oleh :
DWI RUSITA SARI
NIM. 858710336
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK4501/PKP)
PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA SURABAYA
TAHUN 2022
I
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 858710336
II
III
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW dan keluarga
beserta sahabat-sahabatnya serta seluruh ummatnya. Tak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu
dalam penyusunan dan pelaksanaan Penelitian ini.
Dalam penulisan karya ilmiah ini, saya menyadari banyak kekurangan,
oleh karena itu tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Dengan demikian kritik
dan saran dari para pembaca sangat saya harapkan demi kemajuan penulis dalam
menngkatkan penulisan pada masa yang akan datang. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada:
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelasikan penelitian ini
2. Dosen pengampu mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional Bu
Elisabeth Christina, S.Pd. M.Pd. Atas arahan dan bimbingannya
3. Kedua orang tua saya yang saya cintai
4. Rekan-rekan sejawat prodi PGSD-BI Kelas 2B, yang telah berjuang
bersama-sama
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca semua.
IV
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................V
BAB I.......................................................................................................................8
A Latar Belakang..............................................................................................8
B Rumusan Masalah.......................................................................................10
C Tujuan Penelitian........................................................................................10
D Manfaat Penelitian......................................................................................10
BAB II....................................................................................................................12
A Berhitung.....................................................................................................12
B Kemampuan Berhitung...............................................................................14
C Media Kartu Angka.....................................................................................14
D Peranan Media Kartu Anka terhadap Perkembangan Kognitif Anak.........18
BAB III..................................................................................................................20
A. Subyek Penelitian........................................................................................20
B. Deskripsi Per Siklus....................................................................................20
BAB IV..................................................................................................................25
A Pelaksanaan Siklus......................................................................................25
B Pembahasan Dari Setiap Siklus...................................................................38
C Hasil Pencapaian Siklus I Dan Siklus Ii......................................................40
BAB V....................................................................................................................41
A. Kesimpulan.................................................................................................41
B. Saran............................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................43
Lampiran
V
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
4. 1 Hasil Nilai Formatif Pra-Siklus.......................................................................25
4. 2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra-Siklus..................................................26
4. 3 Hasil Nilai Formatif Siklus I...........................................................................30
4. 4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I.......................................................31
4. 5 Hasil Nilai Formatif Siklus II..........................................................................35
VI
DAFTAR GRAFIK
Grafik halaman
A Latar Belakang
Hakikatnya setiap anak dilahirkan dengan sejumlah potensi dan
kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan individu (individual differences)
inilah yang menyebabkan adanya perbedaan kemampuan pada setiap anak
walau usia mereka sama. Menyadari hal tersebut sebagai seorang guru perlu
memberikan kesempatan dan waktu yang berbeda untuk masing-masing anak.
Satu hal yang perlu diyakini bahwa seorang anak akan dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan kepadanya secara tuntas apabila dia mendapat
kesempatan dan waktu yang memadai sesuai dengan kemampuannya (Sujiono
dkk, 2006: 2.1).
Siswa kelas 1 SD pada dasarnya transisi dari Anak Usia Dini yang pada
prosesnya mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai
hal secara pesat dalam rentang hidup manusia. Proses pembelajaran sebagai
bentuk perlakuan yang harus diberikan pada anak harus memperhatikan
karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak. Pada anak usia
kelas 1 SD lingkungan sekolah dasar merupakan sesuatu yang cukup baru
karena memasuki Sekolah Dasar perlahan-lahan status Anak Usia Dini mulai
harus ditanggalkan dan menuju pembelajaran yang sedikit kompleks
dibandingan pada saat Pendidikan Usia Dini (PAUD) (Masturi dkk, 2016).
Salah satu permasalahan bagi siswa kelas 1 adalah berhitung merupakan
dasar untuk menguasai mata pelajaran Matematika. Pentingnya mempelajari
dan menguasai berhitung karena dapat membantu seseorang untuk mengatasi
dan memecahkan masalah-masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui berhitung anak dapat mengetahui waktu serta dapat melakukan proses
jual-beli. Hal lainnya anak tidak akan mudap ditipu datau dibohongi jika bisa
berhitung. Mengingat pentingnya kemampuan berhitung maka berhitung dapat
diberikan melalui berbagai macam cara. Guru juga dapat memilih berbagai
macam model, metode dan media dalam pembelajaran yang sesuai untuk
8
tujuan pembelajaran berhitung.Model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model pembelajaran langsung. Media pengajaran harus menarik,
bervariasi, variatif dan menyenangkan. Agar proses pembelajaranberhitung
menjadi mudah dilaksanakan pada anak SD dapat juga dilakukan melalui
permainan (Jawarni, 2009).
Permainan adalah hal yang paling disukai anak-anak. Ketika b
ermain,anak-anak merasa gembira, tidak ada beban apapun dalam p
ikiran. Suasana hati senantiasa ceria. Dalam keceriaan inilah g
uru bisa dengan mudah menyelipkan ajaran-ajarannya (Suparman, 2
010: 169). permainan menyediakan lingkungan belajar yang penuh
dengan mainan dimana para siswa mengikuti aturan-aturan yang te
lah digariskan karena mereka tertarik untuk mendapatkan tantang
an. Permainan merupakan teknik yang dapat memotivasi para siswa
khususnya untuk isi yang berulang-ulang dan membosankan (Suher
man dan Sukjaya, 1990:202). Bermain adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilka
n pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maup
un mengembangkan imajinasi pada anak (Sudono, 2000:1). Pembelaj
aran matematika menggunakan metode bermain, atau dengan kata la
in belajar sambil bermain adalah sebuah cara yang digunakan unt
uk menyampaikan pelajaran dengan sarana bermain yang menyenangk
an.
