Anda di halaman 1dari 172

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama Fesalia Rumsya
NIM/ID Lainnya 855793427
Program Studi PGSD-S1
Nama Sekolah SD IT Cinta Ilahi

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)


Nama (Gelar) : Susi Nurul Fitri, M.Pd

Nip/id Lainnya : 196811211992032005/20004396

Nomor Hp : 085274996311

Alamat Email : susinurulfitri@gmail.com


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Fesalia Rumsya

NIM : 855793427

Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri

dan saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang

diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya

ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Bandar Lampung,25 Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Fesalia Rumsya
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
Ciri-ciri Makhluk Hidup
Gerak Pada Tumbuhan

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama Fesalia Rumsya

NIM/ID Lainnya 855793427

Program Studi PGSD-S1

Nama Sekolah SD IT Cinta Ilahi

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama (Gelar) : Susi Nurul Fitri, M.Pd

Nip/id Lainnya : 196811211992032005/20004396

Nomor Hp : 085274996311

Alamat Email : susinurulfitri@gmail.com


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Fesalia Rumsya

NIM : 855793427

Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri

dan saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang

diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya

ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Bandar Lampung,12 Mei 2023

Yang membuat pernyataan

Fesalia Rumsya
A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak pada tumbuhan
B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap daun yang menutup pada
tanaman putri malu (Gerak Seismonasti).
b. Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman
putrimalu (Gerak Niktinasti).
c. Mendeskripsikan pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun
tanaman kacang merah (Gerak Geotropisme).
C. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
a. Seismonasti dan Niktinasti
i. Alat Tulis dan penggaris
ii. 2 Pot
iii. Kamera handphone
iv. Cangkul
v. 2 buah tumbuhan putri malu
vi. Kardus
b. Geotropisme
i. Gelas bekas air mineral 2 buah
ii. Tanah yang subur
iii. 6 biji kacang merah
iv. Air secukupnya
v. Alat tulis dan penggaris

D. LANDASAN TEORI
Setiap organisme mampu menerima rangsangan yang disebut dengan iritabilitas
dan mampu menanggapi rangsangan. Salah satu bentuk tanggapannya yaitu gerak, gerak
yaitu perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau Sebagian dari
tubuh. Namun gerak pada tumbuhan berbeda dengan gerak pada manusia dan hewan.
Gerak pada tumbuhan sangat terbatas, gerak yang dilakukan pada tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Seperti dibagian ujung tunas, bagian ujung akar ataupun
bagian lembar daun tertentu.
Gerak yang disebabkan adanya rangsangan gaya gravitasi disebut gerak
geotropisme. Geotropisme merupakan gerak akar yang diakibatkan karena adanya
rangsangan gaya tarik bumi (Gravitasi).
Gerak niktinasti yaitu gerak yang dari bagian tumbuhan yang disebabkan karena
kondisi gelap. Gerak seismonasti merupakan gerak yang disebabkan karena adanya
sentuhan atau getaran.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Seismonasti
i. Mencari tanaman putri malu serta membawa alat tulis.
ii. Melakukan sentuhan halus sedang dan kasar pada tanaman putri malu
menggunakan penggaris.
iii. Mengamati reaksi daun putri malu yang telah disentuh dan menuliskan
hasilpengamatan.
b. Nikinasti
i. Mencari putri malu untuk dipindahkan kedalam pot
ii. Memberi tanda A dan B pada pot yang telah disediakan
iii. Meletakan pot A ditempat terang/terbuka
iv. Menutup pot B dengan kardus
v. Membiarkan pot B tertutup selama kurang lebih 30 menit
(Perhitunganmenggunakan stopwatch di Hp)
vi. Membuka pot B dengan hari-hati supaya tidak tersentuh
vii. Mengamati apa yang terjadi pada daun putri malu di pot B, lalu
membandingkandaun putri malu dengan yang ada dipot A
viii. Mencatat hasil pengamatan
c. Geotropisme
i. Menanam tanaman kacang merah pada pot A dan pot B
ii. Meletakan pot A secara vertikal dan pot B secara horizontal
iii. Mengamati pertumbuhan kacang merah
iv. Mencatat hasil pengamatan tumbuhan kacang merah
F. HASIL PENGAMATAN
Table data hasil Pengamatan Ciri-ciri pada Mahkluk Hidup
Pada tumbuhan Putri Malu

No Jenis Sentuhan pada Reaksi daun putri Keterangan


daun putri malu malu
1 Halus Daun putri maluyang Daun membukakembali dengan
disentuh menutup cepat
denganlambat
(Bahkan hanya
menutup sedikit)
2 Sedang Daun putri malu Daun membukakembali dengan
yang disentuh agak waktu ± 3 menit
cepat menutup
3 Kasar Daun putri maluyang Daun membukakembali dengan
disentuh menutup waktu ± 5 menit
dengancepat

Tabel Pengamatan Niktinasti


Reaksi daun Putri malu (Mimosa Pudica)

NO Putri Malu didalam Pot Mula - Mula ½ Jam Kemudian

1. Ditempat terang Daun Terbuka Daun Terbuka

2. Ditutup dengan penutup yang Daun Terbuka Daun Tertutup


kedap cahaya

Tabel Pengamatan Geotropisme

Pengamatan hari ke -

NO 1 2 3 4 5 6 7 Keterangan
1. 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 4,7 Batang tumbuh tegak
Batang tumbuh membelok
mengikuti arah datangnya
2. 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6,1
matahari

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
Pertanyaan :
a. Apakah perbedaan antara Niktinasti dan Seismonasti pada percobaan yang
telahdilakukan ?
b. Apa yang terjadi pada tumbuhan putri malu jika diletakan ditempat terang dan
ditempat tertutup?
c. Mengapa tanaman kacang merah pada pot B yang diletakan secara horizontal
batangtumbuh membelok?
Jawaban :
1. Gerak seismonasti merupakan gerak pada tumbuhan yang disebabkan karena
adanyarangsangan atau sentuhan baik sentuhan halus,sedang ataupun kasar.
2. Gerak niktinasti merupakan gerak pada tumbuhan yang disebabkan karena
pengaruh gelap, contohnya daun putri malu yang menutup karena ditutup dengan
kardus.
3. Tumbuhan putri malu yang ditutup dengan dengan kardus yang kedap udara
daunnya menutup, ketika tanaman putri malu diletakan kembali ke tempat terang
daunnya akan membuka kembali.
4. Karena arah tumbuh batang menuju ke arah matahari atau yang disebut dengan
menjauhi titik pusat bumi.

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan gerak seismonasti,niktinasti dan geotropisme pada
tumbuhan diperoleh penjelasan :
Seismonasti merupakan gerak pada tumbuhan yang disebabkan karena adanya
rangsangan yang berupa getaran. Bila disentuh daun putri malu akan menguncup, jika
menggunakan perlakuan yang berbeda akan berbeda pula pengaruhnya. Jika melakukan
sentuhan halus maka daunnya akan lambat dalam menutup atau bahkan tidak menutup.
Bila disentuh secara kasar daun dan tangkainya akan cepat menutup. Reaksi ini terjadi
karena perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi karena daun yang
kehilangan tekanan air dan itu yang menyebabkan daun dan tangkainya menutup.
Niktinasti merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang disebabkan oleh kondisi
gelap. Proses niktinasti biasanya terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk/ daun yang
memiliki lebih dari satu helai daun pada tiap tangkainya. Pada kegiatan ini yaitu
pengamatan tumbuhan putri malu (Mimosa pudica), dengan meletakan putri malu
ditempat terbuka dan membandingkan dengan putri malu ditempat tertutup. Pada
tumbuhan putri malu yang diletakan ditempat tertutup daun-daunnya mengatup
sedangkan ditempat terbuka daunnya tetap terbuka.
Geotropisme merupakan gerak bagian tumbuhan karena adanya pengaruh gravitasi
bumi. Jika arah geraknya menuju rangsangan disebut sebagai geotropisme positif,
contohnya gerak akan menuju tanah. Bila arah geraknya menjauhi rangsangan disebut
geotropisme negatif, contohnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Berdasarkan
pengamatan pada percobaan, pott A mengalami pertumbuhan batang secara normal
menuju ke atas sedangkan pot B yang diletakan secara horizontal pertumbuhan
batangnya membelok dari horizontal menuju ke arah vertikal dan bertahap selama 7 hari.
Hal ini terjadi karena akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

I. KESIMPULAN
Seismonasti merupakan gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan
atau getaran. Niktinasti merupakan gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsangan gelap. Sedangkan geotropisme merupakan gerak pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh gravitasi bumi, jika arahnya menjauhi titik pusat bumi disebut sebagai
geotropisme negatif.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk.2019.Praktikum IPA di SD.Tangerang Selatan:UniversitasTerbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami saat mengambil tanaman putri malu beserta akarnya untuk
dipindahkan kedalam pot. Harus setiap hari mengamati pertumbuhan tanaman kacang
merah.
FOTO/VIDIO PRAKTIKUM

https://drive.google.com/file/d/1oPifDbCIyFvpcG4
NWzQum2No4ECTVj0A/view?usp=share_link

Vidio percobaan seismonasti

Setelah ditutup kardus dan yang terkena


cahaya

Alat dan bahan geotropisme

Geotropisme hari ke 2
Geotropisme hari ke 4
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
SIMBIOSIS
PARASITISME, KOMENSALISME, MUTUALISME

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama Fesalia Rumsya

NIM/ID Lainnya 855793427

Program Studi PGSD-S1

Nama Sekolah SD IT Cinta Ilahi

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama (Gelar) : Susi Nurul Fitri, M.Pd

Nip/id Lainnya : 196811211992032005/20004396

Nomor Hp : 085274996311

Alamat Email : susinurulfitri@gmail.com


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Fesalia Rumsya

NIM : 855793427

Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri

dan saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang

diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya

ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Bandar Lampung,12 Mei 2023

Yang membuat pernyataan

Fesalia Rumsya
A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis parasitisme, komensalisme, mutualisme
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar
C. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
1. alat-alat tulis
2. lembar pengamatan
3. lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan ketergantungan antara
makhluk hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya.suatu bentuk
hubungan yang sangat era tantara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk
hidup lainnya yang Bersama dalam suatu habitat tertentu disebut simbiosis. Ada
beberapa simbiosis yang ada di alam, namun umumnya dikelompokkan menjadi 3
macam yaitu parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
Parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies di mana satu spesises
mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya dirugikan. Komensalisme
adalah hubungan simbiosis di mana satu spesises mendapatkan keuntungan sedangkan
pihak lainnya tidak diuntungkan. Mutualisme adalah suatu hubungan di antara dua
spesies di mana satu spesises mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya
juga mendapat keuntungan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergi ke kebun atau hutan yang memiliki ke-3 contoh simbiosis
3. Mengidentifikasi beberapa jenis dari masing-masing jenis simbiosis
parasitisme, komensalisme, dan mutualisme
4. Menuliskan hasil dalam lembar kerja
F. HASIL PENGAMATAN

Table data hasil pengamatan simbiosis parasitisme

NO Jenis Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


hubungan Jenis Jenis Jenis Jenis
parasitisme mahkluk keurugian mahkluk keuntungan
hidup hidup
1. Kucing dengan Kucing Merasa gatal Kutu Menghisap
Kutu darah kucing
2. Pohon jambu Pohon jambu Kehilangan telur semut berkembangbiak
dengan telur buah
semut
3. Tanaman Kehilangan Tali putri Tumbuh lebat
Tali putri dan
Pagar sari
tanaman pagar
makanan
4. Sapi dengan Sapi Merasa gatal Nyamuk Menghisap
nyamuk darah

Table data hasil pengamatan simbiosis komensalisme


NO Jenis Pihak yang dirugikan Jenis mahkluk hidup yang
hubungan Jenis Jenis tidak untung tidak rugi
parasitisme mahkluk keuntungan
hidup
1. Tumbuhan paku Tumbuhan Dapat menumpang Pohon jati
dan pohon jati Paku pada pohon jati
2. Angrek dan Angrek Dapat menumpang Pohon mangga
pohon mangga pada pohon
mangga
3. Tumbuhan sirih Tumbuhan Dapat menumpang Pohon kelor
dengan pohon Sirih pada pohon kelor
kelor
Table data hasil pengamatan simbiosis mutualisme

NO Jenis Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan


hubungan Jenis Jenis Jenis Jenis
simbiosis mahkluk keuntungan mahkluk keuntungan
hidup hidup
1. Kupu-kupu Kupu-kupu Meng-hisap Bunga Membantu
dengan bunga nektar bunga proses
penyer-
bukan
2. Manusia dengan Manusia Meng-hirup Tumbuhan Mengikat
tumbuhan oksigen karbo-
dioksida
3. Bunga di pohon Bunga pada Mem-bantu Lebah Menghisap
mangga dengan pohon penyer- nektar bunga
lebah mangga bukan
4. Manusia dengan Manusia Mem-bantu Bakteri usus Mempe-
bakteri usus halus proses halus roleh
pencer-naan makanan

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan :
Simbiosis parasitisme
1. Apakah hubungan antara kutu kucing dengan kucing merupakan
hubungan parasitisme?
2. Diantara hubungan parasitisme yang ditemukan, adakah yang
menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan
Simbiosis komensalisme
1. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya.

Simbiosis mutualisme
1. Apakah hubungan antara kupu-kupu dengan bunga mawar merupakan
hubungan mutualisme?
Jawaban :
Simbiosis parasitisme
1. Iya, karena kutu memperoleh keuntungan berupa nutrisi yang berasal dari
darah anjing, sedangkan anjing memperoleh kerugian karena kehilangan
nutrisi dalam darah yang dihisap kutu, selain itu juga menyebabkan tubuh
anjing menjadi gatal, sehingga menganggu.
2. Pada hubungan parasitisme, parasit tidak akan membunuh tumbuhan /
hewan inangnya, mereka hanya mengganggu, karena jika inangnya mati,
maka parasit tersebut akan mati, sebab kehilangan sumber makanannya.

Simbiosis komensalisme
1. Apabila terjadi hubungan simbiosis komesalisme dan makhluk hidup yang
satu pertumbuhannya berlebihan, maka akan menghambat dan/atau pada
akhirnya merugikan pertumbuhan makhluk hidup yang lainnya. Contohnya
apabila tanaman sirih terlalu berlebihan/rimbun hidup pada pohon kelor,
maka akan menghambat pertumbuhan kelor seperti pada kelebatan
daunnya.

Simbiosis mutualisme
1. Iya dikarenaka hubungan dari keduanya menguntungkan kupu-kupu
membutuhkan madu dari mawar dan bunga mawar membutuhkan bantuan
dari kupu-kupu untuk melakukan penyerbukan.
H. PEMBAHASAN
Simbiosis parasitisme adalah hubungan 2 makhluk hidup yang mana hanya
menguntungkan sepihak saja. Apabila tumbuhan maupun hewan terkena parasit
(benalu) maka nutrisi dalam tubuhnya menjadi berkurang karena diserap/dihisap
oleh parasit yang menghinggapinya. Seperti benalu yang menghisap nutrisi
makanan pada pohon mangga, atau kutu yang menghisap nutrisi dari darah kucing
yang dihinggapinya.
Dari tabel pengamatan dapat dilihat ada 3 hubungan simbiosis dimana ketiga
hubungan tersebut intinya sama yaitu salah satu makhluk hidup (tumbuhan paku,
angrek, tumbuhan sirih) mendapatkan keuntungan dengan menempel atau
menumpang pada tumbuhan/pohon yang menjadi inangnya, namun mereka tidak
menyerap nutrisi pohon inangnya. Sehingga pohon inang (Pohon jati, pohon
mangga, pohon kelor) yang mereka tumpangi tidak mengalami kerugian maupun
tidak mendapat keuntungan.
Dari tabel pengamatan dapat dilihat dalam hubungan kupu-kupu dengan bunga
serta lebah dan bunga pada pohon mangga memiliki keterkaitan yang sama. Dimana
kupu-kupu dan lebah mendapatkan keuntungan dengan menghisap nektar bunga,
sedangkan bunga mendaopat keuntungan untuk melakukan penyerbukan.
Untuk hubungan manusia dengan tumbuhan juga merupakan hubungan yang
saling menguntungkan karena tumbuhan dapat melakukan proses fotosistesis dengan
mengikat karbodioksida hasil dari proses bernafas pada manusia. Dari fotosintesis
pada tumbuhan tersebut maka menghasilkan oksigen yang diperlukan manusia untuk
bernafas. Demikian pula pada hubungan manusia dengan bakteri usus halus. Dalam
proses pencernaan manusia, bakteri ini berfungsi untuk mencerna makanan dan
menguraikan vitamin menjadi B12 yang dibutuhkan manusia, sedangkan bakteri
tersebut mendapatkan tempat hidup dan makanan secara terus menerus.

I. KESIMPULAN
Pada hubungan parasitisme, antara dua makhlluk hidup yang berhubungan,
salah satunya mendapatkan keuntungan, sedangkan yang lain mengalami kerugian.
Dari pembahasan ketiga hubungan tersebut kesimpulannya sama yaitu salah satu
makhluk hidup mendapatkan keuntungan sedangkan yang lain tidak mendapat
keuntungan maupun tidak mengalami kerugian. Dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa dalam simbiosis mutualisme, hubungan antara kedua makhluk
hidup tersebut mengalami keuntungan satu sama lain.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,maman.dkk.2021.Praktikum IPA di SD.Tangerang-Selatan:Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Mencari objek yang berhubungan dengan simbiosis parasitisme, komensalisme, dan
mutualisme dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar.
FOTO / VIDIO PRAKTIKUM

Simbiosis komensalisme Simbiosis parasitisme

Simbiosis mutualisme
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama Fesalia Rumsya

NIM/ID Lainnya 855793427

Program Studi PGSD-S1

Nama Sekolah SD IT Cinta Ilahi

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama (Gelar) : Susi Nurul Fitri, M.Pd

Nip/id Lainnya : 196811211992032005/20004396

Nomor Hp : 085274996311

Alamat Email : susinurulfitri@gmail.com


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Fesalia Rumsya

NIM : 855793427

Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri

dan saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang

diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya

ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Bandar Lampung,12 Mei 2023

Yang membuat pernyataan

Fesalia Rumsya
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang merah
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah
C. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
1. Biji kacang merah 6 biji
2. Aqua gelas 2 buah
3. Kapas secukupnya
4. Kertas
5. Gunting
D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel yang artinya organisme
yang tumbuh tidak akan Kembali ke bentu semula. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil
interaksi antara factor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat
genetika yang ada dalam gen dan hormone yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-
angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.
Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu
suatu tanaman hingga jumlah total perkembangan tanaman. Pertumbuhan apical paa
ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi,
pembesaran batang terjadi karena pembesaran sel-sel setelah morfogenesis dan
diferensiasi berlangsung.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Merendam biji kacang merah di dalam air semalaman
2. Meletakan pengganti kertas saring (kapas) ke dalam botol aqua gelas
3. Menyisipkan 3 biji kacang merah pada aqua gelas, tambahkan air secukupnya
sehingga kapas tetap basah
4. Menyimpannya ditempat terang tapi tidak terkena sinar matahari secara langsung
selama 2 minggu
5. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari tersediaan
tersebut.
6. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah,mengamati bagian
akar,batang dan daun tumbuh.

