Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : KHUSNUL KHOTIMAH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 837750848

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4101/Keterampilan Berbahasa Indonesia SD

Kode/Nama UPBJJ : 20/ BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN TUGAS 1

1. Pendekatan DRTA didasarkan pada hubungan langsung antara proses berpikir dan aktivitas
membaca. DRTA merupakan strategi pengajaran yang dirancang untuk memberikan
pengalaman kepada anak dalam memprediksi apa yang akan dikatakan oleh penulis,
membaca teks untuk mengonfirmasi atau meninjau kembali prediksi dan mengelaborasi
respon (Walker melaui Westwood, 2001). Bahasa Indonesia digunakan untuk mendorong
anak berpikir secara analitis dan kritis mengenai “apa” yang mereka baca (Rubin, melalui
Westwood, 2001). Proses pembelajaran dengan pendekatan DRTA melibatkan pembaca
dalam tiga langkah dasar :
 Memprediksi beberapa informasi yang mungkin ditemukan atau membuat beberapa
pertanyaan yang diharapkan mendapatkan jawaban dari teks.
 Membaca teks dengan cermat, dengan senantiasa memikirkan apa yang sudah
diprediksikan dan dipertanyakan.
 Membuktikan dengan disertai bukti-bukti yang diperoleh dari teks apa yang telah
diprediksi dan dipertanyakan serta membuat kesimpulankesimpulan yang
didasarkan pada hasil membaca.

2. Ayah : Pak apakah bakso yang dijual masih ada ?


Penjual : Masih pak, apakan bapak mau beli ?
Ayah : Iya pak untuk anak saya dirumah.
Pedagang : Mau berapa bungkus pak ?
Ayah : Dua bungkus saja pak.
Pedagang : Ini pak.
Ayah : Berapa harganya
pak ? Pedagang : Sepuluh ribu.
Ayah : Ini pak uangnya. Terimakasih.

3. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :


 Langkah 1 - Berpikir ( Thinking ) :
 Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan
pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk berpikir
sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut.
 Langkah 2- Berpasangan (Pairing) :
 Selanjutnya guru meminta kepada siswa untuk berpasangan
dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan.
Interaksi pada periode ini dapat menghasilkan jawaban
bersama jika suatu pertanyaan telah diajukan atau
penyampaian ide bersama jika suatu isu khusus telah
diidentifikasi. Waktu yang diberikan sekitar 4-5 menit.
 Langkah 3 – Berbagi (Sharing) :
 Pada langkah akhir ini guru meminta pasangan-pasangan
tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas
secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka
bicarakan. Pada langkah ini akan menjadi efektif jika guru
berkeliling kelas dari pasangan yang satu ke pasangan yang
lain, sehingga separo atau semua pasangan memperoleh
kesempatan untuk melaporkan hasil kerjanya.

4. Agar pendengar dapat memahami maksud yang disampaikan oleh pembicara,


maka pembicara harus berusaha menyampaikan pembicaraannya dengan sebaik-
baiknya.
Dengan kata lain pembicara harus terampil bicara, yaitu mampu memilih dan menata
gagasan yang ingin disampaikan, menuangkannya ke dalam kode-kode kebahasaan
sesuai dengan konteks komunikasi, dan mengucapkannya dengan intonasi, tekanan,
nada, dan tempo yang tepat. Keterampilan berbicara dengan pengertian seperti ini
tidak bisa diperoleh anak secara otomatis. Mereka harus belajar dan berlatih. Oleh
karena itu, dalam rangka untuk memgembangkan keterampilan berbicara seperti itu
perlu pengajaran tentang metode keterampilan berbicara. Metode bertukar gagasan
dalam pengajaran bahasa Indonesia sering digunakan dalam diskusi. Diskusi adalah
proses penglibatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan tatap
muka, mengenai tujuan yang sudah tentu melalui cara tukar-menukar informasi untuk
memecahkan masalah.

5. langkah-langkah dalam pembelajaran yang tepat sebagai berikut :

 Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan


target pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru sesuai dengan tuntutan
materi pembelajaran. Guru juga menetapkan sikap dan keterampilan-
keterampilan sosial yang diharapkan dapat dikembangkan oleh guru
selama berlangsungnya proses pembelajaran. Selain itu, guru juga
mengorganisir materi tugas-tugas yang dikerjakan bersama-sama dalam
dimensi kerja kelompok oleh siswa melalui keaktifan semua anggota
kelompok.
 Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara
bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam penyampaian
materi pelajaran, pemahaman dan pendalamannya akan dilakukan siswa
ketika belajar secara bersama-sama dalam kelompok. Pemahaman dan
konsepsi guru terhadap siswa secara individual sangat menentukan
kebersamaan dari kelompok yang dibentuk oleh guru dalam proses
pembelajaran.
 Dalam melakukan kegiatan observasi terhadap siswa, guru mengarahkan
dan membimbing siswa, baik secara individual maupun kelompok,
dalam pemahaman materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa
selama berlangsungnya proses pembelajaran.
 Langkah selanjutnya adalah guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mempersentasekan hasil kerjanya. Guru juga memberikan
penekanan terhadap nilai, sikap, dan perilaku sosial yang dikembangkan
dan dilatih oleh para siswa dalam kelas.

Anda mungkin juga menyukai