Bedasarkan permasalahan yang timbul pada mata pelajaran Mate
matika pembelajaran berhitung kelas 1 di MI Al Masyitoh Surabay
a, seperti menyebutkan bilangan 1-10 jika tanpa menggunakan medi
a gambar anak akan kesulitan menyebutkan lambang bilangan. Perm
asalahan lain adalah metode yang digunakan oleh guru masih meng
gunakan metode drill dan praktek-praktek paper pencil tes. Pada
pengembangan kognitif khususnya pengenalan konsep bilangan, gur
u hanya memerintahkan kepada anak untuk melihat majalah atau ga
mbar di buku kemudia guru mencotohkan untuk menghitung jumlah b
9
enda yang terdapat pada gambar dan mengisinya sesuai dengan jum
lah benda tersebut pada kolom yang disediakan.
Peneliti tertarik untuk memilih judul “ Meningkatan Kemampuan Belajar
Berhitung Menggunakan Media Kartu Angka untuk Siswa Kelas 1 MI Al
Masyitoh Surabaya” dengan harapan tercapainya penelitian adalah untuk
mengetahui bagaimana cara meningkatkan kemampuan berhitung pada siswa
kelas 1 MI Al Masyitoh Surabaya.
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana meningkatkan kemampuan berhitung pada siswa kelas 1
MI Al Masyitoh Surabaya ?
2. Apakah media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung
pada siswa kelas 1 MI Al Masyitoh Surabaya ?
C Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis adalah :
Meningkatkan kemampuan berhitung pada siswa kelas 1 MI Al Masyitoh
Surabaya dengan bermain menggunakan kartu angka.
D Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan di bidang pendidikan dasar, utamanya hasil dari penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan rujukan dalam upaya mengatasi kesulitan
belajar berhitung permulaan siswa dengan mengetahui apa penyebab anak
mengalami kesulitan sehingga dapat memilih solusi yang tepat untuk
siswa agar tercapai tujuan belajar secara optimal.
10
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan penentuan kebijakan bagi sekolah
untuk mendukung proses perbaikan pembelajaran maupun rencana
kegiatan sekolah di masa mendatang.
b. Bagi Guru
Memberikan gambaran tentang kesulitan-kesulitan berhitung
permulaan yang dialami oleh siswa, sehingga guru dapat mengambil
tindakan yang tepat guna mengatasi masalah dalam kesulitan belajar
berhitung permulaan siswa.
c. Bagi Peneliti lain
Memberikan gambaran kepada peneliti lain sehingga kedepannya
dapat mengembangkan penelitian tentang berhitung permulaan tingkat
sekolah dasar menggunakan media-media baru dan lebih inovatif.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Berhitung
1) Pengertian Berhitung
Berhitung termasuk bagian dari pemebelajaran Matematika yang
lebih dikenal dengan aritmatika. Aritmatika berasal dari Bahasa Yunani
yang artinya angka atau dahulu disebut dengan Ilmu Hitung yaitu
cabang tertua Matematika yang mempelajari operasi dasar bilangan.
Operasi dasar tersebut adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian. Menurut Dali S Naga dalam Mulyono Abdurahman
(2003:253), Aritmatika atau berhitung adalah cabang Matematika yang
berkenaan dengan sifat hubungan-hubungan bilangan nyata dengan
perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Secara singkat Aritmatika atau berhitung
adalah pengetahuan tentang bilangan.
Menurut Nurhasanah dan Tuminto (2007:243), berhitung adalah
mengerjakan hitungan (menjumlahkan, mengurangi, dan lain
sebaginya). Aritmatika berhubungan dengan menjumlah, mengurangi,
mengali, dan membagi bilangan yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
berhitung termasuk bagian dari pebelajaran Matematika yang lebih
dikenal dengan Aritmatika yaitu mempelajari tentang penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.
2) Prinsip-Prinsip Berhitung
Prinsip-prinsip berhitung menurut petunjuk pengajaran berhitung
Depdikbud (1993:1) adalah :
a) Proses belajar dalam berhitung seperti latihan (driil) menghafal dan
mengulang memang memadai tetapi akan lebih efektif apabila guru
mendorong kreatifitas murid dengan membantu menanamkan peng
ertian ide dasar dan prinsip-prinsip berhitung melalui kegiatankegia
12
tan tersebut. Pengajaran berhitung yang dilandasi pengertian akan
mengakibatkan daya ingat dan daya transfer yang lebih besar.
b) Dalam menyajikan topik-topik baru hendaknya dimulai dari tahapa
n yang paling sederhana menuju ke tahapan yang lebih kompleks, d
ari ingkungan yang dekat dengan anak menuju ke lingkungan yang
lebih luas.
c) Pengalaman-pengalaman sosial anak dan penggunaan benda-benda
konkrit perlu dilakukan guru untuk membantu pemahaman anak-an
ak terhadap pengertian-pengertian dalam berhitung.
d) Setiap langkah dalam mengajar berhitung hendaknya diusahakan m
elalui penyajian yang menarik untuk menghindarkan terjadinya tek
anan atau ketegangan pada diri anak.
e) Setiap anak belajar dengan kesiapan dan kecepatannya sendiri-send
iri. Tugas guru selain memotivasi kesiapan juga memberikan penga
laman yang bervariasi dan efektif.
f) Latihan-latihan sangat penting untuk memantapkan pengertian dan
keterampilan. Karena itu latihan latihan harus dilandasi pengertian.
Latihan akan sangat efektif apabila dilakukan dengan mengikuti pri
nsip-prinsip penciptaan suasana yang baik. Latihan yang terlalu ru
mit, padat dan melelahkan hendaknya dihindarkan untuk mencegah
terjadinya ketegangan. Berlatih secara berkala, teratur dengan men
gulang kembali secara ringkas, akan mendorong kegiatan belajar ka
rena timbul rasa menyenangi dan menghindarkan kelelahan.
g) Relevansi berhitung dengan kehidupan sehari-hari perlu ditekankan.