F. HASIL PENGAMATAN

Table data hasil pengamatan pertumbuhan


dan perkecambahan pada kacang merah
Pertumbuhan kecambah Panjang (mm)
NO kacang merah Akar Batang Keterangan
1. Kondisi awal 1 mm 0 mm Bakal akar terlihat
2. Tumbuh akar 1,5 mm 8 - 10 mm Akar terlihat jelas
3. Terlihat batang 2 – 3 mm 20 mm Biji kacang terangkat
4. Terlihat batang 5 – 10 mm 40 mm Terangkat ke atas
5 Masih terlihat batang 12 mm 55 mm Mulai tumbuh daun
namun belum terlihat jelas
6 Terlihat daun dan batang 15 mm 70 mm Daun terlihat jelas
memanjang
7 Daun mekar dan batang semakin 20 mm 90 mm Daun semakin mekar
panjang

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
Pertanyaan :
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambag tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya keatas? Mengapa demikian?
Jawaban :
1. Bakal akar kecambah mulai tumbuh pada hari pertama
2. Pertumbuhannya keatas karena ia mengikuti arah sinar matahari.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat diketahui pada minggu
pertama sampai minggu kedua terdapat perubahan. Pada umur 1 hari Panjang akar
1mm dan terus bertambah panjangnya sampai 1 minggu panjangnya mencapai 14cm,
begitupun dengan batang dan tumbuh daunnya. Ini terjadi karena sel terus membelah
dan berdiferensiasi serta merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran
akar yang semakin Panjang diakibatkan karena adanya aktifitas meristem apical.
Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daunnya, daun yang awalnya hanya
1 helas kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitupun dengan
bertambahnya Panjang batang kecambah.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada tumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari
pembelahan sel, pembesaran sel dan diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan
perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan
tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar
dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut
dipengaruhi oleh fakator dari luar ataupun dari dalam. Factor dari dalam berupa
hormon sedangkan factor dari luar yaitu gen,cahaya matahari, suhu udara, tanah,
nutrisi dan air.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,maman.dkk.2021.Praktikum IPA di SD.Tangerang-Selatan:Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Mencari kacang merah dan mengamati setiap hari dalam proses pertumbuhannya.
FOTO / VIDIO PRAKTIKUM

Alat dan bahan perkembangbiakan tumbuhan


kacang merah

Pengamatan hari pertama

Pengamatan hari ke 4
Pengamatan hari ke 2
Pengamatan hari ke 6
Pengamatan hari ke 5

Pengamatan hari ke 10
Hari ke 7
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama Fesalia Rumsya

NIM/ID Lainnya 855793427

Program Studi PGSD-S1

Nama Sekolah SD IT Cinta Ilahi

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama (Gelar) : Susi Nurul Fitri, M.Pd

Nip/id Lainnya : 196811211992032005/20004396

Nomor Hp : 085274996311

Alamat Email : susinurulfitri@gmail.com


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Fesalia Rumsya

NIM : 855793427

Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri

dan saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang

diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya

ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Bandar Lampung,12 Mei 2023

Yang membuat pernyataan

Fesalia Rumsya
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkembangan hewan pada lalat buah
C. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
1. Plastik transparan secukupnya
2. Gelas plastik 1 buah
3. Pisang ambon ranum 1 buah
4. Sendok makan 1 buah
5. Kertas tisu
6. Lalat buah

D. LANDASAN TEORI
Lalat buah merupakan hewan percobaan yang sering digunakan dalam
praktikum genetika. Beberapa hukum genetika yang penting telah dihasilkan dari
penelitian menggunakan lalat buah (Strickberger, 1985). Pilihan ini tepat sekali
karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat
dipelihara dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu
dapat dihasilkan satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur
yang betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya
yang pendek (Kimball, 2001).
Lalat buah termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami
metamorphosissempurna dengan empat stadium perkembangan yaitu telur –larva –
pupa –imago. Telurtelur lalat buah diletakkan oleh betina dewasa dalam
jaringan buah (Kartasaputra,1987). Lalat buah biasa dijumpai pada medium pisang,
papaya, tomat, nasi basi dan tempat sampah disekitar rumah (Yatim, 1991). Ciri-ciri
umum lalat buah (Drosophila Sp)
1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di
tubuh bagian belakang.
2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua
bagian dekat dengan tubuhnya.
3. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
4. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
5. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen
bersegmen lima dan bergaris hitam
6. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.

siklus hidup lalat buah

Siklus hidup lalat buah yaitu pada telur lalat buah yang dewasa akan bertelur
pada hari kedua dari pupa dan berkembang selama lebih kurang 1 minggu. pada larva,
Larva berwarna putih keruh atau putih kekuning kuningan, berbentuk bulat panjang
dengan salah satu ujungnya runcing. Larva lalat buah terdiri dari 3 bagian yaitu
kepala, toraks (3 ruas), dan abdomen (8 ruas).
Ketika pupa bagian kepala terbentuk, pupa seperti ini biasanya disebut dengan
instar keempat. Kemudian menjadi susunan yang lebih sempurna dengan bagian
kepala, susunan kepala dan kaki kakinya. Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7
mm x 0,3 mm terdiri atas kepala, toraks dada dan abdomen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup
Drosophilamelanogaste diantaranya sebagai (Bohari, 2011)
a. Suhu Lingkungan
Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam
kondisi ideal.Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada
suhu ini lalat akanmengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan
pada suhu rendah atau sekitar18 C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
siklus hidupnya relatif lebih lama danlambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu
30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril. b.
b. Ketersediaan Media MakananJumlah telur
Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun
apabilakekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan
akan menghasilkanlarva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa
berukuran kecil, namun sering kaligagal berkembang menjadi individu dewasa.
Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur.
Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan
yang dimakan oleh larva betina.
c. Tingkat Kepadatan Botol PemeliharaanBotol
medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan
tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam
botol pun sebaiknya
tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila
melanogaster dengan kondisi idealdimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu
padat) individu dewasa dapat hidup sampai kuranglebih 40 hari. Namun apabila
kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkanmenurunnya produksi
telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.d.
d. Intensitas Cahaya
Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang
dan akanmengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang
gelap.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan alat penumbuk atau blender, pastikan alat tersebut dalam keadaan
bersih
2. Haluskan pisang ambon dan tape singkong.
3. Sesudah medium halus, masukan kedalam wadah 2 sendok makan dan ratakan
4. Masukan kertas saring steril/ kertas tisu yang sudah dilipat kedalam setiap
wadah yang telah disediakan atau kayu sebagai tambahannya.
Menangkap lalat buah
1. Umpan yang paling efektif adalah tape singkong. Simpan di penjuru ruangan yang
telah diwadahi.
2. Dekati plastik secara perlahan jangan sampai lalat buah beterbangan. Kemudian
ketika tangan sudah dekat dengan plastik lalu tutup plastik dengan cepat
3. Setelah beberapa menit lalat buah akan mengerumuni tape singkong .
4. Setelah itu ikat dengan rapat
Mengkultur lalat buah
5. Masukan lalat buah yang terperangkap kedalam wadah kurang lebih 5-10 ekor
lalat
6. Tutuplah wadah dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang
7. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
8. Tempatkanlah wadah ditempat teduh dan aman
9. Amatilah biakan setiap pagi dan sore dengan teratur. Pengamatan meliputi kapan
timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel Hasil
Pengamatan

Waktu Kejadian/perubahan Keterangan


pengamatan
Hari Pukul 08.00 Belum ada tanda-tanda -
ke-1
Pukul 18.00 Terjadi perkawinan antara lalat Perkawinan
buah betina dan jantan berlangsung selama
3-5 menit
Hari Pukul 08.00 Terdapat beberapa lalat buah Sekitar 2 ekor
ke-2 betina yang hamil lalat buah yang
hamil
Pukul 18.00 Belum ada tanda-tanda bertelur -

Hari Pukul 08.00 Ada satu lalat buah betina yang Terdapat 10 larva
ke-3 bertelur dan sudah menetas pada media 2
dan 4 menjadi larva
Pukul 18.00 Larva berubah Warna larva
/mengalami perubahan fase ke- berubah menjadi
2 kuning kecoklatan

Hari ke- Pukul 08.00 Larva berubah Larva bergerak


5 /mengalami perubahan fase ke- semakin lamban
3
Hari ke- Pukul 08.00 Larva berubah menjadi pupa
6
Hari ke- Pukul 08.00 Pupa berubah menjadi imago
8

G. Pertanyaan
1. Pada hari ke berapa lalat meletakkan telurnya? Pada hari ke-3
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa itu terjadi? Hari ke-6 menjadi pupa dan
hari ke-8 menjadi lalat dewasa

H. Pembahasan
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa lalat mengalami
metamorfosis sempurna. Lalat mengalami 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa, dan
imogo. Lalat mengalami pertumbuhan dari telur sampai imago membutuhkan waktu
selama 8 hari. Waktu yang diperlukan dalam metamorfosis lalat buah dari periode ke
periode tidak sama Antara telur menjadi larva, larva menjadi pupa, dan pupa menjadi
imago. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa tidak semua lalat buah
mengalami perkembangan secara sempurna dengan waktu yang sesuai untuk
metamorfosis lalat buah pada umumnya mulai dari fase telur sampai dewasa.

I. Kesimpulan
Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila sp adalah; telur – larva instar I – larva
instar II – larva instar III – prepupa – pupa – imago
Dalam memelihara Drosophila sp, wadah atau media diusahakan berada pada kondisi
lingkungan yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu diperhatikan ketersediaan
media makanannya. Jumlah Drosophila sp yang dimasukkan ke dalam botol cukup
beberapa pasang saja sehingga memberikan ruang pada Drosophila sp untuk hidup.
Botol media juga sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya remang-remang yang
tidak terlalu besar intensitas cahayanya. Pada pengamatan, praktikan perlu
mengetahui dan mempelajari siklus hidup Drosophila sp sebelumnya. Dengan
mempelajari siklus hidupnya, akan lebih mudah untuk diamati fase-fase pergiliran
keturunannya dan mudah diamati proses penurunan sifatnya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Ashburner, Michael. 2002. Drosophila Genomics and
Speciation. http://www.gen.cam.ac.uk/Research/ashburner. diakses tanggal 22
April 2014
Chairunnissa, Mutiara. 2012. Pengamatan Drosophila melanogaster.
(Online).
http://katahatimutiara. wordpress. com /2012/09 /25/ pengamatan-
drosophila- melanogaster/ diakses tanggal 22 April 2014.
Kimball, J.W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami dapal penelitian kali ini adalah saat penangkapan
lalat buah, perlu kesabaran dan kehati-hatian. Saran untuk praktikum ini lebih
dipersiapkan waktu cukup banyak agar dapat lebih optimal.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

FOTO/VIDEO
PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
1. Menyiapkan bahan-bahan
2. Menyiapkan pisang untuk menangkap lalat
3. Menyiapkan medium untuk lalat
berkembangbiak

Medium disimpan beberapa hari dan kemdian


muncul telur yang akan berubah menjadi larva.

Setelah jadi larva bergerak semakin lamban dan


sehari kemudian pupa mulaiberubah menjadi
imago atau lalat buah
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
EKOSISTEM DARAT

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama Fesalia Rumsya

NIM/ID Lainnya 855793427

Program Studi PGSD-S1

Nama Sekolah SD IT Cinta Ilahi

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama (Gelar) : Susi Nurul Fitri, M.Pd

Nip/id Lainnya : 196811211992032005/20004396

Nomor Hp : 085274996311

Alamat Email : susinurulfitri@gmail.com


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Fesalia Rumsya

NIM : 855793427

Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri

dan saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang

diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya

ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Bandar Lampung,12 Mei 2023

Yang membuat pernyataan

Fesalia Rumsya
A. JUDUL PERCOBAAN
Ekosistem Darat,
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan
C. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
1. Alat tulis
2. Barometer
3. Lingkungan Sekitar
D. LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses
interaksi dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energi, rantai/jarring
makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.
Secara structural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri
dari produsen (tumbuhan), konsumen (hewan), dan decomposer (pengurai), serta
komponen abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik. Dan kondisi
iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen
pembentuknya yang saling berinteraksi. Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua
jenis ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, daun,
padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah,
ladang/kebun, akuarium.
Aliran energi yang terdapat dalam suatu suatu ekosistemm dari tumbuhan
sebagai produesen menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melauli
proses berurutan memakan dan dimakan yang dikenal dengan istilah rantai makanan.
Di dalam suatu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan yang masing-masing
dapat bercabang dan dapat berhubungan sebagai satu gambaran jarring-jaring yang
kemudian disebut jarring-jaring makanan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menentukan ekosistem darat alami disekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen-komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan,
angin, jenis/hewan tanah.
3. Menggunakan barometer untuk mengukur suhu udara, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaaan, angin, atau tanah anda dapat
memperkirakannya saja.
4. Mencatat semua data ekosistem yang ada dilingkungan dari ekosistem tumbuhan
dan juga ekosistem hewan.
5. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem
tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

Table data hasil ekosistem darat


Komponen abiotik ekosistem darat alami
NO Komponen abiotok Kondisi/keadaan
1 Tanah Kering Sedikit Lembab
2 Udara 32 C
o

3 Cahaya Tidak Panas


4 Air Tidak Jernih
5 Angin Semilir, Perlahan

Tabel Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami


No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Pohon tangkil Semut rang rang
2. Tanaman paku Ulet
3. Pohon talas -

Komponen abiotik ekosistem darat buatan


No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1. Tanah Kering
2. Udara 33 ℃
3. Cahaya Panas
4. Angin Perlahan

Komponen biotik ekosistem darat buatan


No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Jagung Kupu – kupu
2. Rumput Semut
3. Pohon singkong Capung
4. Tanaman kacang Semut

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak ? mengapa demikian ? jelaskan secara singkat !

Jawaban : Berdasarkan data yang diperoleh jumlah yang lebih banyak adalah
ekosistem darat buatan. Hal ini dicontohkan pada ekosistem buatan kebun yang
mempunyai komponen biotik lebih banyak dan ada beberapa hewan.

H. PEMBAHASAN
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik yang terjadi pada
alam seperti di hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan hubungan timbal balik antara komponen biotik
yang terjadi dikebun merupakan ekosistem buatan, dimana terdapat unsur campur
tangan manusia

I. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dilingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa
peredaran ekosistem darat alami dan buatan mengacu pada bentuk terjadinya. Pada
ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak terdapat unsur campur tangan
dari makhluk hidup lain berbeda dengan ekosistem darat buatan proses terjadinya
dikarenakan oleh unsur tangan manusia dan makhluk hidup lain pada ekosistem darat
buatan dapat diatur oleh manusia.

J. Sumber
Nurdin, I. dkk. (1991). Penuntun Praktikum IPA 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Salim, E. (1989). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Muatan Sumber
Wijaya.
Soemarwoto, O. (1989). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:
Djambatan.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Mengamati hewan apa saja yang ada pada ekosistem tersebut untuk mengambil
gambarnya.

FOTO/VIDIO PRAKTIKUM

Tahap awal pengamatan ekosistem darat Pohon tangkil yang ada dihutan

Pohon talas yang terdapat dihutan Tanaman paku yang terdapat dihutan

Pengamatan pada ekosistem buatan kebun


jagung Tanaman kacang
Tanaman singkong Rumput
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENCEMARAN LINGKUNGAN

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama Fesalia Rumsya

NIM/ID Lainnya 855793427

Program Studi PGSD-S1

Nama Sekolah SD IT Cinta Ilahi

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama (Gelar) : Susi Nurul Fitri, M.Pd

Nip/id Lainnya : 196811211992032005/20004396

Nomor Hp : 085274996311

Alamat Email : susinurulfitri@gmail.com


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Fesalia Rumsya

NIM : 855793427

Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri

dan saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang

diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya

ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Bandar Lampung,12 Mei 2023

Yang membuat pernyataan

Fesalia Rumsya
A. JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati Pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau
C. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
1. Sendok teh 1 buah
2. Gelas 600 ml
3. Tissue secukupnya
4. Mistar 1 buah
5. Kertas untuk label secukupnya
6. Gelas 1000 ml
7. Air ledeng secukupnya
8. Detergen serbuk 1 gram
D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya
kebutuhan hidup manusia, antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman,
Pendidikan, rekreasi, dan kebutuhan-kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimilikinya manusia telah memperoleh manfaat yang tidak sedikit.
Dalam upaya memperoleh manfaat tersebut ternyata juga dapat menyebabkan
timbulnya masalah-masalah baru. Masalah baru ini dapat mengancam keseimbangan
ekosistem (lingkungan) termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup di
dalamnya.
Untuk memenuhi kebutuhan akan pemukiman misalnya, manusia telah
melakukan pembukaan hutan. Dengan banyaknya hutan yang dibuka untuk dijadikan
tempat pemukiman diharpakn kesejahteraan hidup manusia dapat meningkat, karena
hal itu sejalan dengan pemenuhan kebutuhan akan papan bagi kehidupan manusia,
namun fungsi hutan sebagai tanah serapan, penyimpanan air hujan penyangga
perubahan suhu global dan tempat hidup hewan-hewan atau tumbuhan tertentu
menjadi berkurang, dan ini akan menimbulkan masalah baru dalam kehidupan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control
air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas yang diberi label.
2. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-
masing diberi lingkaran kertas saring.
3. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
4. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir
dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir
dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan control
5. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
6. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
7. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
8. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan
mistar. Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0
mm.
9. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam
dan 48 jam

F. HASIL PENGAMATAN
Table pengaruh detergen terhadap tumbuhan

Konsentrasi larutan detergen


No Hari ke 1
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 - - 1 1 1 1 2
2 - - 2 1 1 1 2
3 - - - 2 1 1 1
4 - - - - 1 2 2
5 - - - - - 2 2
6 - - - - - 2 2
7 - - - - - 1 1
8 - - - - - 1 3
9 - - - - - 1 1
10 - - - - - 1 2
Jumlah 0 0 3 4 4 13 18
Rata - 0 0 0,3 0,4 0,4 1,3 1,8
rata
Konsentrasi larutan detergen
No Hari ke 2
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 - - 3 2 3 5
2 - - 5 1 2 4
3 - - 1 1 2 4
4 - - 1 0 3 3
5 - - 1 0 3 4
6 - - 0 0 3 4
7 - - 0 0 3 3
8 - - 0 0 4 5
9 - - 0 0 1 3
10 - - 0 0 2 4
Jumlah 0 0 11 4 26 39
Rata - 0 0 1,1 0,4 2,6 3,9
rata

A. PERTANYAAN – PERTANYAAN
Pertanyaan :
1. Apa fungsi larutan 0 (control) ?
2. Apa kesimpulan jika pada larutan 0 ada kacang hijau yang mati?
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau harus ditutup ?

