SIMBIOSIS
DATA MAHASISWA
FOTO
A. JUDUL PERCOBAAN :
Simbiosis Parasitisme, Komensalisme, dan Mutualisme
B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
b. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
c. Mengidentifikasi simbiosis mutuaslisme di lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Istilah simbiosis berarti ‘hidup bersama’, istilah ini mengacu pada organisme yang
hidup saling berdekatan, bahkan kadang suatu individu tidak dapat hidup tanpa individu yang
lain. Beberapa kasus, satu organisme hidup di dalam organisme lainnya. Simbiosis sendiri
berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua akata sym yang berarti dengan, dan biosis yang
berarti kehidupan, sehingga dari kata tersebut simbiosis dapat diartikan sebagai interaksi yang
kuat antara mahkluk hidup yang berbeda jenis yang hidup berdampingan dalam waktu
tertentu (Marietta College, 2008).
Menurut Campbell and Reece (2007:1202) Simbiosis merupakan suatu pola antara
dua mahkluk hidup yang berbeda jenis. Ketika individu dari dua atau lebih spesies hidup
langsung dan berhubungan dengan satu dan lainnya, maka hubungan ini disebut simbiosis.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa simbiosis merupakan bentuk hubungan interaksi
antara dua organisme dari dua spesies yang berbeda yang mana iteraksi tersebut dapat saling
menguntungkan, menguntungkan yang satu dan merugikan yang lain, atau dapat
menguntungkan organisme satu dan tidak memberikan pengaruh apapun terhadap organisme
yang lain.
Segala interaksi baik yang merugikan, menguntungkan dengan yang lain tidk
berpengaruh apapun, maupun salah satu untung dan lainnya rugi, merupakan simbiosis.
Berdasarkan kualitas hubungan tersebut, simbiosis dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme. Parasistisme
adalah bentuk interaksi simbiosis yang mana satu organisme diuntungkan dan organisme lain
dirugikan, parasit, organisme yang diuntungkan mengambil nutrisi dari organisme lain,
sedangkan inang, merupakan oragnisme yang dirugikan. Arbi dan Vimono (2010:228)
mengungkapkan bahwa di dalam hubungan parasitisme, organisme parasit memanfaatkan
organisme lain (inang) sebagai tempat hidup untuk melangsungkan sebagian besar siklus
hidupnya. Inang seringkali merupakan tempat tinggal sekaligus sebagai sumber makanan
bagi parasit. Dengan kata lain, parasit memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap
kondisi organisme lain uang dijadikan sebagai inangnya.
Menurut Susanto et al (2004:41) simbiosis komensalisme sendiri adalah hubungan
dua mkhluk hidup dimana salah satu mendapat untung, sedangkan yang lain tidak dirugikan
tetapi tidak pula diuntungkan. Sedangkan mutualisme merupakan suatu bentuk simbiosis
dimana kedua spesies mendapatkan keuntungan, melalui simbiosis ini spesies dapat
meningkatkan kemampuan mereka dalam bertahan dan berkembang, Pada bentuk hubungan
mutualisme tertentu lebih kepada pengeksploitasian satu sama lain.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
Tabel 1.8
Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. Simbiosis Parasitisme
- Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena
kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing
dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2) Di antara hubungan parasitisme yang Anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya ? Jelaskan !
- Ada, contohnya pada hubungan Larva Tawon dengan Ulat Catalpa. Dimana larva
tawon diinjeksikan oleh tawon dewasa ke dalam tubuh ulat catalpa, kemudian
larva tawon ini akan menetas dan memakan ulat catalpa.
b. Simbiosis Komensalisme
c. Simbiosis Mutualisme
1) Di alam tubuh kita, sebenarnya banyak sekali terjadi simbiosis, coba Anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan keuntungan
bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita
- Di dalam usus besar kita terdapat berbagai macam bakteri, salah satunya adalah
bakteri E. Coli. Dimana bakteri ini dalam kadar tertentu menguntungkan bagi
manusia karena membantu mempercepat proses pembusukkan di usus besar.
Sedangkan keuntungan yang didapat oleh bakteri e. Coli adalah mendapat
makanan dari sisa-sisa pembuangan pada usus besar.
H. PEMBAHASAN
1. Simbiosis Parasitisme
Tabel 1.7 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk hidup.
Bentuk interaksi ini yaitu dimana satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya dirugikan.
Hasil pengamatan didapatkan 5 contoh interaksi makhluk hidup yang bersifat Parasitisme.
2) Simbiosis Komensalisme
Selanjutnya pengamatan pada Tabel 1.8 didapatkan adanya simbiosis
komensalisme.Hubungan ini menguntungkan salah satu spesies tetapi spesies lainnya tidak
dirugikan ataupun diuntungkan.