Dengan demikian pelajaran berhitung yang didapatkan anak-anak
akan lebih bermakna baginya dan lebih jauh lagi mereka dapat men
erapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu guru perlu me
mbuat persiapan yang terencana agar anak-anak mendapatkan peng
alaman belajar yang beragam dan fungsional Mengabaikan pemaka
ian berhitung dalam situasi yang fungsional selain membuat anak b
13
osan juga melepaskan anak dari pengalaman belajar yang hidup da
n penuh arti.
B Kemampuan Berhitung
Kemampuan berhitung merupakan salah satu kemampuan yang penting d
alam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan bahwa seua aktifitas kehidupan
semua manusia memerlukan kemampuan ini. Menurut Dewa Ketut Sukardi
dalam Sulis (2007:14) bahwa kemampuan berhitung adalah kemampuan ya
ng memerlukan penalaran dan keterampilan aljabar termasuk operasi hitung.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kemam
puan berhitung adalah kemampuan yang memerlukan penalaran dan ketera
mpilan aljabar termasa]uk operasi hitung yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan berhitung yang dipelajari di kelas 1 SD antara lain :
a) Nilai Tempat (place value)
Menurut Didik Junaedi (2007:12) dalam Jawarni (2009), Bilangan terdiri
dari angka-angka (digit) seperti kata terdiri dari huruf-huruf. Tetapi letak
angka dalam sebuah bilangan mempengaruhi nilainya. Menurut Prabangk
at dan Astuti (2007:13) dalam Jawarni (2009) Nilai tempat adalah nilai s
uatu bilangan yang ditentukan oleh tempatnya. Contoh angka 2 dalam 25
bernilai 20 (dua puluhan), angka 5 bernilai 5 (satuan).
b) Penjumlahan (addition)
Menurut David Glover (2008:4) Addition is finding the total of two or m
ore numbers the plus ( + ) in an addition sum show that numbers are bei
ng added together. Penjumlahan adalah cara menemukan jumlah total du
a bilangan atau lebih dengan menggunakan tanda “+”. Menurut Didik Ju
naedi (2008:8) dalam Jawarni (2009) Jumlah adalah total dari beberapa b
ilangan yang ditambah semuanya. Contoh 13 + 2 = 15.
14
1. Pengertian Media Kartu Angka
Kata media berasal dari bahaa latin yang merupakan bentuk jamak
dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan”. Sedangkan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, media diartikan sebagai alat (sarana) komunikas
i seperti : koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk ( KBB
I 2005).
Menurut Gagne yang dikutip dalam Arief S. Sadiman (2008) bahw
a media adalah berbagai komponen dalam lingkungan belajar siswa yang
dapat merangsang (motivasi) untuk lebih meningkatakan belajar. Menuru
t Santoso S. hamijaya dalam Ahmad Rohani (2001) meyebutkan media a
dalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga
ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Media merupakan segala ses
uatu yang dapat diindera yang berfungsi sebagai perantara atau sarana ata
u alat untuk proses komunikasi proses belajar mengajar.
Telah banyak hasil penilitian yang menunjukkan pentingnya media
pembelajaran. Menurut Badru Zaman (2008), diantaranya peneiltian yang
menunjukkan bahwa rata-rata jumlah yang diperoleh seseorang pada umu
mnya melalui indera penglihatan (visual). Dengan demikian penggunaan
media visual pada umumnya dapat diimplemantasikan untuk lebih mengo
ptimalkan proses pembelajaran pada siswa kelas 1. Salah satu media visu
al yang dapat digunakan dalam media pembelajaran untuk pengenaln kon
sep bilangan di siswa kelas 1 yaitu media kartu angka bergambar.
Kartu angka adalah gambar yang dituangkan pada selembar karton
berbentuk kartu yang cukup besar, kartu-kartu tersebut memuat angka
yang ditulis biasanya disertai gambar. Kartu angka dapat berbentuk
prsegi panjang, bujur sangkar,dan kotak yang berisi tanda atau lambang
sebagai ganti bilangan (Purwaningsih dkk, 2009). Kartu angka
merupakan angka-angka yang dituliskan pada potongan-potongan suatu
media, baik karton, kertas maupun papan tulis (triplek). Potongan-
potongan angka tersebut dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan
15
pembuat kata maupun kalimat. Penggunaan kartu angka ini sangat
menarik perhatia siswa dan sangat mudah digunakan dalam mengenal
pengertian dan penggunaan kartu angka huruf dan angka permualaan.
Arsyad (2002) menjelaskan bahwa kartu angka bergambar adalah
kartu kecil berisi bilangan, gambar-gambar, teks, atau simbol yang
mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan
dengan gambar itu, ukuran dari kartu gambar dapat disesuaikan besar
kecilnya kelas yang dihadapi. Dalam penggunaan media kartu angka
bergambar, anak terlihat langsung sehingga menjadi aktif dalam
pembelajaran. Dalam pembelajaran kartu angka dijadikan sebagai alat
permainan sehingga anak tidak bosan, misalnya anak menebak angka,
memasangkan kartu angka bergambar dengan banyak benda,
mengurutkan kartu angka bergambar ataupun belajar berhitung
matematika dengan media tersebut.
Dalam penggunaan media kartu angka bergambar, anak terlihat
langsung sehingga menjadi aktif dalam pembelajaran. Dalam
pembelajaran kartu angka dijadikan sebagai alat permainan sehingga
anak tidak bosan, misalnya anak menebak angka, memasangkan kartu
angka bergambar dengan banyak benda, mengurutkan kartu angka
bergambar ataupun belajar berhitung matematika dengan media tersebut.
Melalui media ini proses pemahaman dalam operasi perhitungan anak
akan diarahkan tahap demi tahap yaitu dengan menyesuaikan simbol
angka, dengan cara ini diharapkan akan memberikan pengalaman
langsung dan pemahaman yang lebih konkrit kepada anak dalam
mengenalkan konsep bilangan (Destiani 2018).
