Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(GERAK PADA TUMBUHAN)

LAILATUR ROHMAH
NIM. 858529246

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Lailatur Rohmah___________________________________


NIM/ID Lainnya : 858529246___________________________________
Program Studi : PGSD
: Universitas Terbuka Pokjar Kedungwuni Kabupaten
Nama Sekolah
Pekalongan_____________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Sri Bekti, S.Pd., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19710208 200604 2 015
Instansi Asal : SMAN 1 Kedungwuni
Nomor Hp : 0895284972625
Alamat Email : bektisri811@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Lailatur Rohmah


NIM : 858529246
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang
diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya
ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Pekalongan, 13 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Lailatur Rohmah
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107/ MODUL 1
GERAK PADA TUMBUHAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Modul 1 Kegiatan Praktikum 1 : Gerak Pada Tumbuhan.

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengamati gerak seimonasti
2) Mengamati gerak niktinasti
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Seismonasti dan Niktinasi.
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertaas hitam 1 buah
c) Stop watch atau jam tangan 1 buah
d) Alat-alat tulis dan penggaris

D. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan
oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada
tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada
bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian
lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebutgeotropisme. Karena gerak
akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah
datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya,
gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif
(Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang
tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan
turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada
nasti positif atau negatif.
Macam-macam gerak nasti:
a. Niktinasi
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan
berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun
(anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian
lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada
daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam hari.
b. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu
dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis
sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh
secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai
ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup dari pangkal
daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika disentuh dengan
sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu,
lembar kerja, alat tulis dan penggaris
b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja,
melakukan sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu
menggunakan penggaris
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan

2. Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot
pertama dan tanda B pada pot kedua.
b. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
d. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan

3. Geotropisme negatif
a. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum
kegiatan praktikum IPA.
b. Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
d. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.
F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seimonasti

Jenis Sentuhan Pada


No Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
daun Putri Malu
Daun menutup dengan Daun cepat membuka
1 Halus
lambat kembali
Daun perlu waktu 2 menit
2 Sedang Daun menutup agak cepat
untuk membuka kembali
Daun perlu waktu 4 menit
3 Kasar Daun menutup dengan cepat
untuk membuka kembali

Tabel 1.3.
Hasil pengamatan niktinasi

Reaksi Daun Putri Malu


No Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
2 Ditutup dengan penutup yang kedap cahaya Daun terbuka Daun tertutup

Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negative

Jenis Pengamatan Hari ke-


Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0.5 1.5 2.5 3 3.7 4.2 3.7 Batang tumbuh tegak
Batang tumbuh membelok mengikuti arah
B 0.6 1.4 2.5 3.4 4.2 5.3 6.1
cahaya matahari (menjauhi titik pusat bumi)

G. JAWABAN PERTANYAAN
Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpiniapulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhiniapurpurea). Daun-daun tersebut
akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit.

Pada percobaan di atas, diketahui bahwa, Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi
rangsang dari cahaya. Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah
tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.

H. PEMBAHASAN
Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar
akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat perubahan
tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan
air sehingga daun maupun tangkai mengatup.

Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur”
daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan
di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat
kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang
menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri
malu.

Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju
tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya
gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara
bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

I. KESIMPULAN
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme
negatif).
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Secara keseluruhan tidak ada kesulitan yang berarti. dalam penyusunan penelitian
praktikum gerak pada tumbuhan ini.

