DATA MAHASISWA
FOTO
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1.) Seismonasti dan Niktinasti
a. Seimonasti
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot berisi tanaman putri malu,
lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2. Menyiapakan pot putri malu beberapa hari sebelumnya, sehingga ketikan akan
melakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman
putri malu ukuran sedang selanjutnya mengambil tanaman tersebut dengan
menyodoknya dengan skop atau lata lainnya sehingga tanaman tersebut dapat
dipindahkan kedalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
3. Letakkan pot putri malu yang telah disiapkan di atas meja, selanjutnya melakukan
sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun putri malu
tersebut dengan menggunakan penggaris.
4. Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja (Tabel 1.2)
b. Niktinasti
1. Menyediakan dua buah pot putri malu.
2. Memberi tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3. Meletakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4. Menyimpan pot B di atas meja dan menutup dengan menggunakan kotak karton
atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
5. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6. Setelah ditutup lebih kurang ksetengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
7. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan membandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
8. Mencatat hasil pengamatan dan ,enuamhkan hasilnya pada Lembar Kerja (Table
1.3)
2.) Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)
a. Membuat dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya dengan menanam 3 biji
kacang merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong
dan diberi lubang di bagian atasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai.
Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya di lakukan di tempat terbuka
sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri tegak.
b. Jika sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup baik dan
berdiri dengan tegak, selanjutnya memberi label A untuk pot pertama dan label B
untuk pot yang lainnya.
c. Meletakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan
berdiri (vertikal) dan menyimpan keduanya di tempat terbuka.
d. Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e. Menuangkan hasil pengamatan pada Lembar Kerja (Tabel 1.4)
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan pada
No Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri malu
Akan cepat
1 Halus Daun sedikit menguncup / lambat
terbuka kembali
Butuh beberapa
Daun menguncup agak rapat /
2 Sedang saat terbuka
sedang
kembali
Membutuhkan
Daun menguncup rapat dan waktu yang
3 Kasar
menutup secara cepat lama untuk
terbuka kembali
Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinastis
Reaksi daun putri malu
No Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
Ditutup dengan
Semua daun-daunnya
2 penutup yang Daun-daun terbuka seperti biasa
menguncup sempurna
kedap cahaya
Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme
Pengamatan hari ke
Jeni
1 2 3 4 5 6 7 Keterangan
s Pot
Pertumbuhanny
a kurang
Mulai Mulai
Mulai maksimal
Belum Nampak tambah Semaki
muncul ke karena pada hari
A tumbu sedikit panjang n
permukaa ke 1 – ke 4 saya
h kecamba kecamba tumbuh
n meletakkannya
h h
di dalam
ruangan
Pertumbuhanny
a kurang
maksimal
Mulai
karena pada hari
Belum Belum Mulai tumbuh Semaki
ke 1 – ke 4 saya
B tumbu terlihat Nampak sedikit n
meletakkannya
h perubahan tumbuh kecamba tumbuh
di dalam
h
ruangan dan
baru saya
miringkan
potnya pada hari
ke 4
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti ! Jelaskan alasan
memilihnya !
- Tumbuhan Leguminosae atau polong-polongan seperti bunga merak (Caesalpinia
pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun tersebut akan
menutup pada malam hari dan akan membuka kembali saat matahari terbit.
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan ? Jelaskan !
- Niktinastik gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya
(gelap/terang). Seismonasti gerak tumbuhan yang dipengaruhi rangsangan
sentuhan.
3) Pada percobaan geotropisme yang telakukan dilakukan sebenarnya juga sekaligus
membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang
terjadi ? Jelaskan !
-
H. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan (Tabel 1.2) di atas pada pengamatan gerak seismonastik yang
dilakukan perlakukan yaitu menyentuh secara halus maka daun putri malu
menguncup/menutup sedikit dan tidak terlalu rapat dan daunnya kembali terbuka untuk
waktu yang cepat. Untuk sentuhan sedang daun tumbuhan putri malu menutup agak rapat dan
daunnya kembali terbuka memerlukan waktu agak lama, sedangkan ketika daun putri malu
diberika sentuhan kasar daunnya menutup dengan cepat dan rapat an daunnya kembali
terbuka memerlukan waktu yang paling lama dari kedua perlakukan sebelumnya.