Jawaban :
1. Fungsi larutan 0 (control) sebagai pembanding dengan larutan detergen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan
karena tidak mengandung detergen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin karena kacang
hijau tersebut bukan bibit yang baik/ unggul.
3. Supaya tidak terkeca cahaya, karena pertumbuhan tumbuhan lebih cepat dalam
kegelapan.
B. PEMBAHASAN
Detergen sebagai bahan untuk membersihkan pakaian berpengaruh terhadap
makhluk hidup yang ada dilingkungan sekitar. Pencemaran lingkungan menyebabkan
banyak kerugian bagi manusia dan lingkungan. Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh
detergen sangat tergantung pada tingkat konsentrasinya yaitu :
1) Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu
2) Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3) Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal
4) Pencemaran yang menimbulkan kematian dari kadar yang tinggi.

C. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada
kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan meskipun ada
hambatan, tetapi konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami
pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

D. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,maman.dkk.2021.Praktikum IPA di SD.Tangerang-Selatan:Universitas
Terbuka.

E. KESULITAN YANG DIALAMI


Harus mengamati pertumbuhan perkecambahannya.
FOTO / VIDIO PRAKTIKUM

alat dan bahan


proses percobaan

gelas untuk media tanam kacang


Pembuatan larutan

hari ke 1 hari ke 2
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
UJI MAKANAN
(PENGELOMPOKKAN BAHAN MAKANAN DAN SAYURAN)

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. JUDUL PERCOBAAN
Pengelompokkan Jenis Makanan
Pengelompokkan Jenis Sayuran

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengidentifikasi pengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan
zatnya
2. Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat dan bahan pengelompokkan makanan
- Tempat plastik
- 20 jenis makanan
2. Alat dan bahan pengelompokkan sayuran
- Tempat plastik
- 20 jenis sayuran

D. LANDASAN TEORI
Berbagai jenis bahan makanan yang biasa dihidangkan dapat dikelompokkan menjadi,
bahan makanan pokok, bahan makanan lauk pauk, dan bahan makanan sayuran, bahan
makanan buah. Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut,
pola menu juga dapat dikelompokkan sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan
mineral. Pengelompokkan makanan dapat juga dikelompokkan berdasarkan slogan empat sehat
lima sempurna yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Slogan ini mendidik
masyarakat tentang cara sederhana dan mudah untuk Menyusun menu seimbang menurut
kemampuan dan selera masing-masing dan menyadarkan eratnya hubungan antara makanan
dengan Kesehatan. Berdasarkan ini makanan dikelompokkan menjadi 5 golongan yaitu :
makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan susu.
Makanan juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi fisiologinya yang dikenal
dengan istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu untuk bergerak, membangun, dan mengatur.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Pengelompokkan bahan makanan
1. Mengumpulkan 20 macam bahan makanan
2. Mengelompokkan bahan makanan masing-masing ke dalam kelompok karbohidrat,
protein, lemak, dan vitamin.
3. Mencatat data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
B. Pengelompokkan bahan sayuran
1. Mengumpulkan 20 macam sayuran
2. Mengelompokkan masing-masing sayuran ke dalam kelompok sayuran daun, buah,
akar, kacang-kacangan, dan tunas
3. Mencatat data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan
pada lembar kerja

F. HASIL PENGAMATAN

1. Hasil Pengamatan Bahan Makanan

No Jenis makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


1 Nasi √
2 Roti √
3 Susu √ √
4 Telur √
5 Daging √
6 Jeruk √
7 Melon √
8 Kacang tanah √
9 Kelapa √
10 Brokoli √

2. Hasil Pengamatan Jenis Sayuran

Sayuran
Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
No kacang
makanan daun buah akar/umbi tunas
kacangan
1 Bayam 

2 Kangkung 

3 Sawi 

4 Daun 
singkong
5 Daun pepaya 
6 Tomat 

7 Terong 

8 Cabe 

9 Melinjo 

10 Nangka 

11 Waluh 

12 wortel 

13 Kentang 

14 Kacang 
panjang
15 Kacang merah 

16 Buncis 

17 Kapri 

18 Mentimun 

19 Rebung 

20 Tauge 

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan :
1. Apa kesimpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Jawaban :

H. PEMBAHASAN
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat
merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu
pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai
cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh
kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna
bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya kacang tanah, susu, kelapa .
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof) contohnya
susu, telur, daging. Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga
kesehatan tubuh kita. Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori,
mineral.
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya
2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
4.Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri
5.Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas
tanaman.
Contoh: tauge, rebung

I. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang
dijadikan sample (conoh) ada yang mengandung karbohidrat adalah nasi, roti, yang
mengandung protein adalah susu, telur, daging, yang mengandung lemak adalah susu,
kacang tanah, kelapa, dan yang mengandung vitamin adalah jeruk, melon, dan brokoli.
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas

J. DAFTAR PUSTAKA
1. Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
2. Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Mencari bahan dan jenis-jenis makanan dan sayuran
VIDEO KEGIATAN PRAKTIKUM

https://drive.google.com/file/d/1nF4ShzjZ8UCaLu0yvnsWxD6Jb0gL4bqo/view?usp=
drivesdk
Link Vidio Pratikum Pengelompokkan jenis makanan
https://drive.google.com/file/d/1YjMBMIuSxuCkgJJvTYwrRTl-
WHBTyKJu/view?usp=drivesdk
Link Vidio Pratikum Pengelompokkan bahan makanan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
UJI MAKANAN
(KARBOHIDRAT dan LEMAK)

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. JUDUL PERCOBAAN
Uji makanan (karbohidrat)

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

C. ALAT DAN BAHAN


a. karbohidrat
1. Piring plastic 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 iris kecil
4. Apel 1 iris kecil
5. Nasi 3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujung sendok
9. Biscuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Betadhine 1 botol
b. lemak
1. Piring plastik 1
2. Pipet 2
3. Kertas kayu/sampul buku (10×10)cm 12 lembar
4. Lampu senter 1
5. Lilin 1
6. Sendok 1
7. Korek api 1
8. Kemiri 2-3 biji
9. Margarine 1 ujung sdt
10. Wortel 1 iris kecil
11. Seledri 1 helai
12. Biji jagung kering 3-5 biji
13. Kacang tanah 3-5 biji
14. Pepaya 1 iris kecil
15. Santan kelapa 1-2 tetes
16. Minyak goreng 1-2 tetes
17. Susu 1-2 tetes
18. Air 1-2 tetes
19.
D. LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat
dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah
kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan
cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.
Ada tiga golongan karbohidrat yaitu :
a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus
kimia: C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan
adalah: madu dan rasa manis pada air buah.
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus
kimia: (C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus
kimia: (C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan
adalah: semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras),
roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian, nangka,
mangga manalagi (harum manis).
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian
larutan lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan
warna larutan lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-
hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan
lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan
memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam
penggunaan larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat
dalam mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen, dan oksigen
dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpaai pada berbagai jenis
bahan makanan seperti bahan makanan yang bersal dari hewan dan tumbuhan. Bahan
makanan yang mengandung lemak yang berasal dari hewan adalah daging, jerohan, susu,
mentega, dan lain-lain. Sedangkan bahan makanan mengandung lemak yang bersal dari
tumbuhan adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan
makanan yang mengandung lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada
kertas akan terlihat meninggalkan bekas noda minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas
air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap, sehingga kertas akan
kering kembali. Namun, bekas noda minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak
tidak menguap.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
KARBOHIDRAT
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas
piring plastik
3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang
ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna
ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang
zat-zat manakah yang mengandung amilum.
LEMAK
1. Mengambil air dengan pipet dan meneteskan diatas kertas coklat yang pertama
2. Mengambil minyak dengan pipet dan meneteskannya diatas kertas coklat yang kedua
3. Membiarkan kedua kertas selama ±10menit kemudian memeriksa kedua kertas dengan
menghadap cahaya. Setelah itu mengamati dan mencatat keadaan kedua krtas dan
menjadikan sebagai bahan pembanding untuk sampel yang diuji mengandung
minyak/lemak atau tidak.
4. Mengambil sepuluh kertas yang sama dan memberi nama jenis bahan makanan yang
akan di uji.
5. Menghaluskan kemiri dan mengusap-usapkan diatas kertas sesuai dengan namanya
kira-kira sampai 10 kali dan membersihkan sisa kemiri. Membiarkan sekitar 5-10
menit
6. Sambil menunggu waktu, kemudian mengerjakan hal yang sam untuk kesembilan
bahan makanan yang lain. Dimulai dengan mencairkan margarine diatas sendok
dengan menggunakan panas dari nyala api lilin dan meneteskan margarine di atas
kertas coklat.
7. Mengusapkan seledri di atas kertas coklat berulang kali. Mengusap-usapkan biji jagung
kering diatas kertas coklat berulang-ulang. Melakukan kegiatan yang sama pada
singkong kering dan kacang tanah kering.memotong pepaya dan mengusapkan diatas
kertas coklat sebanyak sepuluh kali. Meneteskan air santan pada kertas coklat dan
meneteskan susu pada kertas coklat.
8. Membiarkan ke 10 kertas coklat selama ±10menit.
9. Setelah 10menit, kemudian mengamati satu-persatu dengan menggunakan senter ke
arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan.
10. Mencatat hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja

F. HASIL PENGAMATAN

Data Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat

NO Bahan Warna
Makanan Sebelum Diberi betadine Sesudah diberi betadine
1 Pisang Kekuningan Ungu kebiruan
2 Apel Putih Putih
3 Nasi Putih Biru tua
4 Putih telur rebus Putih Putih
5 Tahu putih Putih Putih
6 Margarin Kuning Kuning
7 Biscuit Coklat Ungu kebiruan
8 Tepung terigu Putih Biru tua
9 Gula pasir Putih Putih
10 Kentang Kuning Ungu kebiruan

a. Hasil Pengamatan
Meninggalkan bekas noda
No. Bahan yang diuji minyak Keterangan
Ya Tidak
1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
Tidak mengandung
3. Wortel √
lemak
Tidak mengandung
4. Seledri √
lemak
Tidak mengandung
5. Biji jagung kering √
lemak
Tidak mengandung
6. Singkong kering √
lemak
Kacang tanah
7. √ Mengandung lemak
kering
Tidak mengandung
8. Pepaya √
lemak
9. Santan √ Mengandung lemak
Tidak mengandung
10. Susu √
lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan :
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu ? Jika tidak, mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat ? Jika ya,
jelaskan mengapa?
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium?
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?
4. Apa kesimpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Jawaban :
1. Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan
larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada
beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.
2. Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula
yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak, dan kita
tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan amilumnya dari
bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung Amilum warnya
berubah menjadi Biru keunguan.

H. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini menggunakan larutan betadine yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan. Betadin digunakan untuk menguji apakah suatu
makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Jika makanan yang terlah ditetesi
menghitam maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam warna yang
dihasilkan semakin banyak pula kandungan karbohidratnya. Dari pernyataan tersebut
diperoleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum) pisang yang diiris kecil lalu ditetesi dengan betadine
menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal tersebut berarti bahwa pisang mengandung
karbohidrat.
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum) apel yang diiris kecil ditetesi dengan betadin berubah
warna menjadi kecoklatan, hal itu berarti menunjukan bahwa apel tidak mengandung
karbohidrat.
3) Nasi
Pada uji karbohidrat (amilum) nasi seujung sendok yang ditetesi dengan betadin
berubah warna ungu pekat/ menjadi biru kehitaman, hal tersebut menunjukan bahwa
nasi mengandung karbohidrat.
4) Telur rebus ( Bagian Putihnya)
Pada uji karbohidrat (amilum) potongan putih telur yang ditetesi betadin menghasilkan
warna putih kekuningan, hal tersebut berarti tidak menunjukan bahwa putih telur tidak
mengandung karbohidrat.

5) Tahu putih
Pada uji karbohidrat (amilum) tahu putih yang diiris kecil lalu ditetesi dengan betadin
warna berubah menjadi putih kecoklatan, hal tersebut menunjukan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat.
6) Margarin
Pada uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi betadin tidak mengalami
perubahan warna, hal tersebut menunjukan bahwa margarin tidak mengandung
karbohidrat.
7) Biscuit
Pada uji karbohidrat (amilum), biscuit yang dipotong kecil setelah ditetesi betadin
berubah warna menjadi warna hitam. Hal tersebut menunjukan bahwa biscuit
mengandung karbohidrat.
8) Tepung terigu
Pada uji karbohidrat (amilum), tepung terigu yang ditetesi betadin mengalami
perubahan warna menjadi biru kehitaman, hal tersebut berarti tepung terigu
mengandung karbohidrat.
9) Gula pasir
Pada uji karbohidrat (amilum), gula pasir jika ditetesi dengan betadin berubah warna
menjadi coklat, hal tersebut menunjukan bahwa gula pasir tidak mengandung
karbohidrat.
10) Kentang
Pada uji karbohidrat (amilum), kentang yang telah diiris lalu ditetesi betadin warnya
berubah menjadi hitam, hal tersebut diartikan bahwa kentang mengandung karbohidrat.
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
margarin mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A
yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa santan mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
susu tidak mengandung lemak.
11. Minyak goring
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa minyak goreng mengandung lemak.
12. KESIMPULAN
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan (pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung
terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/betadin maka ada
beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak
mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
a) Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
b) Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin,
dan gula pasir.
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (
kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah
kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung
lemak seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak :kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, papaya, susu.

I. DAFTAR PUSTAKA
1. Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
2. Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Memberikan cairan kalium yodida ke bahan makanan, karena sebagian bahan makannya
berbahan keras, jadi ketika ditetesi sulit menyerap .
FOTO/VIDEO KEGIATAN PRAKTIKUM

Bahan yang sudah sesuai ukuran dan


diberi lebel
link vidio percobaan Karbohidrat dan Lemak
karbohidrat
https://drive.google.com/file/d/1GylBJr1K-xzBVieBnPb-
fdKMDqFtCjdR/view?usp=drivesdk
lemak
https://drive.google.com/file/d/1wGfaL-
bdSh7ciZYqDhJbD6_DkssungHs/view?usp=drivesdk
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENCERNAAN MAKANAN
STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. JUDUL PERCOBAAN
Struktur sistem pencernaan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan.

C. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN


- Gambar sistem pencernaan
- Alat tulis

D. LANDASAN TEORI
Makanan atau zat yang ada diluar tubuh manusia tersusun dari molekul – molekul
yang sangat kompleks. Supaya makanan dapat dipergunakan oleh tubuh maka perlu
adanya proses yang dapat menyederhanakan molekul tersebut untuk diserap dan
dipergunakan oleh tubuh. Proses pencernaan makanan ada dua yaitu pencernaan kimiawi
dan pencernaan mekanik. Pencernaan kimiawi melibatkan peran enzim dalam proses
mengolah makanan, sedangkan pencernaan mekanik merupakan proses menghancurkan
makanan menggunkan otot – otot dan alat bantu.
Alat pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar,
rectum, anus dan organ – organ lain yang berperan dalam pencernaan seperti hati, empedu
dan kelenjar prankeas.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
- Perhatikan gambar sistem pencernaan
- Urutkan sistem pencernaan dari mulut
- Tuliskan bagian-bagiannya pada lembar kerja
- Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan

F. HASIL PENGAMATAN
Bagian – bagian utama dalam saluran pencernaan manusia yaitu ;
- Rongga mulut
- Kerongkongan
- Lambung
- Usus halus
- Usus besar
- Anus

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
Pertanyaan :
1. Sebutkan bagian – bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim !
2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ – organ tersebut?
3. Enzim – enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dengan jelas !
Jawaban :
1. Sistem pencernaan yang menghasilkan enzim yaitu lambung dan usus halus.
2. Pada lambung menghasilkan enzim pepsin dan renin, sedangkan pada usus halus
menghasilkan enzim amylase, tripsin dan lipase.
3. Pada enzim pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton.
Enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu.
Enzim tripsin berfungsi protein menjadi asam amino.
Enzim amilase berfungsi mengubah zat tepung menjadi gula.
Enzim lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak.

H. PEMBAHASAN
Sistem pencernaan pada tubuh manusia terjadi secara mekanis (penghancuran
makanan dengan bantuan gigi dan Gerakan dinding lambung) dan kimiawi (penghancur
mkanan dengan bantuan enzim yang dapat mengubah makanan menjadi sari makanan )
setelah itu terjadi penyerapan nutrisi dan pembuangan kotoran.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari enam organ utama yaitu ;
1) Bagian Mulut
Mulut merupakan bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia, mulut
merupakan pintu bagi makanan dan minuman yang telah dikonsumsi untuk masuk dan
diteruskan kepada sistem pencernaan selanjutnya. Mulut merupakan bagian penting karena
di dalamnya terdapat lidah yang berfungsi untuk merasakan makanan dan memposisikan
makanan supaya mudah dikunyah dan membantu makanan supaya mudah ditelan.
Kemudian gigi, berfungsi untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi supaya menjadi
lebih halus dan lebih mudah dicerna. Selanjutnya ludah/air liur yang membantu untuk
menelan makanan dengan lebih mudah dan juga berfungsi sebagai pelindung rongga
mulut.
2) Bagian Kerongkongan ( Esofagus)
Kerongkongan adalah saluran berbentuk tabung sepanjang 20cm yang
menghubungkan antara rongga mulut dan lambung. Dalam kerongkongan terjadi
Gerakan paristaltik, gerak parastaltik adalah gerak meremas makanan oleh dinding
kerongkongan agar masuk ke dalam lambung.
3) Bagian Lambung
Lambung berbentuk seperti kantong yang menggelembung dan terletak pada
bagian kiri dalam rongga di perut. Di dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanis
dan kimiawi. Pencernaan mekanis dilakukan oleh dinding atau otot lambung yang
meremas dan mengaduk makanan. Sedangkan pencernaan kimiawi adalah pencernaan
yang dilakukan oleh getah lambung yang dihasilkan dari kelenjar getah lambung yang
mengandung enzim pepsin,renin dan klorida. Enzim renin berfungsi mengendapkan
protein menjadi kasein. Enzim pepsi berfungsi mengubah protein menjadi asam amino
sedangkan klorida berfungsi untuk mengasamkan makanan dan membunuh kuman
yang masuk Bersama makanan.
4) Bagian Usus Halus
Di dalam usus halus makanan mengalami pencernaan secara kimiawi dan
penyerapan sari – sari makanan. Usus halus memiliki bagian diantaranya usus dua belas
jari, usus kosong dan usus penyerapan. Banyak proses kimia yang terjadipada usu halus
karena dalam usus halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang dapat
mengubah beberapa zat makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar lebih
mudah diserap.
5) Bagian Usus Besar
Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan
dibusukkan menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran
(feses) yang kemudian akan dibuang akan dibuang melalui anus.
6) Bagian Rektum dan Anus
Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar, rectum ini disebut sebagai
jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhir yaitu anus. Saat
kotoran memasuki rektum berarti tempat penyimpanan kotoran diatasnya sudah penuh
dan saat itulah seseorang akan merasakan sakit perut dan ingin buang air besar. Seperti
yang kita ketahui anus merupakan lubang dimana kotoran akan dikeluarkan dari dalam
tubuh untuk dibuang.