L. VIDEO PRAKTIKUM

Link video https://youtu.be/hUAKNqBiRKY

Tahap Awal / Pembukaan Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/hUAKNqBiRKY
Proses Kegiatan Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/hUAKNqBiRKY
Tahap Akhir Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/hUAKNqBiRKY
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN,
MAKHLUK HIDUP

LAILATUR ROHMAH
NIM. 858529246

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Lailatur Rohmah___________________________________


NIM/ID Lainnya : 858529246___________________________________
Program Studi : PGSD
: Universitas Terbuka Pokjar Kedungwuni Kabupaten
Nama Sekolah
Pekalongan_____________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Sri Bekti, S.Pd., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19710208 200604 2 015
Instansi Asal : SMAN 1 Kedungwuni
Nomor Hp : 0895284972625
Alamat Email : bektisri811@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Lailatur Rohmah


NIM : 858529246
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang
diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya
ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Pekalongan, 13 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Lailatur Rohmah
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 / MODUL 1
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Modul 1 Kegiatan Praktikum 3 : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Biji kacang hijau 6 buah
2) Gunting 1 buah
3) Penggaris, untuk mengukur panjang batang dari hari ke hari
4) Kapas, sebagai media penelitian
5) Air, sebagai bahan tambahan yang digunakan untuk membasahi atau membuat kapas
menjadi lembab.

D. LANDASAN TEORI
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Dua rangkaian
proses tersebut berjalan bersamaan, sehingga tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan
diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara
irreversible, yaitu tidak dapat kembali kebentuk semula. Pertumbuhan disebabkan oleh
pembelahan sel (pertambahan jumlah sel) dan oleh adanya pembesaran sel (pertambahan
ukuran sel). Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur), untuk mengukur
petumbuhan dapat menggunakan alat auksanometer. Sedangkan perkembangan
merupakan spesialisasi sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak
dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi melalui perubahan bentuk dan tingkat
kedewasaan.

Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil (plantula) dari dalam biji
hasil dari perkembangan dan pertumbuhan embrio. Perkembangan dan pertumbuhan
dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor pendukung yang paling
penting bagi proses perkecambahan adalah air. Proses awal perkecambahan dimulai dari
penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi bisa mengakibatkan
biji memecah kulit pembungkusnya dan mengembang serta memicu perubahan
metabolik pada embrio sehingga biji mengalami pertumbuhan.

Selain itu, proses perkecambahan juga membutuhkan cahaya. Kekurangan cahaya akan
mengganggu proses fotosintesis pada kecambah yang menimbulkan gejala etiolasi.
Gejala ini dapat dilihat dari batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan
daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh
ditempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative
pendek, daun berkembang, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Rendamlah biji kacang hijau dalam air semalaman.
2) Siapkan cawan
3) Letakkan kapas di dasar cawan, diikuti dengan meletakkan biji kacang hijau yang
telah direndam semalaman.
4) Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena matahari langsung selama 7-
14 hari
5) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dan sediaan tersebut.
Catatlah kapan biji kacang hijau mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.10.
Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau

Hari Gambar Pertumbuhan Panjang


Ke Kecambah Kacang Hijau Keterangan
Akar Batang
0 Kondisi awal 1 mm 2-3mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 1-1,5 mm 8-10 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat
3 Terlihat batang, daun 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas
4 Tumbuh daun 10 mm 150 mm Tumbuh daun
5 Batang semakin panjang 10-15 mm 15cm Daun bertambah
6 Batang semakin panjang 15-20 mm 23cm Bertambah panjang
7 Batang semakin panjang 5 cm 26cm Bertambah panjang
8 Batang semakin panjang 7 cm 29cm Bertambah panjang
9 Batang semakin panjang 8 cm 30 cm Bertambah panjang
10 Batang semakin panjang 9 cm 33cm Bertambah panjang
11 Batang semakin panjang 10 cm 36cm Bertambah panjang
12 Batang semakin panjang 12 cm 40cm Bertambah panjang
13 Batang semakin panjang 13 cm 43cm Bertambah panjang
14 Batang semakin panjang 14 cm 45cm Bertambah panjang
G. JAWABAN PERTANYAAN
1) Pada hari pertama akar sudah mulai tumbuh (nampak bakal akar)
2) Arah tumbuh kecambah ke atas karena mencari sinar matahari

