Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

GERAK PADA TUMBUHAN

DWI RUSITA SARI


NIM. 858710336

UPBJJ KOTA SURABAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : Dwi Rusita Sari


NIM/ID Lainnya : 858710336
Program Studi : PGSD-BI
Nama Sekolah :

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Antina Delhita, M.Pd. FOTO


Nip/Id Lainnya : 71002101
Instansi Asal : LP3SI Course Center, Kebon Sari Surabaya
Nomor Hp : 0878-5171-6453
Alamat Email :

A. JUDUL PERCOBAAN : Gerak Pada Tumbuhan


B. TUJUAN PERCOBAAN
1.) Mengamati gerak seismonasti
2.) Mengamati gerak niktinasti.
3.) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

C. ALAT DAN BAHAN


1.) Seismonasti dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah,
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c. Stopwatch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris
2.) Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah.
b. Tanah yang subur secukupnya.
c. Biji kacang merah secukupnya.
d. Air secukupnya.
D. LANDASAN TEORI
1. Tumbuhan Putri Malu
Mimosa pudica atau disebut dengan tnaman putri malu meruapakan tanaman yang
mudah ditemukan di dekat hlaman rumah maupun sekolah. Tanaman ini termasuk tanaman
liar yang dapat tumbuh bebas tanpa perawatan khusus. Kita mengetahui bahwa tanaman putri
malu memiliki keunikan tersendiri dari tanaman lainnya. Tnaman ini sangat peka terhadap
rangsang jika disentuh dapat memberikan respon pada bagian daunnya. Seperti halnya ketika
kita menyetuh pada bagian ujung daun, maka ujung anak daun tersebut akan menguncup
yang semula mnegembang atau mekar. Begitu pula pada bagian batang yang disentuh, maka
daun pada batang akan menguncup terlebih dahulu diikuti bagian batang yang melemah dan
jatuh ketika disentuh. Namun, pada bagian-bagian yang disentuh ini akan kembali membuka
daun atau batang akan kembali berdiri tegak dalam waktu yang relatif beragam (Hasanah et
al, 2021)
2. Macam-macam gerak tumbuhan
Tumbuhan juga melakukan gerak, tetapi gerak yang dilakukan tumbuhan tidak
seperti hewan dan manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan
hanya dilakukan oleh bagian tertentu, misalnya bagian ujung tunas, ujung akar, atau bagian
lembar daun.
Gerak nasti merupakan salah satu gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsangan, namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi
dipengaruhi oleh tanaman itu sendiri, misalnya karena turgor. Tekanan turgor adalah tekanan
yang mendorong membran sel terhadap dinding sel pada tumbuhan. Tekanan ini mnyebabkan
turgiditas sel dan disebabkan oleh timbulnya aliran osmosis air dari bagian dengan
konsentrasi terlarut lebih tinggi. Sel tumbuhan mengandalkan tekanan ini untuk
mempertahankan bentuknya (Wiraatmaja, 2017).
a.) Gerak Tigmonasti atau Seismonasti
Tigmonasti atau gerak seismonasti adalah gerak yang disebabkan oleh rangsangan
mekanis berupa sentuhan atau tekanan. Istilah tigmonasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu
thigma yang berarti sentuhan. Misal gerak mengatupnya daun putri malu karena sentuhan.
Respon mengatup (seperti layu) akan terjadi dalam waktu singkat sekitar 1-2 detik. Untuk
kembali ke posisi semula, tumbuhan putri malu membutuhkan waktu lebih kurang 10 menit.
Mekanisme gerak ini juga disebabkan oleh pengaruh perubahan tekanan turgor di dalam sel
sel persendian daun (Wiraatmaja, 2017).
b.) Gerak Niktinasti
Niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap. Istilah niktinasti
berasal dari bahasa Yunani, nux yang berarti malam. Umumnya, daun-daun tumbuhan
polong-polongan (Leguminosaceae) akan menutup pada waktu malam. Dau-daun tersebut
akan mebuka kembali pada pagi hari. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur”
daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor pada persendian daun
Wiraatmaja, 2017).
c.) Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)
Gerak tropisme merupakan salah satu bagian dari gerak tumbuhan. Gerak tropis
merupakan suatu gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhu oleh arah datangnya
rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak tropisme dapat dibedakan menjadi
fototropisme, geotropisme, tigmotropisme, hidrotropisme, dan kemotropisme. Pada
geotropisme rangsangannya berupa gaya gravitasi bumi, contohnya gerak tumbuh akar
menuju pusat bumi. Kebalikan dari gerak geotropisme gerak fototropisme atau disebut gerak
geotropisme negatif merupakan gerak rangsangan berupa cahaya, contohnya gerak ujung
batang kearah cahaya matahari disebut geotropisme negatif karena pada gerak ini arah
tumbuh menjauhi pusat bumi (Sumarwan, dkk., 132).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1.) Seismonasti dan Niktinasti
a. Seimonasti
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot berisi tanaman putri malu,
lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2. Menyiapakan pot putri malu beberapa hari sebelumnya, sehingga ketikan akan
melakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman
putri malu ukuran sedang selanjutnya mengambil tanaman tersebut dengan
menyodoknya dengan skop atau lata lainnya sehingga tanaman tersebut dapat
dipindahkan kedalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
3. Letakkan pot putri malu yang telah disiapkan di atas meja, selanjutnya melakukan
sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun putri malu
tersebut dengan menggunakan penggaris.
4. Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja (Tabel 1.2)
b. Niktinasti
1. Menyediakan dua buah pot putri malu.
2. Memberi tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3. Meletakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4. Menyimpan pot B di atas meja dan menutup dengan menggunakan kotak karton
atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
5. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6. Setelah ditutup lebih kurang ksetengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
7. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan membandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
8. Mencatat hasil pengamatan dan ,enuamhkan hasilnya pada Lembar Kerja (Table
1.3)
2.) Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)
a. Membuat dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya dengan menanam 3 biji
kacang merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong
dan diberi lubang di bagian atasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai.
Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya di lakukan di tempat terbuka
sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri tegak.
b. Jika sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup baik dan
berdiri dengan tegak, selanjutnya memberi label A untuk pot pertama dan label B
untuk pot yang lainnya.
c. Meletakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan
berdiri (vertikal) dan menyimpan keduanya di tempat terbuka.
d. Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e. Menuangkan hasil pengamatan pada Lembar Kerja (Tabel 1.4)