I. KESIMPULAN
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia
dalam mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi zat yang lebih mudah
dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat
untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan. Hal ini terjadi karena adanya
proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yang berupa nutrisi – nutrisi
yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memecah molekul makanan kompleks
menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.
Sistem pencernaan manusia mulai dari proses memasukan makanan ke dalam mulut,
proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut oleh gigi (pencernaan mekanik),
proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederhana oleh enzim, asam dan
air (pencernaan kimiawi) serta penyerapan nutrisi dan pembuangan kotoran ( proses
penyingkiran).

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk.2019.Praktikum IPA di SD.Tangerang Selatan:UniversitasTerbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang saya alami yaitu tidak ada alat peraga yang akan digunakan dalam sistem
pencernaan makanan pada manusia. Namun dapat saya ganti dengan menggunakan
gambar yang terdapat di internet lalu di print.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK LURUS BERATURAN
Dan
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui gerak lurus beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Katrol Gantung Tunggal
2. Stopwatch
3. Penggaris
4. Beban gantung
5. Statif dan klem
6. Benang Kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Gerak
Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik gerakan
(kinises), mencakup semua bentuk perubahan dalam kualitas, kuantitas, posisi,
nemtuk, dan potensi. Sedangkan secara khusus, gerakan adalah perubahan lokasi
spasial dari benda-benda yang berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan atau
keadaan) perubahan tempat (Bagus, 2005).
Dengan demikian yang dimaksud gerak adalah perubahan kedudukan atau
tempat suatu benda terhadap titik acuan atau titik asal tertentu. Jadi bila suatu benda
kedudukannya berubah setiap saat terhadap suatu titik acuan maka benda dikatakan
sedang bergerak (Daryanto, 2003).
2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap
pada lintasan yang lurus. Syarat yang harus dipenuhi agar benda bergerak lurus
beraturan adalah:
A. Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus
B. Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah

Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam
selang waktu yang sama pula. Sebagai contoh, sebuah sepeda motor yang sedang
melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh jarak dua meter, maka pada
satu detik berikutnya motor tersebut menempuh jarak dua meter lagi, begutu
seterusnya. Dengan kata lain perbandingan jarak dengan selang waktu selalu
konstan atau tetap. Jadi benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai
kecepatan gerak yang besarnya selalu tetap.
3. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki
kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di
setiap saat selalu sama, tetap atau konstan (Ishaq, 2007). Contoh, pada saat
bola dilempar ke atas dengan kecepatan awal, kecepatannya semakin lama
semakin berkurang karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Hingga suatu saat
bola akan mencapai ketinggian maksimal dan jatuh kembali ke bawah karena
kecepatannya sama dengan nol. Jadi gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
dapat diartikan sebagai gerak benda dalam lintasan lurus dengan percepatan
tetap. Yang dimaksudkan dengan percepatan tetap adalah perubahan
percepatan gerak benda yang berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu.
Mula-mula dari keadaan diam, benda mulai bergerak, semakin lama semakin
cepat dan kecepatan gerak benda tersebut berubah secara teratur. Ingat,
perubahan kecepatan bisa berarti terjadi pertambahan kecepatan atau
pengurangan kecepatan.Pengurangan kecepatan tetap kita sebut dengan
percepatan tetapi bernilai negatif.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

1. Merakit alat dan bahan


2. Usahakan agar beban tambahan m tertiggal di ring pembetas bila turun dan
naik.
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
4. Ukur panjang BC.
5. Biarkan sistem bergerak turun dan naik. Catat waktu yang diperlukan untuk
bergerak dari B ke C.
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yeng berbeda-beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah).
7. Catat datanya pada tabel.
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M 1 + m) dari A ke B (t AB) dan M1
untuk bergerak dari B ke C (t BC).
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan catat datanya pada Tabel 1.2.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan GLB

No Jarak BC s (m) Waktu t (Sec)

1 0,20 0,91

2 0,27 0,81

3 0,23 0,79

4 0,24 0,63

5 0,26 0,32
Tabel Pengamatan GLBB

No Jarak BC s (cm) Waktu t (Sec)

1 14 0,2

2 16 0,3

3 19 0,33

4 22 0,35

5 25 0,37

G. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu
horizontal)!
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya!
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (S AB) sebagai fungsi waktu
(tAB) pada percobaan GLBB!
5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
6. Buatlah kesimpulannya!
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (S
fungsi t)!
Jawab:
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal)
2. Hitunglah kecepatab grafik diatas!
Percobaan 1:
𝑆 0,1 𝑚
𝑉= = 𝑚
𝑇 0,2 𝑆 0,5 𝑠

Percobaan 2:
𝑆 0,14 𝑚
𝑉= = 𝑚
𝑇 0,28 𝑆 0,5 𝑠

Percobaan 3
𝑆 0,18 𝑚
𝑉= = 𝑚
𝑇 0,36 𝑆 0,5 𝑠

Percobaan 4
𝑆 0,22 𝑚
𝑉= = 𝑚
𝑇 0,44 𝑆 0,5 𝑠

Percobaan 5
𝑆 0,26 𝑚
𝑉= = 𝑚
𝑇 0,52𝑆 0,5 𝑠

3. Kesimpulan: Gerak lurus beraturan (GLB) adalah suatu gerak benda


yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap
selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama).

4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu ( TAB) pada
percobaan GLBB.

5. Hitung lah percepatan benda berdasarkan grafik diatas


Percobaan 1:
𝑆
𝑉
𝑡
25
𝑉
0,5
V= 50
𝑉𝑡−𝑉𝑜
𝑎=
𝑡
50−0
𝑎=
0,5

a = 100

percobaan 2:
𝑆
𝑉
𝑡
23
𝑉
0,48
V= 47,916
𝑉𝑡−𝑉𝑜
𝑎=
𝑡
4,916−0
𝑎=
0,48

a = 99,825

percobaan 3:
𝑆
𝑉
𝑡
21
𝑉
0,45
V= 46,667
𝑉𝑡−𝑉𝑜
𝑎=
𝑡
46,667−0
𝑎=
0,45

a = 103,704

percobaan 4
𝑆
𝑉
𝑡
19
𝑉
0,43
V= 44,186
𝑉𝑡−𝑉𝑜
𝑎=
𝑡
44,186−0
𝑎=
0,43

a = 102,758

percobaan 5
𝑆
𝑉
𝑡
17
𝑉
0,41
V= 41,463
𝑉𝑡−𝑉𝑜
𝑎=
𝑡
41,463−0
𝑎=
0,41

a = 101,129.

6. Kesimpulan Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya
percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari
keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya
karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a = -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin
lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu
mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka
dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.

7. Perbedaan grafik GLB dengan grafik GLBB.


Pada grafik GLB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang diperlukan
akan semakin lama, tetapi kecepaan konstan. Grafik GLB merupakan grafik
linier. Sedangkan pada grafik GLBB terlihat bahwa semakin besar jarak maka
waktu yang diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepatan selalu berubah
disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama, tetap
atau konstan. Grafik GLBB yang terbentuk merupakan kurva.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya
berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan)
serta mempunyai percepatan tetap.

J. Daftar Pustaka

Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Daryanto. 2003. Fisika Tekhik. Jakarta: Bina Adiaksara
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.
Tim Penerbit. 2009. Pengayaan Praktis Fisika. Jogjakarta: Ekspresi.

K. Kesulitan yang Dialami : Saran dan Masukan

1. Kesulitan yang Dialami

a. Menyusun alat percobaan yang masih belum familiar.


b. Mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk bergerak.

FOTO/VIDEO KEGIATAN PRAKTIKUM


Link Vidio Praktikum

https://drive.google.com/file/d/1xPzsUwekXi8bfdtu6sAcVYOVQWQu7UqF/view?u
sp=drivesdk

Alat dan bahan praktikum Gerak Lurus Beraturan (GLB)


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. JUDUL PERCOBAAN
Jenis dan Bentuk Gelombang

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Slinki
2) Kabel listrik Panjang ±5m
3) Benang Kasur Panjang 3cm
4) Karet Gelang

D. LANDASAN TEORI
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi dan dapat di kelompokkan
berdasarkan rah rambat dan medium perambatannya. Berdasarkan arah rambatannya
gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Gelombang transversal merupakan gelombang yang memiliki arah rambat tegal lurus
dengan arah getarannya,Contohnya pada gelombang tali. Arah getar gelombang vertical
sedangkan arah rambatnya horizontal sehingga getaran dan arah rambatnya satins.
Gelombang longitudinal merupakan gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan
arah rambatnya, contohnya adalah gelombang slinki yang digerakan maju dan mundur.
Medium perambatan gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan
gelombang elektromagnetik. Sifat-sifat umum gelombang dibedakan menjadi 5 yaitu dapat
di biaskan, di pantulkan, di lenturkan, dipadukan serta dapat dikutubkan. Sedangkan
karakteristik gelombang yaitu periodic, terjadi karena getaran, merambat dan dapat
dinyatakan bentuk persamaan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Ambil slinki rentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian pegang ujung slinki oleh
salah satu anggota kelompok dan ujung lainnya dipegang sendiri.
b) Usikan slinki yang dipegang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat
kekiri dan kekanan seperti contoh. Amati gelombang apa yang terjadi pada slinki.
Menyelidiki apa yang terjadi pada slinki dan apa gelombang itu?
c) Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti Langkah (b). mengamati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut
gelombang tranversal. Kemudian mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat
gelombang tranversal itu?
d) Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki yang
sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang tersebut,
Ketika gelombang berjalan apakah ikut berpindah tempat karet gelang tersebut?
Adakah energi yang merambat melalui pegas? Dan dari mana asalnya?
e) Lakukan percobaan dari Langkah (a) sampai Langkah (d) sekali lagi. Kemudian ganti
slinki dengan kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan menggunakan slinki,
menyebutkan perbedaannya jika ada.
f) Ambil slinki merentangkan diatas lantai yang licin pegang ujung-ujung slinki kemudia
mengusikan ujung slinki yang dipegang secara berulang-ulang dengan cara
menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi adalah gelombang
longitudinal.
g) Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?

F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan menunjukan pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-
gerakkan ujung slinki terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang. Gelombang
merupakan Gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi. Berikut hasil
pengamatan yang telah dilakukan ;
a) Pada saat slinki direntangkan diatas lantai yang licin dan salah satunya dipegang sendiri
dengan ujung lain dipegang teman, Ketika slinki diusikan ujungnya dengan cara
menggerakan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan mengakibatkan adanya
rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
b) Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombang. Setelah diamati arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.
Hal tersebut disebut gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarannya
tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
c) Pada percobaan kedua slinki diberi karet gelang ditengah-tengahnya lalu ujung slinki
dipegang dan diusik secara berulang-ulang. Karet gelang tersebut mengalami
perpindahan Bersama datangnya gelombang dan karet gelang berpindah karena adanya
energi yang merambat melalui slinki. Energi ini berasal dari usikan slinki (saat ujung
slinki digerakkan).
d) Percobaan ketiga slinki diganti dengan kabel listrik. Dengan Langkah yang sama yaitu
diberi usikan diujung kabel dan ujung kabel lainnya dipegang seorang teman ternyata
hasilnya berbeda dengan percobaan menggunakan slinki. Perbedannya yaitu pada kabel
listrik tidak muncul gelombang, dan pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel
ternyata karet gelang tidak mengalami perubahan atau tidak berpindah tempat, berarti
pada kabel listrik tidak terdapat energi.
e) Pada percobaan ini diamati usikan dan rambatannya, setelah dilakukan percobaan
ternyata arah usikan searah dengan rambatannya maka dari itu gelombang ini disebut
dengan gelombang longitudinal.
f) Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal yaitu terletak pada
arah rambatannya yaitu jika tranfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Apakah perbedaan gelombang transversal dan gelombang longitudinal ?
Jawaban:
Gelombang transversal yaitu gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya, contoh gelombang transversal yaitu pada kabel arah getar
gelombangnya adalah vertikal sedangkan arah rambatnya horizontal sehingga arah
getar dan rambatnya satins. Sedangkan Gelombang longitudinal merupakan
gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatannya contohnya pada
slinki yang digerakkan maju mundur.

H. PEMBAHASAN
Slinki direntangkan diatas lantai licin dan salah satu ujungnya dipegang sendiri dan
ujung lainnya dipegang teman lalu diusikan ujungnya dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang. Gelombang yaitu Gerakan merambat pada suatu benda yang
diberi energi, percobaan yang telah dilakukan beberapa kali dan diamati dan dilihat arah
usikan serta rambat gelombangnya ternyata arah usikannya tegak lurus dengan rambatnya.
Hal tersebut disebut sebagai gelombang transversal yaitu gelombang yang arah getarannya
tergak lurus pada arah rambatannya gelombangnya.
Pada percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki dan diusik secara
berulang-ulang karet tersebut ikut berpindah bersama gelombang dan karet gelang
berpindah dikarenakan adanya energi yang merambat melalui slinki, energi itu berasal dari
usikan slinki.
Pada percobaan ketiga slinki diganti dengan kabel listrik hasilnya berbeda dengan
slinki, perbedaannya pada kabel listrik tidak muncul gelombang, dan saat diberi karet
gelang ditengah kabel, karet tersebut tidak mengalami perpindahan hal tersebut berarti
tidak terdapat energi pada kabel listrik.
Percobaan selanjutnya yaitu dengan mengusikan slinki kedepan belakang secara
berulang-ulang dan cepat, arah usikan searah dengan arah rambatannya, gelombang
tersebut dinamakan gelombang longitudinal.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa gelombang
transversal merupakan gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
rambatnya sedangkan gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah getarannya
searah dengan arah rambatannya. Perbedaan kedua gelombang tersebut terletak pada arah
rambatannya yaitu jika transversal tegak lurus sedangkan longitudinal searah dengan
rambatannya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk.2019.Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan. Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami dalam percobaan yang dilakukan yaitu pada mengamati arah
getaran gelombangnya.
FOTO / VIDIO KEGIATAN PRAKTIKUM

https://drive.google.com/file/d/1qMRsVCvGlM1hVNZZzmv-
BXAe3vND6j10/view?usp=drivesdk
Link Vidio Praktikum

Percobaan mengusikkan slinki tanpa


Alat dan Bahan Praktikum karet

Percobaan mengusikkan slinki dengan Percobaan mengusikkan kabel tanpa


karet karet
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
SIFAT CAHAYA
PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. JUDUL PERCOBAAN
Sifat cahaya

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati percobaan cahaya dapat merambat lurus dan pemantulan cahaya menggunakan
senter.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Cermin datar ( 3 x 6 cm2 )
2) Lampu senter
3) Busur derajat
4) Kertas putih
5) Layer (Tabir kertas)
6) Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat mengalami peristiwa
pemantulan. Hukum pemantulan cahaya pada sebuah cermin atau lensa dapat
menggunakan prinsip pemantulan dan pembiasan yang dikemukakan oleh Snellius.
Melalui hukum tersebut kita dapat dengan mudah menggambarkan bayangan yang
dibentuk dari cermin dengan bantuan sinar-sinar.
Cermin datar merupakan cermin yang permukaan pantulannya berupa bidang datar.
Cahaya yang jatuh akan mengenai cermin datar akan dipantulkan Kembali dan memenuhi
hukum pantulan. Jika sebuah benda diletakan di depan cermin datar maka adanya
pemantulan cahaya yang menyebabkan bayangan pada cermin datar dan bayangan benda
terletak pada perpotongan perpajangan sinar-sinar pantulnya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Susunlah lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti gambar.
2) Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada Langkah 2 sehingga tampak sudut dating
dan sudut pantulnya.
4) Ukurlah besar sudut dating dan besar sudut pantul tersebut.
5) Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) di depan cermin datar dan amati
bayangan selama bend aitu anda geser-geserkan didepan cermin datar.
6) Catatlah bagaimana sifat – sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar.

F. HASIL PENGAMATAN
Setelah melakukan percobaan didapatkan hasil pengamatan :
1) Pemantulan cahaya pada cermin datar

Besar sudut (i) dan sudut pantul (r)


No I (derjat) r (derajat)
1 72o 72o
2 700 700
3 680 680
4 650 650
5 600 600

Sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama besar dengan benda asli, jarak
benda sama dengan jarak bayangan, posisi bayangan tertukar secara horizontal,
maya/semu dan tegak/sejajar.

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
Tidak terdapat pertanyaan dalam percobaan ini.