2. Kelebihan dan Kekurangan Kartu Angka Bergambar
Menurut pendapat John Latuheru (1988) mengemukakan bahwa
kelebihan kartu sebagai berikut:
a. Melalui permainan kartu anak didik dapat segera melihat materi
yang akan dipelajari.
16
b. Permainan kartu memungkinkan peserta untuk memecahkan
masalah-masalah dalam belajar. Biaya untuk latihan-latihan dapat
dikurangi dengan adanya permainan kartu.
c. Permainan kartu memberikan pengalaman-pengalaman nyata dan
dapat diulangi sebanyak yang dikehendaki
d. Permainan kartu dapat digunakan hampir semua bidang
pembelajaran.
Media gambar sebagai salah satu media yang dapat dipergunakan
dalam proses pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan,
kelebihan dari media gambar adalah:
a. Media gambar lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan
pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
b. Gambar dapat mengatasi keterbatasan mata.
c. Dapat memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan dapat
digunakan untuk semua orang.
Menurut Arief Sadiman (2008) kelebihan media grafis/gambar lain:
a. Sifatnya konkrit: gambar atau foto lebih realitas menunjukkan
pokok masalah dibandingkan media verbal secara semata.
b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk
tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau
menimbulkan kesalahpahaman
d. Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa
memerlukan peralatan khusus”.
Sedangkan kekurangan media kartu angka bergambar menurut
Arief Sadiman (2008) menyatakan selain kelebihan-kelebihan media
gambar juga mempunyai bebrapa kelemahan, yaitu:
a. Gambar hanya menafsirkan indra mata.
b. Gambar benda yang terlalu komplek kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
17
c. Gambar yang disajikan dalam ukuran kecil mengakibatkan kurang
efektif untuk proses pengajaran.
3. Jenis-Jenis Media Kartu Angka Bergambar
Dalam melaksanakan pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan siswa menggunakan berbagai macam jenis media kartu
angka bergambar antara lain:
a. Media kartu gambar berupa kartu gambar
b. Media kartu gambar berupa kartu angka
c. Media kartu bergambar berupa kartu majemuk. Yaitu media kartu
bergambar yang terdapat tulisan angka/lambing bilangan, bentuk
gambar dan nama bilangan/angka.
18
e. Melalui media kartu angka bergambar anak menjadi lebih kreatif
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I sebanyak 14 siswa yang terdiri
dari 6 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan mulai
22 April - 28 Mei 2022 yang terbagi menjadi dua siklus. Siklus 1 tanggal 22
April 2022 , Siklus 2 tanggal 30 Mei 2022 Penelitian dilaksanakan di kelas 1
MI Al Masyitoh Surabaya Tahun Pelajaran 2021/2022.
19
2) Membuat lembar observsi penelitian untuk siswa dan guru.
3) Mempersiapkan LKS dan media pembelajaran untuk siswa.
4) Menyusun soal untuk evaluasi pembelajaran siswa.
5) Menyiapkan peralatan untuk dokumentasi saat pembelajaran
beralngsung.
b. Pelaksanaan
Setelah tahap perencanaan selanjutnya tahap pelaksanaan.
Tindakan yang dilakukan pada tahap ini disesuaikan dengan
perencanaan sebelumnya pelaksanaa dan bersifat fleksibel dan
terbuka sesuai situasi dan kondisi. Pelaksanaa pembelajaran
dilakukan pada 22 April 2022. Pelaksanaan tindakan pada setiap
siklus sebagai berikut:
1) Persiapan
a) Guru menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu Silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
Siswa (LKS), lembar penilaian, media pembelajaran, dan
lembar soal evaluasi.
b) Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran.
c) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
2) Pembukaan
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa
c) Guru menghubungkan apersepsi mengenai materi
lingkungan sekitar rumah yang dikenal siswa.
3) Proses pembelajaran sesuai dengan RPP
4) Penutup
a) Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan.
b) Memberikan tes evaluasi kepada siswa secara individu.
c. Pengamatan
Tahap pengamatan dilakukan setelah melaksanakan
pembelajaran sesuai yang telah direncanakan. Pengamatan tersebut
20
dilakukan guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang
materi yang didapatkan dari hasil belajar siswa yaitu dengan
melihat nilai pre-tes yang dilakukan diawal dan pos-tes yang
dilakukan diakhir, dengan adanya tes tersebut guru dapat
mengetahui sejauh mana perubahan siswa terhadap hasil belajar
dengan menggunakan media yang digunakan.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh guru dengan melihat hasil tes
tertulis, lembar observasi, dan dokumentasi. Dengan
menggabungkan ketiga data hasil pelaksanaan siklus 1 dibuat
refleksi dari pembelajaran yang dilakukan dalam siklus 1.
Sehingga dapat dibuat perbaikan pada siklus berikutnya.
2 Siklus II
Langkah-langkah yang terdapat pada siklus II sama seperti
langkah-langkah yang terdapat pada siklus I yang telah dijelaskan
diatas. Pelaksanaan perbaikan dalam siklus II ini, karena dalam siklus I
siswa belum tuntas dalam mendapatkan hasil yang maksimal.
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini merupakan tahap perencanaan
untuk meningkatkan hasil berhitung pada siswa siklus II dilihat
dari sejauh mana siswa dapat memahami materi yang diberikan
guru dalam pembelajaran pada siklus I, diketahui dari hasil belajar
siswa dalam bentuk post test yang diberikan. Dalam siklus kedua
ini di lakukan untuk memperbaiki pembelajaran yang dilakukan
pada siklus I. Kegiatan perencanaan yang dilakukan sebagai
berikut :
1) Menyusun rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada
materi Matematika dengan pendekatan scientific, menggunakan
alat peraga Kartu Angka.
2) Membuat lembar observsi penelitian untuk siswa dan guru.
21
3) Mempersiapkan LKS dan media pembelajaran untuk siswa.
4) Menyusun soal untuk evaluasi pembelajaran siswa.
5) Menyiapkan peralatan untuk dokumentasi saat pembelajaran
beralngsung.
b. Pelaksanaan
Setelah tahap perencanaan selanjutnya tahap pelaksanaan.