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan pada
No Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri malu
Akan cepat
1 Halus Daun sedikit menguncup / lambat
terbuka kembali
Butuh beberapa
Daun menguncup agak rapat /
2 Sedang saat terbuka
sedang
kembali
Membutuhkan
Daun menguncup rapat dan waktu yang
3 Kasar
menutup secara cepat lama untuk
terbuka kembali
Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinastis
Reaksi daun putri malu
No Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian

Mulai menguncup dan


Disimpan di
1 Daun-daun terbuka seperti biasa beberapa ada yang
tempat terang
menguncup sempurna

Ditutup dengan
Semua daun-daunnya
2 penutup yang Daun-daun terbuka seperti biasa
menguncup sempurna
kedap cahaya

Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme
Pengamatan hari ke
Jeni
1 2 3 4 5 6 7 Keterangan
s Pot
Pertumbuhanny
a kurang
Mulai Mulai
Mulai maksimal
Belum Nampak tambah Semaki
muncul ke karena pada hari
A tumbu sedikit panjang n
permukaa ke 1 – ke 4 saya
h kecamba kecamba tumbuh
n meletakkannya
h h
di dalam
ruangan
Pertumbuhanny
a kurang
maksimal
Mulai
karena pada hari
Belum Belum Mulai tumbuh Semaki
ke 1 – ke 4 saya
B tumbu terlihat Nampak sedikit n
meletakkannya
h perubahan tumbuh kecamba tumbuh
di dalam
h
ruangan dan
baru saya
miringkan
potnya pada hari
ke 4