H. PEMBAHASAN
Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang kemudian memantulkan
pada cermin setelah dipantulkan cermin tersebut menghasilkan sinar pantulan. Sehingga
sinar datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah sama. Pada cermin datar bayangan
yang dihasilkan sama dengan bendanya, baik itu dari bentuk, ukuran ataupun posisinya.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa salah
satu sifat cahaya yaitu dapat dipantulkan, bayangan yang dihasilkan dari cermin datar yaitu
beda asli, jarak benda sama dengan jarak bayangannya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk.2019.Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan. Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami dalam percobaan yang dilakukan yaitu mengamati arah
pantulan cahaya dan mengukurnya.
FOTO / VIDIO KEGIATAN PRAKTIKUM

Alat dan bahan praktikum

Pengamatan pemantulan cahaya pada cermin datar


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. JUDUL PERCOBAAN
Sifat cahaya

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati percobaan pemantulan cahaya cermin cembung dan cermin cekung.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Cermin cekung
2) Cermin cekung
3) Lampu senter
4) Busur derajat
5) Kertas putih
6) Lilin
7) Layer (Tabir kertas)
8) Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat mengalami peristiwa
pemantulan. Hukum pemantulan cahaya pada sebuah cermin atau lensa dapat
menggunakan prinsip pemantulan dan pembiasan yang dikemukakan oleh Snellius.
Melalui hukum tersebut kita dapat dengan mudah menggambarkan bayangan yang
dibentuk dari cermin dengan bantuan sinar-sinar.
Cermin cembung merupakan cermin yang permukaannya melengkung kearah luar.
Bila kita mengamati bayangan diri sendiri menggunakan cermin cembung, tentu akan
melihat bahwa bayangannya akan berukuran lebih kecil dari pada diri sendiri.
Cermin cekung merupakan cermin yang memiliki pemantulan cahaya berupa
cekung. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai benda yang memantulkan cahaya
seperti pada senter, lampu sepeda dan lampu mobil. Sifat pemantulannya menghasilkan
bayangan nyata atau maya dan memantulkan berkas cahaya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
1) Susunlah alat dan bahan seperti gambar.
2) Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cembung.
3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada Langkah 2, sehingga nampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1) Susunlah alat dan bahan seperti pada gambar.
2) Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cekung.
3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada Langkah 2, sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
tersebut.
5) Aturlah jarak benda atau letak layer agar pada layer terbentuk bayangan yang jelas
dan tajam, selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
6) Jika benda didepan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak
tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak nampak). Ukur jarak benda dari
cermin cekung pada keadaan tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
Setelah melakukan percobaan didapatkan hasil pengamatan :
1) Pemantulan cahaya pada cermin cembung
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung maya/semu, tegak/sejajar dan
diperkecil.
Table percobaan pada cermin cembung
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 20 10
2 25 10
3 30 10
4 35 11
5 40 12
1) Pemantulan cahaya pada cermin cekung
Sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung dapat bermacam-macam sifat bayangan
ditentukan oleh ruangan cermin. Sifat bayangan :
a) Jika benda terletak antara titik pusat dengan titik focus maka maya,tegak dan
diperbesar.
b) Jika benda terletak antara titik focus dengan jari kelengkungan maka bayangannya
sejati,terbalik dan diperbesar.
c) Jika benda terletak lebih besar dari jari kelengkungan maka bayangan sejati,
terbalik dan diperkecil.
d) Jika benda terletak tepat dijari kelengkungan maka sifatnya sejati, terbalik dan
sama besar.

Table percobaan pada cermin cekung


No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 40 8
2 45 8
3 30 9
4 35 11
5 20 15

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
Tidak terdapat pertanyaan dalam percobaan ini.

H. PEMBAHASAN
Pada pantulan cahaya di cermin cembung bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari
pada bendanya, sedangkan pemantulan cahaya pada cermin cekung bayangan yang
dihasilkan menjadi 2 kali lebih besar dari pada bendanya.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu
sifat cahaya yaitu dapat dipantulkan, bayangan yang dihasilkan dari cermin cembung itu
lebih kecil dari pada benda aslinya dan bayangan yang dihasilkan dari cermin cekung itu
2 kali lebih besar dari pada bendanya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk.2019.Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan. Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami dalam percobaan yang dilakukan yaitu mengamati arah
pantulan cahaya dan mengukurnya.
FOTO / VIDIO KEGIATAN PRAKTIKUM

Alat dan bahan praktikum

Percobaan pemantulan cahaya pada Percobaan pemantulan cahaya pada


cermin cembung cermin cekung
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
KELISTRIKAN
MUATAN LISTRIK

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. JUDUL PERCOBAAN
Muatan Listrik

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan.
2. Memperhatikan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


- Bola pingpong 2 buah
- Benang jahit secukupnya
- Lembaran wool dan nilon
- Tas plastik
- Isolasi
- Sisir plastic
- Potongan kertas yang kecil kecil

D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q adalah
coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh
materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun electron (muatan negative). Muatan
listrik total suatu atom atau materi ini bias positif, jika atomnya kekurangan electron.
Sementara atom yang kelebihan electron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan
tergantung dari kelebihan atau kekurangan electron ini, oleh karena itu muatan materi/atom
merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan
sama dengan jumlah electron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral
atau tak bermuatan. Alat pengukur torsi (gaya yang sangat lemah) buatan Charles Coulomb
untuk mengukur muatan listrik.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menggantung sebuah bola pingpong pada bagian gagang pintu dengan menggunakan
benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju anda beberapa kali, kemudian
dekatkan pada bola pingpong.
2. Menggosok sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian didekatkan pada potongan-
potongan kertas yang terletak di atas meja.
3. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian gagang
pintu (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola (jangan sampai
bersentuhan).
4. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya.
5. Lengkapilah tabel di bawah ini dengan hasil pengamatan anda. Apakah hasilnya “tolak-
menolak atau tarik-menarik”

F. HASIL PENGAMATAN

Bola pingpong kanan digosok dengan


Bola pingpong kiri
digosok dengan Wool Plastik Nilon

Wool Tarik menarik Tarik menarik Tarik menarik

Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik

Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

Analisis Data
- Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastic dengan bola pingpong.
- Ada muatan listrik.
- Potongan kertas tertarik oleh sisir, karena ada gaya listrik pada sisir.
- Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong
- Saling menolak karena kedua bola pingpong bermuatan.
- Listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan:
1. Mengapa antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2. Apakah bola pingpong memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C dan D !
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawanan?

Jawaban:
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D. Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Diketahui A bermutan negatif maka:
a. B bermuatan positif
b. C bermuatan negative
c. D bermuatan positif
4. Interaksi muatan sejenis adlah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan di atas, plastik yang digosok pada baju kemudian didekatkan
pada bola pingpong yang digantung maka akan terjadi tarik-menarik, sisir yang digosokka
pada rambut akan kemudian didekatkan pada potongan kertas akan tarik-menarik, dan
apabila sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama setelah digosokan, maka sisir tidak
dapat menarik potongan-potongan kertas, karena gaya listrik telah habis, kedua bola
pingpong yang digantung berdekatan tidak ada reaksi, karena tidak mempunyai gaya listrik,
kedua bola pingpong kiri dan kanan gosokkan dengan kain wool kemudian didekatkan
maka kedua bola pingpong tersebut akan tolak menolak karena mempunyai muatan listrik
yang sama.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, pada kedua bola pingpong (kanan dan
kiri) yang digosokkan dengan bahan yang sejenis (wool dengan wool, plastic dengan
plastic, nilon dengan nilon) maka akan tolak-menolak, hal ini karena mempunyai muatan
listrik yang sama. Apabila kedua bola pingpong (kanan dan kiri) yang digosokkan dengan
bahan yang berbeda jenis maka akan tarik menarik, karena mempunyai muata listrik yang
berbeda.

I. KESIMPULAN
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Setelah proses
penggosokkan terjadi pengurangan electron sehingga bermuatan positif, sedangkan benda
yang lain mengalami penambahan electron, sehingga bermuatan negatif.

J. DAFTAR PUSTAKA
1. Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
2. Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami mengetahui muatan listrik pada benda yang di gosokkan, sehingga
harus berulang-ulang untuk menggosokan pada benda tersebut.
FOTO/VIDEO KEGIATAN PRAKTIKUM

Alat dan bahan praktikum muatan listrik

Proses menggantung dua bola pingpong


dengan benang jahit ke bagian gagang Dua buah bola pingpong yang akan di
pintu amati pada proses percobaan

Pengamatan pada bola pingpong yang di


dekatkan dengan tas plastik
Pengamatan pada bola pingpong yang di
dekatkan dengan lembaran wol

Pengamatan pada potongan kertas yang Setelah sisie di gosokkan pada rambut
didekatkan dengan sisir setelah di dan didekatkan pada potongan kertas,
gosokkan pada rambut sisir dan kertas tarik menarik
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
OPTIK
MATA

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. JUDUL PERCOBAAN
Sifat Mata

B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini untuk menunjukan fungsi dan cara kerja sifat mata pada makhluk
hidup

C. ALAT DAN BAHAN


- Gambar mata manusia
- Gambar mata hewan

D. LANDASAN TEORI
Mata merupakan organ penglihatan yang dapat meneruskan cahaya menuju
ke retina dan membuat efek visual yang dikirimkan ke otak. Efek visual yang
dikirimkan ke otak antara lain Spatial Vision, Colour Vision, dan Binocular Vision.
Menurut Vaughan dan Asbury, mata memiliki anatomi dan embriologi yang
saling bekerjasama untuk meneruskan cahaya menuju ke otak yang dicerna oleh
sistem saraf pada manusia (Vaughan and Asbury,2011). Bagian-bagian tersebut
antara lain:
1. Kornea
Kornea merupakan jaringan ransparan yang disebabkan oleh uniform
structure, avascularity, and deturgescence. Kornea terletak dibagian luar
pada mata yang berfungsi sebagai menerima cahaya yang masuk.
2. Iris
Iris merupakan kumpulan selaput yang berbentuk kerucut yang memusat
serta memiliki celah yang bulat yang biasanya disebut dengan pupil. Iris
mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke mata dan iris akan menghasilkan
warna yang dapat menjadi pengenalan identitas.
3. Lensa
Lensa merupakan sebuah struktur biconvex, avascular, tidak berwarna, dan
transparan. Lensa tidak memiliki saraf atau pembuluh darah serta tidak
memiliki rasa sakit pada lapisan lensa.
4. Retina
Retina merupakan lapisan jaringan saraf yang tipis serta semitransparan dan
multilayer yang melapisi 2 pertiga bagian pada mata. Ketika retina mendapatkan cahaya, maka
cahaya akan diteruskan menuju saraf optik II-2
5. Saraf Optik
Saraf optik muncul dari permukaan belakang bola pada mata melalui scleral
foramen, lubang kecil pada sklera berukuran 1 mm dibawah lapisan pada
hidung dan 3 mm pada lapisan belakang pangkal mata
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Melakukan penelitian pada gambar mata yang ada di internet dan juga buku.

F. HASIL PENGAMATAN
Bintik Buta (1) dan (2)
a. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (1)

Jarak Gambar A dari Dengan fokus pada tanda positif (+) maka
No Keterangan
mata anda tanda bundaran hitam

1. 60 cm Tampak jelas
2. 59 cm Tampak jelas
3. 58 cm Tampak jelas
4. 57 cm Tampak jelas
5. 56 cm Tampak jelas

Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (2)

Dengan fokus pada tanda positif (+) maka :


Jarak gambar A dari mata
No Garis Garis pendek tampak menyatu dengan
anda
Pendek garis panjang

1. 60 cm Tampak
2. 59 cm jelas
3. 58 cm Tampak
4. 57 cm jelas
5. 56 cm Tampak
jelas
Tampak
jelas
Tampak
jelas

Iris (pupil) mata


1. Iris (Pupil) Mata pada Manusia
a. Hasil Pengamatan
 Bentuk pupil mata ketika lilin dinyalakan (pupil mengecil)
 Bentuk pupil mata ketika lilin dipadamkan (pupil melebar)

2. Iris (Pupil) Mata pada Kucing

A. Bentuk pupil mata kucing pada cahaya redup


B. Bentuk pupil mata kucing pada cahaya terang

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

Menjawab Pertanyaan
1. Karena lensa mata dengan legimen suspensori yang bertumpu pada otot siliari
mengendur (relaksasi) sehingga legimen suspensori menegang (kontraksi) yang
mengakibatkan lensa mata memipih sehingga mata kita tidak jelas melihat suatu
benda pada jarak tertentu.
2. Pada jarak yang cukup jauh Hal itu terjadi karena lensa mata yang bersifat
transparan dan elastis, akan melakukan akomodasi (berubah kecembungannya).
Lensa mata akan berbentuk pipih jika kita melihat objek yang jaraknya jauh dari
mata kita.
d. Menjawab Pertanyaan
1. Ketika lilin dipadamkan, karena apabila lilin dipadamkan otot-otot pada iris
akan berkontraksi dan menyebabkan lubang pupil, melebur sehingga cahaya
yang masuk lebih banyak.
2. Fungsi pupil mata adalah mengatur cahaya yang masuk ke mata
d. Menjawab pertanyaan
1. Masih terlihat normal, karena walaupun cahayanya redup. Keadaan ruangan
tidak begitu gelap, sehingga pupil mata kucing masih terlihat normal.
2. Bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter terlihat mengecil
(memipih). Hal ini dikarenakan cahaya yang masuk ke mata terlalu banyak,
sehingga untuk menguranginya dengan cara memipihkan (menciutkan)
pupilnya.

H. PEMBAHASAN

Pada jarak tertentu, tanda bundaran hitam masih tampak terlihat jelas, akan tetapi
jika tanda bundaran hitam tersebut semakin dijauhkan dengan mata dan tentunya
dengan pengaturan jarak yang benar, maka tanda bundaran hitam tersebut semakin
pudar dan hilang. Hal ini terjadi karena lensa mata kita semakin memipih.
Untuk melihat bayangan benda tersebut agar terlihat jelas, maka benda tersebut harus
kita dekatkan lagi dengan mata kita. Demikian juga dengan garis pendek, semakin
terlihat jauh, seolah-olah garis pendek tersebut menyatu dengan garis panjang.
Padahal hal itu tidak terjadi.
Ketika lilin dinyalakan, bentuk pupil terlihat mengecil (memipih) dan setelah lilin
dipadamkan, pupil menjadi membesar (mencembung)

Pada cahaya redup, bentuk pupil mata kucing terlihat normal dan pada keadaan gelap
akan membesar dan berbentuk bulat, sedangkan pada cahaya terang (disorot center)
bentuknya akan mengecil dan pipih.

I. KESIMPULAN
Dalam keadaan mata normal, mata kita masih dapat melihat suatu benda dengan sangat
jelas.
Mata kita mempunyai kemampuan untuk berakomodasi, yaitu kemampuan lensa mata
untuk mencembung dan memipih dalam melihat benda pada jarak tertentu.
Bentuk pupil mata kucing mempunyai daya akomodasi sama seperti pupil mata
manusia. Hanya bentuk dan kekuatan akomodasinya saja yang berbeda.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami mengamati mata pada gambar.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
KEMAGNETAN
BENTUK MEDAN MAGNET

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
A. JUDUL PERCOBAAN
Bentuk Medan Magnet

B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini untuk menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang
dengan serbuk-serbuk besi.

C. ALAT DAN BAHAN


- Satu lembar karton putih
- Satu buah magnet batang
- Serbak-serbuk besi secukupnya

D. LANDASAN TEORI
Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik benda lain disekitarnya yang memiliki
sifat khusus. Setiap magnet memiliki sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan adalah
kemampuan benda menarik benda-benda lain di sekitarnya. Hal ini dikarenakan pada suatu
magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan sehingga bisa terjadi gerakan tarik menarik
atau tolak menolak dengan benda tertentu.
Medan magnet adalah ruang yang mengelilingi magnet dimana magnet masih memiliki
efeknya. Kekuatannya bervariasi bergantung pada jaraknya yaitu medan magnet tergantung
pada kekuatan magnet. Medan magnet dapat ditunjukkan dengan menggunakan serbuk besi
yang ditaburkan di atas kertas dan dapat pula menggunakan kompas.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Meletakkan sebuah magnet batang di atas meja
2. Memegang selembar karton putih di atas magnet tersebut
3. Menaburkan serbuk-serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian mengetuk
karton itu secara perlahan beberapa kali.
4. Mengamati dan menggambarkan pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi.
5. Membuat kesimpulan tentang medan magnet dari hasil pengamatan.
F. HASIL PENGAMATAN

(gambar pola dengan 1 magnet serbuk besi rata dan menyebar)

(gambar pola dengan 2 magnet kutub selatan bertemu kutub selatan bertemu kutub
selatan terlihat ada rongga serbuk besi diantara kutub selatan)
(gambar pola dengan 2 magnet kutub utara bertemu kutub selatan tidak terlihat ada
rongga serbuk besi diantara kutub utara dan selatan)

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Berikan
penjelasan!
3. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetic!
Jawaban:
1. Medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik
(arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya.
Medan magnet merupakan medan gaya yang berda di sekitar benda magnetic atau di
sekitar benda konduktor berarus. Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis
gaya magnet yang selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan
magnet. Sementara di dalam magnet, garis-garis gaya magnet memiliki arah dari kutub
selatam magnet ke ktub utara magnet. Garis-garis tersebut tidak pernah saling
berpotongan. Kerapatan garis-garis gaya magnet menunjukkan kekuatan medan
magnet. Jika dua buah magnet dengan kutub yang berbeda didekatkan maka akan
memiliki medan magnet yang besar. Sementara itu, jika dua magnet yang memiliki
kutub sejenis didekatkan maka tidak akan terjadi garis-garis gaya magnet yang
membentuk medan magnet.
2. Iya, setiap magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan. Kutub utara magnet akan
selalu menghadap ke arah utara bumi, dan kutub selatan magnet akan selalu menghadap
kea rah selatan bumi. Sehingga kutub utara magnet akan selalu menghadap kea rah utara
Bumi karena tertarik oleh kutub magnet selatan bumi. Sebaliknya kutub selatan bumi
sebenarnya adalah kutub magnet utara bumi.\, sehingga kutub selatan benda magnet
selalu tertari kea rah selatan.
3. 3 macam aturan untuk melukis garis-garsis medan magnetic!
a) Garis-garis gaya magnetic tidak pernah berpotongan
b) Garis-garis gaya magnetic selalu keluar dari kutub Utara dan masuk ke kutub
selatan.
c) Tempat dengan garis-garis gaya rapat menyatakan medan magnetic kuat, sebaliknya
dengan garis-garis gaya tentang menyatakan medan magnetic lemah.

H. PEMBAHASAN
1. Gambar A menunjukan pola yang dibuat oleh serbuk besi setelah magnet diatas serbuk
besi
2. Gambar B menunjukkan bahwa apabila magnet kutub S (selatan) didekatkan dengan
kutb S (selatan) maka akan tolak menolak.
3. Gambar C menunjukkan bahwa apabila magnet kutub U (Utara) didekatkan dengan
kutub S (selatan) maka akan tarik menarik.
.
I. KESIMPULAN
Dari percobaan dan pengamatan bentuk medan magnet di atas dapat disimpulkan
bahwa kutub magnet yang sama jika di dekatkan akan saling tolak menolak. Sedangkan
kutub magnet yang berbeda di dekatkan akan saling tarik menarik hal ini disebabkan oleh
sifat magnet itu sendiri yang saling tarik menarik apabila dua kutub berbeda saling
berdekatan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang dialami mencari magnet.
FOTO / VIDEO KEGIATAN PRAKTIKUM

Alat dan Bahan Praktikum

Hasil percobaan medan magnet Kedua kutup yang sama didekatkan

Kedua Kutub yang sama didekatkan


LAPORAN PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN SECARA UMUM
MODUL 1 SAMPAI 9

NAMA : FESALIA RUMSYA


NIM : 855793427

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
Modul 1 : MAKHLUK HIDUP

Mahluk hidup adalah yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Mahluk hidup adalah
organisme yang menjalankan berbagai fungsi-fungsi kehidupan. Manusia, binatang,
dan tumbuhan merupakan contoh makhluk hidup
Praktikum 1 : A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Ciri-ciri makhluk hidup, antara lain melakukan pertumbuhan dan
perkembangbiakan. Tumbuh adalah pertambahan masa dari organisme yang umumnya
ditandai dengan peningkatan ukuran, sedangkan berkembang biak adalah proses
menghasilkan keturunan baru untuk kelangsungan generasinya.

a. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang.


b. Bernapas.
c. Perlu makan (Nutrisi)
d. Tumbuh Kembang
e. Berkembang biak.
Kita akan melakukan kegiatan percobaan yang berhubungan dengan ciri-ciri
makhluk hidup.
B. Gerak pada tumbuhan.