Tindakan yang dilakukan pada tahap ini disesuaikan dengan
perencanaan sebelumnya pelaksanaa dan bersifat fleksibel dan
terbuka sesuai situasi dan kondisi. Pelaksanaa pembelajaran
dilakukan pada 28 Mei 2022. Pelaksanaan tindakan pada setiap
siklus sebagai berikut:
1) Persiapan
a) Guru menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu Silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
Siswa (LKS), lembar penilaian, media pembelajaran, dan
lembar soal evaluasi.
b) Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran.
c) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
2) Pembukaan
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa
c) Guru menghubungkan apersepsi mengenai materi
lingkungan sekitar rumah yang dikenal siswa.
3) Proses pembelajaran sesuai dengan RPP
4) Penutup
a) Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan.
b) Memberikan tes evaluasi kepada siswa secara individu.
c. Pengamatan
22
Tahap pengamatan dilakukan setelah melaksanakan
pembelajaran sesuai yang telah direncanakan. Pengamatan tersebut
dilakukan guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang
materi yang didapatkan dari hasil belajar siswa yaitu dengan
melihat nilai pre-tes yang dilakukan diawal dan pos-tes yang
dilakukan diakhir, dengan adanya tes tersebut guru dapat
mengetahui sejauh mana perubahan siswa terhadap hasil belajar
dengan menggunakan media yang digunakan.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh dengan melihat hasil post test,
lembar observasi, dan dokumentasi. Data hasil pelaksanaan siklus
2 ini untuk melihat apakah masalah yang ditemui pada siklus 1
dapat terselesaikan pada siklus 2.
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Pelaksanaan Siklus
IZZATUL ABROROTUS
3 46 Belum Tuntas
SALAMAH
NIRMALA AGUSTIN
11 72 Tuntas
ARYANI PUTRI
NUDA KHAYLA
12 74 Tuntas
AGUSTINA
PUTRI HILYATUR
13 45 Belum Tuntas
ROHMAH
SHOBBIB ANWARUL
14 56 Belum Tuntas
MUSTOFA
Jumlah 875
Rata-rata 62,5
Tunta 42,8%
s
Presentase
Tidak
Tunta 57,2%
s
26
Rata-Rata Pra-Siklus
7 50%
45%
6
40%
5 35%
4 30%
25%
3 20%
2 15%
10%
1
5%
0 0%
90-100 80-89 70-79 60-69 30-59
Frekuensi Presentase
27
b. Pelaksanaan Siklus 1
1) Guru memberikan salam Kelas dilanjutkan dengan do’a
dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling
awal.
2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan memanggil nama-nama
siswa menurut absen serta memeriksa kerapian pakaian, posisi,
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional
lainnya. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
4) Guru memberi kesempatan kepada siswa menyampaikan hal-
hal yang telah mereka pelajari sebelumnya.
5) Guru memberikan apersepsi melalui tanya jawab yang
berkaitan dengan subtema yang akan diajarkan untuk menggali
pengetahuan awal siswa. Sebagai pembuka pelajaran inti, guru
menjelaskan ke siswa mengenai bilangan puluhan dan satuan.
6) Guru mengajak siswa bermain kartu angka. Guru menjelaskan
bagaimana cara bermain menggunakan dan memberi contoh.
7) Setelah itu guru menunjuk salah satu siswa untuk menyusun
dan menempelkan kartu angka pada kolom kosong. Dan siswa
yang lain menghitung bersama susunan kartu angka tersebut.
8) Siswa menyebutkan hasil dari perhtungang bilangan cacah
dengan cara bersusun.
9) Untuk melatih siswa dalam berhitung penjumlahan bilangan
cacah, guru membuat kartu angka berisi angka 1-9 kemudian
disusun puluhan dan satuannya.
10) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok untuk melakukan
permainan kartu angka agar siswa dapat berhitung dengan baik.
28
11) Guru memberikan penjelasan tentang cara permainnan kartu
angka yang akan dilakukan setiap kelompok.
12) Guru membagikan soal yang sama ke setiap kelompok tentang
penjumlahan puluhan dengan cara bersusun.
13) Setiap kelompok diminta menyusun kartu angka pada kolom
yang kosong sesuai tempat puluhan dan satuannya kemudian
menjumlahkan angka yang telah disusun.
14) Setelah setiap kelompok sudah selesai mendiskusikan hasil
berhitungnya, kemudian perwakilan kelompokmaju kedepan
untuk mempresentasikan pekerjaannya.
15) Setelah mengetahui cara menghitung penjumlahan dengan cara
bersusun, Siswa dapat mengerjakan soal penjumlahan bilangan
cacah puluhan di lembar Post test yang sudah disediakan guru
16) Kegiatan diakhiri dengan mengulas kembali kegiatan hari itu.
17) Menyimpulkan bersama materi yang sudah dipelajari
18) Siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah
19) dan ditutup dengan berdoa kepada Tuhan YME karena Tuhan
sudah memberi mereka banyak nikmat yang harus disyukuri
dengan menjaga apa yang telah dimiliki dengan sebaik-
baiknya. Lingkungan yang bersih dan asri serta tubuh yang
sehat adalah pemberian Tuhan yang harus dijaga.
29
IZZATUL ABROROTUS
3 70 Belum Tuntas
SALAMAH
NIRMALA AGUSTIN
11 72 Tuntas
ARYANI PUTRI
NUDA KHAYLA
12 74 Tuntas
AGUSTINA
PUTRI HILYATUR
13 45 Belum Tuntas
ROHMAH
Jumlah 960
Rata-rata 68,5
Presentase
Tunta 50%
s
50%
Tidak
30
Tunta
s
Rata-Rata Siklus I
7 45%
6 40%
35%
5
30%
4 25%
3 20%
15%
2
10%
1 5%
0 0%
90-100 80-89 70-79 60-69 30-59
Frekuensi Presentase
32
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 28 Mei
2022 pada tema 7 subtema 3 pertemuan 5 dengan menggunakan kartu
angka yang lebih menarik disertai dengan gambar dan soal yang
berbeda di setiap kelompok
b. Pelaksanaan Siklus II
1) Guru memberikan salam Kelas dilanjutkan dengan do’a
dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling
awal.
