UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan saya tidak
melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam
keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
NANDO OKTIAN
LAPORAN PRAKTIKUM IPA GERAK PADA TUMBUHAN
SEISMONASTI, NIKTINASTI DAN GEROTROPISME NEGATIF
LKP 1& 2
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman putri
malu (gerak Seismonasti),
2. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup (Gerak
Seismonasti),
3. Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman
putri malu (Gerak Niktinasti),
4. Mendeskripsikan pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan
daun tanaman kacang Merah (Gerak Geotropisme negatif),
C. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan olehtumbuhan
tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas.
Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas,
bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu(Ferdinand,2003dalamRumanta,2019).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh
rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh
akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut
geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak
dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian
rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.
b) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri malu
saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu dikarenakan adanya perubahan tekanan
turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun
berbeda-beda. Jika disentuh secara halus, daun
putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan
sentuhan sedang, daun langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung.
Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.
1. PROSEDUR PERCOBAAN
Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu yang sudah
ditanam dimedia air minum mineral, lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di lantai , melakukan
sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu menggunakan penggaris.
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel pengamatan.
2. Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot pertama
dan tanda B pada pot kedua.
b. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan ember besar
berwarna hitam yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
d. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati
(tidakmenyentuh tanamannya).
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
D. HASIL PENGAMATAN
a. Gerak Seismonasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti
NO Jenis sentuhan pada Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri
1 Halus Dengan adanya sentuhan halus Adanya Rangsangan pada
daun putri malu sedikit sekali yang Daun Putri Malu
bereaksi menguncup/ menutup
daunnya.
2 Sedang Dengan sentuhan sedang daun putri Adanya Rangsangan pada
malu bereaksi sebagian daunnya Daun Putri Malu
pada tangkai menguncup/ menutup.
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti
E. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. Jelaskan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti, jelaskanalasan anda
memilihnya?
b. Apa perbedaan niktinasti dan seismonasti pada percobaan yang anda lakukan?
c. Pada percobaan geotropisme yang anda telah lakukan sebenarnya, anda juga telah
mempraktekkan gerak fototropisme. Mengapa? Jenis foto tropisme apakah yang terjadi!
F. PEMBAHASAN
a. 1. Daun Petai Cina yang mengatup daunnya akibat rangsangan suasana gelap yang disebut
gerak tidur.
2.Bunga pukul empat yang mana bunganya akan mekar pada sore hari dan menutup pada
esok harinya dikarenakan adanya rangsangan cahaya matahari.
b. Niktinasti merupakan suatu rangsangan yang terjadi akibat pengaruh gelap yang terjadi pada percobaan
daun putri malu yang ditutup dengan ember hitam. Sedangkan gerak seismonasti merupakan
rangsangan yang di akibatkan oleh sentuhan yaitu daun putri malu menutup saat di berikan sentuhan
baik halus, sedang maupun kasar.
c. Gerak fototropisme terjadi akibat adanya rangsangan berupa cahaya matahari sedangkan gerak
geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju
rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah, jika gerakannya menjauhi
rangsang disebut geotropisme negatif misalnya gerah tumbuh batang menjauhi tanah. Sedangkan
dalam percobaan yang saya lakukan merupakan gerak geotropisme negatif karena gerak batang kacang
merah yang menjauhi tanah.
G. KESIMPULAN
A. Seismonasti
(Kesimpulan : seismonasti merupakan rangsangan yang di akibatkan oleh sentuhan yaitu daun putri malu
menutup saat di berikan sentuhan baik halus, sedang maupun kasar).
B. Niktinasti
(Kesimpulan : merupakan suatu rangsangan yang terjadi akibat pengaruh gelap yang terjadi pada percobaan
daun putri malu yang ditutup dengan kardus.)
H. DAFTAR PUSTAKA
Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Saat melakukan pratikum IPA tentang gerak pada tumbuhan saya mengalami kesulitan ketika menanam
kacang merah yang tidak hanya satu kali percobaan akan tetapi ber ulang kali dikarenakan kacang merahnya
tidak tumbuh sehingga saya mengalami kegagalan di awal praktikum tersebut. Menurut saya untuk pratikum
gerak pada tumbuhan sebaiknya tidak harus dengan kacang merah misalkan dengan kacang hijau atau jenis
tumbuhan lain yang menurut saya lebih mudah untuk ditanam.