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti ! Jelaskan alasan
memilihnya !
- Tumbuhan Leguminosae atau polong-polongan seperti bunga merak (Caesalpinia
pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun tersebut akan
menutup pada malam hari dan akan membuka kembali saat matahari terbit.
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan ? Jelaskan !
- Niktinastik gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya
(gelap/terang). Seismonasti gerak tumbuhan yang dipengaruhi rangsangan
sentuhan.
3) Pada percobaan geotropisme yang telakukan dilakukan sebenarnya juga sekaligus
membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang
terjadi ? Jelaskan !
-

H. PEMBAHASAN

Dari hasil percobaan (Tabel 1.2) di atas pada pengamatan gerak seismonastik yang
dilakukan perlakukan yaitu menyentuh secara halus maka daun putri malu
menguncup/menutup sedikit dan tidak terlalu rapat dan daunnya kembali terbuka untuk
waktu yang cepat. Untuk sentuhan sedang daun tumbuhan putri malu menutup agak rapat dan
daunnya kembali terbuka memerlukan waktu agak lama, sedangkan ketika daun putri malu
diberika sentuhan kasar daunnya menutup dengan cepat dan rapat an daunnya kembali
terbuka memerlukan waktu yang paling lama dari kedua perlakukan sebelumnya.

Pada percobaan gerak niktinasti dapat dilihat hasil pengamatan (Tabel 1.3) pot putri
malu A diberi perlakukan disimpan pada tempat yang terang selama 30 menit maka daunnya
tetap terbuka walaupun ada sebagian yang mulai menutup. Untuk perlakuan pot putri malu B
disimpan pada tempat gelap dan kedap cahaya selama 30 menit makan daunnya menutup
rapat. Hal ini bisa terjadi karena gerak nikti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap yang disebut juga gerak tidur (). Saat putri malu dibiarkan ditmpat terang
daunnya tetap terbuka tetapi pada percobaan yang telah dilakukan ada beberapa daun yang
sedikit mengatup hal ini bisa disebabkan oleh faktor eksternal yang lain berupa angin atau
sentuhan tangan yang tidak disengaja.

Pada hasil penelitian table 1.4. kita bisa membuktikan adanya gerakan yang terjadi
dari kacang merah. Air dan cahaya matahari salah satu faktor bertumbuhnya kedua pot yang
berisi kacang merah.
Penelitian ini membuktikan ciri ciri dari makhluk hidup yaitu tumbuh dan bereaksi terhadap
rangsang. Air dan cahaya adalah sesuatu yang diperlukan kacang merah untuk tumbuh.

I. KESIMPULAN

1. Terdapat 3 (tiga) reaksi yang dihasilkan dari ketiga sentuhan pada gerak seimonastik. Pada
saat sentuhan halus daun menutup sedikit, saat sentuhan sedang daun putri malu menutup
sebagian dan agak rapat, sedangkan saat sentuhan kasar daun putri malu secara cepat dan
menutup sangat rapat.

2. Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan mempengaruhi kecepatan menutup daun
putri malu. Semaki keras getaran sentuh, maka kecepatan menutup daun semakin cepat dan
rapat, sebaliknya semakin halus getaran sentuh kecepatan menutup daun semakin lambat.

3. Rangsangan berupa gelap mempengaruhi gerak tumbuhan putri malu. Pot B yang
ditempatkan ditempat gelap akan menutup rapat ketika diberi rangsangan berupa gelap
(Niktinasti).

4. Bahwa pot A lebih cepat tumbuh karena cahaya matahari yang masuk lebih mudah pada
pot A karena cara peletakan pot yang berdiri, sedangkan pot B sedikit lambat
pertumbuhannya karena peletakannya yang dimiringkan. Hal ini sesuai dengan salah satu ciri
ciri makhluk hidup yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang dalam hal ini rangsangan
dari sinar matahari.

J. DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, N., Sulaiman, dan Jaya, S. 2021. Analisis Tanaman Putri Malu Sebagai Media
Pemahaman Konsep Dasar Tumbuhan Peka Terhadap Rangsangan Pada Mahasiswa
PGSD STKIP AL Maksum Langkat. Jurnal Sintaksis : Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
IPA, IPS dan Bahasa Inggris. 3(1) : 8-15.

Rumanta, M. dkk. Praktikum IPA di SD. Penerbit Universitas Terbuka.

Sumarwan dkk. 2007. IPA SMP Kelas VIII. Jakarta. Erlangga.

Wiraatmaja, I, W. 2017. Gerak Pada Tumbuhan. Bahan Ajar. Universitas Udayana. Bali.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan yang kami alami yaitu saat persiapan bahan berupa tanaman putri malu. Saat
pengambilan tanaman putri malu dari tanaman liar yang dicari disekeliling halaman perlu
dilakukan pemindahan dari tanah kealam pot, tanaman yang kami pindahkan ke pot sempat
mati sehari sebelum dilakukan percobaan. Tetapi pada hari berikutnya kami menemukan cara
bahwa dalam pengambilan tanaman putri malu harus disekop sampai kebagian akarnya untuk
dipindahkan ke dalam pot.

L. FOTO DAN VIDEO DOKUMENTASI PRAKTIKUM

Tahap Awal/Persiapan

Persiapan Alat dan Bahan Seimonasti

- Pada tahap ini disiapakan alat dan bahan


berupa penggaris, tumbuhan putri malu,
dan kamera untuk dokumentasi

Persiapan Alat dan Bahan Niktinasti

- Untuk percobaan niktinastik tanaman


putri malu dipindahkan ke dalam pot A
dan Pot B, dan disiapkan penghitung
waktu selama 30 menit

Geotropisme

A B - Hari pertama memulai menanam biji


kacanng merah ke dalam pot A dan B
Tahap Proses

Persiapan Alat dan Bahan Seimonasti - Saya melakukan percobaan respon


sentuhan pada tumbuhan putri malu, ari
https://youtu.be/yybd4S69gtM
sentuhan yang halus hingga kasar.
Setelah itu juga mengamati perbedaan
waktunya saat daun putri malu terbuka
kembali ke normal

Proses Niktinasti

- Setelah meletakkan tanaman putri malu


masing-masing pada pot A dan pot B.
Dimana pot A dibiarkan terkena sinar
matahri secara lansung, sedangkan pot B
ditutup dengan kotak karton hitam atau
kardus yang kedap cahaya

Pot A (terang) Pot B (Gelap)

Geotropisme - Hari ke-2 saat sore hari kedua


biji kacang merah dalam pot A
Hari ke-2
dan B mulai muncul ke
permukaan
- Hari ke-3 mulai nampak
keduanya
- Hari ke-4 mulai meletakkan pot
A secara vertikal dan pot B
secara horizontal

Hari ke-3
Hari ke-4

A B

Tahap Akhir

Persiapan Alat dan Bahan Seimonasti - Dari hasil pengamatan seismonasti, hasil
dari sentuhan halus ke kasar semakin
https://youtu.be/yybd4S69gtM
kasar sentuhannya daun mengatup
semakin cepat sebaliknya semakin halus
sentuhan daun mengatup semakin lambat

Tahap Akhir Niktinasti

- Setelah mengamati saya mencatat hasil


dari gerak niktinastis pada tumbuhan
putri malu pot A daunnya masih terbuka
walaupun ada sebagian yang mengatup,
pada pot B daun putri malu yang
diletakkan di kardus kedap cahaya
daunnya mengatup sempurna/rapat

Pot A (setelah ½ jam) Pot B (setelah ½


jam)
Geotropisme

A B
- Pada pot A pertumbuhan lebih cepat
dibandingankan dengan pot B yang
diletakkan secara horizontal

Anda mungkin juga menyukai