kedelai pada larutan


100% setelah 48 jam.

11 Kacang kedelai pada larutan 5 0 %


setelah 48 jam.
12. Kacang kedelai pada larutan 25%
setelah 48 jam.

13. Kacang kedelai pada larutan 12,5%


setelah 48 jam.

14. Kacang kedelai pada larutan 6,25%


setelah 48 jam.

15. Kacang kedelai pada larutan 3,1%


setelah 48 jam.

Anda mungkin juga menyukai