Proses Kegiatan :
Pada tahap proses mulai melakukan
sentuhan pelan, sedang dan kasar
Tahap Akhir
Hasil dari sentuhan pelan daun putrimalu
mengatup lambat dan hanya beberapa
daun yang menutup, hasil sentuhan
sedang daun putri malu menutup agak
cepat dan menutup sebagian daun pada
tangkai, hasil dari sentuhan kasar daun
putri malu menutup cepat dan daunnya
menutup keseluruhan yang ada pada
tangkai.
FOTO PRAKTIKUM NIKTINASTI
Tahap proses dua pot putri malu, 1 diruag terbuka dan 1 lagi
tutup dengan kardus bekas
Proses Kegiatan :
Pada tahap proses menutup satu pot
dengan ember hitam dan satu pot lagi
biarkan diruang terbuka.
Tahap Akhir :
Hasil dari percobaan satu pot diruang
terbuka tetap tumbuh dengan subur dan
daun tidak menutup sedangakan yang
ditutup ember hitam daun putri malu
menutup semua seperti layu.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
(EKOSISTEM)
EKOSISTEM DARAT
LKP. 2
UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
NANDO OKTIAN
A. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
C. LANDASAN TEORI
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsure biotik
(hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur tersebut
membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari
lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan. Yang termasuk
contoh ekosistem bagian darat misalnya padang rumput, gurun, tundra, hutan hujan tropis,
dan savana.
Komponen penyusun ekosistem terdiri dari dua komponen, yakni komponen biotik
(makhluk hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup). Interaksi antara komponen
biotik dan abiotik inilah yang membentuk suatu sistem dalam sebuah ekosistem.
D. CARA KERJA :
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat anda
mengajar yang akan kita amati kompone-komponenya.
2. setelah anda temukan tempatnya. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi
suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah dapat memperkirakan saja
4. Catat semua data pada tabel.2.3 dan 2.4 dalam lembar kerja dibelakang modul ini
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua
makhuk hidup yang ada di ekosistem tersebut
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.jika dapat lengkapi
dengan nma lainnya
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut
maupun yang hanya singgah. (hewan terbang)
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela
daun/batang.Gunakan kaca pembesar bila perlu
9. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
a. Hasil percobaan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami
Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami
Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
F. PEMBAHASAN
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi
pada seperti pada linkungan tempat tinggal, sekolah merupakan ekosistem darat buatan
karena ada campur tangan manusia. pertumbuhan biotik yang ada disekitarnya dikendalikan
oleh manusia.
G. KESIMPULAN
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan
ekosistem darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. dalam proses
terjadinya ada unsur campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen-komponen
didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.
Jawaban :
Ekosistem Yang mempunyai jenis komponen biotik lebih banyak yaitu ekosistem
darat alami, karena ekosistem darat alami mempunyai
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta. M (2022) Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : PT. Gramedia. Buku sd
erlangga. Internet.
FOTO KOMPONEN ABIOTIK EKOSISTEM DARAT ALAMI
TANAH BATU
POHON BERINGIN
POHON PISANG
https://youtu.be/EdF7SHk4_As
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
SIMBOSIS
TUGAS MANDIRI
Disusun oleh :
NANDO OKTIAN
NIM : 856817654
PROGRAM STUDI S.1 PGSD
POKJAR KEPAHIANG
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan saya tidak
melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam
keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
NANDO OKTIAN
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
PDGGK4107 MODUL 2
SIMBIOSIS
A. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
b. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
c. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
C. LANDASAN TEORI
Simbiosis (dari bahasa Yunani συμβίωσις "hidup bersama", yang berasal dari kata σύν "bersama"
dan βίωσις "hidup") adalah semua jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat antara dua
organisme biologis yang berbeda, baik itu mutualisme, komensalisme, atau parasitisme.
Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies makhluk hidup, hidup
bersama masing – masing mendapat keuntungan dan kedua populasi dapat berkembang dengan baik.