2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan memanggil nama-nama
siswa menurut absen serta memeriksa kerapian pakaian, posisi,
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
2) Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional
lainnya. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
3) Guru memberi kesempatan kepada siswa menyampaikan hal-
hal yang telah mereka pelajari sebelumnya.
4) Guru memberikan apersepsi melalui tanya jawab yang
berkaitan dengan subtema yang akan diajarkan untuk menggali
pengetahuan awal siswa. Sebagai pembuka pelajaran inti, guru
menjelaskan ke siswa mengenai bilangan puluhan dan satuan.
5) Guru mengajak siswa bermain kartu angka. Guru menjelaskan
bagaimana cara bermain menggunakan dan memberi contoh.
6) Setelah itu guru menunjuk salah satu siswa untuk menyusun
dan menempelkan kartu angka pada kolom puluhan dan satuan
yg kosong. Dan siswa yang lain menghitung bersama susunan
kartu angka tersebut.
7) Siswa menyebutkan hasil dari perhtungang bilangan cacah
dengan cara bersusun.
33
8) Untuk melatih siswa dalam berhitung penjumlahan bilangan
cacah, guru membuat kartu angka berisi angka 1-9 kemudian
disusun puluhan dan satuannya.
9) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok untuk melakukan
permainan kartu angka agar siswa dapat berhitung dengan baik.
10) Guru memberikan penjelasan tentang cara permainnan kartu
angka yang akan dilakukan setiap kelompok.
11) Guru membagikan soal yang sama ke setiap kelompok tentang
penjumlahan puluhan dengan cara bersusun.
12) Setiap kelompok diminta menyusun kartu angka pada kolom
yang kosong sesuai tempat puluhan dan satuannya kemudian
menjumlahkan angka yang telah disusun.
13) Setelah setiap kelompok sudah selesai mendiskusikan hasil
berhitungnya, kemudian perwakilan kelompokmaju kedepan
untuk mempresentasikan pekerjaannya.
14) Setelah mengetahui cara menghitung penjumlahan dengan cara
bersusun, Siswa dapat mengerjakan soal penjumlahan bilangan
cacah puluhan di lembar Post test yang sudah disediakan guru
15) Kegiatan diakhiri dengan mengulas kembali kegiatan hari itu.
16) Menyimpulkan bersama materi yang sudah dipelajari
17) Siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah
18) dan ditutup dengan berdoa kepada Tuhan YME karena Tuhan
sudah memberi mereka banyak nikmat yang harus disyukuri
dengan menjaga apa yang telah dimiliki dengan sebaik-
baiknya. Lingkungan yang bersih dan asri serta tubuh yang
sehat adalah pemberian Tuhan yang harus dijaga.
a. Pengumpulan Data Siklus II
Pada siklus II ini pengumpulan data dengan cara menggunakan tes
formatif (soal evaluasi II) sebagai instrumen pengumpulan data.
Adapun data yang didapatkan dari tes formatif yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
34
Tabel 4. 5 Hasil Nilai Formatif Siklus II
IZZATUL ABROROTUS
3 80 Tuntas
SALAMAH
NIRMALA AGUSTIN
11 80 Tuntas
ARYANI PUTRI
NUDA KHAYLA
12 75 Tuntas
AGUSTINA
PUTRI HILYATUR
13 75 Tuntas
ROHMAH
Jumlah 1123
35
Rata-rata 80,2
Tunta 90%
s
Presentase
Tidak
Tunta 10%
s
RATA-RATA SIKLUS II
6 40%
35%
5
30%
4
25%
3 20%
15%
2
10%
1
5%
0 0%
90-100 80-89 70-79 60-69 30-59
Frekuensi Presentase
36
b. Refleksi Siklus II
Pada pembelajaran Siklus II diperoleh hasil keterampilan
berhitung siswa menggunakan kartu angka sangat signifikan dengan
nilai rata-rata 80,2 dan dari 14 siswa kelas I terdapat 12 siswa yang
tuntas mencapai nilai KKM, tetapi hanya 2 siswa yang belum tuntas.
Dilihat dari diagram diatas jumlah siswa yang tuntas adalah 12
siswa atau 90 % dan siswa yang belum tuntas adalah 4 siswa atau 10%
dengan rata-rata nilai 80,2. Pada siklus II ini hasil yang didapatkan
sangat signifikan dibandingkan pada Siklus I karena telah melampui
kriteria yang ditetapkan yaitu 80% siswa tuntas mencapai nilai KKM.
Indikator ketuntasan pada siklus II ini sudah mencapai target,
keaktifan siswa juga meningkat, dan keterampilan menjawab soal
benar juga sangat baik, maka dapat dikatakan penelitian ini tidak perlu
dilanjutkan ke siklus III.
37
Pada pembelajaran matematika dengan materi berhitung
penjumlahan bilangan cacah menggunakan media Kartu Angka dapat
meningkatkan hasil belajar siswa-siswi kelas I MI Al Masyitoh. Dari hasil
pene;itian pada pembelajaran siklus I guna meningkatkan keterampilan
berhitung penjumlahan bilangan cacah dengan hasil kurang dari 100.
Dari deskripsi hasil pelaksanaan siklus I berupa hasil pengamatan
terhadap pembelajaran menggunakan Kartu Angka terlihat motivasi belajar
siswa untuk mendapatkan hasil yang baik masih kurang. Terdapat
beberapa siswa yang masih belum jelas dengan penjelasan yang
disampaikan guru. Kesalahan yang banyak terjadi yaitu siswa masih keliru
menempatankan angka sesuai dengan puluhan dan satuannya. Ada siswa
yang keliru saat menjumlahkan 8 puluhan + 7 satuan = 15 , angka 8 dan 7
langsung ditambahkan seharusnya 8 puluhan = 80 + 7 satuan = 87.