Pada percobaan gerak niktinasti dapat dilihat hasil pengamatan (Tabel 1.3) pot putri
malu A diberi perlakukan disimpan pada tempat yang terang selama 30 menit maka daunnya
tetap terbuka walaupun ada sebagian yang mulai menutup. Untuk perlakuan pot putri malu B
disimpan pada tempat gelap dan kedap cahaya selama 30 menit makan daunnya menutup
rapat. Hal ini bisa terjadi karena gerak nikti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap yang disebut juga gerak tidur (). Saat putri malu dibiarkan ditmpat terang
daunnya tetap terbuka tetapi pada percobaan yang telah dilakukan ada beberapa daun yang
sedikit mengatup hal ini bisa disebabkan oleh faktor eksternal yang lain berupa angin atau
sentuhan tangan yang tidak disengaja.
Pada hasil penelitian table 1.4. kita bisa membuktikan adanya gerakan yang terjadi
dari kacang merah. Air dan cahaya matahari salah satu faktor bertumbuhnya kedua pot yang
berisi kacang merah.
Penelitian ini membuktikan ciri ciri dari makhluk hidup yaitu tumbuh dan bereaksi terhadap
rangsang. Air dan cahaya adalah sesuatu yang diperlukan kacang merah untuk tumbuh.
I. KESIMPULAN
1. Terdapat 3 (tiga) reaksi yang dihasilkan dari ketiga sentuhan pada gerak seimonastik. Pada
saat sentuhan halus daun menutup sedikit, saat sentuhan sedang daun putri malu menutup
sebagian dan agak rapat, sedangkan saat sentuhan kasar daun putri malu secara cepat dan
menutup sangat rapat.
2. Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan mempengaruhi kecepatan menutup daun
putri malu. Semaki keras getaran sentuh, maka kecepatan menutup daun semakin cepat dan
rapat, sebaliknya semakin halus getaran sentuh kecepatan menutup daun semakin lambat.
3. Rangsangan berupa gelap mempengaruhi gerak tumbuhan putri malu. Pot B yang
ditempatkan ditempat gelap akan menutup rapat ketika diberi rangsangan berupa gelap
(Niktinasti).
4. Bahwa pot A lebih cepat tumbuh karena cahaya matahari yang masuk lebih mudah pada
pot A karena cara peletakan pot yang berdiri, sedangkan pot B sedikit lambat
pertumbuhannya karena peletakannya yang dimiringkan. Hal ini sesuai dengan salah satu ciri
ciri makhluk hidup yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang dalam hal ini rangsangan
dari sinar matahari.
J. DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, N., Sulaiman, dan Jaya, S. 2021. Analisis Tanaman Putri Malu Sebagai Media
Pemahaman Konsep Dasar Tumbuhan Peka Terhadap Rangsangan Pada Mahasiswa
PGSD STKIP AL Maksum Langkat. Jurnal Sintaksis : Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
IPA, IPS dan Bahasa Inggris. 3(1) : 8-15.
Wiraatmaja, I, W. 2017. Gerak Pada Tumbuhan. Bahan Ajar. Universitas Udayana. Bali.
Kesulitan yang kami alami yaitu saat persiapan bahan berupa tanaman putri malu. Saat
pengambilan tanaman putri malu dari tanaman liar yang dicari disekeliling halaman perlu
dilakukan pemindahan dari tanah kealam pot, tanaman yang kami pindahkan ke pot sempat
mati sehari sebelum dilakukan percobaan. Tetapi pada hari berikutnya kami menemukan cara
bahwa dalam pengambilan tanaman putri malu harus disekop sampai kebagian akarnya untuk
dipindahkan ke dalam pot.
Tahap Awal/Persiapan
Geotropisme
Proses Niktinasti
Hari ke-3
Hari ke-4
A B
Tahap Akhir
Persiapan Alat dan Bahan Seimonasti - Dari hasil pengamatan seismonasti, hasil
dari sentuhan halus ke kasar semakin
https://youtu.be/yybd4S69gtM
kasar sentuhannya daun mengatup
semakin cepat sebaliknya semakin halus
sentuhan daun mengatup semakin lambat
A B
- Pada pot A pertumbuhan lebih cepat
dibandingankan dengan pot B yang
diletakkan secara horizontal