3) Simbiosis Mutualisme
Mutualisme kebanyakan terbentuk dan berkembang dari asosiasi yang negatif, seperti
pemangsa. Pada dasarnya organisme yang berada pada lingkungan seperti ini memiliki dua
pilihan: melarikan diri dari lingkungan tersebut atayu berdaptasi. Sehingga terjadi hubungan
antar organisme yang kemudian dapat membuat satu sama lain saling menguntungkan. Pada
Tabel 1.9 dapat dilihat terdapat 5 contoh simbiosis mutualisme.
a) Kupu-kupu dengan Tanaman Bunga
Dalam hubungan ini, kupu-kupu mendapat keuntungan dari tanaman berbunga
karena mendapatkan madu atau nektar bunga untuk sumber makanannya, sedangkan
bunga terbantu dalam proses pernyerbukannya. Dimana serbuk sari daru satu
tumbuhan dipindahkan ke tumbuhan lain tanpa sengaja oleh kupu-kupu.
b) White-winged dove dan Tanaman Saguaro Kaktus
White-winged dove atau disebut burung dove atau merpati memiliki hubungan
saling menguntungkan dengan tanaman kaktus (Saguaro cactus). Kaktus
menyediakan makanan bagi burung dove dalam bentuk buah dari tanaman katus.
Burung dove mengkonsumsi buah tersebut, kemudian terbang dan kemudian
menjatuhkan biji tanaman kaktus di tempat yang baru, sehingga tanaman kaktus akan
tumbuh ditempat baru tersebut.
c) Yucca plants dengan Yucca moth
Sama halnya dengan serangga sebagai agen penyebar benih lainnya, Yucca
moth atau ngengat membantu alam perkembangbiakan tanaman yucca. Ngengat biasa
meletakkan telur pada tanaman yucca kemudia ketika larva ngengta menetas dan
menjadi deasa, benih tanaman yuccaakan terbawa oelh ngengat, sehingga tanaman
yucca bisa tumbuh di tempat lain.
d) Bakteri Rhizobium sp dengan Tanaman Polong-polongan
Rhizobium ( yang terkenal adalah Rhizobium leguminosarum) adalah basil
gram negatif yang merupakan penghuni biasa di dalam tanah. Bakteri ini masuk
melalui bulu-bulu akan tanaman polong-polongan dan menyebabkan jaringan akar
terbentuk bintil-bintil akar. Rhizobium merupakan bakteri nitrogen yang mamu
mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang
dapat diserap oleh tumbuhan. Akar tanaman polong-polongan tersebut meyediakan
karbohidrat dan senyawa bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi
akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat
nitrogen atau hanya mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-nintil akar melepaskan
senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengn
demikian terjadi penmbahan yang dapat menambah kesuburan tanah.
e) Udang pembersih dengan Belut Laut
Udang pembersih (Lysmata amboinensis) berperan seperti “dokter gigi’ bagi
Belut Laut atau Ikan-ikan. Udang tersebut mendaptkan makanan dari membersihkan
mulut belut laut dari sisa-sisa makanan, jaringan mati, dan parasit. Sedangkan belut
laut akan mendapt keuntungan yaitu mulut mereka terbebas dari sisa-sisa makanan,
jaringan mati, maupun parasit yang berada di dalam mulut mereka.
I. KESIMPULAN
J. DAFTAR PUSTAKA
Arbi dan Vimono. 2010. Hubungan Parasitisme Antara Siput Thyca crystallina dan Binta
Laut Biru Linckia laevigata di Perairan Ternate, Maluku Utara. Jurnal Oseanologi dan
Limnologi di Indonesia (2010). 36(2): 227-242
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
Susanto P., et al. 2004. Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV Sahabat.
1) Simbiosis Parasitisme
Gambar 1. Kutu dengan Manusia-Mamalia Gambar 2. Benalu dengan Tanaman
Induknya
1) Simbiosis Komensalisme
Gambar 6. Tanaman Anggrek dengan Pohon Gambar 7. Ikan Hiu dengan Ikan
Mangga Remora
Gambar 8. Cattle Egret dan Hewan Ternak Gambar 9. Tanaman Paku Tanduk
Rusa dengan Inangnya
Gambar 11. Kupu-kupu dengan Bunga Gambar 12. White-winged dove dan
Tanaman Saguaro Kaktus
Gambar 13. Yucca plants dengan dengan Gambar 14. Bakteri Rhizobium sp
Yucca Moth (Ngengat) dengan Tanaman Polong-polongan