Nilai hasil belajar siswa ketika mengerjakan tes formatif pada
siklus I dari 14 siswa terdapat 7 siswa atau 50 % yang tuntas mencapai
nillai KKM dan siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau 50%. Dari
jumlah 14 siswa kelas 1 MI Al Masyitoh Surabaya diperoleh nilai rata-rata
68,5. Pada Siklus I ini masih banyak siswa yang belum tuntas mencapai
nilai KKM, sehingga diperlukan tindakan atau lanjutan perbaikan pada
Siklus II.
3. Siklus II
Pembelajaran menggunakan kartu angka pada Siklus II membuat
siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika
dengan materi berhitung penjumlahan bilangan cacah. Pada Siklus II ini
siswa sudah semakin memahami dan bisa melakukan penjumlahan dengan
susunan kartu angka yang tepat dan sudah bisa membedakan tempat
puluhan dan satuan. Nilai hasil belajar siswa pada tes formatif Siklus II
juga semakin baik dan hasilnya meningkat signifikan. Dari 14 siswa kelas I
MI Al Masyitoh Surabaya terdapat 12 siswa atau 90% yang tuntas
mencapai nilai KKM dan hanya 2 siswa atau 10% saja yang masih belum
tuntas. Nilai rata-rata yang diperoleh juga terbilang bagus sebesar 80,2.
38
Penggunaan kartu angka pada Siklus II ini terbukti meningkatkan
kemampuan berhitung siswa Kelas I MI Al Masyitoh Surabaya. Pada saat
pembelajaran guru sudah mengoperasikan media dengan baik, pada saat
menjelaskan materi sudah cukup jelas karena bagian-bagian yang belum
dipahami siswa diulang dan diulas kembali oleh guru. Guru telah
memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami, guru membimbing siswa baik kelompok maupun individu yang
mengalami kesulitan dalam berhitung penjumlahan bilangan cacah.
Siklus I Siklus II
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanan penlitian yang telah dilakukan
disimpulkan bahwa pembelajaran berhitung bilangan cacah dengan hasil
kurang dari 100 dengan media kartu angka dapat meningkatkan
kemampuan berhitung siswa kelas 1 MI Al Masyitoh Surabaya pada
pelajaran Matematika. Peningkatan ini dibuktikan dari jumlah siswa yang
berhasil tuntas KKM. Jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat
sebesar 40% (dari 50% menjadi 90%). Hasil tersebut telah memenuhi
kriteria keberhasilan yang ditentukan yaitu nilai rata-rata kelas kelas 70
dan rata-rata ketuntasan kelas mencapai 80.
Pembelajaran berhitung menggunakan media kartu angka dapat
membantu dan memudahkan siswa dalam berhitungan puluhan,
penggunaan variasi bermain dengan kartu angka juga dapat menarik minat
siswa dalam belajar berhitung.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka saran
yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Pembelajaran berhitung bilangan cacah yang menggunakan media
kartu angka hendaknya menggunakan variasi ukuran yang sesuai
agar dapat menarik perhatian dan memperjelas pandangan siswa.
b. Pembelajaran berhitung dengan menggunakan media kartu angka
hendaknya menggunakan variasi media lainnya agar siswa
mempunyai minat lebih dalam berhitung bilangan puluhan.
c. Guru sebaiknya menggunakan model/metode pembelajaran yang
tepat dan disesuaikan dengan materi pelajaran agar tujuan belajar
41
siswa dapat tercapai dengan baik dan indikator keberhasilan dapat
tercapai dengan nilai maksimal.
2. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut
mengenai keterampilan siswa dalam berhitung pada mata pelajaran
lainnya atau dengan menggunakan media dan metode pembelajaran
yang lainnya.
42
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2013. Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui kartu angka di Anak
Usia TK. [Skripsi]. UNY: Yogyakarta.
Masturi, S., Idris, M., dan Ismaimuza, D. 2016. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Dalam Mengurutkan Bilangan Melalui Metode Bermain Pada Siswa Kelas 1 di
SD Impres 1 Slametharjo. Jurnal Kreatif Tadulako Online. IV (12).
Nurhasanah dan Tuminto, D. 2007. Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia untuk
SD dan SMP. Jakarta PT. Bina Sarana Pustaka.
43
Suherman dan Sukjaya, Y. 1990. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi
Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah
Sujiono, dan Nurani, Y. 2006. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :
Universitas Terbuka
Sulis. 2007. Studi Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Kemampuan Berhitung,
Sumber Bahan Ajar dan Suasana Kelas di SLTP Negeri I Ngrompol Sragen.
Skripsi. Tidak diterbitkan Surakarta : UMS Surakarta.
Suparman S. 2010. Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa. Yogyakarta: Pinus
Book Publisher.
44
Lampiran 1.
REFLEKSI AWAL UNTUK MENEMUKAN MASALAH
No Hari/Tanggal Masalah yang Penyebab Rencana
ditemukan Solusi
tersebut
45
Masalah yang dipilih Penyebab Alasan pemilihan Rencana Solusi
masalah
46
Rumusan Masalah Tujuan Perbaikan Pembelajaran
47
Lampiran 2. (RPP Siklus 1 dan Siklus 2)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
Kelas / Semester : 1 /2
Pembelajaran ke : 5
A. KOMPETENSI INTI
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: Matematika
48
No Kompetensi dasar Indikator
C. TUJUAN
1. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal
100 menggunakan benda konkret.
2. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal
100 dengan bantuan benda konkret.
D. MATERI
Pendekatan : Scientific
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
49
Waktu
50
6. Guru membagikan beberapa potongan kartu angka
yang isinya angka 1 sampai 9 .