Seismonasti adalah gerak nasti akibat sentuhan. Gerak ini terutama terlihat jelas
pada beberapa anggota tertentu anak-suku Mimosoideae dari suku Fabaceae Contoh
yang paling jelas adalah Mimosa pudica atau lebih dikenal sebagai putri malu. Dan
daun putri malu akan menutup bila disentuh, perlakukan sentuhan yang berbeda-beda,
pengarunya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya daun putri malu
lambat. Bila sentuhannya sedang, reaksi lebih cepat menutup. Dan jika disentuh dengan
kasar akan sangat cepat menutup daun dan tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air sehingga daun mampu tangkai mengetup.
Niktinasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur daun-daun
tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor didalam persendian daun.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu dengan meyimpan putri malu
ditempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakan
ditempat tertutup atau kedap cahaya. pada tumbuhan putri malu yang berada ditempat
kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai menutup. Hal-hal yang
menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri
malu.
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh grafitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsangan disebut geotropism positif, misalnya gerakan
akar menuju tanah. Jika arah gerakannya menjauhi rangsangan disebut geotropism
negative, misalnya gerak tumbuh batang menjahi tanah. Pada pengamatan percobaan A
mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju keatas. Sedangkan pada pot B
yang diletakan horizontal menuju vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi
akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

C. Reparasi pada makhluk hidup

espirasi memiliki dua makna yang relative berbeda. Pertama respirasi adalah
proses dimana suatu organisme membutuhkan oksigen ke dalam tubuh dan kemudian
melepaskan karbondioksida dari tubuhnya. Dalam hal ini respirasi dapat dianggap
sebagai kira-kira setara dengan bernafas. Dalam beberapa kasus makna ini berarti
transfer oksigen dari paru-paru ke aliran darah dan akhirnya menjadi sel-sel. Oksigen
digunakan untuk pembakaran zat-zat makanan (protein, lemak, dan karbohidrat) dalam
sel-sel tubuh. Pembakaran itu menghasilkan energi serta karbon dioksida. Energi inilah
yang digunakan untuk melakukan aktivitas.
Respirasi (pada biologi) merupakan sebuah proses mobilisasi yang dilakukan
makhluk hidup lewat pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk dipakai dalam
menjalankan fungsi hidup. pengertiannya, respirasi dapat disamakan dengan
pernafasan. Tetapi, istilahnya respirasi mencakup proses yang juga tidak tercakup pada
istilah pernafasan.
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan
yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paru-paru buku.
Pertukaran gas antara tubuh hewan dan lingkungannya selalu terjadi pada lingkungan
aquatic maupun terrestrial.
Sedangkan pada tumbuhan respirasi merupakan suatu proses reaksi katabolisme
yang memecah molekul- molekul gula menjadi molekul anorganik berupa
karbondioksida (CO2) dan air (H2O), (Salisbury, 1995). Respirasi merupakan proses
penghirupan oksigen melalui organ pernafasan untuk memecah senyawa organik CO2,
H2O, dan energi. Respirasi pada hakikatnya merupakan reaksi redoks dimana
dioksidadi menjadi CO2 sedangkan O2 diserap sebagai oksidator dan mengalami
perubahan menjadi H2O.
Respirasi merupakan proses pelepasan energi yang tersimpan dan sumber
energi melalui proses kimia menggunakan oksigen. Proses respirasi mengeluarkan
energi kimia ATP sebagai penggerak respirasi. Respirasi terdiri dari rangkaian banyak
reaksi dari komponen- komponen yang masing- masing dikatalisasi oleh enzim yang
berbeda- beda

Praktikum 2 : Simbiosis
Simbiosis adalah suatu bentuk hubungan yang sangat erat antara satu spesies
makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam satu
habitat tertentu.
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang
hanya menguntungka sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan. Contohnya
Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia
dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang
berbahaya yang mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk
cikungunya.

Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, dimana suatu


spesies mahkluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan atau
tidakdirugikan, contohnya tumbuhan paku yang menempel pada pohon salam
mendapatkan keuntungan yaitu mendapat tempat hidup, tumbuhan paku tidak
menyerap makanan dari inangnya, karena tumbuhan paku dapat membuat makanan
sendiri.

Simbiosis Mutualisme adalah hidup bersama diantara dua spesies mahkluk


hidup dimana kedua spesies tersebut mendapat keuntungan. Dimana kupu-kupu
mendapatkan keuntungan dengan menghisap nektar bunga, sedangkan bunga mendapat
keuntungan untuk melakukan penyerbukan. Untuk hubungan manusia dengan
tumbuhan juga merupakan hubungan yang saling menguntungkan karena tumbuhan
dapat melakukan proses fotosistesis dengan mengikat karbodioksida hasil dari proses
bernafas pada manusia. Dari fotosintesis pada tumbuhan tersebut maka menghasilkan
oksigen yang diperlukan manusia untuk bernafas.
Praktikum 3 : pertumbuhan, perkembangan dan perkembangbiakan makhluk
hidup

1. pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang


mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh
tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada
dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-


angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi
diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian
tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman,
aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal
pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi
pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan
diferensiasi berlangsung.

2. pertumbuhan dan perkembangan hewan

Pertumbuhan dan perkembangan mahkluk hidup selain ditentukan oleh faktor


genetik, juga sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan, seperti cahaya, air makanan
dan temperatur. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup guna
kelangsungan jenisnya. Dalam praktikum ini kita akan melakukan percobaan terhadap
pertumbuhan dan perkembangan hewan dengan meneliti perkembangbiakan lalat buah.

Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa lalat mengalami metamor


fosis sempurna. Lalat mengalami 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa, dan imogo. Lalat
mengalami pertumbuhan dari telur sampai imago membutuhkan waktu selama 8 hari.
Waktu yang diperlukan dalam metamorfosis lalat buah dari periode ke periode tidak
sama Antara telur menjadi larva, larva menjadi pupa, dan pupa menjadi imago.
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa tidak semua lalat buah mengalami
perkembangan secara sempurna dengan waktu yang sesuai untuk metamorfosis lalat
buah pada umumnya mulai dari fase telur sampai dewasa.

3. Perkembangbiakan tumbuhan

Tumbuhan berkembang biak dengan dua cara, yaitu generatif dan vegetatif.
Perkembangbiakan generatif merupakan perkembang biakan melalui proses
perkawinan yang melibatkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.

4. perkembangbiakan vegetatif alami

perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi


tanpa melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan yang baru terbentuk
berasal dari pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya.
Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan
vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif
alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia. Perkembangbiakan
vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal,
geragih, dan tunas adventif.

5. perkembangbiakan vegetative buatan

Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa


bantuan campur tangan manusia.

1. Metode Mencangkok / Cangkok

Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan


jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar
akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang
tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain.
2. Merunduk / Menunduk

Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan


cara menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan
tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan
dibawa ke tempat lain.
3. Menyetek / Nyetek
Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam
batang tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti
singkong.
4. Menyambung / Mengenten

Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan


pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi
mendapatkan kualitas buat yang baik.
Modul 2: MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
Praktikum 1 : a. Ekosistem darat
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama
sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya
tidak dikendalikan oleh manusia. Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan
komponen abiotik yang terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu
terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis
komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.
b. Ekosistem Perairan
Semua organism yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan
lingkungannya (alam). Organisme hidup dalam sebuah system yang ditopang oleh
berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara
komponen biotic dengan komponen abiotik.

Komponen biotic terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi
menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.

c. Rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida ekologi

Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-


tumbuhan. Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen
sekunder), yang memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder) dan yang
memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier.

Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik
pertama yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut
dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang saling menjalin
dengan kompleks.

Praktikum 2 : Pencemaran lingkungan

Kegiatan 1 :pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah


(allium cepa)
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/
atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya
tatanan air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/
udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara,


tanah, logam berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen.
Sedangkan deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan- bahan
turunan minyak bumi, yang terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan dampak
negatif.

Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalamkehidupan sehari-
hari adalah deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif. Dua
bahan terpenting dari pembentuk deterjen yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi
mempunyai pengaruh langsungdan tidak langsung terhadap manusia dan
lingkungannya.

Percobaan ini menggunakan tanaman bawang merah karena bawang merupakan


salah satu tanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena bisa
langsung diamati dengan bantuan mikroskop dan tahapan pembelahanselnya bisa
terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah akar karena padaakar primordial
merupakan meristem yang masih berkembang dengan baik sehingga masih mudah
untuk diamati.

Percobaan 2: pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

Dari hasil percobaan ternyata Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian


bagi manusia serta lingkungan. Ada 4 tahap pencemaran.

a. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.


b. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
c. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
d. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

Modul 3 : MAKANAN
Praktikum 1 : Jenis Zat dalam Makanan
1. Pengelompokan bahan makanan
Berbagai jenis bahan makanan yang biasa dihidangkan dapat dikelompokan
menjadi, bahan makanan pokok, bahan makanan lauk pauk, bahan makanan buah dan
bahan makanan sayur yang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sayuran yaitu
sayuran daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan, dan sayuran
tunas.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat
merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan
yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk
membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh
tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan
digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi
glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya
kacang tanah, susu, kelapa . Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
antibody. sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan
(dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumbergizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk
asam amino tersebut (heterotrof) contohnya susu, telur, daging. Vitamin sangat penting
untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita membutuhkan
vitamin untuk melengkapi karbohidrat, kalori, dan mineral.

2. pengelompokan sayuran
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
a. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun papaya
b. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
c. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
d. Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri
e. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas
tanaman.
Contoh: tauge, rebung
3. Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat lima sempurna
Dalam penyusunan Makanan Sehat Harus memenuhi kebutuhan gizi yang
seimbang ada unsur karbohidra, protein, lemak, dan Vitamin.

Praktikum 2 : Uji Makanan ( Uji Karbohidrat Dan Uji Lemak)


1. Uji Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen dan
oksigen. Tepung atau amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang
merupakn bagian utama dari bahan makanan: gandum, jagung, kentang, ubi, singkong,
padi dan lain-lain.keberadaan amlum didalam bahan makanan diuji dengan pemberian
lrutan yodium (betadine). Larutan yodium (betadine) menyebabkan amilum berubah
warnanya menjadi biru tua. Jadi, bahan makanan yang mengandung amilum jika
ditetesi larutan yodium/betadine akan berubah warnanya menjadi biru keunguan atau
biru kehitaman.
2. Uji Lemak
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen, dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpaai pada
berbagai jenis bahan makanan seperti bahan makanan yang bersal dari hewan dan
tumbuhan. Bahan makanan yang mengandung lemak yang berasal dari hewan adalah
daging, jerohan, susu, mentega, dan lain-lain. Sedangkan bahan makanan mengandung
lemak yang bersal dari tumbuhan adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah,
kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan yang mengandung lemak jika dipegang terasa
licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas noda minyak
pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat
karena air menguap, sehingga kertas akan kering kembali. Namun, bekas noda minyak
tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.
3. Uji Protein
Pada kegiatan praktikum uji protein kali ini dapat di ketahui bahwa :
 Bulu Ayam
Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang nyala baunya
dijadikan sebagai kontrol/indikator (acuan) untuk bahan makanan yanglain
yang dibakar.
 Putih Telur (yang sudah direbus)
Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa putih telur mengandung protein.
 Roti
Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal
itu menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.
 Tempe
Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa tempe mengandung protein.
 Seledri
Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya ternyata baunya
sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa seledri
mengandung protein.
 Daging Ayam
Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar.
Hal itu menunjukan bahwa daging ayam mengandung protein.
 Kangkung
Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata
baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan
bahwa roti tidak mengandung protein.

Praktikum 3 : Struktur Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis (penghancuran makanan
dengan bantuan gigi dan gerakan dinding lambung) dan kimiawi (penghancuran
makanan dengan bantuan enzim yang dapat mengubah makanan menjadi sari makanan)
setelah itu terjadi Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).
Modul 4 : MEKANIKA

Praktikum 1 : Gaya
a. Gaya listrik statis
Gaya listik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda yang
bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan litrsik, yaitu : muatan listrik positif dan muatan
listrik negatif. Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan
listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu proses maka sejumlah listrik
bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto suatu sistem
terisolasi adalah nol.

Teori Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik
statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya
berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila
beberapa benda digosokkan satu sama lain. Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-
muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi
karena proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator.
Kebanyakan atom atau molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan
negatif. Ketika isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif
ditarik mendekati benda bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif pada
sisi yang berdekatan dengan pemberi muatan. Gejala ini dikenal dengan sebutan
polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan jenis dengan polaritas muatan
induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan gaya tarik menarik sehinga
isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.

b. Gaya Magnet

Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di
Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu
menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong
magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan.
Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu
yang mampu ditarik oleh magnet.
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti
besi, nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena
tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.

c. Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat,
melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda
padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat
dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.
d. Gaya Pegas
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan
bertambah. Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada
elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Apabila benda
masih berada dalam keadaan elastis (batas elastisitasnya belum dilampaui),
beradasarkan hukum Hooke pertambahan panjang (∆x) sebanding dengan besar gaya
F yang meregangkan benda. Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas
elastisitas pegas tidak terlampaui (Umar, 2008).
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan
kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris
menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas
sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan,
didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang
pegas.
e. Gaya Berat
Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu benda
menuju benda lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik benda
tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh bebas
disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
f. Perpaduan Gaya
Macam – macam gaya yang terdapat pada suatu percobaan, bilamana suatu
benda mealakukan gaya pada benda lain benda kedua melakukan gaya yang sama
,tetapi berlawanan arah.
Praktikum 2 : GERAK

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik, gerakan
(kinesis), mencangkup semua bentuk perubahan dalam kualitas, kuantitas, posisi,
bentuk, dan potensi. Sedangkan secara khusus, gerakan adalah perubahan lokasi spasial
dari benda-benda yang berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan atau keadaan)
perubahan tempat (Bagus, 2005).
Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap pada
lintasan yang lurus (Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus dipenuhi agar benda
bergerak lurus beraturan adalah: (a) Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus,
(b)Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah. Pada gerak lurus beraturan, benda
menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama pula. Sebagai contoh,
sebuah sepeda motor yang sedang melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh
jarak dua meter, maka pada satu detik berikutnya motor tersebut menempuh
jarak dua meter lagi, begitu seterusnya.
Dengan kata lain perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan atau
tetap. Jadi benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak yang
besarnya selalu tetap.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan
selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama,
tetap atau konstan (Ishaq, 2007). Contoh, pada saat bola dilempar ke atas dengan
kecepatan awal, kecepatannya semakin lama semakin berkurang karena pengaruh gaya
gravitasi bumi. Hingga suatu saat bola akan mencapai ketinggian maksimal dan jatuh
kembali ke bawah karena kecepatannya sama dengan nol. Jadi gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) dapat diartikan sebagai gerak benda dalam lintasan lurus dengan
percepatan tetap. Yang dimaksudkan dengan percepatan tetap adalah perubahan
percepatan gerak benda yang berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula
dari keadaan diam, benda mulai bergerak, semakin lama semakin cepat dan kecepatan
gerak benda tersebut berubah secara teratur.
Ingat, perubahan kecepatan bisa berarti terjadi pertambahan kecepatan atau
pengurangan kecepatan.Pengurangan kecepatan tetap kita sebut dengan
percepatan tetapi bernilai negatif.

Praktikum 3 : Pesawat Sederhana

Percobaa 1: Katrol

Katrol adalah salah satu dari enam jenis pesawat sederhana yang berupa
suatu roda dengan bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali atau kabel.
Katrol biasanya digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk mengurangi
jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban. Walaupun demikian,
jumlah usaha yang dilakukan untuk membuat beban tersebut mencapai tinggi yang
sama adalah sama dengan yang diperlukan tanpa menggunakan katrol.
Besarnya gaya memang dikurangi, tetapi gaya tersebut harus bekerja atas jarak
yang lebih jauh. Usaha yang diperlukan untuk mengangkat suatu beban secara kasar
sama dengan berat beban dibagi jumlah roda. Semakin banyak roda yang ada, sistem
semakin tidak efisien karena akan timbul lebih banyak gesekan antara tali dan roda.

Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga
terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol
merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol
digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.

a. Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat
digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang
digunakan pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap.

b. Katrol Bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol
berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya
ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah, seperti tampak pada
gambar di bawah.

salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya
ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat
pengangkat peti kemas di pelabuhan.

c. Katrol Majemuk

Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas.
Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan
pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika
ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol
bebas ke atas.

Percobaan 2 : Tuas

Tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan
untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Tuas merupakan sebuah batang yang
dapat diputar di sekitar titik tumpu. Jika ujung tuas yang satu diungkit ke bawah, maka
ujung yang lain akan memberikan dorongan ke atas.
Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik tumpu
(titik
dimana tempat tuas bertumpu), titik kuasa (titik dimana tempat mengumpulkan
gaya), dan titik beban (titik dimana benda yang akan diangkat) divariasikan letaknya.
Berdasarkan letak titik beban, titik tumpu dan titik kuasanya, tuas dibagi menjadi
3 jenis yaitu 1) Tuas jenis pertama merupakan tuas dengan titik tumpu berada di antara
titik beban dan titik kuasa. alat-alat yang termasuk dalam tuas jenis pertama di antaranya
gunting, jungkat-jungkit, tang, linggis, timbangan, dan pemotong kuku. 2) Tuas jenis
kedua merupakan tuas yang titik bebannya terletak di antara titik tumpu dan titik kuasa.
Beberapa alat yang termasuk tuas jenis kedua di antaranya pisau pemotong kertas,
gerobak beroda satu, pemecah kemiri, dan pembuka botol. 3) Tuas jenis ketiga
merupakan tuas yang posisi kuasa berada diantara titik tumpu dan tititk beban. Contoh
peralatan yang termasuk tuas jenis ketiga antara lain lengan kita, sekop pasir, pinset,
penjepit roti, penjepit es, dan lain-lain.
Tuas berfungsi sebagai alat pembesar gaya sehingga keuntungan menggunakan
tuas adalah gaya yang dihasilkan lebih besar daripada gaya yang dikeluarkan. Besarnya
gaya yang dihasilkan bergantung pada panjang lengan gaya dan panjang lengan beban.
Makin besar perbandingannya, makin besar pula gaya ungkit yang dihasilkan
menggunakan tuas.
Modul 5

Pembahasan dan Kesimpulan Kalor Perubahan wujud zat dan Perpindahannya pada

suatu zat

Kegiatan 1 perubahan wujud zat

Pemahaman perubahan wujud dalam fisika adalah berubahnya fisik suatu zat dari

tentunya tidak begitu saja tanpa ada yang mempengaruhinya, yaitu kalor (panas). Jika suatu zat

menyerap panas maka temperatur zat tersebut akan naik sampai temperatur tertentu, pada saat

inilah peristiwa perubahan wujud zat tersebut terjadi. Misalnya: suatu zat yang berbentuk padat

menyerap panas secara terus-menerus, maka zat tersebut akan lunak dan menjadi cair. Contoh

lain dalam kehidupan sehari-hari salah satu di antaranya peristiwa mencairnya es yang berubah

dari padat menjadi air. Gambar di bawah ini menunjukkan proses perubahan wujud suatu zat

cair, padat, dan gas.