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 42) ,simbiosis parasitisme adalah hubungan antara
dua jenis mahkluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain dirugikan.
D. PROSODUR PERCOBAAN
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan
terdekat
3) cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis
komensalisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau
antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 1 hubungan yang terjadi.
5) Tulislah hasil identifikasi Anda pada Lembar kerja ( Tabel 1.7 )
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang dirugikan dan diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbosis tersebut ?
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table 1.7
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
Jawaban : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain.
Misalnya tanaman paku yang ditanam/tumbuh dua, tiga, atau lebih pada satu pohon
sawit juga dapat menghambat pertumbuhan pohon sawit atau berkurangnya
produktivitas buah sawit karena intensitas cahaya matahari yang diperoleh menjadi
berkurang
c. Simbiosis Mutualisme
1) Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba anda sebutkan beberapa
contoh mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan
apa pula keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban :
a. Escherichia Coli dan Manusia
Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang terdapat dalam usus besar manusia
mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia mendapatkan keuntungan
berupa proses pembusukan makanan sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh manusia,
selain itu manusia diuntungkan dengan adanya pembentukan vitamin K yang dapat
dimanfaatkan oleh tubuh manusia.
b. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat
antibiotik pada tubuh.
G. PEMBAHASAN
a. Simbiosis Parasitisme
Tabel 1.1 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk hidup.
Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak dirugikan dan pihak
yang lain diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat diperlukan guna menjaga
kelangsungan hidup organisme didalam suatu ekosistem.
Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu memperoleh keuntungan
dikarenakan ia mendapat makaanan dengan cara menghisap darah dari kulit manusia. Sedangkan
manusia rugi manusia merasa dirugikan karena gara-gara dihisap darahnya. Selain itu kehadirang
kutu sangat mengganggu karena menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.
b. Simbiosis Komensalisme
Contoh simbiosis komensalisme yang kedua adalah interaksi antara Pada tumbuhan paku
yang melekat pada pohon sawit , Dimana tanaman paku akan melekat pada tanaman sawit. Hal
ini dilakukan agar tumbuhan paku bisa mendapatkan sinar matahari untuk melaksanakan
fotosintesis demi kelangsungan hidupnya. Pohon sawit sendiri yang dijadikan sebagai tempat
menempelnya tentu tidak mendapatkan apa apa dari tumbuhan paku.
c. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah suatu interaksi
antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Jadi ketika terjadi
interaksi antara 2 makhluk hidup yang berbeda, maka keduanya akan mendapatkan manfaat dari.
Pada umumnya makhluk hidup yang melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami
kerugian, apabila tidak melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain
menjadi begitu penting bagi dirinya.
Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-kupu dengan
bunga. Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan sari manis atau nektar pada bunga.
Sedangkan bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan terbantu karena serangga cantik ini
membantu menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di bunga, kakinya akan
menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga. Sehingga mengakibatkan serbuk sari
menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan pada bunga.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan peraktik yang saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda dimana pihak
yang satu mendapat untung dan merugikan pihak yang lain. Simbiosis parasitisme berpengaruh
buruk pada tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit tidak akan membunuh tumbuhan
inanngya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan
makanan.
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis komensalisme ini juga dapat
berpengaruh buruk bagi tumbuhan yang ditumpanginya jika terjadi terus – menerus karena dapat
menghambat pertumbuhan atau berkurangnya produktivitas tumbuhan inangnya.
c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang hidup bersama dan
saling menguntungkan satu sama lain.
I. DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. (1994).Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta : Erlangga
Susanto P.,dkk. (2004).Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV Sahabat
Jkimball. http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/S/Symbiosis.html (diakses tanggal 30
Oktober 2023)
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
https://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis#:~:text=Simbiosis%20(dari%20bahasa%20Yunani%20%CF%83
%CF%85%CE%BC%CE%B2%CE%AF%CF%89%CF%83%CE%B9%CF%82,mutualisme%2C%2
0komensalisme%2C%20atau%20parasitisme.
J. LAMPIRAN
a. Simbiosis Parasitisme
b. Simbiosis Komensalisme
https://youtu.be/uYfhDLsbbFg?si=Vk4x8KorezSXStjj