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama hingga
minggu kedua terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus
bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga
batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi
dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang
dikarenakan pada ujung akar sel-selnya selalu membelah karena adanya aktifitas
meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang
semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu
juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman
dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika UT.
Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York: McGraw-Hill Publ. Co.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Secara keseluruhan tidak ada kesulitan yang berarti dalam penyusunan penelitian
praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ini.
L. VIDEO PRAKTIKUM

Link Video https://youtu.be/8SMhQR05P5I

Tahap Awal / Pembukaan Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/8SMhQR05P5I
Proses Kegiatan Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/8SMhQR05P5I
Tahap Akhir Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/8SMhQR05P5I
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
EKOSISTEM DARAT

LAILATUR ROHMAH
NIM. 858529246

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Lailatur Rohmah___________________________________


NIM/ID Lainnya : 858529246___________________________________
Program Studi : PGSD
: Universitas Terbuka Pokjar Kedungwuni Kabupaten
Nama Sekolah
Pekalongan_____________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Sri Bekti, S.Pd., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19710208 200604 2 015
Instansi Asal : SMAN 1 Kedungwuni
Nomor Hp : 0895284972625
Alamat Email : bektisri811@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Lailatur Rohmah


NIM : 858529246
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang
diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya
ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Pekalongan, 13 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Lailatur Rohmah
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 / MODUL 2
EKOSISTEM DARAT

A. JUDUL PERCOBAAN
Modul 2 Kegiatan Praktikum 1 : Ekosistem Darat

B. TUJUAN
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam), Organisme hidup dalam sebuah system yang ditopang oleh berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan
komponen abiotic.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotic meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi
menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal..
2) Mengamati komponen abiotic meliputisuhu udara, pencahayaan, angin, dan jenis
warna/tanah.
3) Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja.
4) Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja.
5) Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar.
6) Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya.
7) Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8) Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar
jika perlu
9) Mencatat data pada lembar kerja
10) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.1
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami

No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan


1. Suhu 280C
2. Cahaya Cukup

3. Angin Semilir
4. Tanah Subur, basah
5. Air Sangat cukup

Tabel 2.2
Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1. Rumput Burung Rayap


2. Pohon pete Semut Cacing
3. Pohon sengon Belalang Bakteri
4. Pohon durian Katak Jamur

5. Pohon kelapa Ulat

Tabel 2.3
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan

1. Angin Semilir
2. Tanah Kering
3. Air Mengalir sedikit
4. Cahaya Sangat cukup
5. Suhu 280C
Tabel 2.4
Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1. Anggrek Ayam Bakteri

2. Rumput Teki Burung Jamur


3. Pohon kelengkeng Ulat
4. Pohon Mangga Katak

G. JAWABAN PERTANYAAN
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh siswa.
H. PEMBAHASAN
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan kompinen abiotic yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik antar komponen biotik dan komponen abiotic yang terjadi di
sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana terdapat unsur campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi
komponen biotiknya.

I. KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotic yang sama. Ada air, tanah
dan udara. Letak perbedaan ada pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau bisa dikatakan penyusun ekosistem darat alami
lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saran dan masukan
Secara keseluruhan tidak ada kesulitan yang berarti dalam penyusunan penelitian
praktikum ekosistem darat dikarenakan objek penelitiannya mudah ditemui.
L. VIDEO PRAKTIKUM

Link Video https://youtu.be/QM2AaKrVIPI

Tahap Awal / Pembukaan Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/QM2AaKrVIPI
Proses Kegiatan Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/QM2AaKrVIPI
Tahap Akhir Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/QM2AaKrVIPI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENGARUH DETERJEN PADA
PERKECAMBAHAN

LAILATUR ROHMAH
NIM. 858529246

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 / MODUL 2
PENGARUH DETERJEN PADA PERKECAMBAHAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Modul 2 Kegiatan Praktikum 2 : Pengaruh Deterjen pada Perkecambahan

B. TUJUAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Neraca analitik / sendok teh 1 buah.
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah.
3. Kertas saring.
4. Kertas aluminium foil.
5. Mistar
6. Kertas untuk label
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng
9. Deterjen serbuk 1gram.