1. Buku Pedoman Guru Tema 7 Kelas 1 dan Buku Siswa Tema 7 Kelas 1
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
2. Buku siswa.
H. PENILAIAN
1. Instrumen Penelitian
51
a Soal Evaluasi (terlampir)
1. Sistem Penilaian
52
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
Kelas / Semester : 1 /2
Pembelajaran ke : 5
A. KOMPETENSI INTI
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: Matematika
53
No Kompetensi dasar Indikator
C. TUJUAN
1. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 menggunakan benda konkret.
2. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 dengan bantuan benda konkret.
D. MATERI
Pendekatan : Scientific
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
54
Waktu
55
6. Guru membagikan beberapa potongan kartu angka
bergambar yang isinya angka 1 sampai 9 .
2. Buku siswa.
H. PENILAIAN
1. Instrumen Penelitian
2. Sistem Penilaian
3. Soal Penjumlahan
57
Lampiran 3. Tabel Daftar Nilai (Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2)
Nilai Formatif Pra Siklus
NO. Nama Siswa Nilai Keteranan (KKM 70)
IZZATUL ABROROTUS
3 46 Belum Tuntas
SALAMAH
NIRMALA AGUSTIN
11 72 Tuntas
ARYANI PUTRI
NUDA KHAYLA
12 74 Tuntas
AGUSTINA
PUTRI HILYATUR
13 45 Belum Tuntas
ROHMAH
58
SHOBBIB ANWARUL
14 56 Belum Tuntas
MUSTOFA
Jumlah 875
Rata-rata 62,5
Tunta 42,8%
s
Presentase
Tidak
Tunta 57,2%
s
IZZATUL ABROROTUS
3 70 Belum Tuntas
SALAMAH
59
65
NIRMALA AGUSTIN
11 72 Tuntas
ARYANI PUTRI
NUDA KHAYLA
12 74 Tuntas
AGUSTINA
PUTRI HILYATUR
13 45 Belum Tuntas
ROHMAH
Jumlah 960
Rata-rata 68,5
Tunta 50%
s
Presentase
Tidak
Tunta 50%
s
60
80
IZZATUL ABROROTUS
3 80 Tuntas
SALAMAH
NIRMALA AGUSTIN
11 80 Tuntas
ARYANI PUTRI
NUDA KHAYLA
12 75 Tuntas
AGUSTINA
PUTRI HILYATUR
13 75 Tuntas
ROHMAH
Jumlah 1123
Rata-rata 80,2
61
Tunta 90%
s
Presentase
Tidak
Tunta 10%
s
62
MATAPELAJARAN/TEMA : MATEMATIKA/TEMA 7
KELOMPOK/KELAS :1
TUJUAN PEMBELAJARAN : 1.
2.
dst.
MENGACU PADA RPPH/RPP KE :1
TEMPAT MAHASISWA MENGAJAR : MI AL MASYITOH
TEMPAT BEKERJA PENDAMPING : MI AL MASYITOH
UPBJJ-UT : SURABAYA
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
ASPEK YANG DIAMATI DENGAN RPP*
DISKUSI/REFLEKSI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi v
2. Memberi acuan v
3. Melakukan apersepsi v
1. Penjelasan v
konsep/materi/contoh/ilust rasi
2. Pemberian penguatan v
3. Penggunaan media v
4. Pemberian v
tugas/latihan
5. Umpan balik v
1. v
Meringkas/Merangkum
63
2. Evaluasi v
3. Pemberian tugas v
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/ HASIL
DIAMATI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
PANTAS
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/ HASIL
DIAMATI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
PANTAS
64
2. Foto kegiatan inti
65
3. Foto kegiatan penutup
66
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP SIKLUS II
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
ASPEK YANG DIAMATI DENGAN RPP*
DISKUSI/REFLEKSI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi V
2. Memberi acuan V
3. Melakukan apersepsi V
1. Penjelasan V
konsep/materi/contoh/ilust rasi
2. Pemberian penguatan V
3. Penggunaan media V
4. Pemberian V
tugas/latihan
67
5. Umpan balik V
1. V
Meringkas/Merangkum
2. Evaluasi V
3. Pemberian tugas V
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/ HASIL
DIAMATI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
PANTAS
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/ HASIL
DIAMATI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
PANTAS
69
3. Foto kegiatan akhir
70
Lampiran 5. APKG I dan APKG II
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU –PKP 1 (APKG-PKP 1) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh
guru / mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat
dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini :
Skala Penilaian
1 2 3 4 5
72
5.2 Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban V
.
Rata-rata butir 6 = F 5
A +B +C+ D+ F
Nilai APKG 2 PKP PGSD = =¿ 27,6/6 4,6
6
Mengetahui
73
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU –PKP 2 (APKG-PKP 2) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh
guru / mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat
dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini :
Skala Penilaian
1 2 3 4 5
Rata-rata butir 1 = A 5
Rata-rata butir 2 = B
4,6
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa
terhadap belajar
75
Rata-rata butir 4 = D 4,4
f. Tematik
5.1 Menampilkan peguasaan pembelajaran tematik V
. secara holistik
76
belajar
6.1 Melaksanakan penilaian selama proses V
. pembelajaran
A +B +C+ D+ F +G 5,3
Nilai APKG 2 PKP PGSD = = 37,1/7
7
Mengetahui
77
Lampiran 6. Jurnal Bimbingan PKP
JURNAL PEMBIMBINGAN PKP- SEMESTER 2021/2022 (2021.2)
78
7 Sabtu/ Kosultasi revisi bab Melanjutkan ke bab Melanjutkan Tuweb 7
28-05- 4 dan template 5. Menyusun laporan ke bab
2022 laporan lampiran. 5 dan
menyusun
lampiran
8 Sabtu/ Konsultasi isi bab 5 Revisi saran. Merevisi saran. Tuweb 8
04-06- Kirim email Menyusun
2022 pembimbing sebelum lampiran.
upload di laman Kirim ke email
praktik.ut.ac.id pembimbing.
79