Namun walau suatu zat secara terus-menerus menyerap panas, suhu zat tersebut tidak serta

merta mengalami kenaikan secara terus-menerus. Pada temperatur tertentu suhu zat tersebut

akan berhenti pada suatu titik, dan pada saat itu zat tidak mengalami kenaikan suhu, namun

yang terjadi adalah perubahan wujud. Selanjutnya setelah perubahan wujud terjadi, suhu zat

tersebut akan mengalami kenaikan kembali. Dalam IPA ada beberapa istilah dalam peristiwa

perubahan wujud suatu zat yang diberi nama masing-masing sebagai berikut. 1. 2. Temperatur

untuk pencairan benda padat disebut dengan titik cair. Temperatur pada saat zat cair menguap

disebut dengan titik uap. Temperatur pada saat uap mengembun disebut titik embun. Panas

yang diperlukan untuk mengubah wujud suatu zat disebut dengan panas tersembunyi atau 4

yang panas laten.

Kegiatan 2 Perpindahan dan Pertukaran Panas pada Suhu Zat


Konduksi adalah proses perpindahan kalor dimana panas mengalir dari tempat yang

suhunya tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah, tetapi medianya tetap. Perpindahan kalor

secara konduksi tidak hanya terjadi pada padatan saja tetapi bisa juga terjadi pada cairan

ataupun gas, hanya saja konduktivitas terbesar pada padatan. Proses perpindahan kalor secara

konduksi bila dilihat secara atomik merupakan pertukaran energi kinetik antar molekul (atom),

dimana partikel yang energinya rendah dapat meningkat dengan menumbuk partikel dengan

energi yang lebih tinggi. Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan elektron bebas.

Berdasarkan perubahan suhu menurut waktu, konduksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu

konduksi tunak dan konduksi tidak tunak. Konduksi merupakan suatu proses perpindahan kalor

secara spontan tanpa disenaiperpindahan partikel media karena adanya perbedaan suhu, yaitu

dari suhu yang tinggi ke rendah

Kegiatan 3 Perubahan Panas pada suatu Zat

Perubahan Panas pada suatu Zat Ieorang penjual balon terkejut oleh beberapa balonnya

secara tiba-tiba meledak S dengan sendirinya, demikian juga peristiwa yang sama terjadi pada

ban sepeda yang sedang diparkir di depan rumah. Pandai besi membakar terlebih dahulu pelat

besi pelapis roda supaya lebih mudah memasangnya. Balon maupun ban sepeda yang berisi

udara atau gas, dan besi merupakan zat padat akan mengalami perubahan jika menerima panas.

Perubahan tersebut di tampakkan dalam peristiwa peledakan untuk zat gas yang memuai dan

perubahan panjang untuk zat padat, dan penguapan pada zat cair. Hal tersebut merupakan

akibat dari perubahan panas yang diterima oleh zat dan biasanya dikenal dengan perubahan

fisis. Perubahan fisis suatu zat yang disebabkan adanya perubahan suhu antara lain; asan

pemuaian, di antaranya sebagai berikut. ari? Perubahan panjang (muai panjang). Perubahan

volume (muai volume/ruang). Kalor atau panas mempengaruhi semua jenis benda (zat). Semua

jenis benda yang terkena panas akan memuai. Pemuaian yang terjadi pada benda ada yang
menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Contoh yang merugikan adalah pada

pemasangan rel kereta api harus diberi antara untuk mengatasi pemuaian, sedangkan yang

menguntungkan banyak digunakan dalam teknologi seperti; stop kontak, termometer bimetal,

dan lain-lain. Menguji pemuaian suatu logam dan perubahan pertambahan panjang logam

karena pengaruh panas

Modul 6

Gelombang
Kegiatan 1 jenis dan bentuk gelombang

A. GELOMBANG BERJALAN

Getaran benda yang telah Anda amati terjadi pada keseluruhan benda itu. Hal

yang akan Anda pelajari selanjutnya adalah keadaan bagian-bagian benda yang lain,

jika getaran itu terjadi pada salah satu bagian benda. ABCDEFG Gambar 6.1 Tali

direntangkan Misalnya sebuah tali direntangkan. Bagian-bagian tali itu kita tandai

dengan huruf A, B, C, D dan seterusnya. Jika ujung A itu digetarkan, bagaimanakah

dengan bagian yang lain (bagian A, B, C, D, dan seterusnya)? Ini merupakan salah satu

hal yang akan Anda pelajari dalam percobaan berikut ini. Salah satu hal yang perlu

Anda perhatikan adalah Jika Anda menggetarkan titik A, Anda memerlukan energi

untuk menggetarkan titik A itu energi yang Anda gunakan untuk menggetarkan titik A

itu, berpindah ke titik A, sehingga titik A bergetar dan memiliki sejumlah energi. Jadi

jika suatu materi bergetar, berarti materi itu memiliki energi. Dalam percobaan berikut

ini hal-hal yang akan Anda pelajari selanjutnya adalah: Jika suatu gelombang berjalan,

bagaimanakah materi-materi yang dilewati gelombang itu? 2. Bagaimanakah dengan

energi gelombang itu? 3. Dapatkah gelombang dipantulkan? Samakah bentuk

gelombang pantul dengan bentuk gelombang asalnya? 4. Dalam mempelajari

gelombang, kita akan menggunakan istilah-istilah titik kesetimbangan, fase positif, dan

fase negatif. Tujuan menggunakan istilah-istilah tersebut untuk mempermudah

komunikasi, sehingga dengan kalimat yang lebih ringkas. karena menggunakan istilah

tersebut Anda dapat mengenal maksud kalimat itu

Seperti yang telah Anda ketahui, titik yang kita rebut titik kesetimbangan

letaknya snpaheengah lintasan getaran Gambar 6.2 Titik kesetimbangan dan

simpangan, Simpangan benda yang bergetar ini yang diperhitungkan dari titik 0 (titik

Lesetimbangan) ada dua buah, yaitu simpangan di sebelah atas titik 0 dan simpangan
debelah bawah titik 0 (menurut Gambar 6.2). Untuk memudahkan dalam mengenali

pangan di sebelah atas titik 0 dan di bawah titik 0, simpangan yang lain berfase negatif.

Misalnya simpangan di atas titik 0 kita sebut berfase positif dan simpangan di benah

titik 0 kita sebut berfase negatif. Dalam perjanjian yang mungkin sering Anda di dalam

buku-buku pelajaran Fisika, yang biasa digunakan simpangan di atas 0 disebut berfase

positif dan simpangan di bawah titik 0 disebut berfase negatif. Perjanjian ini melahirkan

tanda "" dan "." yang selanjutnya dipakai dalam persamaan, Dalam percobaan nanti,

Anda dapat dengan bebas menentukan simpangan yang positif dan negatifnya, asalkan

jika simpangan yang satu diberi tanda positif (+). mpangan yang lainnya lagi diberi

uanda negatif (-).

B. GELOMBANG STASIONER

Marilah kita lihat dahulu istilah simpangan dan amplitudo yang akan Anda

temui Simpangan adalah semua titik yang berada di luar titik kesetimbangan (titik nol).

Besar simpangan biasanya dinyatakan dengan y dan nilainya itu dapat positif atau

negatif bergantung pada kedudukan titik y tersebut, Contoh sebuah simpangan positif

adalah titik Q dengan besar simpangan y,; sedangkan contoh simpangan negatifnya

adalah U dengan besar simpangan y Amplitudo adalah simpangan terbesar yang

terdapat dalam suatu gelombang. Contoh amplitudo pada Gambar 6.3 adalah titik R

untuk amplitudo yang bernilai positif dan titik V untuk amplitudo yang bernilai negatif.

Besarnya amplitudo biasanya dinyatakan dengan huruf A. Dalam teori gelombang

disebutkan bahwa dua gelombang dapat terpadu menjadi satu gelombang yang besar

simpangan-simpangannya sama dengan penjumlahan simpangan-simpangan kedua


gelombang itu. Pernyataan ini digambarkan dalam bentuk persamaan: y₁ =y, y

simpangan gelombang ke-1. simpangan gelombang ke-2. Y₂ simpangan hasil paduan

gelombang ke-1 dan ke-2.

Kegiatan 2 Getaran dan Bunyi

A. GETARAN BENDA

Sehari-hari Anda tentu telah mengenal getaran dan bunyi. Sebuah mistar

yang salah satu ujungnya dijepit dan ujung yang lain ditarik ke samping lalu

dilepaskan itu akan melakukan gerak bolak-balik yang kita sebut getaran. Getaran

ini juga dapat diperoleh dengan menggantungkan sebuah beban dengan sebuah

tali (bandul), ujungnyaa beban itu kemudian ditarik ke samping lalu dilepaskan.

Bandul akan berayun-ayun (melakukan gerak bolak-balik) yang juga merupakan

getaran. Begitu pula jika suatu benda kita gantungkan pada ujung suatu pegas yang

tergantung. Jika benda itu ditarik ke bawah lalu dilepaskan, benda inipun akan

melakukan gerak bolak-balik suatu benda. Sekarang marilah kita pelajari lebih

seksama getaran tersebut. Sebagai contoh kita ambil getaran benda yang

tergantung pada pegas. Jika benda yang tergantung pada pegas itu dalam keadaan

diam, kita katakan benda itu dalam keadaan diam, kita katakan benda itu dalam

keseimbangan. Titik yang ditempati benda kita sebut titik kesetimbangan dan ika

benda kita tarik ke bawah, misalnya sejauh x cm dari titik nol, jarak ini merupakan

simpangan terbesar. Jika kemudian kita lepaskan benda akan bergerak bolak-balik

ke atas dan ke bawah melewati titik kesetimbangannya, benda kita katakan

bergetar. Satu getaran ialah gerak benda dari suatu titik sampai benda itu kembali

ke titik semula. Misalnya kita akan mulai memperhitungkan satu getaran mulai

dari titik terjauh dan titik nol (titik A pada Gambar 6.11). Satu getaran dari titik A
ialah gerak benda dari titik A ke titik B. Sampai kembali lagi ke titik A (A-0-B-0-

A). Jika Anda mengukur satu getaran secara manual, dengan menggunakan

stopwatch tidak akan dapat mengukurnya dengan tepat. Waktu yang diperlukan

benda untuk bergetar getaran itu sangat singkat, biasanya kurang dari 1 detik. Jika

Anda memaksakan diri melakukan pengukuran waktu 1 getaran, besar waktu yang

Anda peroleh dari hasil pengukuran akan menyimpang jauh, hal ini dapat di atasi

dengan mengukur waktu getaran selama 10 atau 20 getaran. Makin banyak getaran

yang kita ukur waktunya akan semakin baik hasil pengukurannya, tetapi perlu

diingat bahwa semakin lama getaran akan semakin kecil amplitudonya.

Amplitudo adalah simpangan terjauh pada setiap getaran dan akhirnya benda akan

berhenti bergerak. Hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam mengukur waktu

getaran benda ini adalah jangan memulai mengukur (menekan stopwatch) pada

saat benda dilepaskan dari pegangan.

B. RESONANSI

Seperti yang telah Anda pelajari, resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya

sesuatu benda oleh pengaruh getaran benda yang lain. Gejala resonansi dapat kita

amati dengan dilihat bergetar atau tidaknya benda yang lain, tetapi tidak semua

gejala resonansi dapat kita amati dengan cara melihat. Resonansi yang terjadi pada

udara di dalam koloni udara tidak dapat kita amati dengan cara melihat. Kita dapat

mengamati bahwa udara itu beresonansi dengan cara mendengarkan kekerasan

bunyi yang terjadi. Jika bunyi tersebut terdengar lebih keras dibandingkan dengan

bunyi asalnya, maka dikatakan telah terjadi resonansi

dua buah bandul memiliki panjang tali yang sama, bandul ke-3 panjang talinya

berbeda dengan panjang tali kedua bandul itu. Salah satu bandul dari kedua bandul itu yang

panjang talinya sama diayunkan, sehingga bandul itu berayun-ayun (bergetar). Dalam hal ini
ada dua peristiwa yang harus Anda amati. Yang pertama, Anda harus mengamati peristiwa

yang terjadi pada kedua bandul lainnya. Yang kedua, Anda harus mengamati gerak kedua

bandul yang panjang talinya sama, bandingkan gerak bandul yang satu dengan gerak bandul

yang lainnya. 6.15 jarak ini bergerak katakan mbali ke dari titik ah gerak Dari dua peristiwa

ini Anda diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai persyaratan terjadinya resonansi

dan mengenai perubahan energi ayunan pada bandul yang diayunkan dan bandul yang

beresonansi. Opwatch a untuk Percobaan ke-2 adalah percobaan resonansi bunyi udara yang

berada di dalam kolom udara sebuah tabung yang kita sebut tabung resonansi. Sumber bunyi

dalam percobaan ini adalah garputala. Bunyi garputala akan menimbulkan resonansi dalam

kolom udara di dalam tabung jika panjang kolom udara di dalam tabung itu memenuhi syarat-

syarat tertentu. Berapakah panjang kolom udara dalam tabung yang dapat menimbulkan

bunyi? Jawaban untuk pertanyaan ini diharapkan dapat Anda temukan dan percobaan Anda

yang kedua. Untuk dapat menemukan jawaban ini, Anda harus mengetahui lebih dahulu

hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat bunyi. aksakan ri hasil

waktu a akan getaran setiap da ini askan Hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan

cepat rambat bunyi dinyatakan dengan persamaan berikut ini. v=f.λ atau f=- arnya kita v =

cepat rambat bunyi (m/s). ejala f = frekuensi gelombang (Hertz). ra di λ = panjang gelombang

bunyi (m). mati jadi. Dari persamaan di atas dapat kita ketahui bahwa jika cepat rambat bunyi

dan panjang gelombang bunyi diketahui, kita dapat mengetahui frekuensi bunyi tersebut.

Sebagai pedoman cepat rambat bunyi di udara adalah 331 m/s pada suhu udara 0°C. Besar

kecepatan ini sebenarnya tidak tepat besar, tetapi cukup mendekati besar kecepatan yang

sebenarnya. Cepat rambat bunyi di udara pada suhu di atas 0°C dapat diperhitungkan dari

cepat rambat bunyi pada suhu 0°C dengan menggunakan persamaan berikut ini. naka nya V₁

= V2 T T₂ v=Cepat rambat bunyi di udara pada suhu T, (m/s). V=Cepat rambat bunyi di udara
pada suhu 0°C (331 m/s). ahu udara dalam derajat Kelvin (K). - Suhu udara pada 0°C (273

K).

Dalam percobaan nanti Anda harus mengukur suhu udara untuk mencari cepat rambat

bunyi di udara. B A Gambar 6.13 Tabung Resonansi Tabung resonansi yang akan Anda

gunakan terdiri atas pipa, bejana, air, dan garputala. Pipa dipilih yang panjangnya kira-kira

satu meter dengan diameter lubangnya kira-kira 5 cm. Dengan tabung ini Anda akan

menemukan resonansi terjadi dua kali. Resonansi yang pertama terjadi pada saat kolom udara

masih pendek (lihat Gambar 6.13a), sedangkan resonansi yang kedua terjadi pada saat kolom

udara lebih panjang dari panjang kolom udara pada resonansi pertama (lihat Gambar 6.13b).

Baik pada resonansi yang pertama ataupun resonansi yang kedua ujung atas pipa yang terbuka

akan merupakan perut gelombang (letak yang tepat dari perut gelombang ini sebenarnya

berada lebih atas dari ujung atas pipa itu, yaitu sejauh c, lihat Gambar 6.13, dan ujung atas

pipa), sedangkan di permukaan air di dalam pipa akan merupakan simpul gelombang. Panjang

kolom udara 4, (pada Gambar 6.13a) ditambah dengan panjang c pada resonansi pertama

membentuk panjang gelombang, sedangkan panjang kolom udara (pada Gambar 6.13b)

ditambah dengan panjang c pada resonansi kedua membentuk panjang gelombang. Besarnya

e tidak kita ketahui, oleh karena itu, Anda jangan menggunakan, saja, atau saja untuk

menentukan besar panjang gelombang bunyi itu. Cara yang baik untuk menentukan besar

panjang gelombang bunyi oleh udara di dalam pipa adalah dengan cara mengurangi panjang

kolom udara pada resonansi ketiga dikurangi panjang kolom udara pada resonansi kedua

dikurangi panjang k dan udara pada resonansi pertama sebagai berikut. -244-4) panjang

kolom udara pada resonansi pertama (m) f=panjang kolom udara pada resonansi kedua (m)

λ= panjang gelombang bunyi di udara (m)

Setelah mengetahui cepat rambat bunyi di udara dan panjang gelombang bunyi oleh

udara di dalam pipa, Anda diminta mencari frekuensi bunyi oleh udara di dalam pipa dengan
menggunakan persamaan berikut ini. pat karena 2-2(6-6) maka f= 2(-4) Frekuensi bunyi yang

Anda peroleh dengan menggunakan persamaan ini adalah frekuensi bunyi oleh udara dalam

pipa. Tugas Anda dalam percobaan ini adalah mencari frekuensi bunyi oleh udara air, di

dalam kolom udara pipa dengan menggunakan persamaan yang sudah diuraikan dalam bagian

uraian ini. Selanjutnya Anda akan diminta membandingkan frekuensi bunyi dari udara dalam

kolom udara, yang beresonansi dengan frekuensi sumber bunyi (garputala). Frekuensi bunyi

garputala tertulis di garputala. Dari hasil perbandingan ini Anda diharapkan dapat

menemukan perbandingan bunyi dari benda yang beresonansi dengan sumber bunyi yang

menimbulkan resonansi tersebut. Nilai perbandingannya ini dibuat dalam bentuk kelipatan,

misalnya frekuensi bunyi dari udara dalam kolom 1/3 frekuensi bunyi garputala. Nilai

kelipatan yang diperoleh dari hasil percobaan mungkin tidak akan merupakan kelipatan bulat

seperti dalam contoh di depan, hal ini dikarenakan nilai hasil pengukuran tidak dapat

diharapkan tepat sama seperti nilai yang seharusnya menurut teori.