D. LANDASAN TEORI
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada
pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan
tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal
dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah,
udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji
yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang
terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar)
dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel
mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun
kadarnya, sementara giberelin meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:


1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air
b. Cahaya
c. Suhu
d. Nutrisi
e. Ph
f. Ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. Kelembapan
j. Angin

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu


pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan
sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih
baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium
dari asam sulfonat.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control
air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label
2) Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
3) Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing
diberi lingkaran kertas saring
4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
5) Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir
dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir
dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan control
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
8) Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah dalam 24
jam dan 48jam.
F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan
G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen
dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).

H. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama
larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 1,5mm dan
ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya
2,7mm, larutan 25% 2,8mm, untuk larutan 12,5% dan 6,25% rata-rata panjang akarnya
sama yaitu 3,1mm. Dan larutan 3,1% panjangnya 3,25mm. Sementara pada larutan
kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai
3,7mm.

Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada
akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama
1,5mm menjadi 2,4mm. Larutan 50% dari 2,7mm menjadi 4,3mm dan pada larutan 25%
panjangnya 4,6mm. Larutan 12,5% yang semula 3,1mm menjadi 4,9mm begitu juga
dengan larutan 6,25%. Sedangkan larutan 3,1% panjangnya 5,12mm dari 3,25mm. Dan
untuk larutan kontrol menjadi 6,3mm.

Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan.


Ada 4 tahap pencemaran :
1) Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2) Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3) Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4) Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Secara keseluruhan tidak ada kesulitan yang berarti dalam penyusunan penelitian
praktikum ini.

L. VIDEO PRAKTIKUM

Link Video https://youtu.be/FPNy75rTi5s

Tahap Awal / Pembukaan Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/FPNy75rTi5s
Proses Kegiatan Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/FPNy75rTi5s
Tahap Akhir Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/FPNy75rTi5s
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
SIMBIOSIS

LAILATUR ROHMAH
858529246

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Lailatur Rohmah___________________________________


NIM/ID Lainnya : 858529246___________________________________
Program Studi : PGSD
: Universitas Terbuka Pokjar Kedungwuni Kabupaten
Nama Sekolah
Pekalongan_____________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Sri Bekti, S.Pd., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19710208 200604 2 015
Instansi Asal : SMAN 1 Kedungwuni
Nomor Hp : 0895284972625
Alamat Email : bektisri811@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Lailatur Rohmah


NIM : 858529246
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang
diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya
ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Pekalongan, 13 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Lailatur Rohmah
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK 4107 / MODUL 1
SIMBIOSIS

A. JUDUL PERCOBAAN
Modul 1 Kegiatan Praktikum 2 : Simbiosis.

B. TUJUAN
a) Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar kita.
b) Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
c) Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Alat-alat tulis
2) Lembar Pengamatan
3) Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara
dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis
disebut simbion.
Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies makhluk
hidup, hidup bersama masing-masing mendapat keuntungan dan kedua polulasi dapat
berkembang dengan baik.

Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004:42), simbiosis parasitisme adalah


hubungan antara dua jenis makhluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain
dirugikan.

Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004:41), simbiosis komensalisme adalah


hubungan antara dua makhluk hidup dimana salah satu mendapat untung, sedangkan
yang lain tidak dirugikan tidak pula diuntungkan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
3) Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan
dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya lima hubungan yang terjadi.
5) Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan diuntungkan
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi dalam simbiosis tersebut?
8) Tuangkan hasilnya untuk melengkapi tabel.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.7.
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme

Pihak Yang Dirugikan Pihak Yang Diuntungkan


Jenis Jenis
Jenis Hubungan Jenis Jenis
Makhlu Makhluk
No Parasitisme Kerugian Keuntungan
kHidup Hidup

Tali Putri Tanaman Kehilangan air Mengambil air dan


dengan inang dan mineral mineral
Tali Putri
Tanaman inang untuk tumbuh
1 kembang
tanaman