Kegiatan 3 Telinga

Telinga merupakan indera pendengar. Bunyi bergetar dan bergerak di udara dalam bentuk

gelombang. Telinga kita begitu peka sehingga dapat menginterpretasikan getaran menjadi

berbagai bunyi. Manusia memiliki sepasang telinga, masing-masing terdiri atas tiga bagian

yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

1. Telinga Luar

Telinga luar merupakan bagian telinga yang berguna sebagai penangkap getaran suara.

Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak dan selaput yang

disebut gendang telinga. Daun telinga terbuat dari tulang rawan yang berfungsi untuk

menangkap getaran. Getaran yang dihantarkan melalui lubang pendengaran akan

menggetarkan gendang telinga Lubang pendengaran dilapisi kulit berambut halus dan
kelenjar keringat yang memproduksi minyak serumen, yang berfungsi untuk menangkap

partikel seperti debu dan menghalangi masuknya air.

2. Telinga Tengah

Telinga tengah berupa rongga yang berisi udara. Telinga tengah terdiri dari selaput

pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran Eustachius,

Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan sanggurdi yang

letaknya saling bersambungan yang disebut osikel. Tugas ketiga tulang tersebut

menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya ke membran yang

menyelubungi tingkap oval atau tingkap jorong yang ada di telinga bagian dalam,

sehingga getaran diteruskan lagi ke telinga dalam. Jika ada bunyi, gendang telinga dan

tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Rongga telinga bagian tengah dihubungkan

dengan rongga mulut bagian belakang oleh suatu saluran yang disebut pembuluh

Eustachius. Saluran ini baru terbuka pada saat kita mengunyah, menelan, menguap, bersin

atau membuka mulut. Fungsi pembuluh Eustachius adalah untuk memasukkan udara ke

telinga bagian tengah dan menjadikan tekanan udara di gendang telinga sama dengan

tekanan udara luar. Apabila kita mendengar suara yang keras seperti ledakan, sebaiknya

kita membuka mulut, agar gendang telinga kita tidak robek karena tekanan yang kuat dari

luar, yang dapat menyebabkan pendengaran terganggu. Tulang landasan Tulang martil

Tulang sanggurdi.

Bagian-bagian Telinga Tengah Telinga Dalam 3. Telinga dalam berawal dari tingkap

oval dan terowongan yang disebut labirin. Bagian utama labirin adalah saluran gelung

yang berhubungan dengan organ keseimbangan dan rumah siput (koklea). Rumah siput

merupakan saluran yang berlekuk-lekuk.

Di dalam rumah siput terdapat cairan limfa. Koklea dilapisi membran yang terdiri dari

ribuan sel reseptor berambut. Sel reseptor tersebut digerakkan oleh gerakan cairan. Sel ini
mengubah getaran di dalam cairan menjadi impuls dan mengirimkannya melalui saraf

pendengaran ke otak untuk diinterpresentasikan menjadi bunyi yang kita dengar.

Cara Kerja Telinga Bagaimanakah bunyi dapat kita dengar? Sumber bunyi menghasilkan

gelombang suara di udara dan ditangkap oleh daun telinga. Daun telinga berfungsi sebagai

corong untuk mengumpulkan getaran bunyi. Getaran bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam

lubang telinga. Ketika getaran bunyi mencapai gendang telinga akan menggetarkan tulang-

tulang pendengaran. Selanjutnya tingkap oval dan rumah siput ikut bergetar Demikian pula

cairan limfa di dalam rumah siput. Getaran cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-

ujung saraf menyampaikan rangsang bunyi tersebut ke otak Dengan demikian kita mendengar

bunyi. t Gangguan Pendengaran 5. Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan

gangguan pada pendengaran Kerusakan dapat disebabkan oleh tekanan udara yang tiba-tiba

meningkat atau akibat penyakit radang telinga bagian tengah.. Pada usia lanjut, pendengaran

akan berkurang, hal ini terjadi karena hubungan antar tulang-tulang pendengar sudah tidak

baik, dan gendang telinga mulai kaku. Gangguan ini dapat diatasi dengan memakai alat bantu

dengar. 6. Kepekaan Telinga terhadap Rangsang Kemampuan setiap orang untuk mendengar

bunyi tidak sama. Bahkan kemampuan telinga kanan dengan telinga kiri kadang-kadang tidak

sama. Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls

ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi, semakin banyak sel reseptor yang bergerak. Kita bisa

mengetahui asal bunyi dengan dua buah telinga kita. Perbedaan waktu yang relatif kecil dari

suatu bunyi untuk mencapai telinga dianalisis oleh otak sehingga kita dapat mengetahui arah

sumbernya.
Modul 7 OPTIK

Kegiatan 1 Sifat Cahaya

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat mengalami peristiwa

pemantulan. Hukum pemantulan cahaya pada sebuah cermin atau lensa dapat

menggunakan prinsip pemantulan dan pembiasan yang dikemukakan oleh Snellius.

Melalui hukum tersebut kita dapat dengan mudah menggambarkan bayangan yang

dibentuk dari cermin dengan bantuan sinar-sinar.

Cermin cembung merupakan cermin yang permukaannya melengkung kearah luar.

Bila kita mengamati bayangan diri sendiri menggunakan cermin cembung, tentu akan

melihat bahwa bayangannya akan berukuran lebih kecil dari pada diri sendiri.

Cermin cekung merupakan cermin yang memiliki pemantulan cahaya berupa

cekung. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai benda yang memantulkan cahaya
seperti pada senter, lampu sepeda dan lampu mobil. Sifat pemantulannya menghasilkan

bayangan nyata atau maya dan memantulkan berkas cahaya.

Kegiatan 2 Lensa cembung dan cekung

Cermin cembung merupakan cermin yang permukaannya melengkung kearah luar.

Bila kita mengamati bayangan diri sendiri menggunakan cermin cembung, tentu akan

melihat bahwa bayangannya akan berukuran lebih kecil dari pada diri sendiri.

Cermin cekung merupakan cermin yang memiliki pemantulan cahaya berupa

cekung. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai benda yang memantulkan cahaya

seperti pada senter, lampu sepeda dan lampu mobil. Sifat pemantulannya menghasilkan

bayangan nyata atau maya dan memantulkan berkas cahaya.

Kegiatan 3 Mata

Mata merupakan organ penglihatan yang dapat meneruskan cahaya menuju

ke retina dan membuat efek visual yang dikirimkan ke otak. Efek visual yang

dikirimkan ke otak antara lain Spatial Vision, Colour Vision, dan Binocular Vision.

Menurut Vaughan dan Asbury, mata memiliki anatomi dan embriologi yang

saling bekerjasama untuk meneruskan cahaya menuju ke otak yang dicerna oleh

sistem saraf pada manusia (Vaughan and Asbury,2011). Bagian-bagian tersebut

antara lain:

1. Kornea

Kornea merupakan jaringan ransparan yang disebabkan oleh uniform

structure, avascularity, and deturgescence. Kornea terletak dibagian luar

pada mata yang berfungsi sebagai menerima cahaya yang masuk.

2. Iris
Iris merupakan kumpulan selaput yang berbentuk kerucut yang memusat

serta memiliki celah yang bulat yang biasanya disebut dengan pupil. Iris

mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke mata dan iris akan menghasilkan

warna yang dapat menjadi pengenalan identitas.

3. Lensa

Lensa merupakan sebuah struktur biconvex, avascular, tidak berwarna, dan

transparan. Lensa tidak memiliki saraf atau pembuluh darah serta tidak

memiliki rasa sakit pada lapisan lensa.

4. Retina

Retina merupakan lapisan jaringan saraf yang tipis serta semitransparan dan

multilayer yang melapisi 2 pertiga bagian pada mata. Ketika retina mendapatkan cahaya,

maka cahaya akan diteruskan menuju saraf optik II-2

5. Saraf Optik

Saraf optik muncul dari permukaan belakang bola pada mata melalui scleral

foramen, lubang kecil pada sklera berukuran 1 mm dibawah lapisan pada

hidung dan 3 mm pada lapisan belakang pangkal mata


Modul 8 Listrik dan Magnet

Kegiatan 1 Kelistrikan

Studi tentang kelistrikan dapat dibedakan atas 2 bagian: yaitu, Listrik Statis dan Listrik

Dinamis Listrik Statis mempelajari tentang muatan listrik yanglis dan sedangkan Listrik

Dinamis mempelajari tentang muatan listrik yang bergerak. Suatu benda bermuatan listrik

negatif jika benda tersebut mendapatkan tambahan elektron dari benda lain, dan bermuatan

listrik positif jika benda itu mengalami pengurangan elektron. Karena itu pada peristiwa

penggosokan benda-benda dapat dijelaskan dengan 2 cara, yaitu:

1. Pada penggosokan ebonit yang digosok dengan kain wool. Sebelum proses

penggosokan, baik kain wool sebagai penggosok maupun ebonit sebagai benda, yang digosok

adalah sama-sama netral. Berarti pada keadaan netral jumlah muatan listrik positif sama

dengan jumlah muatan listrik negatif, atau jumlah proton sama dengan jumlah elektron.

Ketika proses penggosokan berlangsung. terjadilah perpindahan elektron dari kain wool ke

ebonit. Jadi setelah proses penggosokan, kain wool mengalami pengurangan elektron

sehingga bermuatan positif. Sedangkan batang ebonit mengalami penambahan elektron,

sehingga bermuatan negatif.

2. Proses penggosokan batang kaca dengan kain sutera. Mula-mula baik batang kaca

maupun kain sutera masih netral, yang berarti bahwa jumlah muatan listrik negatif adalah

seimbang. Tetapi akibat penggosokan batang kaca dengan kain sutera, maka terjadilah

perpindahan elektron dari kaca ke kain sutera. Sehingga setelah proses penggosokan, kain

sutera mendapat tambahan elektron, hingga bermuatan negatif. Sebaliknya pada batang kaca
karena pada proses penggosokan itu mengalami pengurangan elektron, di mana elektron-

elektron batang kaca menempel pada kain sutera, maka menjadi bermuatan listrik positif.

Pada listrik dinamik terdapat arus listrik yang dihasilkan oleh adanya muatan listrik

yang berubah terhadap waktu. Arus listrik dalam suatu rangkaian dapat mengalir apabila

kawat penghantar tersebut merupakan penghantar listrik yang baik (bersifat konduktor).

Sebaliknya, arus listrik dalam suatu rangkaian tidak mungkin dapat mengalir apabila

kawatnya bersifat isolator. Arah arus listrik mengalir berlawanan arah dengan aliran elektron.

Arus listrik mengalir karena ada beda potensial, yaitu mengalir dari potensi tinggi ke potensi

rendah.

Kegiatan 2 Kemagnetan

Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik benda lain disekitarnya yang memiliki

sifat khusus. Setiap magnet memiliki sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan adalah

kemampuan benda menarik benda-benda lain di sekitarnya. Hal ini dikarenakan pada suatu

magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan sehingga bisa terjadi gerakan tarik menarik

atau tolak menolak dengan benda tertentu.

Medan magnet adalah ruang yang mengelilingi magnet dimana magnet masih memiliki

efeknya. Kekuatannya bervariasi bergantung pada jaraknya yaitu medan magnet tergantung

pada kekuatan magnet. Medan magnet dapat ditunjukkan dengan menggunakan serbuk besi

yang ditaburkan di atas kertas dan dapat pula menggunakan kompas.


Modul 9 Bumi dan Alam Semesta

Kegiatan 1 Udara dan Batuan

Dalam tata surya kita adalah bumi memiliki kehidupan, air, udara dan permukaan umi

merupakan bagian dari tata surya, keunikan bumi dibandingkan planet lain yang terus

menerus berubah termasuk lapisan tipis kerak bumi yang berbatuan di bawah kaki kita. Udara

merupakan bagian terluar dari bumi yang memiliki peran yang sangat penting dalam

kehidupan manusia di bumi. Pada hakikatnya makhluk hidup perlu oksigen. Jumlah oksigen

di udara kurang lebih hanya 20% dari keseluruhan udara yang ada. Oleh sebab itu kita harus

berhati-hati dalam memelihara keberadaan udara tersebut, agar makhluk hidup tidak kesulitan

mendapatkan udara. Di samping itu udara yang bergerak memberikan banyak manfaat pada

kehidupan manusia. Penyebab utama dari gerakan udara adalah perbedaan suhu. Perbedaan

suhu menyebabkan timbulnya perbedaan tekanan udara sehingga terjadi gerakan udara dari
daerah bertekanan tinggi menuju daerah bertekanan rendah. Gerakan udara pada arah

horizontal selalu disebabkan oleh selisih tekanan yang disebut angin. Angin mempunyai sifat

meratakan tekanan udara sehingga semakin tinggi selisih tekanan udaranya, semakin kuat

juga aliran anginnya. Melalui udara yang bergerak, pemanfaatan udara dapat banyak

digunakan manusia, terutama sebagai pembangkit tenaga atau sumber energi seperti, baling-

baling, parasut dan pesawat.

Sedangkan dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

udara dapat juga dimanfaatkan untuk peluncuran roket ruang angkasa yang berguna dalam

penyelidikan kehidupan di ruang angkasa. Ketika bahan bakar dalam roket dibakar,

terbentuklah gas panas. Gas inilah yang akan menyebabkan dorongan yang kuat sehingga

roket terdorong ke atas. Demikian pula dengan batuan yang terdapat pada kulit bumi atau

kerak bumi. Batuan merupakan kumpulan mineral-mineral hasil produk alam yang banyak

kegunaannya untuk makhluk hidup. Suatu batuan biasanya berisi dua mineral atau lebih,

tetapi suatu mineral tunggal bisa dianggap sebagai batuan jika mineral itu berada dalam

ukuran yang cukup besar. Contoh batuan mineral tunggal adalah belerang, kuarsit, dan

gifsum. Batuan dan mineral bisa saling terkelompokkan tanpa terasa, seperti dalam batubara

yang merupakan bahan organik yang dipandang sebagai jenis batuan. Jenis batuan dapat

diklasifikasikan berdasarkan massa jenisnya dikarenakan batuan memiliki massa dan

menempati ruang. Untuk menentukan massa jenis sebuah benda diperlukan dua besaran yaitu

massa dan volume benda. Jika lambang massa jenis rho (p), massa (m) dan volume (V) maka

rumus untuk massa jenis dapat dinyatakan dengan:

Massa benda diukur dalam kilogram (kg), volume diukur dalam meter kubik (m³),

sehingga satuan untuk massa jenis adalah kg/m³. Sedangkan berdasarkan asal- usul

terbentuknya batuan diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu batuan beku, batuan

sedimen, dan batuan metamorf. Semua batuan dan mineral diyakini berasal dari dalam
magma, yakni batuan leleh yang ada dalam kantung-kantung yang sangat dalam di dalam

kerak bumi. Oleh karena itu, siklus batuan bermula dari pembentukan batuan beku. Batuan

beku terjadi karena magma yang membeku sedangkan batuan sedimen terbentuk dari batuan

beku luar yang menerima gaya eksogen (gaya luar) seperti air, angin dan sinar matahari.

Batuan beku dan batuan sedimen dapat berubah menjadi batuan malihan atau batuan

metamorf karena pengaruh panas yang tinggi dan tekanan yang sangat besar

Kegiatan 2 Alam Semesta

Selain pemanfaatan energi yang ada di Bumi, matahari merupakan sumber energi yang

paling murah dan memiliki kapasitas yang paling tinggi serta mudah didapatkan. Pernahkah

Anda mengamati matahari secara langsung? Bagian matahari yang bisa diamati secara

langsung adalah bagian luarnya, yang disebut atmosfer matahari terdiri atas tiga lapisan, yaitu

fotosfer, kromosfer, korona. Pengamatan teliti menunjukkan bahwa temperatur pada matahari

dapat mencapai 200.000 K di korona sedangkan pada bagian dalam yang tediri dari teras,

zona radiatif dan zona konvektif temperatur matahari bisa mencapai 15.000.000 K. Oleh

karena itu kita perlu memanfaatkan energi panas matahari yang sangat besar tersebut, seperti

pembuatan solar sel untuk memanaskan air, memasak dengan membuat kompor tenaga

matahari, dan sebagainya. Selain untuk kehidupan sehari-hari, banyak peristiwa-peristiwa

alam yang berkaitan dengan posisi matahari, bumi dan bulan. Bumi melakukan berbagai

macam gerakan, yaitu gerak-gerak rotasi, revolusi, presesi, dan nutasi. Kedudukan bulan

terhadap matahari dan bumi mengakibatkan adanya fase-fase bulan selama bulan

mengelilingi bumi.

Pada saat fase bulan baru mungkin terjadi gerhana matahari, sedangkan pada fase bulan

purnama mungkin terjadi gerhana bulan. Kata gerhana berarti penggelapan cahaya dari suatu

benda langit oleh benda langit lainnya. Kita dapat melihat benda- benda langit dalam tata
surya karena benda-benda langit memantulkan berkas cahaya matahari. Ketika benda-benda

langit itu menerima cahaya dari matahari, benda-benda itu membentuk bayang-bayang

kerucut yang memanjang menjauhi matahari. Daerah yang paling gelap disebut umbra dan

daerah bayang-bayang yang samar disebut penumbra. Gerhana matahari terjadi bilamana

bulan berada pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan

matahari. Gerhana matahari total terjadi di daerah umbra sedangkan gerhana sebagian terjadi

dalam daerah penumbra. Jika jarak antara bulan dan bumi lebih panjang daripada panjang

penumbra, maka daerah dalam perpanjangan umbra akan mengalami gerhana matahari

cincin. Gerhana bulan terjadi bilamana bulan berada pada fase purnama dan berada pada suatu

garis lurus dengan bumi dan matahari. Bayang-bayang kerucut yang dibentuk oleh bumi akan

menyembunyikan muka bulan. Seperti pada gerhana matahari, gerhana bulan total terjadi

pada daerah umbra sedangkan gerhana bulan sebagian terjadi pada daerah penumbra.

Sedangkan peristiwa alam lainnya adalah akibat gaya gravitasi bulan dan matahari terhadap

bumi menimbulkan pasang surut air laut yaitu peristiwa naik dan turunnya permukaan air laut

ketika bulan berada pada fase baru atau fase purnama terjadilah pasang purnama. Sedangkan

ketika bulan berada pada fase kuater terjadilah pasang perbani

Anda mungkin juga menyukai