Tabel 1.8.
Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

Pihak Yang Diuntungkan Jenis Makhluk


Hidup Yang
Jenis Tidak Untung
Hubungan Jenis Makhluk Dan Tidak
No Simbiosis Jenis Keuntungan
Hidup Rugi
Bunga Mendapat keuntungan karena
Anggrek memiliki tempat tumbuh,
dengan mendapat sinar matahari, air,
Tanaman serta zat-zat untuk proses
1. Inangnya Anggrek Tanaman Inang
fotosintesis
Tabel 1.9
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme

Pihak I Yang Diuntungkan Pihak II Yang Diuntungkan

Jenis Hubungan Jenis Jenis


Jenis Jenis
Simbiosis Makhluk Makhluk
No Keuntungan Keuntungan
Hidup Hidup
Kupu-kupu dengan Mendapatkan Membantu
1. Kupu-kupu Bunga
tanaman berbunga nectar dari bunga penyerbukan

G. JAWABAN PERTANYAAN
Simbiosis Parasitisme
1) Hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme
karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-
gatal dan rasa tidak nyaman (penyakit kulit)
2) Ada, yaitu hubungan parasitisme manusia dengan nyamuk. Pada hubungan
tersebut dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk Aides Aegepty dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan
maka akan dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat
menyebabkan kelumpuhan pada manusia.

Simbiosis Komensalisme
Apabila dalam hubungan komensalisme terjadi kelebihan kadar maka dapat
merugikan pihak lain (yang ditempeli), tetapi hal tersebutbisa terjaadi jika dalam 1
pohon (tempat menempel) ditanami lebih dari satu tumbuhan (yang menempel). Hal
tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan/berkurangnya
produktivitas pada pohon tempat menempel.

Simbiosis Mutualisme
Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu:
1) Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12 dan
vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
2) Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis dan Bakteri polymyxa menghasilkan
zat antibiotic.
H. PEMBAHASAN

1) Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.

 Manusia dengan cacing pita


Cacing pita yang terdapat pada system pencernaan manusia akan mengambil
makanan dari sari makanan manusia. Dimana pada umumnya sari-sari makanan
seharusnya digunakan untuk metabolisme karbohidrat untuk dijadikan energy.
Sedangkan cacing pita akan mendapatkan keuntungan karena mendapatkan
makanan secara gratis.

 Tikus dengan petani


Tikus adalah hama bagi petani karena tikus akan menyerang padi petani untuk
mempertahankan hidupnya. Tentunya petani akan sangat dirugikan atas aktifitas
yang dilakukan oleh tikus karena dapat menurunkan hasil panennya.

 Lalat buah dengan buah


Lalat buah akan bertelur di dalam buah-buahan dan berkembang biak menjadi
banyak apabila tidak kita sadari. Sedangkan buah yang dihinggapi lalat akan
cepat busuk dan tidak layak dikonsumsi

 Nyamuk dengan manusia


Nyamuk akan menyerang saluran darah pada manusia untuk mendapatkan
makanan untuk bertahan hidup, menyebarkan penyakit serta berkembang biak.
Sedangkan kerugian yang dialami manusia adalah rasa gatal pada area yang
digigit nyamuk, dan dapat menyebabkan penyakit yang serius seperti demam
berdarah.

 Kutu dengan hewan


Kutu adalah organisme dengan ukuran yang sangat kecil dan dapat berkembang
biak dalam jangka waktu yang singkat. Kutu biasanya ditemukan pada rambut
manusia atau bulu pada hewan. Interaksi ini tentu akan sangat menguntungkan
bagi kutu karena kutu dapat memperoleh makanannya dengan cara menghisap
darah serta mendapatkan tempat tinggal dan berkembang biak. Disisi hewan dan
manusia merasa dirugikan karena kutu tersebut dapat membuat gatal dan tidak
nyaman.

2) Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah sebuah interaksi antara makhluk hidup yang
menguntungkan salah satu organisme, sementara organisme yang lain tidak
dirugikan dan tidak diuntungkan. Artinya, salah satu makhluk hidup akan
diuntungkan sementara makhluk hidup yang lain tidak terpengaruh.
 Anggrek dengan pohon mangga
Dalam interaksi antara anggrek dan pohon manga, anggrek mendapat
keuntungan karena memiliki tempat tumbuh, mendapat sinar matahari, air serta
zat-zat untuk melakukan proses fotosintesis, dengan menempel pada pohon
mangga. Sementara pohon mangga tidak dirugikan atau pun diuntungkan dari
keberadaan tumbuhan anggrek ini.

 Remora dengan ikan hiu


Ikan remora mempunyai semacam alat penghisap yang memungkinkannya
dapat menempel pada ikan hiu atau ikan lainnya yang lebih besar. Dengan
menempel seperti itu, sisa makanan hiu yang berupa remah-remah dimanfaatkan
oleh ikan remora. Ikan remora juga diuntungkan karena terhindar dari
predatornya. Sementara itu, kehadiran ikan remora tidak mengganggu ikan hiu.
Ikan hiu tidak diuntungkan, tidak juga dirugikan.

 Rayap dengan protozoa berflagella


Dalam kasus ini, protozoa berflagella hidup di dalam saluran pencernaan rayap
dan mencerna selulosa dari kayu untuk kemudian menjadi molekul-molekul
karbohidrat yang lebih sederhana sehingga dapat dicerna. Protozoa berflagella
akan mendapat keuntungan dari interaksi tersebut karena dapat berlindung di
dalam tubuh rayap, sementara rayap tidak akan mendapat pengaruh apapun.

 Udang dengan timun laut


Hubungan antara udan dan mentimun laut juga merupakan salah satu contoh
simbiosis komensalisme. Ini lantaran udang memiliki kebiasaan untuk
menunggangi mentimun laut, dengan tujuan memperoleh sisa-sisa makanan dari
makhluk laut tersebut. Bagi udang ini menguntungkan karena
memungkinkannya mendapat sisa-sisa makanan sementara timun laut tidak
terpengaruh akan interaksi ini.

 Katak dan pepohonan


Katak menggunakan daun dan bagian-bagian pohon lain sebagai tempat
berteduh dan berlindung dari hujan dan badai. Bagi katak, hal ini tentu
menguntungkan. Namun demikian pohon tidak diuntungkan, tidak pula
dirugikan.

3) Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam
penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi
keduanya sama-sama diuntungkan.
 Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa
tikus-tikus tersebut yang merusak dan memakan padi
 Bakteri rhizobium mendapat habitat-habitat hidupnya pada akar tanaman
polongan, sedangkan tanaman polongan mendapat keuntungan berupa
nitrogen yang di dapat dari bakteri rhizobium. Tanpa bakteri tersebut,
polongan tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.
 Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu kerbau,
sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu ditubuhnya berkurang.

I. KESIMPULAN

1) Simbiosis Parasitisme
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak
untung dan puhak lain dirugikan disebut simbiosis parasitisme. Sifat parasite
yang tidak akan membunuh inangnya karena jika inangnya mati maka parasitnya
juga akan mati karena kekurangan sumber makanan.

2) Simbiosis komensalisme
Pada simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.

3) Simbiosis Mutualisme
Dalam hubungan simbiosis mutualisme kedua belah pihak sama-sama mendapat
keuntungan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika
UT.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Secara keseluruhan tidak ada kesulitan yang berarti dalam penyusunan penelitian
praktikum simbiosis ini

L. VIDEO PRAKTIKUM

Link Video https://youtu.be/0dLJhWAW29A


Tahap Awal / Pembukaan Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/0dLJhWAW29A
Proses Kegiatan Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/0dLJhWAW29A
Tahap Akhir Diskripsi foto / vidio

https://youtu.be/0dLJhWAW29A

Anda mungkin juga menyukai